Makalah Filsafat Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup, dan Kegunaan Fisafat Pendidikan Islam)
BAB I PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki filsafat, walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang Tuhan, kematian, sejarah, arti kehidupan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya. Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu dan berfikir sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam 1. Pengertian Filsafat
Secara harfiah filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta, dan sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta ilmu atau hikmah.1 Dan menurut istilah filsafat memiliki beberapa definisi yang didasarkan para
pemikiran para ahli filsafat. Menurut Perwantana filsafat adalah berfikir secara mendalam dan bersungguh-sungguh. Herbert mengatakan filsafat adalah suatu pekerjaan yang timbul dari pemikiran. Sedangkan menurut Sidi Gazalba filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.2
Dengan demikian suatu pemikiran dapat dikategorikan kedalam filsafat apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ä Adanya unsur berfikir yang dalam hal ini menggunakan akal Ä Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai melalui berpikir tersebut
Ä Adanya unsur atau ciri dalam berpikir tersebut, yakni: mendalam, sistematik (logik), radikal, universal dan obyektif.
2. Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Islam
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh terpisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak yang kita didik sesuai dengan dunianya dan dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.3
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut Islam.4
1 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2007), hlm. 1
2 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 3
3 Abdul Khobir, Op.cit., hlm. 3
Menurut hasil konggres II tahun 1980 tentang pendidikan Islam. Pendidikan Islam ditujukan untuk mencapai keseimbanagn pertumbuhan dari pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal dan pikiran, kecerdasan, perasan dan pancaindra. Oleh sebab itu pendidikan Islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniyah, keilmiahan, bahasa, baik secara individual maupun kelompok agar tercapai kebaikan dan kesempurnaan hidup.5
3. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits sebagi sumber primer dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim, sebagai sumber sekunder. Secara singkat dapat dikatakan filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan Islam yang didasarkan pada ajaran Islam atau filsafat yang dijiwai oleh Islam.6
B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Ada dua dimensi dalam kajian filsafat Islam, yaitu dimensi makro dan dimensi mikro. 1) Dimensi Makro
Pokok-pokok pembahasan filsafat pendidikan Islam yang berdimensi makro diantaranya yaitu:
a) Ontologi
Ontologi merupakan bidang kajian filsafat pendidikan Islam yang membahas hakikat realita atau kenyataan, baik yang berupa materi atau rohani, membahas bagaimana hakikatnya dan hubungan realita kejadiannya.
b) Epistimologi
Epistimologi adalah cabang filsafat yang membahas masalah yang berhubungan dengan pengetahuan.
c) Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang esensi nilai. 2) Dimensi mikro
Pokok-pokok pembahasan filsfat pendidikan Islam yang berdimensi mikro adalah yang menyangkut proses pendidikan yang meliputi 5 faktor, yaitu:
5 Abdul Khobir, Op.cit., hlm. 3-4
a) Tujuan pendidikan b) Pendidik
c) Peserta didik
d) Alat-alat pendidikan e) Lingkungan pendidikan.7
C. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
a. Menurut Omar Moh. Al-Toumy al-Shaibany, filsafat pendidikan Islam berguna untuk: § Menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu
negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan.
§ Dapat dijadikan sebagai asas penilaian yang terbaik dalam penilaian pendidikan secara menyeluruh.
§ Dapat dijadikan pedoman pelaksanaan pendidikan pada umumnya.8
b. Menurut M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam berfungsi sebagai berikut:
§ Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikaan yang berdasarkan ajaran Islam.
§ Melakukan kritik terhadap pelaksanaan pendidikan Islam.
§ Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan Islam.
c. Menurut Ahmad D. Marimba, Filsafat pendidikan Islam dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan generasi berkepribadian muslim.9
BAB III PENUTUP
Pada dasarnya filsafat pendidikan Islam merupakan sistem berfikir filsafah yang diaplikasikan dalam memecahkan problema-problema pendidikan, sebagai hasil dari produk pemikiran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi pelaksanaan pendidikan pada umumnya. Dan pada dasarnya juga sama denagn filsafat pendidikan lainnya, perbedaannya terletak pada titik tolaknya. Filsafat pendidikan Islam bertolak dari ajaran dan nilai-nilai Islam.
Dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, logis dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan atas dasar ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
− Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 1998. Filsafat Pendidiakn Islam. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.