• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG - Test Repository"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi mengalami perkembangan dan pertumbuhan positif yang menyebabkan manusia cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Salah satu dari tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan adalah diperlukannya suatu pengembangan di setiap bisnis. Dalam pengembangan bisnis diperlukannya kegiatan pemasaran yang berfungsi sebagai ujung tombak kehidupan suatu bisnis. Adanya kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan bisnis itu sendiri. Walaupun demikian, pentingnya arti pemasaran bukan berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya.

Kegiatan pemasaran bisnis harus memperhatikan komponen-komponen pendukung yang dapat memberikan kemajuan dan pertumbuhan. Salah satu komponen-komponen pendukung pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya (Muhamad, 2002:194).

(2)

akhir perusahaan yaitu perolehan laba melalui pembelian produk. Hal ini menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

Bauran pemasaran jasa memiliki elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen jasa. Menurut Yazid (2005:20) elemen tersebut adalah orang (people or personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Sehingga 4P (product, price, place, promotion) dapat dikembangkan menjadi 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence, process).

Perusahaan jasa dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai salah satu faktor terpenting dalam pasar. Hal ini bertujuan untuk dapat memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan pelanggan. Kotler (2002: 29) menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

(3)

dengan tujuan untuk mencapai dari tujuan bauran pemasaran yaitu kepuasan konsumen atau nasabah.

Konsumen atau nasabah dalam memantapkan keputusan pembelian suatu produk, terlebih dahulu akan mempertimbangkan berbagai informasi yang mereka terima, termasuk diantaranya unsur-unsur bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang ditanggapi atau direspon dengan baik oleh konsumen akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk dibeli. Dapat diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui perilaku atau tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran yang dilakukannya. Koperasi atau perusahaan lainnya yang memahami betul bagaimana tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur bauran pemasaran produknya akan mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding pesaingnya.

(4)

memberikan judul “Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk KSP Gradiska Kabupaten Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu kesulitan yang perlu untuk dicarikan solusi sebagai suatu penyelesaian. Masalah dapat dikatakan sebagai suatu hambatan yang semestinya harus dilalui apabila kita dihadapkan pada suatu tantangan. Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas maka dapat saya rumuskan masalah penulisan ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang.

2. Apa saja hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska.

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

(5)

2. Bagi KSP Gradiska, penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam bauran pemasaran produk pada khususnya. 3. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, penulisan tugas akhir

ini sebagai tambahan referensi di perpustakaan dan memberikan informasi kepada mahasiswa jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada khususnya.

D. Metode Penelitian

Atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penulisan tugas akhir ini menggunakan tipe diskriptif. Tipe diskriptif adalah suatu penelitian yang menggambarkan secara detail tentang obyek penelitian. Dalam tipe ini penulis meneliti dengan mengamati serta mengambil sebuah data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini.

Adapun jenis data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. 1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari obyek penelitian secara

langsung.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung misalnya seperti laporan dan dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian.

(6)

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan lima pokok pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini.

Bab III Gambaran Umum

Pada bab ini menyajikan gambaran umum, sejarah singkat berdirinya KSP Gradiska, profil KSP Gradiska, Struktur organisasi, pengelolaan manajemen KSP Gradiska, dan data-data diskriptif Bab IV Analisa

Pada bab ini menyajikan analisa permasalahan yang diangkat pada rumusan masalah.

Bab V Penutup

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir nama Niken Hastuti dengan judul ”Bauran Pemasaran pada BMT Sumber Mulia Tuntang” menyimpulkan bahwa penerapan bauran yang baik dapat ditempuh dengan cara memiliki keaneragaman produk yang bertujuan untuk mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi.

Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Anik Budiyati Khomsiyah Tahun 2007 dengan judul “Strategi pemasaran produk simpanan dan pembiayaaan pada BMT Sumber Usaha Kembang Sari Tengaran” mendifinisikan pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan baik produk simpanan, simpanan dan jasa-jasa bank lainnya.

Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Durotun Najiyah tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo” mendifinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(8)

Dalam menerapkan bauran pemasaran yang baik perusahaan jasa perlu memperhatikan varibel pemasaran. Penerapan bauran pemasaran diterapkan harus sesuai dengan pasar sasaran, sehingga penerapannya harus disesuaikan juga dengan lingkungan.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya (Muhammad, 2002:194).

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Philip Kotler, 2002:18).

Dari kedua pemaparan dari dua pengertian bauran pemasaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu satu kesatuan yang harus berjalan secara terpadu dengan memperhatikan alat-alat pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.

2. Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa

(9)

berkelanjutan. Sehingga akan memberikan perkembangan yang positif bagi perusahaan pada khususnya dan memberikan keuntungan bagi konsumen pengguna jasa. Dengan hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Produk

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar dimana harus mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, kemasan dan purna jual harus memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar. Dilihat dari definisi, produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Sedangkan definisi produk dari segi perusahaan jasa adalah merupakan bentuk penawaran perusahaan jasa yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

(10)

menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan setrategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.

Atribut produk terdiri dari dua jenis yaitu:

1) Atribut yang berwujud (tangiable)

Atribut yang tidak berwujud adalah sesuatu cirri produk yang berwujud, antara lain harga, kemasan, kualitas, desain produk, label, dan warna.

2) Atribut yang tidak berwujud (intangiable)

(11)

a) Merek (Branding)

Merek (Branding) adalah penggunaan nama, tanda, desain (atau kombinasi ketiganya) untuk membedakan suatu barang atau jasa yang dibuat oleh suatu atau sekelompok produsen dangan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen lain (Marwan Asri 1991:231) Merek (Branding) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting baik bagi pembeli (konsumen) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting, baik bagi pembeli (konsumen) maupun bai penjual (produsen). Menurut Wright dan Warner berpendapat bahwa sebelum seseorang menyukai suatu barang ia akan mengalami tiga tahap kejiwaan, yaitu : Awareness, Acceptance, dan Preference, (Wright, J.S Warner, DE.S. “Advertesing”, Mc. Graw-hill Bool co, Inc, New York).

i. Kesadaran (Awareness)

Pada tahap permulaan ini seseorang disediakan tentang adanya sesuatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan para calon pembeli. Pada tahap ini pembeli atau konsumen belum menentukan merek mana yang akan dipilih sebagai pemuas kebutuhan.

ii. Penerimaan (Acceptence)

(12)

akan menerima merek tersebut dan menyimpannya dalam ingatan, pada tahap ini suatu merek akan mulai menampakkan hasil.

iii. Kesetiaan (Preference)

Seseorang atau dapat disebut konsumen yang telah berkali-kali membeli merek tertentu dan merasakan merek tersebut, maka orang tersebut telah memiliki suatu kesetiaan kepada merek tersebut.

Dari ketiga tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tingkat pertama seseorang akan “menerima” kehadiran suatu produk, mengharapkan produk tersebut karena mampu memuaskan kebutuhannya. Dari sekian banyak merek, pembeli akan memilih merek tertentu (preference) sampai akhirnya pembeli akan “setia” (loyality) pada merek tersebut dan akan melakukan pembelian secara sinambung.

b) Bukti Fisik Produk

(13)

kualitas, fitur (feature) dan rancangan (Kotler dan Armstrong, 2001 :354)

i. Kualitas Produk

Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2001 : 354). Hal ini biasanya dipandang pembeli sebagai suatu hal yang paling dirasakan langsung dan menentukan pembeli untuk memberikan pembelian secara berulang-ulang dan sinambung.

ii. Fitur Produk

Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.

iii. Rancangan produk

(14)

pemakaian, pembungkusan dan perawatannya, bahkan juga sampai pada merek (yang memuaskan kebutuhan psikologis) serta kepastian tentang adanya pelayanan setelah pembelian.

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.

(15)

akan dicapai, maka dalam menetapkan harga suatu produk harus tepat. Karena, dalam menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak pilihan tidak saja pada intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdasarkan informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Dengan hal ini dalam penetapan harga diperlukan suatu teknik agar dalam penetapan harga tidak merugikan bagi perusahaan jasa. Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan alat-alat penentuan harga yaitu mark-up dan analisis pulang pokok (Break Event Point). Mark-up yaitu metode penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya tertentu pada penjualan untuk menambah laba. Sedangkan analisis pulang pokok adalah metode yang digunakan untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap.

Setelah perusahaan jasa mengetahui harga yang sudah ditetapkan, maka perlu memperhatikan pula hal-hal sebagai berikut: 1) Persaingan dan strategi pemasaran, contohnya seperti dalam

simpanan berjangka, untuk bunga simpanan 12% setahun, maka jika lembaga kita hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan berjangka dinaikkan diatas bunga pesaing, walaupun hanya berlebih 0,1%.

(16)

murah dengan catatan harus ada kreatifitas untuk menutupi biaya, agar dapat sesuai dengan laba yang diinginkan.

c. Tempat

Untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat bukan hanya diartikan sebagai lokasi berdirinya usaha, melainkan juga didalamnya saluran distribusi yang digunakan. Saluran distribusi merupakan perangkat organisasi-organisasi yang tergantung yang terlibat dalam proses pembuatan produk/jasa yang tersedia untuk dikonsumsi.

(17)

1) Lokasi kantor pesaing, dalam hal ini diusahakan lebih dapat dijangkau oleh konsumen atau nasabah.

2) Fleksibitas pengaturan lokasi dan keamanan.

3) Tersedianya fasilitas lain yang sering dikunjungi, misalnya dekat dengan pasar atau berada di tempat umum lainnya.

4) Lokasi nasabah, seperti membuka kantor cabang yang bertujuan untuk mendekatkan konsumen dan mengembangkan jumlah konsumen.

Akan tetapi dari pemilihan lokasi tersebut perlu diperhatikan pula bentuk gedung kantor, karena bentuk gedung memberikan andil yang cukup besar untuk meningkatkan pamor dari pada lembaga. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dalam bentuk gedung adalah sebagai berikut:

1) Bentuk gedung yang berkesan bonafit. 2) Keamanan yang terjamin.

3) Adanya lokasi parkir yang memadai. 4) Tersedianya tempat ibadah.

5) Adanya fasilitas lain seperti telepon umum.

Sedangkan untuk penataan diruang gedung khusus untuk transaksi kepada nasabah perlu diperhatikan, antara lain:

(18)

3) Tata letak meja dan kursi sesuai dengan urutan proses administrasi (Kasmir, 2003:208-211).

d. Promosi

Promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka. Promosi penjualan dan publikasi yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk dengan para konsumen. Promosi mencakup berbagai metode dalam berkomunikasi dengan pasar, melalui iklan, aktivitas personal selling, promosi penjualan dan bentuk-bentuk langsung dalam rangka publisitas dan komunikasi tidak langsung seperti kehumasan.

Pada dasarnya promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran. Ada empat macam kegiatan pokok dalam melakukan promosi yaitu:

1) Promosi Penjualan

(19)

2) Periklanan

Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu. Fungsi periklanan yaitu:

a) Memberikan informasi.

b) Membujuk atau mempengaruhi. c) Menciptakan kesan.

d) Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi.

3) Personal Selling

Personal selling adalah informasi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan. Pada umumnya personal selling dipakai juga sebagai tenaga penjualan yang mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Mengadakan analisis pasar b) Menentukan calon konsumen c) Mengadakan komunikasi d) Memberikan pelayanan e) Mengatur waktu

f) Meningkatkan kemampuan diri g) Memajukan pelanggan

(20)

i) Mendifinisi masalah j) Mengatasi masalah

k) Mengalokasikan sumber-sumber

4) Publisitas

Publisitas adalah jurnal infomasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebar luaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor. Keuntungan publisitas adalah sebagai berikut:

a) Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan. b) Dapat ditempatkan pada halaman depan surat kabar.

c) Publisitas lebih murah, karena tanpa dipungut biaya. Adapun kekurangan dari publisitas adalah:

a) Hanya mendukung metode promosi yang lain.

b) Tidak dapat menggantikan peran dan alat promosi yang lain (Navie Sophia, 2007:14-16).

e. Personil

(21)

yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan

Secara sederhana personil adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan konsumen. Personil memiliki beberapa indikator yang menentukan jatidiri koperasi, indikator yang harus dipenuhi antar lain:

1) Penampilan petugas harus rapi dan luwes. 2) Keramahan petugas dalam melayani nasabah

3) Kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah (http://www.unej.or.id , Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39).

f. Bukti Fisik

(22)

Bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Bukti fisik memiliki beberapa indikator yang akan mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan sarana dan prasarana yang telah disediakan koperasi, indikator itu antara lain: 1) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman.

2) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana.

3) Tempat infomasi atau papan infomasi, dengan tujuan untuk memberikan infomasi kepada nasabah atau anggota (http://www.unej.or.id , Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39).

g. Proses

Proses mempunyai arti suatu upaya perusahaan, dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.

(23)

dalam proses yang tidak sesuai dengan perencanaan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa setiap proses bauran pemasaran dilakukan semaksimal mungkin agar penyimpangan dapat seminim mungkin.

Proses pada fungsinya adalah suatu upaya perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usahanya untuk memuaskan konsumen. Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu:

1) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana.

(24)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum KSP Gradiska

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Gradiska adalah suatu lembaga keuangan non-bank yang berlatar belakang badan usaha koperasi. KSP Gradiska beralamat di Jalan Mertokusumo RT 02/08 Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Koperasi Gradiska berdiri sejak tanggal 12 Mei 2002 dengan nomor Badan Hukum 247/BH/KDH.II.I/188-4/II 2002 dan berstatus sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Adapun ijin yang dimiliki berasal dari NPWP, TDP dan IMB.

Dalam perkembangan sampai saat ini, KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang dan satu kantor mikro. Dua kantor cabang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No.32 Harjo Sari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dan di ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Sedangkan kanntor mikro beralamat di Jalan Mertokusumo Rt 02/08 Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang tepatnya di gedung Gradiska lantai satu.

B. Sejarah Berdirinya KSP Gradiska

(25)

berbeda, akhirnya berdiri koperasi simpan pinjam yang diberi nama GRADISKA dan terpilih H. Z Joko Sumpeno, SE. sebagai ketua. Dengan pertimbangan karena mantan pegawai bank yang sudah berpengalaman mengelola keuangan di lembaga perbankkan.

Dengan Visi membantu rakyat kecil, pada tanggal 12 Mei 2002 koperasi ini mulai beroperasi. Awalnya mengumpulkan dana dari anggota yang berjumlah 50 orang sebesar lima ratus ribu rupiah untuk simpanan pokok dan simpanan wajib sebesar seratus ribu rupiah. Sejalan dengan perkembangan waktu KSP Gradiska sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dalam mewujudkan tujuan koperasi yakni mensejahterakan anggotanya.

C. Profil KSP Gradiska

KSP Gradiska dalam melayani anggotanya menerapkan pola Syari’ah (Majalah Mitra Koperasi, No.2/TH III/Mei 2007:35). Pola ini khususnya diterapkan pada produk pembiayaan, yakni dengan memperpanjang waktu pembayaran. Bila anggota benar-benar mengalami kesulitan atau ada anggota yang kurang produktif dalam pembayaran kreditnya maka KSP Gradiska lebih fleksibel. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga diterapkan dalam melayani anggotanya. Dengan prinsip taresbut KSP Gradiska memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana.

(26)

D. Struktur Organisasi KSP Gradiska

Struktur organisasi merupakan kewajiban dari suatu organisasi atau lembaga, baik lembaga formal maupun non-formal. Sehingga tugas, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian dapat diketahui dengan jelas.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi KSP Gradiska berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan pada tanggal 7 Maret 2009.

1. Pengurus

Ketua : H. Z Joko Sumpeno SE.MM Sekretaris : Karmila Kusuma Wardani Bendahara : Suliyatik

2. Pengawas

(27)

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi di KSP Gradiska Kabupaten Semarang pada tahun 2009:

Gambar 3.1: Sruktur Organisasi KSP Gradiska 2009

Sumber : Dokuman milik KSP Gradiska

Rapat Anggota Tahunan

Pengawas

Ketua : Budiyanto, SH. Anggota : M. Faisal Anggota : M. Setiawan Anggota : Aris Setiawan

Pengurus

Ketua : H. Z Joko Sumpeno SE.MM Sekretaris : Karmila Kusuma Wardani Bendahara : Suliyatik

Manager : Pranoto Susilo, SE

Kepala Cabang Kepala Cabang

Kepala Cabang

(28)

E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska

Dalam mengelola manajemen, khususnya pada manajemen strategi pemasaran, KSP Gradiska bekerjasama dan dengan penyesuaian lingkungan. Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan-bantuan secara periodic kepada masyarakat, misalnya bersih desa, yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat. Bahkan KSP Gradiska menjadi donatur tetap dan sponsor tunggal klub sepakbola Gradisamba yang dikelola oleh masyarakat Candirejo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Pola-pola tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran dalam mengelola koperasi simpan pinjam Gradiska. Dan dalam pengelolaannya KSP Gradiska memprogram khusus untuk cadangan sosial sebasar 10% dari SHU yang di dapat setiap tahun.

Secara tidak langsung, strategi pemasaran di atas merupakan promosi dari mulut ke mulut dan ini dianggap sebagai promosi yang efektif. Hal ini dikarenakan informasi yang masyarakat peroleh tentang kebenaran atau kebaikan KSP Gradiska berasal atau bersumber langsung dari seseorang yang pernah bekerjasama dengan KSP Gradiska. Hal demikian merupakan langkah strategis dalam pengembangan koperasi dan pola tersebut dapat dijadikan sebagai terobosan baru dalam berpromosi.

(29)

Karene tidak hanya dapat di ketahui oleh masyarakat di daerah Kecamatan Tuntang akan tetapi dapat diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Semarang.

Dalam perkembangannya, untuk meningkatkan SDM bagi pengelola koperasi, pihak KSP Gradiska mempunyai program pendidikan dua kali dalam setahun. Salah satunya melalui sistem pendidikan out bond. Selain itu pihak KSP Gradiska mengikutsertakan pula para pengelolanya untuk mengikuti pendidikan-pendidikan di berbagai kota yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.

Strategi yang diterapkan dalam memberikan kenyamanan bagi anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal. Mulai dari persyaratan yang mudah dalam pengajuan pinjaman sampai pada kemudahan dalam membayar angsuran.

Untuk meningkatkan simpanan sukarela dibuka peluang untuk mendapatkan bunga yang tinggi. Artinya para nasabah tetap bisa mendapatkan bunga walaupun masa waktunya belum ada satu bulan. System yang digunakan berbeda dengan bank, karena yang di beri pelayanan adalah anggota dan apabila mendapat SHU anggota akan menikmati di luar bunga simpanan.

(30)

F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska

Bagi lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam (KSP) Gradiska yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan koperasi adalah faktor penyaluran dana. Karena faktor ini sangat menentukan dalam perkembangan koperasi yang dikelola. Apalagi KSP Gradiska didirikan atas dasar kebersamaan yang diawali dari inisiatif antar UKM DI lingkungan desa Candirejo Kecamatan Tuntang dengan tujuan untuk mempunyai wadah sebagai tempat silaturahmi berbagi cerita antar UKM.

Pada dasarnya perkembangan pengguna produk-produk KSP Gradiska tidak bisa menjadi panutan satu-satunya. Akan tetapi menjadi salah satu faktor untuk mengetahui perkembangan seberapa besar produk tersebut diminati oleh nasabah atau calon nasabah.

Tabel 4.1

Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus KSP Gradiska

RAT Tutup Buku Tahun 2008

No Keterangan Tahun 2007 (Rp) Tahun 2008 (Rp) 1. Sumber: Mitra Koperasi Ed 41/TH. IV/2009, Hlm. 45

(31)
(32)

BAB IV ANALISIS

Untuk memasarkan jasa diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana, dibandingkan dengan pemasaran barang. Dalam banyak perusahaan layanan jasa, khususnya jasa-jasa profesional, para penjual menganggap dirinya sebagai penghasil atau pencipta jasa, bukan sebagai pemasarnya. Akan tetapi penyebab utama yang mengakibatkan kegagalan pemasaran secara keseluruhan, ialah bahwa pucuk pimpinan banyak yang belum memahami makna sebenarnya dari pemasaran dan pentingnya pemasaran bagi keberhasilan jasa pusat informasi.

Jasa memiliki karakteristik tersendiri, karena ciri-ciri jasa yang tidak nyata dan hanya dapat dirasakan manfaatnya, maka tugas membangun program pemasaran terpadu dalam perusahaan jasa benar-benar merupakan tantangan. Akan tetapi sebagaimana halnya dalam pemasaran produk, pimpinan perusahaan jasa harus mulai menetapkan sasaran pemasaran serta memilih pasar sasarannya. Kemudian pimpinan perusahaan jasa harus merencanakan dan melaksanakan strategi bauran pemasaran.

Dalam pemasaran jasa yang penting ialah bagaimana menyalurkannya dalam cara yang tepat. Bagaimana petugas informasi, montir mobil, dokter, pengecara, guru dan pelayan bank melayani pengguna akan mempengaruhi pola pemasaran layanan jasanya di masa akan datang, karena pemasaran jasa sangat sensitif.

Pemasaran jasa bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan penggunaannya, maka para tenaga pemasaran harus selalu dekat dan

(33)

menerus memperhatikan para penggunanya. Di samping itu para tenaga pemasar harus memiliki pengetahuan dan mengenal jasa yang akan dipasarkan. Keuntungannya, ia dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut, disamping itu pemasar dapat mengetahui siapa yang membutuhkan dan menggunakan jasa itu, hal itu ditujukan untuk dijadikan sebagai dasar penentuan target atau pasar sasaran.

Pemasaran merupakan suatu usaha yang mutlak harus dilaksanakan setiap perusahaan jasa. Pusat informasi yang aktif/dinamis bukan menunggu yang akan datang akan tetapi menerapkan konsep jemput bola dengan melakukan komunikasi serta menggarap calon pengguna. Begitu pula yang diterapkan dalam memasarkan produk di KSP Gradiska Kabupaten Semarang.

A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska

Dalam pengertian koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang berkaitan dengan lembaga pembiayaan. Pada dasarnya manajemen koperasi simpan pinjam adalah menghimpun dana dan menyalurkannya. Sehingga koperasi simpan pinjam fungsinya sebagai lembaga yang fungsi utamanya adalah sebagai lembaga intermediasi. Akan tetapi sumber-sumber dana koperasi di dapat dari iuran para anggotanya dan instansi pemerintah atau lembaga keuangan lainnya.

(34)

Pinjaman dari pihak luar KSP Gradiska memperolehnya dari pihak bank.dan bantuan dari pemerintah.

Dalam memperoleh dana, KSP Gradiska dalam melangsungkan dan mengoperasionalkannya perlu adanya suatu produk suatu jasa yang dapat memberikan laba bagi KSP Gradiska. Dengan hal ini diperlukan suatu penerapan bauran pemasaran produk yang tepat agar tujuan dari pada KSP Gradiska dapat tercapai.

Dengan hal ini KSP Gradiska selalu berusaha memaksimalkan variabel bauran pemasaran. Berikut penerapan variabel bauran pemasaran pada KSP Gradiska.

1. Produk

Variabel bauran pemasaran produk merupakan dasar dari bauran pemasaran sehingga variabel ini akan menjadi suatu awalan dasar bagi variabel bauran pemasaran yang lainnya.

Adapun produk-produk yang dimiliki oleh KSP Gradiska adalah: a. Simpanan Anggota

b. Simpanan Berjangka c. Pinjaman

(35)

buku tabungan yang berbentuk sederhana. Buku simpanan KSP Gradiska berukuran sedang sehingga mempermudah nasabah untuk menyimpannya dan mempermudah untuk bertransaksi. Desain grafis cover buku tabungan mencatumkan produk serta logo KSP Gradiska sehingga akan mempermudah nasabah untuk membedakan dengan produk lain. Untuk mengontrol jumlah tabungan KSP Gradiska menyediakan control tabungan yang berfungsi sebagai control tabungan secara manul. Hal ini dilakukan agar apabila sewaktu listrik padam maka dapat melayani penarikan ataupun penyetoran simpanan.

Atribut yang tidak berwujud pada dasarnya adalah atribut yang didasarkan pada pendapat nasabah setelah menggunakan produk. Pada umumnya atribut tidak berwujud terdapat pada pandangan atau image nasabah terhadap produk.

Untuk meningkatkan pandangan atau image nasabah maka diperlukan suatu bukti fisik produk yang meliputi kualiltas produk, fitur produk, dan rancangan produk. Dalam meningkatkan kualitas produk diperlukan suatu pelayanan yang baik. Maka KSP Gradiska menerpkan pengendalian internal terhadap produk-produknya. Tujuan dari pengendalian internal adalah sebagai berikut:

a) Tujuan pengendalian Innternal Simpanan

(36)

2) Beban-beban atas telah dihitung dan dibebankan sebagai beban tahun berjalan dengan jumlah yang tepat

3) Semua simpanan yang diterima telah dibukukan dengan jumlah yang semestinya, demikian juga pengambilan sesuai dengan jumlah yang sesungguhnya.

4) Jumlah simpanan yang tercatat di dalam buku besar konsisten dengan jumlah yang tercatast dalam buku pembantu simpanan. b) Tujuan Pengendalian Internal Pinjaman

1) Untuk memastikan pinjaman yang diberikan kepada anggota atau peminjam yang tepat dan membutuhkannya.

2) Jumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peminjam untuk mengembalikan.

3) Semua pinjaman yang diberikan terotorisasi dan tercatat.

4) Seluruh penerimaan cicilan pinjaman yang diberikan dan bunganya tercatat dalam periode yang tepat.

5) Catatan atas pinjaman yang diberikan konsisten, antara catatan dalam buku besar dan catatan dalam buku-buku pembantu.

6) Semua pinjaman yang diberikan dilaporkan dan disajikan dengan nilai wajar di dalam laporan keuangan.

7) Semua pinjaman yang diberikan dapat ditagih kembali dengan jasa yang menjadi hak koperasi.

(37)

simpanan sukarela dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman dan simpanan berjangka dapat berlau untuk perorangan maupun perusahaan atau kelompok. Sedangkan untuk produk pinjaman fitur produk yang diterapkan adalah dengan memberikan Asuransi bagi setiap peminjam.

Rancangan produk merupakan cara lain untuk menambah nilai nasabah. KSP Gradiska menerapkannya dengan memberikan tambah pelayanan yaitu melayani pembayaran listrik secara on-line. Bagi nasabah dapat melakukannya hanya dengan memotong saldo tabungan, sehingga hal ini dapat mempermudahkan nasabah dalam pembayaran rekening listrik.

2. Harga

Penerapan pemasaran produk simpanan KSP Gradiska dilakukan dengan cara menyesuaikan keadaan lingkungan ekonomi pasar sasaran. KSP Gradiska memberikan kemudahan para anggotanya. Pembukaan rekening dengan nilai nominal Rp 15.000,- memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk melakukan penabungan.

Untuk produk simpanan brjangka KSP Gradiska menawarkan bunga 9% samapai dengan 12,5% pertahun. Dalam administrasi smpanan berjangka sangat mudah dan keuntungan bagi nasabah yang memiliki simpanan berjangka akan mendaptkan bunga deposito pada jatuh tempo.

(38)

mikro KSP Gradiska yang menawarkan dari pinjaman Rp 100,000,-. Untuk cicilan dapat dilakukan setiap hari, mingguan, dan pasaran. Pinjaman skala besar dilayani pada kantor pusat dan kantor cabang dari pinjaman Rp 1.000.000,- , akan tetapi untuk kantor cabang maksimal peminjaman adalah Rp 10.000.000,-.

Untuk persyaratan pinjaman mudah dengan pelayanan yang cepat serta jasa yang ringan. KSP Gradiska melayani pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, pinjaman lunak dengan jasa 11% pertahun menurun, dan pinjaman bagi karyawan. Pelayanan pinjaman bagi karyawan dapat menggunakan agunan ATM dan Jamsostek. Akan tetapi untuk agunan ATM dan Jamsostek maksimal peminjaman sebesar Rp 2.500.000,-. Selain itu terdapat pula kemudahan bagi nasabah yang sudah sering mengajukan atau nasabah yang sudah lama bergabung dengan KSP Gradiska.

(39)

3. Tempat

Tempat (place) merupakan lokasi berdirinya usaha yang digunakan sebagai saluran distribusi. Pemilihan tempat sangatlah penting, karena menyangkut tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada calon nasabah atau nasabah. Penentuan lokasi kantor KSP Gradiska terltetak pada jalan Mertokusumo yang merupakan jalan utama di Desa Candierejo. Hal ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam menjangkau kantor KSP Gradiska. Untuk mendekatkan nasabah dan mengembangkan jumlah nasabah maka KSP Gradiska membuka kantor cabang. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang yang berlokasi di Bawen dan Bedono. Kantor cabang Bawen terletak di jalan Soekrano-Hatta No. 32 Harjosari Kecamatan Bawen yang tepatnya didepan perusahaan textile PT Apac Inti. Hal ini dilakuan dengan tujuan untuk menambah jumlah nasabah, mendekatkan nasabah dan mengembangkan pasar. Kantor cabang Bedono terletak pada Ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu. Tujuan pemilihan tempat ini adalah tersedianya fasilititas lain yang sering dikunjungi yaitu pasar.

(40)

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penataan ruang didalam gedung khsusus untuk transaksi kepada nasabah. Penataan ruang yang nyaman dan terkesan luas adalah salah satu yang harus diperhatikan. Karena akan memberikan pada kepuasan nasabah terhadap pelayanan KSP Gradiska. Penataan ruang KSP Gradiska disesuakan dengan urutan proses administrasi.

4. Promosi

Pada dasarnya promosi adalah arus infomasi satu arah yang dibuat untuk mengerakan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan KSP Gradiska adalah dengan menjadi sponsor utama pada kegiatan desa. Dengan promosi seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan para anggotanya, karena dukungan dari anggota dan peran aktif anggota akan membantu terealisasinya rencana kerja.

Selain promosi yang dilakukan diatas, KSP Gradiska melakukan promosi dengan media yaitu dengan kegiatan iklan di majalah khusus koperasi. Fungsi iklan di media majalah adalah sebagai berikut:

i. Memberikan informasi kepada calon nasabah diluar wilayah Kabupaten Semarang maupun di dalam wilayah Kabupaten Semarang. ii. Membujuk atau mempengaruhi bagi calon nasabah.

(41)

iv. Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi antara KSP Gradiska kepada nasabah maupun KSP Gradiska kepada koperasi lainnya.

Dalam mendekatkan nasabah kepada KSP Gradiska maka KSP Gradiska menerapkan jemput bola. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kegiatan promosi personil selling. Personal selling adalah promosi antar individu yang slain gtertemu yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki,, menguasai atau mamperbaiki hubungan. Promosi personal selling memiliki fungis sebagai berikut:

a) Mengadakan komunikasi antar pihak KSP Gradiska kepada nasabah. b) Memberikan pelayanan nasabah, karena dengan sistem jemput bola

maka lebih mengetahui keinginan nasabah.

c) Meningkatkan kemampuan diri bagi pengelola KSP Gradiska pada khususnya.

d) Mempertahankan nasabah, karena nasabah akan merasa mudah dan tidak perlu meluangkan waktunya untuk datang ke kantor hanya cukup berdiam dirumah atau kios.

e) Mengatasi dan mendifinisi masalah nasabah secara cpat dan tidak bertele-tele.

5. Personil

(42)

menentukan jati diri KSP Gradiska. Untuk menampilkan kekompakan dan menampilkan petugas agar terlihat rapi, maka KSP Gradiska menerapkan seragam kerja. Hal ini bertujuan agar nasabah mudah mengenal para pengelola KSP Gradiska.

Selain penampilan harus rapi, personil disarankan ramah dalam melayani nasabah serta mengenal nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi akan tingkat kepuasan nasabah yang aktif dan nasabah akan merasa diperhatikan oleh personil KSP Gradiska. Pelayanan yang ramah harus didukung pula dengan kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah. Karena dengan pelayanan yang cepat dan tepat akan mempengaruhi sikap nasabah kepada KSP Gradiska. Sehingga untuk memenuhi hal tersebut KSP Gradiska dalam merekrut karyawannya minimal berpendidikan dan mempunyai keterampilan serta memiliki pengalaman kerja dibidangnya.

(43)

Dalam pengelolaanya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan yang prima dalam melayani nasabahnya.

6. Bukti Fisik

Bukti fisik pada dasarnya mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan saran dan prasarana yang telah disediakan KSP Gradiska. KSP Gradiska memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap, dari kursi tunggu, meja, komputer dan lahan parkir yang memadai. Bukti fisik memiliki indicator-indikator sebagai berikut:

a) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman

Kondisi ruangan KSP Gradiska diusahakan selalu bersih dengan tujuan agar ruangan terasa nyaman. Ruangan pelayanan nasabah di beri AC agar keadaan ruangan terasa sejuk.

b) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana

(44)

7. Proses

Proses mempunyai fungsi sebagai upaya untuk melaksanakan aktivitas usaha dengan tujuan untuk memuaskan nasabah. Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu:

a) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana. Berikut prosedur produk-produk KSP Gradiska

i. Prosuder penerimaan simpanan

1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi. 2) Formulir yang digunakan adalah bukti setor simpanan. 3) Catatan akuntansi yagn digunakan

i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan ii) Buku harian kas

iii) Jurnal kas masuk. 4) Arus dokumen penerimaan kas

i) Mengisi bukti setor simpanan rangkap dua dan menyerahkan uang simpanan kepada teller atau kasir.

ii) Teller menerima uang dan bukti setor rangkap dua dan buku simpanan.

iii) Setelah cocok, teller mencatatkan ke dalam buku harian kas dan buku simpanan anggota.

iv) Teller mengembalikan buku simpanan kepada anggota penyimpan.

(45)

vi) Bukti setor simpanan yang telah dibukukan kemudian diarsipkan.

ii. Prosedur penarikan simpanan

1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi. 2) Formulir yang digunakan adalah bukti penarikan simpanan. 3) Catatan akuntansi yang digunakan

i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan ii) Buku kas harian.

iii) Jurnal kas keluar.

4) Arus dokumen penarikan simpanan

i) Anggota yang akan menarik simpanan mengisi bukti penarikan simpanan rangkap dua dan menyerahkan kepada teller beserta buku simpanan.

ii) Teller memeriksa dan memastikan bukti penarikan simpanan dibubuhi tanda tangan penarik simpanan.

iii) Teller membayarkan uang simpanan dan menyerahkan bukti penarikan lembar satu kepada bagian akuntansi.

iv) Bagian akuntansi memeriksa kemudian membukukan ke dalam jurnal pengeluaran kas dan buku simpanan anggota.

(46)

iii. Prosedur Pemberian Kredit

1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman, dan bagian akuntansi.

2) Formulir yang digunakan adalah formulir permohonan pinjaman dan bukti kas keluar.

3) Catatan akuntansi yang digunakan i) Jurnal kas harian.

ii) Buku kas harian iii) Kartu pinjaman.

4) Arus dokumen pemberian pinjaman

i) Bagian pinjaman menerima permohonan pinjaman dari anggota dan mencatat pada buku agenda pinjaman.

ii) Bagian pinjaman melakukan analisis survey dan meneruskan kepada manager.

iii) Manager melakukan review atas hasil analisis yang dibuat bagian pinjaman tersebut bersama hasil analisis kepada koite anggaran untuk ditetapkan.

iv) Berdasarkan ketetapan pemberian pinjaman dair komite pinjaman, bagian pinjaman menyiapkan surat perjanjian pinjaman.

(47)

vi) Teller menerima formulir dan memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menyiapkan bukti kas keluar rangkap tiga.

vii) Teller meminta manager untuk memeriksa isi bukti kas keluar. viii)Teller mengarsipkan bukti kas keluar lembar ketiga dan

mencatat ke buku kas.

ix) Teller menyerahkan bukti kas keluar, lembar formulir pinjamn, surat perjanjian dan bukti kas keluar kebagian akuntansi.

x) Bagian pinjaman menerima bukti kas keluar, formulir pinjamn dan surat perjanjian pinjaman, mengarsipkan dan membukukan ke kartu pinjaman.

xi) Bagian akuntansi mengarsipkan formulir-formulir pinjaman surat perjanjian pinjaman dan bukti kas keluar.

iv. Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman

1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman dan bagian akuntansi.

2) Formulir yang digunakan buku kas masuk yang merupakan dasar pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas.

3) Catatan akuntansi yang digunakan i) Buku kas harian

ii) Jurnal kas harian.

4) Arus dokumen penerimaan angsuran pinjaman

(48)

ii) Teller menandatangani bukti kas masuk dan membubuhkan cap lunas.

iii) Teller menyimpan bukti kas masuk dan membukukan kebuku harian kas.

iv) Teller menyerahkan bukti kas masuk ke bagian pinjaman dan bukti kas masuk ke bagian akuntansi.

v) Bagian pinjaman menarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke kartu pinjaman.

vi) Bagian akuntansi mengarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke dalam jurnal kas masuk serta kartu pinjaman.

b) Tingkat Kualitas Keluhan Nasabah yang Ditanggapi dengan Baik Keluhan setiap nasabah biasanya akan tergantung pada pelayanan yang diterimanya secara langsung. Keluhan nasabah yang ditanggapi dengan baik merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan jasa. Keluhan yang sering terjadi pada KSP Gradiska biasanya pada kecepatan pelayanan yang menyebabkan nasabah menjadi tidak nyaman. Hal ini terjadi terjadi karena kebanyakan nasabah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. Sehingga para nasabah hanya bisa bertransaksi pada jam istirahat dan jam masuk kerja siang.

(49)

customer service. Dengan adanya customer service setidaknya dapat menampung dan menyelesaikan masalah nasabah.

B. Hambatan Bauran Pemasaran pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang Pemakaian alat pemasaran dalam memasarkan sutu produk selalu memiliki hambatan-hambatan. Dalam suatu sistem pemasaran hambatan yang terjadi harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya. Karena bila hal ini tidak diselesaikan secara serius akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi keseluruhan sistem. Sedangkan hambatan yang sudah terselesaikan menjadi sebuah pengalaman kedepan dalam mengantisipasi apabila terulang kembali.

Hambatan bauran pemasaran oleh KSP Gradiska Kabupaten Semarang antara lain:

1. Berkurangnya kekompakan antar pengelola.

Kekompakan antar pengelola koperasi merupakan modal utama untuk dapat melaksanakan rencana kerja koperasi. Karena kekompakan atau kerja sama antar pengelola memiliki peran tentang tercapai dan tidaknya suatu rencana kerja koperasi. Kendala ini terjadi karena sebab jumlah pekerjaan yang semakin banyak, sehingga setiap personil pengelola sibuk dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

(50)

kebersamaan maka bauran pemasaran yang menjadi rencana kerja dapat terwujud.

2. Bertambahnya Pesaing.

(51)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari bab-bab yang telah dikemukakan di atas diuraikan tentang bauran pemasaran jasa pada koperasi simpan pinjam. Mengacu pada judul Tugas Akhir ini, uraian pada analisa menguraikan tentang penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska pada dasarnya telah dilakukan dengan baik, sehingga ini akan menjadi awalan yang baik bagi KSP Gradiska dalam menerapkan bauran pemasaran. Atribut yang digunakan dalam bauran pemasaran memiliki dua atribut yaitu atribut yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. KSP Gradiska memberikan harga dengan mementingkan peluang masyarakat sekitar agar dapat melakukan penabungan. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang di Kecamatan Bawen dan Kecamatan Jambu. Dalam mencapai kepuasan nasabah KSP Gradiska selalu berusaha melayani nasabah dengan prima. KSP Gradiska dalam menambah pelayanannya memberikan sarana dan prasarana yang nyaman dan aman bagi nasabahnya.

(52)

diselesaikan. Hambatan bauran pemasaran pada KSP Gradiska sebagai berikut:

a) Berkurangnya kekompakan antar pengelola. b) Bertambahnya pesaing.

B. Saran-Saran

Dalam menjalankan penerapan bauran pemasaran pada hakikatnya tidak lepas dari manajemen keseluruhan pengelolaan koperasi. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat penulis membubuhkan saran-saran untuk sebagai bahan koreksi:

1. KSP Gradiska harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan bauran pemasaran sebagai bentuk upaya keseriusan dalam mengelola koperasi.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

A.B. Susanto, 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba, Jakarta

Budi Sumartono, http://www.umb.ac.id , , Sabtu, 8 Agustus 2009. pukul 15.46WIB

Enkosworo,http://www.unej.or.id , Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39 Hastuti, Niken, 2007. Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang.

STAIN Salatiga. Salatiga

Gambar

Gambar 3.1: Sruktur Organisasi KSP Gradiska 2009
Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang digunakan relevan untuk mengukur atribut produk melalui parameter penilaian merek yang terakhir kali dikonsumsi, efektivitas komunikasi pemasaran melalui parameter

Dengan adanya Inovasi Produk dapat membawa keuntungan bagi suatu perusahaan yang melaksanakannya. Mengingat Inovasi Produk dapat dilakukan dengan berbagai cara yang

Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha menemukan fakta mengenai pengaruh dari dimensi religiusitas, atribut produk Islam dan bauran

Dari variable bauran pemasaran yang terdiri dari produk, promosi, harga. dan distribusi, manakah variable yang memiliki pengaruh paling

Untuk mengetahui pengaruh promosi secara tidak langsung melalui sikap terhadap keputusan pembelian produk Levi`s di Levi`s Store Medan Fair Plaza.. Untuk mengetahui