i
PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT
DI DESA KLOPOGODO RT 02 RW 08 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun: Darwati A01401868
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
ii
HALAMAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Juli 2017
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Darwati, NIM: A01401868, dengan judul “Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami Stroke Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08 Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Hari/ Tanggal :
Tempat :
Pembimbing
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Darwati, NIM: A01401868, dengan judul “Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami Stroke Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08 Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen” telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 09 Agustus 2017
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Rina Saraswati, M.Kep (...) Penguji Anggota
Sarwono, S.KM, M.Kes (...)
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Keluarga Yang Mengalami Stroke Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Desa Klopogodo RT 02 RW 08 Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Keluarga tercinta, bapak Darsono dan Alm. Ibu jariyah serta kakakku Darwito tersayang, Bibi Mujirah dan keluarga tersayang yang telah memberikan doa serta dukungan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
5. Seseorang yang selalu di hati penulis (U.P), yang senantiasa selalu memberikan semangat dalam menyusun laporan ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin.
vi MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat di hantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermaanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,
karena hidup hanyalah sekali.
Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan.
Seorang sahabat adalah suatu sumber kebahagiaan di kala kita merasa tidak bahagia. Seorang sahabat adalah seorang yang menjawab, apabila kita memanggil dan sering menjawab sebelum
vii Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017
Darwati 1), Sarwono2)
ABSTRAK
PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DESA
KLOPOGODO RT 02 RW 08 KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN
Latar Belakang: Setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia dan sepertiga dari jumlah tersebut mengalami gangguan fungsional. Angka kejadian stroke non hemoragik di wilayah Kerja Puskesmas Gombong II tahun 2016 sejumlah 18 kejadian. Mobilisasi persendian dengan latihan Range Of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke.
Tujuan Penulisan: Melakukan penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (Case Study). Partisipannya berjumlah 2 orang penderita stroke. Instrumen dalam studi kasus ini berupa lembar pengukuran rentang gerak sendi dan kekuatan otot.
Hasil: Klien yang menderita stroke mengalami gangguan mobilitas fisik.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan dalam gangguan mobilitas fisik, penulis melakukan tindakan latihan ROM.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa gangguan mobilitas fisik dan perilaku kesehatan cenderung beresiko teratasi sebagian.
Kata Kunci: range of motion, kekuatan otot, stroke, keluarga 1. Mahasiswa
viii D III OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Scientific Paper, July 2017
Darwati 1), Sarwono2)
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF RANGE OF MOTION (ROM) FOR FAMILY
SUFFERING FROM STROKE TO INCREASE MUSCLE STRENGTH AT KLOPOGODO – RT 02 RW 08, GOMBONG, KEBUMEN
Background: About 15 million people in the world suffer from stroke every year and one third of them have functional disorder. There are 18 incidents of non-hemorrhagic stroke in the working area of Community Health Centre II of Gombong in 2016. Joint mobilization with Range of Motion (ROM) exercise is one of the early forms of rehabilitation of stroke patients.
Objective: To apply Range of Motion (ROM) for family suffering from stroke to increase muscle strength.
Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The participants are 2 clients with stroke. The instrument is a measurement sheet of joint motion and muscle strength.
Result: After having Range of Motion (ROM) exercise, the muscle strength of the clients suffering from stroke was increasing.
Implementation: Applying ROM exercise in handling physical mobility disorder. Evaluation: The diagnosis of physical mobility disorder and health behavior tends to be at risk were partially resolved.
Keywords: Range of Motion, muscle strength, stroke, family
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMANORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang tidak menular yang belakangan ini menjadi kehawatiran banyak orang. Data menunjukkan setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, lebih kurang 5 juta orang pernah mengalami stroke. Sementara di Inggris terdapat 250.000 orang hidup dengan kecacatan karena stroke. Di Asia khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500.000 orang mengalami stroke. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) Nasional tahun 2013, prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar tujuh per mil dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan (nakes) atau gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi, sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh nakes. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada (2015) jumlah kasus stroke di Jawa Tengah yaitu terdiri dari stroke hemoragik sebanyak 4.558 dan stroke non hemoragik sebanyak 12.795. Jumlah kasus stroke hemoragik tahun 2015 tertinggi terdapat di Kota Kebumen sebesar 588 kasus.
Gangguan fungsional berat yang dialami pasien stroke karena sebagian besar penderita stroke mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan. Perbaikan neurologis akan terjadi dalam satu sampai tiga bulan setelah terjadinya stroke. Selanjutnya perbaikan motorik dan sensorik menyeluruh terjadi pada bulan keenam sampai satu tahun kemudian (Wade, 2009). Wiwit (2010) mengatakan bahwa rehabilitasi bagi penderita stroke memang akan sangat dibutuhkan untuk mereka dalam masa penyembuhan. Rehabilitasi ini berupa latihan melemaskan anggota tubuh yang sudah terbiasa kaku akibat terkena penyakit stroke yang mengakibatkan kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh si penderita yang membuat anggota tubuh menjadi mati sebagian. Tujuan rehabilitasi bagi penderita stroke adalah untuk membantu para penderita agar dapat mempelajari kembali keterampilan dan keleluasaan yang hilang akibat dari stroke yang selama ini dialami yang menyerang sebagian otak.
2
Rehabilitasi dini pada kasus stroke dapat memperbaiki dan mengembalikan kemandirian dari pasien stroke seperti aktivitas fungsional, mental dan fungsi emosional (Elizabeth, 2010). Salah satu rehabilitasi yang dilakukan adalah Range Of Motion (ROM) yang dapat dilakukan setelah pasien dirawat dalam kurun waktu 24 jam sampai 14 hari pasca serangan, dikarenakan pada masa ini tingkat kerusakan yang terjadi belum parah (Bernhardt J et al, 2010). Range Of Motion (ROM) bertujuan agar kecacatan akibat serangan stroke dapat seminimal
mungkin dan fungsional yang masih tersisa pada penderita dilatih untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan yang terbaik adalah dapat bekerja kembali, dengan pola gerak yang mendekati normal.
Mobilisasi persendian dengan latihan Range Of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke. Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2010). Melakukan mobilisasi persendian dengan latihan ROM dapat mencegah berbagai komplikasi seperti infeksi saluran perkemihan, pneumonia aspirasi, nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitas sehingga mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberikan latihan ROM secara dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak motor unit yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot (Mansjoer, 2010).
3
Friedman (2008) menyatakan bahwa keluarga sangat mendukung masa penyembuhan dan pemulihan. perawatan penderita stroke di rumah yang dapat dilakukan keluarga antara lain: membantu aktivitas fisik setelah stroke, membantu menangani kebersihan diri, membantu menangani masalah makan dan minum, menangani masalah kepatuhan program pengobatan, mengatasi masalah emosional dan kognitif di rumah, mengatasi masalah pencegahan cedera/ jatuh. Penderita stroke cenderung dapat mempertahankan kemampuannya untuk melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari jika mereka menerima pelayanan terapi dan perawatan di rumah. Terapi dan perawatan di rumah dapat menurunkan risiko kematian atau kemunduran dalam kemampuan melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah “Bagaimana gambaran penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan penerapan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada keluarga yang mengalami stroke b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada keluarga yang
mengalami stroke
4
d. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada keluarga yang mengalami stroke
e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga yang mengalami stroke
f. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga yang mengalami stroke
g. Memaparkan hasil inovasi tindakan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke untuk meningkatkan kekuatan otot. h. Memaparkan hasil perubahan kekuatan otot sebelum dan sesudah
dilakukan Range Of Motion (ROM) pada keluarga yang mengalami stroke
D. Manfaat
1. Institusi Pendidikan Keperawatan
Institusi pendidikan keperawatan mendapatkan tambahan pengetahuan ilmiah tentang stroke, Range Of Motion (ROM) pada kondisi stroke dan kekuatan otot.
2. Penulis
Penulis dapat meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis stroke, pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM) pada kondisi stroke terhadap dan kekuatan otot pasien stroke.
3. Institusi Kesehatan
Institusi pelayanan kesehatan dapat mewujudkan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat terutama pada pasien stroke.
4. Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi metode peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.
5. Keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Auryn, Virzara. (2008). Mengenal dan Memahami Stroke. Jogjakarta: Katahati. Baughman, D. C., Hackley, J. C., (2010). Keperawatan Medikal-Bedah Buku
Saku Dari Brunner & Suddarth (Terjemahan). Jakarta: EGC.
Bernhardt J (2010). Very early mobilization following acute stroke: controversies, the unknown, and a way forward. Annals of Indian Academy of Neurology; 11:5, 88.
Dermawan, Deden. (2012). Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Effendy. (2008). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Elizabeth J. (2010). Buku Saku Patofisologi edisi 3. Jakarta: EGC.
Friedman, M.M. (2008). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek Edisi 3. Jakarta: EGC.
Ginsberg L., (2008). Lecture Notes Neurology. Jakarta: Erlangga
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit Andi, Yogyakarta Komang Ayu Henny. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan. Keluarga
Cetakan I. Jakarta : Sagung Seto
Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer A, Soprohaita, Wardhani WI, Setowulan W. (2010). Stroke dalam Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Mulyatsih E. Stroke. (2008). Petunjuk Praktis bagi Pengasuh dan Keluarga Klien Pasca Stroke. Jakarta : FKUI.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Palestin B. (2007). Prinsip-prinsip Etika Penelitian Ilmiah. Jakarta
Potter, & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Price, S, A, (2010). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Salvari. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga. Cetakan Pertama. Jakarta :
Penerbit CV. Trans Info Media
Schoen F.J. The Heart.In: Kumar V., Abbas A. K., Fausto N. (2010). Robbins and Cotran: Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia: Elsevier Saunders Inc.
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha. Ilmu.
Suarti, Ni Made. (2009). Panduan Praktik Keperawatan Lansia. Yogyakarta: Penerbit PT Citra Aji Pratama
Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam. Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Suratun. (2008). Klien Gangguan sistem Muuskuloskeletal. Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wade D. T. (2009). The Hemiplegic Arm After Stroke: Measurement And Recovery. J. Neurology. Psichiatry. 521-4
STANDAR OPERASIONAL PRESEDUR
ROM AKTIF
Pengertian : Mobilisasi aktif (Active ROM) adalah kemampuan klien dalam melakukan pergerakan secara mandiri. Seperti :
1. Leher, spina, serfikal
a. Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45o b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang
45°
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45°
e. Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 2. Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang 180°
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°
c. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
d. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320°
f. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90°
g. Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3. Siku
a. Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
b. Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
4. Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas, rentang 70-90°
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-90°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90°
b. Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90° c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 6. Jari tangan
c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60°
d. Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30°
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 8. Pinggul melebihi jika mungkin, rentang 30-50°
f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°
h. Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 9. Lutut
a. Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10.Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30°
b. Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 11.Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
STROKE
DAN
GERAKAN
ROM
PENGERTIAN
STROKE
stroke merupakan kurang
sistem saraf yang terjadi
secara
mendadak
yang
disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak.
PENYEBAB STROKE
Akibat kerusakan pada
arteri (pembuluh darah).
Kerusakan pembuluh darah
lanjut usia, tekanan darah
tinggi, kencing manis.
Penyakit Jantung
TANDA &GEJALA
1.
Kelumpuhan
anggota
anggota badan
2.
Bicara pelo
3.
Gangguan penglihatan
4.
Lumpuh sesisi
Cara merawat Penderita
Stroke
1.
Lakukan alih baring setiap
2 jam dan latihan gerak kaki
a)
Berbaring terlentang
b)
Miring ke sisi yang sehat
B.
Lakukan kontrol tekanan
darah
C.
Perhatikan
dan
penuhi
kebutuhan sehari-hari dan
makan sesuai anjuran dari
D.
Perhatikan
pernafasan
misalnya
sesak
karena
adanya lendir
E.
Perhatikan
kandung/
tempat air seni, segera lapor
ketenaga medis/ pelayanan
kesehatan
jika
keluarga
tidak bisa buang air kecil
GERAKAN ROM
Gerakan menekuk dan
meluruskan siku.
Gerakan memutar
Gerakan menekuk dan
Gerakan memutar ibu jari.
Gerakan menekuk dan
Latihan Pasif Anggota
Gerak Bawah.
Gerakan menekuk dan
meluruskan pangkal paha.
Gerakan menekuk dan
Gerakan untuk pangkal
Gerakan memutar
pergelangan kaki
Terima Kasih
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PERAWATAN PASIEN STROKE DI RUMAH
Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan pengkajian yang dilaksanakan tanggal 07 juli 2017 ditemukan masalah ketidakmampuan lansia dalam perawatan diri terhadap Stroke di rumah
Diagnosa Edukatif
Kurang pengetahuan lansia dan keluarga tentang perawatan pada penderita Stroke
di rumah berhubungan dengan kurang terpapar oleh informasi
Prioritas Masalah
Penyuluhan kesehatan diprioritaskan pada penatalaksanaan/perawatan pada
penderita Stroke di rumah
Sasaran Pendidikan Kesehatan
Tn. M dan keluarga
Topik / Pokok Bahasan
Perawatan penderita Stroke di rumah
Tujuan Edukatif Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perawatan penderita Stroke di rumah selama 1x45 menit, diharapkan lansia dan keluarga mampu : Menjelaskan pengertian Stroke dengan benar
Menyebutkan penyebab/faktor resiko Stroke dengan benar
Menyebutkan tanda dan gejala Stroke dengan benar
Menyebutkan pencegahan Stroke dengan benar
Menjelaskan penatalaksanaan/perawatan Stroke dengan benar.
Materi Belajar
Lingkup bahasan materi Perawatan penderita Stroke di rumah meliputi:
a. Pengertian Stroke
b. Penyebab/faktor resiko Stroke
c. Tanda dan gejala Stroke
d. Pencegahan Stroke
e. Penatalaksanaan/perawatan Stroke
Metode Belajar
Metode yang digunakan:
Ceramah
Diskusi (tanya jawab)
Strategi Belajar
Menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif
Mempersiapkan diri dalam hal:
Penguasaan materi penyuluhan
c. Melaksanakan HE:
b. Fasilitas penunjang; Ruang beserta perlengkapan
Rencana Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tanya jawab
kepada audien tentang materi yang diberikan meliputi :
a. Jelaskan pengertian Stroke dengan benar?
b. Sebutkan penyebab/faktor resiko Stroke dengan benar?
c. Sebutkan tanda dan gejala Stroke dengan benar?
d. Sebutkan pencegahan Stroke dengan benar?
e. Jelaskan penatalaksanaan/perawatan penderita Stroke di rumah?
Jadwal Kegiatan Pendidikan Kesehatan
TOPIK : Perawatan Stroke di rumah
SASARAN : Tn. K dan keluarga
Hari/Tanggal Pukul Jenis kegiatan Sasaran
2005 Perawatan
(sumbatan/pecahnya pembuluh) yang disebabkan oleh rendahnya kualitas
pembuluh darah
b. Penyebab Stroke
Faktor resiko yang dapat dicegah/diobati Penyakit jantung
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Perokok
kegemukan
Faktor resiko yang tidak dapat diubah Usia di atas 65 tahun
Kencing manis (Diabetes Mellitus)
Keturunan
Riwayat Stroke sebelumnya
c. Tanda dan Gejala Stroke
Perubahan kesadaran
Perubahan (penurunan) kemampuan gerak tangan dan kaki
Keluhan kepala pusing, penurunan penglihatan
Muntah tanpa adanya rangsang (penyebab)
Penurunan kemampuan berbicara (pelo)
Kehilangan rasa ingin kencing dan buang air besar (ngebrok) d. Pencegahan Stroke
Control tekanan darah secara teratur
Mengurangi konsumsi kolesterol
Mempertahankan kadar gula normal
Tidak minum alkohol
Latihan fisik (senam) secara teratur e. Perawatan pada Penderita Stroke
Pertahankan komunikasi dengan penderita (bicara yang pelan dan jelas)
Jaga masukan nutrisi dan cairan yang baik, Bantu penderita saat makan, modifikasi makanan yang halus dan mudah ditelan
Berikan latihan gerak pasif pada bagian yang lumpuh, untuk mencegah kekakuan (kontraktur)
Ubah posisi tubuh penderita dengan kelumpuhan total/sebagian, untuk mencegah adanya luka akibat tekanan (dekubitus)
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktis “STROKE Panduan Perawatan”, ARCAN