• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perburuhan-Juni 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perburuhan-Juni 2008"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME VI JUNI 2008

(2)

Berkhas merupakan salah satu media Akatiga yang menyajikan kumpulan berita dari berbagai macam surat kabar, majalah, serta sumber berita lainnya. Jika pada awal penerbitannya kliping yang ditampilkan di Berkhas dilakukan secara konvensional, maka saat ini kliping dilakukan secara elektronik, yaitu dengan men-download berita dari situs-situs suratkabar, majalah, serta situs-situs berita lainnya.

Bertujuan untuk menginformasikan isu aktual yang beredar di Indonesia, Berkhas diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pencarian data atas isu-isu tertentu. Berkhas yang diterbitkan sebulan sekali ini setiap penerbitannya terdiri dari isu Agraria, Buruh, dan Usaha Kecil.

(3)

D a f t a r I si

Pergantian Manajemen, 350 Karyawan RS Honoris Tangerang Di PHK --- 1

Buruh Migran Indonesia di Hongkong Protes Kenaikan Harga BBM --- 2

Buruh Segel Depo Pertamina Padalarang --- 3

60 Karyawan PT Pravianty Mogok Kerja --- 4

Buruh Tuntut Pemenuhan UMK --- 5

406 Karyawan RS Honoris Dipecat --- 6

Pengusaha Tolak Kenaikan UMP--- 7

24 Karyawan GGM Tuntut Status & Gaji --- 9

Ratusan Buruh Tuntut Kenaikan Upah --- 10

Pemda Diminta Koreksi UMK --- 11

Pengusaha Naikkan Upah 10-20 Persen --- 12

Unjuk Rasa Buruh Tanjung Priok --- 13

Serikat Buruh Desak Kenaikan Upah --- 14

Dewan pengupahan diminta bahas imbas harga BBM --- 15

Dividen Jamsostek untuk pekerja --- 17

Apindo Sumut Naikkan Tunjangan Karyawan --- 18

Aliansi Buruh Ancam Kepung Gedung Sate --- 19

Buruh Fujitsu London Mogok Kerja --- 20

Buruh Sampoerna Demo Tuntut Kesejahteraan --- 21

Ribuan Buruh Desak Pembayaran --- 22

Buruh Mengadu ke Konjen Malaysia --- 23

Demo Lagi, Buruh Tuntut Pencabutan Kenaikan BBM --- 24

Kalbar kirim 2.900 TKI --- 25

(4)

Buruh Coca Cola Mogok Kerja --- 39

Kasus PHK ditargetkan turun hingga 50% --- 40

2000 Buruh Perkayuan Tuntut Kenaikan Upah --- 42

Apindo usulkan upah berjenjang --- 43

Penyimpangan sistem pekerja kontrak naik --- 44

TKI Korban Kekerasan di AS Terima Kompensasi Rp10,4 Miliar --- 46

UMP Kaltim Akan Dinaikkan --- 47

(5)

Jurnal Nasional Senin, 02 Juni 2008

Nusantara | Tangerang | Senin, 02 Jun 2008 13:29:05 WIB

Pe r g a n t ia n M a n a j e m e n , 3 5 0 Ka r y a w a n RS H on or is

Ta n g e r a n g D i PH K

MANAJEMEN baru Rumah Sakit Honoris Kota Tangerang, Banten, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 350 orang karyawan setelah tercapai kesepakatan tentang hak normatif karyawan.

"PHK dilakukan setelah kepemilikan RS Honoris berpindah tangan kepada manajemen baru," kata pengurus Serikat Buruh Seluruh Indonesia RS Honoris 1992 bagian Advokasi, F. Mans Da Gomez, di Kota Tangerang, Senin (2/06).

Gomez mengatakan kesepakatan PHK antara karyawan dan manajemen telah dilakukan Sabtu (31/5), sementara dilakukan pendataan karyawan yang akan mendapatkan pesangon hingga tanggal 9 Juni 2008.

Karyawan RS Honoris dari jumlah total 600 karyawan, sebahagian yang terkena PHK terdiri dari pegawai bagian keperawatan, dokter, farmasi, satpam, kebidanan dan karyawan bagian medis.

Gomez menuturkan, PHK massal tersebut dipicu karena perpindahan kepemilikan RS Honoris dari Modern Group kepada Mayapada Group.

(6)

Media Bersama Senin, 02 Juni 2008

Bu r u h M ig r a n I n d on e sia d i H on g k on g Pr ot e s

Ke n a ik a n H a r g a BBM

Senin, 02 Juni 2008 02:50 Ario Adityo

Di Hongkong,ratusan buruh migran Indonesia unjuk rasa menolak kebijakan pemerintah Indonesia menaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.Sekitar 120 orang yang tergabung dalam Gerakan 1 Mei, mendatangi kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hongkong, hari ini 1 Juni 2008 pukul 13:00 waktu setempat.

Demonstrasi Buruh Migran Indonesia di Hongkong, Menolak Kenaikan BBM | Foto: Ario Adityo

Demonstrasi Buruh Migran Indonesia di Hongkong, Menolak Kenaikan BBM | Foto: Ario Adityo

"Kebijakan menaikan harga BBM, sudah memperlihatkan bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla bukanlah pemerintahan yang pro rakyat.Justru pemerintahan ini adalah pemerintahan anti rakyat," ujar Rusemi, Ketua Indonesian Migrant Workers Union, dalam orasinya.

Selain poster dan bendera, dalam aksi buruh migran Indonesia kali ini, kami membawa peralatan dapur, panci, penggorengan, mangkok, piring, sendok, sumpit, dan lain-lain. Selama aksi setiap yel-yel yang diserukan oleh Kordinator lapangan selalu diiringi oleh bunyi dari peralatan dapur yang mereka bawa. Kami berjalan dari Victoria Park menuju Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia. Sambil jalan meneriakan yel-yel "Turunkan harga BBM sekarang juga", "SBY-JK, rejim anti rakyat".

"Kami membawa peralatan dapur pada aksi kali ini, sebagai simbol keprihatinan terhadap kondisi rakyat Indonesia, dimana keluarga kami di kampung juga termasuk di antara mereka. Uang yang selama ini kami kirimkan untuk bertahan hidup semakin kurang, setiap keluarga di Indonesia terancam kelaparan, seiring tinginya harga kebutuhan pokok," kata Citra, kordinator lapangan aksi.

Aksi-aksi massa yang dilakukan belakangan ini oleh gerakan rakyat, dalam menentang kebijakan kenaikan harga BBM, semakin meluas. Gerakan buruh migran Indonesia di Hong Kong juga seirama dengan gerakan rakyat di Indonesia yang menolak keputusan itu. Meski polisi di Indonesia menangkap para aktivis yang menolak kebijaka pemerintah itu, namun gerakan ini tidak padam bahkan semakin menjalar.

Selain menuntut pembatalan harga BBM,massa juga menuntut pembebasan aktivis yang ditangkap polisi, penyediaan lapangan pekerjaan untuk rakyat, penurunan biaya agen buruh dari HK$21.000 menjadi HK$9000, dan pencabutan ijin praktek Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia atau PJTKI sebagai agensi yang melanggar hukum.

(7)

Tempo I nteraktif Senin, 02 Juni 2008

Bu r u h Se g e l D e p o Pe r t a m in a Pa d a la r a n g

Senin, 02 Juni 2008 | 19:22 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Ratusan buruh di Kabupaten Bandung Barat, Senin.(2/6), melakukan aksi unjuk rasa di depan Unit Pemasaran Pertamina Wilayah III Depo Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Mereka menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sempat menyegel gerbang Depo Pertamina Padalarang.

Koordinator aksi Bambang Irawan, menegaskan, akibat kenaikan bahan bakar minyak ratusan buruh yang berada di Kawasan Industri Padalarang Kabupaten Bandung Barat, terancam terkena pemutusan hubungan kerja. Selain itu, lanjut Ia, akibat kenaikan tersebut upah yang kini didapatkan para buruh sudah tidak layak lagi karena tidak bisa memenuhi kebutuhan, seiring naiknya harga sembako dipasaran.

(8)

Seputar I ndonesia Selasa, 03 Juni 2008

6 0 Ka r y a w a n PT Pr a v ia n t y M og ok Ke r j a

Tuesday, 03 June 2008

SLEMAN (SINDO) – Sedikitnya 60 buruh buruh bagian produksi PT Pravianty Vantasia menggelar aksi mogok kerja, kemarin.

Para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia Pravianty Vantasia ini menganggap pihak manajemen tidak memenuhi naskah perjanjian yang telah dibuat. Ketua Serikat Pekerja PT Pravianty Karsan Handoko menyatakan, naskah kesepakatan tersebut ditandatangani di kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana (Nakersoskb) Sleman pada 29 Maret 2007 lalu.

Dalam kesepakatan tersebut perusahaan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak.”Namun pada kenyataannya, pada 5 Mei yang lalu dua orang pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja mendapatkan pemecatan.

(9)

Seputar I ndonesia Selasa, 03 Juni 2008

Bu r u h Tu n t u t Pe m e n u h a n UM K

Tuesday, 03 June 2008

MALANG (SINDO) – Ratusan pekerja PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang melakukan aksi demonstrasi menuntut pemenuhan upah minimum kota/- kabupaten (UMK) 2008.

Mereka mendesak jajaran direksi untuk memberikan hak pegawai sesuai aturan yang berlaku. Aksi ini digelar di halaman PT Industri Sandang Nusantara mulai pukul 07.00–11.00 WIB. Dalam aksinya, para pekerja juga menggelar istigasah bersama. Selama ini, direksi perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut belum mengubah upah pekerja.

Sampai saat ini,gaji karyawan hanya naik Rp29.000 dari UMK 2007. UMK pada 2007 sebesar Rp743.000, sedangkan pada 2008, sesuai surat keputusan gubernur, Rp802.000. Namun, upah yang diberikan hanya naik sekitar Rp29.000 dari Rp734.000 menjadi Rp772.000. ”Kita tuntut hak pekerja sesuai aturan yang berlaku,” ujar Ketua Dewan Pengurus Cabang SPSI Kabupaten Malang Usmantoro Widodo.

(10)

Jurnal Nasional Rabu, 04 Juni 2008

Jakarta dan Sekitarnya Tangerang | Rabu, 04 Jun 2008

4 0 6 Ka r y a w a n RS H on or is D ip e ca t

by : Ahmad Thonthowi Djauhari

Sebanyak 406 karyawan Rumah Sakit Honoris, Kota Tangerang diberhentikan. Tidak ada perlawanan dari para pekerja mengenai pemecatan ini. Kendati demikian, para karyawan meminta pihak manajemen rumah sakit untuk membayar upahmereka.

"Meski pemberhentian kerja tidak ada kata sepakat, namun kami pasrah. Asal hak-hak normatif kasmi dipenuhi," ujar Ketua Advokasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), F. Mans Da Gomez, Selasa (3/6) Tangerang.

Kendati demikian, pihak manajemen harus membayar pesangon sebesar Rp2 miliar yang menjadi hak normatif karyawan, di antaranya untuk membayar kelebihan jam kerja, kerja karyawan saat tanggal merah selama dua tahun. Para karyawan yang diberhentikan di antaranya tenaga perawat, pegawai apotek, laboratorium, radiologi hingga sopir ambulance. "Saat ini, karyawan yang tersisa tinggal 198 orang. Mereka tidak dipecat karena menyanggupi opsi dari rumah sakit," tutur Gomez.

Sebelumnya, PT Mayapada Health Care selaku pengelola baru RS Honoris Modernland, Kota Tangerang telah memberikan dua opsi dalam menyikapi tuntutan karyawannya. Opsi pertama, pihak manajemen menawarkan kepada karyawan untuk bersedia bergabung dengan manajemen baru dengan kompensasi pemberian satu kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Sedangkan opsi kedua, apabila karyawan tidak bersedia bergabung akan diberikan kompensasi sebesar dua kali PMTK.

Khusus untuk opsi pertama, karyawan tidak serta-merta diangkat menjadi karyawan di bawah naungan manajemen PT Mayapada Health Care Group, tetapi melalui seleksi. Jika diterima dalam seleksi, hitungan masa kerja karyawan tersebut dihitung mulai nol tahun.

Kisruh yang terjadi antara karyawan dan manajemen RS Honoris dipicu masalah upah, upah lembur, dan ketentuan normatif lainnya yang belum dipenuhi perusahaan, sejak RS Honoris masih dipegang manajemen lama. Namun, belum selesai masalah itu, manajemen lama menjual RS Honoris kepada manajemen baru yaitu PT Mayapada Health Care.

"Disinilah persoalan meruncing. Para buruh meminta sebelum manajemen berganti tangan, hak-hak karyawan yang belum diberikan diselesaikan terlebih dahulu," ujar Gomez.

(11)

Kompas Rabu, 04 Juni 2008

Pe n g u sa h a Tola k Ke n a ik a n UM P

Ta m b a h a n Ua n g M a k a n d a n Tr a n sp or D ib e r ik a n Ju n i

Rabu, 4 Juni 2008 | 00:59 WIB

Jakarta, Kompas - Asosiasi Pengusaha Indonesia menolak usulan kenaikan upah minimum provinsi pada pertengahan tahun 2008. Untuk meringankan beban buruh karena kenaikan harga bahan bakar minyak, kalangan pelaku usaha bersepakat menambah tunjangan transpor dan uang makan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto di Jakarta, Selasa (3/6), menjelaskan, usulan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) pada pertengahan tahun ini sempat mengemuka di Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta.

Dewan Pengupahan merupakan forum tripartit yang beranggotakan wakil buruh, pengusaha, dan pemerintah.

Kenaikan UMP sesuai perkembangan harga biasanya direalisasikan pada awal tahun. Namun, kenaikan harga BBM pada Mei lalu dan bahan-bahan kebutuhan pokok membuat wakil buruh sempat mengusulkan kenaikan UMP dilakukan dua kali pada 2008, yakni pada awal tahun lalu dan pertengahan tahun ini.

”Pembahasan soal itu tidak bisa diteruskan karena pengusaha sudah tegas menolak kenaikan UMP lagi di pertengahan tahun ini. Yang kami setujui adalah kenaikan uang kehadiran yang terdiri dari uang transpor dan makan,” ujar Djimanto.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Rekson Silaban mengatakan, bagus juga jika kemungkinan menaikkan UMP dikaji, terutama untuk industri yang memetik keuntungan seperti pengolahan kelapa sawit, karet, dan otomotif.

”Yang penting, dirundingkan secara bipartit di tingkat perusahaan. Perlu dilihat juga kemampuan perusahaan. Jangan sampai kenaikan UMP malah membangkrutkan perusahaan,” ujar Rekson.

Menurut pantauan Apindo, tambahan uang transpor dan makan mulai diberikan pada karyawan pada Juni 2008. Besarnya penambahan bervariasi sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Kenaikan uang makan umumnya 15-25 persen, sedangkan kenaikan biaya transpor masih dirundingkan.

(12)

Kompas Rabu, 04 Juni 2008

(13)

Pikiran Rakyat Rabu, 04 Juni 2008

2 4 Ka r y a w a n GGM Tu n t u t St a t u s & Ga j i

BANDUNG, (PR).-

Sebanyak 24 karyawan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Bandung mempertanyakan status kepegawaiannya. Mereka juga mengadu ke DPRD Kota Bandung karena sudah enam bulan tidak digaji.

Keluhan itu disampaikan secara tertulis kepada anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Arif Ramdani (FPKS), Selasa (3/6). Menurut Arif saat dihubungi melalui telefon, para karyawan GGM minta nasibnya diperjuangkan. Mereka juga mengancam jika sampai Rabu (4/6) hari ini tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan mogok dan menggembok pintu GGM.

Arif mengatakan, ketidakjelasan status karyawan GGM setelah dilakukan pengalihan dari Badan Pengelola Gelanggang Pemuda (BPGP) menjadi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) dibawah Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dampaknya, 24 karyawan yang berstatus kontrak, menjadi tidak jelas, bahkan tidak digaji.

Kepala UPTD GGM, Dedi Rahmat saat ditemui mengatakan, belum jelasnya nasib 24 karyawan GGM tersebut karena status mereka belum resmi PNS, tetapi tenaga kontrak. "Selain menuntut gaji, mereka juga berharap memiliki status PNS atau setidaknya tenaga kerja kontrak (TKK)," ujarnya.

Jalan keluar

Kendati demikian, Dedi menyatakan, Pemkot Bandung masih memikirkan jalan keluarnya. Bahkan dirinya sudah lima kali melakukan pertemuan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya untuk membahasnya. "Jumlah karyawan GGM seluruhnya 32 orang. Jika 24 orang tidak aktif, bisa dibayangkan kinerja GGM seperti apa," ucapnya.

(14)

Kompas Kamis, 05 Juni 2008

Unjuk Rasa

Ra t u sa n Bu r u h Tu n t u t Ke n a ik a n U p a h

Kamis, 5 Juni 2008 | 01:32 WIB

Serang, Kompas - Ratusan buruh dari sejumlah perusahaan di Serang, Banten, Rabu (4/6), berunjuk rasa di depan Pendapa Gubernur Banten. Mereka menuntut pemerintah merevisi upah minimum kabupaten/kota, disesuaikan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak.

Para buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja Serikat Buruh (ASPSB) Serang mengawali unjuk rasa dengan berkumpul di Stadion Ciceri, Serang, pukul 10.00. Mereka lalu berkonvoi menuju Kantor Jamsostek di Jalan A Yani, Serang.

Mereka sempat berorasi, meminta agar pelayanan kesehatan para buruh yang menjadi anggota Jamsostek diperbaiki. Sebab para buruh menilai pelayanan kesehatan yang mereka dapat selama ini tergolong buruk.

Setelah berorasi selama lebih kurang 20 menit di depan Kantor Jamsostek, para buruh melanjutkan perjalanan ke Pendapa Gubernur Banten. Di sana, para perwakilan buruh kembali berorasi, menuntut Pemerintah Provinsi Banten meninjau kembali upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2008, yang ditetapkan pada akhir tahun lalu. Terutama UMK Serang yang ditetapkan sebesar Rp 927.500.

Para buruh menilai, besaran UMK Serang sudah tidak sesuai dengan kondisi harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Besaran UMK tidak lagi cukup untuk hidup layak di Kabupaten Serang.

”Sebelum BBM naik saja tidak cukup untuk hidup layak, karena nilainya dihitung dari kebutuhan seorang buruh lajang selama satu bulan. Apalagi sekarang, makin kurang karena harga kebutuhan pokok sudah naik semua,” kata Koordinator Unjuk Rasa, Hafuri Yahya.

(15)

Pikiran Rakyat Kamis, 05 Juni 2008

Pe m d a D im in t a Kor e k si UM K

BANDUNG, (PR).-

Pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pemerintah harus segera melakukan koreksi terhadap nilai upah mininum kota (UMK) Kota Bandung. Hal itu dilakukan untuk merespons kebutuhan masyarakat, sehingga memiliki kemampuan daya beli.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung Lia Noer Hambali, ketika ditemui di ruang kerjanya Jln. Aceh, Rabu (4/6). "Setelah kenaikan harga BBM, upah buruh juga harus dinaikkan. Pemkot Bandung perlu segera mengambil sikap melihat kondisi masyarakat," ujarnya.

UMK Kota Bandung 2008 beberapa waktu lalu ditetapkan Rp 939.000,00,00 dinilai sudah tidak proporsional lagi terhadap kebutuhan para pekerja, menyusul kenaikan harga BBM yang mencapai 28,7%. Dengan adanya kenaikan BBM, kata Lia, idealnya kenaikan UMK berkisar 20% sehingga besarannya mencapai Rp 1.126.800,00.

Menurut Lia, hal ini perlu segera diantisipasi jangan sampai menunggu pekerja menggelar demo menuntut kenaikan UMK. "Dewan Pengupahan harus segera menggelar pertemuan, jangan sampai menunggu para pekerja demo. Kalau pemerintah merespons demo, akan menimbulkan efek negatif karena dinilai tidak punya kepekaan kepada kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Mengenai kemungkinan keberatan dari pihak pengusaha atas permintaan kenaikan UMK karena biaya operasional meningkat, Lia menilai, hal itu perlu dibahas secara tuntas dalam pertemuan tripartit antara pemerintah-pengusaha-pekerja. "Kita harus optimistis mereka mampu meningkatkan UMK. Kalaupun dana yang pengusaha miliki terbatas, mereka harus mengupayakan efisiensi energi sehingga biaya dapat dialihkan untuk peningkatan kesejahteraan pekerja," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Serikat Pekerja Nasional Kota Bandung Dede Rosmana, menyampaikan sangat menghargai dan berterima kasih jika legislatif dan yudikatif di Kota Bandung memikirkan kenaikan UMK. "Saya akan menyambut baik, jika wali kota menyetujui kenaikan UMK. Hal itu, memang dibutuhkan para pekerja," kata Dede, ketika dihubungi lewat telefon, Rabu (4/6).

(16)

Tempo I nteraktif Kamis, 05 Juni 2008

Pe n g u sa h a N a ik k a n Up a h 1 0 - 2 0 Pe r se n

Kamis, 05 Juni 2008 | 01:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengusaha mulai merealisasikan kenaikan upah dan transportasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, kenaikan tersebut masih dibawah permintaan serikat buruh yang mengusulkan kenaikan upah dan transportasi sekitar 35-40 persen.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddi Widjanarko mengatakan, para pengusaha industri sepatu bersepakat menaikkan upah makan sekitar 10 persen. "Kenaikan upah transportasi menunggu keputusan organisasi angkutan darat," ujarnya kepada Tempo, Rabu (4/6).

Menurut dia, karyawan meminta kenaikan upah makan dan transportasi hingga 30 persen. "Kami tak mampu memenuhinya," kata Eddi. Alasannya, kata dia, kenaikan minyak mentah menyebabkan tingginya bahan baku dan biaya energi memberikan tekanan yang besar kepada industri. "Sekarang ini keadaan darurat," tuturnya. Jumlah tenaga kerja di industri persepatuan sekitar 2,5 juta orang.

Dia mengatakan, kenaikan upah sebagai bentuk subsidi dari perusahaan. "Pengiriman barang hingga tiga bulan ke depan masih menggunakan harga lama," ujarnya. Pengiriman barang dilakukan setiap enam bulan sekali.

Menurut Eddi, untuk pengiriman mulai September, perusahaan sepatu sedang melakukan negosiasi kenaikan harga dengan pembeli dari luar negeri. "Apabila ini disetujui, kami akan menaikkan tunjangan," ujarnya.

Sedangkan Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusahan Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani mengatakan, rata-rata kenaikan upah dan transportasi yang direalisasikan pengusaha makanan dan minuman sekitar 10-20 persen. "Realisasi pada Juni bersamaan dengan pembayaran gaji," katanya kepada Tempo.

Kemampuan pembayaran upah, kata dia, tergantung dari besar kecilnya perusahaan. "Tergantung juga dengan fasilitas transportasi yang biasanya sudah disediakan oleh perusahaan," ujarnya. Untuk beberapa perusahaan di luar Jakarta seperti Bandung dan Lampung, pengusaha menyediakan kendaraan antarjemput. "Jadi mereka tak ada kenaikkan upah transportasi."

(17)

Kompas Jumat, 06 Juni 2008

Pu n g u t a n Lia r

Un j u k Ra sa Bu r u h Ta n j u n g Pr iok

Jumat, 6 Juni 2008 | 00:41 WIB

Jakarta, Kompas - Gelombang unjuk rasa untuk mendukung penuntasan praktik pungutan liar di Kantor Pelayanan Utama atau KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, serta kawasan pelabuhan terus mengalir. Pada hari Kamis (5/6), puluhan buruh kembali menggelar unjuk rasa menuntut penuntasan semua praktik pungli di pelabuhan.

Unjuk rasa kemarin dimulai pukul 13.00, dipelopori puluhan buruh transportasi yang tergabung dalam Serikat Buruh Aspirasi Pekerja Indonesia (SBAPI). Mereka menggelar aksi damai di tiga tempat, yakni depan gerbang Pos IX, Jakarta International Container Terminal (JICT), dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.

Mereka berteriak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak hanya mengusut pungutan liar (pungli) di KPU Bea dan Cukai (BC), tetapi juga di unit-unit terkecil lainnya di lingkungan BC, JICT, dan TPK Koja, serta instansi terkait lainnya, seperti Pelindo dan Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok.

”Berantas habis pungli di Bea dan Cukai, JICT, TPK, serta instansi lain di wilayah pelabuhan ini,” kata para pengunjuk rasa.

Pungutannya bervariasi

Mereka menjelaskan, setiap kali masuk pelabuhan, para awak kendaraan pengangkut barang, atau buruh transportasi, dipungut biaya bervariasi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Jika dalam sebulan satu armada masuk pelabuhan sebanyak 20 kali, seorang buruh transportasi harus mengeluarkan biaya Rp 300.000 hingga satu juta rupiah.

Dalam aksinya, para demonstran membagikan selebaran dan formulir pengaduan pungli. Formulir itu berisi jumlah pungutan yang dibayar awak kendaraan, nama petugas yang menerima uang pungli, dan waktu kejadian.

Pengaduan itu dapat disampaikan langsung atau lewat surat ke Kantor Sekretariat SBAPI di Jalan Cakung Cilincing, Pos III Nomor 20 Blok H, Kampung Sawah, Jakarta Utara.

”Kami meminta kawan-kawan, para awak transportasi, jangan takut melaporkan praktik pungli yang dilakukan oleh berbagai pihak di pelabuhan. Kita harus bersatu memberantas pungli di pelabuhan ini agar tercipta sebuah lingkungan yang bersih dengan iklim kerja yang sehat,” ujar Koordinator Aksi, Arman.

(18)

Republika Sabtu, 07 Juni 2008

Se r ik a t Bu r u h D e sa k Ke n a ik a n Up a h

Ke n a ik a n u p a h a d a la h k om p e n sa si y a n g w a j a r k e t ik a BBM

n a ik .

JAKARTA -- Tujuh serikat buruh yang tergabung dalam Dewan Pengupahan Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, segera merevisi dan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Para buruh meminta kenaikan upah sebagai imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Karena setelah BBM naik, daya beli kita menurun," ujar Abdul Latif dari Ketua Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Niaga, Bank dan Asuransi (FSPSI NIBA), Jumat (6/6).

Menurut dia, kenaikan upah adalah kompensasi yang wajar BBM naik. Sebab, kenaikan BBM secara otomatis akan memicu kenaikan kebutuhan. Kenaikan upah akan membantu para buruh yang tertekan oleh kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak. Selain itu, menurut Endang Sunarto, ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN), kenaikan BBM juga memicu melemahnya sektor produksi. Akibatnya, pendapatan buruh cenderung menurun. ''UMP yang ditetapkan sekarang saja masih di bawah Kebutuhan Hidup Layak,'' tutur Endang.

Endang menjelaskan, pihaknya sudah mencoba membicarakan kenaikan upah ini melalui Dinas Ketenagakerjaan. "Tapi deadlock," ujarnya. Menurut dia, unsur pengusaha dalam Dewan Pengupahan menolak permintaan tersebut dengan alasan kenaikan upah akan memberatkan pengusaha. Sementara pada sisi pemerintah kenaikan upah hanya dapat dilakukan satu kali dalam setahun.

"Kenaikan BBM dilakukan bulan Mei, jika harus menunggu UMP 2009, itu masih tujuh bulan lagi. Gejolak sosial akibat kenaikan harga akan muncul. Sebab, UMP yang ada saat ini sangat tidak layak lagi," kata Gibson Sihombing, ketua Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek). Selain itu, Endang menyatakan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) sudah menyatakan jika akan ada kenaikan upah sebesar 15 sampai 20 persen sebagai imbas dari kenaikan BBM. "Yang kita minta realisasinya," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya meminta agar Gubernur menginstruksikan Kadisnakertrans untuk memfasilitasi perundingan revisi UMP 2008. Selain itu, mendesak Menakertrans yuntuk mengeluarkan surat revisi UMP 2008. "Kita akan desak melalui dewan. Kalau tidak berhasil, maka kita akan lakukan aksi turun ke jalan," ungkap Endang.

Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta yang saat ini sebesar Rp 972.000 per bulan dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Atas pertimbangan itu, perwakilan Serikat Pekerja di dewan pengupahan mengusulkan agar disesuaikan dengan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) Rp 1,3 juta per bulan atau naik 30 persen. Namun, tuntutan itu turun menjadi 15 sampai 20 persen atau sebesar Rp 145.800 sampai Rp 194.400. Dengan demikian, upah yang ditetapkan sebesar Rp 1.117.800 sampai Rp 1.166.400. nap

Fakta Angka

Rp 972.000

(19)

Bisnis I ndonesia Senin, 09 Juni 2008

D e w a n p e n g u p a h a n d im in t a b a h a s im b a s h a r g a BBM

SUKOHARJO: Depnakertrans mengharapkan dewan pengupahan di tingkat provinsi segera melakukan pertemuan guna menyikapi usulan kenaikan upah sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Erman Suparno mengatakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan upah bagi pekerja yakni berdasarkan laju inflasi dan survei biaya hidup.

"Kami mengimbau kepada dewan pengupahan tingkat provinsi untuk melakukan sidang guna merespons usulan kenaikan upah minimum kabupaten/kota [UMK] akibat dari dampak inflasi di daerah," ujarnya kepada Bisnis di sela-sela kunjungan kerja ke PT Danliris di Sukoharjo, Jateng, kemarin.

Menurut dia, penetapan penyesuaian besaran kenaikan upah akan dibicarakan melalui mekanisme bipartit antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan serikat pekerja.

"Apakah penyesuaian kenaikannya tahun ini ataukah tahun depan, semua sudah ada ketentuannya dan dibicarakan melalui mekanisme bipartit," ungkapnya.

Terkait dengan usulan kenaikan uang makan dan transpor bagi karyawan, Erman menyatakan hal itu sangat bergantung pada kemampuan setiap perusahaan.

Dari hasil pantauan Depnakertrans terhadap perusahaan-perusahaan yang telah menaikkan uang makan dan transpor bagi karyawannya, rata-rata kenaikannya berkisar 15% hingga 20%. "Bahkan ada yang menaikkan hingga 25%."

Dia menambahkan faktor kenaikan harga BBM terhadap melonjaknya biaya produksi sebenarnya sangat kecil. Setiap perusahaan, secara umum mampu menyiasati kenaikan harga BBM sehingga tidak memberatkan.

"Tapi yang membuat semuanya seolah-olah menjadi berat yakni adanya spekulan sehingga mendorong semua komoditas dipaksa untuk naik, hal ini yang semestinya dipahami oleh kita semua," jelasnya.

Tak ada PHK

Mennakertrans membantah isu yang berkembang di kalangan pekerja/buruh yang menyebutkan akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal oleh berbagai perusahaan di dalam negeri.

(20)

Bisnis I ndonesia Senin, 09 Juni 2008

Menurut dia, peningkatan kesejahteraan bagi tenaga kerja itu antara lain dapat dilakukan dengan menambah uang makan dan transportasi menjadi lebih besar, sebelum ditetapkannya kenaikan upah. (k16/k43/Maria Y. Benyamin) (redaksi@bisnis.co.id)

(21)

Bisnis I ndonesia Senin, 09 Juni 2008

D iv id e n Ja m sost e k u n t u k p e k e r j a

JAKARTA: Mennakertrans Erman Suparno mengharapkan dividen dari PT Jamsostek yang selama ini diserahkan kepada pemerintah dikembalikan kepada pekerja/buruh.

Menurut dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera mengirimkan surat resmi kepada Meneg BUMN Sofyan Djalil terkait dengan keuntungan dividen PT Jamsostek tersebut.

(22)

Jurnal Nasional Senin, 09 Juni 2008

N u sa n t a r a Ja k a r t a | Se n in , 0 9 Ju n 2 0 0 8

Ap in d o Su m u t N a ik k a n Tu n j a n g a n Ka r y a w a n

Medan|Jurnal Nasional

KALANGAN pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara (Sumut) telah sepakat akan menaikkan tunjangan transportasi dan uang makan sebesar 15 hingga 20 persen.

Kenaikkan tunjangan telah diberlakukan bulan ini, untuk diterima pada pemberian upah bulan Juli. Namun, penyesuaian kenaikkan tunjangan tersebut bervariasi, tergantung dengan kondisi keuangan perusahaan.

“Ya kita sepakat akan menaikkan tunjangan transportasi dan uang makan kepada pekerja. Jumlahnya antara 15 hingga 20 persen, tergantung dengan kemampuan perusahaan. Pemberian tunjangan itu kita lakukan bulan Juni ini untuk penerimaan upah bulan Juli,” ungkap

Sekretaris Apindo Sumatera Utara, Laksamana Adiyaksa di Medan pada Minggu (8/6) menyatakan, meski anjuran telah disepakati dan disosialisasikan, namun tidak semua perusahaan mampu menaikkan tunjangan itu. Berdasarkan pendataan, dari sekitar 583 perusahaan, hanya 30 persen yang mampu memberikan penyesuaian.

30 persen perusahaan tersebut diyakini telah mewakili 50 persen tenaga kerja secara keseluruhan. Alasannya, perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar yang memiliki banyak pekerja.

Sedangkan bagi perusahaan yang tidak menyanggupi penyesuaian, Laksamana menekankan, agar pihak pengusaha memberikan pelayanan transportasi, seperti mobil jemputan dan penyediaan makan. Alternatif lain adalah pembentukan koperasi di perusahaan atau koperasi yang dibentuk berdasarkan konsolidasi perusahaan kecil.

“Kita akan tetap menekankan kepada pihak perusahaan untuk membentuk Koperasi. Koperasi diharapkan dapat memberi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah. Sedangkan soal pendanaan kita akan ajukan dulu ke pihak perusahaan,” tegasnya.

Menanggapi pemberian tunjangan itu, Ketua Serikat Buruh Sumatera Utara (SBSU), Agus Arifin menyatakan, harusnya dinas tenaga kerja proaktif melakukan pengawasan, khusunya perihal pemberian tunjangan tranportasi dan uang makan pascakenaikan BBM.

(23)

Pikiran Rakyat Senin, 09 Juni 2008

Alia n si Bu r u h An ca m Ke p u n g Ge d u n g Sa t e

Senin, 09 Juni 2008 , 17:29:00

CIMAHI, (PRLM) - Aliansi Pekerja dan Buruh Antikenaikan Harga BBM se-Bandung Raya mengancam akan mengerahkan seluruh kekuatan, untuk mengepung Gedung Sate Bandung dan Kantor Distribusi PLN Jabar Banten, Rabu (11/6). Selain menolak kenaikan harga BBM, aksi itu juga untuk memprotes PLN yang kerap melakukan pemadaman listrik industri tanpa pemberitahuan.

"Jadi, Rabu (11/6) nanti, kami sepakat mengepung Gedung Sate dan PLN. Kami tetap menolak kebijakan pemerintah soal kenaikan harga BBM. Kami juga memprotes kebiadaban PLN yang mematikan listrik masyarakat dan industri tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu," ujar Koordinator Aksi, Edi Suherdi, didampingi Robin dari SPSI Kota Cimahi dan Sabilar Rosyad, seusai rapat koordinasi (rakor) persiapan aksi, di Sekretariat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Cimahi, Jln. Lurah No. 33, Cimahi, Senin (9/6).

(24)

Tempo I nteraktif Senin, 09 Juni 2008

Bu r u h Fu j it su Lon d on M og ok Ke r j a

Senin, 09 Juni 2008 | 08:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 150 pekerja perusahaan elektronik raksasa Fujitsu Ltd di Birmingham, Inggris, akan melancarkan aksi mogok kerja hari ini. Aksi ini sebagai protes rencana pemindahan lokasi pabrik ke Amerika Serikat.

Menurut Deputi Sekretaris Jenderal Communication Workers Union (CWU) Jeannie Drake, aksi ini akan dimulai pada pukul 06.00 setempat atau 05.00 GMT. Aksi direncanakan berlangsung selama 24 jam. Aksi ini akan dilanjutkan dengan aksi lainnya seperti menolak kerja lembur hingga dicapai kesepakatan.

"Kami kecewa karena tak tercapainya negosiasi dengan perusahaan untuk mencari solusi bagi pekerja pabrik," ujar Jeannie dalam berita yang dirilis AFP pada Ahad (8/6).

(25)

Tempo I nteraktif Senin, 09 Juni 2008

Bu r u h Sa m p oe r n a D e m o Tu n t u t Ke se j a h t e r a a n

Senin, 09 Juni 2008 | 15:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 4000 buruh borongan bagian giling, gunting, pengemasan dan bandrol PT. Sampoerna melakukan aksi diam. Sekitar 600 buruh memilih duduk-duduk di Jalan Raya Rungkut Industri sedangkan sisanya tetap masuk tapi tidak melakukan aktivitas, Senin (9/6).

Mereka mengaku pendapatan mereka berkurang setelah perusahaan dikuasai Philip Morris. “Bahan baku terus menerus dikurangi, dulu bisa menghasilkan 3.000 batang perhari per orang sekarang hanya 2.300-2.500 batang sehari,” jelas Rini Astuti, salah satu buruh peserta aksi diam.

Rini mengatakan pengurangan jatah tembakau ini berakibat penurunan pendapatan buruh, dari Rp 500 ribu-Rp 600 ribu perminggu menjadi Rp 150 ribu-Rp 300 ribu. “Pedapatan saat ini berkurang hingga separuh, padahal kami tidak dapat tambahan apa-apa, uang makan misalnya,” lanjut Rini.

Selain itu buruh sigaret kretek tangan (SKT) ini juga mengeluhkan tuntutan perusahaan agar menghasilkan 1350 batang rokok untuk setiap kaleng tembakau seberat 2,5 kilogram. “Padahal tembakau 2,5 kg idealnya hanya untuk 1100 batang rokok,” kata salah satu ketua regu yang enggan disebutkan namanya.

Mereka mengatakan sebelum melakukan aksi blocking jalan ini, telah mengadukan permasalahan mereka ke SPSI Surabaya, tapi tidak mendapatkan tanggapan. “Malah kami mendapat tekanan dari SPSI karena melakukan demo ini, bisa dipenjara dan perusahaan ditutup.”

Gung Putu Jaya, Direktur SKT PT Sampoerna membantah jika ada pengurangan bahan baku. “Stok bahan baku masih banyak. Saat ini mereka hanya saja mereka dituntut menghasilkan 325 batang per jam, karena tembakau yang akan dilinting harus ditimbang, tidak boleh lebih dari 2 gram setiap batang,” kata Gung Putu kepada wartawan.

Rusdiono, ketua Dewan Pleno SPSI Sampoerna Pandaan membantah SPSI menekan buruh yang melakukan aksi hari ini. “Tidak ada tekanan pada mereka, malah kami sudah mengajukan surat agat buruh, perusahaan dan SPSI bisa duduk satu meja memecahkan masalah ini,” kata Rusdiono. Pertemuan itu, kata Rusdiono akan dilakukan 19 Juni mendatang.

(26)

Jurnal Nasional Selasa, 10 Juni 2008

Jakarta dan Sekitarnya Dinamika Depok | Selasa, 10 Jun 2008

Rib u a n Bu r u h D e sa k Pe m b a y a r a n

by : Ahmad Thonthowi Djauhari

RIBUAN buruh PT Rajabrana kemarin melakukan aksi mogok kerja. Hal tersebut dilakukan terkait penggelapan uang sebesar Rp3,6 miliar yang dilakukan pemilik perusahaan. Pasalnya, akibat penggelapan tersebut hingga kini gaji mereka belum dibayar.

Sebanyak 4.200 karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional mendesak pihak pemilik pabrik segera membayarkan gaji mereka. "Kami akan terus mogok kerja hingga tuntutan kami dipenuhi," kata Ketua SPN PT Rajabrana Sarpangi.

Menurut para buruh, akibat perbuatan pemilik pabrik hingga kini keluarga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. "Jangankan gaji, asuransi kesehatan

kami pun belum pernah dibayar, keluarga kami tidak mendapat pelayanan kesehatan," kata Sarpangi.

Kristiani, staf Personalia PT Rajabrana Kristian saat ditemui di lokasi mengakui telah melakukan tunggakan iuran Jamsostek dan berjanji segera membayar. "Kami dalam krisis keuangan, dana Jamsostek digunakan untuk biaya produksi, namun kami berjanji akan membayar gaji karyawan dengan mencicil," katanya.

(27)

Kompas Rabu, 11 Juni 2008

Tenaga Kerja

Bu r u h M e n g a d u k e Kon j e n M a la y sia

Rabu, 11 Juni 2008 | 00:36 WIB

Medan, Kompas - Puluhan buruh pabrik sarung tangan PT Smart Glove hari Selasa (10/6) berdemonstrasi dan mengadukan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan pimpinan perusahaannya ke Konsulat Jenderal Malaysia di Jalan Diponegoro, Medan. Pimpinan perusahaan PT Smart Glove, Alan Wong, merupakan warga negara Malaysia.

Demonstrasi dilakukan buruh karena mereka menilai Alan Wong tak mematuhi ketentuan perburuhan di Indonesia. Menurut salah seorang buruh yang berdemonstrasi, Yayu Anggraini, masalah ini bermula dari tindakan pimpinan PT Smart Glove memecat empat orang buruh karena mendirikan serikat pekerja pada bulan Maret lalu. Tak kapok karena dipecat, buruh tetap kembali mendirikan serikat bekerja. Tindakan ini, kata Yayu, kembali dibalas dengan pemecatan 17 orang buruh.

”Setelah itu kami demonstrasi besar-besaran. Perusahaan lalu memecat 97 buruh yang ikut berdemonstrasi. Sekarang kami menuntut kejelasan nasib 97 orang buruh yang dipecat tanpa pengadilan hubungan industrial,” paparnya.

(28)

Tempo I nteraktif Rabu, 11 Juni 2008

D e m o La g i, Bu r u h Tu n t u t Pe n ca b u t a n Ke n a ik a n BBM

Rabu, 11 Juni 2008 | 17:22 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:Merasa gerakan mahasiswa menolak kenaikan BBM sudah tumpul dan terjadi pengalihan isu, buruh turun ke jalan. Hari ini, ratusan buruh lainnya yang berasal dari seluruh organisasi buruh di Bandung Raya berunjuk rasa lagi di depan Gedung Sate, Bandung. Mereka meminta pemerintah mencabut kenaikan BBM.

”Pengalihan isu yang terjadi sudah tidak jelas, kami luruskan isunya sekarang,” kata Wisudo, Ketua Bidang Hukum dan Pembelaan SPSI Cimahi, Rabu (12/6).

Ketua pengurus serikat pekerja PT Matahari Sentosa Jaya itu mengatakan, masyarakat tidak terpancing isu pembubaran FPI dan Ahmadiyah sebagai buntut bentrokan di Monas, 1 Juni lalu. ”Kesengsaraan rakyat akibat kenaikan BBM lebih berbahaya dari pemukulan,” kata Wisudo.

Para buruh itu menyuarakan sejumlah tuntutan. Selain pencabutan kenaikan BBM, mereka menuntut agar pemerintah menurunkan harga bahan makanan pokok, penghapusan sistem kerja kontrak, sistem outsourcing, serta upah murah.

Perwakilan buruh lainnya mengecam pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN. ”Buruh trauma terjadinya pemutusan hubungan kerja garag-ara pemadaman aliran listrik,” kata Ketua DPC KSPSI Kabupaten Bandung Baban Warsono.

Menurut Warsana, pemadaman bergilir yang dilakukan PLN membuat upah mereka turun. Gara-gara mati listrik, banyak pekerja yang terpaksa tidak bekerja dan dipulangkan kembali.

Menurut Baban, kenaikan BBM yang diikuti dengan naiknya harga bahan makana pokok dan dilanjutkan dengan pemadaman listrik membuat pekerja makin terjepit. ”Pekerja di pojokkan di sana-sini penyebabnya kebijakan pemerintah,” katanya.

Aksi buruh itu berlangsung sejak pagi hari dan masih berlangsung hingga sore. Pekerja asal Kahatex terakhir bergabung setelah sempat dilarang keluar perusahaan itu untuk bergabung dalam aksi itu. Perwakilan organisasi buruh bergantian berorasi dan diselingi musik dangdut.

(29)

Bisnis I ndonesia Kamis, 12 Juni 2008

Ka lb a r k ir im 2 .9 0 0 TKI

PONTIANAK: Selama lima bulan pertama tahun ini, pengiriman tenaga kerja asal Kalimantan Barat ke Malaysia Timur mencapai 2.900 orang yang bekerja di industri kayu dan kelapa sawit.

"Angka itu masih jauh dari kebutuhan tenaga kerja untuk industri di Malaysia Timur yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang setiap tahun," kata Christofel de Haan, Kepala Balai Pelayanan Penempatan TKI Pontianak, kemarin.

Pada 2007, TKI asal Kalbar yang bekerja di Malaysia Timur sebanyak 6.169 orang, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang diperkirakan sekitar 3.000 orang.

Christofel mengatakan ancaman resesi ekonomi global tidak akan memengaruhi kebutuhan tenaga kerja di Malaysia Timur.

(30)

Kompas Kamis, 12 Juni 2008

Bia y a Tr a n sp or Be b a n i Pe k e r j a

Ke n a ik a n Ta r if An g k ut a n Um u m Be lu m Tu t u p Bia y a

Op e r a sion a l

Kamis, 12 Juni 2008 | 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Kalangan pekerja dan pegawai negeri mengeluhkan kenaikan ongkos angkutan umum, mencapai antara 10-25 persen, yang dibebankan kepada mereka mengingat perusahaan dan instansinya belum membuat penyesuaian. Mereka mengeluh karena biaya transportasi ini rata-rata menyita separuh gaji mereka.

Di Jambi, pascakenaikan harga bahan bakar minyak, tarif angkutan antarkota dan antarprovinsi naik 20-25 persen. Kalangan pegawai negeri mengeluh karena mahalnya biaya transportasi ini belum diimbangi dengan kenaikan gaji.

Lisa, warga Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, sekarang menghabiskan biaya transportasi Rp 30.000 untuk pergi-pulang kantor. Sebelum kenaikan harga BBM, biaya transportasi Rp 25.000 per hari.

Dalam sebulan, Lisa mesti menghabiskan Rp 600.000 untuk kebutuhan transportasi. Itu berarti separuh gaji Lisa yang hanya berkisar Rp 1,2 juta.

Keluhan yang sama disuarakan kalangan pegawai negeri dan pekerja swasta komuter di Palembang, Sumatera Selatan, mengingat kenaikan tarif bus antarkota rata-rata sebesar 20 persen.

Akibat kenaikan tarif angkutan umum yang memberatkan warga ini, banyak PNS di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang terpaksa berjalan kaki ke kantor karena dari gajinya tidak cukup lagi untuk ongkos transportasi.

Seperti Johanes Doa, PNS dengan golongan IIA yang bekerja di Kantor Gubernur NTT. Gajinya yang Rp 1,5 juta per bulan menjadi satu-satunya sumber hidup bagi istri dan dua anaknya di bangku SMP dan SD.

Di Yogyakarta, para pelaju atau komuter yang menggunakan bus umum mengeluhkan kenaikan tarif bus karena beban biaya transportasi membengkak sampai menyita hampir separuh pendapatan bulanan.

Tarif baru angkutan umum perkotaan di Yogyakarta ditetapkan Rp 2.500 untuk umum dan Rp 1.300 untuk pelajar.

Azwar (32), karyawan perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, yang tinggal di Kartasura, Jawa Tengah, Selasa menuturkan, setiap hari ia menumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan Solo-Yogyakarta. Setelah tarif bus naik, setiap hari ia harus mengeluarkan ongkos Rp 16.000 pergi-pulang.

(31)

Kompas Kamis, 12 Juni 2008

Kompromi

Sejumlah pengelola armada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jambi sudah menaikkan tarif bus kota sejak sepekan lalu, rata-rata sebesar 20 persen.

Di Medan, Sumatera Utara, banyak perusahaan bus dan angkutan umum melakukan kompromi agar masyarakat tetap menggunakan jasa angkutannya. Dari sisi penumpang, mereka tak punya pilihan selain tetap menggunakan angkutan umum ini.

Sejumlah pengusaha angkutan umum di Jawa Tengah terpaksa melakukan kompromi supaya jasa angkutan tetap terjangkau atau melakukan subsidi silang. Pengusaha rata-rata menaikkan biaya trayek antara 15-20 persen.

Bagi pengusaha angkutan, kenaikan tarif angkutan umum ternyata belum bisa menutup biaya operasional. Sejak tarif naik, jumlah penumpang, khususnya bus kelas ekonomi, menurun sehingga pendapatan bus tak banyak berubah dari sebelumnya.

Aris Yulianto (37), kondektur Bus Sumber Harapan jurusan Semarang-Kudus-Pati mengungkapkan, jumlah penumpangnya menurun sejak tarif bus naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.600 per orang. Dalam sehari, busnya maksimal mendapat 80 penumpang. Padahal, sebelumnya ia bisa mendapat 120 penumpang.

(32)

Pikiran Rakyat Kamis, 12 Juni 2008

M a ssa Bu r u h Te r u s Ke p u n g Ge d u n g Sa t e

Rabu, 11 Juni 2008 , 18:57:00

CIMAHI, (PRLM) - Meski sudah di atas pukul 13.00 WIB, massa buruh Cimahi terus berdatangan ke Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Rabu (11/6). Mereka bergabung bersama massa Aliansi Pekerja Antikenaikan BBM se-Bandung Raya, yang sudah lebih dulu berkumpul di Gasibu Bandung.

Iring-iringan massa buruh yang menggunakan ratusan kendaraan bermotor memadati sepanjang Jln. Gunungbatu-Jln. Paspati. Lebih dari setengah badan jalan digunakan oleh massa buruh. Kemacetan pun terjadi ketika massa buruh membagi-bagikan selebaran pernyataan sikap yang berisi penolakan kenaikan harga BBM.

(33)

Pikiran Rakyat Kamis, 12 Juni 2008

Pe k e r j a PT BW I M og ok Ke r j a

Kamis, 12 Juni 2008 , 12:51:00

CIMAHI, (PRLM),- Para pekerja PT Benang Warna Indonusa (BWI), Kamis (12/6) melakukan mogok kerja menuntut Jamostek paket B agar direalisasikan perusahaannya kepada seluruh karyawan. Mereka melakukan demonstrasi di perusahan BWI di Jalan Industri No 3 Cimahi.

Aksi mogok kerja tersebut diwarnai dengan pembakaran poster yang isinya menghujat perusahaan. Tuntutan tersebut disebabkan baru sebagian kecil saja keryawan yang telah mendapatkan Jamsostek paket B.

Sebelum melakukan aksi, pekerja tersebut berkumpul pkl. 05.00 di Jln. Industri didepan pintu gerbang perusahaan tersebut. Pada pukul 06.00, aksi mogok dimulai. Karena pintu gerbang perusahaan tersebut terturup rapat, pekerja berusaha masuk dengan cara mendorong pintu tersebut. Namun gerbang itu kokoh tidak bisa dibuka.

Menurut Khalis, Ketua PSP SPN (Serikat Pekerja Nasional) PT BWI, pihaknya meminta agar perusahaan segera memberikan Jamsostek paket B kepada seluruh karyawan. Alasannya, hingga kini baru sebagian saja yang telah mendapatkan Jamsostek.

" Pintu gerbang PT BWI saja diasuransikan. Mengapa karyawan hanya sebagian kecil saja yang menerima Jamsostek paket B,"katanya.

(34)

Suara Pembaruan Kamis, 12 Juni 2008

M e n j a w a b Tr a u m a PH K d a r i Er op a

SP/P Chris Mboeik

Seorang insinyur di pabrik ArcelorMittal di Hamburg, Jerman, memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan Indonesia tentang proses produksi baja, akhir Mei lalu.

Salah satu kekhawatiran utama yang merebak di Tanah Air berkaitan dengan minat ArcelorMittal masuk ke Krakatau Steel adalah isu bakal adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Ketakutan ini wajar-wajar saja mengacu pada sejumlah kasus PHK yang dilakukan raksasa baja dunia itu di beberapa negara.

Namun, mimpi buruk para pekerja itu dibantah beramai-ramai oleh sejumlah petinggi ArcelorMittal yang ditemui SP bersama 10 wartawan Indonesia lainnya, yang diundang mengunjungi sentra produksi baja perusahaan itu di Gent Belgia, Hamburg Jerman, dan Differdange Luxemburg, akhir Mei lalu.

"Berdasarkan pengalaman di Gent, saya bisa katakan bahwa tudingan merger identik dengan PHK adalah tidak benar. Jumlah pekerja kami di sini relatif tidak banyak berubah antara sebelum dan sesudah merger," tegas CEO ArcelorMittal Gent, Geert Van Poelvoorde.

Ketika dikonfrontir dengan data dalam company profile ArcelorMittal Gent yang menunjukkan pada tahun 2006 jumlah pekerja 5.680 sementara tahun 2007 turun menjadi 5.562, Poelvoorde mengatakan, penurunan itu terjadi secara alamiah karena adanya karyawan yang memasuki usia pensiun. Kendati begitu, jumlah pekerja dengan tingkat keterampilan tinggi justru meningkat.

"Sejak merger pada tahun 2006 lalu, kami di sini tidak pernah mengalami masalah berkaitan dengan PHK," tegasnya. Dia menegaskan pula, tidak pernah ada gejolak di kalangan pekerja di Gent, baik sebelum maupun sesudah merger.

Namun, kondisi di Gent, Belgia itu sedikit berbeda dengan yang terjadi di Hamburg, Jerman. Ketakutan bahwa merger membawa konsekuensi PHK sempat melanda kalangan pekerja Arcelor, dan kemudian menjadi isu publik yang diramaikan media massa. "Sebelum berlangsung merger antara Arcelor dan Mittal ada ketakutan di kalangan pekerja soal ancaman PHK, dan ketakutan ini sempat berimbas ke publik. Tapi secara keseluruhan publik Jerman akhirnya bisa memahami merger setelah mereka melihat sisi positifnya," ungkap Country Manager ArcelorMittal Jerman, Hans-Juergen Bloecker.

Seiring berjalannya waktu, tambah CEO ArcelorMittal Hamburg, Lutz Bandush, pekerja dan publik Jerman makin menyadari bahwa merger telah membawa banyak manfaat bagi perusahaan dan pekerja.

"Kini dua tahun setelah merger, ketakutan terhadap PHK itu tidak terbukti. Justru jumlah buruh bertambah seiring dengan pertumbuhan pesat perusahaan, begitu pula dengan keuntungan-keuntungan yang didapat pekerja. Pekerja tidak saja mendapat gaji tapi juga tunjangan-tunjangan kesejahteraan yang lebih baik," ujar Bloecker yang diamini sepenuhnya oleh Bandush.

(35)

Suara Pembaruan Kamis, 12 Juni 2008

Taat Aturan

General Manager Komunikasi ArcelorMittal, Haroon Hassan juga membantah kekhawatiran bakal terjadi PHK bila ArcelorMittal menjadi mitra strategis Krakatau Steel. "Yang pasti akan kami lakukan adalah memperkaya kapasitas sumber daya manusia pekerja, antara lain melalui pembinaan di Universitas ArcelorMittal di Luxemburg," ungkapnya.

Menurut Haroon, yang berkewarganegaraan Australia ini, pihaknya senantiasa mematuhi aturan pemerintah di mana ArcelorMittal beroperasi. "Bila proposal kemitraan strategis kami diterima Pemerintah Indonesia, kami pasti akan mematuhi semua aturan yang ada, termasuk soal ketenagakerjaan. Bila Pemerintah Indonesia meminta untuk tidak ada PHK, maka kami akan menjalankannya. Sudah menjadi komitmen ArcelorMittal untuk mematuhi aturan di negara tempat beroperasi," tegas Haroon.

Ia menambahkan, paling tidak ada tiga fokus utama ArcelorMittal dalam urusan sumber daya manusia ini. Pertama, memastikan tersedianya talenta-talenta yang andal bagi kebutuhan kepemimpinan perusahaan di masa depan. Kedua, memampukan pekerja di semua level untuk mengkontribusikan kemampuan terbaiknya, serta mendorong dan menciptakan talenta- talenta baru untuk berkarier dalam industri baja yang makin atraktif. Ketiga, membangun dan membina hubungan yang baik dengan pekerja dan perwakilannya.

(36)

Bisnis I ndonesia Kamis, 19 Juni 2008

Pe n g g u n a a n t e n a g a ou t sou r cin g ca p a i 6 0 %

JAKARTA: Penggunaan tenaga kerja kontrak (outsourcing) pada perusahaan nasional dan multinasional skala menengah ke atas di Indonesia diperkirakan mencapai 60% dari total kebutuhan tenaga kerja mereka pada tahun ini.

Persentase tersebut dipastikan akan terus meningkat hingga mencapai 80% dari total kebutuhan tenaga kerjanya pada tahun depan.

Irham A Dilmy, Direktur Program Eksekutif Magister Manager Bina Nusantara, mengatakan penggunaan alih daya (outsourcing) tenaga kerja oleh berbagai perusahaan meningkat rata-rata 20% per tahun karena tuntutan dan tren yang terjadi di pasar tenaga kerja global.

"Sebagian besar perusahaan di Indonesia sudah menggunakan tenaga outsourcing. Ke depan trennya akan menguat, dengan alasan mengurangi beban perusahaan," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Menurut dia, tren itu berdampak pada maraknya perusahaan baru penyedia tenaga alih daya di Indonesia. Namun, di sisi lain, tuntutan penghapusan sistem ini oleh serikat pekerja semakin marak karena dinilai tidak adil.

Irham mengemukakan penyebab tingginya penggunaan tenaga outsourcing dipicu tingginya upah pesangon yang harus dibayar perusahaan jika melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai UU No. 23/ 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Akibatnya perusahaan menggunakan tenaga kerja outsourcing, dengan alasan utama untuk menekan biaya dan mengurangi risiko menanggung pesangon jika terjadi PHK.

Penggunaan tenaga kerja outsourcing, menurut Irham, sama sekali bukan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

"Pesangon yang harus dibayar perusahaan di Indonesia paling tinggi se-Asia Tenggara. Jadi, alasan utama perusahaan di Indonesia adalah efisiensi dan tidak mau repot, bukan peningkatan produktivitas," katanya.

Padahal, di beberapa negara Asia, alasan utama penggunaan tenaga outsourcing adalah untuk memacu produktivitas.

Irham menambahkan penggunaan outsourcing yang tidak tepat justru akan menambah beban perusahaan karena harus mengeluarkan dana pelatihan setiap kali ganti karyawan.

Tuntutan pekerja

Hingga saat ini, sistem outsourcing masih sering diprotes oleh para pekerja karena dinilai tidak adil. Dalam setiap demonstrasi pekerja/buruh, isu ini masih menjadi hal utama yang disuarakan untuk segera dihapus.

(37)

Bisnis I ndonesia Kamis, 19 Juni 2008

Ketiga opsi tersebut, yakni penurunan upah pesangon apabila sistem kontrak dihapuskan, penetapan jenis pekerjaan yang tidak boleh memakai sistem kontrak, dan menaikkan upah pekerja yang bekerja dengan sistem kontrak. (20/Yeni H. Simanjuntak) (redaksi@bisnis.co.id)

(38)

Bisnis I ndonesia Kamis, 19 Juni 2008

Pe r a n se r ik a t p e k e r j a b e lu m e fe k t if

MALANG: Hasil penelitian mahasiswa Australia yang tergabung dalam Australian Consortium For In-Country Indonesian Studies (ACICIS) dan Universitas Muhammadiyah Malang menyebutkan peran Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di industri rokok tidak efektif.

Dalam laporan hasil penelitian di empat pabrik rokok di Malang, disebutkan keberadaan SPSI di perusahaan-perusahaan tersebut belum independen, karena masih dikontrol oleh perusahaan.

"Selain tidak independen untuk memperjuangkan hak-hak dan permasalahan buruh yang dinaunginya, SPSI juga masih belum banyak dikenal di lingkungan buruh, kecuali yang sudah lama bekerja atau buruh-buruh yang sudah berusia tua," ujar Eurico Muller, mahasiswa dari Murdoch University, mewakili para peneliti.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah buruh diketahui mereka takut mengeluhkan kondisi tersebut karena khawatir dikeluarkan dari perusahaan.

(39)

Kompas Kamis, 19 Juni 2008

Solid a r it a s

3 .0 0 0 Bu r u h Be r u n j u k Ra sa

Kamis, 19 Juni 2008 | 10:32 WIB

PASURUAN, KOMPAS - Sekitar 3.000 buruh dari berbagai perusahaan di Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia berunjuk rasa di depan gerbang PT Sakari Lestari dan PT Kayan Patria Pratama di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/6). Aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap rekan mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja secara sepihak.

Para buruh mulai berdatangan di depan pabrik sekitar pukul 08.00. Mereka berhimpun tepat di depan gerbang pabrik. Beberapa perwakilan buruh secara bergantian berorasi menggunakan alat pengeras suara yang dipasang di atas truk dan disambut seruan para buruh.

Tidak ada kericuhan dalam perisitiwa tersebut. Namun, aksi itu sempat membuat polisi mengalihkan lalu lintas kendaraan berat yang akan melintas di jalur pantura ruas Gempol-Bangil.

Menurut Divisi Hukum DPC SPSI Kabupaten Pasuruan Suryono Pane, aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kepada buruh PT Sakari Lestari dan PT Kayan Patria Pratama yang sejak 4 Juni dilarang bekerja oleh perusahaan atas tuduhan mogok yang dilakukan sebelumnya. Selama tidak bekerja, upah yang secara normatif semestinya diterima buruh ternyata tidak diberikan.

Buntu

Sekitar pukul 11.00, sejumlah pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) masuk ke dalam pabrik. Mereka diterima kuasa hukum PT Sakari Lestari, Didik Kuswindaryanto, untuk berunding. Selang sekitar satu jam, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bambang Hariyanto beserta beberapa stafnya bergabung.

Dalam perundingan yang sempat memanas tersebut, tidak ada titik temu antara perusahaan dan perwakilan buruh yang dipimpin Ketua SPSI Federasi Rokok Tembakau Makanan Minuman (RTMM) Kabupaten Pasuruan Romli. Masing-masing bertahan dengan keinginan mereka.

Buruh menginginkan perusahaan mempekerjakan mereka kembali. Namun, perusahaan tegas menolaknya. Alasannya, sebagaimana dikemukakan Didik, satu-satunya wakil perusahaan yang ada di dalam perundingan, perusahaan telah mengajukan proses PHK terhadap 404 buruh atas tuduhan mogok.

(40)

Bisnis I ndonesia Jumat, 20 Juni 2008

PROGRAM KUR

Pe n y e r a p a n Te n a g a Ke r j a Ba r u Se b a t a s Est im a si

Jumat, 20 Juni 2008 | 03:00 WIB Stefanus Osa Triyatna

”There is always door on every wall” (selalu ada pintu di setiap dinding). Kata-kata mutiara Ralph Waldo Emerson ini menyingkap sekelumit perilaku wirausaha yang belakangan sering disebut entrepreneur. Salah satu ciri berpikirnya wirausaha tangguh yang inovatif adalah ”resourcefulness” alias banyak akal.

Pakar manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, pernah mengangkat kata-kata mutiara ini dalam sebuah seminar untuk menggambarkan semangat wirausaha.

Bagi wirausaha, selalu ada peluang untuk setiap kesulitan yang dihadapi. Selalu ada jalan untuk keluar (pintu) untuk setiap tantangan (dinding) yang ditemui. Itulah semangat kewirausahaan yang semestinya ada pada diri mereka yang menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ”Pintu” yang dahulu tertutup kini semakin terbuka.

Permodalan, misalnya. Kini ada program kredit usaha rakyat (KUR) yang diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) mendapatkan akses ke permodalan.

KUR tidak mempersyaratkan agunan. Debitor hanya diminta untuk menyampaikan persyaratan administratif, berupa laporan kelayakan usaha. Bunga maksimum KUR hanya 16 persen.

Harapan pemerintah, KUR dapat membantu pelaku UKM meningkatkan usahanya dengan menambah permodalannya. Dampak lanjutannya adalah semakin banyak tenaga kerja yang dapat diserap oleh UKM.

Sejak November 2007, KUR menjadi andalan pemerintah untuk membangun UKM. Pada hampir setiap sambutan resmi, pemerintah selalu menyampaikan program itu.

Jumlah jaminan yang dikucurkan untuk mendukung program KUR pun tidak tanggung- tanggung, Rp 1,45 triliun, dan kredit yang dikucurkan diharapkan mencapai 10 kali lipatnya, atau Rp 14,5 triliun.

Hingga 14 Juni 2008, KUR yang disalurkan mencapai Rp 7,12 triliun. Pemerintah pun menambah dana penjaminan sebesar Rp 1 triliun sehingga total kredit yang disediakan hingga 2009 sebesar Rp 24,5 triliun.

Seakan tak mau ketinggalan, bank-bank pelaksana, yaitu Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, dan Bank BNI, berlomba-lomba menyebutkan prestasinya dalam mengucurkan KUR. Pertanyaannya kini, apakah program KUR sudah mampu menciptakan wirausaha baru, yang mampu membuka lapangan kerja baru?

(41)

Bisnis I ndonesia Jumat, 20 Juni 2008

Menurut motivator wirausaha, Tung Desem Waringin, ”Orang yang menerima KUR belum tentu melakukan ekspansi usaha. Ada yang menerima pinjaman, tetapi malah digunakan untuk membeli mesin dan mengurangi karyawan.”

Tung menjelaskan, semua bisnis pada akhirnya bertujuan mencari untung dan menjaga kesinambungan. Untuk itu, overhead cost dibuat seminimal mungkin. Pada usaha tertentu, karyawan bisa digantikan mesin karena alasan kecepatan dan efisiensi.

Handito Hadi Joewono, Konsultan Bisnis Arrbey, menilai, program KUR seharusnya paralel dengan program pengembangan usaha. Kredit usaha memang diperlukan, tetapi program mendorong bisnis baru juga wajib dilakukan pemerintah. Jangan mengandalkan pebisnis yang sudah ada. ”Bisnis memang perlu kreativitas. Secara bersamaan, kita juga perlu menggerakkan bisnis kreatif yang mengandalkan ide intelektual hingga menghasilkan nilai tambah besar,” katanya.

Daya tahan UMKM

Menurut Rhenald, problem yang dihadapi UKM tidak selalu sama. Tidak semua UKM menghadapi kesulitan permodalan, atau kesulitan klasik lainnya, seperti produksi dan pemasaran. Selain itu, setiap UKM punya daya tahannya sendiri.

Menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), misalnya, ada pelaku usaha yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk ”tarik napas”. Misal, mereka yang bergerak di sektor perdagangan.

”Tidak pernah ada pedagang yang rugi, kecuali yang manajemennya bodoh. Konsumen memang kaget sebentar terhadap harga produksi yang melonjak dan transaksi penjualan dipastikan sedikit melambat. Namun, semua akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan,” tuturnya.

Ada juga pelaku usaha yang sungguh mengalami kesulitan, terutama yang bergantung pada bahan baku, terutama impor. Ini dialami oleh pengusaha keramik, bangunan, serta properti.

Namun, ada juga UMKM yang diuntungkan dengan kenaikan harga BBM, yakni mereka yang menjadi kepanjangan tangan usaha sektor energi, pertambangan, dan perkebunan. Lonjakan harga komoditas di pasar dunia menguntungkan pengusaha di sektor ini.

Rhenald meyakini, secara psikologis, pelaku usaha cemas. Namun, kenaikan harga BBM tidak mengurangi orang mengonsumsi BBM. Orang tetap bepergian dan beraktivitas. Kemacetan lalu lintas pun masih terjadi. ”Kenaikan harga komoditas tak menyurutkan orang untuk belanja dan mencari tempat hiburan,” kata Rhenald.

(42)

Republika Jumat, 20 Juni 2008

Er m a n Pe r in t a h D ir j e n PH I D a la m i Ka su s Bu r u h

Ad id a s

Jakarta-RoL-- Menakertrans Erman Soeparno memanggil George Krebelder (Country Manager Adidas Indonesia), Hariyanto (Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia, Apresindo) dan Hendrik Sasmito (Ketua Sport Shoes Apresindo) terkait akan dihentikannya kontrak pemesanan sepatu antara pemegang merek Adidas dengan pemasok PT Prima Inreksa Industries di Tangerang.

Erman di Jakarta, Jumat, mengatakan dari pertemuan tersebut terungkap bahwa Adidas tidak ada masalah dengan dijadikannya Indonesia sebagai tempat memproduksi sepatunya. Permasalahannya ada pada manajemen PT Prima Inreksa Industries (PII).

"Saya selaku Menteri telah menugaskan Dirjen PHI (Pembinaan hubungan Industrial) dan Jaminan Sosial Depnakertrans untuk mengundang manajemen PT PII untuk mengklarifikasi dan menanyakannya juga ke serikat pekerja perusahaan itu," kata Erman.

Dijelaskannya, Adidas tidak akan hengkang dari Indonesia. Sebaliknya, akan mengembangkan usaha di Sukabumi. Namun demikian Adidas juga berkenan memberikan order ke pabrik PT PII dengan syarat ada perbaikan manajemen, termasuk manajemen keuangan.

"Jadi, nanti apakah PT PII itu yang melanjutkannya, atau perusahaan baru yang akan mengambilalih (take over) atau mengundang manajemen baru, masih dalam proses perundingan. Juga dipertimbangkan keterlibatan bank yang memberi kredit usahanya," kata Erman.

Menteri juga menjelaskan Goerge sangat peduli dengan 6000karyawan di PT PII. Yang menjadi pertimbangan, bagaimana agar perusahaan itu tetap eksis sehingga para buruh masih bisa tetap bekerja.

Kedua, Erman mengingatkan bahwa jika terjadi sesuatu, maka yang paling utama adalah tidak terjadi PHK. "Kalau terjadi apa-apa,maka perusahaan PT PII yang harus bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak pekerja sesuai dengan UU No.13/2003." kata Erman. Dia menambahkan, bahwa permasalahan pada PT PII adalah salah mengelola (mismanajemen).

Menteri mengaku belum bisa menjelaskan secara detil karena manajemen PT PII akan segera dipanggil. "Tetapi saya membaca laporan sementara dari pihak Adidas bahwa sudah terjadi mismanajemen di partnernya lokal itu. Yah, mirip-mirip kasus perusahaan Dong Yang. Bedanya, ini kan pemiliknya dari dalam negeri jadi tidak lari, kalau Dong Yang kan lari," kata Erman.

(43)

Tempo I nteraktif Selasa, 24 Juni 2008

Bu r u h Coca Cola M og ok Ke r j a

Selasa, 24 Juni 2008 | 14:05 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi: Sekitar 300 buruh PT Coca Cola, mogok kerja, Selasa (24/6). Mereka menuntut manajemen perusahaan minuman bersoda itu memberi hak pengololahan limbah produksi kepada Koperasi Karyawan.

Ratusan buruh itu menggelar aksi demonstrasi di halaman samping PT Coca Cola, jalan Tengku Umar, Cibitung, Kabupaten Bekasi. "Perusahaan melanggar kesepakatan kerja pengolahan limbah," kata Erwan Jauhary, juru bicara buruh kepada Tempo, disela-sela orasi.

Limbah produksi dikelola Koperasi Karyawan PT Coca Cola sejak 2006. Jenis limbah di antaranya, kaleng minuman, aluminium, besi, kardus, dan botol plastik. Menurut Erwan, kerjasama itu diputus secara sepihak setelah kontrak kedua berjalan dua bulan. Pemutusan yang dilakukan manajemen PT Coca Cola disampaikan lewat surat edaran pada 29 Mei lalu.

Manajemen mengambil alih pengolahan limbah terhitung 1 Juli 2008. "Alasannya wan prestasi tetapi tidak ada penjelasan detail soal itu," kata wakil sekretaris Koperasi PT Coca Cola itu.

Juru bicara PT Coca Cola Ira Sakurawati, mengatakan pihak manajemen belum memberikan respon terkait tuntutan para buruh yang meminta hak penuh pengolahan limbah. "Tetapi akan ada pertemuan untuk negosiasi antara manajemen dengan koperasi," kata Ira.

(44)

Bisnis I ndonesia Rabu, 25 Juni 2008

Ka su s PH K d it a r g e t k a n t u r u n h in g g a 5 0 %

JAKARTA: Pemerintah optimistis dapat menekan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) dan jumlah karyawan yang terkena PHK hingga mencapai 50% pada tahun ini dibandingkan dengan 2007.

Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi (Depnakertrans) yakin target itu dapat dicapai, kendati dipersulit dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Berdasarkan data Depnakertrans, kasus PHK di dalam negeri mencapai 2.980 kasus sepanjang tahun lalu, dengan jumlah karyawan yang terkena PHK 27.379 orang.

"Kami berharap dapat menekan kasus dan jumlah karyawan yang terkena PHK, menjadi 200 kasus dan 13.000 orang pada tahun ini," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno kepada Bisnis, kemarin.

Menakertrans optimistis target tersebut dapat direalisasikan seiring dengan peningkatan hubungan industrial antara pihak terkait, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serikat pekerja dan federasinya, serta Depnakertrans.

Hingga Mei 2008, kasus PHK berhasil ditekan menjadi 432 kasus dengan jumlah tenaga kerja yang terkena PHK sebanyak 1.535 orang. Pada periode yang sama tahun lalu, kasus PHK tercatat mencapai 1.689 kasus, dengan jumlah pekerja yang terkena PHK 22.087 orang.

Itu artinya terjadi penurunan kasus PHK hingga 74% dan jumlah tenaga kerja yang terkena PHK turun sebesar 93%.

"Pencapaian ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Kendati ada kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah, ternyata kasus PHK yang semula diprediksi akan terjadi secara besar-besaran bisa dihindari," kata Erman.

Selain hubungan tripartit (pengusaha, buruh, dan pemerintah) yang semakin harmonis, Erman menyebutkan penurunan kasus PHK juga mencerminkan hubungan kerja antara manajemen dan serikat pekerjanya (bipartit) yang semakin baik.

Hal ini dapat dibuktikan dari penyelesaian kasus PHK yang terjadi selama dua tahun terakhir ini. Menurut dia, selama dua tahun terakhir, sebagian besar penyelesaian kasus PHK di Tanah Air berhasil ditempuh melalui komunikasi antara manajemen dan karyawan (bipartit).

Penyelesaian dengan pendekatan musyawarah, yang dimediasi Depnakertrans dan dinas-dinas tenaga kerja setempat, juga menjadi salah satu pendekatan yang diambil dalam menyelesaikan kasus PHK, sebelum menempuh jalur hukum.

Tingkatkan investasi

(45)

Bisnis I ndonesia Rabu, 25 Juni 2008

Namun, dia berharap pemerintah agar bersikap kritis dalam menanggapi hal tersebut dengan cara mendorong peningkatan investasi dan kapasitas produksi setiap perusahaan.

"Langkah tersebut lebih proaktif sebagai upaya menyerap tenaga kerja, daripada bertahan dalam kondisi yang begini-begini saja," katanya.

Dari 1.689 kasus PHK yang terjadi selama Januari-Mei 2007, sebanyak 1.216 kasus berhasil diselesaikan lewat jalur bipartit, 408 kasus lewat mediasi, dan hanya 65 kasus yang masuk ke meja hijau.

Pada periode Januari-Mei 2008, dari 432 kasus PHK yang terjadi, 271 kasus berhasil diselesaikan lewat jalur bipartit, 141 lewat jalur mediasi, dan hanya 20 kasus yang diselesaikan lewat pengadilan. (maria.benyamin@bisnis.co.id)

(46)

Tempo I nteraktif Rabu, 25 Juni 2008

2 0 0 0 Bu r u h Pe r k a y u a n Tu n t u t Ke n a ik a n Up a h

Rabu, 25 Juni 2008 | 16:17 WIB

TEMPO Interaktif, Samarinda:Sekitar 2000 orang buruh dari sejumlah perusahaan perkayuan di Samarinda Rabu (25/6) mengepung kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) seiring dengan kenaikan harga BBM yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan hidup.

Sejak pagi para buruh menggelar aksi dengan menutup dua pintu masuk di depan kantor dewan dan pintu belakang. Akibat aksi ini dua perusahaan perkayuan PT Melapi Timber dan PT Kalamour dikabarkan para buruh tidak beroperasi.

Yohanes Da Silva koordinator aksi dari Front Pembebasan Nasional (FPN) Aliasnsi Buruh Menggugat (EBM) menyatakan para buruh menuntut upah sesusai dengan standart kebutuhan hidup layak (KHL). Dengan upah sesuai UMP saat ini Rp 815 ribu, sangat memberatkan buruh. "Naikkan upah buruh, batalkan kenaikan BBM dan turunkan harga sembako," kata Yohanes Da Silva.

Sementara itu dalam pertemuan dengan anggota DPRD, Buruh dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Timur berjalan alot. Dalam rapat, APINDO melakukan walk out atau keluar ruang rapat. "Mereka tak setuju menaikkan upah," kata salah seorang peserta rapat.

Ketua Forum Serikat Pekerja Kahutindo Kaltim, Jumransyah mengatakan rapat tetap memutuskan besaran usulan upah buruh Kaltim sebesar Rp 1.389.560 sesuai dengan KHL per Mei. Usulan ini selanjutnya diberikan kepada Gubernur untuk ditetapkan.

"kami beri batas dua minggu harus sudah ada keputusan dari gubernur," tegasnya. Kalau tak ada atau penentuan besaran upah tidak sesuai,"Kami akan mogok," tambah Jumransyah.

(47)

Bisnis I ndonesia Kamis, 26 Juni 2008

Ap in d o u su lk a n u p a h b e r j e n j a n g

MEDAN: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis usulan upah minimum pekerja secara berjenjang atau berkelompok akan diterima Dewan Pengupahan Nasional dan bisa langsung diterapkan mulai tahun depan.

"Selama ini pemerintah sudah tidak fair dalam menetapkan upah minimum pekerja karena disamakan seluruhnya, padahal perusahaan terdiri dari beberapa kategori mulai dari perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Jadi sudah seharusnya ada koreksi," kata Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Dewan Pengurus Nasional Apindo, kemarin.

Dia menambahkan kajian upah minimum yang dilakukan pemerintah mengacu pada perusahaan menengah dan besar, padahal di berbagai daerah justru lebih banyak perusahaan mikro, kecil dan menengah.

Usulan upah minimum pekerja secara berjenjang atau berkelompok itu dilengkapi dengan hasil penelitian Apindo pada 23 kota/kabupaten di delapan provinsi. Usulan itu akan diserahkan Apindo kepada Konvensi Dewan Pengupahan Nasional yang akan digelar Juli mendatang.

(48)

Bisnis I ndonesia Kamis, 26 Juni 2008

Pe n y im p a n g a n sist e m p e k e r j a k on t r a k n a ik

JAKARTA: Penyimpangan penggunaan tenaga kerja kontrak dan outsourcing dalam tiga tahun terakhir semakin meningkat, mengacu pada tingginya angka pengaduan yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja dan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Rekson Silaban mengatakan kasus yang terkait dengan tenaga kontrak dan outsourcing mendominasi semua pengaduan yang masuk ke kedua lembaga tersebut.

"Itu indikatornya. Itu sebabnya saya menyebutkan penyimpangan itu semakin marak dalam tiga tahun terakhir, bukannya berkurang," ujar Rekson kepada Bisnis, seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR kemarin.

Namun, dia belum dapat menyebutkan jumlah kasus pengaduan yang terkait dengan tenaga kerja kontrak dan outsourcing tersebut.

Penyimpangan itu disebabkan oleh pengawasan yang tidak optimal serta penafsiran yang beragam terhadap penggunaan tenaga kerja outsourcing dan kontrak yang tertera dalam Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

"Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah untuk segera mengeluarkan kepmenakertrans [keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi] yang akan mengalur lebih rinci, jelas, dan konkret definisi dan indikator dalam penggunaan tenaga kerja kontrak dan outsourcing," jelas Rekson.

KSBSI juga mengusulkan adanya kewajiban bagi perusahaan yang melakukan perjanjian kerja kontrak untuk menyerahkan salinan perjanjian tersebut kepada pemerintah atau dinas yang menangani ketenagakerjaan dan serikat buruh.

Penyerahan salinan kontrak ke

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

The interview result showed that students felt happy and enjoyed when they were doing speaking activities by using picture strip story media in speaking class. Those

Dengan keterbatasan akses informasi mengenai vendor dan material pada cabang menimbulkan permasalahan dalam sistem informasi antara kantor pusat dengan

[r]

Satuan Kerja Perangkat Daerah Teknis Perijinan yang selanjutnya disingkat SKPD Perijinan adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sinjai yang

Sekolah merupakan ruang lingkup pendidikan (wawasan widyatamandala). Dalam pendidikan ada proses mendidik, mengajar dan melatih. Sekolah sebagai ruang lingkup

Pada umumnya penutur bahasa di Ammatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba berdialok konjo atau menggunakan bahasa Makassar berdialok konjo dalam percakapannya, akan

Nilai koefisien permeabilitas horizontal tanah didapatkan dengan cara back analysis menggunakan persamaan 14, dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 6

Berdasarkan hasil wawancara dengan junior administrasi pelayanan pelanggan PLN Area Makassar Selatan, terdapat bebarapa kendala-kendala yang dihadapi dalam memberikan