KURIKULUM
KURIKULUM
TINGKAT
TINGKAT
SATUAN
SATUAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
(KTSP)
(KTSP)
PANDUAN KTSPPANDUAN RPP
PERBANDINGAN MAPEL
LANDASAN
LANDASAN
Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Republik Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
tentang Standar Nasional Pendidikan
Pendidikan
Standar Isi( Permen 22/2006)Standar Isi( Permen 22/2006) Standar Kompetensi Standar Kompetensi
Kurikulum
tingkat
satuan
Kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan (KTSP) adalah
pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum
operasional
yang
kurikulum
operasional
yang
disusun dan dilaksanakan oleh
disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing
satuan
masing-masing
satuan
pendidikan.
pendidikan.
Setiap Kelompok / Satuan Pendidikan danSetiap Kelompok / Satuan Pendidikan dan
• Komite Sekolah / MadrasahKomite Sekolah / Madrasah KTSP dikembangkan oleh :
Di bawah Koordinasi dan
Di bawah Koordinasi dan
Supervisi
Supervisi
• Dinas Pendidikan/Kantor Depag Dinas Pendidikan/Kantor Depag Kab/Kota untuk Pendidikan Dasar
Kab/Kota untuk Pendidikan Dasar
• Dinas Pendidikan/Kantor Depag Dinas Pendidikan/Kantor Depag Provinsi untuk Pendidikan
Provinsi untuk Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Pedoman Pengembangan
Pedoman Pengembangan
KTSP
KTSP
Standar IsiStandar Isi Standar Kompetensi Standar Kompetensi
Lulusan Lulusan
Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip Pengembangan KTSP
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Beragam dan terpaduBeragam dan terpadu
Tanggap Tanggap terhadap terhadap perkembangan perkembangan ilmu ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
pengetahuan, teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupanRelevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambunganMenyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Acuan Operasional Penyusunan
Acuan Operasional Penyusunan
KTSP
KTSP
PeningkatanPeningkatan imaniman dandan takwatakwa sertaserta akhlakakhlak muliamulia PeningkatanPeningkatan potensipotensi, , kecerdasankecerdasan, , dandan minatminat
sesuai
sesuai dengandengan tingkattingkat perkembanganperkembangan dandan kemampuan
kemampuan pesertapeserta didikdidik
KeragamanKeragaman potensipotensi dandan karakteristikkarakteristik daerah daerah dandan lingkungan
lingkungan
TuntutanTuntutan pembangunan daerah pembangunan daerah dandan nasional nasional TuntutanTuntutan dunia dunia kerjakerja
PerkembanganPerkembangan ilmu ilmu pengetahuanpengetahuan, teknologi, teknologi, , dandan seni
AgamaAgama
DinamikaDinamika perkembanganperkembangan global global
PersatuanPersatuan nasional nasional dandan nilai-nilainilai-nilai kebangsaankebangsaan
KondisiKondisi sosialsosial budayabudaya masyarakatmasyarakat setempatsetempat
KesetaraanKesetaraan JenderJender
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
takwa serta akhlak mulia.
Peningkatan iman dan takwa serta
Peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia
Kurikulum disusun agar memungkinkan
Kurikulum disusun agar memungkinkan
pengembangan keragaman potensi, minat,
pengembangan keragaman potensi, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan
kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan
kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
dengan tingkat perkembangannya.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
sesuai dengan tingkat perkembangan dan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
kontribusi bagi pengembangan daerah.
Keragaman potensi dan
Keragaman potensi dan
karakteristik daerah dan lingkungan
Pengembangan kurikulum harus Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
pembangunan daerah dan nasional.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Tuntutan pembangunan daerah
Tuntutan pembangunan daerah
dan nasional
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki
untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja sesuai dengan tingkat
dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan
perkembangan peserta didik dan kebutuhan
dunia kerja, khususnya bagi mereka yang
dunia kerja, khususnya bagi mereka yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
tinggi.
T
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan
dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi,
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
dan seni.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Perkembangan ilmu pengetahuan,
Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan untuk Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah
yang berlaku di lingkungan sekolah
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
hidup berdampingan dengan bangsa lain.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Kurikulum harus mendorong wawasan dan Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Indonesia.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Kurikulum harus dikembangkan dengan
Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya
memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang
masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya.
kelestarian keragaman budaya.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Kurikulum harus diarahkan kepada Kurikulum harus diarahkan kepada
pendidikan yang berkeadilan dan pendidikan yang berkeadilan dan
mendorong tumbuh kembangnya mendorong tumbuh kembangnya
kesetaraan jender. kesetaraan jender.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
pendidikan.
ACUAN OPERASIONAL KTSP
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan Pendidikan
B. Struktur dan Muatan KTSP B. Struktur dan Muatan KTSP C. Kalender Pendidikan
C. Kalender Pendidikan D. Silabus
D. Silabus E. RPP
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan
Pendidikan
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP
Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan
Satuan Satuan pendidikan pendidikan dapat dapat menyusun menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
dengan memperhatikan kalender pendidikan
dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP
Struktur dan Muatan KTSP
Struktur dan Muatan KTSP
Mata pelajaranMata pelajaran Muatan lokalMuatan lokal
Kegiatan Pengembangan DiriKegiatan Pengembangan Diri Pengaturan Beban BelajarPengaturan Beban Belajar
Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan KelulusaKenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusa
n
n
Pendidikan Kecakapan HidupPendidikan Kecakapan Hidup
Mata pelajaran beserta alokasi waktu
Mata pelajaran beserta alokasi waktu
untuk ma
untuk masing-masing tingkat satuan sing-masing tingkat satuan pendidikan tertera pada struktur
pendidikan tertera pada struktur
kurikulum yang terca
kurikulum yang tercantum ntum dalam dalam Standar Isi.
Standar Isi.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
pendidikan.
Struktur dan Muatan KTSP
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
Khusus
Khusus
untuk
untuk
sekolah
sekolah
menengah
menengah
kejuruan pengembangan diri terutama
kejuruan pengembangan diri terutama
ditujukan
untuk
pengembangan
ditujukan
untuk
pengembangan
kreativitas dan bimbingan karier.
kreativitas dan bimbingan karier.
Pengembangan
Pengembangan
diri
diri
untuk
untuk
satuan
satuan
pendidikan khusus menekankan pada
pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup da
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik
satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik
kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB
kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB
/SMK/MAK kategori standar.
/SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan
digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan
oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.
oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori
digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori
mandiri.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
pada sistem paket dialokasikan sebagaimana pada sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan Satuan pendidikan dimungkinkan menambah pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kebutuhan peserta didik dalam mencapai
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam Alokasi waktu untuk praktik, dua jam
kegiatan praktik di sekolah setara dengan kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai
berikut. berikut.
Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap
muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. mandiri tidak terstruktur.
Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit
tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan
Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP.
dikembangkan oleh BSNP.
Struktur dan Muatan KTSP
Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan pendidikan
SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan vokasional.
kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata pelajaran.
dari pendidikan semua mata pelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan
atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan
dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran.
dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran.
Pendidikan Pendidikan berbasis berbasis keunggulan keunggulan lokal lokal dapat dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh
akreditasi.
akreditasi.
Struktur dan Muatan KTSP
PENYUSUNAN KTSP
PENYUSUNAN KTSP
Analisis KonteksAnalisis Konteks
• Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di
sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga
sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan
kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan
program-program yang ada di sekolah
program yang ada di sekolah
• Analisis peluang dan tantangan yang ada di Analisis peluang dan tantangan yang ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah,
masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan
dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan
sosial budaya.
sosial budaya.
• Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum
Tim Penyusun
Tim Penyusun
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan
pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK terdiri
pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK terdiri
atas guru, konselor, kepala sekolah, komite
atas guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber, dengan kepala
sekolah, dan nara sumber, dengan kepala
sekolah
sebagai
ketua
merangkap
sekolah
sebagai
ketua
merangkap
anggota, dan disupervisi oleh dinas
anggota, dan disupervisi oleh dinas
kabupaten/kota
dan
provinsi
yang
kabupaten/kota
dan
provinsi
yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Kegiatan Penyusunan
Kegiatan Penyusunan
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah
rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah
dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum
tahun pelajaran baru.
tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi:
satuan pendidikan secara garis besar meliputi:
penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi,
penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi,
serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari
serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan
Pemberlakuan
Pemberlakuan
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP, Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP,
SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta
SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta
diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota
diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA, Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA,
dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta
dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta
diketahui oleh komite madrasah dan oleh departemen yang
diketahui oleh komite madrasah dan oleh departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB, Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB,
SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas provinsi yang
serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas provinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan.