Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Senin, 16 November 2009 Memutus Ancaman Krisis Listrik nasional
Sahabat MQ/ listrik sebagai kebutuhan pokok manusia/ menjadi begitu penting peranannya// Hampir seluruh lini kehidupan saat ini/ memanfaatkan listrik sebagai sumber energinya// Tak terbayangakan/ berapa sektor kehidupan publik yang akan lumpuh/ apabila kebutuhan akan listrik/ ternyata tak dapat dipenuhi lagi secara normal//
Di Indonesia/ masalah listrik masih sangat kompleks dan memerlukan waktu khusus dalam penanganannya// Selain masalah kurangnya pasokan/ tarif yang mahal/ suplai listrik selama ini juga kerap mengalami gangguan// Tak ayal/ solusi pemadaman pun/ menjadi hal yang lumrah saat ini/
Krisis listrik yang terjadi yang ditandai dengan pemadaman di beberapa wilayah belakangan ini/ dinilai sudah sangat parah// Peristiwa ini/ kembali menyadarkan kita/ akan realitas masalah krisis listrik yang belum juga terselesaikan// Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia -Tulus Abadi- mencatat/ krisis listrik tidak hanya terjadi di Jawa bali/ namun juga telah menjangkau banyak wilayah di Indonesia// Kesulitan bahan bakar gas atau batubara/ diakui PLN menjadi hambatan utama PLN/ dalam menjamin pasokan listrik// Hal ini/ sangat merugikan perekonomian masyarakat// Dan kini/ kerugian banyak menimpa kalangan industri dan pengusaha//
Akumulasi kejengkelan/ memang terus dialamatkan pada satu-satunya perusahaan/ yang berwenang atas pengelolaan listrik negara ini// Sebab solusi pemadaman yang dijalankan pun/ ternyata serigkali tidak sesuai/ dengan jadwal yang sebelumnya telah PLN sosialisasikan// Langkah pemadaman yang dilakukan/ terjadang pula tidak adil bagi dunia usaha// Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia -Ernovian G Ismy menyebut/ pemadaman yang dilakukan pada siang hingga pukul 20 Waktu Indonesia barat/ membuat produksi menjadi tersendat// sebab perusahaan/ harus beroperasi lagi pada pukul 22 Waktu Indonesia Barat/ tentu dengan konsekuensi/ berhadapan dengan biaya daya maksimum//
Jubir Perusahaan Listrik Negara -Ario subidjoko menjelaskan/ Kenaikan tarif dasar listrik menjadi wewenang pemerintah/ bukan PLN// menurut Ario Subijoko/ belum ada kenaikan tarif dasar listrik sejak 1998// situasi ini/ menyulitkan PLN dalam membangun infrastruktur dan distribusi listrik// Sementara PLN/ tidak diberi kesempatan untuk mendapat margin/ atau nilai untuk dijual// Ario menegaskan/ bahwa kenaikan Tarif Dasar Listrik sejatinya bukan membuat PLN untung/ akan tetapi hanya berakibat pada pengurangan beban APBN//
Pengelolaan energi sebagai hajat hidup orang banyak/ memang diserahkan kepada negara// Namun tidakkah ia/ harus digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan dan kemakmuran rakyat?//