No. 19/3/13/Th.XVIII, 2 Maret 2015
PRODUKSI
PADI
PALAWIJA
2014
(ANGKASEMENTARA
2014)
PRODUKSI PADI SUMATERA BARAT 2014 MENCAPAI 2.519.020 Ton
Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ASEM’14) atau mengalami kenaikan sebesar 3,65 persen (88.636 ton) dibandingkan produksi padi tahun 2013 (ATAP’13) yaitu 2.430.384 ton GKG.
Peningkatan produksi padi tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 15.378 Ha, yaitu dari 487.820 Ha menjadi 503.19 8 Ha tahun 2014, dan juga terjadinya peningkatan produktivitas sebesar 0,24 Ku/Ha atau sebesar 0,48 persen yaitu dari 49,82 Ku/Ha pada tahun 2013 menjadi 50,06 Ku/Ha pada tahun 2014.
Produksi jagung pada tahun 2014 berdasarkan ASEM ‘14, meningkat sebesar 57.935 ton (naik 10,58 persen) bila dibandingkan ATAP’13 yaitu dari 547.417 ton menjadi 605.352 ton pada tahun 2014.
Peningkatan produksi jagung tersebut karena adanya dukungan APBD Provinsi pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.200.000.000,- ditambah dengan SLPTT yang anggarannya berasal dari APBN sebanyak 192 unit.
Produksi kedelai pada tahun 2014 (ASEM’14) meningkat sebesar 179 ton (24,45 persen) dibandingkan tahun 2013 (ATAP’12) yaitu dari 732 ton menjadi 911 ton.
Peningkatan produksi kedelai disebabkan oleh peningkatan luas panen sebesar 95 Ha, yaitu dari 690 Ha pada tahun 2013 menjadi 785 Ha tahun 2014, dan juga karena peningkatan produktivitas sebesar 1,00 Ku/Ha atau sebesar 13,77 persen yaitu dari 10,61 Ku/Ha pada tahun 2013 menjadi 11,61 Ku/Ha pada tahun 2014.
Produksi tanaman ubi kayu pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,40 persen atau setara dengan 868 ton yaitu dari 218.830 ton (ATAP ‘13) menjadi 217.962 ton (ASEM ’14).
A. PRODUKSI PADI
Pada tahun 2014 produksi padi di Sumatera Barat tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG
(ASEM’13) atau mengalami peningkatan sebesar 3,65 persen (88.636 ton) dibanding tahun 2013
yang mencapai sebesar 2.430.384 ton GKG (ATAP’13). Peningkatan produksi padi tersebut
terutama disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 15.378 Ha, yaitu dari 487.820 Ha
menjadi 503.19 8 Ha tahun 2014, dan juga terjadinya peningkatan produktivitas sebesar 0,24
Ku/Ha atau sebesar 0,48 persen yaitu dari 49,82 Ku/Ha pada tahun 2013 menjadi 50,06 Ku/Ha
pada tahun 2014. Peningkatan luas panen hampir terjadi di seluruh kabupaten/kota kecuali di
kabupaten Limapuluh Kota, Dharmasraya, Sawahlunto, Padang Panjang dan Pariaman.
Tabel 1.
Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Sub Round Tahun 2012 - 2013
Peningkatan ini terjadi karena dukungan dari berbagai kegiatan/program peningkatan
produksi padi baik yang berasal dari dana APBD maupun APBN. Pada tahun 2013 kegiatan
kontingensi yang pelaksanaannya pada akhir subround berdampak terhadap peningkatan produksi
tahun 2014. Begitu juga dengan kegiatan SLPTS yang dilaksanakan tahun 2014.
B. PRODUKSI JAGUNG
Produksi tanaman jagung pada tahun 2014 (ASEM ‘14) terjadi peningkatan sebesar
57.935 ton (10,58 persen) jagung pipilan kering, bila dibandingkan produksi pada tahun 2013
(ATAP’13) yaitu dari 547.417 ton menjadi 605.352 ton. Peningkatan produksi disebabkan luas
panen yang meningkat sebesar 14% (11.432 Ha). Peningkatan luas panen yang cukup signifikan
terjadi di kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman, Solok Selatan, Pasaman Barat.
Peningkatan luas panen terjadi karena adanya dukungan program APBD Provinsi pada
tahun 2014 sebesar Rp. 2.100.000.000,- ditambah dengan SLPTT yang anggarannya berasal dari
APBN sebanyak 192 unit.
Tabel 2.
Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Sub Round Tahun 2013 - 2014
C. PRODUKSI KEDELAI
Produksi kedelai pada tahun 2014 (ASEM’14) mengalami kenaikan sebesar 179 ton
(24,45 persen) dibandingkan produksi tahun 2013 (ATAP’13) yaitu dari 732 ton menjadi 911 ton.
Peningkatan ini terjadi adanya peningkatan luas panen sebesar 95 ha (13,77%) dan peningkatan
produktivitas sebesar 1 ku/ha (13,77%).
Peningkatan luas panen dan produktivitas ini terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah
Datar dan Pasaman Barat karena tingginya minat masyarakat bertanam kedelai. Namun demikian
di beberapa daerah terdapat penurunan produktivitas diantaranya kabupaten Agam karena terjadi
serangan hama daun.
Tabel 3.
Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Sub Round Tahun 2013 - 2014
D. PRODUKSI UBI KAYU DAN UBI JALAR
Produksi tanaman ubi kayu pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 868 ton umbi
basah (0,40 persen), yaitu dari 218.830 ton (ATAP’13) menjadi 217.962 ton (ASEM ‘14). Hal
ini terutama disebabkan karena terjadinya penurunan produktivitas sebesar 2,89 persen yaitu dari
397,66 Ku/Ha pada tahun 2013 menjadi 386,18 Ku/Ha tahun 2014. Penurunan produksi hampir
terjadi di semua kabupaten/kota kecuali di kabupaten Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan,
Sijunjung, Agam, Limapuluh Kota, Sawahlunto dan Payakumbuh. Hal ini berkaitan dengan dengan adanya program pembinaan dan pengembangan komoditi ubi jalar dari APBD Provinsi. Disamping itu minat petani untuk bertanam komoditi ini cukup tinggi karena sangat didukung oleh UP3HP yang sudah maju, pasar tersedia dan harga pasar tinggi, karena merupakan bahan untuk pembuatan keripik ubi jalar.
Tabel 4.
Tabel 5.
Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Sub Round Tahun 2013 - 2014
ATAP 2013 ASEM 2014
Perkembangan UBI JALAR
Absolut %
(1) (2) (3) (4) (5)
Luas Panen (Ha) Jan - April 1 531 1 651 120 7,84 Mei - Agust. 1 560 1 851 291 18,65 Sept. - Des 1 439 1 892 453 31,48 Jan. - Des 4 530 5 394 864 19,07 Produktivitas (Ku/Ha) Jan - April 277,66 288,03 10,37 3,73 Mei - Agust. 288,75 259,27 -29,48 -10,21 Sept. - Des 325,91 339,96 14,05 4,31 Jan. - Des 296,81 296,38 -0,43 -0,14 Produksi (Ton) Jan - April 42 509 47 554 5 045 11,87 Mei - Agust. 45 045 47 991 2 946 6,54 Sept. - Des 46 899 64 320 17 421 37,15 Jan. - Des 134 453 159 865 25 412 18,90
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat
Informasi lebih lanjut hubungi: Refdarman, S.E,M.M
Kepala Bidang Statistik Distribusi
JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161