• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4.1 Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 4-86

BAB IV

PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI

DAN YANG DIRENCANAKAN

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara telah melaksanakan pembangunan layanan sanitasi walaupun

masih sangat terbatas. Kegiatan-kegiatan penyediaan layanan sanitasi menjadi tugas dari beberapa dinas maupun

instansi seperti dinas kesehatan, badan lingkungan hidup dan dinas pekerjaan umum serta Dinas Pasar, Kebersihan

dan Tata Kota. Program-program pengembangan sanitasi yang telah dilakukan pada tahun 2013 dan rencana untuk

tahun 2014 dari masing-masing dinas atau instansi dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

4.1

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

Berdasarkan UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 telah dideskripsikan bahwa pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dan salah satu pilar untuk mewujudkan pembangunan kaesehatan

tersebut dengan meluncurkan program hidup bersih dan sehat (PHBS) dimana dalam program PPSP dikenal

prohisan (Promosi Higiene dan sanitasi)

Hidup bersih dan sehat

dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan

kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek

terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga

baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya

kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat.

Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat

Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, penanganan perilaku hidup bersih dan sehat dan promosi hygiene dan

sanitasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan, berdasarkan trend anggaran kesehatan (Dinkes + RS) pada empat tahun

terakhir belum mencapai 10% dari APBD Kabupaten. Adapun program dan kegiatan tahun berjalan (tahun 2013)

maupun tahun 2014 disajikan dalam tabel 4.1 dan tabel 4.2 :

Tabel 4.1

Rencana program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi tahun 2014 No program/kegiatan Nama Satuan Volume biaya (Rp) Indikasi Pendanaan Sumber Penanggung SKPD

jawab

Sumber Dokumen Perencanaan

1

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Keg. Pengembangan

Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat

Paket 1 82.500.000 APBD Kesehatan Dinas Renja 2014

Keg. Penyuluhan masyarakat pola hidup

sehat paket 1 295.100.000 APBD

Dinas

Kesehatan Renja 2014

2

Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pendampingan

program PPSP paket

1

100.000.000 APBD Kesehatan Dinas Renja 2014

Pelatihan Pembuatan

Jamban Sehat Paket

1

30.000.000 APBD

Dinas

Kesehatan Renja 2014

Jumlah 507.600.00 Sumber : Renja Dinas Kesehatan Kab. Hulu Sungai Utara Tahun 2014

(2)

Tabel 4.2

Kegiatan PHBS dan promosi hygiene dan sanitasi tahun 2013

No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber Dana Kegiatan Lokasi Pelaksana Kegiatan

1.

Program promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat

puskesmas 13 82.095.000 PAD Kab. Hulu Sungai

Utara

Dinas Kesehatan Keg. Pengembangan Media

Promosi dan Informasi sadar Hidup Sehat (poster, bulletin, stiker, leaflet kesehatan)

2.

Program Pengembangan Liingkungan Sehat

desa 25 117.342.500 PAD Kab. Hulu Sungai

Utara

Dinas Kesehatan Keg. Pengkajian Pengembangan

Lingkungan Sehat (Studi EHRA)

3

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

desa 219 117.646.700 PAD Kab. Hulu Sungai

Utara

Dinas Kesehatan Keg. Penyuluhan Menciptakan

Lingkungan Sehat ( Pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan klinik sanitasi, pelatihan pengelola AMIU, pelatihan pembuatan jamban sehat, lomba desa STBM)

4 Keg. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat desa 219 420.262.100 PAD

Kab. Hulu Sungai Utara Dinas Kesehatan TOTAL 737.346.300

(3)

BUKU PUTIH SANITASI KAB. HSU

4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Pada tahun anggaran 2012, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Utara telah menetapkan

sasaran strategis dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai yaitu salah satunya adalah peningkatan

kesehatan masyarakat dan lingkungan dimana didalamnya menyinggung masalah rumah yang bersanitasi rendah

dan rendahnya cakupan layanan air bersih. Untuk penanganan limbah domestik juga seharusnya dilakukan oleh

Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup tetapi tupoksi selama ini hanya mengacu pada pembinaan dan pengawasan

untuk limbah industri (belum ada institusi yang mengatur pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Hulu Sungai

Utara). Adapan rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2014 dan program dan

kegiatan tahun berjalan (tahun 2013) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2014 No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) pendanaan/ Sumber

pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1

Program Lingkungan sehat perumahan

unit 22

959.520.000 DAK

Dinas PU

Cipta Karya Renja 2014

Kegiatan penyediaan sarana penyehatan dan sanitasi lingkungan 349.950.000 (Pendamping) APBD 2.250.000.000 APBN 2 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Pemukiman unit 32 640.000.000 APBD MURNI Dinas PU

Cipta Karya Renja 2014

Kegiatan Pembuatan fasilitas sanitasi daerah

kumuh dan padat penduduk 2.400.000.000 APBN

3 Pemantauan Kualitas Lingkungan unit 1 59.000.000 APBD KPLH Renja 2014

4

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

unit 1 27.550.000 APBD KPLH Renja 2014

5

Pembangunan/Pengadaan/ Peningkatan sarana dan prasarana Pengelolaan Lingkungan Hidup

unit 1 1.350.000.000 DAK KPLH Renja 2014

6 Pengkajian Dampak Lingkungan unit 1 35.000.000 APBD KPLH Renja 2014

7

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan saranaa dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya Kegiatan Pengadaan MCK,

SAB dan Tong Air unit 35 525.000.000 APBD Kesehatan Dinas Renja 2014

Kegiatan Pembangunan MCK, Sumur bor dan mesin pompa

unit

1

50.000.000 APBD Dinas

Kesehatan Renja 2014

Kegiatan Pembangunan

MCK unit

65

977.500.000 APBD

Dinas

(4)

Pengadaan WC Rumah

Tangga unit

46

120.000.000 APBD

Dinas

Kesehatan Renja 2014

TOTAL 9.743.520.000

Sumber : Renja 2014 Dinas PU & Renja KPLH 2014 serta Renja Dinas Kesehatan 2014

Tabel 4.4

Kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2013

No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) pendanaan Sumber Kegiatan Lokasi Pelaksana Institusi

1 Pemantauan Kualitas Lingkungan unit 1 59,000,000 APBD 4 sungai

Kantor Pengelolaan

Lingkungan Hidup

2 Pengkajian Dampak Lingkungan unit 1 31.740.000 APBD Kecamatan Seluruh

di HSU

Kantor Pengelolaan

Lingkungan Hidup

3 Lomba Sekolah Adiwiyata unit 1 27.550.000 APBD Amuntai

Kantor Pengelolaan

Lingkungan Hidup

5 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair unit 1 15.000.000 APBD Pembalah RSU

Batung

Kantor Pengelolaan

Lingkungan Hidup

6 Pembuatan MCK Plus unit 1 450.000.000 DAK + APBD Sungai Kec.

Pandan Dinas PU

7 Pembuatan Septik tank komunal unit 30 609.470.000 DAK + APBD Sungai Kec.

Pandan

Dinas PU

TOTAL

1.192.760.000

(5)

BUKU PUTIH SANITASI KAB. HSU

4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan

Untuk pelayanan pengelolaan sampah, cakupan pelayanannya masih

terbatas pada wilayah perkotaan

Amuntai dan beberapa pusat kegiatan di

Ibukota Kecamatan seperti pasar kecamatan. Adapun jumlah

penduduk

yang terlayani pengelolaan sampah di kawasan perkotaan amuntai

hanya sebesar 67,38% dan untuk cakupan luasan

wilayah yang terlayani adalah

seluas 26%. Frekuensi pengangkutan sampah rata-rata adalah 1 kali rotasi

dalam

satu hari tergantung kebutuhan dengan tenaga pengangkut 6 orang

termasuk sopir dengan jumlah sampah

sebesar 90m3 (gabungan antara sampah rumah tangga dan sampah pasar maupun sampah fasum). Untuk

pemrosesan akhir sampah, Kabupaten Hulu Sungai

Utara menggunakan TPA Regional Tebing Liring, yang

terletak di Desa Tebing Liring Kecamatan Amuntai Utara. Namun secara regulasi, komponen persampahan ini

belum dipegang oleh satu intitusi, masih dillaksanakan oleh Dinas KPT, KPLH sementara retribusi masih dikelola

oleh Dispenda. Tabel berikut menyajikan rencana program dan kegiatan untuk tahun 2103 dan tahun 2014.

Tabel 4.5

Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan tahun 2014 No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) pendanaan/ Sumber

pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan

1 Pengadaan mobil truk angkutan sampah unit 1 895.900.000 APBD Dinas KPT Renja 2014

2 Pembuatan bak sampah buah 70 35.000.000 APBD Dinas KPT Renja 2014

3 Perkerasan jalan area lubang pembuangan

sampah di TPA Tabing liring Meter 200 80.000.000 ABPD Dinas KPT Renja 2014

4 Pembuatan jalan beton ke area sanitari landfill Meter 70 100.000.000 ABPD Dinas KPT Renja 2014

5 Perbaikan lantai beton hanggar alat berat ls 1 50.000.000 ABPD Dinas KPT Renja 2014

6 Sosialisasi Kebijakan Persampahan ls 1 100.000.000 APBD Dinas KPT Renja 2014

TOTAL 1.260.900.000

Sumber : Renja DPTK Tahun 2014

Tabel 4.6

Kegiatan kegiatan pengelolaan persampahan tahun 2013

No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) pendanaan Sumber Kegiatan Lokasi Pelaksana Institusi

1 Pembelian mobil dump truck buah 2 450.000.000 APBD Amuntai DPTK

2 Pembelian bak kontainer buah 3 105.000.000 APBD Amuntai DPTK

3 Rehabilitasi Gudang Alat Berat paket 1 160.000.000 APBD Amuntai DPTK

(6)

5 Pembelian Tiang Lampu Listrik buah 10 25.000.000 APBD Amuntai DPTK

6 Rehabilitasi Landasan Kontainer buah 3 90.000.000 APBD Amuntai DPTK

7 Pembelian Tanah Urug rate 300 45.000.000 APBD Amuntai DPTK

8 Pembelian Pasir Batu rate 50 20.000.000 APBD Amuntai DPTK

9

Pembangunan/Pengadaan/ Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pengadaan Alat Berat Loader)

unit 1 1.328.840.000 DAK Kab. HSU

Kantor Pengelolaan

Lingkungan Hidup

TOTAL 2.298.840.000

Sumber : Renja Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kab. HSU 2014

4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase

Secara tupoksi, pengelolaan drainase di Kabupaten Hulu Sungai Utara dikelola oleh dua instansi yaitu Dinas

Pekerjaan Umum dan Dinas PKT (pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase), program dan kegiatan tahun

2013 dan 2014 dapat kita lihat pada tabel 4.7 dan 4.8 berikut ini :

Tabel 4.7

Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase tahun 2014 No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) pendanaan/ Sumber

pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya meter 4200

3.100.000.000 1.080.000.000

APBD MURNI

APBD PROV DINAS PU Renja 2014

Pelaksanaan normalisasi

saluran sungai 100.000.000 APBN

TOTAL 4.280.000.000

(7)

BUKU PUTIH SANITASI KAB. HSU

Tabel 4.8

Kegiatan kegiatan pengelolaan drainase sedang berjalan (tahun 2013)

No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) Sumber dana Kegiatan Lokasi Pelaksana Institusi

1 Penataan Drainase RT. 2 100.000.000 APBD

Kelurahan Antasari Kec. Amuntai Tengah DInas PU

2 Perbaikan/Rehab Drainase 200.000.000 APBD

Jl. H. Amir Kec. Amuntai Tengah Dinas PU TOTAL 300.000.000

Sumber : DPA Dinas PU Tahun 2013

4.5

Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi

Tabel 4.9

Rencana dan program kegiatan komponen terkait sanitasi (pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga, limbah medis) tahun 2014

No Program/Kegiatan Nama Satuan Volume Indikasi biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum SR unit 80 1

8.000.000.000 APBN DINAS PU Renja 2014

Kegiatan Penyediaan dan Pengadaan sarana dan prasarana air minum

(Pemasangan sambungan rumah dan master meter bagi MBR dan

pembangunan SPAM)

2

Program Penyediaan dan pengelolaan air baku ls 1 1.231.370.000 DAK DINAS PU Renja 2014 Kegiatan penyediaan dan pengadaan sarana dan prasarana air berih

260.533.000 (PENDAMPING) APBD

7.075.000.000 APBN

(8)

Pengujian Kadar polusi limbah padat dan limbah cair (RS. Pambalah batung)

4

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan saranaa dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya Penyediaan Sarana

Air Bersih unit 8 350.000.000 APBD

Dinas

Kesehatan Renja 2014

Penyediaan Sarana

Air Bersih Batang pipa 110 65.000.000 APBD Kesehatan Dinas Renja 2014

Pengadaan Sumur Bor dan Tong air Bersih

unit 56 565.000.000 APBD Kesehatan Dinas Renja 2014

TOTAL 17.291.903.000

Sumber : Renja Dinas PU dan KPLH serta Dinas Kesehatan Kab. Hulu sungai Utara Tahun 2014

Tabel 4.10

Kegiatan komponen terkait sanitasi (pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga, limbah medis) yang sedang berjalan tahun 2013

No Nama Program/Kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya (Rp) Sumber dana Kegiatan Lokasi Pelaksana Institusi

1 Optimalisasi SPAM IKK (DAK + Pendamping) detik 0,5 liter 400.000.000 DAK + APBD Kec. Babrik Dinas PU

2

SPAM perdesaan sumber air tanah dalam (DAK +

Pendamping) unit 200 300.000.000

DAK +

APBD Kec. Danau Panggang Dinas PU

3

Pengadaan dan pemasangan pipa panawakan (DAK +

Pendamping) meter 800 334.783.000

DAK +

APBD Kec. Haur Gading Dinas PU

4 Pembuatan Sumur Pompa Tangan (DAK + Pendamping) unit 9 100.000.000 DAK + APBD Kec. Babirik Dinas PU

5 Pembuatan Sumur Pompa Tangan (DAK + Pendamping) unit 9 100.000.000 DAK + APBD Kec. Sei Pandan Dinas PU

6 Pembuatan Sumur Pompa Tangan (DAK + Pendamping) unit 12 133.370.000 DAK + APBD Banjang Kec. Dinas PU

7 Pembuatan Sumur Pompa Tangan (DAK + Pendamping) unit 9 100.000.000 DAK + APBD Kecamatan 10 Dinas PU

TOTAL 1.468.153.000

(9)

BUKU PUTIH SANITASI KAB. HSU

Dari tabel-tabel diatas dapat dilihat bahwa program-program pembangunan sanitasi yang dilaksanakan belum

bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang mempunyai cakupan wilayah yang cukup luas

dengan karakteristik wilayah yang didominasi oleh rawa dan sungai.

Berdasarkan hasil pemetaan area beresiko sanitasi dapat diketahui bahwa 37,9 % dari 219 desa/kelurahan di

Kabupaten Pati merupakan area beresiko dengan kluster 4 (resiko tinggi), 46,12 % merupakan area beresiko dengan

kluster 3 (beresiko), untuk area beresiko dengan kluster 2 (resiko sedang) hanya 11,42 sedangkan area beresiko

dengan kluster 1 (resiko rendah) hanya 4,57 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Kabupaten

Hulu Sungai utara merupakan area beresiko sanitasi. Untuk itu diperlukan percepatan pembangunan di bidang

sanitasi baik fisik maupun non-fisik (penyadaran masyarakat, capacity building) sehingga layanan sanitasi yang baik

bisa dengan mudah diakses oleh seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Hulu sungai utara

Berdasarkan Indeks Ruang Fiskal Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara selama lima tahun terakhir ini masih

berkategori rendah yang menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Hulu sungai utara masih tergantung pada

dana transfer dari pemerintah pusat untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Namun pembangunan sanitasi bukanlah

tanggung jawab pemerintah daerah semata, banyak pihak yang harus terlibat agar pembangunan tersebut berhasil.

Adapun peran yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten adalah menangani program advokasi,

program kampanye massal, penetapan perda yang terkait dengan sanitasi maupun membuka peluang swasta untuk

berkontribusi di bidang sanitasi atau membuka akses komoditi serta memfasilitasi hubungan bisnis adalah

peluang-peluang potensi pendanaan dari berbagai macam pihak untuk melaksanakan pembangunan sanitasi.

Pendanaan dari pemerintah pusat melalui program-program yang dijalankan oleh kementerian merupakan

salah

satu sumber yang bisa diharapkan. Tidak dipungkiri pendanaan dari pemerintah provinsi maupun hibah dari

negara donor juga merupakan sumber yang bisa diperoleh. Pihak swasta juga bisa turut terlibat dalam pendanaan

pembangunan di bidang sanitasi melalui dana CSR yang dimilikinya. Pada akhirnya yang paling penting adalah

peran serta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan sanitasi karena kesadaran masyarakat untuk turut

terlibat dalam pembangunan di suatu bidang akan menjamin keberlanjutan (sustainability) pembangunan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran dimulai, Kepala Kantor Wilayah menetapkan jumlah Penyuluh Agama Muda dan Penyuluh Agama Madya pada masing- masing

Bagi guru memberikan informasi kepada guru tentang metode pembelajaran PKn di SD yang dapat melatih siswa untuk memunculkan karakter kewarganegaraan yaitu

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan

Volume injeksi sampel dipelajari dengan mengukur luas area puncak kromatogram larutan baku klorpirifos 2 ppm dengan volume injeksi divariasikan dari 5 – 30

Hasil penelitian ini menghasilkan tolak ukur baru dalam melakukan penilaian terhadap calon customer serta beberapa penilaian yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya

Menurut Djohari O, (1999: 99) Indonesia senantiasa bersikap konsisten bahwa penyelesaian masalah Timor Timur sebagai masalah politik dan hanya dapat

Jika kamu adalah sebagai korean drama addict tentu tau dong kata kata cinta dalam bahasa korea yang selalu muncul didalam film tersebut. kata kata cinta didalam bahasa korea sangat

Guru BK/Konselor menyusun laporan pelaksanaan program dalam bentuk yang matrik berisi uraian kegiatan layanan, sasaran, waktu pelaksanaan, evaluasi proses dan hasil, analisis