PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007
TENTANG
PERUBAHAN KEENAM ATAS
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I
KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dal am rangka mendukung t erselenggaranya t ert ib administ rasi pemerint ahan dan peningkat an kinerj a Kabinet Indonesia Bersat u, dipandang perlu mengubah Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik Indonesia sebagaimana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Perat uran Presiden Nomor 91 Tahun 2006;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Perat uran Presiden Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Presiden Nomor 90 Tahun 2006;
3. Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Esel on I Kement erian Negara Republik Indonesia sebagaimana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Perat uran Presiden Nomor 66 Tahun 2006;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Pasal I
Beberapa ket ent uan dalam Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik Indonesia yang t elah beberapa kali diubah dengan Perat uran Presiden : a. Nomor 15 Tahun 2005;
b. Nomor 63 Tahun 2005; c. Nomor 80 Tahun 2005; d. Nomor 66 Tahun 2006; e. Nomor 91 Tahun 1006, diubah sebagai berikut :
1. Ket ent uan Pasal 5 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
“ Pasal 5
Kement erian Koordinat or Bidang Kesej aht eraan Rakyat t erdiri dari :
a. Sekret ariat Kement erian Koordinat or;
b. Deput i Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial;
c. Deput i Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat ;
d. Deput i Bidang Koordinasi Kependudukan, Kesehat an dan Lingkungan Hidup;
f . Deput i Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisat a, Pemuda, dan Olah Raga;
g. Deput i Bidang Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Kesej aht eraan Sosial ;
h. Deput i Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;
i. St af Ahli. ”
2. Ket ent uan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
“ Pasal 6
(1) Sekret ariat Kement erian Koordinat or mempunyai t ugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan t ugas sert a pembinaan dan pemberian dukungan administ rasi Kement erian Koordinat or.
(2) Deput i Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang kerawanan sosial.
(3) Deput i Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang perlindungan sosial dan perumahan rakyat .
(4) Deput i Bidang Koordinasi Kependudukan, Kesehat an dan
Lingkungan Hidup mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang kependudukan, kesehat an dan lingkungan hidup.
(5) Deput i Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama, dan Aparat ur Negara mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang pendidikan, agama, dan aparat ur negara. (6) Deput i Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisat a, Pemuda, dan
Olah Raga mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang kebudayaan, pariwisat a, pemuda, dan olah raga.
(7) Deput i Bidang Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan
Kesej aht eraan Sosial mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang pemberdayaan perempuan dan kesej aht eraan sosial.
(8) Deput i Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan mempunyai t ugas menyiapkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebij akan sert a mensinkronkan pelaksanaan kebij akan di bidang penanggulangan kemiskinan.
(9) St af Ahli mempunyai t ugas memberikan t elaahan kepada Ment eri Ment eri Koordinat or Bidang Kesej aht eraan Rakyat mengenai masalah t ert ent u sesuai bidang keahliannya, yang t idak menj adi bidang t ugas Sekret ariat Kement erian Koordinat or dan Deput i. ”
3. Ket ent uan Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
“ Pasal 31
Depart emen Tenaga Kerj a dan Transmigrasi t erdiri dari: a. Sekret ariat Jenderal ;
b. Direkt orat Jenderal Pembinaan Pelat ihan dan Produkt ivit as;
c. Direkt orat Jenderal Pembinaan Penempat an Tenaga Kerj a;
d. Direkt orat Jenderal Pembinaan Hubungan Indust rial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerj a;
f . Direkt orat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempat an Transmigrasi;
g. Direkt orat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi; h. Inspekt orat Jenderal ;
i. Badan Penelit ian, Pengembangan, dan Inf ormasi;
j . St af Ahli. ”
4. Ket ent uan Psal 32 diubah, sehingga ebrbunyi sebagai berikut :
“ Pasal 32
(1)Sekret ariat Jenderal mempunyai t ugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan t ugas sert a pembinaan dan pemberian dukungan administ rasi Depart emen.
(2)Direkt orat Jenderal Pembinaan Pelat ihan dan Produkt ivit as
mempunyai t ugas merumuskan sert a melaksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan pelat ihan dan produkt ivit as.
(3)Direkt orat Jenderal Pembinaan Penempat an Tenaga Kerj a
mempunyai t ugas merumuskan sert a melaksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan penempat an t enaga kerj a.
(4)Direkt orat Jenderal Pembinaan Hubungan Indust rial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerj a mempunyai t ugas merumuskan dan melaksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan hubungan indust rial dan j aminan sosial t enaga kerj a.
(5)Direkt orat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ket enagakerj aan
mempunyai t ugas merumuskan dan mel aksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan pengawasan ket enagakerj aan.
(6)Direkt orat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan
Penempat an Transmigrasi mempunyai t ugas merumuskan dan melaksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan penyiapan permukiman dan penempat an t ransmigrasi.
(7)Direkt orat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi mempunyai t ugas merumuskan dan melaksanakan kebij akan dan st andardisasi t eknis di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan t ransmigrasi.
(8)Inspekt orat Jenderal mempunyai t ugas melaksanakan pengawasan
t erhadap pelaksanaan t ugas di lingkungan Depart emen.
(9)Badan Penelit ian, Pengembangan, dan Inf ormasi mempunyai t ugas
melaksanakan penelit ian, pengembangan, dan inf ormasi di bidang ket enagakerj aan dan ket ransmigrasian.
(10) St af Ahli mempunyai t ugas memberikan t elaahan kepada Ment eri
Tenaga Kerj a dan Transmigrasi mengenai masalah t ert ent u sesuai bidang keahliannya, yang t idak menj adi bidang t ugas Sekret ariat Jenderal, Direkt orat Jenderal, Badan, dan Inspekt orat Jenderal. ”
Pasal II
Perat uran Presiden ini mulai berlaku pada t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 12 Pebruari 2007 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
t t d.