UKL dan UPL
DASAR PEMIKIRAN
Mencegah atau Mengantisipasi
tahap dini terjadinya pencemaran
dan kerusakan Lingkungan Hidup
Salah satu perangkat utama dalam manajemen
lingkungan hidup
Program penyelamatan lingkungan hidup
Instrumen Hukum Administrasi untuk mencegah
terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Merupakan dokumen yang wajib ditaati
pemrakarsa usaha dan atau kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan
Sebagai dokumen bagi Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup.
Manfaat UKL/UPL Bagi
Pemrakarsa
1.
Sebagai syarat untuk memperoleh izin
melakukan usaha dan atau kegiatan dari
instansi yang berwenang
2.
Menjamin keberlangsungan usaha dan atau
kegiatan karena adanya kelayakan aspek
ekonomis, aspek teknis dan aspek
lingkungan
3.
Sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan.
PEDOMAN TEKNIS
UKL-UPL
Keputusan Menteri Negara LH No. 86
Tahun 2002
Keputusan Menteri Sektoral
Keputusan Gubernur Sumatera Barat
JENIS KEGIATAN/USAHA
WAJIB UKL – UPL
Menteri Negara LH hanya menetapkan jenis
kegiatan/usaha yang wajib AMDAL via
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.11 Tahun 2006 d/h Keputusan Menteri
Negara LH No. 17 Tahun 2001 (secara implisit
terkandung makna di luar wajib AMDAL
seolah-olah menjadi wajib UKL-UPL)
Keputusan Gubernur No. 21 Tahun 2004
MATERI DOKUMEN
UKL-UPL
Identitas Pemrakarsa
Rencana Usaha/ Kegiatan
Dampak Lingkungan yang akan terjadi
Program pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
Pemrakarsa wajib mengisi
formulir isian dan menyerahkan kepada:
1.
Instansi yang bertanggung jawab di bidang
pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten/Kota,
apabila usaha dan atau kegiatan berlokasi pada 1
(satu) wilayah Kabupaten/Kota;
2.
Instansi yang bertanggung jawab di bidang
pengelolaan lingkungan hidup Propinsi, apabila
usaha dan atau kegiatan berlokasi pada lebih 1
(satu) Kabupaten/Kota;
3.
Instansi yang bertanggung jawab di bidang
pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian
dampak lingkungan, apabila usaha dan atau
kegiatan berlokasi pada lebih 1 (satu) Propinsi dan
atau lintas batas negara
.
TATA LAKSANA
Pemrakarsa menyampaikan dokumen UKL-UPL kepada
Gubernur/Bupati/Walikota c.q. Instansi di bidang pengelolaan LH
Instansi ybs melakukan koordinasi dengan instansi yang
membidangi usaha terkait dalam pemeriksaan atau pembahasan dokumen
7 hari sejak diterimanya dokumen harus diperiksa/dibahas Sehubungan dengan keperluan pemeriksaan/pembahasan,
dapat meminta bantuan tenaga ahli
Dokumen yang tidak memerlukan perbaikan lagi, maka instansi
BATAS WAKTU PENGAJUAN
60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak saat mendapat
pemberitahuan tentang kewajiban untuk membuat dokumen UKL/UPL.
Bapedalda harus melakukan koordinasi dengan instansi
yang membidangi usaha atau kegiatan untuk melaksanakan pemeriksaan dan membahas dokumen UKL/UPL yang telah disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
diterima.
Seandainya terdapat kekurangan dokumen, maka
pemrakarsa kegiatan wajib menyempurnakan dan atau melengkapi informasi perubahan yang dibutuhkan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.
Apabila dalam 7 (tujuh) hari kerja tidak ada persyaratan
yang harus dilengkapi oleh pemrakarsa maka dokumen UKL/UPL dianggap layak dan diberikan rekomendasi layak lingkungan.
Sedangkan apabila dalam 7 (tujuh) hari pemrakarsa tidak
memenuhi kelengkapan persyaratan dokumen UKL/UPL, maka proses dokumen diulang dari awal.
(Pasal 7 Peraturan Wali Kota Padang No. 07 Tahun 2007).
HUBUNGAN
UKL-UPL DAN IZIN USAHA
UKL-UPL merupakan syarat
menerbitkan izin melakukan
usaha/kegiatan
Instansi yang berwenang menerbitkan
izin wajib mencantumkan syarat dan
kewajiban yang termuat dalam program
pengelolaan dan pemantauan
FOLLOW UP
Penanggungjawab usaha atau kegiatan
wajib membuat laporan pelaksanaan
UKL-UPL tiap 6 bulan sekali kepada
instansi pengelolaan LH
Instansi pemberi izin dan instansi
Contoh Isi UKL/UPL
UKL UPL
Alat peredam Mesin bawah tanah Bak penampung oli
Bak Pendingin