• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU DAN IKLIM SEKOLAH SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH DI

SMP NEGERI 22 PADANG

, ,

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Ernitaflorasimarmata@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research aims to analyze leadership head of school, teaching perfomance teachers, and school climate as intervening variable to school productivity in SMP N 22 Padang. Data in this research use cross section data. This research uses path analysis. The result of this research are: 1) there is a positive and significant influence between leadership head of schoo on school climate with coefficient of lane 0,129 and significant value 0,000. 2) there is a positive and significant influence between teaching perfomance teachers to school climate with coefficient of lane 0,121 and significant value 0,003. 3) there is a positive and significant influence between leadership head of schoo on school productivity with path coefficient of 0,087 and significant value 0,000. 4) there is a positive and significant influence between teaching perfomance teachers on school productivity with path coefficient of 0,093 and significant value 0,000. 5) there is a positive and significant influence between school climate on school productivity with path coefficient 0,828 and significant value 0,000.

Keywords: Leadership Head of School, Teaching Performance Teachers, School Climate, School Productivity

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan

program utama pembangunan suatu bangsa, sebab pendidikan berupaya mencerdaskan generasi muda dan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan, peserta didik dibantu

untuk mengembangkan potensi

dirinya supaya memiliki potensi dan

kecakapan hidup yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dan persoalan kehidupan yang semakin kompleks pada masa kini dan masa depan. Tanpa pendidikan berkualitas

dan bermutu, sulit diharapkan

lahirnya generasi bermutu yaitu generasi yang mandiri, kreatif, cerdas mempunyai sikap mental bertaqwa,

(2)

kehidupan dan siap mengambil peran dalam kehidupan bangsa.

Produktivitas sekolah

dipengaruhi oleh berbagai faktor

kepemimpinan kepala sekolah

menjadi salah satu dimensi penting

produktivita sekolah. Kinerja

mengajar guru menjadi faktor

penting dalam menentukan

produktivitas sekolah. Untuk

menghasilkan produktivitas sekolah harus dimiliki kinerja guru yang

profesional. Aspek lain yang

mempengaruhi produktivitas sekolah adalah iklim sekolah yang menjadi variabel intervening dalam penelitian ini.

Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 18 Januari – 26 Januari 2017 di SMP N

22 Padang ditemukan masih

rendahnya produktivitas sekolah.Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 1. Data observasi awal Produktivitas Sekolah di SMP N 22 Padang (Data Prestasi Sekolah)

No Jenis Prestasi Tahun

1 Mewakili Sumatera Barat dalam Akademi PSP (Bola Kaki) ke 2017 Tingkat Nasional

2 Lomba pencak silat

se Sumatera ( Juara III) 2016 3 Lomba POPDA cabang Bulutangkis ( Juara I) Lomba POPDA

cabang Bola Volly ( Juara I) 2016 4 Lomba LT II Kwartir Ranting Nanggalo (Juara II Umum) 2016 5 Lomba cabang Olahraga Wushu Kab. Padang Pariaman 2016

Sumber: Wakil Kesiswaan SMP N 22 Padang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa produktivitas sekolah di SMP N 22 Padang masih rendah.

Hal ini dikarenakan belum

seimbangnya prestasi sekolah

dibidang akademik dan non

akademik.

Rendahnya produktivitas sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan iklim sekolah.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif.

(3)

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedangkan penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan interaktif. Dengan desain penelitian deskriptif asosiatif, maka penelitian

ini memungkinkan untuk

menggambarkan hubungan antar

variabel, menguji hipotesis,

mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal (Arikunto,

2010:3). Jadi, populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh guru SMP N 22 Padang. Populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 orang guru sehingga penelitian ini tidak dilakukan sampling.

Penelitian dilaksanakan di

SMP N 22 Padang Jalan Tut Wuri Handayani. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis jalur.

Tingkat Capaian Responden Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata-rata

variabel kepemimpinan kepala

sekolah 3,99 dengan tingkat capaian responden 79,73 yang tergolong pada

kategori cukup, untuk rata-rata

variabel kinerja mengajar guru 4,14 dengan tingkat capaian responden 82,73 yang tergolong pada kategori baik, dan kategori iklim sekolah diperoleh rata-rata 4,12 dengan tingkat capaian responden 82,34 dengan kategori baik

Koefisien Determinasi

Kontribusi yang dapat diberikan

variabel kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja mengajar guru

terhadap iklim sekolah adalah

sebesar 0,626 atau 62,60%.

Sedangkan kontribusi variabel

kepemimpinan kepala sekolah,

kinerja mengajar guru dan iklim

sejikah terhadap produktivitas

sekolah adalah sebesar 0,953 atau 95,30% dengan demikian dapat disimpulakan kontribusi pengaruh

langsung antara variabel

kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah memiliki kontribusi yang lebih kecil dibandingkan kontribusi

(4)

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan iklim

sekolah terhadap produktivitas

sekolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah terhadap Iklim Sekolah

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel

kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung

sebesar 8,331 > ttabel

sebesar2,01174 dengan nilai

signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadapi klim sekolah. Pada

tabel standardized regresion

weights pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 0,747 dengan probability 0,000 ˂ α 0,005. Ini berarti pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 0,747.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah berpengaruh positif

terhadap iklim sekolah. Apabila ada peningkatan kepemimpinan

kepala sekolah maka kana

meningkatkan produktivitas

sekolah.

Hasil yang diperoleh dalam

pengujian hipotesis pertama

konsisten dengan teoriyang

dikemukakan oleh Hardiyanto, (2004:179) iklim sekolah adalah

situasi atau suasana yang

muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru

dengan peserta didik atau

hubungan antara peserta didik yang yang menjadi ciri khas

sekolah yang ikut

mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah.

(5)

2. Pengaruh Kinerja Mengajar Guru terhadap Iklim Sekolah

Hasil analisis data secara statistic membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan antara variable kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 2,921 > ttabel sebesar 2,01174 dengan nila isignifikan 0,003< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan secara antara kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah. Hal ini berarti semakin baik kinerja mengajar guru maka akan

semakin meningkat iklim

sekolah. Pada tabel standardized regresion weights pengaruh kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah sebesar 0,260 dengan probability 0,003 ‹ α

0,05. Ini berarti pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 0,260.

Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis kedua,

ditemukan bahwa kinerja

mengajar guru terhadap iklim

sekolah. Dengan demikian

terlihat bahwa semakin baik kinerja mengajar guru maka

akan semakin meningkatnya

iklim sekolah. Hasil yang

diperoleh dalam pengujian

hipotesis kedua sejalan dengan

hipotesis yang diajukan.

Keadaan tersebut terjadi apabila kinerja guru yang baik akan mampu membawa iklim sekolah kearah yang lebih baik lagi.

Temuan yang diperoleh

dalam tahapan pengujian

hipotesis kedua sejalan dengan pendapat Sergiovanni dan Startt (1993) dalam Hardiyanto (

2004:153) yang menyatakan

bahwa iklim sekolah merupakan karakteristik yang ada, yang

menggambarkan ciri-ciri

psikolgis dari suatu sekolah

tertentu, yang membedakan

suatu sekolah dari sekolah yang

lain, mempengaruhi tingkah

laku guru dan peserta didik dan merupakan perasaan psikologis yang dimiliki guru dan peserta didik di sekolah tertentu.

(6)

3. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Produktivitas Sekolah

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel

kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thiung sebesar 7,553 ttabel sebesar 2,01174 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah. Hal ini berarti semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin meningkat produktivitas sekolah. Pada tabel standardized direct effects pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah sebesar 0,378 dengan probability 0,000 <α 0,05. Ini berarti pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah terhadap

produktivitas sekolah sebesar 0,378.

Berdasarkan pengujian

hipotesis ketiga, ditemukan

bahwa kepemimpinan kepala

sekolah berpengaruh positif

terhadap produktivitas sekolah. Dengan demikian terlihat bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah akan semakin

meningkatnya produktivitas

sekolah. Hasil yang diperoleh dalam pengujian hipotesis ketiga ini sejalan dengan hipotesis yang diajukan.

Hasil yang diperoleh

dalam pengujian ini sesuai dengan teori Mulyasa (2009:

107) kepemimpinan dapat

diartikan sebagai kegitan untuk

mempengaruhi orang-orang

yang diarahkan terhadap

pencapain tujuan organisasi.

4. Pengaruh Kinerja Mengajar Guru terhadap Produktivitas Sekolah

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel kinerja

(7)

produktivitas sekolah ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 4,377 ˃ ttabel sebesar 2,01174 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan

demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kinerja mengajar guru terhadap produktivitas sekolah. Hal ini berarti semakin baik kinerja

mengajar guru maka akan

semakin meningkat

produktivitas sekolah.

Berdasarkan pengujian

hipotesis keempat, ditemukan bahwa kinerja mengajar guru berpengaruh positif terhadap produktivitas sekolah. Dengan demikian terlihat bahwa semakin baik kinerja guru akan semakin

meningkatnya produktivitas

sekolah. Hasil yang diperoleh

dalam pengujian hipotesis

keempat ini sejalan dengan hipotesis yang diajukan.

Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini sesuai dengan teori Wahyudi (2012: 8) kinerja guru merupakan prestasi kerja guru

sebagai hasil dorongan atau

motivasi yang diperlihatkan

dalam bentuk perilaku.

5. Pengaruh Iklim Sekolah terhadap Produktivitas Sekolah

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel iklim sekolah terhadap produktivitas sekolah ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 12,003 ˃ ttabel sebesar 2,01174 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara iklim

sekolah terhadap produktivitas sekolah. Hal ini berarti semakin baik iklim sekolah maka akan

semakin meningkat

produktivitas sekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan:

1. Kepemimpinan kepala sekolah

(8)

signifikan terhadap iklim sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 8,331 > ttabel sebesar 2,01174 dengan

nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah. Hal ini

berarti semakin baik

kepemimpinan kepala sekolah

maka akan semakin

meningkatkan iklim sekolah.

Pada tabel standardized

regression weights pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 0,747 dengan probability 0,000 < α 0,05.

2. Kinerja mengajar guru

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap iklim

sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 2,921 > ttabel sebesar 2,01174 dengan

nilai signifikan 0,003 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah. Hal ini berarti semakin baik kinerja mengajar guru maka

akan semakin meningkatkan

iklim sekolah. Pada tabel

standardized regression weights pengaruh kinerja mengajar guru terhadap iklim sekolah sebesar 0,260 dengan probability 0,000 < α 0,05.

3. Kepemimpinan kepala sekolah

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 7,553 >ttabel

sebesar 2,01174 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak

dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah. Hal ini berarti semakin baik kepemimpinan kepala sekolah

maka akan semakin

(9)

sekolah. Pada tabel standardized regression weights pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah sebesar 0,378 dengan probability 0,000 < α 0,05.

4. Kinerja mengajar guru

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas sekolah yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 4,377 > ttabel sebesar 2,01174 dengan

nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kinerja

mengajar guru terhadap

produktivitas sekolah. Hal ini berarti semakin baik kinerja

mengajar guru maka akan

semakin meningkatkan

produktivitas sekolah. Pada tabel standardized regression weights pengaruh kinerja mengajar guru terhadap produktivitas sekolah sebesar 0,151 dengan probability 0,000 < α 0,05. Ini berarti pengaruh kinerja mengajar guru terhadap produktivitas sekolah

sebesar 15,1% dengan asumsi variabel kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah tetap.

5. Iklim sekolah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

produktivitas sekolah yang

ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 12,003 > ttabel sebesar

2,01174 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan

demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara

iklim sekolah terhadap

produktivitas sekolah. Hal ini

berarti semakin baik iklim

sekolah maka akan semakin

meningkatkan produktivitas

sekolah. Pada tabel standardized regression weights pengaruh

iklim sekolah terhadap

produktivitas sekolah sebesar 0,622 dengan probability 0,000 < α 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. (2012). Menghasilkan

Guru Kompetensi dan Profesional.Jakarta:Bee Media Indonesia

(10)

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek-Revisi X. Jakarta: Rineka Cipta

Desy Noor Indah Fitriani. 2013. Pengaruh Iklim Sekolah dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SD di kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Skripsi: Diakses tanggal 1 November 2016

Fitriana, D. N. I. (2013). pengaruh iklim sekolah dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Magelang.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program IBM SPSS 20.pdf.

Julaeha, Ela. 2013. Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Gurun terhadap Produktivitas Program Keahlian. Tesis Tidak diterbitkan. Bandung: SPS UPI

Gambar

Tabel  1.  Data  observasi  awal  Produktivitas  Sekolah  di  SMP  N  22  Padang  (Data  Prestasi  Sekolah)

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan jenis pendekatan deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini menggambarkan keadaan yang terjadi dalam

Intisari: Ekstraksi selulosa dari kayu gelam (Melaleuca leucadendron Linn) dan kayu serbuk industri mebel dilakukan dengan proses maserasi menggunakan metanol dan dilanjutkan

Nilai rata-rata peta konsep mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang proses pembelajaran menggunakan play doh pada materi jaringan tumbuhan (jaringan dasar dan epidermis)

Variabel dependen (variabel terpengaruh) adalah variabel yang nilainya bergantung pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada

La ponencia describe en una primera parte los antecedentes políticos e insti- tucionales que condicionaron la actuación de los representantes vascos en la asamblea de Bayona, tanto

Keaktifan siswa selama pembelajaran yang diukur dari keaktifan bertanya ataupun menjawab selama apersepsi, diskusi kelompok, presentasi kelas dan saat guru menyimpulkan pada

Simulasi model pemadatan di lapangan dilakukan dengan variasi beban, siklus dan tebal lapis pemadatan, sedangkan di laboratorium hanya variasi beban energi dan tebal lapis

Nilai-nilai efisiensi konversi daya yang rendah dikaitkan dengan resistansi seri yang besar dari DSSC dalam penelitian yaitu 6 dan resistansi lapisan grafit