• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN SEKOLAH DALAM SISTEM PENDIDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN SEKOLAH DALAM SISTEM PENDIDI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

“PENDIDIKAN SEKOLAH DALAM SISTEM

PENDIDIKAN NASIONAL”

Disusun Oleh:

Kelompok VII

Muh. Faturrahman S. 10540 9648 15 Vista Alnia Pratiwi 10540 9659 15 Dian Ramadhani 10540 9646 15

Irmayana 10540 9633 15

Nurlaeli Abdullah 10540 9627 15

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr... Wb...

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami, kelompok 7 selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah berdasar mata kuliah Pengantar Pendidikan, yang berjudul “Pendidikan Sekolah dan Sistem Pendidikan Nasional”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pembelajaran selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Wr... Wb...

Makassar, 4 April 2017

Penyusun

(3)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan ...2

D. Manfaat Penulisan ...2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional...3

B. Tujuan Pendidikan...4

C. Jalur dan Jenjang Pendidikan...5

D. Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal...8

E. Hubungan Kurikulum dengan Tujuan Pendidikan...11

F. Karakteristik Sistem Pendidikan Nasional Indonesia ...12

G. Program Dan Pengelolaan Pendidikan...15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...16

B. Saran ...16

(4)

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang. Ia ingin mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia barusaha untuk meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus.

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), dahulu bernama Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas). Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Telah menjadi amanat pembukaan UUD 1945, bahwa pemerintah wajib menyediakan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem pendidikan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem tersebut adalah sistem pendidikan nasional.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, rumusan masalah yang akan dikaji diantaranya:

(5)

2. Apa saja tujuan pendidikan nasional? 3. Apa definisi jalur pendidikan?

4. Bagaimana perbedaan Kurikulum nasional dan Kurikulum lokal? 5. Bagaimana hubungan kurikulum dengan tujuan pendidikan? 6. Bagaimana Karakteristik Sistem Pendidikan Nasional Indonesia ? 7. Bagaimana program dan pengelolaan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk:

1. mengetahui pengertian dari sistem pendidikan nasional

2. mengetahui tujuan pendidikan nasional 3. mengetahui definisi jalur pendidikan

4. mengetahui perbedaan Kurikulum nasional dan Kurikulum lokal 5. mengetahui hubungan kurikulum dengan tujuan pendidikan 6. mengetahui karakteristik sistem pendidikan nasional Indonesia 7. mengetahui program dan pengelolaan pendidikan

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang bisa diambil dari makalah ini adalah :

1. Bagi Penulis, bahwa melalui pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan dan pengalaman dalam menulis.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Sedangkan, Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.

(7)

diatas seajalan dengan pendapat Purwanto (1987 :11) yang menyatakan bahwa Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.

B. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.

Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

1. Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen)

Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”

Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”

(8)

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

3. Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO

Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

C. Jalur Dan Jenjang Pendidikan Nasional

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan informal.

1. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang. Yang terdiri atas TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan Pendidikan Tinggi atau Universitas. Pendidikan formal ada yang berstatus negeri dan swasta.

Ciri-ciri pendidikan formal:

a) Tempat pembelajaran di gedung sekolah

b) Ada persyaratan khusus untuk menjadi peserta didik c) Kurikulum jelas

d) Materi pembelajaran bersifat akademis e) Proses pendidikan memakan waktu lama f) Ada ujian formal

g) Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau swasta h) Tenaga pengajar memilikikualifikasi tertentu

(9)

2. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal

b) Tempat pembelajaran bisa di luar gedung sekolah c) Kadang tidak ada persyaratan khusus

d) Umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas

e) Adanya program tertentu yang khusus yang hendak di tangani f) Bersifat praktis dan khusus

g) Pendidikan berlangsung singkat h) Terkadang ada ujian

i) Dapat dilakukan oleh Pemerintah dan Swasta

3. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga atau lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Seperti: Pendidikan Agama, Budi Pekerti, Etika, Sopan Santun, Moral dan Sosialisasi.

Ciri-ciri Pendidikan Informal:

a) Tempat pembelajaran bisa dimana saja b) Tidak ada persyaratan dan Jenjang

c) Tidak ada program yang direncanakan secara formal

d) Tidak ada ujian dan materi tertentu yang harus tersaji secara formal

e) Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan berdasrkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan.

Jenjang pendidikan formal terdiri atas:

a) SD/MI adalah jenjang paling dasar dan ditempuh selama 6 tahun.

b) SMP/MTS/Sederajat adalah jenjang pendidikan dasar dan ditempuh selama 3 tahun.

(10)

d) Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Di Indonesia ada beberapa jenis perguruan tinggi, antara lain: Akademi, Politeknik, Institut, Universitas, Sekolah Tinggi.

Sedangkan Jenis Pendidikan antara lain,

a) Pendidikan Umum, pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

b) Pendidikan Kejuruan, pendidikan dasar yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.

c) Pendidikan Akademik, pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, tekhnologi, atau seni tertentu (Program Sarjana dan Pasca Sarjana).

d) Pendidikan Profesi, pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan pesert didik agar memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian tertentu.

e) Pendidikan Vokasi, pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

f) Pendidikan Keagamaan, pendidikian dasar, menengah dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan tentang ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama. Contoh: Pesantren, MI, MTS, MA, MAK, Sekolah Tinggi Theologia.

4. Pendidikan Khusus, pendidikan yang diselenggarakan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif. Contoh: Sekolah luar biasa.

D. Kurikulum Nasional Dan Kurikulum Lokal 1. Kurikulum Nasional

(11)

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan teartentu.

Secara garis besar kurikulum merupakan hal terpenting dalam sebuah sistem pendidikan, dimana seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran termaktub dalam kurikulum. Pun juga kurikulum sebagai wahana untuuk mewujudkan tujuan pendidikan pada masing-masing jenis/jenjang satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional. Pendidikan memang seharusnya bersinergi dengan perkembangan zaman, terselaraskanya pendidikan betul-betul menjadi kebutuhan zaman. Untuk mencapai hal terebut, kurikulum sebagai tonggak dari sebuah sistem pembelajaran dalam perkembangnya mengalami perkembangan dari masa-kemasa, dimana sejak dikumdangkan proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1945 hingga saat ini (2006), Kurikulum Nasional Pendidikan mengalami peruberubah 9 kali kali, (kurikulum Tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006) dan kurikulum 2013 yang rencananya akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014 M.

Pada pada hakikatnya kurikulum berkembang dinamis evolusioner seiring berputarnya waktu dan bergulirnya rentang kehidupan umat manusia di muka bumi. Pada mulanya kurikulum berkembang di Erofa dari Zaman Kuno hingga dapat dikenal dan diterapkan di Indonesia. Pada awal perkembanganya, kuriklum tidak tertulis dalam sebuah maktab, namun pada era selanjutnya zaman yunani kurikulum mulai dihasilkan dalam bentuk tulisan. Pada saat itu kurikulum yang ada saat itu menurut Soemantri (1988) dalam Efendi (2009:9) dipilah menjadi dua: Rhetorica School dimana sekolah menitikberatkan pada pendidikan keahlian berbicara/berpidato dan berdebat Philosopical School dimana Sekolah yang menitikberatkan pada pendidikan intelektual serta bidang filsafat (kecerdasan).

(12)

Kurikulum Pendidikan Nasional telah mengalami sembilan kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang akan datang 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam berbangsa dan bernegara pada masyarakat kita. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan Kurikulum Nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

2. Kurikulum Lokal

(13)

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:

a) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah

b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu, sesuai dengan keadaan perekonomian daerah

c) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan seharihari, dan menunjang pemberdayaan individu dalam melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)

d) Meningkatkan kemampuan berwirausaha. 4. Lingkup isi/jenis muatan lokal,

Lingkup isi/jenis mauatan local dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.

E. Hubungan Kurikulum dengan Tujuan Pendidikan

Dalam UU SISDIKNAS tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa kurikulum pada hakikatnya adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

(14)

tumbuh dan berkembangnya anak,remaja dan generasi muda yang lebih baik,cerdas dan berkemampuan.

Karena kurikulum mempunyai manfaat yang sangat besar dalam mewujudkan tercapainya tujusan pendidikan,maka tentunya kurikulum mempunyai fungsi dan peran yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan kita.fungsi dan peran kurikulum merupakan bagian penting dari isi kurikulum tersebut.sehingga manfaat yang didapatkan akan mampu mewujudkan suksesnya tujuan pendidikan.

Kurikulum berfungsi dalam rangka pencapaian tujusn pendidikan nasional ,kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau uasaha dalam mencapai tujuan–tujuan pendidikan yang diingini oleh sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai,sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali yang selama ini dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan.

Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita citakan bahwa tujuan-tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling mendukung keberadaan kurikulum disini adalah sebagai suatu alat untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan.

F. Karakteristik Sistem Pendidikan Nasional Indonesia 1. Karakteristik Sosial Budaya

Sistem pendidikan Nasional Indonesia berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia (UUD No 2 Th 1989, pasal 1, ayat (2)), yaitu kebudayaan yang timbul sebagai usaha budinya rakyat Indonesia, yang berbentuk:

a. Kubudayaan yang lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

(15)

Sistem Pendidikan Nasional Indonesia berakar pada kebinekaan yang satu atau Bhieka Tunggal Ika. Sistem Pendidikan Nasional Indonesia harus menyerap dan mengembangkan karakteristik geografis, demografis, sosial budaya, sosial politik, dan sosial ekonomi daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dalam kerangka persatuan dan kesatuan Indonesia.

2. Karakteristik Dasar dan Fungsi

Yang menjadi landasan idiil Pendidikan di Indonesia ialah Pancasila. Landasan idiil ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 1945 ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; dan yang bersifat regulasi atau mengatur bersumber pada pasal 31, ayat (1) dan (2), martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya untuk mewujudkan nasioanal (UU No 2 Th 1989, pasal 3). Hal ini menganding arti bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah:

a. Memerangi segala kekurangan, keterbelakangan dan kebodohan; b. Memantapkan ketahanan Nasional; dan

c. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan berlandaskan kebudayaan bangsa dan ke-Bhineka Tunggal-Ika-an.

3. Karakteristik Tujuan

a. Pendidikan Nasional bertujuan:

Mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan bangsa yang cerdas adalah kehidupan bangsa dalam segala sektornya, politik, ekonomi, keamanan, kesehatan dan sebagainya yang makin menjadai kuat dan berkembang dalam memberikan keadilan dan kemakmuran bagi setiap warga negara dan negara, sehingga mampu menghadapi gejolak apa pun, baik yang bersifat domestik maupun internasional. b. Mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang:

1) Beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur

(16)

4) Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

4. Karakteristik Kesisteman (Sistemik)

a. Dalam bahasa pendekatan sistem, Pendidikan Nasional adalah sebuah sistem dari sistem kehidupan bernegara kebangsaan untuk mencapai tujuan nasional;

b. Pendidikan Nasional mempunyai tugas utama agar tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (UUD 1945, pasal 39). Untuk membuka pendidikan yang seluas-luasnya, Pendidikan Nasional mencakup baik jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah. Dalam bahasa pendekatan sistem, Sistem Pendidikan Nasioanal terdiri atas sub sistem pendidikan sekolah dan sub sistem pendidikan luar sekolah. Sehubungan penyediaan kesempatan pendidikan yang luas, maka dianut asa pendidikan seumur hidup; c. Pendidikan Nasional mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri

atas tiga jenjang utama (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi), yang masing-masing jenjang terbagi pula dalam tingkatan dan juga jenis pendidikan ( lihat bagan sistem persekolahan nasional).

5. Karakteristik Pendidikan

a. Karakteristik Usaha Sadar Pendidikan

1) Usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh, sekurang-kurangnya terlihat dari adanya perhatian terhadap kepntingan peserta didik, dan yang terbaik adalah melalui kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan cara bekerja keras dengan mencurahkan tenaga, pikiran dan kasih sayang dengan tulus demi keberhasilan peserta didik.

2) Usaha dilakukan dengan sengaja, sekarang kurang menunjukan adanya tujuan yang jelas, dan yang terbaik adalah melalui kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara terprogram.

(17)

dilaksanakan, dan yang terbaik adalah terus mengikutih keseluruhan proses kegiatan atau pekerjaan pendidikan, sambil melakukan evaluasi atau perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi selama berlangsugnya proses pelaksanaan, dan telah selesai pelaksanaan, untuk mengetahui kemajuan dan hambatan yang terjadi, serta memperbaiki apa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

G. Program dan Pengelolaan Pendidikan 1. Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Berikut ini adalah jenis pendidikan yang ada di Indonesia:

a. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Usia Dini dijelaskan pada Undang-undang no.20 tahun 2003 pada Bab VI pasal 28. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

(18)

Pendidikan Kedinasan dijelaskan pada Undang-undang no.20 tahun 2003 pada Bab VI pasal 29. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

c. Pendidikan Keagamaan

Pendidikan Kedinasan dijelaskan pada Undang-undang no.20 tahun 2003 pada Bab VI pasal 30. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

d. Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan Jarak Jauh dijelaskan pada Undang-undang no.20 tahun 2003 pada Bab VI pasal 31. Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

(19)
(20)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional. Pendidikan Nasiomnal adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembanya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud). Sistem Pendidikan Nasional Indonesia berakar pada Kebhinekaan yang satu atau bhineka tunggal ika. Sistem Pendidikan Nasional Indonesia harus menyerap dan mengembangkan karakteristik geografis, demografis, sosial budaya, sosial politik, dan sosial ekonomi di seluruh daerah-daerah wilayah Indonesia dalam kerangka persatuan dan kesatuan Indonesia.

B. Saran

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdaffandi. 2015. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. (online) URL: (https://abdaffandimada.wordpress.com/2015/05/10/sistem-pendidikan-nasional-di-indonesia/), diakses pada tanggal 7 April 2017.

Ahmad A.K. Muda. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publisher. Hal 45-50.

Des. Tujuan Pendidikan Nasional. (online) URL: (http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/), diakses pada tanggal 4 April 2017.

Muis, Asiyah. 2013. Sistem Pendidikan Nasional. (online) URL: (https://www.academia.edu/4784240/SISTEM_PENDIDIKAN_NASION AL), diakses pada tanggal 7 April 2017.

Rachmat Safi’i, Herry. Makalah Pengantar Pendidikan “Sistem Pendidikan

Nasional. (online) URL:

(https://www.academia.edu/10213039/Makalah_Pengantar_Pendidikan_Si stem_Pendidikan_Nasional_di_Indonesia_), diakses pada tanggal 4 April 2017.

Rahmawati , Indah. Makalah Tentang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. (online) URL: (http://indahrwt27.blogspot.com), diakses pada tanggal 4 April 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Mazro’atul Huda Karanganyar Demak, aktivitas penerapan sistem informasi pendidikan CCTV berbasis aplikasi android dalam. pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dan

Raja Johansyah bersama Putri Bidasari memerintah dengan bijaksana. Rakyatnya bertambah hormat terhadap rajanya. Negeri Inderapura pun bertambah subur. Raja dan permaisuri

yang disampaikan akan mudah diserap oleh para peserta didik. 173) bahwa “Motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah

Setiap orang memiliki potensi (bakat) dan keterbatasan. Jika bakat itu diasah dengan learning and practicing, maka akan menghasilkan kekuatan. Jika kekuatan itu digunakan secara

An. A suka sekali dengan chiki-chiki, chocolate dan minuman kemasan seperti teh gelas dan anak A mengkonsumsi mie goreng setiap hari pada pagi hari. Anak A memiliki berat badan 75

Peternak yang diambil sebagai sampel dalam penelitian adalah peternak yang mengusahakan pembibitan sapi potong dengan memiliki induk yang telah beranak minimal

Akeh akśarane, 47, luir ipun: akśara suara, 14, akśara wianjana, 33, akśara suara punika talěr dados pangangge suara, tur madrěwe suara kakalih,

Hasil penelitian kandungan logam berat Kadmium di daun pada stasiun I adalah 2,59 mg/kg, stasiun II dan IIIsebesar <0,003 mg/kg (Tabel 6).Perbedaan nilai pada setiap