KEPUTUSAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010
TENTANG
PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN
SERVI CE LEVEL
ARRANGEMENT
UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKAI NDONESI A
NATI ONAL SI NGLE WI NDOW
DI LI NGKUNGANKEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A,
Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka
I ndonesia National Single Window di Lingkungan
Departemen Kelautan dan Perikanan, dipandang perlu
menetapkan Prosedur Operasional Standar dan Service
Level Arrangement Untuk I mpor Komoditas I kan Dalam
Kerangka I ndonesia National Single Window di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan
Menteri;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, I kan, dan Tumbuhan;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Karantina I kan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006;
5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka
I ndonesia National Single Window;
7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
8. Keputusan Presiden Nomor 84/ P Tahun 2009;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/ MEN/ 2009;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.21/ MEN/ 2006 tentang Tindakan Karantina I kan Dalam Hal Transit;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.09/ MEN/ 2007 tentang Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa I kan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik I ndonesia;
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.20/ MEN/ 2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit I kan Karantina Dari Luar Negeri dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara Republik I ndonesia;
13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.21/ MEN/ 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina I kan;
14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.28/ MEN/ 2008 tentang Jenis, Tata Cara Penerbitan, dan Format Dokumen Tindakan Karantina I kan;
15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.29/ MEN/ 2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa I kan Hidup;
16. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;
17. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
18. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik I ndonesia Nomor KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan
Sistem Elektronik Dalam Kerangka I ndonesia National
Single Window Di Lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan;
19. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.03/ MEN/ 2010 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit I kan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN TENTANG PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN
SERVI CE LEVEL ARRANGEMENT
UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKA I NDONESI ANATI ONAL SI NGLE WI NDOW
DI LI NGKUNGAN KEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN.PERTAMA : Menetapkan prosedur operasional standar dan service level
arrangement untuk impor komoditas ikan dalam kerangka
I ndonesia National Single Window di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan Menteri ini.
KEDUA : POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana dimaksud diktum
PERTAMA merupakan sistem pelayanan terhadap:
a. impor komoditas ikan untuk jalur merah; dan
b. impor komoditas ikan untuk jalur hijau.
KETI GA : POS dan SLA I NSW KKP sebagaimana dimaksud diktum
PERTAMA merupakan tindakan karantina ikan di kawasan
pabean dalam mendukung sistem Custom Clearance yang
berkaitan dengan impor ikan secara elektronik.
KEEMPAT : Dalam hal terjadi keadaan yang menyebabkan sistem
elektronik sebagaimana dimaksud diktum KETI GA menjadi tidak berfungsi, maka digunakan sistem manual.
KELI MA : Sistem pelayanan dalam kerangka I NSW sebagaimana
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 02 Februari 2010
a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,
ttd.
LAMPI RAN : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I ,
Nomor KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010
Tentang Prosedur Operasional Standar dan
Service Level Arrangement Untuk I mpor
Komoditas I kan Dalam Kerangka I ndonesia
National Single Window di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komitmen Negara Republik I ndonesia yang sangat tinggi dalam
mendukung pelaksanaan perdagangan global di tingkat regional ASEAN
ditunjukkan dengan penyusunan dan pemberlakuan sistem penanganan lalu
lintas barang impor yang cepat, tepat, dan akurat. Dengan memberlakukan
sistem tersebut diharapkan dapat mengatasi kondisi pelayanan yang ada saat
ini yang masih banyak terjadi kekurangan seperti masalah waktu, birokrasi
yang terlalu berbelit-belit, tingginya pembiayaan yang harus dikeluarkan dalam
pengurusan surat, serta tidak akuratnya data yang diberikan oleh petugas.
Dengan adanya sistem penanganan lalu lintas barang impor yang cepat,
tepat, dan akurat diharapkan masalah-masalah yang terkait dengan
kepentingan nasional dapat terselesaikan, khususnya yang terkait dengan
berbagai jenis kejahatan seperti kejahatan transnasional, penyelundupan
obat-obatan, illegal fishing, dan juga peredaran ikan secara melawan hukum.
Pembangunan sistem tersebut diselenggarakan dengan melaksanakan
prinsip-prinsip good governance melalui pembangunan otomasi sistem pelayanan yang
terintegrasi antarpemerintah dengan tujuan mampu meningkatkan efisiensi
pelayanan keseluruhan proses ekspor-impor.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai instansi yang bertanggung
jawab dalam bidang kelautan dan perikanan, dimana dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari juga berhubungan dengan kegiatan proses ekspor-impor ikan yang
dalam hal ini pelaksanaan secara teknis sistem penanganan lalu lintas impor
Sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.76/ MEN/ 2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka
I ndonesia National Single Window di Lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan, maka diperlukan suatu Prosedur Operasional Standar (POS) dan
Service Level Arrangement (SLA). Penyusunan POS dan SLA diperuntukkan
bagi impor komoditas ikan dalam kerangka I ndonesia National Single Window,
yang dalam implementasinya Kementerian Kelautan dan Perikanan membagi
menjadi 2 (dua) jalur, yaitu Jalur Merah dan Jalur Hijau.
B. MAKSUD dan TUJUAN
Maksud disusunnya POS dan SLA sebagai acuan bagi petugas karantina
ikan dalam memberikan pelayanan lalu lintas impor ikan. Sedangkan tujuan
disusunnya POS dan SLA dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi
petugas karantina ikan dan kepastian usaha bagi pengguna jasa dan
mendukung transparansi dan keterbukaan dalam sistem pelayanan publik
khususnya pelayanan perizinan karantina ikan.
C. RUANG LI NGKUP
Ruang lingkup Keputusan Menteri ini terdiri dari:
1. I mpor Komoditas I kan untuk Jalur Merah;
2. I mpor Komoditas I kan untuk Jalur Hijau.
D. PENGERTI AN
1. Karantina ikan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari
suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah
Negara Republik I ndonesia.
2. Hama dan penyakit ikan karantina, yang selanjutnya disebut HPI K, adalah
semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/ atau telah
terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Republik I ndonesia yang
dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi
3. Media pembawa hama dan penyakit ikan karantina, yang selanjutnya
disebut media pembawa, adalah ikan dan/ atau benda lain yang dapat
membawa HPI K.
4. Media pembawa beresiko tinggi adalah media pembawa dalam bentuk
hidup, dan/ atau media pembawa yang berasal dari negara yang sedang
terjangkit (wabah) HPI K dan/ atau Media Pembawa dalam keadaan mati
yang berpotensi sebagai inang dan pembawa/carrier HPI K.
5. I kan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
6. Pemasukan adalah memasukkan media pembawa dari luar negeri ke dalam
wilayah Negara Republik I ndonesia atau dari suatu area ke area lain di
dalam wilayah Negara Republik I ndonesia.
7. Pemeriksaan dokumen adalah tindakan untuk mengetahui kelengkapan dan
keabsahan dokumen persyaratan dan persyaratan lainnya.
8. Pemeriksaan klinis adalah tindakan untuk mengetahui jenis, jumlah dan
status kesehatan media pembawa yang dilalulintaskan.
9. Penahanan adalah tindakan menahan media pembawa yang akan
dimasukkan ke dalam negeri atau suatu area di dalam wilayah Negara
Republik I ndonesia.
10. Penolakan adalah tindakan tidak diizinkannya media pembawa dimasukkan
atau dikeluarkan ke atau dari suatu area atau dalam wilayah Negara
Republik I ndonesia.
11. Surat penahanan sementara (KI -D4) adalah dokumen resmi yang
ditandatangani oleh petugas karantina ikan di tempat
pemasukan/ pengeluaran, yang menyatakan bahwa media pembawa yang
tercantum di dalamnya dikenakan tindakan penahanan.
12. Surat penolakan (KI -D5) adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh
petugas karantina ikan di tempat pemasukan/ pengeluaran, yang
menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya
dikenakan tindakan penolakan.
13. Surat pemusnahan (KI -D7) adalah dokumen resmi yang ditandatangani
oleh petugas karantina ikan di tempat pemasukan/ pengeluaran yang
dimasukkan atau akan dikeluarkan, baik karena tidak bebas atau tidak
dapat dibebaskan dari HPI K, rusak, busuk, atau tidak memenuhi
persyaratan karantina atau persyaratan lainnya.
14. Surat persetujuan pengeluaran media pembawa dari tempat pemasukan
(KI -D15) adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh petugas
karantina ikan di tempat pemasukan atau kawasan pabean, yang
menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya disetujui
dikeluarkan dari tempat pemasukan untuk pelaksanaan tindakan karantina
ikan atau dilalulintasbebaskan.
15. Jalur merah adalah mekanisme pelayanan karantina ikan di bidang impor
terhadap suatu importasi yang dilakukan melalui penelitian dokumen dan
pemeriksaan klinis media pembawa (jenis, jumlah dan status kesehatan) di
kawasan pabean.
16. Jalur hijau adalah mekanisme pelayanan karantina ikan di bidang impor
terhadap suatu importasi yang dilakukan pemeriksaan dokumen di kawasan
pabean.
17. Petugas karantina ikan adalah pegawai negeri tertentu yang diberi tugas
untuk melakukan tindakan karantina berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
18. Pemohon adalah importir baik perseorangan, kelompok, maupun badan
hukum yang melakukan kegiatan pemasukan media pembawa dari luar
BAB I I PELAKSANAAN
A. Waktu Pelayanan
Layanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi wajib
periksa karantina ikan dilaksanakan setiap hari selama 24 jam.
B. Petugas Karantina I kan
UPT Karantina I kan dalam pelaksanaan penanganan dokumen
kepabeanan dan perizinan yang berkaitan dengan impor ikan dilaksanakan
oleh:
1. Petugas Penerima Dokumen/ Operator;
2. Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis;
3. Petugas Pemeriksa Dokumen;
4. Petugas Pemeriksa klinis;
5. Petugas Pengawas.
C. Persyaratan Pemasukan
Dalam memasukan ikan, importir harus mengajukan permohonan
pemeriksaan karantina dengan persyaratan:
1. I mportir telah teregistrasi pada Pusat Karantina I kan atau UPT Karantina
I kan;
2. I mportir telah memiliki izin dan/ atau rekomendasi untuk importasi komoditi
perikanan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya;
3. Media pembawa dilengkapi dengan sertifikat kesehatan (Health Certificate)
dari negara asal kecuali untuk media pembawa yang tergolong benda lain;
4. Pemasukan media pembawa melalui tempat-tempat yang telah ditetapkan;
5. Media pembawa dilaporkan ke petugas karantina ikan dan dalam kondisi
D.
Prosedur Operasional Standar ( POS) dan
Service Level Arrangement
( SLA)
1. Jalur Merah
Pelayanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi
wajib periksa karantina ikan untuk jalur merah dilakukan oleh UPT
Karantina I kan di tempat pemasukan terhadap komoditas yang merupakan
media pembawa beresiko tinggi atau komoditi yang dilarang dan dibatasi
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
a. POS
Prosedur pelayanan pemasukan (impor) terhadap komoditi ikan
pada jalur merah dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Pemohon yang teregistrasi mengajukan permohonan Pelaporan
Pemeriksaan Karantina (PPK) untuk komoditi yang akan diimpor (on
line atau manual) pada hari dan jam kerja dengan ketentuan:
a) Permohonan PPK sudah diajukan 1 (satu) hari sebelum
pemasukan media pembawa (dalam bentuk segar/ beku/ kering)
atau 2 (dua) hari sebelum pemasukan media pembawa (dalam
bentuk hidup);
b) Media pembawa dalam kondisi siap dilakukan pemeriksaan fisik
oleh petugas karantina ikan; dan
c) Jenis barang yang akan diperiksa tidak lebih dari 3 (tiga) macam
dan 3 (tiga) bentuk, dalam kemasan standar 20 (dua puluh) inci
di dalam 1 (satu) peti kemas dengan jumlah peti kemas dalam
1 (satu) frekuensi/ transaksi sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh)
peti kemas.
2) Permohonan PPK diterima oleh Petugas Penerima
Dokumen/ Operator, dan diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator
Analis.
3) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis menerima dan mendisposisi
permohonan PPK, dan diteruskan ke Petugas Penerima
4) Petugas Penerima Dokumen/ Operator berdasarkan disposisi
menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen dan diteruskan
kepada Petugas Pemeriksa Dokumen bersama data PPK.
5) Petugas Pemeriksa Dokumen melaksanakan pemeriksaan dokumen
dan hasil pemeriksaan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dokumen.
6) a) Dalam hal dokumen dianggap lengkap dan sesuai, maka LHP
diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna
disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator untuk
menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis.
b) Apabila dokumen dianggap tidak lengkap dan tidak sesuai, maka
LHP diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna
disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator.
7) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Penahanan
Sementara (KI -D4) sebagaimana tercantum dalam formulir 1 dan
disampaikan ke pemohon. Pemohon diberi waktu 3 (tiga) hari untuk
melengkapi dokumen.
a) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon dapat
melengkapi dokumen permohonannya, maka LHP disampaikan
Petugas Pemeriksa Dokumen kepada:
i) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diteruskan kepada
Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna diterbitkan Surat
Perintah Pemeriksaan Klinis;
ii) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menyampaikan Surat
Perintah Pemeriksaan Klinis kepada Petugas Pemeriksa Klinis;
iii) Petugas Pemeriksa Klinis melakukan pemeriksaan terhadap
jenis, jumlah dan status kesehatan dan hasilnya dituangkan
dalam LHP klinis;
iv) Jika hasil pemeriksaan klinis tidak sesuai, maka LHP klinis
disampaikan kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis
untuk diteruskan kepada Petugas Penerima
sebagaimana tercantum dalam formulir 2 dan disampaikan
kepada Pemohon;
v) Jika hasil pemeriksaan klinis sesuai, LHP diteruskan kepada
Petugas Verifikasi/ Kooridnator Analis untuk dilakukan verifikasi
dan diterbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media
Pembawa dari Tempat Pemasukan (KI -D15) sebagaimana
tercantum dalam formulir 3 dan disampaikan kepada
pemohon.
b) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon tidak dapat
melengkapi dokumennya, maka:
i) LHP Dokumen disampaikan oleh Petugas Pemeriksa Dokumen
kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis untuk diteruskan
kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator guna
dikeluarkan Surat Penolakan (KI -D5) dan disampaikan kepada
pemohon.
ii) Apabila setelah 3 (tiga) hari pemohon tidak melakukan
Re-Ekspor, maka Petugas Penerima Dokumen/ Operator
menerbitkan Surat Pemusnahan (KI -D7) sebagaimana
tercantum dalam formulir 4 dan disampaikan kepada
Gambar 1. Alur Prosedur Operasional Standar Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Merah
PPK
PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA
KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA
DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /
KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA
DOKUMEN / OPERATOR PEMOHON
Dokumen MENERI MA &
MENDI SPOSI SI
Dlm waktu 3 hari (maksimum) untuk melengkapi
PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA
KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA
DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /
KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA
b. SLA
Petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan pemasukan
(impor) terhadap media pembawa pada jalur merah dengan
menggunakan standar waktu sebagai berikut:
No Uraian Waktu
1. Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1) 15 menit
2. Dokumen PPK diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P2) 30 menit
3. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen (P3.a)
dan penyampaian kepada Petugas Pemeriksa Dokumen
(P3.b)
15 menit
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen dan Penerbitan
Lembar Hasil Pemeriksaan (LHP) Dokumen (P4)
50 menit
5. LHP Dokumen diterima, diverifikasi, dan disposisi (P5) 30 menit
6. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Klinis (P6.a) dan
penyampaian kepada Petugas Pemeriksa Klinis (P6.b)
15 menit
7. Pelaksanaan Pemeriksaan Klinis dan Penerbitan LHP
Klinis (P7)
240 menit
8. LHP Klinis diterima, diverifikasi, dan disposisi (P8) 15 menit
9. Penerbitan KI -D15 (Surat Persetujuan Pengeluaran Dari
Tempat Pemasukan) (P9)
40 menit
Gambar 2. Service Level Arrangement Pemasukan (I mpor) Komoditi Perikanan Melalui
SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN DOKUMEN P3.a = 10 MENI T
SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN SURAT PERI NTAH
PEMERI KSAAN KLI NI S P6.a = 10 M ENI T
SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN PENGELUARAN DARI TEMPAT PEMASUKAN)
SELESAI
P9 = 4 0 MENI T
KI -D15
(SURAT PERSETUJUAN PENGELUARAN DARI
TEMPAT PEMASUKAN) PEN GAWASAN PROSES
PEN GELUARAN MEDI A PEMBAWA PENGA WALA N
2. Jalur Hijau
Pelayanan sistem dan prosedur pemasukan (impor) terhadap komoditi
wajib periksa karantina ikan untuk jalur hijau dilakukan oleh UPT Karantina
I kan di tempat pemasukan yang memiliki kegiatan impor.
a. POS
Prosedur pelayanan sistem prosedur pemasukan (impor) terhadap
komoditi ikan pada jalur hijau dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Pemohon yang teregistrasi mengajukan permohonan PPK untuk
komoditi yang akan diimpor (on line atau manual) pada hari dan jam
kerja dengan ketentuan:
a) Permohonan PPK sudah diajukan 1 (satu) hari sebelum
pemasukan media pembawa (dalam bentuk segar/ beku/ kering)
atau 2 (dua) hari sebelum pemasukan media pembawa (dalam
bentuk hidup);
b) Pada kondisi tertentu barang yang masuk dicurigai diduga
tertular HPI K, terjadi penurunan mutu, dan merupakan barang
yang dilarang/ dibatasi, maka prosedur pemasukan dilakukan
melalui jalur merah.
2) Permohonan PPK diterima oleh Petugas Penerima
Dokumen/ Operator, dan diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator
Analis.
3) Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis menerima dan mendisposisi
permohonan PPK dan diteruskan kepada Petugas Penerima
Dokumen/ Operator.
4) Petugas Penerima Dokumen/ Operator berdasarkan disposisi
menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen dan meneruskan
ke Petugas Pemeriksa Dokumen bersama data PPK.
5) Petugas Pemeriksa Dokumen melaksanakan pemeriksaan dokumen
6) a) Dalam hal dokumen dianggap lengkap dan sesuai, maka LHP
diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna
disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator untuk
menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa Dari
Tempat Pemasukan (KI -D15).
b) Apabila dokumen dianggap tidak lengkap dan tidak sesuai, maka
LHP diteruskan ke Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis guna
disampaikan kepada Petugas Penerima Dokumen/ Operator.
7) Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan Surat Penahanan
Sementara (KI -D4) dan disampaikan ke pemohon. Pemohon diberi
waktu 3 (tiga) hari untuk melengkapi dokumen.
a) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon dapat
melengkapi dokumen pemohonannya, maka LHP disampaikan
oleh Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis kepada Petugas
Pemeriksa Dokumen untuk diteruskan kepada Petugas Penerima
Dokumen/ Operator guna diterbitkan Surat Persetujuan
Pengeluaran Media Pembawa Dari Tempat Pemasukan (KI -D15)
dan disampaikan kepada pemohon.
b) Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, pemohon tidak dapat
melengkapi dokumennya, maka LHP disampaikan oleh Petugas
Pemeriksa Dokumen kepada Petugas Verifikasi/ Koordinator Analis
untuk diterbitkan Surat Penolakan (KI -D5) oleh Petugas Penerima
Dokumen/ Operator. Petugas Penerima Dokumen/ Operator
membuatkan Surat Penolakan (KI -D5) dan disampaikan kepada
pemohon.
c) Apabila setelah 3 (tiga) hari pemohon tidak melakukan
Re-Ekspor, maka Petugas Penerima Dokumen/ Operator menerbitkan
Gambar 3. Alur Prosedur Operasional Standar Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Hijau
PPK
PETUGAS PENGAWAS PETUGAS PEMERI KSA
KLI NI S PETUGAS PEMERI KSA
DOKUMEN PETUGAS VERI FI KASI /
KOORDI NATOR ANALI S PETUGAS PENERI MA
DOKUMEN / OPERATOR PEMOHON
Dokumen MENERI MA &
MENDI SPOSI SI
Dlm waktu 3 hari (maksimum) untuk melengkapi
b. SLA
Petugas karantina ikan dalam memberikan pelayanan pemasukan
(impor) terhadap media pembawa pada jalur hijau dengan
menggunakan standar waktu sebagai berikut:
No Uraian Waktu
1. Penerimaan Dokumen PPK dan Registrasi (P1) 15 menit
2. Dokumen PPK diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P2) 30 menit
3. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Dokumen (P3.a) dan
disampaikan kepada Petugas Pemeriksa Dokumen (P3.b)
15 menit
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen dan Penerbitan Lembar
Hasil Pemeriksaan (LHP) Dokumen (P4)
50 menit
5. LHP Dokumen diterima, diverifikasi, dan didisposisi (P5) 30 menit
6. Penerbitan KI -D15 (Surat Persetujuan Pengeluaran Dari
Gambar 4. Service Level Arrangement Pemasukan (I mpor) Media Pembawa Melalui Jalur Hijau
PEMOHON
E. Pembiayaan
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemeriksaan impor media pembawa
baik untuk jalur merah maupun lajur hijau dikenakan biaya sesuai dengan
BAB I I I PENUTUP
POS dan SLA diterbitkan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan dan
pengguna jasa (importir) dalam pelaksanaan kegiatan lalu lintas impor ikan serta
memberikan jaminan kepastian hukum dan transparansi dalam sistem pelayanan
publik.
a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,
ttd.
DAFTAR FORMULI R
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN NOMOR KEP.09/ MEN/ SJ/ 2010
TENTANG
PROSEDUR OPERASI ONAL STANDAR DAN
SERVI CE LEVEL
ARRANGEMENT
UNTUK I MPOR KOMODI TAS I KAN DALAM KERANGKAI NDONESI A
NATI ONAL SI NGLE WI NDOW
DI LI NGKUNGANKEMENTERI AN KELAUTAN DAN PERI KANAN
NOMOR
FORMULI R I SI FORMULI R
1 Surat Penahanan Sementara (KI -D4)
2 Surat Penolakan (KI -D5)
3 Surat Persetujuan Pengeluaran Media Pembawa dari Tempat
Pemasukan (KI -D15)
4 Surat Pemusnahan (KI -D7)
a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . SEKRETARI S JENDERAL,
ttd.
Formulir 1
……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt
REPUBL IK IND O NES IA
KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N
SURAT P ENA HA NA N SEMENTA RA
Nomor:………
Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isi dokumen terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah media pembawa*):
2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:
(Beri tanda cek ( √ ) pada pernyataan yang sesuai)
Tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan Ikan (Health Certificate)
Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Dokumen yang menyertai telah habis masa berlakunya/tidak berlaku Isi kemasan tidak sesuai dengan yg tertulis dalam dokumen Tidak dilengkapi persyaratan lainnya yang telah ditetapkan
Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya
Merupakan jenis yang dilarang/dilindungi/diatur/dibatasi pemasukannya/pengeluarannya**)
Maka terhadap media pembawa tersebut dikenakan tindakan penahanan di Instalasi Karantina Ikan milik ... alamat ...
………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)
_____________________ NIP. ………. Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.
No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum
Total :
Formulir 2
……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt
REPUBL IK IND O NES IA
KEMENTERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANTINA IKA N
SURAT P ENOLAKA N
Nomor:………
Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil pemeriksaan dan/atau tindakan karantina terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah media pembawa*):
2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:
(Beri tanda cek ( √ ) pada pernyataan yang sesuai)
Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan
Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya Tidak dapat memenuhi persyaratan negara tujuan
Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/busuk/rusak **) Tidak dapat dibebaskan dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan II setelah diberi perlakuan
Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan Tidak diurus atau tidak diketahui pemiliknya
Tidak memenuhi persyaratan karantina
Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan penolakan
………, ………
Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)
_____________________ NIP. ………. Catatan:
Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterbitkannya dokumen ini media pembawa tidak dikirim kembali, maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan pemusnahan.
*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu
No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum
Total :
Formulir 3
Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan serta menindaklanjuti Laporan Pemasukan/Transit*) media pembawa nomor : ………tanggal ………, bersama ini diberitahukan bahwa terhadap media pembawa tersebut dibawah ini:
1. Jenis dan jumlah media pembawa*):
Setuju untuk dikeluarkan dari tempat pemasukan, pelabuhan laut/udara ... dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina di instalasi/tempat penimbunan sementara (TPS) karantina ikan. Nama Pemilik : ... Alamat Instalasi / TPS ... ...
atau dilalulintasbebaskan di area tujuan *).
Pengeluaran media pembawa tersebut diatas tetap memperhatikan dan mengikuti ketentuan kepabeanan yang berlaku. Demikian persetujuan ini disampaikan, untuk dapat dipergunakan seperlunya.
………, ……… **) Lampiran, apa bila diperlukan
No Nama Latin JENIS KOMODITI Nama Umum
Total :
JUMLAH (hds/pce/kgm/grm/ltr/mlt)
- hds - pcs - kgm - grm - ltr - mlt
10. Nomor Sertifikat Kesehatan Ikan / Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan / Produk Perikanan
: ...
Formulir 4
……... ekor …… pce …... kgm …... grm …….. ltr ... mlt
REPUBL IK IND O NES IA
KEMENT ERIA N K ELAUTA N DA N PERIKA NA N PUSAT KARANT INA IKA N
SURAT P EMUS NA HA N
Nomor:………
Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan, dari hasil tindakan karantina terhadap media pembawa:
1. Jenis dan jumlah media pembawa*):
2. Tanggal kedatangan/keberangkatan**) : ... 3. Alat angkut : ... 4. Nama dan alamat pemilik/penerima : ... ... ... 5. Negara/area asal/tujuan**) : ... Ternyata media pembawa tersebut:
(Beri tanda cek ( √ ) pada pernyataan yang sesuai) Tidak memenuhi persyaratan karantina ikan
Tidak dilengkapi dengan persyaratan lain yang telah ditetapkan
Tidak bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina golongan I/golongan II setelah diberi perlakuan**) Tidak diurus/busuk/rusak/tidak diketahui pemiliknya**)
Tidak dikirim kembali ke area/negara asal (Re-Ekspor) Tidak dapat memenuhi kewajiban tambahan yang ditetapkan
Merupakan jenis yang dilarang atau diatur/dibatasi pemasukan/pengeluarannya
Maka terhadap media pembawa tersebut dilakukan tindakan pemusnahan.
………, ……… Kepala/Penanggung jawab/ Stempel, Pejabat Fungsional**)
_____________________ NIP. ………. Catatan:
*) Lampiran, apabila diperlukan. **) Coret yang tidak perlu.
No
JENIS KOMODITI
Nama Latin Nama Umum
Total :