i
STIKES Muhammadiyah Gombong
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DI WISMA AMARTA PUTRA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
RIZKY RACHMATTULLOH, S.Kep A31701039
PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii
iii
iv
v
vi
STIKES Muhammadiyah Gombong KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Ners ini dengan juduln “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Klien Halusinasi Di Bangsal Amarta
Putra RSJ.Prof.Dr.Soerojo Magelang”
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Herniyatun, S.Kep.,M.Kep Sp., Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga Karya Ilmiah Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, July 2018
vii
viii
STIKES Muhammadiyah Gombong Program Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Juni 2018
Rizky Rachmattulloh1, Ike Mardiati Agustin2 ABSTRAK
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DI WISMA AMARTA PUTRA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG
Latar Belakang: Gejala yang sering ditemukan pada penderita gangguan jiwa berat salah satunya adalah mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi. Adapun tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada halusinasi dengan pemberian strategi pelaksanaan.
Tujuan Umum: Menganilisis asuhan keperawatan pada klien halusinasi di Wisma Amarta Putra RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Hasil: Karakteristik klien pada studi kasus menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala halusinasi yang signifikan pada klien K2 sebanyak 50% dan terdapat peningkatan kemampuan melakukan strategi pelaksanaan halusinasi pada klien K2 dan K3 sebanyak 3.
Rekomendasi: Diperlukan jadwal yang rutin dalam melakukan strategi pelaksanaan.
Kata Kunci: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi, Strategi Pelaksanaan.
1)
Mahasiswa Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2)
ix
STIKES Muhammadiyah Gombong NURSING STUDY PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Scientific Paper, June 2018
Rizky Rachmattulloh1, Ike Mardiati Agustin2
ABSTRACT
ANALYSIS OF NURSING ASSURANCE OF CLIENT HALUSINATION IN WISMA AMARTA PUTRA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG
Background: Symptoms that are often found in people with severe mental
disorders one of them is experiencing disturbance sensory perception hallucinations. The nursing actions that can be given to hallucinations with the provision of implementation strategies
General Objectives: Analysis of nursing care on client hallucinations at Wisma Amarta Putra RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Result: Characteristics of clients in the case study showed a significant decrease in signs and symptoms of hallucinations in the K2 client as much as 50% and there was an increased ability to perform a hallucinatory implementation strategy on K2 and K3 clients of 3.
Recommendation: Routine schedules are required in implementing the
implementation strategy.
Keywords: Sensory perception disturbances: Hallucinations, Implementation
Strategies.
1)
Nurs college student Muhammadiyah health science institute of gombong 2)
x
STIKES Muhammadiyah Gombong DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
ABSTRAK ... viii
B. Konsep Dasar Masalah Keperawatan... 8
xi
STIKES Muhammadiyah Gombong
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21
A. Profil Lahan Praktek ... 21
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ... 23
C. Hasil Penerapan Tindakan keperawatan ... 31
D. Pembahasan ... 34
BAB V PENUTUP ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA
1
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2013, prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, penduduk dunia mengalami masalah kesehatan jiwa sebesar 25 %, gangguan jiwa berat sebesar 1%, potensi seseorang mudah terkena gangguan jiwa sangat tinggi, setiap saat 450 juta orang diseluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa, saraf ataupun perilaku.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia terus meningkat, terdapat 14,1 % penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa mulai dari ringan dan berat. Prevalensi gangguan jiwa tertinggi di Indonesia yaitu Nangroe Aceh Darussalam (18,5%), Sumatera Barat (17,7%), NTB (10,9%), Sumatera Selatan (9,2%), dan Jawa Tengah (6,8%) (Hidayati,2011).
Gejala yang sering dirasakan pada klien skizofrenia adalah halusinasi, sebanyak 70% klien mengalami halusinasi. Dirumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh gangguan jiwa adalah gangguan pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10% halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan (Mamnu’ah,2010).
2
STIKES Muhammadiyah Gombong Peran perawat jiwa memberikan asuhan keperawatan secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu klien beradaptasi terhadap stres yang dialaminya (Dalami,2010). Tugas perawat jiwa sebagai pemberi asuhan keperawatan diperlukan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yang bertujuan agar penyelenggaraan pelayanan keperawatan jiwa memenuhi standar pelayanan. Langkah-langkah kegiatan berupa Standar Operasional Prosedur. Tujuan dari Standar Operasional Prosedur untuk mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan dalam mencapai tujuan yang lebih efisien dan efektif sehingga terarah dan aman dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa melalui standar yang berlaku (Depkes RI, 2010).
Standar Operasional Prosedur yang diberikan tentang Strategi Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien. Penelitian Sari (2016) tentang penurunan frekuensi halusinasi penglihatan dengan komunikasi terapeutik juga menunjukkan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien mampu melaksanakan strategi pelaksanaan 1 sampai 4 dengan melakukan komunikasi terapeutik dan dapat mengontrol halusinasi. Penelitian lain Muharyati (2012) tentang pengaruh Terapi Individu Generalis Dengan Pendekatan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Frekuensi Halusinasi Pada Pasien Halusinasi pada pasien halusinasi menunjukkan terapi individu generalis dengan pendekatan strategi pelaksanaan komunikasi efektif dalam menurunkan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi di RSJ H.B Sanin Padang. Tindakan keperawatan strategi pelaksanaan adalah suatu standar pendeketan asuhan keperawatan yang diberikan untuk klien gangguan jiwa salah satunya klien yang mengalami masalah utama halusinasi (Fitri, 2012).
3
STIKES Muhammadiyah Gombong tipe A di jawa tengah yang bergerak dalam bidang kesehatan jiwa. Wisma Amarta Putra adalah wisma kelas I-III di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang terdiri dari 20 bed dan jumlah pasien yang berjumlah 8 pasien yang terdiri dari 3 pasien halusinasi, 3 pasien resiko perilaku kekerasan, 1 pasien harga diri rendah, dan 1 pasien isolasi sosial. Perawat yang bertugas di wisma Amarta Putra belum melakukan strategi pelaksanaan secara rutin untuk pasien halusinasi, pemberian strategi pelaksanaan penting dilakukan karena bertujuan untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi.
Berdasarkan latar belakang diatas sehingga penulis tertarik untuk melakukan analisis asuhan keperawatan pada klien halusinasi di Wisma Amarta Putra RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang.
B.Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menganilisis asuhan keperawatan pada klien halusinasi di Wisma Amarta Putra RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang.
2. Tujuan Khusus
Memaparkan hasil pengkajian pada klien halusinasi di Wisma Amarta Putra RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
a. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada klien halusinasi. b. Memaparkan hasil diagnosa pada klien halusinasi.
c. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada klien halusinasi.
d. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien halusinasi.
4
STIKES Muhammadiyah Gombong C.Manfaat Penulisan
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Dapat memberikan penambahan pengetahuan dan acuan ilmu keperawatan jiwa tentang pendekatan pelaksana strategi pelaksanaan pada klien halusinasi di Wisma Amarta Putra RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. 2. Bagi Praktek Keperawatan
39
STIKES Muhammadiyah Gombong DAFTAR PUSTAKA
Dalami E. 2010. Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan jiwa Cetakan I. Jakarta: Penerbit Trans info Media.
Damaiyanti. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Depkes RI. 2010. Standar Operasional Prosedur Keperawatan Jiw. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Direja 2011. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Elis. 2015. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap
Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Jakarta. Universitas Esa Unggul: Jakarta.
Fitri. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hawari D. 2009. Dimensi Religi Dalam Praktek Psikatri dan Psikologi. FKUI. Jakarta.
Herman. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Hidayati. 2014. Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemampuan
Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizorfrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr.Amino Gondohutomo Semarang. Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Kusumawati. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Mamnu’ah. 2010. Stres dan Strategi Koping Keluarga Merawat Anggota
Keluarga yang Mengalami Halusinasi. Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan. Yogyakarta: Stikes Aisyiyah Yogyakarta.
Menkokesra. 2010. Gangguan Jiwa Ringan. Yogyakarta: Nuha Medika .
Muharyati. 2012. Pengaruh Terapi Individu Generalis Dengan Pendekatan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Frekuensi Halusinasi Pada Pasien Halusinasi di RSJ H.B Sanin Padang. Universitas Padang: Padang. Nanda. 2015. Diagnosa Nanda NIC & NOC. Jakarta : EGC.
Nazir. 2012. Metode Penelitian Bogor: Bogor: Ghalia Indonesia.
40
STIKES Muhammadiyah Gombong Noviandi. 2012. Deskripsi Perubahan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada
Klien Dengan Terapi Individu di Ruang MPKP RSJ Magelang.
Purba. 2011. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi terhadap Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Skripsi: PSIK UNRI.
Rinawati. 2016. Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Stres Stuart. Akper Dharma Husada Kediri: Kediri.
Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Diakses tanggal 20 Desember 2013.
Sari. 2016. Penurunan Frekuensi Halusinasi Penglihatan Dengan Komunikasi Terapeutik. Universitas Medan: Medan.
Savitri. 2017. Analisis Kemampuan Pasien Halusinasi. STIKES Muhammadiyah Gombong: Gombong.
INSTRUMEN PENGKAJIAN TANDA DAN GEJALA HALUSINASI
Inisial responden : Ruangan :
Tanda dan gejala Ya Tidak 1. Mendengar suara
2. Melihat bayangan
3. Tidak mampu mengenal orang 4. Tidak mampu mengenal tempat 5. Senang
6. Sedih
7. Marah-marah 8. Ketakutan 9. Bicara sendiri 10. Tertawa sendiri
Jadwal Harian Pasien Kelolaan
No Waktu Kegiatan Keterangan
Keterangan M : Mandiri
SOP Komunikasi Terapeutik Jiwa
Mengumpulkan data tentang pasien (dari RM) Menyiapkan alat yang dibutuhkan
Menilai kesiapan diri perawat Membuat rencana pertemuan B Fase Orientasi
1 Memberikan salam terapeutik dan kenalan: a. Memberi salam
b. Memperkenalkan nama perawat dan pasien 2 Melakukan evaluasi dan validasi data:
a. Menanyakan perasaan hari ini
b. Memvalidasi evaluasi/ mengklarifikasi masalah 3 Melakukan kontrak
a. Menyepakati topik yang akan dibicarakan b. Menyepakati tempat yang akan dibicarakan c. Menyepakati waktu yang akan dibicarakan C Fase Kerja
1 Mendiskusikan dengan pasien tentang:
a. Situasi yang dapat menimbul dan tidak
3 Memberikan renforcement positif D Fase Terminasi
1 Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan: a. Data Subjektif
b. Data Obyektif
2 Melakukan rencana tindak lanjut
3 Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya a. Waktu