TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada
Program Studi Manajemen Informatika Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Disusun oleh : Rizky Purnama
1.09.10.087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABLE ... xi
DAFTAR SIMBOL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2 Rumusan ... 4
1.2.2.1 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Maksud Penelitian ... 4
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6
1.5 Batasan Masalah ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Pengertian Sistem Informasi ... 9
2.1.1 Pengertian Sistem ... 9
2.1.1.1 Karakteristik Sistem ... 10
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem ... 12
2.1.1.3 Elemen Sistem ... 14
2.1.2 Pengertian Informasi ... 14
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.1.3.1 Siklus Informasi ... 16
2.1.3.2 Kualitas Informasi ... 16
2.1.3.3 Nilai Informasi ... 17
2.1.3.4 Komponen Sistem Informasi ... 18
2.2 Pengertian Rental atau Sewa dan Mobil ... 20
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Rental atau Penyewaan ... 20
2.2.2 Pengertian Mobil ... 20
2.3 Perangkat Lunak Pendukung ... 21
3.1 Objek Penelitian ... 25
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 25
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 25
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 26
3.2 Metode Penelitian ... 28
3.2.1 Desain Penelitian ... 28
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 29
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 29
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 30
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 30
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 30
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 30
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 33
3.2.4 Pengujian Software ... 39
BAB IV ANALISI DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 42
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 42
4.1.1.1 Use Case ... 43
4.1.1.2 Skenario Use Case ... 44
4.1.1.3 Aliran Kerja ... 46
4.2.Perancangan Sistem ... 49
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 50
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Disulkan ... 50
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Disulukan ... 51
4.2.3.1 Use Case ... 51
4.2.3.2 Skenario Use Case ... 51
4.2.3.3 Aliran Kerja ... 55
4.2.3.4 Pemodelan Data ... 61
4.2.3.5 Struktur Organisasi Objek dan Pesan ... 63
4.2.3.6 Component Diagram ... 74
4.2.3.7 Development Diagram ... 75
4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 75
4.2.4.1 Struktur Menu ... 76
4.2.4.2 Perancangan Input ... 77
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 84
5.1 Implementasi ... 84
5.1.1 Batasan Implementasi ... 84
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 84
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 85
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 126
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 133
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 134
6.1 Kesimpulan ... 134
6.2 Saran ... 134
DAFTAR PUSTAKA ... 136
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen
Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia dengan judul “SISTEM INFORMASI RENTAL MOBIL DI PT ABC
PUTRA MANDIRI BANDUNG ”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang penulis miliki., oleh karena itu
dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu dan membimbing serta meluangkan waktu, pikiran, dan
ini, terutama kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie MSc., selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Syahrul Mauluddin S.Kom, M.Kom , Selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia.
4. Wahyu Nurjaya ST, M.Kom , selaku Dosen Wali di Kelas MI 19
5. Andri Sahata S.Kom, M.Kom , selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Sub Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
7. Kedua Orang Tua beserta keluarga tercinta, yang tidak pernah henti-
hentinya memberikan doa, semangat, memberikan kasih sayangnya untuk
penulis setiap waktu, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
8. Seluruh teman-teman di Universitas Komputer Indonesia, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu khususnya anak-anak MI 19 tahun 2010.
9. Semua pihak yang telah membantu saya, yang mungkin belum
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, dukungan, doa
serta amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis akan dibalas oleh Allah
SWT (Amiin).
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2013
Bambang Haryanto, Ir., MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.
INFORMATIKA, Bandung.
Bambang Haryanto, Ir., MT. 2007. Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java.
INFORMATIKA. Bandung.
HM., Jogiyanto, 2000, Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi, Dan Intelegensi, Yogyakarta, ANDI.
Miftahul Huda dan Bunafit Nugroho. 2010. Membuat Aplikasi Database dengan
Java, MySQL dan NetBeans. Pt. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Hanif Al Fatta. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi . Andi. Yogyakarta.
Sri Dharwiyanti. 2003. Pengantar Unifed Modeling Language (UML),
IlmuKomputer.Com
Martin Fowler. 2005. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML
2006, Modul Workshop UML.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG PENELITIAN
Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak
yang sangat besar dalam kehidupan saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya kegiatan pembangunan maupun perkembangan teknologi
informasi.
Salah satu contoh sarana yang digunakan untuk pembangunan teknologi
informasi adalah penggunaan komputer, sebab dengan adanya komputer sebagai
media sarana kerja akan dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas kerja
dan kualitas kinerjanya. Hampir semua instansi baik yang bersifat negeri atau
pemerintahan maupun bersifat swasta menggunakan sistem komputer.
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu
meningkatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan
dari sesuatu barang selama waktu tertentu yang oleh pihak lainnya disanggupi
pembayaranya. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, cara dan
sarana yang digunakan untuk sewa menyewa pun semakin modern.
Di dalam kegiatan sewa menyewa komputer sangat berguna untuk menunjang
sumber daya manusia yang ada dalam melakukan kegiatan pengolahan data
menghasilkan informasi yang berguna bagi kepentingan pihak dalam maupun
Rental Mobil ABC Putra Mandiri (APM) merupakan sebuah perusahaan rental
mobil yang menyediakan berbagai jenis mobil yang dapat disewa. Usaha
perusahaan yang berkembang yang awalnya hanya mempunyai kendaraan
sebanyak 2 buah mobil untuk menunjang kegiatan operasionalnya, sekarang
jumlahnya semakin bertambah yang mencapai 22 buah.
Setiap perusahaan yang berkembang, kadang kala menemukan berbagai
macam permasalahan. Dan permasalahan itu selalu jadi kendala perusahaan untuk
terus berkembang di dunia bisnis. Di samping belum adanya aplikasi, sistem yang
belum terkomputerisasi dalam artian masih dilakukan secara manual, dengan
melakukan pencatatan dan pengecekan data transaksi peminjaman, pembatalan,
pengembalian, pelanggan, kendaraan, dan sopir pada buku induk sehingga
memengaruhi kinerja pegawai dalam melakukan transaksi atau proses
peminjaman mobil yang memungkinkan terjadinya kesalahan yang diakibatkan
informasi yang kurang tepat. Selain itu kehilangan data dalam buku besar dan
kwitansi rentan terjadi, sulitnya mengetahui kendaraan dan sopir yang masih
berada di lokasi atau garasi.
Dari hasil wawancara yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa PT.
ABC Putra Mandiri membutuhkan sebuah sistem informasi pengolahan data
rental mobil. Perusahaan membutuhkan suatu sistem pengumpulan data,
pengolahan data, menyimpan data, melihat kembali data dan menyalurkan
informasi yang baik, salah satunya memiliki keakuratan yang tinggi. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka usaha yang harus dilakukan yaitu dengan
lainnya disamping peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan sistem.
Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi, diharapkan akan
memudahkan karyawan dalam melakukan transaksi serta mengurangi kesalahan
yang dapat terjadi sehingga informasi yang dibutuhkan bisa cepat dan akurat.
Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah diatas penulis mencoba
menerapkan suatu program rental mobil dengan menggunakan aplikasi berbasis
dekstop sehingga penulis mengambil judul tugas akhir yaitu “SISTEM
INFORMASI RENTAL MOBIL DI PT. ABC PUTRA MANDIRI BANDUNG” dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah
pelayanan di perusahaan ini.
1.2IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1. Belum efektifnya sistem pencatatan data pemesanan masih menggunakan
cara tulis tangan dengan mencatat data pesanan konsumen ke dalam buku
pesanan. Hal ini dapat menyebabkan pegawai seringkali kesulitan dalam
proses pencarian dan pencocokan data pemesanan rental mobil.
2. Diperlukannya sebuah aplikasi untuk memudahkan kinerja karyawan
1.2.2. Rumusan
1.2.2.1Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis
merumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi rental mobil di PT. ABC Putra Mandiri
Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi untuk rental mobil di PT. ABC
Putra Mandiri Bandung.
3. Bagaimanan implementasi sistem informasi agar dapat menyimpan data
secara efektif dan efisien.
4. Bagaimana pengujian terhadap sistem informasi yang dibuat untuk
mengukur berapa banyak kesalahan yang terjadi.
1.3MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mencoba menerapkan sistem
informasi rental mobil yang terkomputerisasi agar meningkatkan daya jual,
memudahkan dalam pemesanan dan pencatatan data rental mobil di PT. ABC
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk membantu perusahaan dalam mendesain dan mengembangkan
sistem informasi rental mobil di PT. ABC Putra Mandiri.
2. Untuk mengetahui analisis pada Sistem informasi di PT. ABC Putra
Mandiri.
3. Untuk mengetahui implementasi Sistem informasi rental mobil di PT.
ABC Putra Mandiri.
4. Membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan dengan sarana
yang baik sehingga pelayanan informasi lebih cepat dan akurat.
1.4KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Mempercepat pengolahan data dan menambah daya jual rental mobil.
2. Bagi Konsumen
Memberikan kemudahan konsumen untuk mendapatkan
informasi-informasi dan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Memberikan masukan ilmu bagi Program Studi Manajemen Informatika
tentang Sistem Informasi di Rental Mobil PT. ABC Putra Mandiri
Bandung.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat
membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di
lapangan. Sehingga penulis mengerti secara teori dan praktek.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain sebagai
referensi untuk penelitian sejenis sehingga dapat dikembangkan dengan
lebih lanjut.
1.5BATASAN MASALAH
Dalam penelitian pembuatan sistem informasi perangkat lunak dilakukan
pembatasan terhadap permasalahan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan
secara lebih terarah sehingga memudahkan proses pencapaian tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini. Pembatasan masalah hanya pada dalam beberapa
hal antara lain :
1. Sistem yang dibangun dapat mengelola data pelanggan, data kendaraan,
2. Laporan transaksi peminjaman dan pengembalian yang tercetak berbentuk
kwitansi sewa dan kembali.
3. Peminjaman mobil dapat dilakukan dengan syarat harus memiliki KTP
dan Kartu Keluarga.
4. Satu kali transaksi hanya dapat meminjam satu unit mobil.
5. Peminjaman mobil belum termasuk biaya BBM, Tiket Tol, Parkir, Makan
Supir dan sebagainya, kecuali untuk peminjaman paket pernikahan.
6. Pembayaran penyewaan harus dibayar penuh di muka
7. Penyewaan di Rental Mobil PT. ABC Putra Mandiri harus selalu
menggunakan supir.
8. Rental Mobil ABC Putra Mandiri melayani penyewaan mobil dengan
waktu selama 4 jam, 12 jam, 16 jam, 18 jam dan sewa perhari.
9. Penyewaan hanya melayani pelayanan di pulau Jawa dan Sumatra.
10.Untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra hanya tersedia
penyewaan selama 24 Jam/hari.
1.6LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi Penelitian dilakukan di Kantor ABC Putra Mandiri yang berlokasi di
Jl. Sukanegara 21 Antapani II Bandung 40291, Telp (022) 7272466, 72360 Fax.
(022) 7207413. Adapun waktu penelitian di laksanakan Maret 2013 s/d Juni
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengetian Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur Al-Bahra Bin
Ladjamudin mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.”
Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003 : 54) definisi sistem adalah :
“Mendefinisikan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait
atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.”
Dari pengertan diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau grup
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu.
2.1.1.1Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3), suatu sistem memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen,
batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan
dan sasaran atau tujuan.
a. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling
berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengatuhi proses sistem secara utuh.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
c. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat
menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sebaliknya yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung Sistem merupakan media penghubung antara subsistem yang
memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem
lainnya. Melaui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu
subsistem akan mejadi masukan untuk subsistem lainnya melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan signal input yaitu energi yang
diproses untuk mendapatkan keluaran sistem.
f. Keluaran Sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
masukan untuk subsistem yang lainnya.
g. Pengolahan Sistem (process)
Pengolahan suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Object)
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang
ingin dicapai. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem.
2.1.1.2Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem menurut Jogiyanto Hartono (2000:687) adalah sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai
berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang
tidak nampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem dari
unsur – unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
dimana sistem – sistem tersebut lebih sekedar kerangka – kerangka konsep
2. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah suatu sistem tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luar.
3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh
manusia). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat
oleh manusia.
4. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem Tertentu adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi interaksi diantara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan Sistem Tak
Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
5. Sistem Sementara dan Selamanya
Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga
digunakan untuk sementara.
6. Sistem Yang Bisa Beradaptasi dan Tidak Beradaptasi
Berdasarkan fleksibilitas, karakteristik suatu sistemdapat diberikan apakah
sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
7. Sistem Subsistem dan Supersistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan
supersistem adalah sistem lebih besar.
2.1.1.3Elemen Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:4) elemen sistem adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen yang saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama
membentuk satu kesatuan.
Pendekatan suatu sistem yang merupakan suatu jaringan prosedur lebih
menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem, sedangkan pendekatan
yang menekankan pada elemen-elemen atau komponen merupakan interaksi
antar elemen atau komponen atau mencapai sasaran atau tujuan sistem.
2.1.2 Pengertian Informasi
Definisi informasi menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 8) menjelaskan
bahwa :
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun
masa yang akan datang.”
Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto (2005 : 3) :
“Informasi adalah suatu kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang
Berdasarkan pengertian informasi dari sumber di atas, informasi adalah data
yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat
berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al-bahra bin Ladjamudin (2005:13) sistem informasi adalah :
“Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi.”
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang diterjemahkan oleh
Jogiyanto HM. dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi (2005 : 11),
menyebutkan bahwa:
“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan subsistem-
subsistem yang mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan yang
2.1.3.1Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto Hartono , 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi :
Pendekatan Terstuktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu
dijelaskan bagian siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan
informasi.
Pertama-tama data dimasukan kedalam model yang umumnya memiliki
urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi
tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar untuk
membuat suatu keputusan atau membuat tindakan tertentu. Dari tindakan
atau keputusan tersebut akan menghasilkan kejadian-kejadian tertentu yang akan
digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukan kedalam model
(proses), begitu seterusnya.
2.1.3.2Kualitas Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) kualitas informasi (quality of
information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut
terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian
yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan
sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan , dan
dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh
pesan telah benar / sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan
sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.
3. Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual
tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut
minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luar
terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun
kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil
yang mendalam.
6. Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang
dapat dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.
2.1.3.3Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto Hartono (2005 : 11) nilai dari informasi (value of
information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga
tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi
pada suatu masalah yang tertentu untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak tetapi oleh banyak perusahaan.
2.1.3.4Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski yang diterjemahkan oleh Jogiyanto (2005 :
12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block),
blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok
kendali (controls block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing- masing saling
berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk
metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang
dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi
terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak
(software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa
orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator
komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi,
analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi
perangkat lunak (program).
5. Blok Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi
2.2Pengertian Rental atau Sewa dan Mobil
Menurut Sadono Sukirno (2003:376) sewa adalah bagian pembayaran ke atas
sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari
pilihan pekerjaan lain yang terbaik yang mungkin dilakukannya
Sedangkan menurut Aliminsyah, dkk dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi
(2002:283) mendefinisikan sewa sebagai sejumlah uang/ barang yang dibayarkan
kepada pemilik tanah oleh pihak yang menggunakan tanah sebagai balas jasa
untuk penggunaan tanah tersebut.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sewa adalah harga yang dibayar atas penggunaan suatu barang dan
faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah.
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Rental atau Penyewaan
Sistem informasi penyewaan adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu perusahaan yang bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi penyewaan jasa / barang dan transaksi data
dalam suatu kesatuan proses yang saling terkait antar penyewa dan bersama-sama
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
2.2.2 Pengertian Mobil
Pengertian Mobil adalah kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin,
beroda empat atau lebih, biasanya menggunakan bahan bakar minyak untuk
orang sakit, korban kecelakaan dan sebagainya, mobil dinas adalah milik isntansi
dan digunakan untuk keperluan melaksanakan pekerjaan instansi atau perusaan itu
sendiri.
http://www.artikelotomotif.com/mengerti-apa-itu-mobil-sepeda-motor.html
2.3 Perangkat Lunak Pendukung
2.3.1 Netbeans
Netbeans adalah suatu bahasa pemograman (development language)
berbasis IDE (integrated development environment) yang ditulis dalam bahasa
pemprograman Java. Proyek NetBeans IDE ini terdiri dari berbagai sumber
yang memiliki fitur lengkap yang bersifat terbuka dan seluruhnya ditulis
dalam bahasa pemprograman java dan platform aplikasi klien yang handal,
yang dapat digunakan untuk merancang berbagai macam aplikasi perangkat
lunak.
(http://netbeans.org/index_id).
2.3.2 My SQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris : database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Setiap pengguna
dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat
lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.
basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL
adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau
seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah secara otomatis.
(http://www.edisusanto.com/menggunakan-mysql).
2.3.3 Java
Java adalah bahasa pemrograman pada computer sama seperti pendahulunya
c++. Bahasa pemrograman ini dikembangkan oleh Sun microsystems yang
dikembangkan pada tahun 1995. Awalnya java diciptakan pada tahun 1991 oleh
Patrick Naughton, Mike Sheridon, James Gosling dan Bill Joy beserta
programmer sun microsystems. Uniknya nama java diambil dari nama pulau
jawa (bahasa inggris jawa) karena James Gosling “Bapak Java” menyukai kopi
tubruk yang berasal dari pulau Jawa.
Java merupakan bahasa pemrograman yang berbasis objek, maksudnya
adalah semua aspek yang terdapat pada java adalah objek sehingga sangat
memudahkan untuk mendesain, membuat dan mengembangkan program java
dengan cepat. Kelebihan ini membuat program java menjadi mudah untuk
digunakan oleh banyak orang. Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan
oleh banyak sistem operasi seperti : Microsoft Windows, Linux, Mac OS, dan
Sun Solaris (Multiplatform).
2.3.4 Xampp
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah
tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP
merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah
paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan
konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan
menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto
konfigurasi.
http://www.maniacms.web.id/2012/01/pengertian-xampp.html
2.3.5 Ireport
Salah satu komponen penting dalam sebuah Sistem Informasi adalah output
atau merupakan informasi yang dihasilkan dari sebuah proses pengolahan data
dan telah diolah dengan cara tertentu sesuai kebutuhan, sehingga didapat
berbagai format laporan, baik berupa teks maupun grafik Di dalam
implementasinya, sering ditemukan client / perusahaan yang menginginkan
bentuk report atau format yang berbeda dengan format standar yang dimiliki
oleh aplikasi. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, RetailSoft memilih aplikasi
iReport. iReport merupakan ‘Visual Report Designer’ untuk JasperReports yang
merupakan salah satu aplikasi open source populer untuk reporting yang
berbasis teknologi Java, iReport bersifat free dan dapat dipergunakan untuk
merancang dan menghasilkan report dari berbagai sumber data dan dapat
html, xml, open office (odf), text, csv atau bahkan word (rtf). iReport
menggunakan library yang dimiliki oleh JasperReports, dimana library ini
dapat diintegrasikan dengan berbagai aplikasi bisnis.
(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/529/jbptunikompp
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1OBJEK PENELITIAN
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
ABC Putra Mandiri atau biasa disebut APM merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa rental mobil yang berada di Bandung. Berdiri pada tahun
1991, APM memulai bisnisnya dengan hanya memiliki 2 unit mobil. Walaupun
sempat terkena dampak dari krisis ekonomi pada tahun 1997, tetapi APM dapat
berbertahan dan berkembang sampai sekarang. Saat ini APM telah memiliki 22
unit kendaraan mobil berbagai type dan memiliki 15 karyawan untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya.
3.1.2 Visi dan Misi Perushaan
“Menfaatkan dunia transportasi sebagai bagian kebutuhan masyarakat”,
merupakan visi utama rental mobil PT ABC Putra Mandiri Bandung.
Misi PT ABC Putra Mandiri adalah “Agar tercipta suatu usaha transportasi yang
representative bagi masyarakat banyak”.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Secara umum struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang
hubungan antar fungsi dan wewenang atas pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Dalam suatu badan usaha baik instansi pemerintahan maupun swasta
struktur organisasi sangat penting karena baiknya suatu manajemen ditunjang dari
strukturorganisasi yang baik pula.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. ABC Putra Mandiri dapat dilihat
pada gambar :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. ABC Putra Mandiri
3.1.4 Deskripsi Tugas 1. Komisaris Utama
a. Memerintah organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan
b. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan
c. Mengesahkan anggaran tahunan
d. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri
2. Komisaris
a. Memeberikan nasihat kepada direktur utama dalam melaksanakan
pengurusan perusahaan.
b. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan.
c. Bertindak sebagai wakil pemegang saham melakukan pelaksanaan
dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
3. Direktur Utama
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d. Mengendalikan uang pendapatan.
4. Direktur
Mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan
kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman usaha) yang
ditentukan dalam UU Perseroan Terbatas dan anggaran dasar PT.
5. Administrasi
a. Memberikan Informasi atau Tata Cara didalam penyewaan mobil.
b. Menentukan Tarif atau Harga Sewa dan Denda serta peraturan atau
ketentuan yang berlaku didalam tata cara penyewaan mobil selain itu
dia mempunyai tanggungg jawab terhadap tugasnya dan kepada
Pimpinan.
c. Menerima pembayaran sewa mobil sesuai dengan merk atau type
mobil dari pelanggan
d. Menerima pembayaran denda sewa.
6. Service and Maintenance
Service And Maintenace, bertugas melakukan pemeliharaan rutin seperti
cek oli, cek mesin mobil, dan perbaikan – perbaikan bila ada kerusakan -
kerusakan.
3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri
kinerja program yang dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user)
dalam perusahaan.
Penelitian ini dengan mengambil kasus di Rental Mobil di PT. ABC Putra
Mandiri unit pengamatan pada bagian Administrasi.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data disini bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang proses rental mobil di PT. ABC Putra Mandiri.
3.2.2.1Sumber Data Primer
Data primer merupakan Data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan /
responden peneliti. Teknik / metode pengumpulan data primer meliputi :
1. Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan & pencatatan terhadap obyek
penelitian pada bagian Kasir di Rentalm Mobil CV. Tasya Lacaden.
2. Wawancara / Interview
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan
responden. Peneliti melakukan tanya jawab dengan Rika yang bekerja di
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer,
merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama atau
peneliti. Teknik/metode pengumpulan data sekunder meliputi sistem dan teknik
perancangan basis data dari sumber-sumber yang berhubungan dengan sistem
yang akan dikembangkan, seperti pengumpulan bukti pembayaran sewa mobil dan
pengumpulan data pelanggan.
3.2.2 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam metode pendekatan dan pengembangan sistem akan dijelaskan
mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat
bantu analisis pengembangan sistem.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan
berorientasi objek, dengan alat bantu (tools) seperti use case diagram, class
diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration
diagram, component diagram dan deployment diagram.
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang
banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan
Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa
yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang
dibutuhkan, pemrosesan dan data - data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya
disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem
operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka
harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang
akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses
dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan.
Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan
pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan
kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah
ditentukan.
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output)
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan
mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
dites dahulu sebelum digunakan.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi
langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu,
misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.
Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang
berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun
requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai
bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case
yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include
dieksekusi secara normal.
Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain,
sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common.
Sebuah use case juga dapat meng-extenduse case lain dengan behaviour
Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use
case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
2. Class diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,
asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
a. Nama (dan stereotype)
b. Atribut
c. Metoda
Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class
abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung
diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah
class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat
Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan
menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas
package.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
3. Statechart diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari
satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli
yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class
tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut
membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state
umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi
yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan
sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.
Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh
dan berwarna setengah.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf'
4. Activity diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar
subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan
jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih.
Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan
aktivitas.
Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut
membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk
menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk
menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
5. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal
dan output apa yang dihasilkan.
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada
fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari
class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya
diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang
memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek
boundary, controller dan persistent entity.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
6. Collaboration diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek
Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level
tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks
yang sama.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
7. Component diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code
maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada
compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari
beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen
yang lebih kecil.
Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang
disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
8. Deployment gram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan
terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan
jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang
digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.
Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga
didefinisikan dalam diagram ini.
http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6077/Modul_UML.pdf
3.2.4 Pengujian Software
Software testing adalah investigasi yang dilakukan kepada software untuk
mengetahui kualitas suatu produk. dilakukan untuk mengeliminasi defect yang
terjadi setelah software diluncurkan, pengujian software sendiri tidak akan pernah
secara penuh mengenali defect pada suatu software.black box testing dan white
box testing adalah metode yang dikenal untuk menguji software.
Black box testing mengambil perspektif dari luar untuk melakukan testing, tes
ini bisa berupa fungsional test atau non-fungsional, dilakukan dengan cara
memasukkan input dengan benar maupun salah, kemudian menguji apakah
outputnya sesuai dengan spesifikasi atau tidak, hal ini dilakukan tanpa harus tahu
apa yang terjadi didalam mengolah input untuk mengasilkan output. black box
testing popular karena kesederhanaan metodenya.
White box testing, atau biasa dikenal juga dengan nama glass box testing
menguji software dari dalam, dengan melihat struktur internal software. untuk itu
diperlukan kemampuan programing untuk mengidentifikasi bagian dalam suatu
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak,
mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat
lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan
kesalahan
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white
box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan
yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus
pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan
serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:
fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
1. kesalahan interface.
2. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
3. kesalahan kinerja.
4. inisialisasi dan kesalahan terminasi.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1Analisis Sistem Yang Berjalan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil
di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun analisis yang dilakukan adalah
analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.
4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Gambaran sistem yang sedang berjalan akan memberikan gambaran mengenai
sistem yang saat ini sedang dilakukan oleh rental mobil ABC Putra Mandiri. Sistem
masih dikelola oleh bagian Administrasi secara pembukuan dan tentunya belum
memiliki Sistem Informasi secara komputerisasi.
Adapun urutan prosedur pemesanan yang sedang berjalan sebagai berikut :
1. Costumer melakukan pemesanan dengan cara datang langsung ke
perusahaan atau via telephone untuk menanyakan ketersediaan kendaraan.
2. Jika ketersediaan mobil tidak ada maka costumer membooking atau
waiting list, maka pihak administrasi mencatat data pemesanan tersebut.
3. Pihak administrasi mengecek kelengkapan form peminjaman mobil dan
4. Pihak administrasi membukukan data peminjaman kedalam dokumen
buku.
5. Administrasi membuat report untuk Direktur.
Use case adalah sesuatu atau proses yang merepresentasikan hal-hal yang
dapat dilakukan oleh aktor dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Sebuah use case
dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam
dirinya.
Berikut merupakan Use Case yang sedang berjalan di PT ABC Putra Mandiri
4.1.1.1Use Case
Penyewaan
Pengembalian Administrasi
Penyewa Pembatalan
4.1.1.2Skenario Use Case
Skenario use case menjelaskan tentang jalannya proses yang ada dalam use case
diagram dari awal hingga akhir proses, untuk lebih jelasnya scenario use case
prosesnya mirip dengan narasi prosedur yang digunakan bila menggunakan
metodologi terstruktur. Karena penulisan tugas akhir ini menggunakan metodologi
object oriented, sehingga yang digunakan untuk menjelaskan prosedur secara global
adalah menggunakan skenario use case.
Identifikasi Diagram Use Case Penyewaan Mobil
Tabel 4.1 Skenario Use Case penyewaan yang berjalan
Nama Use Case : Peminjaman
Deskripsi : Untuk Melakukan Transaksi Peminjaman
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Menulis Transaksi Peminjaman
Sekenario
Aktor Reaksi
1. Menulis Data Transaksi
3. Menulis Faktur Peminjaman
2. Data Tersimpan ke buku
peminjaman
Kondisi Akhir : Data Peminjaman Tersimpan
Tabel 4.2 Skenario Use Case pengembalian yang berjalan
Nama Use Case : Pengembalian
Deskripsi : Untuk Melakukan Transaksi Pengembalian
Aktor Yang Terlibat : Administrator
Kondisi Awal : Menulis Transaksi Pengembalian
Sekenario
Aktor Reaksi
1. Memeriksa No Faktur
Peminjaman di Buku Peminjaman
3. Menulis Faktur Pengembalian
2. Periksa Denda Apa Bila
Terlambat Pengembalian
Kondisi Akhir : Data Pengembalian Tersimpan
Tabel 4.3 Skenario Use Case pembatalan yang berjalan
Nama Use Case : Pembatalan
Deskripsi : Untuk Melakukan Transaksi Pembatalan
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Menulis Transaksi Pembatalan
Skenario
Aktor Reaksi
1. Memeriksa No Faktur Penyewaan
di Buku Peminjaman
3. Menulis faktur Pembatalan
2. Periksa Denda Pembatalan
Konidis Akhir : Data Pembatalan Tersimpan
Exceptional Case :
4.1.1.3Aliran Kerja
Sub bab ini digunakan untuk memodelkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas,
1. Activity Diagram Penyewaan yang sedang berjalan
Penyewa Administrator
Mengecek ketersediaan Mobil Menanyakan ketersedian mobil
Mengisi Data Penyewa dan Transaksi Penyewaan
Menulis Faktur Penyewaan Menerima Faktur Penyewaan
Ada
Kosong Awal
Akhir
2. Activity Diagram Pengembalian yang sedang berjalan
Penyewa Administrator
Memeriksa Data Penyewa dan Data Transaksi Menyerahkan Faktur Penyewaan
Mengecek Tanggal kembali dan Jam Kembali
Hitung Denda Menerima Faktur Pengembalian
Awal
Akhir Terlambat
Tepat
3. Activity Diagram Pembatalan yang sedang berjalan
Penyewa Administrator
Memeriksa Data Penyewa dan Data Transaksi Menyerahkan Faktur Penyewaan
Hitung Denda Pembatalan Menerima Faktur Pembatalan
Awal
Akhir
Gambar 4.4 Activity Diagram Pembatalan yang sedang berjalan
4.2Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem adalah suatu tahap lanjutan dari tahapan analisa sistem,
Perancangan sistem merupakan suatu pengembangan perangkat lunak untuk
menghasilkan sistem yang baru atau memperbaiki sistem yang ada untuk
meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan.
Rancangan sistem baru yang diterapkan adalah untuk menemukan dan
mengembangkan metode-metode, prosedur, dan proses suatu data agar tujuan dari
suatu organisasi dapat tercapai. Perancangan dibuat untuk meminimalkan
kekurangan, kelemahan dan mengatasi masalah yang dihadapi.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan,
sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan dilakukan secara manual sedangkan
sistem yang diusulkan akan lebih ditekankan pada pengolahan data secara
terkomputerisasi.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran sistem yang di usulkan dimaksudkan untuk membangun sistem
informasi rental mobil pada PT ABC Putra Mandiri dengan terkomputerisasi. Sistem
baru ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses pemesanan
dibandingkan dengan sistem yang lama dan dapat menyimpan dokumen atau arsip
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
4.2.3.1Use Case
Use case adalah sesuatu atau proses yang merepresentasikan hal-hal yang dapat
dilakukan oleh aktor dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Sebuah use case dapat
meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya.
Berikut merupakan Use Case yang diusulkan untuk PT ABC Putra Mandiri
Login
Penyewaan
Pembatalan
Pengembalian
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Gambar 4.5 Diagram Use Case Rental Mobil Sistem yang diusulkan
4.2.3.2Skenario Use Case
Skenario use case menjelaskan tentang jalannya proses yang ada dalam use case
metodologi terstruktur. Karena penulisan tugas akhir ini menggunakan metodologi
object oriented, sehingga yang digunakan untuk menjelaskan prosedur secara global
adalah menggunakan skenario use case yang akan diterangkan dibawah ini
Identifikasi Diagram Use Case Penyewaan Mobil
Tabel 4.4 Skenario Use Case Login yang diusulkan
Nama Use Case : Login
Deskripsi : Digunakan Untuk Masuk ke Menu Utama
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Memasukkan Username dan Password
Skenario
Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan Username dan
Password
2. Verifikasi
3. Konfirmasi Login Berhasil atau
Gagal
Kondisi Akhir : Tampil Menu Utama
Tabel 4.5 Skenario Use Case Penyewaan yang Diusulkan
Nama Use Case : Penyewaan
Deskripsi : Digunakan Untuk Menginput Data Penyewaan
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Menu Penyewaan
Skenario
Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih menu Penyewaan
3. Mengecek Ketersedian Mobil
5. Mengisi Data Penyewa, Data
Mobil dan Data Sopir
7. Mencetak Faktur
2. Tampilkan Menu Penyewaan
4. Memproses Ketersedian Mobil
6. Memproses Data Penyewaan,
Data Mobil dan Data Sopir
8. Memproses Cetak Faktur
Kondisi Akhir : Hasil Data Penyewaan
Exceptional Case : Cancel Input Data
Tabel 4.6 Skenario Use Case Pengembalian yang Diusulkan
Nama Use Case : Pengembalian
Deskripsi : Digunakan Menginput Data Pengembalian
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Menu Pengembalian
Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih Menu Pengembalian
3. Menginput No Faktur Penyewaan
8. Cetak Faktur
2. Tampilkan Menu Pengembalian
4. Memproses Penyewaan
6. Memproses Tgl Kembali
7. Cek Denda Apabila Terlambat
9. Memproses Cetak Faktur
Kondisi Akhir : Hasil Data Pengembalian
Exceptional Case : Cancel Input Data
Tabel 4.7 Skenario Use Case Pembatalan yang Diusulkan Nama Use Case : Pembatalan
Deskripsi : Digunakan Menginput Data Pembatalan
Aktor Yang Terlibat : Administrasi
Kondisi Awal : Menu Pembatalan
Skenario
Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih Menu Pembatalan
3. Menginput No Faktur Penyewaan
6. Cetak Faktur
2. Tampilkan Menu Pembatalan
4. Memproses Pembatalan
5. Cek Denda Pembatalan
7. Memproses Cetak faktur
Exceptional Case : Cancel Input Data
4.2.3.3Aliran Kerja
Sub bab ini digunakan untuk memodelkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas,
dan operasi. Dimodelkan dalam activity diagram. Aliran kerja dari sistem ini