LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SEKOLAH
SEKOLAH : SD NEGERI JENANG 06 KECAMATAN : MAJENANG
KABUPATEN : CILACAP
Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada: Tanggal dua belas bulan Juli tahun dua ribu tiga belas Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2015/2016
Di UPT DISDIKPORA Kecamatan Majenang
Majenang, 9 Juli 2015
Menyetujui Kepala Sekolah
Komite Sekolah
USMAN SUNARTO S UMARNI , S.Pd.
NIP 19690829 199203 2 005
Mengetahui
Kepala UPTD Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap
H. ROHANDI, S.Pd.,M.Pd. Pembina
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
SD NEGERI JENANG 06
KECAMATAN MAJENANG
Jl. Pisang No. 35 Tlp (0280) 623 006 Majenang
www.sdnjenang06.co.nr Kode Pos : 53257
TIM PENYUSUN
KURIKULUM SD NEGERI JENANG 06 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
NO NAMA JABATAN
DALAM TIM KETERANGAN
1 H. Rohandi, S.Pd.,M.Pd. Pelindung Ka UPTD DIKPORA
2 Jemingan, S.Pd. Pengarah Pengawas TK/SD
3 Ladiyo,S.Pd Nara Sumber Pengurus PGRI
4 Sunarto, A.Ma.Pd. Nara Sumber Kepala Desa/Tokoh
5 Sumarni, S.Pd. Ketua Kepala Sekolah
6 Usman Sunarto Wakil ketua Ketua Komite
7 Waskim Sekretaris Tenaga Administrasi
8 Muksonah,S.Pd.SD Bendahara Guru
9 Musinah,S.Pd.SD Anggota Guru
10 Sri Ningsih,S.Pd.SD Anggota Guru
11 Parni,S.Pd.SD Anggota Guru
12 Mulyati,S.Pd.SD Anggota Guru
13 Susiyati,S.Pd.I Anggota Guru
14 Solehati,S.Pd.SD Anggota Guru
15 Daryanto,S.Pd Anggota Guru
16 Wijayanti,S.Pd.SD Anggota Guru
17 Rofingah,S.Pd.SD Anggota Guru
18 Puji Rahayu, A.Ma. Anggota Guru
19 Novi Yanti,S.Pd.SD Anggota Guru
20 Dede Maria Susanti, S.Pd.I Anggota Guru 21 Annisa Rofingatu J, S.Pd. Anggota Guru
22 Eli Prwati Anggota Guru
23 Risa Kusuma Dewi Anggota Pustakawan
24 Sardiman Anggota Penjaga Sekolah
Majenang, 9 Juli 2015
Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
USMAN SUNARTO SUMARNI,S.Pd
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan A. Latar Belakang
B. Dasar Pengembangan KTSP C. Tujuan Pengembangan KTSP D. Prinsip Pengembangan KTSP II. Tujuan
A. Tujuan Pendidikan B. Visi Sekolah C. Misi Sekolah D. Tujuan Sekolah E. Motto Sekolah III. Struktur dan Muatan KTSP
A. Struktur Kurikulum B. Muatan Kurikulum
C. Pendidikan Kecakapan Hidup
D. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global E. Kegiatan Pengembangan Diri
F. Pengaturan Beban Belajar G. Ketuntasan Belajar
H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
I. Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa IV. Kalender Pendidikan
Lampiran-lampiran
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar B. KKM
C. Silabus
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa. Penyusunan melibatkan stakeholder agar kurikulum yang disusun benar-benar realistis sehingga dapat dilaksanakan dan dinilai pencapaiannya.
Pelaksanaan di sekolah melalui 3 jalur yaitu: (1) integrasi dalam mata pelajaran, (2) kegiatan ekstra kurikuler, dan (3) pembiasaan di dalam dan luar sekolah. Melalui pembinaan dan pembiasaan ini diharapkan agar terbentuk pribadi siswa yang relegius, cerdas, terampil, kreatif, berkarakter kuat, dan memiliki jiwa nasionalisme.
B. DASAR
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi (SI)
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap No. 420/0333/03/33 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 atau Standar Isi.
5. Inpres dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional yang dalamnya termuat pendidikan karakter. Peraturan gubernur yang menjadi dasar bagi pembinaan nasionalisme adalah Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/72/2010 tentang Pembentukan Tim Teknis Pembinaan Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Tengah.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Belajar untuk memahami dan menghayati.
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif. d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar untuk membangun dan menentukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c. Kalender Pendidikan. d. Silabus.
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan yang disusun oleh BSNP.
KTSP dikembangkan berdasarkan prisnsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki potensi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substandi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah dan harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
V. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. 5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup .Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja .Hal ini sangat penting terutama bagi satuan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dengan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan jender
Kurikulum harus diarahkan pada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
BAB II TUJUAN
A. Tujuan Umum Tingkat Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. VISI
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah / madrasah. Sekolah / madrasah sebagai unit penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut : (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat capatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tenpat, (3) era reformasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/ madrasah, (2) harapan msyarakat yang dilayani sekolah / madrasah.
VISI SD Negeri Jenang 06 adalah :
SEKOLAH SEBAGAI PUSAT KEGIATAN UNTUK MEMBENTUK MANUSIA YANG CERDAS, TERAMPIL, BERAKHLAK MULIA, BERKARAKTER, TAQWA PADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN BERDAYA SAING TINGGI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INSAN KAMIL
I ndikator Visi Sekolah
1. Meningkat dalam nilai rapor pada bidang kademis dan non akademis 2. Meningkat dalam nilai Ujian Sekolah
3. Meningkat proporsi lulusan yang dapat diterima di SMP Negeri/Swasta. 4. Meningkat dalam kegiatan berbagai lomba baik tingkat kecamatan maupun
tingkat kabupaten
5. Meningkat dalam hasil Pekan Olahraga, seni, budaya, dan perpustakaan 6. Meningkat dalam kegiatan keagamaan, pramuka, dan kedisiplinan sekolah 7. Meningkat dalam berperilaku sopan dan berbudi luhur
8. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
9. Meningkatnya kemampuan dan kreatifitas guru dalam menciptakan media/ strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.
10. Meningkatnya kemampuan guru dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi pengembangan profesi dan kemampuannya.
C. MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga seluruh siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat dan potensinya.
2. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat serta membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 3. Menumbuh kembangkan semangat “keunggulan” untuk meraih prestasi
secara intensif pada seluruh warga sekolah, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah serta stakeholder lainnya dalam kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
VI. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri Jenang 06 adalah : 1. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
2. Siswa sehat jasmani dan rohani.
3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya.
5. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah :
1. Nilai rapor kelas I s,d kelas VI rata-rata meningkat 0,5 dari tahun sebelumnya
2. Nilai Ujian Sekolah bagi siswa kelas VI meningkat 0,5 dari tahun sebelumnya
3. Proporsi lulusan yang diterima di SMP Negeri/Swasta mencapai 90% 4. Setiap kegiatan lomba yang diikuti masuk peringkat 10 besar di tingkat
kecamatan
5. Kegiatan Keagamaan, Kepramukaan dan sikap kedisiplinan sekolah semakin meningkat
6. Hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin kondusif
D. MOTTO SEKOLAH
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan bahan belajar yang tercantum dalam struktur. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen yaitu :
1. Komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokan sebagai berikut :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. 2. Komponen muatan lokal.
3. Pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum.
a. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel I.
Tabel I Struktur Kurikulum
Komponen Kelas dan Alokasi waktu
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
T
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 7 7 7
4. Matematika 7 7 7
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
7.Seni Budaya dan Keterampilan 3 3 3
8.Pendidikan Jasmani dan
Olah raga Kesehatan 4 4 4
B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Bahasa Inggris 3. Seni Janur
2
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka 2 2 2 2
Jumlah 30 31 32 40 40 40
b. Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam strukur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam standar isi.
Penambahan jam pelajaran 4 jam diperuntukan untuk : 1) Muatan lokal Bahasa Inggris 2 jam pelajaran
2) Muatan lokal Pertanian Terpadu 2 jam pelajaran
d. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan kondisi obyektif sekolah kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan sekolah adalah sebagai berikut :
1) Kepramukaan 2) Kesenian 3) Olahraga
4) Upacara Bendera
5) Bimbingan dan Konseling
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
Pengembangan diri yang tidak terprogram dilakukan secara rutin berupa pembiasaan seperti mengucapkan salam,berjabat tangan,dan membuang sampah pada tempatnya.
e. Pembelajaran kelas 1, 2 dan 3 dengan menggunakan pendekatan tematik.
B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai bahan ajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Mata pelajaran seperti pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 : Muatan Kurikulum Mata Pelajaran Mata Pelajaran Agama Islam
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian 1. Menumbuh
kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
Ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Ceramah dan diskusi
Informasi
Tanya jawab
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan
manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Penugasan
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian 1. Mata Pelajaran PAK di
SD bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya. b. Menanamkan
pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya. c. Menghsilkan
manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang prulalistik.
2. Fungsi
a. Memampukan
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-karya-Nya.
2. Nilai-nilai Kristiani: Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif
hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya
Ceramah dan diskusi
Informsi
Tanya jawab
peserta didik memahami kasih dan karya allah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Membantu peserta didik
mentranformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katholik
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Agama
Katholik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman kristiani berarti membangun kesetiaan pada injil Yesus Kristus yang memiliki
keprihatinan tunggal, yakni kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan peristiwa penyelamatan : situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katholik di Sekolah Dasar mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah :
1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang
pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki
kemampuan dan
Diskusi
Informsi
Tanya jawab
dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan,kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan
kepercayaan.
keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. 2. Yesus Kristus;
Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. 3. Gereja; Aspek ini
membahas tentang makna gereja,
bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Kemasyarakatan;
masyarakat sesuai dengan Firman Allah/ sabda Tuhan, Ajaran Yesus dan ajaran Agama.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
Tujuan Ruang Lingkup Metod Penilaian Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menumbuhkembang kan dan
meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Sradha 2. Susila 3. Yadnya 4. Kitab Suci 5. Orang Suci 6. Hari-hari suci 7. Kepemimpinan 8. Alam Semesta 9. Budaya dan
Tanya Jawab
Penugasan
Mata Pelajaran Agama Budha
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Agama
Budha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattya dan Mahasattya
2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningkatan pelaksanaan moral (Sila) meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Budha Dharma (Agama Budha).
3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati,, dan mengamalkan/mener apkan Dharma sesuai dengan
Ajaran Budha yang terkandung dalam Kitab Suci Tripitaka/ Tripitaka sehingga menjadi manusia yang
bertanggungjawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami agama Budha dan sejarah perkembangannya di Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan. 2. Berpartisipasi secara
aktif dan
Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif dalam
bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi
3. Berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa – bangsa lainnya. 4. Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
n.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. 3. Berkembang
secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan
teknologi informasi dan komunikasi.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran Bahasa
Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berkomunikasi
secara efektif dan efesiensi sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 2. Menghargai dan
bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami bahasa
Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis Pada akhir
pendidikan di SD, peserta didik telah membaca
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 6. Menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
Mata Pelajaran Matematika
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran
Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat
generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan
masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD aspek-aspek sebagai berikut : 1. Bilangan 2. Geometri dan
pengukuran 3. Pengolahan
matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran IPA di SD
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Makhluk hidup
dan proses kehidupan, yaitu manusia,
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungn yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta
kesehatan. 2. Benda/materi,
sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan gas. 3. Energi dan
perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana 4. Bumi dan alam
semesta
sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal
pengetahuan,
konseDIKPORAetera mpilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran IPS
bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen
dan kesadaran terhadap nilai-nilai
Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Manusia, tempat dan lingkungan 2. Waktu,
keberlanjutan dan Perubahan 3. Sistem sosial
dan budaya 4. Perilaku
sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Mata pelajaran Seni
Budaya dan
Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3. Menampilkan
kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan
Mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. 2. Seni musik
mencakup
kemampuan untuk menguasai oleh vokal, memainkan
keterampilan dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
alat musik, apresiasi karya musik.
3. Seni tari, mencakup
keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari 4. Seni drama,
mencakup keterampilan pementasan dengan
memadukan seni musik, seni tari dan peran.
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skill)
yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,
diajarkan satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu
menyelenggarakan lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan
diikutinya. Pada tingkat SD/ MI, mata pelajaran keterampilan
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengolahan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung
Ruang lingkup Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Permainan dan ekplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif, atletik kasti, rounders, kipers, sepak bola, bola basket, bola voly, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas
pengembangan meliputi :
mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan
didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 5. Mengembangkan
sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. 6. Mengembangkan
keterampilan untuk menjaga
keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. 7. Memahami konsep
aktivitas jasmani dan olahraga
dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat
dankebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3. Aktivitas senam
meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4. Aktivits ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi SKJ dan senam aerobik serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi :
permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. 6. Pendidikan luar
mendaki gunung. 7. Kesehatan
meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkunga hidup yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktiv dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, Seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan setiap semester.
Tabel 3 : Muatan Kurikulum Muatan Lokal
a. Muatan lokal Bahasa Jawa
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
Tujuan mengembangkan kemampuan beradat budaya Jawa.
1. Memupuk kemampuan berbahasa Jawa. 2. Meningkatkan
kepekaan dan
penghayatan terhadap karya sastra jawa. 3. Melestarikan dan
mengembangkan budaya Jawa sebagai salah satu pilar
Budaya Nasional.
Ruang lingkup bahan kajian Muatan Lokal Bahasa Jawa meliputi:
1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Penugasan
b. Muatan Lokal Bahasa Inggris
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
1. Mengembangkan kompetensi
berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiring tindakan
(langguage
accempaying action)
dalam konteks sekolah.
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa inggris di SD mencakup kemampuan
berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek berikut : 1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis Keterampilan membaca menulis diarahkan untuk menunjang pelajaran
komunikasi lisan.
Tanya jawab
Penugasan
Diskusi
Informasi
c. Muatan Lokal Seni Janur
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
1. Memberi bekal
pengetahuan kepada siswa sadar dan peduli terhadap
lingkungannya. 2. Memberi bekal
pengetahuan kepada siswa, bahwa
kesenian merangkai janur yang didasari pengetahuan dapat memajukan/meingkatk an keterampilan dan meningkatkan usaha dibidang ekonomi.
Bahan kajian muatan lokal Seni Merangkai Janur meliputi :
1. Teknik
merangkai janur. 2. Merangkai janur
tunggal. 3. Aneka ragam
hiasan janur 4. Membentuk hiasan janur ganda
5. Rangkaian hiasan 6. Lampion
7. Kembar mayang 8. Pohon janur dan
umbul-umbul. 9. Ragam hiasan
janur.
Penugasan
Unjuk kerja
Proyek
Tes tertulis Tes lisan Hasil karya
3. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat memasukan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
1. Memberi bekal kepada siswa tentang pentingnya kecakapan pribadi dan sosial.
2. Memberi bekal pengetahuan kepada siswa, tentang kecakapan akademik atau vokasional yang dapat digunakan untuk kepentingan masa depan. 3. Pendidikan
kecakapan hidup merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran.
Bahan kajian Pendidikan
Kecakapan Hidup pembuatan kripik pisang aneka rasa meliputi :
1. Cara pemilihan bahan baku dan bahan tambahan. 2. Cara pengupasan
kulit pisang. 3. Cara pencucian
pisang yang sudah dikupas. 4. Cara perendaman
dalam larutan natrium bisulfit 1% selama 10 menit. 5. Cara pengirisan
pisang tebal 1 – 1,5 mm
6. Cara penirisan 7. Cara
penggorengan 8. Cara pemberian
aneka rasa. 9. Cara penyortiran 10.Cara pengemasan
Penugasan
4. Pendidikan Berbasis Keunggulan
a. Pendiaikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain.
b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
Tujuan Pendidikan Berbasis Keunggulan Teknologi Informasi Komputer di SDN Jenang 06 bertujuan : 1. Memahami pentingnya
menguasai teknologi dalam kehidupan globalisasi.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap Teknologi Informasi Komputer.
3. Menampilkan kretivitas dengan menggunakan sarana Teknologi
Informasi dan Komputer. 4. Menampilkan peran
serta dalam perkembangan Teknologi Informasi Komputer.
Ruang lingkup kegiatan
ekstrakurikuler di SDN Jenang 06 meliputi :
1. Definisi komputer 2. Identifikasi
komputer 3. Memahami
sistem operasi 4. Memahami
program aplikasi
5. Bekerja dengan microsof word 6. Bekerja dengan
microsoft excel 7. Bekerja dengan
microsoft power point
Demontrasi
5. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri di sekolah meliputi program seperti pada tabel 4. 1. Kepramukaan
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
Tujuan ekstrakurikuler
kepramukaan di SDN Jenang 06 adalah :
1. Membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian baik, berwatak luhur, tinggi mental dan moral, kuat beragamanya, cerdas dan tangkas, sehat jasmani dan rohaninya.
2. Membentuk warga negara yang berpancasila, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Ruang lingkup pendidikan kepramukaan di SDN Jenang 06
Tanya jawab
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian Tujuan ekstrakurikuler
kesenian di SDN Jenang 06bertujuan :
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya.
3. Menampilkan
kretivitas melalui seni budaya.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya.
Ruang lingkup kegiatan
ekstrakurikuler di SDN Jenang 06 meliputi :
2. Seni tari 3. Seni suara 4. Seni baca puisi 5. Seni lukis 6. Seni membatik 7. Seni kriya
anyam
Demontrasi
Ceramah
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
2. Meningkatkan kemampuan, keterampilan gerak dasar.
3. Mencapai prestasi
Ruang lingkup kegiatan
ekstrakurikuler olah raga di SDN Jenang 06 meliputi :
1. Tenis meja 2. Sepak Takraw 3. Volly mini 4. Bulu Tangkis 5. Renang 6. Sepak Bola
Ceramah
Demontrasi
Penugasan
sesuai kelompok usia pada cabang olahraga tertentu.
4. Mengembangkan sikapsportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, bekerjasama, percaya diri dan demokratis.
4. Bimbingan dan Konseling
Tujuan Ruang Lingkup Metode Penilaian
Tujuan kegiatan
Bimbingan dan Konseling di SDN Jenang 06 adalah :
1. Membiasakan berperilaku dan bertutur kata yang sopan.
2. Meningkatkan semangat belajar. 3. Mengetahui
kelemahan dan kekurangannya, sehingga dapat dicarikan solusi agar proses dan hasil pembelajaran meningkat.
4. Menyadari potensi yang ada pada diri siswa sehingga dapat
dikembangkan secara optimal.
Kegiatan Konseling dan Bimbingan di SDN Jenang 06 meliputi :
1. Bimbingan pribadi 2. Bimbingan
belajar 3. Bimbingan
sosial
4. Bimbingan karir
Wawancara
Angket
Pengamatan
a. Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Hari Waktu Pengampu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepramukaan
Kesenian
Tenis Meja
Sepak Takrow
Volly mini
BK
Jum’at
Sabtu
Rabu
Snin, Rabu, Jumat
Selasa, Kamis, Sabtu
Sabtu
14.00 – 17.00
15.00 – 16.30
14.00 – 17.00
14.00 – 17.00
12.00 – 13.00
09.00 – 10.00
Annisa Rofingatul J,S.Pd Muksonah,S.Pd.SD Daryanto,S.Pd
Ely Purwati,S.Pd.SD Rofingah,S.Pd.SD
Adi Suprihadi
Daryanto,S.Pd
Geta Fatekhah Oley
Guru Kelas Masing-masing
C. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Adapaun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :
2. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD / MI adalah antara 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Satuan
n Per Tahun
Jumlah
IV-VI 35 32 34-38 1088-1216
D. Kriteria Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai Target Pencapaian Kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal yang menjadi target yang berlaku saat ini.
Komponen Tahun Pelajaran
I II III IV V VI RT
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 76 76 76 76 76 76 76,00 2. Pendidikan kewarganegaraan 66 66 66 65 66 66 65,83 3. Bahasa Indonesia 76 76 76 76 76 76 76,00
4. Matematika 70 66 64 64 61 62 64,50
5. Ilmu Pengetahuan Alam 76 76 76 76 76 76 76,00 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 66 66 67 65 66 64 65,67 7. Seni Budaya dan Keterampilan 76 76 76 76 76 76 76,00 8. Pendidikan Jasmani dan
Olahraga Kesehatan 76 76 76 76 76 76 76,00 B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 66 66 65 65 66 63 65,17
2. Bahasa Inggris 66 66 66 66,00
3. Seni Janur 76 76 76 76,00
C. Pengembangan Diri
1. Kepramukaan B B B B B B
2. Kesenian B B B B B B
Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan dapat meningkat dari tahun ke tahun.
Apabila peserta didik belum mencapai KKM maka akan diberikan remidiasi sebanyak 3 kali yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.
E. Kenaikan Kelas dan Lulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas memenuhi persyaratan berikut, yaitu :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran .
b. Memperoleh nilai sama Kriteria Ketuntasan Minimal atau di atasnya untuk 7 mata pelajaran pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran sebanyak mata pelajaran dan muatan lokal.
c. Kehadiran di kelas mencapai 90 %. d. Nilai kepribadian minimal B
Kelulusan mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus SD/MI setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaran dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Lulus Ujian Nasional.
e. Memiliki rata-rata nilai kepribadian baik.
F. PEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA
1. Pengantar
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa &negara sendiri.(KBBI). Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bhs. Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (wikipedia) .
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Puskur 2010)
Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa melalui jalur pendidikan di Sekolah Dasar bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai: (1) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, (2) Kecintaan Terhadap Tanah Air, (3) Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi, Dasar, dan Falsafah Negara, (4) Kerelaan Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan (5) Kemampuan Awal Bela Negara.
Pembinaan karakter yang dikembangkan meliputi 18 nilai, namun dalam pelaksanaannya ada 3 nilai utama yang ditonjolkan yaitu: Relegius dan Peduli Lingkungan (Budaya Bersih). Adapun 18 nilai selengkapnya adalah:
1. Relegius 10. Semangat kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat
5. Kerja keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar membaca
7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan 8. Demokratis 17. Peduli sosial 9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung jawab
diharapkan memahami nilai-nilai nasionalisme secara alamiah, tanpa disadari, dan tanpa terkesan sebagai suatu indoktrinasi.
Aktivitas pembiasaan dilakukan dengan membiasakan peserta didik bersikap dan berperilaku yang mencerminkan semangat nasionalisme. Misalnya, berdisiplin, tertib, cinta kebersihan, setia kawan, peduli pada sesama, hormat pada guru/orang tua, rajin belajar, giat bekerja, dan nilai-nilai lain yang relevan. Melalui strategi ini, diharapkan anak tidak hanya memahami nilai dan makna nasionalisme, tapi lebih jauh anak mampu mengamalkan/membiasakan semangat nasionalisme itu dalam perilakunya sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.
G. BACA TULIS QUR’AN
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pembelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah / madrasah mengacu pada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah / madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut :
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhirnya pada bulan Juni berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. SDN JENANG 06 menetapkan jumlah minggu efektif sebanyak 36 minggu.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu pembelajaran efektif kami atur sebagai berikut :
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah / madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/ atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat kabupaten/ kota dan/ atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Waktu libur dapat berbentuk jeda semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam hal penentuan hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran, adalah sebagai berikut :
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut :
Kelas 1 melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS)
Kelas 2 – 6 melaksanakan kegiatan kebersihan kelas, lingkungan sekolah. B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6(enam) hari, yaitu : HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 – 12.00
Selasa 07.00 – 12.00
Rabu 07.00 – 12.00
Kamis 07.00 – 12.00
Jum’at 07.00 – 10.05
Sabtu 07.00 – 08.45
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 36 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
C. Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi)
D. Libur Sekolah
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut : - Libur awal dan akhir puasa
- Libur Sebelum dan Sesudah Idul Fitri - Libur semester 1
- Libur semester 2/akhir tahun pelajaran
Hari libur yang ditentukan oleh pemerintah pusat antara lain :
Tahun baru
Idul adha
Natal
Isra Mi’raj
Waisak
Wafat Isa Almasih
KALENDER PENDIDIKAN SD
UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG
TAHUN 2015/2016
SD NEGERI JENANG 06
Juli 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 5 12 19 26 1 – 8
Libur akhir tahun ajaran 2014/2015 Hari permulaan masuk sekolah Libur menjelang Idul Fitri Libur Idul Fitri
Libur Seteleh Idul Fitri
Senin 6 13 20 27
Agustus 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 2 9 16 23/30 17
Hbe : 25
Upacara bendera HUT RI
Senin 3 10 17 24/31
September 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 24
Hbe : 25
Libur Umum Tahun 2015
Senin 7 14 21 28
Oktober 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 4 11 18 25 1
Upacara Hari Besar Nasional Kegiatan Tengah Semester Libur Idul Adha
Jeda Tengah Semester
Upacara Hari Besar Nasional
KALENDER PENDIDIKAN SD
UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SD NEGERI JENANG 06
November 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 1 8 15 22 29 10
Hbe : 25
Upacara Hari Besar Nasional
Senin 2 9 16 23 30 Selasa 3 10 17 24
Rabu 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 Jum’at 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28
Desember 2015 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 7 - 12
14 - 18 19 21,22,28-31
25 – 26 Hbe : 5
Ulangan Akhir Semester Persiapan Penyerahan LHB Penyerahan buku rapor Libur semester I Libur Hari Natal
Senin 7 14 21 28 Selasa 1 8 15 22 29 Rabu 2 9 16 23 30 Kamis 3 10 17 24 31 Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Januari 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 3 10 17 24/31 1
Hbe : 24
Libur tahun baru
Senin 4 11 18 25 Selasa 5 12 19 26 Rabu 6 13 20 27 Kamis 7 14 21 28 Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23
Februari 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 7 14 21 28 18
Hbe : 24
Libur Umum Tahun 2016
Senin 1 8 15 22 29 Selasa 2 9 16 23
KALENDER PENDIDIKAN SD
UPT DINAS DIKPORA KECAMATAN MAJENANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SD NEGERI JENANG 06
Maret 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 6 13 20 27 7 – 12
25
Hbe : 20
Kegiatan Tengah Semester Libur Umum Tahun 2016
Senin 7 14 21 28
April 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 3 10 17 24
Mei 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 1 8 15 22 29 2
Libur umum tahun 2016 Ujian Sekolah
Juni 2016 Tanggal Kegiatan Minggu 5 12 19 26 6 – 11
Ulangan Umum Kenaikan Kelas Persiapan Penyerahan LHB Penyerahan rapor