• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA NO 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PEDA NOMOR 5 TAHUN 2011 Ttg BPBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA NO 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PEDA NOMOR 5 TAHUN 2011 Ttg BPBD"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 8 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya peningkatan pelayanan dan koordinasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah supaya sesuai dengan peratruan perundang=-undangan yang berlaku sehingga perlu dilakukan perubahan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 tahun 2011 tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

(2)

1060, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 170);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5059);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bancana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

(3)

13.Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 tahun 2008 tentang pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

15.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 Tahun 2003 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penangganan Pengungsi di Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana Di Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 3 Tahun 2010 Seri E);

17.Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung (Lembaran daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 Nomor 1 Seri D).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG dan

BUPATI TULUNGAGUNG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 Nomor 01 Seri D) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan ayat (1) Pasal 37 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

(4)

(1) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(2) Penyusunan perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh BPBD.

(3) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penyusunan data tentang risiko bencana pada suatu wilayah dalam waktu tertentu berdasarkan dokumen resmi yang berisi program kegiatan penanggulangan bencana.

(4) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengenalan dan pengkajian ancaman bencana; b. pemahaman tentang kerentanan masyarakat; c. analisis kemungkinan dampak bencana;

d. pilihan tindakan pengurangan risiko bencana;

e. penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana; dan

f. alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia.

(5) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. (6) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) ditinjau secara berkala setiap 2 (dua) tahun atau sewaktui-waktu apabila terjadi bencana. (7) Dalam usaha menyelaraskan kegiatan perencanaan

penanggulangan bencana, Pemerintah Daerah dapat mewajibkan pelaku penanggulangan bencana untuk melaksanakan perencanaan penanggulangan bencana.

2. Ketentuan Pasal 38 ditambahkan 1 (satu) ayat baru yaitu ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 38

(1) Pengurangan risiko bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul, terutama dilakukan dalam situasi sedang tidak terjadi bencana.

(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. pengenalan dan pemantauan risiko bencana;

b. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; c. pengembangan budaya sadar bencana;

d. peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencana; dan

(5)

(3) Dalam upaya pengurangan resiko bencana ditetapkan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana (RAD PRB) dengan mengacu Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana (RAD PRB) Propinsi dan Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana (RAN PRB) Pemerintah yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun.

3. Ketentuan Pasal 45 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 45

Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai resiko tinggi yang menimbulkan bencana dilengkapi dengan analisis resiko bencana sebagai bagian dari usaha penanggulangan bencana sesuai dengan kewenangan BPBD.

4. Ketentuan Pasal 53 ditambahi huruf i, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 53

Dalam hal ditetapkan status keadaan darurat bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, BPBD mempunyai kemudahan akses yang meliputi :

a. pengerahan sumber daya manusia; b. pengerahan peralatan;

c. pengerahan logistik;

d. imigrasi, cukai, dan karantina; e. perizinan;

f. pengadaan barang/jasa;

g. pengelolaan dan pertanggungjawaban uang dan/atau barang;

h. penyelamatan; dan

i. komando untuk memerintahkan sektor/lembaga.

5. Ketentuan ayat (2) Pasal 79 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 79

(1) Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran penanggulangan bencana secara memadai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 huruf d, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(2) Penggunaan anggaran penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan oleh BPBD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Ketentuan ayat (1) Pasal 80 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 80

(6)

(2) Penggunaan dana siap pakai terbatas pada pengadaan barang dan/atau jasa untuk:

a. pencarian dan penyelamatan korban bencana; b. pertolongan darurat;

c. evakuasi korban bencana;

d. kebutuhan air bersih dan sanitasi; e. pangan;

f. sandang;

g. pelayanan kesehatan; dan

h. penampungan serta tempat hunian sementara. Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam LembaranDaerah Kabupaten Tulungagung.

Ditetapkan di Tulungagung pada tanggal 3 September 2013

BUPATI TULUNGAGUNG,

SYAHRI MULYO

Diundangkan di Tulungagung pada tanggal 2 April 2014 SEKRETARIS DAERAH

ttd

Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya

NIP. 19590919 199003 1 006

(7)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 8 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

I. UMUM

Wilayah Kabupaten Tulunggung merupakan geografi dengan alam perbukitan yang memiliki struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan kerawanan terhadap tanah longsor dan sebagian lembah, bila terjadi curah hujan yang cukup tinggi dapat mengakibatkan banjir bandang yang dapat merugikan masyarakat. Disamping itu Tulungagung bagian selatan merupakan daerah pesisir pantai selatan yang rawan tsunami. Disamping itu beberapa wilayah sering terjadi angin topan dan puting beliung yang mengakibatkan kerusakan yang sangat besar.

Penanggulangan bencana dimulai sejak sebelum terjadi, saat terjadi dan setelah terjadinya bencana tersebut, sehingga diharapkan masyarakat siap dan menyadari apa yang akan dilakukan pada tiga kurun waktu tersebut yang pada akhirnya akan sangat mengurangi kerugian yang ditimbulkan bencana tersebut, baik kerugian jiwa maupun materil.

Belajar dari pengalaman bencana benjir tanah longsor, angin topan, angin puting beliung dan tsunami yang pernah terjadi di Tulungagung maka perlu disusun Peraturan Daerah yang diharapkan dapat meminimalkan dampak dari bencana yang akan terjadi.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup Jelas Pasal 2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan penerapan metode pembelajaran peer teaching tentang membaca pehaman

Tahap ini meliputi kegiatan observasi proses kegiatan belajar mengajar langsung di kelas. Hal-hal yang diamati dalam proses belajar mengajar yaitu; membuka

Pendidikan kesehatan diberikan oleh petugas yang berkompeten Pendidikan kesehatan diberikan oleh petugas yang berkompeten dengan kesepakatan waktu, materi antara

Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru dalam mempengaruhi hasil belajar biologi adalah dengan memilih metode pembelajaran kooperatif dan salah satu teknik

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Hotel Marbella Suites Bandung yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor merupakan pajak yang dibebankan kepadainstansimilik pemerintah dan perusahaanmilik swasta yang melaksanakanaktivitas impor dengan

Berdasarkan Perjanjian kerjasama Penitipan Paket antara Entitas dengan PT Eka Sari Lorena tanggal 6 Januari 2014, Entitas telah memperpanjang penitipan paket