• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN` A. Latar Belakang - Afriza Wicaksono BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN` A. Latar Belakang - Afriza Wicaksono BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN `

A. Latar Belakang

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol di Amerika adalah suatu hal yang wajar dikalangan mahasiswa diatas umur 19 tahun. Namun, akhir-akhir ini menjadi suatu sorotan permasalah didunia pendidikan Amerika. Hal ini karena banyaknya pelanggaran-pelanggaran norma ataupun hukum yang dilakukan oleh mahasiswa (Okezone, 2011). Penggunaan alkohol yang berlebihan sendiri akan berdampak buruk bagi tubuh seseorang, sehingga hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi semua orang yang bertanggung jawab dalam pengawasan penyalaggunaan alkohol.

Berdsarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhardi (2011) bahwa prevalensi laki-laki berumur 15 tahun ke atas yang minum alkohol 1 bulan terakhir adalah 4,5 % di perkotaan dan 5,2 % di perdesaan. Frekuensi minum alkohol adalah 11.7 % hampir tiap hari, 24.4 % hampir tiap minggu, dan 35.8 % hampir tiap bulan. Ada 7 provinsi (kecuali DKI Jakarta yang tidak memiliki daerah perdesaan) dengan prevalensi di perkotaan lebih tinggi secara bermakna dari perdesaan, yaitu Kepulauan Riau, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Papua Barat dan Papua. Kemudian ada 7 provinsi dengan prevalensi di perdesaan lebih tinggi secara bermakna dari perkotaan, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku Utara.

(2)

Penyalahgunaan alkohol adalah salah satu ancaman bagi masa depan remaja Indonesia, khususnya pada kalangan mahasiswa. Mahasiswa merupakan salah agen pengubah ataupun tonggak penentu suatu bangsa itu sendiri. Namun, jika mahasiswa tersebut terancam masa depannya maka mahasiswa tersebut tidak bisa dikatakan sebagai agen pengubah suatu bangsa. Pandeirot dan Subiantoro (2012) dalam penelitianya menyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi remaja dalam mengkonsumsi alkohol yaitu faktor keluarga sejumlah 53%, faktor individu sebanyak 60% dan faktor lingkungan sebanyak 86%. Karamoy (2004) menambahkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku minum minuman beralkohol yaitu faktor internal, antara lain: faktor kepribadian anak (termasuk didalamnya harga diri), pengaruh usia, pandangan atau keyakinan yang salah terhadap diri sendiri, religiusitas dan ego yang tidak realistis. Sedangkan Faktor eksternal, antara lain: keluarga, lingkungan tempat tinggal, konformitas kelompok, keadaan sekolah dan pendidikan.

(3)

dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Seorang remaja dengan ciri-ciri tersebut terkadang juga menggap bahwa alkohol dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa stres yang dialami seseorang bisa mengubah suasana hati dan kebiasaan minum orang tersebut. Dalam studi sebelumnya, peneliti menemukan bahwa stres tingkat tinggi diperkirakan akan membuat seseorang ingin lebih banyak minum pada hari berikutnya, dan orang-orang mengatakan bahwa mereka merasa stresnya berkurang selama sehari setelah minum (Wibowo, 2013). Nofi (2007) dalam penelitianya menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat stres seseorang dengan perilaku penyalahgunaan alkohol pada remaja. Blomeyer et. all (2008) menambahkan dalam peneltiaanya menyatakan bahwa seorang remaja yang memiliki tingkat stres berat cendrung beresiko untuk menyalahgunakan alkohol.

(4)

(2000) menambahkan dalam penelitianya bahwa penggunaan minuman beralkohol pada remaja disebabkan karena adanya ajakan dari teman sebanya.

Berdasrkan hasil studi pendahulaun yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 15 mahasiswa keperawatan S1 didapatkan hasil bahwa ada 6 mahasiwa yang sering mengkonsumsi alkohol karena mereka sering diajak teman mereka sendiri, 2 mahasiswa meminum alkohol karena keinginannya sendiri, 2 mahasiswa meminum alkohol karena takut dijauhi teman dekatnya sendiri, 2 mahasiswa meminum alkohol karena mereka merasa bingung ketika sedang mengalami masalah namun mereka sulit untuk menyelesaikannya dan 3 mahasiswa sering diajak meminum alkohol sama temannya sendiri namun mahasiswa tersebut menolaknya.

Atas dasar inilah peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Self Estem, Tingkat Stres dan Teman Sebaya Dengan Penyalanggunaan Alkohol Pada Mahasiswa Keperawatan S1”.

B. Rumusan Masalah

(5)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara self estem, tingkat stres dan teman sebaya dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran self estem, tingkat stres dan teman sebaya mahasiswa keperawatan S1.

b. Untuk mengetahui hubungan antara self estem dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

c. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

d. Untuk mengetahui hubungan antara teman sebaya dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Responden

Memberikan informasi maupun ilmu tambahan terkait dengan bagaimana hubungan antara self estem, tingkat stres dan teman sebaya dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

2. Bagi Ilmu Keperawatan

(6)

sebaya dengan penyalanggunaan alkohol pada mahasiswa keperawatan S1.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan informasi maupun refrensi tambahan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama terkait dengan judul penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

E. Penelitian Terkait

1. Pendeirot dan Subiantoro (2012)

(7)

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan (86%).

2. Hafizhoh dan Ekasari (2009)

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan gelar Ahli Madya Farmasi Prodi Farmasi Diploma Tiga Program Studi Di luar Kampus Utama

As presented in figure 2, the dual stack method [5] is implemented in the network layer for both IPv4 and IPv6. Before transferring the packet to the next layer, the network layer

Data Jumlah Pelaku dalam satu kawasan ini berdasarkan data dan anlisa dapat menghasilkan sebuah kebutuhan ruang dan daftar ruang yang dibutuhkan sesuai pengelompokan

Burhan, 2004, Metode Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya , Kencana, Jakarta Burhanuddin S, 2011, Hukum Bisnis Syariah ,

Bila pembulatan nilai numerik ketidakpastian pengukuran menyebabkan nilai ketidakpastian turun lebih dari 5% sebaiknya dilakukan pembulatan ke atas (ke nilai yang lebih besar).

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI