• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN. Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN. Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh:

PEMOHON, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan pemilik pangkas rambut, tempat tinggal di Kelurahan KG Kecamatan KK Kabupaten Lampung Utara, sebagai Pemohon;

M e l a w a n

TERMOHON, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara,

Telah mendengar keterangan Pemohon, Termohon, memeriksa bukti-bukti surat dan saksi-saksi di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 20 Oktober 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm pada tanggal 20 Oktober 2014 mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 12 Mei 2013 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah

(2)

Kantor Urusan Agama Kecamatan KS dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/33/V/2013 tanggal 13 Mei 2013;

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal semula di rumah orangtua Termohon di Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama 1 bulan, dan terakhir bertempat tinggal di Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama 1 tahun;

3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 1 orang yang diberi nama: MF (alm) bin PEMOHON;

4. Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun dan harmonis selama 1 bulan, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan:

a. Termohon sering membantah perkataan Pemohon;

b. Termohon mempunyai watak yang keras kepala dan mau menang sendiri;

c. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai kepala rumah tangga; d. Termohon sering menuntut lebih dari batas kemampuan Pemohon; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Juli tahun 2014

disebabkan Termohon meminta uang kepada Pemohon namun Pemohon tidak memberinya dikarenakan Pemohon sedang tidak ada uang dan Termohon meminta uang tanpa alasan yang jelas, yang akhirnya Termohon pisah tempat tinggal karena Pemohon menghantarkan Termohon ke rumah bibik kandung Termohon. Dan selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;

6. Bahwa Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;

7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

(3)

8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER:

- Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah hadir sendiri di muka persidangan, kemudian Majelis Hakim berupaya mendamaikan para pihak di muka persidangan agar tetap rukun membina rumah tangga dengan baik dan untuk mengoptimalkan upaya damai juga telah diupayakan mediasi oleh hakim mediator bernama Alvi Syafiatin, S.Ag, namun tidak berhasil;

Bahwa kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Dalam Konpensi:

Bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut:

 Bahwa Termohon menolak dalil-dalil permohonan Pemohon kecuali yang

diakui secara nyata kebenarannya;

 Bahwa benar dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon telah terjadi

pertengkaran akan tetapi penyebabnya adalah dikarenakan ulah Pemohon yang tidak memperdulikan Termohon lagi sebagaimana seorang istri;

 Bahwa Termohon keberatan diceraikan Pemohon kecuali apabila Pemohon

(4)

Bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon dan Termohon masing-masing telah mengajukan replik dan dupliknya secara tertulis yang secara lengkap tertuang dalam berita acara sidang dan pada intinya tetap sama sebagaimana dalam permohonan dan jawabannya;

Dalam Rekonpensi:

Bahwa selain mengajukan jawabannya, Termohon juga mengajukan gugatan rekonpensi yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat Rekonpensi kepada Pemohon yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat rekonpensi dengan dalil-dalil alasan sebagai berikut:

- Bahwa sejak berpisah Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi tidak pernah memberikan nafkah baik lahir maupun bathin kepada Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi selama 2 bulan sejak Oktober 2014;

- Bahwa pada saat Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi melamar dan menikahi Pengugat Rekonpensi/ Termohon konpensi adalah dengan cara baik-baik, maka layak dan wajar jika Pengugat Rekonpensi/Termohon

konpensi menuntut uang mut’ah kepada Tergugat Rekonpensi/ Pemohon;

- Bahwa Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi telah bekerja sebagai pemilik pangkas rambut dengan penghasilan kurang lebih Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per hari;

- Bahwa oleh karena itu, Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi menuntut kepada Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi yaitu berupa: a. Nafkah lampau (madhiyah) selama 2 bulan sejumlah Rp. 2.000.000,-

(dua juta rupiah);

b. Nafkah iddah selama masa iddah sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);

c. Mut’ah berupa uang sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat Rekonpensi/ Termohon konpensi memohon dengan hormat kiranya Majelis Hakim dapat memberi putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi

(5)

2. Menghukum Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi untuk memberikan kepada Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi berupa:

a. Nafkah lampau (madhiyah) selama 2 bulan sejumlah Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);

b. Nafkah iddah selama masa iddah sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);

c. Mut’ah berupa uang sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

3. Menghukum Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

Atau bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequou et bono);

Bahwa atas gugatan Penggugat rekonpensi tersebut, Tergugat rekonpensi telah memberikan jawaban secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa selama ini Tergugat Rekonpensi/Pemohon konpensi telah bekerja

sebagai karyawan pangkas rambut, bukan sebagai pemilik pangkas rambut, dan penghasilannya rata-rata hanya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per hari;

- Bahwa pemilik pangkas rambut adalah orangtua Tergugat Rekonpensi

dengan mengontrak tempatnya dengan sewa per tahun Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah);

- Bahwa atas tuntutan Pengugat rekonpensi/Termohon konpensi

sebagai-mana di atas, Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi menyatakan keberatan dan hanya sannggup memberikan kepada Pengugat rekonpensi/ Termohon konpensi sebagai berikut:

a. Nafkah lampau (madhiyah) selama 5 bulan terhitung sejak Agustus sampai dengan Desember 2014 sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah);

b. Nafkah iddah selama masa iddah sebesar Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah);

(6)

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pengugat Rekonpensi memohon dengan hormat kiranya Majelis Hakim dapat memberi putusan sebagai berikut:

1. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi.

2. Membebankan Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara. Atau bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (ex aequou et bono);

Bahwa atas jawaban Tergugat Rekonpensi tersebut, Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi masing-masing telah mengajukan replik dan dupliknya secara tertulis yang secara lengkap tertuang dalam berita acara sidang dan pada intinya tetap sama sebagaimana dalam gugatan dan jawaban rekonpensinya;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/33/V/2013 tanggal 13 Mei 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara (Bukti P);

Bahwa di samping bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan dua orang saksi keluarga sebagai berikut:

1. SAKSI I, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MAN, pekerjaan ibu rumah tangga/Pemilik pangkas rambut, tempat kediaman di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan KG Kecamatan KK Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah; - Saksi merupakan ibu kandung Pemohon;

- Rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah berlangsung sekitar 1 tahun 8 bulan;

- Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orangtua Termohon dan terakhir bertempat tinggal di rumah saksi;

- Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang anak, akan tetapi tidak lama setelah dilahirkan meninggal dunia;

- Pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon baik-baik saja, namun sejak kurang lebih 7 bulan setelah menikah sudah sering

(7)

bertengkar tetapi masih dapat rukun kembali, dan sekarang sudah tidak harmonis lagi;

- Saksi sering mendengar Pemohon dan Termohon bertengkar karena keduanya kalau bertengkar selalu di kamar, hanya saja Pemohon sering cerita kepada saksi;

- Setahu saksi, penyebabnya karena Termohon ingin semua penghasilan pangkas rambut diserahkan kepada Termohon, sedangkan usaha pangkas rambut itu sendiri bukan milik Pemohon sendiri, melainkan bagi hasil dengan saksi selaku pemilik. Saksi tahu sendiri Pemohon dan Termohon suka cekcok mulut mengenai itu;

- Melihat keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon seperti itu bibi Termohon sudah pernah menemui saksi untuk musyawarah, akan tetapi saksi jawab semua itu terserah kepada Pemohon;

- Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah kurang lebih 4 bulan lamanya, Termohon yang pulang diantarkan oleh Pemohon ke tempat bibi Termohon;

- Sebelum berpisah Pemohon dan Termohon bertengkar karena masalah keuangan. Selama ini Termohon oleh Pemohon selalu diberi uang Rp. 20.000,- hanya untuk kebutuhan pribadi Termohon, sedangkan untuk urusan makan minum mereka di rumah itu urusan saksi, dan untuk urusan tukang cuci serta ojek Pemohon itu urusan Pemohon, dengan rincian ongkos ojek Rp. 150.000,- /bulan, tukang cuci Rp. 150.000,- /bulan, uang rokok Rp. 30.000,- /hari dan uang jajan Termohon Rp. 20.000,- /hari; - Setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran tersebut Pemohon masih

mempunyai penghasilan bersih sekitar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah);

- Pemohon tidak mempunyai penghasilan lain selain dari bekerja sebagai pangkas rambut tersebut;

- Selama pisah Pemohon masih memberi Termohon uang Rp. 20.000,- setiap hari, akan tetapi setelah Pemohon mengajukan cerai tidak lagi; 2. SAKSI II, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan

(8)

Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah; - Saksi merupakan kakak kandung Pemohon;

- Rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah berlangsung sekitar 1 tahun 8 bulan;

- Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon semula di rumah orangtua Termohon, lalu pindah ke rumah orangtua Pemohon;

- Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang anak, tetapi sudah meninggal dunia;

- Setahu saksi sejak awal-awal menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sering bertengkar tetapi masih dapat rukun kembali, namun saksi tidak pernah mendengar mereka bertengkar;

- Menurut cerita Pemohon kepada saksi, penyebabnya karena Termohon ingin semua penghasilan pangkas rambut diserahkan kepada Termohon, sedangkan usaha pangkas rambut itu sendiri bukan milik Pemohon melainkan milik orangtua saksi;

- Setahu saksi antara Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga, tetapi saksi tidak tahu kapan waktunya;

- Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah kurang lebih 3 bulan lamanya, Termohon yang pergi meninggalkan Pemohon dari rumah kediaman bersama;

- Selama pisah Pemohon masih memberi nafkah kepada Termohon, tetapi saksi tidak tahu besarnya;

- Pemohon bekerja sebagai tukang pangkas rambut dengan penghasilan antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,- per hari sebelum dibagi dengan orangtua sebagai pemilik pangkas rambut;

Bahwa untuk menguatkan dalil bantahan dan gugatan rekonpensinya, Termohon telah mengajukan dua orang saksi keluarga atau orag dekat sebagai berikut:

1. SAKSI T I, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan PNS (Guru), tempat kediaman di Desa TA Kelurahan TA Kecamatan KS

(9)

Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah; - Saksi merupakan paman Termohon;

- Rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah berlangsung sekitar 1 tahun 8 bulan;

- Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Termohon, dan terakhir bertempat tinggal di rumah orang tua Pemohon; - Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang anak, tetapi sudah

meninggal dunia;

- Pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi. Saksi tidak pernah melihat mereka bertengkar, hanya Termohon sering cerita kepada saksi; - Setahu saksi, penyebab tidak rukunnya karena Termohon tidak pernah

dianggap ada di dalam keluarga Pemohon, oleh Pemohon tidak pernah diminta pendapatnya dan semuanya didominasi oleh ibu Pemohon;

- Istri saksi pernah menemui ibu Pemohon untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, tetapi tidak ada hasilnya;

- Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Juli 2014 yang lalu, Termohon yang pulang, waktu itu Pemohon dan orangtuanya menyerahkan Termohon kepada saksi, kata Pemohon untuk sementara, tetapi sampai sekarang tidak pernah dijemput lagi;

- Selama pisah Pemohon tidak pernah datang untuk mengajak baik dengan Termohon;

- Pemohon bekerja sebagai tukang pangkas rambut, tidak tahu berapa penghasilannya tetapi sering ramai sampai malam;

2. SAKSI T II, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan anggota POLRI (Polsek Subik), tempat kediaman di Desa TA Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya me nerangkan sebagai berikut:

- Saksi kenal dengan Termohon dan Pemohon sebagai suami istri sah; - Saksi merupakan saudara sepupu Termohon;

(10)

- Selama berumah tangga Pemohon dan Termohon semula tinggal di rumah orangtua Termohon dan terakhir di rumah orangtua Pemohon; - Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang anak, tetapi sudah

meninggal dunia;

- Pada awalnya keadaan rumah tangga mereka baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;

- Saksi tidak pernah melihat atau mendengar Pemohon dan Termohon bertengkar, namun menurut cerita Termohon, mereka sering bertengkar dan pernah 1 kali Pemohon melakukan kekerasan fisik terhadap Termohon;

- Saksi tidak tahu persis penyebab ketidakrukunan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon;

- Setahu saksi, usaha pangkas rambut itu milik Pemohon sendiri karena dari awal mau membuat tempat tersebut, saksi ikut membantu yang mencarikan tukangnya, baik tukang pintu maupun tukang kaca;

- Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah kurang lebih 3 bulan lamanya, Termohon dipulangkan ke orangtuanya;

- Pemohon dan Termohon tinggal di tempat orangtuanya masing-masing; - Pemohon bekerja sebagai tukang pangkas rambut, tetapi tidak tahu

penghasilannya, dan kelihatannya Pemohonlah pemilik pangkas rambut tersebut;

Bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada intinya tetap sama sebagaimana permohonan dan jawabannya masing-masing, kemudian mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa untuk mempersingkat putusan ini ditunjuk hal ikhwal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan;

PERTIMBANGAN HUKUM Dalam Konpensi

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permoh onan Pemohon adalah sebagaimana tersebut diatas;

(11)

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan

Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon;

Kewenangan Pengadilan Agama

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Pertama atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa “Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: a. perkawinan; b. waris; c. wasiat;

d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah”;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon adalah mengenai perceraian yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama

berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo;

Kedudukan Hukum (Legal Standing)

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 66 ayat (1) UUPA menjelaskan bahwa “seorang suami yang beragama Islam yang akan menceraikan istrinya mengajukan permohonan kepada Pengadilan…dst. Maka sesuai bukti P, Pemohon merupakan suami sah dari Termohon yang mempunyai hubungan perkawinan sebagai suami istri berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu,

menurut Majelis Hakim, Pemohon berkualitas legitima persona standi in judicio

(pihak yang sah mempunyai wewenang bertindak di Pengadilan) dalam perkara a quo;

Pokok Perkara

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UUPA Jo. Pasal 154 R.Bg Jo. Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Pemohon dan Termohon agar bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah

(12)

tangganya dan juga telah diupayakan melalui proses mediasi oleh hakim mediator bernama Alvi Syafiatin, S.Ag., tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa dari jawab-menjawab antara Pemohon dan Termohon ternyata semua dalil Pemohon dibantah dan ditolak oleh Termohon kecuali yang diakui kebenarannya secara nyata, terutama mengenai dalil alasan perceraian Pemohon yang menurut Termohon semua itu adalah tidak benar dan sebaliknya bahwa penyebabnya adalah karena ulah Pemohon yang sudah tidak memperdulikan Termohon lagi;

Menimbang, bahwa kemudian Pemohon menyatakan bahwa penyebab perselisihan antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon meminta agar penghasilan Pemohon diberikan kepada Termohon;

Menimbang, bahwa pokok sengketa perkara ini adalah perselisihan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang terus-menerus dan tidak ada harapan untuk rukun kembali yang disebabkan karena Termohon meminta agar penghasilan Pemohon diberikan kepada Termohon sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas;

Menimbang, bahwa oleh karena semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon telah dibantah dan ditolak oleh Termohon kecuali yang diakui kebenarannya secara nyata, maka kepada Pemohon diwajibkan untuk membuktikan dalil yang disangkal oleh Termohon;

Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon telah diberikan

kesempatan terlebih dahulu untuk membuktikan dalil-dalil yang disangkal Termohon tersebut. Untuk itu, Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P dan 2 orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti P merupakan akta otentik, bermaterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut relevan dengan pokok perkara dan tidak dibantah oleh Termohon, sehingga dapat dinyatakan telah memenuhi syarat formil dan materil, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa bukti P berupa Kutipan Akta Nikah mengenai

kedudukan hukum Pemohon dan Termohon dalam perkara aquo dan telah

(13)

Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan oleh Pemohon telah dewasa, sudah disumpah dan merupakan unsur keluarga atau orang dekat, sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana ketentuan Pasal 172 ayat (1) angka 4 R.Bg Jo. Pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon diberikan kesempatan pula untuk membuktikan dalil bantahannya tersebut, kemudian Termohon mengajukan bukti berupa dua orang saksi;

Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan oleh Termohon telah dewasa, sudah disumpah dan merupakan unsur keluarga atau orang dekat, sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana ketentuan Pasal 172 ayat (1) angka 4 R.Bg Jo. Pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa sesuai keterangan saksi-saksi baik dari Pemohon dan Termohon, menurut Majelis Hakim, keduanya saling bersesuaian dan telah mendukung dalil-dalil Pemohon dan Termohon, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan yang penyebabnya karena Termohon meminta penghasilan Pemohon agar diberikan kepada Termohon, hal ini terbukti karena selama berumah tangga Pemohon tidak pernah memberikan semua penghasilannya kepada Termohon secara langsung melainkan melalui orangtua Pemohon, sehingga Pemohon dapat dinilai sebagai suami yang tidak memperdulikan lagi Termohon sebagai isterinya. Oleh sebab itu, baik dalil Pemohon dan Termohon mengenai alasan perceraian sebagaimana tersebut di atas telah terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah dan belum pernah bercerai;

- Bahwa sejak 1 bulan setelah menikah, rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dan terjadi pertengkaran yang terus menerus yang penyebabnya karena Termohon meminta agar penghasilan

(14)

Pemohon diberikan kepada Termohon, dan Pemohon juga sudah tidak memperdulikan Termohon lagi sebagai isterinya;

- Bahwa akhirnya Termohon diantar pulang oleh Pemohon/keluarganya ke rumah bibi Termohon yang kemudian pisah tempat tinggal selama 4 bulan sampai dengan sekarang. Sejak itu pula antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun bathin;

- Bahwa Pemohon dan Termohon telah diupayakan damai oleh keluarganya tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon terbukti ada sifat perselisihan yang terus-menerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali meskipun telah diupayakan damai tetapi tidak berhasil, sehingga hal tersebut tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 UUP Jo. Pasal 3 KHI;

Menimbang, bahwa akibatnya, antara Pemohon dan Termohon telah terjadinya pisah tempat tinggal dan adanya sikap Pemohon yang tidak mau lagi kembali membina rumah tangganya dengan Termohon, dan begitu pula Termohon tidak keberatan dengan perceraian ini meskipun bersyarat;

Menimbang, bahwa dalam suatu rumah tangga manakala suami istri telah pisah tempat tinggal, tidak ada rasa kasih sayang dan saling meghormati, mereka telah bertengkar tak ada kecocokan lagi dan tak ada yang berusaha untuk rukun kembali walaupun telah diusahakan perdamaian akan tetapi tidak berhasil, maka keadaan tersebut menurut Majelis Hakim merupakan bukti rumah tangga yang sudah retak, tidak harmonis lagi, dan tidak akan bisa mencapai tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya permohonan Pemohon dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan dalam persidangan, ternyata Pemohon berketetapan untuk menceraikan Termohon dan tidak mempunyai

itikad baik untuk kembali lagi dengan Termohon, dimana hal tersebut merupakan tanda kebenciannya yang tidak bisa dielakkan lagi, maka Majelis

(15)

Hakim perlu mengemukakan petunjuk Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:

مﯾﻠﻋ ﻊﯾﻣﺳ ﷲ نﺎﻓ قﻼطﻟااوﻣزﻋ ناو

.

Artinya : “Barang siapa yang berazam untuk talak, sesungguhnya Allah SWT

Maha mendengar dan Maha mengetahui”

Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari karena perbuatan tersebut meskipun halal tetapi dibenci Allah SWT, namun apabila tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas dikhawatirkan justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Pemohon tersebut tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Oleh karena itu,

permohonan Pemohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak satu raj’i dapat

dikabulkan;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 84 UUPA dengan segala perubahannya Jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan di tempat kediaman Pemohon dan Termohon atau tempat di mana pernikahan Pemohon dan Termohon dilangsungkan sebagaimana maksud pasal tersebut;

Dalam Rekonpensi

Menimbang, bahwa pertimbangan dalam konpensi merupakan pertimba- ngan yang berkaitan dengan pertimbangan dalam rekonpensi;

Menimbang, bahwa dalam gugatan rekonpensi ini Pemohon Konpensi selanjutnya disebut Tergugat Rekonpensi, dan Termohon Konpensi disebut Penggugat Rekonpensi;

(16)

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi dalam jawabannya menuntut bahwa jika terjadi perceraian, supaya Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi memberikan kepada Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi berupa:

- Nafkah lampau (madhiyah) selama 2 bulan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)

- Nafkah iddah selama masa iddah (3 bulan) sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);

- Mut’ah berupa uang sejumlah 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah); Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi tersebut telah diajukan bersama-sama dengan jawaban Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi secara tertulis dan masih berkaitan dengan permohonan Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat gugatan rekonpensi tersebut sesuai dengan Pasal 158 ayat (1) R.Bg , sehingga perlu dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan dari Penggugat Rekonpensi/ Termohon Konpensi, Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi memberikan jawaban yang menyatakan keberatan dan hanya sanggup memenuhi tuntutan tersebut sebagai berikut:

a. Nafkah lampau (madhiyah) selama 5 bulan terhitung sejak Agustus sampai

dengan Desember 2014 sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah);

b. Nafkah iddah selama masa iddah sebesar Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah);

c. Mut’ah berupa cincin emas seberat 3 gram 22 karat;

Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat rekonpensi/ Termohon konpensi dengan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi ternyata keduanya tidak ada kesepakatan dan tetap pada gugatan dan jawabannya masing-masing. Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi menyatakan bahwa Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi telah bekerja sebagai pemilik pangkas rambut dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per hari, sedangkan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi menyatakan bahwa ia telah bekerja sebagai karyawan pangkas rambut dan

(17)

sebagai pemiliknya adalah orangtuanya, sedangkan penghasilan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi rata-rata sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per hari;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan dan bantahannya, baik Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi dan Tergugat rekonpensi/ Pemohon konpensi masing-masing tidak mengajukan alat bukti yang berkaitan dengan perkara ini secara tersendiri melainkan bersamaan saksi dalam perkara konpensi di atas, sehingga Majelis perlu mempertimbangkan sendiri dalam permusyawaratan Majelis Hakim berikut ini;

Menimbang, bahwa pokok tuntutan Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi merupakan bagian dari akibat yang ditimbulkan dari perceraian atas kehendak Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi sebagai suami, yang berarti bahwa secara hukum tuntutan tersebut meskipun tidak dituntut oleh Penggugat

rekonpensi/Termohon konpensi, Majelis Hakim karena jabatannya (ex Officio)

dapat menentukan sendiri hak-hak istri atas bekas suaminya selama tidak

terbukti telah berbuat nusyuz sebagaimana maksud Pasal 41 huruf (c) UUP Jo.

Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan terungkap bahwa terjadinya pisah antara Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi dengan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi karena Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi diantar pulang (dipulangkan) atas kehendak Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi, oleh karena itu, Penggugat

rekonpensi/Termohon konpensi harus dinyatakan tidak nusyuz, oleh sebab itu

sesuai ketentuan Pasal 149 huruf (a) dan (b), Pasal 152 dan Pasal 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi berhak atas nafkah iddah dan mut’ah;

Menimbang, bahwa mengenai tuntutan nafkah lampau (madhiyah) ternyata telah diakui oleh Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi bahwa selama pisah 5 (lima) bulan terhitung sejak bulan Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014 tidak pernah memberikan nafkah, oleh sebab itu dapat dipertimbangkan;

(18)

Menimbang, bahwa oleh karena antara Penggugat Rekonpensi/ Termohon Konpensi maupun Tergugat Rekopensi/Pemohon Konpensi tidak tercapai kesepakatan mengenai nominal tuntutan nafkah tersebut di atas meskipun Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi menyatakan telah bersedia dan sanggup memberikannya tetapi tidak sesuai nominal yang dituntut, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sesuai fakta dalam persidangan dan ketentuan yang berlaku;

Menimbang, bahwa di depan persidangan, baik Penggugat

rekonpensi/Termohon konpensi dan Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi telah mengakui bahwa saat ini Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi bekerja sebagai tukang pangkas rambut, akan tetapi ada perbedaan pendapat apakah ia sebagai pemilik pangkas rambut atau karyawan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dua orang saksi Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi yang mengetahui dan mengalami sendiri bahwa Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi bekerja sebagai karyawan, bukan pemilik pangkas rambut dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) per hari setelah dibagi dua dengan orangtua Pemohon, dan tidak ada penghasilan lain selain tersebut. Selama berumah tangga ia bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada Penggugat rekonpensi sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per hari untuk sekedar jajan karena kebutuhan sehari-hari telah terpenuhi bersama orangtua Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi, maka keterangan saksi tersebut dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dalam persidangan, tuntutan nafkah iddah Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi sejumlah Rp.

4.000.000,- (empat juta rupiah) selama masa iddah dan tuntutan mut’ah berupa

uang sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) adalah merupakan

tuntutan yang emosional, karena hanya mengikuti nafsu yang dilatarbelakangi

rasa dendam dan benci kepada Tergugat rekonpensi/Pemohon konpensi yang menceraikan Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi, dan tidak memenuhi asas kepatutan dan kemampuan penghasilan Tergugat rekonpensi/Pemohon

(19)

konpensi, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan tersebut tidak dapat diterima kecuali hanya sebagian;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka dengan melihat kemampuan Tergugat rekonpensi yang bekerja sebagai karyawan pangkas rambut dengan penghasilan rata-rata Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) per hari, dan dengan mempertimbangkan asas kelayakan dan kepatutan yang sesuai dengan tingkat kehidupan dan kebutuhan Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi saat ini, Majelis Hakim menghukum Tergugat

rekonpensi/Pemohon konpensi untuk memberikan nafkah iddah, mut’ah dan

nafkah lampau (madhiyah) yang nominalnya akan ditentukan dalam amar

putusan berikut ini;

Dalam Konpensi dan Rekonpensi

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) UUPA, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi;

Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I A. Dalam Konpensi

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i

terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk

mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara dan Kantor Urusan Agama Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; B. Dalam Rekonpensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi untuk sebagian;

(20)

2. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi untuk memberikan kepada Penggugat rekonpensi/Termohon konpensi berupa:

a. Nafkah lampau (Madiyah) terhitung sejak Agustus 2014 sampai

dengan Desember 2014 sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) b. Nafkah iddah selama 3 bulan sejumlah Rp. 1.800.000,- (satu juta

delapan ratus ribu rupiah);

c. Mut'ah berupa cincin emas seberat 5 gram 22 karat; 3. Menolak gugatan selain dan selebihnya;

C. Dalam Konpensi dan Rekonpensi

Membebankan biaya perkara kepada Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi sejumlah Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat

permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 28 Januari 2015 M. bertepatan dengan tanggal 7 Rabi’ul Akhir 1436 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., MH. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy., masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon;

Ketua Majelis, dto N A N A, S.Ag.

Hakim Anggota, dto

H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., MH.

Hakim Anggota, dto

(21)

Panitera Pengganti, dto

AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag.

Perincian Biaya Perkara:

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 150.000,- 4. Redaksi Rp. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,- J u m l a h Rp. 241.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa wafer pakan komplit berbasis ampas sagu dengan penambahan urea menunjukkan nilai tertinggi dari pada perlakuan dengan penambahan tepung

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peramalan jumlah permintaan produk untuk tiga bulan yang akan datang dan mengetahui perencanaan kebutuhan distribusi produk

Promosi mencakup personal selling (penjualan pribadi) yaitu yang melibatkan komunikasi langsung antara penjual/produsen dan calon konsumen yang dapat dilakukan melalui telepon

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas asung kertawara-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Karakteristik

Bab lima berisi tentang analisis dari uraian diatas tentang matlak dalam perspektif interkonesi menurut fikih dan astronomi yang meliputi peristiwa Hadis Kuraib

Biofertilizer (pupuk hayati) adalah formulasi mikroorganisme atau organisme hidup yang bila diterapkan pada pembibitan tanaman, permukaan tanaman atau tanah,

Namun, bila JCI tidak berhasil bertahan diatas Resistance 6.414 akan kembali menguji Support 6.348 dan 6.312. Indikator MACD mengindikasikan pola Downtrend dan Stoc osc

Kegiatan pembiasaan dalam penanaman nilai karakter kearifan lokal di SMA Muhammadiyah Kasongan beragam, bisa di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti yang dijelaskan