• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nabi Ibrahim AS (6).Doc 39KB Jun 13 2011 06:28:02 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nabi Ibrahim AS (6).Doc 39KB Jun 13 2011 06:28:02 AM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag.

Debat tentang Tuhan

Setelah Nabi Ibrahim AS selamat dari pembakaran terjadilah pertemuan antara beliau dengan Raja Namrud, raja Babilonia yang paling berkuasa saat itu. Menurut Mujahid sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsîr dalam al-Bidâyah wa an-Nihâyah (I:139) nama lengkap Namrûd dengan nasabnya adalah Namrûd ibn Kan’ân ibn Kûsy bin Sâm ibn Nûh. Sumber lain menyebutkan nama lengkapnya adalah Namrûd ibn Fâlih ibn ‘Ăbir ibn Shâlih ibn Arfakhsyadz ibn Sâm ibn Nûh. Dia memerintah Babilonia selama 400 tahun. Namrûd terkenal sebagai raja yang sangat berkuasa, sangat durhaka, sangat sombong dan menomorsatukan kemegahan hidup dunia.

(2)

berkuasa yaitu Allah SWT. Kezaliman, kedurhakaan dan kesombongan akan berakhir dengan kehancuran.

Dikisahkan oleh Al-Qur’an bahwa dalam pertemuan dengan Namrûd itu terjadi munâzharah atau debat tentang Tuhan. Mari kita baca ayat tersebut terlebih dahulu:

م

م للأ

ل

رلتل

َىللإإ

ِيذإللا

ج

ل َاحل

م

ل ِيهإارلبمإإ

ِيفإ

هإببرل

ن

م أل

ههَاتلاءل

ههلللللا

ك

ل لللممهلما

ذمإإ

ل

ل َاللقل

م

ه ِيهإارلبمإإ

ِي

ل ببرل

ِيذإللا

ِيِيإحميه

ت

ه ِيمإيهول

ل

ل َاقل

َانلأل

ِيِيإحمأه

ت

ه ِيمإأ

ه ول

ل

ل َاللقل

م

ه للِيهإارلبمإإ

ن

ل إإفل

هللللا

ِيتإأميل

س

إ

ممش

ل لَابإ

ن

ل مإ

ق

إ رإش

م مللما

ت

إ أمفل

َاهلبإ

ن

ل مإ

ب

إ رإللغممللما

ت

ل للهإبهفل

ِيذإللا

رلفلكل

ههلللاول

لل

ِيدإهميل

ملومقللما

ن

ل ِيمإلإَاظ

ل لا

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Baqarah 2:258)

(3)

kehendak Allah, tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menahannya. Itulah Tuhan yang menghidupkan dan mematikan.

Jawaban Ibarahim itu dibantah oleh Namrûd. Dia merasa dapat juga berfungsi sebagai tuhan, menghidupkan dan mematikan. Menurut Qatâdah, Muhammad ibn Ishâq dan as-Sadiy, setelah mengaku dapat menghidupkan dan mematikan itu Namrûd memerintahkan untuk membawa kehadapannya dua orang terpidana mati. Yang satu dia perintahkan untuk dieksekusi mati, sedang yang satu lagi dimaafkan. Itulah yang dimaksud oleh Namrûd dengan menghidupkan dan mematikan.

Kesombongan telah menyebabkan dia tidak dapat berpikir lebih mendalam. Contoh yang diperlihatkan Namrûd itu tidak lebih dari pada sekadar sebab lahir kematian seseorang. Orang bisa mati karena sakit, kecelakaan, dibunuh atau sebab-sebab lain, tetapi siapa pun tidak dapat menentukan kematian seseorang. Allah maha kuasa menghidupan yang mati dan mematikan yang hidup, atau mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Allah lah yang menjadi penyebab utama kehidupan dan kematian. Bukan hanya sekadar seperti yang

dilakukan oleh Namrûd tersebut.

(4)

mengakui kekuasaan Tuhan? Ternyata tidak, karena dia berdebat bukan untuk mencari kebenaran dan petunjuk tetapi hanya sebagai bagian dari pertunjukan kesombongannya. Oleh sebab itu keimanan dan hidayah tidak masuk kedalam hatinya. Pada hakikatnya Namrûd dan orang-orang seperti dia telah berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Menurut Sayyid Quthub dalam kitab Fi Zhilâl Al-Qur’an (I:297), raja yang mendebat Ibarahim ini tidaklah mengingkari eksistensi Allah, tetapi dia mengingkari keesaan-Nya dalam rububiyah dan ilahiyah. Sebagaimana halnya para penyembah berhala yang lainnya, raja Namrûd meyakini adanya tuhan-tuhan lain yang bersama-sama dengan Allah mengatur alam semesta. Namrûd dan para penyembah berhala yang lainnya memperlakukan tuhan-tuhan lain itu sebagaimana Tuhan semesta alam, menyembahnya. Bahkan sebagian mereka, tidak hanya mempertuhankan berhala-berhala, tetapi juga menuhankan diri mereka sendiri, seperti kasus Namrûd dan juga Fir’aun nanti. Dengan kekuasaannya yang sangat besar, Namrûd mengira dapat menyaingi Tuhan, dia lupa bahwa kekuasaan yang di tangannya itu sesungguhnya berasal dari Allah Tuhan Semesta Alam. Harusnya dia beriman dan bersyukur, bukan kufur dan takabur.

Perjalanan dan Keluarga Nabi Ibrahim

Setelah peristiwa pembakaran dan termasuk juga debat dengan Raja Namrûd, Nabi Ibrahim AS hijrah dari Babilonia ke Syâm (daearah Mesopotamia yang

(5)

waktu itu Nabi Ibrahim sudah berumur 37 tahun. Selanjutnya Ibrahim menuju Harân dan bermukim di sana beberapa lama. Kemudian Ibrahim pergi menuju Jordan dan tinggal di sana beberapa lama. Kemudian pergi ke Mesir dan tinggal pula di sana beberapa lama. Setelah itu Nabi Ibrahim kembali ke Syâm dan tinggal di suatu negeri antara Ilia dan Palestina.

Tentang perjalanan Nabi Ibrahim hijrah dari Babilonia itu disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

ههَانلِيمجلنلول

َاط

ط ولهول

َىللإإ

ض

إ

رملم

ل ا

ِيتإللا

َانلكمرلَابل

َاهلِيفإ

ن

ل ِيمإللَاعللملإ

“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Q.S. Al-Anbiya’ 21:71)

Menurut sebagian besar mufassir, negeri yang diberkati Allah dalam ayat ini adalah tanah Syam, karena di negeri itu banyak diutus nabi-nabi dan lagi pula tanahnya subur menghasilkan bermacam produk pertanian termasuk buah-buahan. Tetapi sebagian mufassir menyatakan yang dimaksud adalah tanah ‘Iraq (Haran masuk bagian ‘Iraq), yang diberkati oleh Allah dengan mengalirnya dua sungai besar Eufrat dan Tigris membelah kota Baghdad. Ada pula yang mengatakan Mesir,

(6)

Dalam ayat itu juga disebutkan Nabi Ibarahim hijrah dengan Luth,

keponakannya yang mengikutinya dan kemudian juga diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang menetap di Sodom.

Di samping itu Nabi Ibarahim AS sudah lama mendambakan anak, tetapi tidak kunjung mendapatkannya, sementara isterinya Sârah sudah beranjak tua. Setelah dua puluh tahun tinggal di tanah Palestina, anak yang ditunggu-tunggu tidak juga datang, akhirnya Sârah menyarankan Ibrahim untuk menikahi Hajar,

pembantunya. Kata Sârah, mudah-mudahan Allah memberiku anak lewat Hajar. Nabi Ibrahim mengikuti saran isterinya. Benar saja, tidak berapa lama Hajar hamil dan kemudian melahirkan seorang putera yang diberi nama Isma’il.

Karena sangat cemburu kepada Hajar yang sudah melahirkan seorang putera, sementara dia belum juga dikarunia seorang anak pun, Sârah meminta kepada Ibrahim untuk membawa Hajar jauh dari hadapannya. Demikianlah, Nabi Ibrahim pergi membawa Hajar dan puteranya Isma’il yang masih dalam umur menyusu menuju suatu negeri yang kemudian dikenal sebagai Makkah. Ibrahim meninggalkan Hajar dan Isma’il di suatu lembah yang kering, tidak ada air dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Atas izin Allah kemudian terbit air yang kemudian dikenal dengan air zamzam yang tidak pernah kering sampai sekarang. Beberapa waktu kemudian Ibrahim kembali lagi ke Makkah untuk membangun Ka’bah bersama dengan puteranya Isma’il.

(7)

itu. Demikian juga Isma’il menerimanya dengan ridha. Rincian kisah ini akan disampaikan dalam bagian Nabi Isma’il AS.

Sementara itu, Allah memberi kabar gembira kepada Nabi Ibarahim bahwa beliau, melalui isteri pertamanya yang sudah tua, Sârah, akan dikaruniai seorang putera yang bernama Ishâq, yang akan diangkat menjadi Nabi dan termasuk orang-orang yang saleh. Allah juga akan memberkahi Ibarahim dan puteranya Ishâq. Allah berfirman:

ههَانلرمش

ل بلول

ق

ل َاح

ل س

م إإبإ

َاِييبإنل

ن

ل مإ

َ)ن

ل ِيح

إ لإَاص

ل لا

112

َانلكمرلَابلول(

هإِيمللع

ل

َىللع

ل ول

ق

ل َاح

ل للس

م إإ

ن

م للمإول

َاملهإتإيلربذه

ن

ن س

إ ح

م مه

م

ن لإَاظ

ل ول

هإس

إ فمنللإ

َ)ن

ن ِيبإمه

113

(

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishâq,, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.” (Q.S. Ash-Shaffât 37:112-113)

*Penulis adalah Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Priode 2000-2005.

Sumber :

Referensi

Dokumen terkait

The questions are useful, but it is your answers that will help you reframe, re-focus, refresh, rejuvenate, and recuperate ˘ just like spring breaks used to do3. In other words,

Sehubungan dengan Evaluasi Pemilihan Langsung Pekerjaan Kontruksi pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Tahun Anggaran 2017 Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase -

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menyelesaikan Progam Diploma – III. Program Studi

Pada konsep pesawat sederhana belum dijumpai buku rujukan pembelajaran yang menghadirkan ilmuwan Muslim yang melakukan penelitian tentang pesawat sederhana

DAFTAR ISI ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Tujuan Umum ... Tujuan Khusus ... Manfaat Penelitian ... Secara Teoritis ... Secara Kebijakan ... Secara Praktis

Dari hasil perhitungan dengan bantuan program EMME-3, diperoleh estimasi total bangkitan akibat pembangunan Solo Paragon sebesar 17 smp/jam, total tarikan sebesar 287 smp/jam,

yang tidak terpisahkan dari Neta Kesepahaman ini dan mulai berlaku pada waktud. yang ditentukan Para

kita menarik kesimpulan yang lebih dalam lagi, maka kita bisa juga mengatakan bahwa Tuhan pun adalah cerminan kebutuhan kita.. Artinya, Tuhan akan menjadi Tuhan yang Kaya kalau