• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1104148 Chapter4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1104148 Chapter4"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisis Lingkungan Dan Tapak

1. Jalur matahari

Gambar 4. 1 Analisis Jalur Matahari Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Bagian timur tapak menerima cahaya matahri pagi yang baik untuk

kesehatan

Kendala : Pada bagian barat tapak memdapatkan cahaya matahari pagi yang

kurang baik bagi kesehatan

Solusi: Sebaiknya orientasi bangunan tidak menggunakan orientasi

timur-barat namun lebih baik menggunakan orientasi utara-selatan namun

jika orientasi bangunan menggunakan timur-barat solusi yang dapat

digunakan adalah dengan membuat bukaan pada timur bangunan

agar sinar matahri pagi dapat masuk dan dijadikan pencahayaan

alami kemudian pada bagian timur dapat menggunakan filter seperti

 Sun shading

 Kisi-kisi

(2)

2. Kebisingan

Gambar 4. 2 Analisis Kebisingan Tapak Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Kebisingan pada jalan rangga malela relative kecil atau rendah

sehingga pada sebelah barat tapak dapat di tempatkan studio / teater

bioskop

Kendala : Kebisingan pada jalan utama Jalan. Ir. H. Juanda dan Jalan sulanjana

sangat tinggi memberikan efek atau dampak yang kurang baik pada

tapak terlebih pada bangunan bioskop dimana dibutuhkan

ketenangan.

Solusi :

 Peletakan bangunan minimal 20 meter dari jalan dengan kebisingan

jalan tertinggi

 Pada sekekeliling tapak diberikan buffer berupa tanaman yang dapat

kebisingan seperti pohon mahoni dan jati

 kemudian penggunaan material pada bangunan pun menggunakan

material yang memiliki daya akustik baik sehingga dapat mengurangi

kendala kebisingan

(3)

3. Angin

Gambar 4. 4 Analisis Arah Angin Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Angin bertiup dari dataran tinggi menuju dataran rendah

tepatnya dari utara tapak dan dari sebelah barat laut tapak

Kendala : Lokasi tapak yang berada di perempatan jalan merupakan

titik pertemuan angin sehingga kekuatan angin cukup kuat

Solusi : Bentuk bangunan dibuat lebih dinamis atau kurangi

sudut-sudut lancip sehingg angin ketika terkena bangunan akan

(4)

4. Drainase

Gambar 4. 5 Analisis Fisik Tapak Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Pada sekitar tapak terdapat sungai yang menjadi muara pembuangan

saluran air, kemudian kondisi saluran pembuangan cukup baik.

Kendala : Kondisi jalur drainase yang kurang jelas dan kurang tertata sehingga

sering kali ketika hujan air tumpah ruah ke jalan

Solusi :

 Jalur drainase akan dibuat mengeliling tapak dengan muara kearah

selatan tapak dimana terletak sungai sebagai pembuangan akhir

(5)

5. Jalur Vegetasi

Gambar 4. 6 Analisis Vegetasi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Vegetasi terdapat di sekitar tapak yang terdapat dipinggir tapak

dapat berfungsi sebagai peredam kebisingan yang berasal dari arus

kendaraan yang melaju.oksigen memiliki fungsi lain yaitu sebagai

penghasik oksigen bagi lingkungan juga meredam dan mengurangi

asap akibat polutan kendaraan.

Kendala : Vegetasi dapat menghalagi fasad bangunan

Solusi : Penempatan lokasi vegetasi disesuaikan dengan peletakan massa

bangunan Jalur hijau atau jalur vegetasi

terdapat di sekeliling jalan sekitar jalur pedestrian.

(6)

6. Kepadatan Kendaraan

Gambar 4. 7 Analisis Kepadatan Kendaraan Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Tapak berada di tiga sisi jalan sehingga memudahkan untuk akses

kendaraan, baik umum maupun pribadi

Kendala : Terjadi kepadatan kendaraan akibat lampu merah di jalan ir h.

djuanda

Solusi :

 Penempatan pintu masuk sebaiknya di jauhkan dari area padat

kendaraan, penempatan pintu masuk dari jarak kepadatan kendaran

yaitu kurang lebih 100 meter sehingga tidak menambah kepadatan.

 Memperlebar lebar jalan rangga malela sebesar 4 meter dan jalan sulanjana sebesar 2 meter.

(7)

7. View

Gambar 4. 8 View Keluar Tapak Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Pada bagian sebelah timur tapak atau lebih tepatnya pada Jalan Ir. H.

Djuanda terdapat berbagai retail dan pertokoan baik jasa maupun

komersial.

Kendala : Karena terletak pada 3 sisi jalan sehingga semua view jalan

mengarah ke tapak, maka semua bangunan harus memiliki bentuk

yang atau visual yang menarik

Solusi :

 Muka bangunan sebaiknya mengarah kearah Jalan Ir. H. Djuanda

 Orientasi pintu masuk bangunan kearah perempatan jalan

(8)

B. Analisis Bangunan

1. Deskripsi proyek

Bangunan Cinema Center ini meru pelayanan jasa hiburan atau rekreasi.

Proyek perencanaan bangunan Bandung Cinema Center ini merupakan jenis

bangunan dengan skala nasional dan standard perancngan internasional.

Bangunan Bandung Cinema Center ini di harapkan dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat kota Bandung dan juga dapat memenuhi kebutuhan

wisatawan domestik maupun mancanegara akan sebuah bangunan fasilitas

hiburan khususnya dalam bidang perfilman.

Nama Proyek : Bandung Cinema Center

Fungsi Bangunan : Bangunan Rekreasi

Jenis Proyek : Fiktif

Lokasi : JL. Ir. H. Juanda

Luas Lahan : 32.728 M2

Sumber Dana : Swasta

Kepemilikan : Swasta

2. Analisis Pelaku

Pelaku di dalam bangunan Cinema Center ini terdiri dari 4 kelompok yaitu

:

a. Pengelola perusahaan

1) Pengelola utama

 Pengelola utama

- Direktur

- Wakil direktur

- Sekretaris

2) Departemen office

 Departemen office

- Departemen administrasi

- Departemen operasional

- Departemen sales dan marketing

- Departemen cinema

(9)

- Departemen produksi film

3) Servis

 Servis

 Keamanan

 Mekanikal elektrikal

b. Mitra kerja produksi

 Executive producer

 Producer

 Director

 Staf production

 Actris/actor

c. Penyewa

 Sineas film

 Production house

 Mitra kerja produksi

 Manajemen artis

 Perusahaan film independent

d. Pengunjung

 Penonton

 Pengunjung atau peserta workshop

 Klien atau mitra kerja produksi

3. Analisis aktivitas

a. Kegiatan pengelolaan

1) Pengelolaan arsip

2) Pengelolaan administrasi

3) Personalia

4) Pengelola utama

5) Pengadaan dan pengecekan property

6) Pengadaan dan pengecekan studio produksi

b. Kegiatan film

(10)

 Kegiatan perencanaan / pra-produksi

 Produksi film

 Pasca produksi

2) Kegiatan promosi film

 Premiere film

 Konferesi pers

3) Kegiatan apresiasi

 Bedah film

 Workshop

 Training

 Komunitas film

 Festival film

c. Kegiatan entertainment

1) Menonton film

2) Pameran film

3) Taman film (game zone)

4) Souvenir retail (penjualan)

d. Kegiatan servis

1) Servis

2) Keamanaan

(11)

C. Program Ruang

(12)
(13)

2. Kebutuhan ruang

No Jenis Kegiatan Nama Ruangan Sifat

1 Kegiatan utama

 Menanyakan

informasi

 Lobby Publik

1 Kegiatan film

 Kegiatan produksi

film

 Studio produksi film Semi

publik

 Kegiatan promosi film  Hall Publik

 Kegiatan apresiasi film

 Hall

 Auditorium

 Kelas teori

 Studio praktek

Semi publik Semi publik Semi publik

2 Kegiatan entertainment

 Menonton film  Bioskop

 Projector room

 Tiket box

 Snack bar

Publik Publik Publik Semi publik

 Pameran film  Gallery/ display area Publik

 Bermain

game/hiburan

 Game center

 Taman

Publik Publik

 Souvenir retail (penjualan)

 Retail shop Publik

3 Kegiatan pengelolaan

 Pengelolaan arsip

Office Privat

 Pengelolaan

administrasi/keuangan

 Personalia

 Pengelola utama

 Pengadaan dan

pengecekan property

 Pengadaan dan

pengecekan studio produksi

 Istirahat karyawan/ pengelola

 Ruang istirahat

 Pantry

Semi privat

4 Kegiatan servis

 Servis  Janitor

 Servis center

Privat

 Keamanaan  Pos satpam

 Ruang cctv

Privat

 Perawatan property

dan utilitas

 Ruang utilitas

 Ruang perawatan

(14)

5 Kegiatan penunjang

 Parkir  Parkir Publik

 Shalat  Mushala Publik

(15)

3. Besaran ruang

Nama ruang Kapasitas Jumlah

ruang

Sirkulasi

%

Dimensi Luas

sirkulasi

besaran Besaran

terbangun

Kelompok ruang pengelola

R. Direktur

Utama

1 orang

direktur dan

maksimal 4

orang tamu

1 30% 1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96

1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 1 meja tamu = 1 x (1 x 0,5)= 0,5 2 sofa kecil = 2x(0,6 x 0,4)= 0,48 1 sofa besar = 1 x(1,2 x 0,6)=3,6 Area gerak = 5 x 4 x 1 = 20

Luas

0,96+0,25+0,7+0,5+0,48+3,6+20=26,49m2

7,95 Luas

26,49+7,95=

34,44m2

35

R. Wakil

Direktur 1 orang wakil direktur dan maksimal 2 orang tamu

1 30% 1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96

1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 1 sofa kecil = 2x(0,6 x 0,4)= 0,24 1 sofa besar = 1 x(1,2 x 0,6)=3,6 1 meja tamu = 1 x (1 x 0,5)= 0,5 Area gerak = 3 x 4 x 1 = 12

Luas

5,5 Luas

18,25+5,5=

23.725m2

(16)

0,96+0,25+0,7+0,5+0,24+3,6+12=18,25m2

R. Sekretaris 1 orang

sekretaris

1 30% 1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96

1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7

Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Luas

0,96+0,25+0,7+4= 5.91m2

1,78 Luas 5.91+1.78

=

7.683

9

Departemen administrasi

1 orang

kepala

departemen

dan 4 staff

1 30% Manager

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96 1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Staff

4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84 4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1 4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8 Area gerak =4 x 4 x 1 = 16

Luas

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

8.865 Luas

29,55+8,865=

38.415m2

(17)

Departemen operasional

1 orang

kepala

departemen

dan 4 staff

1 30% Manager

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96 1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Staff

4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84 4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1 4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8 Area gerak =4 x 4 x 1 = 16

Luas

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

8.865 Luas

29,55+8,865= 38.415m2 40 Departemen sales dan marketing 1 orang kepala departemen

dan 4 staff

1 30% Manager

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96 1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Staff

4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84 4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1 4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8 Area gerak =4 x 4 x 1 = 16

Luas

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

8.865 Luas

29,55+8,865=

38.415m2

(18)

Departemen cinema

1 orang

kepala

departemen

dan 4 staff

1 30% Manager

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96 1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Staff

4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84 4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1 4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8 Area gerak =4 x 4 x 1 = 16

Luas

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

8.865 Luas

29,55+8,865= 38.415m2 40 Departemen workshop 1 orang kepala departemen

dan 4 staff

1 30% Manager

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96 1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25 1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7 Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

Staff

4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84 4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1 4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8 Area gerak =4 x 4 x 1 = 16

Luas

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

8.865 Luas

29,55+8,865=

38.415m2

(19)

Departemen produksi film

1 orang

kepala

departemen

dan 4 staff

Karyawan servis 30 0rang karyawan teknik 10 0rang

1 30% 2 Kursi sofa santai 2x(0,6x1,8)=21,6

1 meja absen 1x(1.2x0.8)=0,96 2 meja makan =2x(1x4)=8 20 Kursi makan =20(0,5x0,5)=5 1 Dispenser = 2x(0,4x0,4)=0,16 Area gerak 20x2x1= 40m2

Luas

14+12+21,6+0,96+8+5+0,16+40=82.72

20.916 Luas

69.72+69.72=

60.636m2

70

Lobby utama 4 orang

informasi, 10 penjaga retail Maksimal 400 pengunjung

1 20% 1 Meja informasi 1x(0,8x2,8)=1,76

4 Kursi 4x(0,5x0,5)= 1 Highlight board 2(3x2)=12 Lobby lounge 2 set sofa 10 area retail 10x(3x3)=90 area gerak 800x0,7x1= 560

Luas

1,76+1+12+100+90+560= 764.76m2

229.428 Luas

764.76+229.428 = 994.188m2

995

(20)

Ruang penerima cinema

1 Area Loket

1 meja kerja panjang =1 x (12 x 0.8) = 9,6

4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1 Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4 Area Antri

Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340 Luas = 9,6+1+3,4+340=354

Snack bar

2 meja kerja & etalase = 2 x(7.2 x0.8)= 11.52

2 kulkas 2 x (1 x 0.8) = 1.6 Area gerak = 6 x 0.85 x 1 = 5.1 Luas = 11.52 + 1.6 + 5.1 = 18.22

Area tunggu

30 Kursi sofa tanpa sandaran 30x(1,5x0,5)=22,5

Lounge

1 meja kerja panjang = 1x(2.4x 0.8) = 1.9

10 meja makan 10x(1.2 x 0.8) =9,6 40 kursi makan 40x(0.5 x 0.5)=100 Area gerak 45x0,85x1=38.25 Luas = 1,9+ 9,6+100+38,25=49,75

Luas total

354+18.22+22,5+49,75=444,47

(21)

Studio pemutaran film

7 Studio kecil

400 kursi = 400 x (0.7x0.65) = 182 Area gerak 1 = 340

Luas

182+340x6=2222

Studio sedang

600 kursi = 600 x (0.7x0.65) = 273 Area gerak = 303

Luas

273+303x1=576

Luas total

1408+1056+2222= 4686

1405.8 6091.8 6100

Ruang proyektor 400 7 2 meja kerja = 2x(1.2x0.8) = 1.92

2 kursi = 2 x (0.5 x 0.5) = 0.5 7 proyektor = 2 x (1 x 0.8) = 1.6 2 slide-proyektor = 2 x (0,7x1.124)

= 0,78

1 set sound sistem = 1 x (2x0,5)= 1 Area gerak = 2 x 0.85 x 1 = 1.7

Luas

1.92+ 0.5 + 1.6 + 0.5 + 0.78 + 1+1.7 = 8

2 ruang = 5 x 8= 40

12 48 48

(22)

Toilet 50 orang 4 20% Toilet Pria

5 WC = 5 x (1.5 x 1) = 7.5 5 urinoir = 5 x (0.5 x 0.8) = 2 4 wastafel = 4 x (0.9 x 0.6) = 2.16 Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

Toilet Wanita

6 WC = 6 x (1.5 x 1) = 9

6 wastafel = 6 x (0.9 x 0.6) = 3.24 Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

Luas

(7.5+2+2.16+21.25) +(9 + 3.24 + 21.25) = 66.4

19.92 86.32 90

Studio produksi film

Studio poduksi Area Loket

1 meja kerja panjang =1 x (12 x 0.8) = 9,6

4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1 Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4 Area Antri

Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340

102 442 442

Artis lounge 1 42 M2 42

R. Rias/Make up 1

R. main control 1 24 M2 24

R. lighting control 1 24 M2 24

(23)

Ruang kostum 1 72 M2 72

Ruang ganti 5 30 M2 30

Toilet 50 1 Toilet Pria

5 WC = 5 x (1.5 x 1) = 7.5 5 urinoir = 5 x (0.5 x 0.8) = 2 4 wastafel = 4 x (0.9 x 0.6) = 2.16 Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

Toilet Wanita

6 WC = 6 x (1.5 x 1) = 9

6 wastafel = 6 x (0.9 x 0.6) = 3.24 Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

Luas

(7.5+2+2.16+21.25) +(9 + 3.24 + 21.25) = 66.4

19.92 86.32 90

Workshop

Ruang penerima 140 1 30% Kursi

Area pameran

100

Workshop 30 4 30% Kursi 150 kursi 150x0,5x0,5= 37,5

Meja 0,6x7x10=42

Panggung standard 18 M2

Luas

42+37.5+18=97.5

29.25 126.75 130

Studio 1 (music/audio editing)

110 1 30% Studio music rekam standard dengan alat

Keyboard ,Drum set ,Gitar, Bass temasik perlengkapan tata suara dan operator = 56M2

(24)

pemain orchestra = 100 M2 Studio dubbing = 9 M2 Studio mixing =72 M2 Area gerak 110x0,85x1=

Luas

56+100+9+72+93,5=330,5

Studio 2

(fotografi)

5 1 Asumsi Ruang Editing Dan Peralatan 80

M2

Ruang arsip Area gerak 5x2x1

Luas 80+10=90

27 117 117

Studio 3 (video editing)

5 1 Asumsi ruang editing dan peralatan 80 M2

Area gerak 5x2x1

Luas 80+10=90

27 117 117

Entertaiment area

Amusement center 400 1 30% Area Loket

1 meja kerja panjang =1 x (12 x 0.8) = 9,6

4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1 Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4 Area Antri

Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340 Luas = 9,6+1+3,4+340=354

Area amusement 400m2

(25)

Fasilitas pelengkap

Mushola 50 2 2m2/ orang

50 x 2m2 = 100 m2

900

Atm center 8 mesin atm 16m2 16

Parkir 250 Mobil 250x3x5=3750

350 motor350x1x2= 700 5 bus 3x12x5= 180

4630m2

2315 6945 6950

Ruang utilitas

Ruang generator 1 20 m2 20

Ruang panel 1 20 m2 20

Ruang AC Central

 Ahu

 Chiller

 Cooling

Tower

1 20 m2 20

Ruang pabx 20 m2 20

Ruang keamanan Ruang staff keamanan

Ruang cctv

100 m2 100

(26)

TOTAL KEBUTUHAN LUAS RUANGAN

KELOMPOK RUANG LUAS (dalam satuan M2)

R. Pengelola 350 M2

R. Cinema 3880 M2

R, workshop 804 M2

R. Produksi Film 1056 M2

R. Pelengkap 2566 M2

R. Utilitas 252 M2

TOTAL LUAS LANTAI 8.908 M2

Luas lahan : 32.000 m2

KDB : 60 %

KLB : 7,0

(27)

Soraya Desiana, 2015

D. Modul Perancangan

Modul perancangan direncanakan berdasarkan jumlah luas kebutuhan ruang, yang

dasar perencanaannya adalah kebutuhan luas studio pemutaran film. Modul yang

digunakan adalah 8x8 meter.

Gambar 4. 9 Modul Perancangan Sumber : Dokumentasi Pribadi

E. Sistem Ruang

Sistem ruang yang digunakan adalah sistem grid dimana. Kemampuan

pengorganisasian ruang disesuaikan dengan bentuk massa dan bentuk tapak.

Gambar 4. 10 Sistem Ruang Sumber : Dokumentasi Pribadi

F. Sistem Struktur dan Konstruksi

Dalam penentuan penggunaan konsep sistem struktur dan konstruksi suatu bangunan

banyak hal menjadi pertimbangan dan dasar perhitungan terlebih dalam bangunan

cinem center yang merupakan bangunan rekreasi yang ringkat aktivitasnya tinggi

berikut beberapa dasar pertimbangan penentuan struktur dan konstruksi bangunan

Cinema Center :

 Beban yang harus di dukung

(28)

 Bentuk dimensi vertical bangunan

 Karakter bangunan

 Pengaruh terhadap lingkungan sekitar

Dalam bangunan, sistem struktur terbagi menjadi 3 bagian yaitu

1. Sub struktur

Sub Struktur berupa pondasi yang diberada pada bagian bawah pondasi

atau di dalam tanah, fungsi pondasi sebagai penerima gaya yang akan

disalurkan ke tanah. Pada kasus bangunan Cinema Center menurut analisis

terdapat 3 sub-stuktur yang dapat digunakan yaitu :

a. footplat

b. Sumuran

c. Tiang pancang

2. Super struktur

Super Struktur berupa kolom, balok, plat lantai. Bagian ini berada pada

bagian badan bangunan yang mana fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam

bangunan.

a. Kolom

b. Balok

c. Plat lantai

d. Dinding

3. Upper struktur

Struktur atap yang sesuai dengan bangunan Cinema Center ini adalah sistem

Gambar

Gambar 4. 1 Analisis Jalur Matahari
Gambar 4. 2 Analisis Kebisingan Tapak
Gambar 4. 4 Analisis Arah Angin
Gambar 4. 5 Analisis Fisik Tapak
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

terus dibahas, karena itu pembahasan ini menempati posisi strategis dalam sistem organisasi, termasuk dalam pendidikan tinggi keagamaan Islam untuk dapat diurai

PANDEGLANG CIBITUNG CIKALONG TERTINGGAL 49.30 PANDEGLANG CIBITUNG CIKIRUH TERTINGGAL 44.56 PANDEGLANG CIBITUNG CITELUK TERTINGGAL 42.56 PANDEGLANG CIBITUNG

Hal ini sesuai dengan tujuan pemberlakuan hukum (maqashid shariah), terlebih dalam konteks keluarga yang sangat timpang dalam aspek ekonomi, maka pembagian waris

Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan menggunakan uji t independen untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning terhadap

poliakrilat hanya menimbulkan ikatan antara mikrokapsul dengan serat kapas seperti halnya proses coating pada umumnya. Hasil evaluasi terhadap mikrokapsul pada kain kapas

Kondisi dimana hubungan sosial membantu untuk menolong individu merasa lebih baik tentang dirinya, tentang keterampilan dan kemampuannya, dengan ekspresi dari penghargaan positif

Yaitu jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan ibu kota kecamatan, antar ibu kota

[r]