UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1950
TENTANG
PEMBENTUKAN PROPINSI DJAWA TENGAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa t el ah t iba wakt unj a unt uk membent uk Daer ah Propi nsi Dj awa Tengah j ang berhak mengat ur dan mengurus rumah t angga sendir i sebagai t ermaksud dal am Undang-Undang No. 22 Tahun 1948 t ent ang Pemerint ahan Daerah;
Mengi ngat : pasal 5 aj at (1), pasal 20 aj at (1), dan pasal IV At uran Peral i han Undang-Undang Dasar, Makl umat Wakil Presiden t anggal 6 Okt ober 1945 No. X dan Undang-Undang No. 22 Tahun 1948;
Dengan Perset udj uan Badan Pekerdj a Komit e Nasional Pusat ;
Memut uskan:
I. Menghapuskan Pemeri nt ahan Daerah Karesidenan Semarang, Pat i , Pekal ongan, Banyumas, Kedu, dan Surakart a, sert a membubarkan Dewan Perwakil an Rakj at Daerah Karesidenan-Kar esi denan t ersebut ;
II. Menet apkan Pembent ukan Propinsi Dj awa Tengah dengan perat uran sebagai berikut :
UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI DJAWA TENGAH
BAB I.
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1.
(1)
Daerah j ang mel iput i Daerah Karesidenan Semarang, Pat i, Pekal ongan, Banj umas, Kedu, dan Surakart a dit et apkan mendj adi Propinsi Dj awa Tengah.Pasal 2.
(1) Pemerint ahan Daerah Propinsi Dj awa Tengah berkedudukan di kot a Semarang.
www.djpp.depkumham.go.id
(2) Dal am wakt u l uar biasa kedudukan it u unt uk sement ara wakt u ol eh Presiden dapat dipindahkan kel ain t empat .
Pasal 3.
(1) Dewan Perwakil an Rakj at Daerah Propi nsi Dj awa Tengah t erdi ri dari 72 orang anggaut a.
(2) Anggaut a-anggaut a Dewan Perwakil an Rakj at Daerah Propi nsi Dj awa Tengah, j ang pert ama t erbent uk dengan Undang-Undang pemil ihan, mel et akkan dj abat annya bersama-sama pada t anggal 15 Dj ul i 1955.
(3) Dj uml ah anggaut a Dewan Pemer int ah Daerah Propinsi Dj awa Tengah, ket j ual i anggaut a Kepal a Daer ah, adal ah 5 orang.
BAB II.
TENTANG URUSAN RUMAH TANGGA PROPINSI DJAWA TENGAH.
Pasal 4.
(1) Ur usan Rumah Tangga dan kewadj iban-kewadj iban l ain sebagai t ermaksud dal am pasal 23 dan 24 Undang-Undang No. 22 Tahun 1948 t ent ang Pemerint ahan Daerah bagi Propinsi Dj awa Tengah adal ah sebagai berikut :
I. Urusan Umum.
II. Urusan Pemer int ahan Umum. III. Ur usan Agr ari a.
IV. Urusan Pengai ran, Dj al an-Dj al an dan Gedung-Gedung V. Ur usan Pert anian, Per ikanan dan Koperasi .
VI. Urusan Kehewanan.
VII. Urusan Keradj inan, Perdagangan dan Perindust rian. VIII. Ur usan Perburuhan.
IX. Ur usan Sosial .
X. Urusan Pembagi an (di st ribusi). XI. Ur usan Penerangan.
XII. Urusan Pendidi kan, Pengadj ar an, dan Kebudaj aan. XIII. Urusan Kesehat an.
XIV. Ur usan Perusahaan.
(2) Urusan-urusan t ersebut dal am aj at (1) diat as didj el askan dal am daf t ar t erl ampir ini (Lampiran A) dan perat ur an-perat ur an pel aksanaan pada wakt u penj er ahan.
(3) Dengan Undang-Undang t iap-t iap wakt u, dengan mengingat keadaan, urusan j ang masuk r umah t angga Propi nsi dan kewadj iban Pemerint ah j ang diserahkan kepada Propinsi Dj awa Tengah, di t ambah.
www.djpp.depkumham.go.id
Pasal 5
(1) Segal a mil ik berupa bar ang t et ap maupun ber upa t idak t et ap dan per usahaan-perusahaan dari Pemerint ahan Daerah Karesidenan j ang di hapuskan t ersebut diat as mendj adi mil ik Propinsi Dj awa Tengah, j ang sel andj ut nj a dapat menj erahkan sesuat unj a kepada daerah-daer ah dibawahnj a.
(2) Segal a hut ang-pihut ang Pemerint ahan Karesidenan t ersebut menj adi t anggungan pemer int ah pusat .
Pasal 6.
Perat ur an –per at ur an Daerah Karesidenan, sebel um digant i dengan perat uran Daerah Propi nsi , berl aku t erus sebagai perat ur an Daer ah Propinsi; perat uran-perat ur an it u t idak berl aku l agi sesudah 5 t ahun t erhit ung dar i berdi rinj a Propi nsi Dj awa Tengah.
BAB III.
KETENTUAN PENUTUP.
Pasal 7.
Undang-undang ini mul ai berl aku pada hari j ang akan dit et apkan dal am Perat ur an Pemerint ah.
Agar Undang-Undang i ni diket ahui ol eh umum, maka diperint ahkan supaj a diundangkan dal am Berit a Negara.
Dit et apkan di Jogj akart a Pada t anggal 4 Dj ul i 1950. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, (PEMANGKU DJABATAN SEMENTARA)
ASSAAT. MENTERI DALAM NEGERI,
SOESANTO TIRTOPRODJO.
Diundangkan pada t anggal 4 Dj ul i 1950. MENTERI KEHAKIMAN,
A. G. PRINGGODIGDO