• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SD"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM SEKOLAH

SEKOLAH : SD NEGERI JENANG 06 KECAMATAN : MAJENANG

KABUPATEN : CILACAP

Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada: Tanggal dua belas bulan Juli tahun dua ribu tiga belas Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2015/2016

Di UPT DISDIKPORA Kecamatan Majenang

Majenang, 9 Juli 2015

Menyetujui Kepala Sekolah

Komite Sekolah

USMAN SUNARTO S UMARNI , S.Pd.

NIP 19690829 199203 2 005

Mengetahui

Kepala UPTD Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap

H. ROHANDI, S.Pd.,M.Pd. Pembina

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN

OLAHRAGA

SD NEGERI JENANG 06

KECAMATAN MAJENANG

Jl. Pisang No. 35 Tlp (0280) 623 006 Majenang

www.sdnjenang06.co.nr Kode Pos : 53257

TIM PENYUSUN

KURIKULUM SD NEGERI JENANG 06 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NO NAMA JABATAN

DALAM TIM KETERANGAN

1 H. Rohandi, S.Pd.,M.Pd. Pelindung Ka UPTD DIKPORA

2 Jemingan, S.Pd. Pengarah Pengawas TK/SD

3 Ladiyo,S.Pd Nara Sumber Pengurus PGRI

4 Sunarto, A.Ma.Pd. Nara Sumber Kepala Desa/Tokoh

5 Sumarni, S.Pd. Ketua Kepala Sekolah

6 Usman Sunarto Wakil ketua Ketua Komite

7 Waskim Sekretaris Tenaga Administrasi

8 Muksonah,S.Pd.SD Bendahara Guru

9 Musinah,S.Pd.SD Anggota Guru

10 Sri Ningsih,S.Pd.SD Anggota Guru

11 Parni,S.Pd.SD Anggota Guru

12 Mulyati,S.Pd.SD Anggota Guru

13 Susiyati,S.Pd.I Anggota Guru

14 Solehati,S.Pd.SD Anggota Guru

15 Daryanto,S.Pd Anggota Guru

16 Wijayanti,S.Pd.SD Anggota Guru

17 Rofingah,S.Pd.SD Anggota Guru

18 Puji Rahayu, A.Ma. Anggota Guru

19 Novi Yanti,S.Pd.SD Anggota Guru

20 Dede Maria Susanti, S.Pd.I Anggota Guru 21 Annisa Rofingatu J, S.Pd. Anggota Guru

22 Eli Prwati Anggota Guru

23 Risa Kusuma Dewi Anggota Pustakawan

24 Sardiman Anggota Penjaga Sekolah

Majenang, 9 Juli 2015

Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

USMAN SUNARTO SUMARNI,S.Pd

(3)

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan A. Latar Belakang

B. Dasar Pengembangan KTSP C. Tujuan Pengembangan KTSP D. Prinsip Pengembangan KTSP II. Tujuan

A. Tujuan Pendidikan B. Visi Sekolah C. Misi Sekolah D. Tujuan Sekolah E. Motto Sekolah III. Struktur dan Muatan KTSP

A. Struktur Kurikulum B. Muatan Kurikulum

C. Pendidikan Kecakapan Hidup

D. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global E. Kegiatan Pengembangan Diri

F. Pengaturan Beban Belajar G. Ketuntasan Belajar

H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

I. Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa IV. Kalender Pendidikan

Lampiran-lampiran

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar B. KKM

C. Silabus

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

 Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

 Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa. Penyusunan melibatkan stakeholder agar kurikulum yang disusun benar-benar realistis sehingga dapat dilaksanakan dan dinilai pencapaiannya.

(5)

Pelaksanaan di sekolah melalui 3 jalur yaitu: (1) integrasi dalam mata pelajaran, (2) kegiatan ekstra kurikuler, dan (3) pembiasaan di dalam dan luar sekolah. Melalui pembinaan dan pembiasaan ini diharapkan agar terbentuk pribadi siswa yang relegius, cerdas, terampil, kreatif, berkarakter kuat, dan memiliki jiwa nasionalisme.

B. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi (SI)

SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

(6)

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap No. 420/0333/03/33 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 atau Standar Isi.

5. Inpres dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah

Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional yang dalamnya termuat pendidikan karakter. Peraturan gubernur yang menjadi dasar bagi pembinaan nasionalisme adalah Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/72/2010 tentang Pembentukan Tim Teknis Pembinaan Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Tengah.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Belajar untuk memahami dan menghayati.

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif. d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.

e. Belajar untuk membangun dan menentukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

(7)

c. Kalender Pendidikan. d. Silabus.

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan yang disusun oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prisnsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki potensi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

(8)

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan hidup

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substandi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah dan harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

V. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

(9)

memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. 5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup .Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja .Hal ini sangat penting terutama bagi satuan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni

(10)

berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dengan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan pada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

(11)

BAB II TUJUAN

A. Tujuan Umum Tingkat Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah / madrasah. Sekolah / madrasah sebagai unit penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut : (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat capatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tenpat, (3) era reformasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.

Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/ madrasah, (2) harapan msyarakat yang dilayani sekolah / madrasah.

(12)
(13)

VISI SD Negeri Jenang 06 adalah :

SEKOLAH SEBAGAI PUSAT KEGIATAN UNTUK MEMBENTUK MANUSIA YANG CERDAS, TERAMPIL, BERAKHLAK MULIA, BERKARAKTER, TAQWA PADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN BERDAYA SAING TINGGI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INSAN KAMIL

I ndikator Visi Sekolah

1. Meningkat dalam nilai rapor pada bidang kademis dan non akademis 2. Meningkat dalam nilai Ujian Sekolah

3. Meningkat proporsi lulusan yang dapat diterima di SMP Negeri/Swasta. 4. Meningkat dalam kegiatan berbagai lomba baik tingkat kecamatan maupun

tingkat kabupaten

5. Meningkat dalam hasil Pekan Olahraga, seni, budaya, dan perpustakaan 6. Meningkat dalam kegiatan keagamaan, pramuka, dan kedisiplinan sekolah 7. Meningkat dalam berperilaku sopan dan berbudi luhur

8. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

9. Meningkatnya kemampuan dan kreatifitas guru dalam menciptakan media/ strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.

10. Meningkatnya kemampuan guru dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi pengembangan profesi dan kemampuannya.

C. MISI SEKOLAH

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga seluruh siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat dan potensinya.

2. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat serta membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 3. Menumbuh kembangkan semangat “keunggulan” untuk meraih prestasi

secara intensif pada seluruh warga sekolah, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

(14)

5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah serta stakeholder lainnya dalam kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

VI. TUJUAN SEKOLAH

 Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri Jenang 06 adalah : 1. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia.

2. Siswa sehat jasmani dan rohani.

3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya.

5. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

 Tujuan khusus yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah :

1. Nilai rapor kelas I s,d kelas VI rata-rata meningkat 0,5 dari tahun sebelumnya

2. Nilai Ujian Sekolah bagi siswa kelas VI meningkat 0,5 dari tahun sebelumnya

3. Proporsi lulusan yang diterima di SMP Negeri/Swasta mencapai 90% 4. Setiap kegiatan lomba yang diikuti masuk peringkat 10 besar di tingkat

kecamatan

5. Kegiatan Keagamaan, Kepramukaan dan sikap kedisiplinan sekolah semakin meningkat

6. Hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin kondusif

D. MOTTO SEKOLAH

(15)

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan bahan belajar yang tercantum dalam struktur. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokan sebagai berikut :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika.

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. 2. Komponen muatan lokal.

3. Pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum.

(16)

a. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel I.

Tabel I Struktur Kurikulum

Komponen Kelas dan Alokasi waktu

I II III IV V VI

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama

T

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 7 7 7

4. Matematika 7 7 7

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

7.Seni Budaya dan Keterampilan 3 3 3

8.Pendidikan Jasmani dan

Olah raga Kesehatan 4 4 4

B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Bahasa Inggris 3. Seni Janur

2

C. Pengembangan Diri

1. Pramuka 2 2 2 2

Jumlah 30 31 32 40 40 40

b. Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam strukur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam standar isi.

Penambahan jam pelajaran 4 jam diperuntukan untuk : 1) Muatan lokal Bahasa Inggris 2 jam pelajaran

2) Muatan lokal Pertanian Terpadu 2 jam pelajaran

(17)

d. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Berdasarkan kondisi obyektif sekolah kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan sekolah adalah sebagai berikut :

1) Kepramukaan 2) Kesenian 3) Olahraga

4) Upacara Bendera

5) Bimbingan dan Konseling

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

Pengembangan diri yang tidak terprogram dilakukan secara rutin berupa pembiasaan seperti mengucapkan salam,berjabat tangan,dan membuang sampah pada tempatnya.

e. Pembelajaran kelas 1, 2 dan 3 dengan menggunakan pendekatan tematik.

B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai bahan ajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

Mata pelajaran seperti pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 : Muatan Kurikulum Mata Pelajaran Mata Pelajaran Agama Islam

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian 1. Menumbuh

kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

 Ceramah dan diskusi

 Informasi

 Tanya jawab

(18)

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan

manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi

(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta

mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan

hubungan manusia dengan alam sekitarnya

 Penugasan

(19)

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian 1. Mata Pelajaran PAK di

SD bertujuan:

a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya. b. Menanamkan

pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya. c. Menghsilkan

manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang prulalistik.

2. Fungsi

a. Memampukan

Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-karya-Nya.

2. Nilai-nilai Kristiani: Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif

hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya

 Ceramah dan diskusi

 Informsi

 Tanya jawab

(20)

peserta didik memahami kasih dan karya allah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Membantu peserta didik

mentranformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katholik

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Agama

Katholik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.

Membangun hidup beriman kristiani berarti membangun kesetiaan pada injil Yesus Kristus yang memiliki

keprihatinan tunggal, yakni kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan peristiwa penyelamatan : situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan

Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katholik di Sekolah Dasar mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah :

1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang

pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki

kemampuan dan

 Diskusi

 Informsi

 Tanya jawab

(21)

dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan,kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan

kepercayaan.

keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. 2. Yesus Kristus;

Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. 3. Gereja; Aspek ini

membahas tentang makna gereja,

bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Kemasyarakatan;

(22)

masyarakat sesuai dengan Firman Allah/ sabda Tuhan, Ajaran Yesus dan ajaran Agama.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu

Tujuan Ruang Lingkup Metod Penilaian Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Menumbuhkembang kan dan

meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Sradha 2. Susila 3. Yadnya 4. Kitab Suci 5. Orang Suci 6. Hari-hari suci 7. Kepemimpinan 8. Alam Semesta 9. Budaya dan

 Tanya Jawab

 Penugasan

(23)

Mata Pelajaran Agama Budha

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Agama

Budha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattya dan Mahasattya

2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningkatan pelaksanaan moral (Sila) meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Budha Dharma (Agama Budha).

3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati,, dan mengamalkan/mener apkan Dharma sesuai dengan

(24)

Ajaran Budha yang terkandung dalam Kitab Suci Tripitaka/ Tripitaka sehingga menjadi manusia yang

bertanggungjawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari

4. Memahami agama Budha dan sejarah perkembangannya di Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan. 2. Berpartisipasi secara

aktif dan

Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berpikir secara

kritis, rasional, dan kreatif dalam

(25)

bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam

kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi

3. Berkembang secara positif dan

demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa – bangsa lainnya. 4. Berinteraksi dengan

bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

n.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. 3. Berkembang

secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

percaturan dunia secara langsung atau tidak

langsung dengan

(26)

teknologi informasi dan komunikasi.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran Bahasa

Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berkomunikasi

secara efektif dan efesiensi sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 2. Menghargai dan

bangga

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami bahasa

Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan

bahasa Indonesia untuk meningkatkan

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia

mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis Pada akhir

pendidikan di SD, peserta didik telah membaca

(27)

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 6. Menghargai dan

membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

(28)

Mata Pelajaran Matematika

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran

Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memahami konsep

matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat

generalisasi,

menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan

masalah yang

meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD aspek-aspek sebagai berikut : 1. Bilangan 2. Geometri dan

pengukuran 3. Pengolahan

(29)

matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan

gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai

kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran IPA di SD

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memperoleh

keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Makhluk hidup

dan proses kehidupan, yaitu manusia,

(30)

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa

ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungn yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan

kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta

kesehatan. 2. Benda/materi,

sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan gas. 3. Energi dan

perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana 4. Bumi dan alam

semesta

(31)

sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal

pengetahuan,

konseDIKPORAetera mpilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran IPS

bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen

dan kesadaran terhadap nilai-nilai

Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Manusia, tempat dan lingkungan 2. Waktu,

keberlanjutan dan Perubahan 3. Sistem sosial

dan budaya 4. Perilaku

(32)

sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.

Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran Seni

Budaya dan

Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3. Menampilkan

kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan

Mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. 2. Seni musik

mencakup

kemampuan untuk menguasai oleh vokal, memainkan

(33)

keterampilan dalam tingkat lokal,

regional, maupun global.

alat musik, apresiasi karya musik.

3. Seni tari, mencakup

keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari 4. Seni drama,

mencakup keterampilan pementasan dengan

memadukan seni musik, seni tari dan peran.

5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skill)

yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,

(34)

diajarkan satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu

menyelenggarakan lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan

diikutinya. Pada tingkat SD/ MI, mata pelajaran keterampilan

(35)

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan keterampilan pengolahan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan

kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui

internalisasi nilai-nilai yang terkandung

Ruang lingkup Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Permainan dan ekplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif, atletik kasti, rounders, kipers, sepak bola, bola basket, bola voly, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.

2. Aktivitas

pengembangan meliputi :

mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran

jasmani, dan

(36)

didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 5. Mengembangkan

sikap sportif, jujur, disiplin,

bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. 6. Mengembangkan

keterampilan untuk menjaga

keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. 7. Memahami konsep

aktivitas jasmani dan olahraga

dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat

dankebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3. Aktivitas senam

meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4. Aktivits ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi SKJ dan senam aerobik serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air meliputi :

permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. 6. Pendidikan luar

(37)

mendaki gunung. 7. Kesehatan

meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan

perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat

lingkunga hidup yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktiv dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

(38)

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, Seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan setiap semester.

Tabel 3 : Muatan Kurikulum Muatan Lokal

a. Muatan lokal Bahasa Jawa

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

Tujuan mengembangkan kemampuan beradat budaya Jawa.

1. Memupuk kemampuan berbahasa Jawa. 2. Meningkatkan

kepekaan dan

penghayatan terhadap karya sastra jawa. 3. Melestarikan dan

mengembangkan budaya Jawa sebagai salah satu pilar

Budaya Nasional.

Ruang lingkup bahan kajian Muatan Lokal Bahasa Jawa meliputi:

1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis

 Ceramah

 Diskusi

 Tanya jawab

 Penugasan

(39)

b. Muatan Lokal Bahasa Inggris

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

1. Mengembangkan kompetensi

berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiring tindakan

(langguage

accempaying action)

dalam konteks sekolah.

2. Memiliki kesadaran tentang hakikat pentingnya bahasa Inggris untuk

meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa inggris di SD mencakup kemampuan

berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek berikut : 1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis Keterampilan membaca menulis diarahkan untuk menunjang pelajaran

komunikasi lisan.

 Tanya jawab

 Penugasan

 Diskusi

 Informasi

(40)

c. Muatan Lokal Seni Janur

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

1. Memberi bekal

pengetahuan kepada siswa sadar dan peduli terhadap

lingkungannya. 2. Memberi bekal

pengetahuan kepada siswa, bahwa

kesenian merangkai janur yang didasari pengetahuan dapat memajukan/meingkatk an keterampilan dan meningkatkan usaha dibidang ekonomi.

Bahan kajian muatan lokal Seni Merangkai Janur meliputi :

1. Teknik

merangkai janur. 2. Merangkai janur

tunggal. 3. Aneka ragam

hiasan janur 4. Membentuk hiasan janur ganda

5. Rangkaian hiasan 6. Lampion

7. Kembar mayang 8. Pohon janur dan

umbul-umbul. 9. Ragam hiasan

janur.

 Penugasan

 Unjuk kerja

 Proyek

Tes tertulis Tes lisan Hasil karya

3. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat memasukan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan vokasional.

b. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

(41)

1. Memberi bekal kepada siswa tentang pentingnya kecakapan pribadi dan sosial.

2. Memberi bekal pengetahuan kepada siswa, tentang kecakapan akademik atau vokasional yang dapat digunakan untuk kepentingan masa depan. 3. Pendidikan

kecakapan hidup merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran.

Bahan kajian Pendidikan

Kecakapan Hidup pembuatan kripik pisang aneka rasa meliputi :

1. Cara pemilihan bahan baku dan bahan tambahan. 2. Cara pengupasan

kulit pisang. 3. Cara pencucian

pisang yang sudah dikupas. 4. Cara perendaman

dalam larutan natrium bisulfit 1% selama 10 menit. 5. Cara pengirisan

pisang tebal 1 – 1,5 mm

6. Cara penirisan 7. Cara

penggorengan 8. Cara pemberian

aneka rasa. 9. Cara penyortiran 10.Cara pengemasan

 Penugasan

(42)

4. Pendidikan Berbasis Keunggulan

a. Pendiaikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain.

b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

Tujuan Pendidikan Berbasis Keunggulan Teknologi Informasi Komputer di SDN Jenang 06 bertujuan : 1. Memahami pentingnya

menguasai teknologi dalam kehidupan globalisasi.

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap Teknologi Informasi Komputer.

3. Menampilkan kretivitas dengan menggunakan sarana Teknologi

Informasi dan Komputer. 4. Menampilkan peran

serta dalam perkembangan Teknologi Informasi Komputer.

Ruang lingkup kegiatan

ekstrakurikuler di SDN Jenang 06 meliputi :

1. Definisi komputer 2. Identifikasi

komputer 3. Memahami

sistem operasi 4. Memahami

program aplikasi

5. Bekerja dengan microsof word 6. Bekerja dengan

microsoft excel 7. Bekerja dengan

microsoft power point

 Demontrasi

(43)

5. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan diri di sekolah meliputi program seperti pada tabel 4. 1. Kepramukaan

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

Tujuan ekstrakurikuler

kepramukaan di SDN Jenang 06 adalah :

1. Membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian baik, berwatak luhur, tinggi mental dan moral, kuat beragamanya, cerdas dan tangkas, sehat jasmani dan rohaninya.

2. Membentuk warga negara yang berpancasila, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Ruang lingkup pendidikan kepramukaan di SDN Jenang 06

 Tanya jawab

(44)

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Tujuan ekstrakurikuler

kesenian di SDN Jenang 06bertujuan :

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya.

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya.

3. Menampilkan

kretivitas melalui seni budaya.

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya.

Ruang lingkup kegiatan

ekstrakurikuler di SDN Jenang 06 meliputi :

2. Seni tari 3. Seni suara 4. Seni baca puisi 5. Seni lukis 6. Seni membatik 7. Seni kriya

anyam

 Demontrasi

 Ceramah

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan

pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

2. Meningkatkan kemampuan, keterampilan gerak dasar.

3. Mencapai prestasi

Ruang lingkup kegiatan

ekstrakurikuler olah raga di SDN Jenang 06 meliputi :

1. Tenis meja 2. Sepak Takraw 3. Volly mini 4. Bulu Tangkis 5. Renang 6. Sepak Bola

 Ceramah

 Demontrasi

 Penugasan

(45)

sesuai kelompok usia pada cabang olahraga tertentu.

4. Mengembangkan sikapsportif, jujur, disiplin,

bertanggungjawab, bekerjasama, percaya diri dan demokratis.

4. Bimbingan dan Konseling

Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian

Tujuan kegiatan

Bimbingan dan Konseling di SDN Jenang 06 adalah :

1. Membiasakan berperilaku dan bertutur kata yang sopan.

2. Meningkatkan semangat belajar. 3. Mengetahui

kelemahan dan kekurangannya, sehingga dapat dicarikan solusi agar proses dan hasil pembelajaran meningkat.

4. Menyadari potensi yang ada pada diri siswa sehingga dapat

dikembangkan secara optimal.

Kegiatan Konseling dan Bimbingan di SDN Jenang 06 meliputi :

1. Bimbingan pribadi 2. Bimbingan

belajar 3. Bimbingan

sosial

4. Bimbingan karir

 Wawancara

 Angket

 Pengamatan

(46)

a. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Hari Waktu Pengampu.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kepramukaan

Kesenian

Tenis Meja

Sepak Takrow

Volly mini

BK

Jum’at

Sabtu

Rabu

Snin, Rabu, Jumat

Selasa, Kamis, Sabtu

Sabtu

14.00 – 17.00

15.00 – 16.30

14.00 – 17.00

14.00 – 17.00

12.00 – 13.00

09.00 – 10.00

Annisa Rofingatul J,S.Pd Muksonah,S.Pd.SD Daryanto,S.Pd

Ely Purwati,S.Pd.SD Rofingah,S.Pd.SD

Adi Suprihadi

Daryanto,S.Pd

Geta Fatekhah Oley

Guru Kelas Masing-masing

C. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Adapaun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :

(47)

2. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD / MI adalah antara 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

3. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

Satuan

n Per Tahun

Jumlah

IV-VI 35 32 34-38 1088-1216

(48)

D. Kriteria Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai Target Pencapaian Kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Berikut ini tabel Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal yang menjadi target yang berlaku saat ini.

Komponen Tahun Pelajaran

I II III IV V VI RT

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 76 76 76 76 76 76 76,00 2. Pendidikan kewarganegaraan 66 66 66 65 66 66 65,83 3. Bahasa Indonesia 76 76 76 76 76 76 76,00

4. Matematika 70 66 64 64 61 62 64,50

5. Ilmu Pengetahuan Alam 76 76 76 76 76 76 76,00 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 66 66 67 65 66 64 65,67 7. Seni Budaya dan Keterampilan 76 76 76 76 76 76 76,00 8. Pendidikan Jasmani dan

Olahraga Kesehatan 76 76 76 76 76 76 76,00 B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 66 66 65 65 66 63 65,17

2. Bahasa Inggris 66 66 66 66,00

3. Seni Janur 76 76 76 76,00

C. Pengembangan Diri

1. Kepramukaan B B B B B B

2. Kesenian B B B B B B

(49)

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Apabila peserta didik belum mencapai KKM maka akan diberikan remidiasi sebanyak 3 kali yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.

E. Kenaikan Kelas dan Lulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas memenuhi persyaratan berikut, yaitu :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran .

b. Memperoleh nilai sama Kriteria Ketuntasan Minimal atau di atasnya untuk 7 mata pelajaran pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran sebanyak mata pelajaran dan muatan lokal.

c. Kehadiran di kelas mencapai 90 %. d. Nilai kepribadian minimal B

Kelulusan mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus SD/MI setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaran dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan.

c. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Lulus Ujian Nasional.

e. Memiliki rata-rata nilai kepribadian baik.

(50)

F. PEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA

1. Pengantar

 Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa &negara sendiri.(KBBI). Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bhs. Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (wikipedia) .

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Puskur 2010)

 Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa melalui jalur pendidikan di Sekolah Dasar bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai: (1) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, (2) Kecintaan Terhadap Tanah Air, (3) Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi, Dasar, dan Falsafah Negara, (4) Kerelaan Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan (5) Kemampuan Awal Bela Negara.

 Pembinaan karakter yang dikembangkan meliputi 18 nilai, namun dalam pelaksanaannya ada 3 nilai utama yang ditonjolkan yaitu: Relegius dan Peduli Lingkungan (Budaya Bersih). Adapun 18 nilai selengkapnya adalah:

1. Relegius 10. Semangat kebangsaan

2. Jujur 11. Cinta Tanah Air

3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi

4. Disiplin 13. Bersahabat

5. Kerja keras 14. Cinta Damai

6. Kreatif 15. Gemar membaca

7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan 8. Demokratis 17. Peduli sosial 9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung jawab

(51)

diharapkan memahami nilai-nilai nasionalisme secara alamiah, tanpa disadari, dan tanpa terkesan sebagai suatu indoktrinasi.

 Aktivitas pembiasaan dilakukan dengan membiasakan peserta didik bersikap dan berperilaku yang mencerminkan semangat nasionalisme. Misalnya, berdisiplin, tertib, cinta kebersihan, setia kawan, peduli pada sesama, hormat pada guru/orang tua, rajin belajar, giat bekerja, dan nilai-nilai lain yang relevan. Melalui strategi ini, diharapkan anak tidak hanya memahami nilai dan makna nasionalisme, tapi lebih jauh anak mampu mengamalkan/membiasakan semangat nasionalisme itu dalam perilakunya sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.

G. BACA TULIS QUR’AN

(52)

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pembelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah / madrasah mengacu pada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah / madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut :

 Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhirnya pada bulan Juni berikutnya.

 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. SDN JENANG 06 menetapkan jumlah minggu efektif sebanyak 36 minggu.

 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu pembelajaran efektif kami atur sebagai berikut :

 Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah / madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/ atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat kabupaten/ kota dan/ atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

 Waktu libur dapat berbentuk jeda semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

(53)

 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

 Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam hal penentuan hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis

 Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran, adalah sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut :

 Kelas 1 melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS)

 Kelas 2 – 6 melaksanakan kegiatan kebersihan kelas, lingkungan sekolah. B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6(enam) hari, yaitu : HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.00 – 12.00

Selasa 07.00 – 12.00

Rabu 07.00 – 12.00

Kamis 07.00 – 12.00

Jum’at 07.00 – 10.05

Sabtu 07.00 – 08.45

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 36 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

C. Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi)

D. Libur Sekolah

(54)

Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut : - Libur awal dan akhir puasa

- Libur Sebelum dan Sesudah Idul Fitri - Libur semester 1

- Libur semester 2/akhir tahun pelajaran

Hari libur yang ditentukan oleh pemerintah pusat antara lain :

 Tahun baru

 Idul adha

 Natal

 Isra Mi’raj

 Waisak

 Wafat Isa Almasih

(55)

KALENDER PENDIDIKAN SD

UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG

TAHUN 2015/2016

SD NEGERI JENANG 06

Juli 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 5 12 19 26 1 – 8

Libur akhir tahun ajaran 2014/2015 Hari permulaan masuk sekolah Libur menjelang Idul Fitri Libur Idul Fitri

Libur Seteleh Idul Fitri

Senin 6 13 20 27

Agustus 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 2 9 16 23/30 17

Hbe : 25

Upacara bendera HUT RI

Senin 3 10 17 24/31

September 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 24

Hbe : 25

Libur Umum Tahun 2015

Senin 7 14 21 28

Oktober 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 4 11 18 25 1

Upacara Hari Besar Nasional Kegiatan Tengah Semester Libur Idul Adha

Jeda Tengah Semester

Upacara Hari Besar Nasional

(56)

KALENDER PENDIDIKAN SD

UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SD NEGERI JENANG 06

November 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 1 8 15 22 29 10

Hbe : 25

Upacara Hari Besar Nasional

Senin 2 9 16 23 30 Selasa 3 10 17 24

Rabu 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 Jum’at 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28

Desember 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 7 - 12

14 - 18 19 21,22,28-31

25 – 26 Hbe : 5

Ulangan Akhir Semester Persiapan Penyerahan LHB Penyerahan buku rapor Libur semester I Libur Hari Natal

Senin 7 14 21 28 Selasa 1 8 15 22 29 Rabu 2 9 16 23 30 Kamis 3 10 17 24 31 Jum’at 4 11 18 25

Sabtu 5 12 19 26

Januari 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 3 10 17 24/31 1

Hbe : 24

Libur tahun baru

Senin 4 11 18 25 Selasa 5 12 19 26 Rabu 6 13 20 27 Kamis 7 14 21 28 Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23

Februari 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 7 14 21 28 18

Hbe : 24

Libur Umum Tahun 2016

Senin 1 8 15 22 29 Selasa 2 9 16 23

(57)

KALENDER PENDIDIKAN SD

UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SD NEGERI JENANG 06

Maret 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 7 – 12

25

Hbe : 20

Kegiatan Tengah Semester Libur Umum Tahun 2016

Senin 7 14 21 28

April 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 3 10 17 24

Mei 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 1 8 15 22 29 2

Libur umum tahun 2016 Ujian Sekolah

Juni 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 5 12 19 26 6 – 11

Ulangan Umum Kenaikan Kelas Persiapan Penyerahan LHB Penyerahan rapor

(58)

TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI

http://inspirasi-motivasi-hidup.blogspot.com

Silakan anda catat alamt blog diatas untuk swaktu-waktu

mengunjunginya kembali, karena saya share lebih

banyak lagi informasi bermanfaat untuk anda.

Bagi para operator sekolah silakn kunjungi blog saya :

www.teknisi-computer.com

Asah kemampuan anda dalam hal memperbaiki

komputer dengan panduan teknisi komputer

dari Qbonk Media Group yang bisa anda

dapatkan di :

Gambar

Tabel I Struktur Kurikulum
Tabel 2 : Muatan Kurikulum Mata Pelajaran
Tabel 3 : Muatan Kurikulum Muatan Lokal

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta panduan yang disusun oleh BSNP, maka Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah diharapkan dapat

 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.  Pendidikan berbasis

Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Pengembangan KTSP yang di- susun Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan