• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMULIAAN TANAMAN HUTAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESA RPI

2010 - 2014

RPI - 10

BIOTEKNOLOGI HUTAN DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

BIOTEKNOLOGI HUTAN DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

(2)

o Roadmap Revitalisasi Industri Kehutanan  Tahun 2014, hutan tanaman mampu berperan dalam menyediakan 75% kebutuhan bahan baku industri perkayuan

o Tantangan utama dalam pembangunan hutan tanaman ke depan adalah peningkatan produktivitas dan nilai ekonomi hutan  Riap volume rendah, Tuntutan kualitas hasil hutan, Serangan Hama - Penyakit, Perkembangan Bioteknologi

o Roadmap Litbang Kehutanan 2010-2025, program hutan tanaman  Menghasilkan IPTEK peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp,

kayu energi dengan riap volume yang tinggi dan HHBK

(3)

Tujuan:

Menyediakan

benih

unggul

untuk

peningkatan

produktivitas

hutan

tanaman

penghasil

kayu

pertukangan, kayu pulp dan kayu energi

RPI - 9

PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

2010 - 2011

(4)

Luaran:

1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan

produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan

2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan

produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp

3. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan

produktivitas hutan tanaman penghasil kayu energi

4. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan 5. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal

(5)

Tujuan:

Menyediakan benih unggul untuk peningkatan

produktivitas hutan tanaman penghasil kayu dan hasil

hutan bukan kayu serta menyediakan informasi

genetik dan IPTEK kultur jaringan untuk mendukung

pelestarian hutan dan penyediaan benih unggul

RPI - 10

BIOTEKNOLOGI HUTAN DAN

PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

(6)

Luaran:

1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu

2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hasil hutan bukan kayu

3. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan 4. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal

(7)

1. Pemuliaan tanaman hutan penghasil kayu

a. Populasi dasar untuk kayu pertukangan

1. Daur panjang (1 species) 2. Daur menengah (5 species) 3. Daur pendek (2 species)

b. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan

4. Daur panjang (2 species) 5. Daur menengah (4 species) 6. Daur pendek (1 species)

c. Populasi dasar untuk kayu pulp

7. Populasi dasar untuk kayu pulp (3 species)

d. Populasi pemuliaan untuk kayu pulp

8. Species unggulan (3 species) 9. Species alternatif (2 species)

e. Populasi pemuliaan untuk kayu energi

10. Populasi pemuliaan untuk kayu energi (3 species)

1. Pemuliaan tanaman hutan 1. Pemuliaan tanaman hutan

(8)

2. Pemuliaan tanaman untuk HHBK

a. Populasi dasar untuk jenis-jenis HHBK prioritas

11. Populasi dasar untuk specie HHBK prioritas (3 species)

b. Populasi pemuliaan untuk jenis-jenis HHBK prioritas

12. Populasi pemuliaan untuk species HHBK prioritas (5 species)

3. Perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan

13. Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji (2 species)

14. Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 species)

15. Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 species)

4. Sumber benih jenis unggulan lokal

16. Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal (60 demplot)

(9)

5. Bioteknologi Hutan

a. Genetika populasi flora dan fauna

17. Keragaman genetik flora dengan DNA (5 species) 18. Keragaman genetik fauna dengan DNA (1 species) 19. Pengaruh sistem silvikultur thd keragaman genetik populasi dengan DNA (1 kegiatan)

b. Pemuliaan berbasis molekuler

20. Analisa tetua berdasarkan penanda DNA (2 species) 21. Analisa sistem perkawinan dengan DNA (1 species) 22. Analisis heterosigositas dengan DNA (1 species) 23. Identifikasi penanda DNA pengatur sifat rentan terhadap serangan jamur (2 species)

24. Identifikasi penanda DNA pengatur pertumbuhan (1 species )

(10)

c. Bio-forensik dengan DNA

25. Verifikasi asal usul kayu dengan DNA (1 species)

d. Bio-sekuritas dengan DNA

26. Identifikasi species jamur pathogen menggunakan

penanda DNA (1 species)

e. Genome DNA

27. Database Gen Pengendali sifat yang berhubungan dengan rendemen pulp (1 species)

f. Kultur jaringan

28. Tanaman jenis langka (5 species) 29. Tanaman jenis unggul (3 species)

(11)

POPULASI PRODUKSI PERSILANGAN SELEKSI POPULASI PEMULIAAN POPULASI PERBANYAKAN POPULASI DASAR POPULASI INFUSI BIOTEKNOLOGI

Siklus Pemuliaan

(12)

POPULASI DASAR POPULASI PEMULIAAN (Generasi I) POPULASI PERBANYAKAN (KBS, KBK, KP.) POPULASI PRODUKSI (Tanaman Komersial) POPULASI PEMULIAAN (Generasi II) Dst. Seleksi Berulang Seleksi dan Persilangan INFUSI GENETIK

Strategi Pemuliaan

(13)

Target Output

Roadmap 2010 - 2014:

1.Produktivitas Hutan Tanaman Penghasil Kayu :

o Kayu pertukangan daur pendek : 40 m3/ha/th o Kayu pertukangan daur menengah : 30 m3/ha/th o Kayu pertukangan daur panjang : 20 m3/ha/th o Kayu pulp unggulan : 35 m3/ha/th o Kayu pulp alternatif : 15 m3/ha/th

o Kayu energi : 20-25 m3/ha/th

o Karakteristik sifat unggul untuk pemuliaan jenis-jenis

(14)

2. Produktivitas hasil hutan bukan kayu (HHBK) :

o Jenis Prioritas (Tier 3): Sukun (Food), Nyamplung

(Energy), Kayu putih & Mimba (Medicine), Cendana &

Gaharu (Others)

o Tier 1 (Preliminary) : Identifikasi, Eksplorasi, Pengolahan

o Tier 2 (Intermediate): Sebaran, Potensi sumber benih,

Budidaya, Pemanenan o Tier 3 (Advance) : Seleksi Species Unggul,

Penetapan Sumber Benih

o Karakteristik sifat unggul untuk pemuliaan jenis-jenis

(15)

3. Perbenihan Hasil Pemuliaan Tanaman Hutan :

o Sumber benih hasil pemuliaan tanaman hutan (2 species) o Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan

(3 species)

o Standarisasi benih hasil pemuliaan hutan (3 species)

4. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal :

o Penunjukan dan pembangunan sumber benih (60 plot) o Sertifikasi sumber benih (30 unit)

(16)

5. IPTEK Bioteknolgi Hutan :

o Genetika populasi flora dan fauna o Pemuliaan berbasis molekuler

o Bio-forensik menggunakan penanda DNA o Bio-sekuritas menggunakan penanda DNA o Genome DNA

(17)

SINTESA RPI

1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk

Peningkatan produktivitas hutan penghasil kayu

a. Populasi Dasar:

- Plot populasi dasar dari 12 species, luas 40,45 ha di Jawa dan Kalimantan (7 lanjutan, 5 baru)

- Karakterisasi sifat unggul: variasi morfologi, kemampuan adaptasi dan pertumbuhan tanaman di dalam & antar

populasi

- Species berbuah: I.bijuga, T.sureni, T.sinensis, F.variegata, A.cadamba

- 2 species potensial untuk dikembangkan: F.variegata dan

(18)

b. Populasi Pemuliaan:

- Plot populasi pemuliaan dari 14 species, luas 51,3 ha di Jawa dan Kalimantan (6 lanjutan, 8 baru)

- Metodologi: pemuliaan melalui uji keturunan, uji klon, uji

heterosigositas, hibridisasi, uji ketahanan terhadap penyakit

- Pertukangan daur pendek (F.moluccana), provenan toleran

karat tumor – riap volume 56,64 m3/ha/th pada uji keturunan

2 tahun; 43 famili terindikasi toleran di lapangan; 4 famili tidak terserang di persemaian (inokulasi)

- Pertukangan daur menengah (S.leprosula) uji heterosigositas

dari anakan alam untuk uji klon

- Pertukangan daur panjang (T.grandis), 10 klon terbaik - riap

volume 20,99 – 21,49 m3/ha/th (dilepas Menhut 2014); Lokasi

sama, klon berbeda riap vol. 12,73 m3/ha/th, metode uji

(19)

- Pulp unggulan: (A.mangium, E.pellita) KBS F-1 & F-2 riap

vol. 35 – 40 m3/ha/th (dilepas Menhut 2014 & 2013); Acacia

hibrida (A.mangium x A.auriculiformis) riap vol. 48 m3/ha/th;

Beberapa klon terindikasi toleran penyakit busuk akar dari 26 klon A. mangium & 40 klon A.auriculiformis yang diduga

toleran.

- Pulp alternatif (A.cadamba): riap vol. 25 m3/ha/th pada uji

keturunan umur 2 tahun

- Kayu energi (A.auriculiformis, C.callothyrsus): riap vol. 43 –

(20)

Produktivitas Hutan Tanaman Penghasil Kayu :

o Kayu pertukangan daur pendek : 56,64 m3/ha/th o Kayu pertukangan daur panjang : 21,49 m3/ha/th o Kayu pulp unggulan : 48 m3/ha/th o Kayu pulp alternatif : 25 m3/ha/th o Kayu energi : 65 m3/ha/th

o Karakteristik sifat unggul untuk pemuliaan jenis-jenis

(21)

Riap Volume Kayu

(m3/ha/th)

0 10 20 30 40 50 60 70 Pertukangan Daur Pendek Pertukangan Daur Panjang

Pulp Unggulan Pulp Alternatif Energi

40 20 35 15 25 56 21 40 25 65 27 13 50 20 32 Target Roadmap 2014 Capaian RPI Operasional

(22)

IPTEK pengadaan benih unggul untuk

Peningkatan produktivitas hutan penghasil kayu :

o IPTEK Pembangunan populasi dasar

o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui uji keturunan o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui uji klon

o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui analisa heterosigositas dari anakan

o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui hibridisasi o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui uji resistensi

(23)

2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk

meningkatkan produktivitas HHBK

a. Populasi Dasar:

- Plot populasi dasar dari 3 species, luas 19,5 ha di Jawa dan Kalimantan (1 lanjutan, 2 baru)

- Karakterisasi sifat unggul: variasi morfologi, kemampuan adaptasi dan pertumbuhan tanaman di dalam & antar

populasi + regenerasi alam & organisme penggangu (S.album)

- S.album (9 tahun): 18 populasi alam & 2 ras lahan Jawa

sudah berbuah dan dapat digunakan sebagai sumber rmateri genetik (vegetatif)

(24)

b. Populasi Pemuliaan:

- Plot populasi pemuliaan dari 5 species, luas 44,95 ha di Jawa, NTB & Kalimantan Timur (1 lanjutan, 4 baru)

- Metodologi: pemuliaan melalui uji keturunan, uji provenan, kombinasi uji species-provenan

- Shorea spp. penghasil tengkawang (S.stenoptera,

S.macrophylla, S.gysbertsiana, S.pinanga) dari 4 populasi

minyak nabati 16,02 – 51,25%, S.stenoptera dari populasi

Haurbentes tertinggi dan terbaik pada kombinasi uji species-provenan (3 tahun) – Tegakan Benih Provenan

- Rendemen minyak C.inophyllum 37% – 58%; Populasi Jawa

tertinggi Gunung Kidul (DIY): 50%, Populasi Bali-NTB

tertinggi Bali Barat (Bali): 39,21, 7 pulau di Indonesia tertinggi Dompu (NTB): 58%

- TBP C.inophyllum asal G. Kidul di Wonogiri (Jawa Tengah)

(25)

- M.cajuputi KBS F-1 rendemen minyak 2% & kadar 1,8

cineol >65%. Dari KBS F2 di G. Kidul rata-rata biomassa 4,8 kg dan tertinggi (12,98 kg) dari Gundih (Jawa Tengah); Rendemen minyak & kadar 1,8 cineol pada KBS F-2

terkendala alat

- A.indica dari 10 populasi di Jawa dan luar Jawa

kandungan azadirachtin 0,06 – 0,59%; kandungan azadirazhtin tertinggi dari populasi Bondowoso (Jawa Timur)

(26)

Rendemen Minyak

HHBK Prioritas (%)

0 10 20 30 40 50 60

Tengkawang Nyamplung Kayu Putih Mimba

51 58 20 58 38 40 10 36 Capaian RPI Operasional (V/10) (V/100)

(27)

IPTEK pengadaan benih unggul untuk

meningkatan produktivitas HHBK:

o IPTEK Pembangunan populasi dasar

o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui uji keturunan o IPTEK Pemuliaan tanaman hutan melalui kombinasi uji

species dan provenan

(28)

3. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan

-

Populasi perbanyakan: KBS Komposit F-3 A.mangium dari

40 pohon plus KBS F-2 seluas 5,2 ha di Jateng & Jabar, umur 1,5 tahun sudah mulai berbuah dengan potensi

produksi benih 50 kg/th; KP T.grandis dari 10 klon terbaik

seluas 0,125 ha di BBPBPTH

- Dihasilkan teknik penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan untuk mempertahankan mutu benih (A.mangium, A.crassicarpa, E.pellita)

- Dihasilkan standarisasi benih hasil pemuliaan hutan (A.mangium, A.crassicarpa, E.pellita)  Diharapkan

menjadi pembeda benih yang sudah dimuliakan (improved seed) dengan benih yang belum dimuliakan (unimproved seed)

(29)

IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan:

o IPTEK Pembangunan populasi perbanyakan (KBS Komposit dan Kebun Pangkas)

o IPTEK Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan

(30)

4. Demplot Sumber Benih Jenis Unggulan Lokal.

- Tahun 2010: Rencana pembangunan 77 unit sumber benih

dari 57 species di 15 UPT Balitbanghut; Menetapkan Tim

pembina pemb. sumber benih untuk 5 Region dari BBPBPTH Yogyakarta

- Tahun 2011: 14 sumber benih (211,57 ha) bersertifikat dari 6

UPT; Seminar Nasional “Peran Sumber Benih Unggul dalam Mendukung Keberhasilan Penanaman Satu Milyar Pohon”

- Tahun 2012: Revisi rencana pembangunan 99 unit sumber

benih dari 61 species; 11 unit sumber benih (233,87 ha)

bersertifikat dari 6 UPT; Workshop “Pemanfaatan Sumber Benih Unggul dari Sumber Benih Bersertifikat”

- Tahun 2013: Revisi rencana pemb. 115 unit sumber benih

dari 66 species; 9 unit sumber benih (289 ha) bersertifikat

dari 3 UPT

(31)

REKAPITULASI

A. Rencana :

1. Jumlah plot Sumber Benih : 115 unit Sumber Benih

2. Komoditas Sumber Benih : 66 jenis tanaman

3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (20), TBS (4), APB (22),

TBP (6), KBS (55), KBK (2), KP (6)

4. Lokasi Sumber Benih : 15 Satker Balitbanghut

5. Luas Sumber Benih : 766,24 ha B. Realisasi sd 2013 :

1. Sumber Benih Bersertifikat : 34 unit Sumber Benih

2. Komoditas Sumber Benih : 26 Jenis tanaman

3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (23), TBS (2), APB (4),

KBS F-1 & F-2 (5)

4. Lokasi Sumber Benih : 11 Satker Balitbanghut

(32)

Sebaran Sumber Benih

Di 15 UPT Balitbang (%)

0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 TBT TBS APB TBP KBS KBK KP Konservasi 2.6 0.9 5.2 0.9 0.9 1.7 7.0 4.3 27.8 2 13.0 1.7 1.7 0.9 2 5.2 1.7 0.9 5.2 1 4.3 3.5 1.7 4.3 Sumatera Jawa Kalimantan Nusa Tenggara Sulawesi-Papua TBT : 27,0 TBS : 5,2 APB : 12,2 TBP : 7,0 KBS : 42,6 KBK : 0,9 KP : 5,0 Konservasi : 0,9

(33)

5. IPTEK bioteknolgi hutan

- IPTEK identifikasi keragaman genetik dengan DNA dari 5 species flora (T.sinensis, C.inophyllum, A.cadamba,

F.fragrans dan C.calothyrsus) – sampel daun & penanda

RAPD.

- IPTEK identifikasi keragaman genetik dari 1 species fauna (Banteng) – sampel darah dan feses dengan penanda D Loop Mitokondria

- IPTEK analisa tetua dengan DNA dari 1 species (A.mangium) – sampel daun & penanda SSR

- IPTEK analisa sistem perkawinan dengan DNA dari 1 species (M.cajuputi) – sampel daun, penanda SSR

- IPTEK analisa heterosigositas anakan dengan DNA dari 1 species (S.leprosula) – sampel daun, penanda SSR

(34)

- IPTEK identifikasi penanda DNA yang berhubungan dengan sifat rentan dari 2 species (Aquilaria sp dan G.verstegii) – sampel daun, penanda RAPD

- IPTEK identifikasi penanda DNA pengatur pertumbuhan dari 1 species (T.grandis) – sampel daun, penanda SSR

- IPTEK verifikasi untuk asal usul kayu dari 1 species (I.bijuga) – sampel daun & kayu, penanda SSR,

Amplifikasi PCR menggunakan cpDNA spacer region

- IPTEK teknik isolasi jamur endofit dan teknik ektraksi DNA dari isolat jamur endofit dari 1 species (F.moluccana)

- IPTEK teknik ekstraksi RNA dari 1 species (A.mangium)

- Beberapa kegiatan bioteknologi dengan genetika

molekuler belum berjalan maksimal karena terkendala pengadaan bahan kimia dan keterbatasan anggaran

(35)

- Teknik kultur jaringan untuk species langka sebagian

besar masih dalam tahap pembentukan tunas aksiler dari 5 species target (A.malaccensis, G.versteegii,

G.bancanus, S.borneensis)

- Teknik kultur jaringan untuk S.album menggunakan

metode embriogenesis somatik sampai pada fase torpedo dan fase pembentukan plantlet

- Teknik kultur jaringan untuk species unggulan dilakukan dengan teknik embriogenesis somatik dan kultur tunas aksiler dari 4 species target (A.mangium, E.pellita,

T.sinensis, F.moluccana)

- Kultur jaringan untuk species yang toleran terhadap

lingkungan yang tidak menguntungkan dilakukan dengan metode uji toleransi terhadap Al melalui media seleksi dan iradiasi sinar gamma dari 1 species (V.pubescen)

(36)

KESIMPULAN

1. Hasil penelitian pada RPI Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan telah menghasilkan beberapa IPTEK: o IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan

produktivitas hutan tanaman penghasil kayu (6)

o IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas HHBK (4)

o IPTEK penanganan benih hasil pemuliaan (3)

o IPTEK bioteknologi hutan untuk strategi pemuliaan dan konservasi genetik (10)

2. Tiga puluh empat (34) demplot sumber benih dari 26 species unggulan lokal di 11 UPT Balitbanghut telah disertifikat dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Delapan puluh satu (81) unit sumber benih lainnya dalam proses seleksi dan sertifikasi

(37)

3. Hasil penelitian yang dapat direkomendasikan untuk aplikasi kebijakan Pemerintah antara lain:

o Perlu segera dikembangkan sumber benih F.moluccana

dari provenan Wamena pada sentra pengembangan hutan rakyat di Jawa yang toleran karat tumor sebelum ditemukan klon-klon yang tahan terhadap karat tumor

o Penanaman dari 10 klon terbaik dari species T.grandis

pada areal KPHP atau Hutan Rakyat perlu segra

dilakukan untuk menghasilkan realized gain terhadap

riap volume yang sebenarnya

o Potensi pengembangan 2 species alternatif untuk kayu pertukangan yaitu F.variegata dan A.cadamba perlu

diikuti dengan penerapan silvikultur intensif karena species tersebut sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan

(38)

o Pengembangan uji multi lokasi dari klon Acacia hibrida

pada areal pengembangan dapat segera menghasilkan species unggulan HTI yang saat ini mulai menurun

produktivitasnya

o Perkembangan isu strategis terkait krisis energi di masa mendatang perlu segera dilakukan pengembangan

tanaman energi dari sumber benih unggul, seperti

C.inophyllum untuk biofuel dan A.auriculiformis serta

C.callothyrsus untuk kayu energi pada areal-areal KPHP

yang sesuai kondisi lingkungannya

o Pengembangan areal konservasi genetik untuk jenis S.album sudah harus segera dilakukan untuk menjaga

kelestarian species dan kemurnian provenan asalnya dari plot populasi dasar di KHDTK BBPBPTH Yogyakarta

o IPTEK verifikasi untuk asal usul kayu pada I.bijuga dapat

diaplikasikan untuk species lain yang rawan terhadap penebangan liar

(39)

Hubungan antar RPI dalam mencapai goal

program peningkatan produktivitas hutan

Peng. Hutan Tanaman Penghasil Kayu

Peng. Hutan Alam Produksi Lestari Peng. HHBK FEMO Bioteknologi dan Pemuliaan Agroforestry Pengelolaan Dipterocarpa PRODUKTIVITAS HUTAN TINGGI

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.. Jogjakarta adalah salah satu dari dua Balai Besar Litbang

Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BABESLIT- BPTH).. Litbang Pemuliaan Suren ( Toona

 Peneliti dari Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta membuat bibit unggul kayu putih dengan rendemen minyak dan kandungan zat aromatik tinggi..

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakter/keunggulan beberapa nomor pemuliaan tanaman jagung hibrida terhadap varietas unggul yang sudah ada.Pada penelitian ini

Pemuliaan tanaman yang makin efisien dan teknik-teknik terbaru dalam bioteknologi telah dan akan memungkinkan menghasilkan varietas tanaman dengan produktivitas lebih tinggi,

Perkembangan bioteknologi tanaman teknologi DNA rekombinan dan berbagai metode biologi molekuler memberikan perluasan pemuliaan tanaman ditemukan tanaman transgenik pada tembakau kapas

Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta Indonesia.. Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman

DASAR PEMILIHAN METODE PEMULIAAN TANAMAN DAN SELEKSINYA • ALASAN PEMILIHAN METODE PEMULIAAN TANAMAN TERKAIT BOTANI TANAMAN DAN STUDI GENETIKNYA • ALASAN PEMILIHAN METODE PEMULIAAN