• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPKIN DISPENDA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPKIN DISPENDA TAHUN 2015"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan sarana bagi

Dinas

Pendapatan

Daerah

Provinsi

Papua

untuk

menyampaikan

pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Instansi Pemerintah

Pusat/Daerah dan masyarakat) serta sebagai sarana evaluasi ke dalam atas

pencapaian kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua yang digunakan

sebagai umpan balik bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Untuk memenuhi kedua fungsi utama itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja

Dinas Pendapatan Daerah secara garis besar berisikan informasi mengenai

rencana kinerja dan capaian kinerja tahun 2015. Rencana Kinerja 2016

merupakan program yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang mengacu pada

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Papua Tahun 2013 - 2018.

Capaian kinerja merupakan hasil realisasi seluruh kegiatan selama tahun 2015

yang diarahkan untuk memenuhi target program dalam rencana kinerja tahun

2015.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua Tahun 2015 ini disusun mengacu pada

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan tata cara reviuw atas laporan kinerja

Instansi Pemerintah.Pencapain Kinerja ini tidak terlepas dari dukungan semua

Aparatur Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua.

(3)

iii

Akhir kata melalui laporan ini diharapkan kinerja Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Papua dapat lebih ditingkatkan untuk masa mendatang, baik

melalui perbaikan pelaksanaan tugas maupun penyempurnaan perencanaan

kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua.

Jayapura, 28 April 2016

KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI PAPUA,

DR. M. RIDWAN RUMASUKUN, SE. MM

PEMBINA UTAMA MUDA

(4)

iv

DAFTAR ISI

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

HALAMAN JUDUL………...

KATA PENGANTAR………....……...

DAFTAR ISI……….…...

PENDAHULUAN………...

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA…………...

A. Rencana Strategis………...

B. Perjanjian Penetapan Kinerja………....

AKUNTABILITAS KINERJA………..

A.

Pengukuran Kinerja………...

B. Analisis Capaian Kinerja………..

C.

Realisasi Anggaran ……… …..………...

PENUTUP………....

DAFTAR LAMPIRAN

i

ii

iii

1

7

7

12

15

16

21

26

31

(5)

1

B A B I

(6)

2

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1

Latar Belakang

Fungsi aparatur dalam setiap organisasi pemerintah dalam mengemban

tugas pemerintah dan pembangunan memegang peranan yang sangat

penting dan strategis dalam menigkatkan kinerja organisasi, oleh karena

itu peran aparatur harus terus ditingkatkan agar pegawai negeri sipil dan

sumber daya yang menentukan benar-benar mampu meningkatkan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai abdi Negara yang professional.

Peningkatan kinerja instansi pemerintah dan kemampuan aparat

pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang maksimal pada

publik maka pengukuran kinerja merupakan hal yang penting dalam

manajemen program secara keseluruhan karena kinerja yang dapat diukur

akan mendorong semangat kerja aparatur.

Pendekatan – pendekatan yang digunakan dalam mengukur kinerja suatu

unit organisasi sesuai Undang – Undang 17 Tahun 2014 lebih mendekat

kepada

system

SAKIP

setelah

melalui

Perencanaan

dalam

membandingkan kajian antara perencanaan realisasi dan sasaran dengan

menggunakan Indikator input, output come dalam mencapai target

indikator pada hasil. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LAPKIN) sebagai informasi atas capaian kinerja instansi atau SKPD.

(7)

3

1.2

Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Papua Nomor 26 tahun 2015 tentang

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua bahwa

Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Provinsi Papua Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Gubernur melalui SEKDA.

A.

Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua mempunyai tugas pokok :

Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendapatan daerah

serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur.

Untuk mendukung tugas pokok tersebut, Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Papua mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah;

2.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pendapatan daerah;

3.

Pembinaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas di bidang

pendapatan daerah;

4.

Pelaksanaan ketatausahaan Dinas;

5.

Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis; dan

6.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(8)

4

B.

SUSUNAN ORGANISASI

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua memiliki struktur organisasi

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 12 Tahun 2013 yaitu

a.

Kepala Dinas.

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua;

b.

Sekretariat yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Program;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

c.

Bidang Pajak terdiri dari :

1. Seksi Pendataan dan Penetapan;

2. Seksi Penagihan Pajak; dan

3. Seksi Sengketa Pajak

d.

Bidang Retribusi terdiri dari :

1. Seksi Pendataan dan Penetapan;

2. Seksi Penagihan dan Keberatan Retribusi; dan

3. Seksi Penerimaan Perangkat Daerah

e.

Bidang Pengendalian :

1. Seksi Pembinaan;

2. Seksi Pengendalian; dan

3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

(9)

5

f.

Bidang Pengembangan terdiri atas :

1. Seksi Perundang – undangan

2. Seksi Data dan Statistik

3. Seksi Pengembangan dan

4. Seksi Teknologi dan Informasi

g.

Bidang Pendapatan Lain-lain terdiri atas :

1. Seksi Dana Perimbangan;

2. Seksi Penerimaan BUMD; dan

3. Seksi Lain-lain Pendapatan

h.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas;

i.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua mempunyai 17 (tujuh belas)

UPPD/SAMSAT se Papua dan 7 Paymenpoint. Adapun jumlah pegawai

Negeri Sipil dilingkungan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

adalah sebanyak : 227 orang dengan perincian sebagai berikut :

a.

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua : 80 Orang

b.

UPPD/Samsat Jayapura

: 22 Orang

c.

Uppd/Samsat Sentani

: 16 Orang

d.

Uppd/Samsat Keerom

: 10 Orang

e.

Uppd/Samsat Biak

: 14 Orang

f.

Uppd/Samsat Serui

: 6 Orang

g.

Uppd/Samsat Waropen

: 6 Orang

h.

Uppd/Samsat Supiori

: 6 Orang

(10)

6

j.

Uppd/Samsat Nabire

: 7 Orang

k. Uppd/Samsat Paniai

: 3 Orang

l.

Uppd/Samsat Wamena

: 8 Orang

m.

Uppd/Samsat Puncak Jaya

: 5 Orang

n. Uppd/Samsat Timika

: 10 Orang

o. Uppd/Samsat Yahukimo

: 5 orang

p. Uppd/Samsat Merauke

: 12 Orang

q. Uppd/Samsat Mappi

: 4 Orang

r.

Uppd/Samsat Bovendigoel

: 6 Orang

Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua dapat dilihat di halaman lampiran

(11)

7

B A B II

(12)

8

B A B II

PERJANJIAN KINERJA

A.

Rencana Strategis

Pelaksanaan akuntabilitas dapat berjalan dengan baik diperlukan Rencana

Strategis yang merupakan tolok ukur dalam penilaian dan pertanggung jawaban

kinerja Unit Kerja/Instansi. Rencana Strategis dimaksudkan sebagai suatu proses

pembangunan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu satu sampai lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan kondisi obyektif, potensi yang dimiliki, peluang dan tantangan

yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Strategis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua adalah

rencana lima tahun, yang menggambarkan visi, misi, sasaran, tujuan, kebijakan

dan program serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua.

Rencana Strategis tersebut akan menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya serta sebagai bahan pertanggung jawaban Gubernur selaku Kepala

Daerah pada setiap akhir tahun anggaran.

Visi dan Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua :

1.

Pernyataan Visi.

Visi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua.

T

T

E

E

R

R

D

D

E

E

P

P

A

A

N

N

D

D

A

A

L

L

A

A

M

M

P

P

E

E

N

N

G

G

E

E

L

L

O

O

L

L

A

A

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

P

P

A

A

T

T

A

A

N

N

D

D

A

A

E

E

R

R

A

A

H

H

Y

Y

A

A

N

N

G

G

P

P

R

R

O

O

F

F

E

E

S

S

I

I

O

O

N

N

A

A

L

L

M

M

E

E

N

N

U

U

J

J

U

U

P

P

A

A

P

P

U

U

A

A

B

B

A

A

N

N

G

G

K

K

I

I

T

T

,

,

M

M

A

A

N

N

D

D

I

I

R

R

I

I

D

D

A

A

N

N

S

S

E

E

J

J

A

A

H

H

T

T

E

E

R

R

A

A

(13)

9

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan

suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tersebut harus

menjadi komitmen bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Visi yang tepat bagi masa depan suatu instansi pemerintah akan mampu

menjadi akselerator kegiatan instansi tersebut, termasuk perancangan

rencana strategis secara keseluruhan, pengenaan sumber daya,

pengembangan indicator kinerja, evaluasi pengukuran kinerja yang akan

diintegerasikan menjadi sinergi yang diperlukan oleh instansi.

2.

Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

Untuk dapat mewujudkan visi dimaksud, ditetapkan misi yang akan

dilaksanakan meliputi :

1)

Mewujudkan koordinasi internal dan eksternal serta pelayanan

administrasi secara prima dan responsive;

2)

Mewujudkan sumber daya aparatur yang professional dan berintegritas

tinggi;

3)

Mewujudkan pelayanan publik yang prima (excellent service),

terpercaya, transfaran dan akuntabel;

4)

Mewujudkan pengembangan, pembinaan dan pemberdayaan sumber

daya daerah untuk optimalisasi pendapatan daerah.

3.

Tujuan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua :

Tujuan merupakan sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) tahun.

(14)

10

Tujuan dan Sasaran dari masing-masing misi dijabarkan sebagai berikut :

Misi

Tujuan

Sasaran

1.

Mewujudkan

koordinasi internal

dan eksternal serta

pelayanan

administrasi yang

prima

dan

responsif

Meningkatkan

kualitas

pelayanan

administrasi

perkantoran

Meningkatkan koordinasi

dan hubungan kerja antar

Instansi dan Unit kerja

Pemerintah

maupun

swasta (eksternal)

Peningkatan

kualitas

pelayanan

administrasi

perkantoran

2.

Mewujudkan

aparatur

yang

potensial,

integritas

tinggi

dan

professional

serta membangun

system

kelembagaan yang

berbasis

kompetensi

Meningkatkan Kapasitas

dan Kemampuan dalam

penyelenggaraan

berbagai

Fungsi

Pendapatan Daerah

Meningkatnya

Kompetensi

dan

Integritas Pegawai

Peningkatan

kualitas sumber

daya

aparatur

untuk

percepatan

pelayanan

kepada

masyarakat.

3.

Mewujudkan

pelayanan Publik

yang

prima

(excellent service)

terpercaya,

Mewujudkan

penyelenggaraan

pelayanan

yang

memuaskan

kepada

masyarakat

Peningkatan

kontribusi PAD

sebagai

salah

satu

sumber

pembiayaan

(15)

11

transparan

dan

akuntabel

Meningkatnya kepatuhan

dan ketaatan masyarakat

dalam membayar pajak

dan retribusi daerah

pembangunan

daerah

4.

Mewujudkan

pengembangan,

pembinaan

dan

pemberdayaan

sumber

daya

daerah

untuk

optimalisasi

pendapatan

daerah

Meningkatnya

pemanfaatan

teknologi

informasi

dalam

peningkatan

kinerja

pendapatan daerah

Membangun

jaringan

(networking)

untuk

mendorong

tingkat

kesadaran dan kepuasan

masyarakat

dalam

melaksanakan

pembayaran pajak daerah

Teridentifikasinya

sumber-sumber

baru

potensi

pendapatan

daerah

Meningkatnya

System

administrasi, monitoring

dan Evaluasi Pendapatan

Daerah.

Peningkatan

potensi

sumber-sumber

pendapatan

daerah

(16)

12

Sasaran

merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang

spesifik, terukur dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan

sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.

B.

Perjanjian/Penetapan Kinerja

Perjanjian/Penetapan kinerja merupakan penjabaran dari misi yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun yang akan menjadi

arah perjalanan Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan kriteria dan

kewenangan yang dimiliki. Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah

lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih

tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta sumber daya yang ada. Dokumen Perjanjian Kinerja

dimanfaatkan oleh setiap instansi pemerintah untuk :

Meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja

aparatur;

Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur;

Melakukan monitoring, evaluasi atas perkembangan/kemajuan kinerja

penerima amanah;

Dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua merupakan

penegasan dari hasil yang diperjanjikan akan dicapai oleh dinas dalam

melaksanakan Rencana Kinerja yang telah ditetapkan selama satu tahun

anggaran. Rencana Kinerja tahun 2016 ditetapkan sebagai implementasi dari

(17)

13

Perencanaan Strategis dan tetap mempertimbangkan perubahan-perubahan

lingkungan yang terjadi dan tetap berpedoman pada peraturan yang sudah

ditetapkan.

Adapun arah kebijakan dan Program Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua dijabarkan sebagai berikut :

Arah Kebijakan 1 :

Mensosialisasikan segala bentuk produk hukum

terkait Pajak Daerah untuk meningkatkan

partisipasi Wajib Pajak dalam membayar pajak,

rencana program meliputi

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Apartaur

Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Arah Kebijakan 2 :

Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah

melalui pendataan berkelanjutan, kedekatan

tempat

pelayanan

kepada

masyarakat,

kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam

membayar pajak, rencana program meliputi :

 Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah;

 Program Pengembangan Data dan Informasi.

Arah kebijakan 3 :

Meningkatkan pengetahuan aparatur sebagai

petugas pelayanan pajak daerah, rencana

program :

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

(18)

14

Arah kebijakan 4 :

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

khususnya masyarakat sebagai Wajib Pajak,

rencana program :

Program Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Program Pengembangan dan Data Informasi

Program penigkatan sistem pengawasan

internal

dan

pengendalianpelaksanaan

kebijakan KDH

LAPKIN ini menyajikan sejauh mana tingkat pencapaian kinerja Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua. Tingkat pencapaian sasaran strategis dan

program tersebut disajikan dalam formulir Pengukuran Kinerja (PK) dalam

lampiran I, II dan III.

(19)

15

B A B III

A K U N T A B I L I T A S

K I N E R J A

(20)

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan program yang telah

ditetapkan melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Perjanjian Kinerja. Pelaporan

akuntabilitas kinerja ini dituangkan melalui evaluasi dan analisis kinerja atas

seluruh kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua.

Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi,

kemajuan dan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan misi, agar dapat dinilai

dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan dimasa yang

akan datang. Evaluasi dilaksanakan terhadap perbedaan kinerja (performance

gap ) yang terjadi, serta penyebab untuk mencari strategi pemecahan masalah

yang akan dilaksanakan. Evaluasi akuntabilitas kinerja meliputi uraian

keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dalam rangka

mewujudkan program, dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam

perencanaan strategis.

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja atas setiap kinerja Instansi dilakukan dengan

membandingkan antara rencana/target dengan relisasi dari setiap indikator

kinerja yang ditetapkan. Capaian kinerja dapat diukur berdasarkan

Peningkatan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Daerah. Dalam rangka

menunjang

pelaksanaan

pembangunan

Provinsi

Papua

yang

berkesinambungan dibutuhkan pendapatan daerah yang terus meningkat.

Perubahan kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

(21)

17

Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa sumber-sumber pendapatan

daerah terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

- Pajak Daerah

- Retribusi Daerah

- Hasil Pegelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan

- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

2. Dana Perimbangan

- Bagi Hasil Pajak

- Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

- Dana Alokasi Khusus

- Dana Alokasi Umum

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

- Pendapatan Hibah

- Dana Penyesuaian

- Dana Otonomi Khusus

- Dana Tambahan Infrastruktur

Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dengan aturan pelaksanaanya Perda No 4 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah. Berdasarkan Perda tersebut ada lima jenis

penerimaan yang menjadi kewenangan Provinsi Papua yaitu :

1. Pajak Kendaraan Bermotor

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

Dari kelima jenis pajak tersebut yang dipungut langsung oleh Pemerintah

Provinsi Papua melalui Dinas Pendapatan Daerah adalah :

(22)

18

 Pajak Kendaraan Bermotor

 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

 Pajak Air Permukaan, sedangkan Pajak Bahan Bakar dipungut oleh

penyedia bahan bakar dalam hal ini PT. Pertamina (Persero) dan Pajak

Rokok dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian

Keuangan RI.

Sebagai langkah utama untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja

organisasi perlu dilaporkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari beberapa

indikator yang ada. IKU Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua mengacu

pada RPJMD Tahun 2013-2018. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua adalah

Meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah Provinsi Papua,

maka pada tahun 2015 Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Papua telah menetapkan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebesar

Rp882.299.190.455,00

dengan

capaian

realisasi

sebesar

Rp1.041.091.458.295,87

atau

118,00%

(laporan realisasi terlampir).

Terhadap capaian tersebut bahwa Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua telah

optimal/berhasil

melaksanakan berbagai kegiatan untuk

peningkatan pendapatan daerah. Keberhasilan ini tidak terlepas dari adanya

komitmen pimpinan dengan seluruh staf serta mitra kerja pada Kantor

Bersama Samsat.

(23)

19

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator sebagaimana

ditunjukan dalam table berikut :

Indikator Sasaran

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

%

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

:

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil

Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah Yang Sah

Dana Perimbangan

Lain-Lain Pendapatan Daerah

Yang Sah

882.299.190.455,00

659.441.989.000,00

59.670.40.000,00

15.898.758.172,00

147.288.183.283,00

3.457.230.338.000,00

7.648.066.280.000,00

1.034.401.620.355,76

633.391.996.090,00

49.059.968.698,24

15.932.454.293,00

342.707.039.214,63

3.256.235.609.860,00

7.636.623.431.000,00

118,00

96,05

82,22

100,21

232,68

94,19

99,85

Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak daerah di tahun 2014,

realisasi penerimaan pajak daerah pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan

yang cukup baik pada jenis penerimaan pajak tertentu, namun juga

mengalami penurunan pertumbuhan dijenis pajak lainnya. Secara

keseluruhan penerimaan pajak daerah ditahun

2015

mengalami pertumbuhan

sebesar

11,89%

dimana penerimaan pajak daerah ditahun 2014 tercatat

sebesar Rp566.062.614.674. Apabila dirinci berdasarkan jenis pajak Daerah,

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebagai satu-satunya jenis Pajak

Daerah yang mengalami pertumbuhan negatif dengan mencatat

(24)

20

pertumbuhan sebesar -8,51% dimana penerimaan di tahun 2014 tercatat

sebesar Rp165.785.254.684,00. Pajak Kendaraan Bermotor mengalami

pertumbuhan sebesar 9,67% dimana di tahun 2014 tercatat sebesar

Rp155.908.149.639,00. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor mengalami

pertumbuhan sebesar 11,31% dimana di tahun 2014 tercatat sebesar

Rp144.321.731.196,00. Pajak Air Permukaan mengalami pertumbuhan

sebesar 5,24% dimana di tahun 2014 tercatat sebesar Rp2.199.222.516,00.

Sedangkan Pajak Rokok mengalami pertumbuhan sebesar 51,02% dimana di

tahun 2014 tercatat sebesar Rp97.848.256.639,00.

Penyebab utama tidak tercapainya target penerimaan Pajak Daerah secara

keseluruhan adalah akibat dari perlambatan ekonomi yang terjadi di tahun

2015. Melambatnya pertumbuhan ekonomi secara umum di tahun 2015 telah

menyebabkan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat yang berdampak

pada menurunya tingkat konsumsi. Kondisi ini berdampak pada lesunya

penjualan Kendaraan Bermotor yang menyebabkan peneriman Pajak Daerah

khususnya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak mencapai target dan

hanya mencapai 77,75% atau mengalami pertumbuhan sebesar -8.51%.

Selain itu di tengah kondisi melambatnya ekonomi pemerintah daerah

menetapkan target yang cukup tinggi. Sehingga walaupun penerimaan Pajak

Daerah di tahun 2015 mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan tahun

2014 tetapi secara keseluruhan capaian target hanya mencapai 96.05%.

(25)

21

Realisasi Pajak Daerah Tahun 2014 dan 2015 ditunjukan dalam table

sebagai berikut :

Jenis Pajak

Realisasi 2014

%

Realisasi 2015

%

G

PKB

155.908.149.639,00

100,07

170.983.705.271,00

95,90

9,67

BBN-KB

165.785.254.684,00

94,73

151.680.086.700,00

77,75

(8,51)

PBB-KB

144.321.731.196,00

104,64

160.642.187.631,00

105,89

11,31

PAP

2.199.222.516,00

125,20

2.314.934.370,00

115,75

5,24

Pajak Rokok

97.848..256.639,00

79,98

147.771.082.118,00

111,66

51,02

Total

566.062.614.674,00

95,49

633.391.996.090,00

96,05

11,89

Dari table diatas dapat dilihat bahwa secara umum penerimaan PAD tahun

2015 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan realisasi PAD Tahun

2014. Hal ini disebabkan karena SDM yang professional, sistem pelayanan

pajak yang prima, sosialisasi tentang pajak daerah kepada masyarakat dan

kesadaran wajib pajak akan tanggung jawabnya membayar pajak.

B.

ANALISIS CAPAIAN KINERJA

B.1

Capaian Kinerja Pendapatan

1.

Pajak Daerah :

Dari

5

(lima)

jenis

pajak

yang

ditargetkan

sebesar

(26)

22

Rp633.391.996.090,00. Jenis-jenis pajak tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ditargetkan sebesar

Rp178.299.996.000,00 realisasi Rp170.982.705.271,00 atau

95,90%.

 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) ditargetkan

sebesar

Rp195.099.995.000,00

realisasi

sebesar

Rp151.680.086.700,00

 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) ditargetkan

sebesar

Rp151.699.998,00

realisasi

sebesar

Rp160.642.187.631,00 atau 105,89%

 Pajak

Air

Permukaan

(PAP)

ditergetkan

sebesar

Rp2.000.000.000,00 realisasi sebesar Rp2.314.934.370,00 atau

115,75 %

 Pajak Rokok ditargetkan sebesar Rp132.342.000.000,00

realisasi sebesar Rp147.771.082.118,00 atau 111,66%

2. Retribusi Daerah :

Dari 4 (empat) jenis pungutan Retribusi dapat diuraikan sebagai berikut :

 Retribusi Jasa Umum ditargetkan sebesar Rp371.388.000,00

reaslisasi sebesar Rp423.257.250,00 atau 113,97%

 Retribusi Jasa Usaha ditargetkan sebesar Rp3.640.052.000,00

realisasi sebesar Rp3.680.515.315,00 atau 101,11%

(27)

23

 Retribusi Perizinan Tertentu ditargetkan sebesar Rp140.000.000,00

realisasi sebesar Rp115.581.000,00 atau 80,77%

 Retribusi

Pelayanan

Kesehatan

ditargetkan

sebesar

Rp55.519.000.000,00 realisasi sebesar Rp44.840.615.133,24 atau

80,77%

3.

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, atas pungutan

bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik

daerah/BUMD

yang

ditargetkan

sebesar

Rp15.898.578.172,00

realisasi sebesar Rp15.932.454.293,00 atau 100,21%

4.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Adapun jenis penerimaan dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

yaitu :

 Hasil Penjualan Asset daerah yang tidak dipisahkan dengan realisasi

sebesar Rp234.200.000,00

 Jasa Giro ditergetkan sebesar Rp7.319.344.464,00 realisasi sebesar

Rp13.829.703.747,74 atau 188,95%

 Pendapatan Bunga ditargetkan sebesar Rp75.000.000.000,00

realisasi sebesar Rp233.438.760.187,89 atau 311,25%.

 Tuntutan Ganti rugi ditargetkan sebesar Rp13.857.980.319,00

realisasi sebesar Rp22.009.513.271,00 atau 158,82%.

 Pendapatan Denda Pajak ditargetkan sebesar Rp13.155.182.900,0

realisasi sebesar Rp17.912.557.835,00 atau 136,16

(28)

24

 Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan ditargetkan sebesar

Rp1.506.910.000,00 realisasi sebesar Rp1.578.061.071,00 atau

105,32%

 Sumbangan

Pihak

Ketiga

(SP3)

ditargetkan

sebesar

Rp6.488.362.600,00 realisasi sebesar Rp4.890.037.486,00 atau

75,37%

 Tailing management system PT. Freeport Indonesia ditargetkan

sebesar

Rp28.800.000.000,00

realisasi

sebesar

Rp41.088.000.000,00 atau 142,67%

5. Dana Perimbangan (Dana Bagi Hasil)

Terdiri dari 2 (dua) jenis Penerimaan yaitu :

 Bagi Hasil Pajak yang terdiri dari :

- Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan ditergetkan sebesar

Rp128.710.911.000,00

realisasi

sebesar

Rp101.272.901.313,00 atau 78,68%

- Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan 29 dan

PPH Pasal 21 ditargetkan sebesar Rp159.368.874.000,00

realisasi sebesar Rp95.621.323.200,00 atau 60,00%

 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam yang terdiri dari :

- Bagi hasil dari iuran hak pengusahaan hutan ditergetkan

sebesar

Rp168.000.000,00

realisasi

sebesar

(29)

25

- Bagi hasil dari provisi sumber daya hutan ditargetkan sebesar

11.208.134.000,00 realisasi sebesar Rp6.848.234.740,00

atau 61,10%

- Bagi hasil dari iuran tetap (Land-rent) ditargetkan sebesar

Rp29.994.456.000,00 realisasi sebesar Rp21.334.898.745,00

atau 71,13%

- Bagi hasil dari iuiran eksplorasi dan iuran eksploitasi

(Royalty)

ditargetkan

sebesar

Rp389.543.747.000,00

realisasi sebesar Rp290.181.794.862,00 atau 74,49%.

6. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Dapat kami jelaskan bahwa dari total penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) sebesar

Rp1.041.091.458.295,87

tersebut didominasi

dari

penerimaan pajak daerah yaitu : Pajak PKB, BBN-KB, PBB-KB, PAP dan

Pajak Rokok, terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tantangan

yang dihadapai adalah masih sangat besarnya jumlah tunggakan

kendaraan yang belum dapat diklasifikasikan mana data yang potensi dan

mana data tunggakan yang sesungguhnya tidak lagi menjadi potensi

kendaraan. Dalam rangka optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli

Daerah maka Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua telah melakukan

beberapa upaya , antar lain :

1. Melakukan koordinasi bidang pendapatan khususnya pajak daerah

bersama pemangku kepentingan seperti Kementerian Dalam Negeri,

Kepolisian Daerah Papua, PT.Jasa Raharja (Persero), PT. Pertamina,

dan instansi terkait lainya;

(30)

26

2. Pendataan obyek dan subyek pajak kedaraan bermotor terutama alat

berat/besar;

3. Penagihan langsung pajak melalui kegiatan sweeping bersama

kepolisian, penagihan door to door dan hunting;

4. Membuat Sistim Informasi SAMAST Online yang diimplementasikan

pada Kantor UPPD/SAMSAT se Papua;

5. Melakukan Sosialisasi pajak daerah kepada masyarakat.

B.2

Realisasi Anggaran

Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran

2015 telah dialokasikan anggaran belanja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua sebagai berikut :

No

Belanja

Pagu Anggaran

Realisasi

Anggaran

Sisa Anggaran

1

Belanja Tidak

Langsung

70.006.935.820,00

60.701.003.336,00

9.305.932.484,00

2

Belanja

Langsung

70.499.004.000,00

55.475.453.503,00

15.023.550.497,00

(31)

27

Untuk melihat Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua tahun 2015 dari Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No

Nama Kegiatan

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi Keuangan

Rp

(%)

I

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1. Penyediaan

jasa

surat

menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi

sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan

jasa

pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas/operasional

4. Penyediaan jasa kebersihan

kantor

5. Penyediaan alat tulis kantor

6. Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

7. Penyediaan

komponen

instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor

8. Penyediaan bahan bacaan

dan perturan

perundang-undangan

9. Penyediaan makanan dan

minuman

10. Rapat-rapat koordinasi dan

2.130.170.000,00

2.858.500.000,00

1.883.905.000,00

949.870.000,00

1.568.715.950,00

1.623.150.000,00

238.000.000,00

236.700.000,00

971.653.000,00

5.759.425.500,00

1.769.015.030,00

1.613.601.501,00

1.344.903.471,00

631.865.900,00

1.247.507.350,00

1.067.867.700,00

156.200.250,00

219.410.000,00

683.194.558,00

4.382.486.965,00

83,05

56,45

71,39

66,53

79,53

65,79

65,63

92,70

72,30

76,10

(32)

28

II

III

III

IV

konsultasi keluar daerah

11. Penyed. jasa pengamanan

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1. Pembangunan rumah dinas

2. Pembangunan

gedung

kantor

3. Pengadaan

kendaraan

dinas/operasional

4. Pengadaan

peralatan

gedung kantor

5. Pengadaan Mebeleur

6. Pemeliharaan rutin berkala

rumah dinas

7. Pemeliharaan rutin berkala

gedung kantor

8. Pemeliharaan rutin berkala

peralatan gedung kantor

9. Rehabilitasi

sedang/berat

gedung kantor

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

1. Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya

2. Pengadaan pakaian khusus

hari-hari tertentu

Program

fasilitasi

pindah/purna tugas PNS

- Pemindahan tugas PNS

Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

Daya

Aparatur

236.844.000,00

6.357.000.000,00

9.898.154.000,00

2.885.000.000,00

4.732.958.000,00

1.378.778.050,00

100.000.000,00

712.000.000,00

599.500.000,00

502.000.000,00

775.350.000,00

145.750.000,00

487.431.000,00

137.910.000,00

5.953.137.550,00

9.499.117.170,00

2.818.383.000,00

3.720.345.750,00

989.923.000,00

86.197.000,00

458.098.500,00

400.153.500,00

497.390.000,00

712.360.000,00

145.750.000,00

180.510.000,00

58,23

93,65

95,97

97,69

78,61

71,80

86,20

64,34

66,75

99,09

91,88

100

37,04

(33)

29

VI

VII

VI

I

1. Pendidikan dan pelatihan

formal

2. Rapat koordinasi teknis

3. Sosialisasi

peraturan

perpajakan dan retribusi

daerah

4. Bimbingan

teknis

pengelolaan keuangan

5. Bimbingan

teknis

bidang

pendapatan

6. Bimbingan

Teknis

penyusunan

dan

perancangan produk hukum

Program

Penigkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

1. Penyusunan

pelaporan

Keuangan semesteran

2. Penyusunan

pelaporan

Keuangan akhir tahun

3. Penyusunan Renstra dan

Renja SKPD

Program

Penigkatan

dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

1. Intensifikasi

dan

Ekstensifikasi

sumber-sumber pendapatan daerah

2. Rekonsiliasi

pendapatan

daerah

3. Intensifikasi

penerimaan

retribusi daerah

Program Peningkatan Sistem

2.810.400.000,00

1.618.000.000,00

1.669.487.000,00

776.830.000,00

2.169.930.000,00

305.850.000,00

15.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

7.808.362.500,00

867.550.000,00

493.010.000,00

2.229.050.000,00

1.254.469.600,00

967.826.200,00

486.506.450,00

1.466.214.300,00

220.028.020,00

15.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

6.317.240.998,00

707.462.600,00

259.744.710,00

79,32

77,54

57,98

62,63

67,57

71,94

100

100

100

80,91

81,55

52,69

(34)

30

XI

Pengawasan

Internal

dan

Pengendalian

Pelaksanaan

Kebijakan KDH

- Pelaksananan pengawasan

internal secara berkala

Program Pengembangan Data

dan Informasi

- Pengembangan data dan

informasi

pendapatan

daerah

3.513.360.000,00

1.350.370.000,00

2.004.052.430,00

762.530.000,00

57,04

56,47

(35)

31

B A B IV

(36)

32

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Papua disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dituangkan dalam visi dan misi serta

pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan. Keberhasilan program Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua sebagimana tertuang dalam Akuntabilitas

Kinerja ini sangat tergantung pada :

1.

Inovasi Aparatur Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

Dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dengan cara intensifikasi

dan ekstensifikasi, seorang apartur Dispenda Provinsi Papua dituntut

memiliki jiwa yang kreatif, suka berkoordinasi baik secara horizontal

maupun vertikal, berwawasan kedepan dengan berbagai cara guna

mencapai trobosan yang spektakuler baik secara sistem dan prosedural

maupun konvensional sehingga hasil pengelolaan pendapatan daerah

meningkat secara signifikan;

2.

Partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam membayar pajak;

3.

Keakuratan data obyek dan subyek pendapatan daerah merupakan modal

utama yang perlu dimiliki, karena setiap data yang diperoleh dan

disampaikan kepada stakeholders merupakan sebuah data yang memiliki

validitas yang tinggi, tepat, cepat dan terpercaya.

(37)

33

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah pada Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Papua tahun 2015 kami susun semoga dapat

menjadi acuan demi tercapainya visi dan misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Papua dan misi Pemerintah Provinsi Papua.

KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI PAPUA,

DR. M. RIDWAN RUMASUKUN, SE, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

(38)

34

(39)

35

LAMPIRAN I

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI PAPUA

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015

NO

Sasaran Strategis

Kegiatan

Indikator Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

1 Terpenuhinya

prasarana dan

sarana yang pada

akhirnya bermuara

pada peningkatan

pendapatan daerah.

1.

Pembangunan

Rumah Dinas

Terbangunnya rumah

dinas yang

representatif

12

Unit

12

Unit

100.00

2.

Pembangunan

Gedung Kantor

Meningkatkan

Pelayanan Kepada

Wajib Pajak

3

Unit

3

Unit

100.00

3.

Rehabilitasi

sedang/berat

gedung kantor

Kantor yang

representatif

1

Unit

1

Unit

100.00

(40)

36

NO

Strategis

Sasaran

Kegiatan

Indikator Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

2

Meningkatnya

Kapasitas dan

Kemampuan

Aparatur

Dispenda.

1.

Bimbingan Teknis

Implementasi

Peraturan

Perundang-undangan

Meningkatnya

pengetahuan aparatur

40

Orang

40

Orang

100.00

2.

Rapat Koordinasi

Teknis

Meningkatnya

koordinasi, kesamaan

persepsi dan renc.aksi

dlm peningkatan PAD

29

Kadispenda

/ Kab /

Kota

29

Kadispenda

/ Kab /

Kota

100.00

3.

Bimbingan Teknis

Bidang Pendapatan

Meningkatnya SDM

aparatur

90

Orang

90

Orang

100.00

4.

Sosialisasi Peraturan

Perpajakan dan

Retribusi Daerah

Meningkatnya

Pemahaman

Masyarakat Tentang

Pajak Daerah

6

UPPD /

SAMSAT

6

SAMSAT

UPPD /

100.00

5.

Bimbingan Teknis

Pegelolaan Keuangan

Meningkatnya

pengetahuan aparatur

dalam penatausahaan

keuangan

40

Orang

40

Orang

100.00

50 macam

50 macam

100

(41)

37

NO

Sasaran Strategis

Kegiatan

Indikator Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

3 Peningkatan dan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja

dan Keuangan

1.

Penyusunan

Pelaporan

Keuangan

Semesteran

Tersusunnya Laporan

Keuangan

15,000,000

Laporan

/

Dokumen

15,000,000

Laporan

/

Dokumen

100.00

2.

Penyusunan

Pelaporan

Keuangan Akhir

Tahun

Tersusunnya Laporan

Keuangan Akhir Tahun

30,000,000

Laporan

/

Dokumen

30,000,000

Laporan

/

Dokumen

100.00

3.

Penyusunan

Renja, RKA dan

Perubahan APBD

Tersusunnya Renja,

RKA dan Perubahan

APBD

40,000,000

Laporan

/

Dokumen

40,000,000

Laporan

/

Dokumen

100.00

(42)

38

NO

Strategis

Sasaran

Kegiatan

Indikator

Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

4

Tercapainya

penerimaan

pendapatan

daerah yang

optimal

1.

Intensifikasi dan

Ekstensifikasi

Sumber-Sumber Pendapatan

Daerah

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

7,808,362,500

6,317,240,998

80.90

2.

Rekonsiliasi

Pendapatan Daerah

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

867,550,000 Dana Bagi

Hasil

Pajak/Bukan

Pajak

707,462,600

Laporan

Dana Bagi

Hasil

Pajak/Bukan

Pajak

81.55

3.

Intensifikasi

Penerimaan Retribusi

Daerah

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah

493,010,000

- SKPD

pengelola

Ret.

259,744,710

- UPPD /

Samsat :

Wamena,

Biak,

Merauke,

Timika,

Nabire dan

Jayapura

52.69

- UPPD /

Samsat :

Wamena,

Biak,

Merauke,

Timika,

Nabire dan

Jayapura

(43)

39

NO

Sasaran Strategis

Kegiatan

Indikator Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

5

Meningkatnya

Sistem

Adminitrasi,

Monitoring dan

Evaluasi

Pendapatan

Daerah

1.

Pelaksanaan

Pengawasan

Internal Secara

Berkala

Adanya ketaatan dan

kesamaan persepsi

dalam mekanisme

pemungutan pajak

daerah dan retribusi

daerah

18

Kabupaten

Kota di

Provinsi

Papua

18

Kabupaten

Kota di

Provinsi

Papua

100.00

(44)

40

NO

Sasaran Strategis

Kegiatan

Indikator Kinerja

TARGET

REALISASI

CAPAIN

Kinerja

(%)

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

6 Terwujudnya

Pengelolaan

Keuangan yg

efektif, efesien

dan akuntabel

yg berpihak

pada layanan

publik

1. Pengembangan

Data dan

Informasi

Pendapatan

Daerah

Meningkatnya

Pengelolaan

Pendapatan Daerah

17

UPPD/SAMSAT

17

UPPD/SAMSAT

100.00

Jayapura, 28 April 2016

KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI PAPUA

DR. M. RIDWAN RUMASUKUN,SE,MM

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 19641014 198603 1 016

(45)

41

LAMPIRAN II

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI PAPUA

TAHUN ANGGARAN 2016

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1

2

3

Meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

Kontribusi PAD terhadap total pendapatan

8.82

%

Meningkatnya Pengelolaan dan

Penatausahaan Pendapatan

Daerah

Tersedianya Data dan Sistem Informasi Pendapatan

Daerah

Kantor Dispenda dan

17 UPPD/ Samsat se

Papua

Terpenuhinya prasarana dan

sarana

Terbangunnya Gedung Kantor yang representative

UPPD/ Samsat Serui

dan Nabire

Terbangunnya 2 dapur rumah dinas yang

representatif

UPPD/SAMSAT

Wamena

Meningkatkan Pelayanan Kepada Wajib Pajak

(46)

42

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1

2

3

- Meningkatnya Kapasitas dan

Kemampuan Aparatur Dispenda

dalam Penyelenggaraan Berbagai

Fungsi-fungsi Pendapatan Daerah

Peningkatan kualitas SDM/pegawai

Dispenda

Aparatur Dispenda

Meningkatnya kepatuhan dan ketaatan

masyarakat dalam membayar Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah

Wajib Pajak

(47)

43

LAMPIRAN III

FORMULIR PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI PAPUA

TAHUN ANGGARAN

: 2016

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET (%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1 Meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Provinsi Papua.

1

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total

Pendapatan Daerah

8.82

2

Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

9.47

(48)

44

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Rp 23,739,103,750.00

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Rp 11,540,120,000.00

4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas

Rp 450,000,000.00

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Rp 3,530,950,000.00

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Rp 85,000,000.00

7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Rp 5,340,901,250.00

8. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

KDH

Rp 2,528,050,000.00

9. Program Pengembangan Data dan Informasi

Rp 1,435,875,000.00

Jayapura, 28 April 2016

KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI PAPUA

DR. M. RIDWAN RUMASUKUN, SE, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

(49)

45

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI PAPUA

1. Instansi

:

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

2. Visi

: Terdepan Dalam Pengelolaan Pendapatan Yang Profesional Menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera

3. Tugas

: Menyelenggarakan Urusan Pemerintah di Bidang Pendapatan Daerah

4. Indikator Kinerja Utama :

NO

HASIL/KINERJA

SASARAN

UTAMA

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

FORMULA PERHITUNGAN

PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA

1

Meningkatnya

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

Provinsi Papua.

1

Kontribusi

Penerimaan

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

terhadap total

Pendapatan

Daerah

Target PAD

x 100%

- Bidang Pajak

1. 17 UPPD/SAMSAT

(PKB dan BBNKB)

Target Pendapatan Daerah

- Bidang Retribusi

2. SKPD Pengelola dan

Penerima Retribusi

- Bidang pengembangan

- Bidang PLL dan

3. PT. Pertamina (

Pajak

Bahan Bakar

Kendaraan

Bermotor)

2

Persentase

Peningkatan

Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

RPTI

RPTL

RPTL

Di mana:

RPTI = Realisasi Penerimaan Tahun Ini

RPTL = Realisasi Penerimaan Tahun Lalu

x 100%

- 17 UPPD/SAMSAT

Se-Papua

4.

Kementerian

Keuangan (Pajak

Rokok)

5.

5. Badan-badan

Usaha (Pajak Air

Permukaan)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penerapan aspek akuntabilitas usaha dan pelayanan kepada anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, untuk memberikan pertanggung jawaban pelaksanaan

Walaupun tidak semua sasaran rencana Strategis termuat dalam Perjanj ian Kinerja, namun dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LK) tetap

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kecamatan Ujungpangkah tahun 2020 sebagai bentuk pertanggung jawaban atas urusan penyelenggaraan Administrasi

(1) Sekretaris DPRD wajib menyusun rencana strategis dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten, mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kemudian untuk menilai pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD oleh Bupati Siak kepada DPRD Kabupaten Siak berdasarkan tolok ukur perencanaan strategik sesuai dengan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP H. Adam Malik ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban dan evaluasi secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas yang

Sebagai upaya peningkatan kualitas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP), dan sekaligus penyempurnaan LAPKIN Dinas Pemuda dan Olahraga, pada tahun 2016

Tujuan disusunnya rencana strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Way Kanan adalah sebagai dokumen perencanaan yang menjadi tolok ukur