• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wireless Air Mouse Sebagai Alat Bantu Presentasi Menggunakan Inertial Sensor Pendeteksi Pergerakan T1 612005001 Bab I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wireless Air Mouse Sebagai Alat Bantu Presentasi Menggunakan Inertial Sensor Pendeteksi Pergerakan T1 612005001 Bab I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era komputerisasi dewasa ini hampir semua aktifitas yang dilakukan

menggunakan komputer membutuhkan mouse dan keyboard, sebagai contoh

ketika sedang melakukan presentasi. Seorang presenter akan membutuhkan

tombol keyboard atau tombol mouse untuk mengganti halaman slide presentasi

dan menggerakkan mouse pointer sebagai pointing device. Teknik presentasi

merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menampilkan

presentasi yang baik. Untuk mencapai harapan tersebut terkadang seorang

presenter harus melakukan interaksi lebih dekat dengan audience agar suasana

tidak bosan dan kaku, sehingga presenter tidak hanya diam di satu tempat ketika

melakukan presentasi.

Namun, ketika seorang presenter melakukan presentasi menggunakan

perangkat komputer akan mengalami kesulitan karena konsentrasinya terbagi

antara mengoperasikan komputer, memperhatikan layar presentasi dan audience.

Dalam hal ini, interaksi antara presenter dan audience menjadi berkurang karena

presenter akan cenderung untuk tidak beranjak dari depan komputer. Masalah ini

bisa diatasi dengan bantuan seorang operator untuk mengoperasikan komputer dan

presenter cukup menginstruksikan operator untuk mengoperasikan komputer

sesuai dengan yang dikehendaki oleh presenter. Akan tetapi, cara seperti ini tidak

efektif karena jika tidak terjalin koordinasi yang baik antara presenter dan

operator akibatnya dapat mengacaukan jalannya presentasi.

Dalam perkembangannya ada berbagai jenis teknologi mouse, diantaranya

teknologi mouse optik dan laser. Mouse optik yang memanfaatkan sebuah kamera

beresolusi rendah dan image processing untuk menentukan orientasi pergerakan

mouse terhadap bidang alas, mouse optik masih memiliki kelemahan. Kamera

optik yang terdapat pada mouse ini tidak dapat memproses gambar pada alas yang

terlalu memantulkan cahaya dan mengkilat, seperti kaca transparan atau bahkan

(2)

2

hampir sama dengan mouse optik, mouse laser dapat bekerja hampir disemua

permukaan, kecuali cermin. Akan tetapi mouse laser berbahaya jika cahaya laser

mengenai organ mata dan lebih boros jika dioperasikan menggunakan baterai,

serta masih membutuhkan alas untuk dapat bekerja sebagai penggerak pointer.

Mouse menggunakan akselerometer telah dikerjakan pada skripsi sebelumnya oleh

Iwan Santoso [1], akan tetapi yang menjadi batasan, mouse ini masih

membutuhkan kabel penghubung menuju PC menggunakan komunikasi serial.

Selain itu kelemahan dari skripsi sebelumnya hanya memanfaatkan perubahan

percepatan gravitasi yang dirasakan oleh sensor akselerometer sebagai

pendeteksian gerak, sehingga kurang nyaman ketika dipakai.

Untuk menguraikan masalah tersebut, pada skripsi ini akan dirancang

wireless air mouse, sebuah mouse komputer yang terhubung melalui media

frekuensi radio (nirkabel) yang dapat digunakan baik menggunakan alas (mouse

pad) maupun tanpa alas (di udara). Wireless air mouse yang dirancang dilengkapi

dengan beberapa tombol yang dapat di atur untuk mewakili tombol yang terdapat

pada keyboard. Dengan adanya wireless air mouse maka keberadaan operator bisa

ditiadakan tanpa mengurangi kualitas presentasi. Presenter dapat mengendalikan

presentasi sekaligus berinteraksi dekat dengan audience tanpa terhalang oleh

jarak dan kerepotan mengendalikan slide presentasi. Mouse yang akan dirancang

memanfaatkan sensor inersia berupa akselerometer yang dapat mengetahui

percepatan akibat pergerakan yang dialami oleh mouse. Dari percepatan yang

terukur dapat diperoleh jarak translasi pergerakan mouse. Jarak inilah yang

diterjemahkan menjadi perubahan koordinat pada mouse pointer. Dengan sensor

percepatan, mouse tidak lagi membutuhkan media alas dengan bahan tertentu,

bahkan tanpa alas sekalipun, mouse tetap dapat mendeteksi pergerakan mouse

untuk diterjemahkan menjadi pergerakan mouse pointer.

1.2 Batasan Masalah

Perancangan sistem dibatasi oleh spesifikasi yang tercantum dalam surat

tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer

(3)

3

04/I.3/FTEK/II/2012 dengan spesifikasi dari alat yang dirancang adalah sebagai

berikut :

1. Dimensi wireless mouse transmitter tidak lebih dari 60 mm x 125 mm

2. Berat wireless mouse transmitter tidak lebih dari 250 Gram.

3. Komunikasi wireless menggunakan media RF (Radio Frequency) 2,4

Ghz.

4. Jarak pengoperasian maksimal 15 meter.

5. Terdapat 7 tombol antara lain tombol klik kiri, tombol klik kanan,

tombol scroll, tombol on/off laser pointer tombol next, tombol previous

dan tombol start / stop.

6. Dapat beroperasi sebagai penggerak kursor mouse tanpa alas (di udara).

7. Catu daya wireless mouse transmitter menggunakan baterai jenis

lithium 3,7 V dan dapat diisi ulang.

8. Dapat dioperasikan pada sistem operasi Windows 7 / Vista / XP.

1.3 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II

Dasar Teori, Bab III Perancangan Sistem, Bab IV Pengujian Alat dan Bab V

Penutup.

Bab I. Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang, batasan masalah skripsi

dan sistematika penulisan.

Bab II. Pembahasan wireless air mouse. Menjelaskan tentang teori

berkaintan dengan pembacaan koordinat mouse, teori mengenai perangkat keras

yang digunakan meliputi sensor, pengendali mikro (Mikrokontroler), Bluetooth,

serta teori lain yang berhubungan dengan perancangan.

Bab III. Perancangan sistem. Menjelaskan tentang perancangan perangkat

keras dan perangkat lunak dari sistem. Perancangan perangkat keras meliputi

perancangan modul sistem serta perancangan modul sensor. Sedangkan untuk

perancangan perangkat lunak meliputi perancangan aplikasi desktop, serta

(4)

4

Bab IV. Pengujian Alat. berisi tentang pengujian alat, yang meliputi

pengujian setiap modul dan pengujian alat secara keseluruhan. Sehingga dapat

diketahui sejauh mana alat yang dibuat dapat memenuhi spesifikasi yang telah

ditentukan.

Bab V. Kesimpulan dan saran. berisi tentang kesimpulan yang diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

Pada teori kurva Laffer, Laffer (2004) sendiri menekankan bahwa pemotongan tarif tidak selalu diikuti oleh kenaikan penerimaan pajak, akan tetapi kenaikan penerimaan pajak

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis deskriptif untuk menganalisa pengaruh tarif terhadap penerimaan

Berdasarkan hasil evaluasi prakualifikasi pada pekerjaan DED Bangunan Rehabilitasi Korban Narkoba, telah didapatkan hasil 5 (Lima) daftar pendek calon penyedia

Berdasarkan hasil evaluasi prakualifikasi pada pekerjaan DED Bangunan Rehabilitasi Korban Narkoba, telah didapatkan hasil 5 (Lima) daftar pendek calon penyedia

SELESAI, silahkan nikmati koneksi yang sudah di load balancing 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pembelajaran matematika dengan strategi konflik kognitif (SKK) yaitu: bahan ajar hendaklah berupa masalah

Pemanfaatan Jenis- Jenis Tumbuhan Yang Dimanfaatkan Sebagai Bahan Tambahan Pangan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas .. KESIMPULAN

Of these four peninsular sculptures, the Chaiya image is the most closely related to Indian art and is therefore likely the earliest of the four. It is also the thinnest,