• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY)."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA

PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS

SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY)

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

Yuniar Rohdiana Andansari

NIM: B36211099

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

PERILAKU KOMUNIKASI DUNIA MAYA KPOPERS SURABAYA (STUDI PADA

PERILAKU KOMUNIKASI DI TWITTER DAN INSTAGRAM OLEH KPOPERS

SURABAYA ANGGOTA KLOSS FAMILY)

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

Yuniar Rohdiana Andansari

NIM: B36211099

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Yuniar Rohdiana Andansari, B36211099, 2015. Perilaku Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers Surabaya (Studi pada Perilaku Komunikasi di Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya Anggota KLOSS Family). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwahdan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci: Perilaku Komunikasi, Motif, Kpopers Surabaya, Twitter, Instagram

Studi ini menjelaskan tentang perilaku komunikasi dunia maya yang dilakukan oleh Kpopers Surabaya. Kpopers adalah sebutan bagi para penggemar Kpop. Dalam penelitian ini, bermaksud untuk mengetahui bagaimana perilaku para Kpopers Surabaya di media sosial twitter dan instagram.

Dalam Penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, membaca literatur buku dan mencari data secara online.

Subyek dalam penelitian ini adalah 8 orang Kpopers Surabaya yang tergabung dalam KLOSS Family yang aktif sebagai pengguna twitter dan instagram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Kpopers Surabaya meliputi perilaku dalam mendapatkan dan membagikan informasi tentang Kpop dengan menggunakan fitur yang ada pada twitter maupun instagram. Perilaku juga ditunjukkan dari cara interaksi informan di twitter dan instagram (2) motif Kpopers Surabaya dalam penggunaan twitter dan instagram adalah interaksi, informasi dan hiburan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai pertimbangan. Kpopers Surabaya dalam mengakses twitter dan instagram untuk menyalurkan kesukaannya pada Kpop sudah berlebihan karena hampir setiap hari dan berjam-jam. Untuk itu, sebaiknya Kpopers Surabaya tidak menjadikan suatu rutinitas dan menjadikan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam mengakses twitter dan instagram untuk mendapatkan informasi seputar idola Kpop.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

G. Kerangka Pikir Penelitian... 14

H. Metode Penelitian ... 16

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 16

2. Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian ... 17

3. Jenis dan Sumber Data ... 18

4. Tahapan Penelitian ... 19

5. Teknik pengumpulan Data ... 21

6. Teknik Analisis Data ... 22

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 23

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ... 25

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 26

A. Kajian Pustaka ... 26

1. Perilaku Komunikasi ... 26

2. Perilaku Komunikasi Dunia Maya ... 34

3. Komunikasi Massa ... 36

4. Internet ... 38

5. Sosial Media ... 41

6. Fans... 47

B. Kajian Teori... 48

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN ... 52

A. Profil Data ... 52

(8)

1. Subyek Penelitian ... 52

2. Obyek Penelitian ... 55

3. Lokasi Penelitian ... 55

B. Deskripsi Data ... 56

1. Perilaku Komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram ... 56

2. Motif Kpopers Surabaya dalam Penggunaan Twitter dan Instagram ... 69

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN ... 73

A. Temuan Penelitian ... 73

1. Perilaku Komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram ... 74

2. Motif Kpopers dalam Penggunaan Twitter dan Instagram ... 79

a. Informasi ... 79

b. Interaksi ... 80

c. Hiburan ... 82

B. Konfirmasi Temuan Data dengan Teori ... 83

BAB V PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan... 86

B. Rekomendasi ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

LAMPIRAN ... xvii

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kpop (dalam bahasa Korea 가요, Gayo) singkatan dari Korean Pop atau

Korean Popular Music adalah sebuah genre musik terdiri dari pop, dance,

electropop, hip hop, rock, R&B dan electronic music yang berasal dari Korea

Selatan. Banyak orang menyebut serbuan Kpop sebagai hallyu (한류) atau

gelombang Korea (Korean Wave).

Gelombang ini awalnya dipicu keranjingan orang terhadap drama romantis Asia, termasuk drama Korea. Dari sini, anak muda Asia kemudian mengenal

Kpop dan menggilainya. Maklum, Kpop tidak hanya memanjakan telinga dan

mata, tetapi juga menancapkan imajinasi tentang selebriti Korea yang berpenampilan apik dan berwajah semulus porselen. Tidak heran, kini banyak

anak muda yang ingin "dicetak" seperti selebriti Korea. Banyak anak muda

di mana-mana histeris melihat aksi boyband dan girlband Korea.

Dalam perkembangannya, Kpop telah tumbuh menjadi sebuah

subkultur yang menyebar secara luas di berbagai belahan dunia. Idol group dan

solo artis seperti BoA, Rain, DBSK, JYJ, Super Junior, B2ST, Girls Generation,

BIGBANG, Wonder Girls, 2NE1, 2PM, Miss A, KARA, SHINee, f(x), CNBLUE,

BTS, EXO, Sistar, Got7, Winner sangat terkenal di negara-negara

(10)

2

Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk di Indonesia bahkan sampai ke benua Eropa.

Fenomena yang kemudian terjadi adalah menjamurnya fans Kpop di seluruh

belahan dunia. Fans yang berasal dari berbagai macam fandom idol group seperti

misalnya ELF (Ever Lasting Friends) yang merupakan sebutan bagi penggemar

Super Junior, EXO-L nama penggemar EXO, atau pun VIP bagi penggemar

BIGBANG menjadi sebuah kesatuan besar di bawah naungan

fandom Kpop.

Komunitas penggemar biasanya melakukan pertukaran pesan mengenai idolanya. Para penggemar ini berbagi informasi untuk semakin banyak yang mengetahui mengenai idolanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan yang

sudah tahu menjadi semakin ketergantungan konsumsi informasi.

Fans sering menghabiskan waktunya di depan komputer selama berjam-jam

untuk berdiskusi mengenai objek kesenangan mereka hingga ke perilaku obsesif yang berlebihan yaitu stalking yang artinya menguntit, istilah yang

digunakan untuk mengacu pada perhatian obsesif yang tidak diinginkan oleh seorang individu atau grup yang dilakukan oleh orang tertentu.

Kehadiran internet beserta jejaring sosial yang terdapat di dalamnya dapat

dikatakan sangat membantu industri musik Kpop dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Pengamat musik, Bens Leo seperti dikutip dalam sebuah

portal komunitas dan berita online tnol.co.id mengatakan musik Kpop yang

(11)

3

Berkat jaringan informasi dan teknologi internet, dimana kemudian masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan melihat secara audiovisual.1

Pesatnya perkembangan dan pertumbuhan internet mempunyai andil besar dalam penyebaran budaya Kpop di Indonesia, karena kejayaan perkembangan

internet mulai tahun 2000-an, yang juga hampir bersamaan dengan munculnya

budaya Kpop. Para penggemar Kpop di Indonesia mendapat banyak informasi

mengenai budaya Kpop melalui dunia maya. Kpopers yang banyak berasal dari

kalangan pelajar dan mahasiswa yang juga kalangan terbanyak pengguna internet karena kalangan tersebut cepat belajar dalam menggunakan teknologi.

Berdasarkan riset yang dilakukan APJII dan PUSKAKOM UI Berdasarkan usia

pengguna, mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu

sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%).2

Melalui internet, Kpopers dengan mudah dan cepat mengakses informasi

dan mengonsumsi berbagai hiburan yang berhubungan dengan Kpop. Seperti

mengakses Youtube untuk menonton maupun mengunduh video Kpop,

mendengarkan lagu Kpop melalui radio online, membaca artikel tentang para artis

Korea melalui portal berita khusus Kpop seperti Soompi, Allkpop, Koreanindo.

Dalam Korean Culture and Information Service3 era penyebaran Korean

Wave melalui internet dengan “The Neo-Korean Wave”. The Neo Korean Wave

1

http://www.tnol.co.id/film-musik/12710-bens-leo-Kpop-penyelamat-musik-indonesia.html diakses pada tanggal 1 Mei 2015

2

http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui diakses pada 1 Mei 2015

3

Korean Culture and Information Service, The Korean Wave, (Republic of Korea, Korea, 2011) hlm. 46 diakses dari

(12)

4

dicirikan pemanfaatan sosial media secara besar-besaran dan keterlibatan fans. Gelombang baru ini dipermudah dengan adanya internet, interkonektivitas, dan

perkembangan teknologi, juga maraknya penggunaan Facebook, Twitter dan

YouTube.

Mereka menggunakan internet sebagai media untuk memuaskan keinginan

terkait dengan idola mereka. Keinginan itu bisa berupa pemenuhan informasi dan

juga kebutuhan berekspresi. Arus informasi utama mengenai musik, film, ataupun

drama-drama Korea Selatan berasal dari internet, seperti banyak munculnya portal

berita khusus Kpop seperti Soompi, Allkpop, Koreanindo yang semakin

memudahkan Kpopers memperoleh informasi terbaru dari dunia hiburan Korea.

Saat di dunia maya, para Kpopers menganggap mereka berada di dunia mereka sendiri yang semuanya tentang Kpop. Mereka dapat “berjumpa” dengan

sesama penggemar Kpop di dunia maya. Kpopers saling berinteraksi dengan

Kpopers lainnya melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka

seringkali saling berbagi informasi seputar Kpop maupun bercerita tentang

pengalaman-pengalaman menjadi Kpopers. Segala aktivitasnya di dunia maya

selalu terkait dengan Korea dan Kpop. Teman di akun jejaring sosialnya pun

mayoritas adalah sesama Kpopers.

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks

hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter

mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di

(13)

5

terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif. Bahkan

artis-artis di dunia pun banyak yang membuat twitter pribadinya termasuk para artis-artis

Kpop yang juga membuat akun official agar dapat berinteraksi dengan

penggemarnya di seluruh dunia.

Setelah twitter, instagram adalah jejaring sosial kedua yang juga banyak

terdapat akun pribadi dari artis Kpop. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,

dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik

Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic

dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh

kamera pada peranti bergerak.4

Twitter dan instagram adalah dua media sosial utama tempat Kpopers sering

berkumpul karena di twitter maupun instagram banyak terdapat akun-akun official

idola Kpop, sehingga Kpopers dapat merasa lebih dekat dengan idola Kpop

melalui twitter dan instagram. Bahkan Pada 11 Juni Instagram merilis sebuah laporan berjudul „Pengaruh dari Bintang Nasional (Korea) di Instagram‟ dari data

yang dikumpulkan selama setahun, dari 25 Mei tahun lalu sampai bulan Mei 2015 lalu selebriti yang memiliki komentar „likes‟ terbanyak, Chanyeol EXO

menduduki peringkat pertama dengan total 97 juta komentar dan „likes‟ atau

hearts‟. Sedangkan selebriti dengan follower terbanyak adalah G-Ddragon

4

(14)

6

dengan lebih dari 4,5 juta follower. Indonesia pun masuk dalam negara yang paling banyak memfollow akun instagram Korea.5

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers

Surabaya (Studi pada Perilaku Komunikasi di Twitter dan Instagram Oleh

Kpopers Anggota KLOSS Family).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1.Bagaimana perilaku komunikasi di twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya?

2.Bagaimana motif penggunaan Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

1.Mengetahui perilaku komunikasi Kpopers Surabaya di Twitter dan Instagram

2.Mengetahui motif penggunaan Twitter dan Instagram oleh Kpopers Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Dengan adanya temuan-temuan mengenai perilaku komunikasi dunia maya oleh Kpopers Surabaya diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dan pengembangan teori di bidang komunikasi virtual khususnya pada teori

5

(15)

7

Determinisme Teknologi yang kemudian menjadi patokan teori dalam

pembelajaran pada penelitian ini. Selain itu secara akademik penelitian ini akan

disumbangkan kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel

Surabaya, khususnya bagi prodi Ilmu Komunikasi guna memperkaya khasanah

penelitian dan sumber bacaan.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bersama dan dapat menjadi bahan masukan bagi para Kpopers dalam penggunaan dunia maya untuk komunikasi dan mengekspresikan kesukaannya pada Kpop di dunia maya.

E. Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Sasaran Penelitian Terdahulu

Penelitian

1 2

Nama Ekky Puspika Sari Farida Yulistiana

Peneliti

Judul Perilaku Komunikasi Budaya Fangirling Boyband Korea

Para Pengguna Media di Dunia Virtual (Studi Etnografi

Sosial Path di Kalangan Virtual pada Cyberfandom

Mahasiswa UNIKOM Boyband EXO di Media Sosial

Kota Bandung (Studi Twitter)

Deskriptif Mengenai

(16)

8

Para Pengguna Media

Sosial Path di Kalangan

Mahasiswa Unikom

Kota Bandung)

Jenis Skripsi jurnal

Karya

Tahun 2013 2014

Penelitian

Hasil Motif penggunaan media Hasil penelitian menunjukkan

Temuan sosial Path oleh bahwa budaya fangirling

Penelitian mahasiswa Unikom cyberfandom boyband EXO di

adalah motif untuk media sosial twitter merupakan

menunjukkan strata wujud dari keberhasilan industry

sosial, eksistensi dan musik Kpop untuk membuat

modern karena media masyarakat melakukan

sosial path yang “pemujaan” terhadap produk

eksklusif. Interaksi yang budaya populer Korea yang telah

terjadi antar sesama mengalami komodifikasi dan

pengguna path, dimana industrialisasi. Berbagai bentuk

path yang ekslusif budaya fangirling yang dilakukan

dengan fitur-fitur khusus penggemar di dunia virtual yang

(17)

9

imej diri, imej kelas atas. fanfiction, diciptakan dan

Informasi didapatkan dikonsumsi sendiri oleh para

dari fitur-fitur path yang penggemar.

digunakan mahasiswa

Unikom untuk saling

berbagi dan

mendapatkan informasi.

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui budaya

Penelitian perilaku komunikasi fangirling yang dilakukan

pengguna media sosial cyberfandom boyband EXO yang

path pada mahasiswa tercermin melalui aktivitas

Unikom interaksi dan produksi pesan

yang mereka tampilkan di media

sosial twitter

Perbedaan Skripsi diatas subjek dan Jurnal diatas berfokus pada budaya

lokasi penelitiannya fangirling oleh penggemar EXO di

adalah Mahasiswa dunia virtual di media sosial

Unikom kota Bandung twitter. Metode penelitian pun

dan meneliti perilaku menggunakan etnografi virtual.

komunikasi pada media Sedangkan penelitian yang akan

sosial path. Sedangkan dilakukan peneliti dengan judul

penelitian yang akan Perilaku Komunikasi Dunia Maya

(18)

10

penelitian perilaku pada bagaimana perilaku

komunikasi dunia maya komunikasi Kpopers Surabaya di

di media sosial twitter twitter dan instagram, dan

dan instagram oleh bagaimana penggunaan twitter dan

Kpopers Surabaya instagram oleh Kpopers Surabaya.

F. Definisi Konsep

1. Perilaku

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan.6 Perilaku juga dapat diartikan sebagai hasil pengalaman, dan perilaku

digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan. 7 Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui suatu media untuk menimbulkan suatu perubahan tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung.

Perilaku yang dapat dikatakan sebagai komunikasi adalah perilaku yang seseorang yang sengaja atau tidak disengaja yang dilihat dan dimaknai oleh orang lain.

6

http://kbbi.web.id/perilaku

7

(19)

11

3. Dunia Maya

Dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik secara online (terhubung langsung).

Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh

penjuru dunia secara interaktif.8

4. Media Sosial

Adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.9

5. Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks

hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter

mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di

8

https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya diakses pada tanggal 14 April 2015

9

(20)

12

seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif.10

6. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio

aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.11

7. Kpopers

Kpopers adalah penggemar Kpop dan budaya Korea. Penggemar berasal dari kata “gemar” yang berarti menyukai atau suka sekali terhadap sesuatu.

Sedangkan Penggemar adalah orang yang sangat menyukai sesuatu, semisal pada

kesenian atau barang-barang tertentu yang menurutnya mempunyai kharakteristik

yang dapat menggugah hatinya. Penggemar dapat diklasifikasikan lagi dengan

penggemar biasa atau penggemar fanatik. Penggemar biasa hanya menyukai

sesuatu hal tanpa harus berlebihan dan selalu ingin memilikinya, berada

didekatnya, dan melakukan segala hal untuk mendapatkan yang ia sukai.

Sedangkan penggemar fanatik adalah penggemar-pengemar yang rela melakukan

apa saja demi mendapatkan apa yang disukainya atau idolanya.

10

https://id.wikipedia.org/wiki/Twitter diakses pada tanggal 20 Mei 2015

11

(21)

13

Kpopers adalah kumpulan orang yang menyukai Kpop atau tentang dunia

hiburan Korea. Kpop adalah singkatan dari Korean Pop atau “musik pop Korea”

yang kini telah menjadi candu bagi penggemar setia penyanyi dari Korea

Selatan.Dengan bantuan Korean Wave, Kpop menjadi mudah mewabah dimana-

mana.12

8. KLOSS

KLOSS atau singkatan dari “Korea Lovers Surabaya” resmi dibentuk pada

tanggal 14 September 2010 13 KLOSS berusaha menjadi tempat untuk

menyalurkan kreativitas maupun ide-ide unik para K-Lovers. K-Lovers adalah seluruh pencinta semua tentang Korea, baik itu musik pop Korea atau Kpop, drama Korea atau Kdrama, sampai yang mencintai dan mengagumi budaya Korea.

Tujuan KLOSS sendiri adalah memberikan kesempatan pada K-lovers

untuk menyampaikan dan menyalurkan ide, kreatifitas hingga bakat mereka yang

didedikasikan pada Kpop, K-drama, serta budaya Korea, menciptakan komunitas

dengan suasana yang bersahabat dan semangat kekeluargaan.

12

Shafira Banyugiri,Korean Chingu,(Jakarta,PT.Tangga Pustaka),hlm.98

13

(22)

14

G. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran digunakan sebagai seperangkat konsep dan definisi

yang saling berhubungan dan mencerminkan suatu pandangan yang sistematis

mengenai fenomena. Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk memberikan

gambaran atau batasan-batasan tentang teori yang akan dipakai sebagai landasan

penelitian yang akan dilakukan.

Jika dijelaskan dalam diagram maka kerangka pikir penelitian dalam riset ini adalah seperti gambar berikut ini:

Bagan 1.1 Kerangka Pikir

Media Sosial Twitter Kpopers Surabaya dan Instagram

Teori Determinisme Teknologi

Perilaku Komunikasi Motif twitter dan Kpopers Surabaya di instagram oleh Kpopers twitter dan instagram Surabaya

Keterangan:

Perkembangan dan kemajuan internet semakin memudahkan aktivitas

masyarakat di dunia terutama di bidang komunikasi. Masyarakat dapat dengan

mudah berkomunikasi dengan eksistensi internet memberikan kemudahan

(23)

15

waktu. Banyak media yang dapat digunakan untuk menjelajahi informasi melalui internet terutama melalui sosial media seperti twitter dan instagram.

Perkembangan internet juga mempengaruhi penyebaran budaya Kpop di dunia termasuk di Indonesia. Dengan masuknya Kpop di Indonesia, memunculkan kelompok baru pecinta Kpop yang disebut Kpopers.

Sosial media twitter dan instagram adalah sosial media yang menjadi media utama bagi Kpopers dalam mendapatkan informasi dan berinteraksi.

Penelitian ini menggunakan teori Determinisme Teknologi. Teori

Determinisme Teknologi dikemukakan pertama kali oleh Marshall McLuhan pada

tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: TheMaking of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai

macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.

Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad

teknologi ke teknologi yang lain.14

Mc Luhan percaya bahwa penemuan telegraf pada tahap selanjutnya,

mengantarkan orang orang memasuki era elektronik. Kemampuan yang terjadi

akibat era elektronik menyebabkan perluasan yang lebih baik pada pikiran dan

perasaan manusia. Manusia tidak saja mengandalkan pendengaran dan

penglihatan, tetapi keduanya sekaligus. Dengan era elektronik, dunia seolah

14

(24)

16

semakin sempit. Ketika memanfaatkan media elektronik, seperti komputer yang dipasang peralatan internet, manusia bisa “mengitari dunia ini”.15

Dengan menggunakan teori Determinisme Teknologi, akan dapat

diketahui perilaku komunikasi di twitter dan instagram oleh Kpopers Surabaya

dan juga motif yang mendorong Kpopers Surabaya dalam mengakses twitter dan

instagram.

H. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian tentang Perilaku Komunikasi Dunia Maya oleh Kpopers Surabaya digunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.

16

Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi,

tetapi lebih kepada penekanan makna.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan atau lisan yang diarahkan pada latar belakang dan

individu secara holistik yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena.17Deskriptif

digunakan dalam penelitian ini karena di dalam penelitian yang melibatkan

15

Ibid, hlm 187ki

16

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfa Beta, 2012), hlm.3

17

(25)

17

penjelasan tentang motif-motif dibalik perilaku seseorang berbentuk argumentasi

data-data dan dokumentasi sehingga harus menggunakan penelitian kualitatif

deskriptif. Pengamatan yang dilakukan peneliti kebanyakan datanya berupa

kata-kata bukan angka-angka jadi harus terlibat langsung di dalamnya.

2. Subjek, Objek, dan Lokasi Penelitian

a. Subjek Penelitian diambil dari beberapa informan yang diambil dengan teknik

purposive sample, yakni Kpopers Surabaya yang tergabung dalam KLOSS

family dan telah menjadi Kpopers lebih dari dua tahun.

Tabel 1.2

Tabel nama informan penelitian

No Nama Lama Jadi Kpopers

1 Shinta Pebrina 5 tahun

2 Antika Candra Kirana 5 tahun

3 Yurike Dwi Yuniar 4 tahun

4 Sintya R. Masella 5 tahun

5 Novita Rossalia 5 tahun

6 Elvira Anjani 7 tahun

7 Dania Ayu 13 tahun

8 Rahma Syaafi 5 tahun

(26)

18

c. Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di lokasi Surabaya sebagai lokasi KLOSS (korea

Lovers Surabaya) berada.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan ada dua macam yakni data primer dan data

sekunder. Data primer yaitu perilaku komunikasi di twitter da instagram oleh

Kpopers Surabaya dan motif penggunaan twitter dan instagram diperoleh dari

dengan wawancara pada informan yaitu Kpopers yang tergabung dalam grup

KLOSS family yang dilakukan secara mendalam dengan menggunakan

pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka dan berkembang. Sedangkan data

sekunder diperoleh berdasarkan dari bahan bacaan atau disebut data penunjang berupa bukti dan catatan yang telah disusun. Adanya studi kepustakaan yaitu

kumpulan data, buku, karya ilmiah, dan lain-lain.18

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan ada dua macam yakni data primer dan data

sekunder. Data primer sendiri merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara langsung dari sumber asli, dan tidak melalui media perantara. Data

primer diperoleh dari observasi dari Kpopers Surabaya yang aktif mengakses

internet terutama pad media sosial dan melakukan komunikasi dunia maya.

Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Sehingga

18

(27)

19

peneliti dapat menyelesaikan suatu penelitian dengan baik karena didukung oleh data-data yang mendukung dari buku-buku yang sudah dipublikasikan.

4. Tahapan Penelitian a. Tahap pra lapangan

Dalam tahapan ini peneliti berusaha menyusun rencana penulisan dengan

memilih lokasi penelitian, fenomena yang ada dilapangan danmemilih informasi

yang terlihat langsung dilapangan. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti:

1) Rencana Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam

lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta

diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian.

Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.

Peneliti merencanakan tema atau topik yang akan diteliti. Kemudian

menyusun outline penelitian guna memudahkan kegiatan selanjutnya.

2) Menelusuri latar belakang

Peneliti melakukan observasi tentang tema atau topik yang akan diteliti di lokasi yang ditentukan. Kemudian melihat fenomena yang ada yang akan dijadikan fokus penelitian.

3) Meneliti informasi yang akan membantu kegiatan

Peneliti mencari informasi sebanyak-sebanyaknya baik itu dari buku-buku

(28)

20

b. Tahap pekerjaan lapangan

1) Memahami latar penelitian

Peneliti memahami lokasi penelitian dengan mengidentifikasi khalayak

yang akan dijadikan penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat

dalam penelitian, dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data.

Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga

melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang

menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.

2) Memasuki lapangan

Peneliti terlebih dulu akan mengurus perizinan dari pihak yang

bersangkutan. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi

sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran peneliti. Ketika

mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang yaitu

menentukan patner kerja yang dapat memberikan informasi banyak tentang

keadaan lapangan.

3) Pengumpulan data

Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi dan data-data yang dibutuhkan.

c. Tahap penulisan laporan

(29)

21

yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan tiga cara sebagai upaya memperoleh data yang akurat, yaitu:

a. Wawancara

Peneliti melakukan serangkaian tanya jawab secara mendalam kepada Kpopers Surabaya yang sering mengakses sosial media instagram dan twitter dan berkomunikasi melalui dunia maya. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara secara offline atau tatap muka. Wawancara yang dilakukan secara mendalam (kalau diperlukan) dengan mengunakan pertanyaan-pertanyaan yang

sifatnya terbuka dan berkembang.19

b. Observasi

Observasi merupakan suatu pengamatan baik yang dilakukan individu

maupun kelompok tertentu, tanpa melakukan adanya pertanyaan atau komunikasi

dengan individu yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung berupa

observasi pada subjek dan objek penelitian untuk memperoleh gambaran yang

jelas mengenai fakta dan kondisi di media online yang sebenarnya, selanjutnya

membuat catatan-catatan hasil pengamatan tersebut.

19

(30)

22

c. Dokumentasi

Data dokumentasi diperoleh dari teknik pengumpulan data berdasarkan pencarian data berupa cetakan, catatan wawancara, buku-buku, jurnal, foto-foto, dan lain sebagainya.

6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat mendalam karena peneliti berusaha memberikan

gambaran, memaparkan serta menginterpretasikan perilaku komunikasi Kpopers

Surabaya di media sosial dan motif penggunaan twitter dan instagram oleh

Kpopers Surabaya. Untuk itu penelitian ini menggunakan teknik analisis data

model Miles and Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa,“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus pada tiap tahap penelitian hingga tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification.”20

Pada tahap pertama, temuan data dari hasil wawancara, observasi,

sejarah hidup subyek penelitian, dan studi pustaka di kelompokkan. Setelah itu

peneliti menyusun catatan (memo) mengenai segala aspek yang berkaitan dengan

proses penelitian termasuk tema dan pola data.

Selanjutnya peneliti menyusun rancangan konsep-konsep dari data yang dikumpulkan. Tahapan berikutnya adalah penyajian data. Pada tahap ini, peneliti

mengorganisasikan data dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lain

hingga seluruh data yang dianalisis merupakan satu kesatuan. Data yang telah

20

(31)

23

tersaji merupakan kelompok-kelompok data yang dikaitkan dengan kerangka teori yang digunakan.

Fase terakhir adalah penarikan dan pengujian kesimpulan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan prinsip induktif dengan mempertimbangkan

pola data yang ada. Peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang telah

direduksi dan disajikan dengan mengeksplorasi teori yang relevan untuk

selanjutnya menarik kesimpulan atas temuan penelitian. Kesimpulan dapat

dikonfirmasi dan dipertajam untuk sampai pada kesimpulan final atas fenomena

yang diteliti. Kesimpulan diverifikasi selama kegiatan berlangsung dan dilakukan

dengan meninjau ulang pada catatan-catatan lapangan untuk membuktikan bahwa

penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala aspek.

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian data kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan cara:

a. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Ketekunan pengamatan bermaksud untuk menemukan ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci.21Dengan

cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

21

(32)

24

b. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti berupa adanya rekaman wawancara.

c. Triangulasi

Triangulasi yakni usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan

temuan riset. Metode triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Dalam hal ini

peneliti melakukan kroscek dari data yang dipilih baik itu melaui wawancara atau dokumen yang ada. Teknik pemeriksaan ini merupakan triangulasi dengan sumber

data yakni membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode

kualitatif yang dilakukan.22Peneliti melakukan validitas dengan membandingkan

data wawancara dengan pengamatan dan dokumen-dokumen yang terkait. Selain

itu membandingkan apa yang dikatakan secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

22

(33)

25

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini sistematika pembahasan dipakai untuk memudahkan peneliti dalam mengurutkan pembahasan yang hendak dikaji. Adapun sistematika pembahasan ini terdiri dari lima bab.

Bab I yaitu bab Pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari sembilan sub bab

antara lain latar belakang, rumusan masalah dan fokus penelitian, tujuan

penelitian, manfaat hasil penelitian, penelitian terdahulu, definisi konsep

penelitian, kerangka pikir penelitian, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

Selanjutnya pada Bab II berisi tentang Kerangka Teoritis. Pada bab ini

menguraikan penjelasan tentang kerangka teoritik yang meliputi pembahasan

kajian pustaka dan kajian teori yang berkaitan dengan perilaku komunikasi

Kpopers Surabaya di sosial media twitter dan instagram.

Bab III paparan Data Penelitian. Profil data dan deskripsi hasil. Pada bab ini

berisikan tentang setting penelitian yakni gambaran singkat tentang perilaku

komunikasi Kpopers Surabaya di dunia maya dengan wawancara dan observasi

peneliti pada para subyek penelitian, yakni Kpopers Surabaya.

Bab IV adalah Interpretasi Hasil Penelitian. Analisis data dan konfirmasi dengan teori. Pada bab ini membahas temuan penelitian dan menganalisis data konfirmasi temuan dengan teori.

(34)
(35)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Perilaku Komunikasi

Dalam sosiologi perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.

Perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau

dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi

penderitaan. Perilaku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan

(respons) terhadap rangsangan (stimulus), karena itu rangsangan mempengaruhi tingkah laku. Intervensi organisme terhadap stimulus respon

dapat berupa kognisi sosial, persepsi, nilai, atau konsep. Perilaku adalah satu

hasil dari peristiwa atau proses belajar. Proses tersebut adalah proses alami.

Sebab perilaku harus dicari pada lingkungan eksternal manusia bukan dalam

diri manusia itu sendiri.23

a. Faktor-Faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku

Perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor internal baik berupa sikap insting, motif, kepribadian, sistem

23

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia diakses pada tanggal 30 Mei 2015

(36)

27

kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar ada dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.24

1) Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan

dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia

menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang

menyimpan seluruh memori warisan bilogis sampai muncul aliran baru,

yang memandang dalam segala kegiatan manusia, termasuk agama,

kebudayaan, moral berasal dari struktur biologisnya. Sistem genetis,

misalnya, mempengaruhi kecerdasan, kemampuan sensasi dan emosi.

Sistem saraf mengatur pekerjaan otak dan proses pengolahan informasi

dalam jiwa manusia. Sistem harmonal bukan saja mempengaruhi

mekanisme biologis, tetapi juga proses psikologis.

2) Faktor Sosiopsikologis

Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial inilah memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku manusia, terdapat tiga komponen yaitu :

a. Komponen Afektif

Komponen afektif adalah aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Komponen afektif terdiri dari motif sosiogenis, sikap, dan emosi. Komponen afektif terdiri dari :

24

(37)

28

1. Motif sosiogenis

Motif sosiogenis sering juga disebut motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berbagai klasifikasi

motif sosiogenis disajikan di bawah ini25:

W.I Thomas dan Florian Znaniecki :

a. Keinginan memperoleh pengalaman baru

b. Keinginan mendapat respons

c. Keinginan akan pengakuan

d. Keinginan akan rasa aman

David McClelland :

a. Kebutuhan berprestasi (need for achievement)

b. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)

c. Kebutuhan berkuasa (need for power)

2. Sikap

Sikap adalah konsep konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan.

3. Emosi

Emosi menunjukan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis.

25

(38)

29

Menurut Coleman dan Hammen (1974)26 fungsi-fungsi emosi

yaitu :

a. Emosi adalah pembangkit energi (energizer)

b. Emosi adalah pembawa informasi (messanger)

c. Emosi bukansajapembawainformasidalam

komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan

dalam komunikasi interpersonal

d. Emosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan.

b. Komponen Kognitif

Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan

dengan apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif merupakan

komponen tentang kepercayaan. Kepercayaan adalah komponen

kognitif dari faktor sosiopsikologis, kepercayaan disini tidak ada

hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan

bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,

pengalaman, atau instuisi.

c. Komponen Konatif

Adalah volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Komponen konatif terdiri dari :

26

(39)

30

1. Kebiasaan

Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.

2. Kemauan

Menurut Richard Dewey dan W,J Humber27, kemauan merupakan :

a. Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu

kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan.

b. Berdasarkan pengetahuan, tentang cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan

c. Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

d. Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang cepat untuk mencapai tujuan.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah

pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang

merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi

menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut

secara sama

27

(40)

31

Beberapa ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang

mereka masing-masing. Sebagaimana yang dikatakan oleh Everett M. Rogers

menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka. Dan definisi dari Harold D. Lasswell,

yaitu cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan

menjawab pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom

With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada

Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?). Berbeda lagi dengan Carl I. Hovland

mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang

verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.28

Definisi-definisi sebagaimana yang dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun

paling tidak memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud

komunikasi, walaupun masing-masing definisi memiliki pengertian yang

luas dan beragam satu sama lainnya. Dari definisi di atas juga

ditekankan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan tersebut

mempunyai tujuan yakni mengubah atau membentuk perilaku orang-orang

lainnya yang menjadi sasaran komunikasi.

Terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu:

28

(41)

32

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertaintment)

4. Mempengaruhi (to influence)29

Keempat fungsi komunikasi di atas, turut mengambil peranan dalam

setiap proses yang terjadi. Mulai dari mengubah sikap seseorang, merubah

pendapat dan pandangan seseorang, merubah perilaku, serta merubah

kehidupan sosial penggunanya.

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan dari tujuan komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan komunikasi adalah

mengharapkan adanya unpan yang diberikan oleh lawan bicara serta

semua pesan yang disampaikan dapat diterima oleh lawan bicara dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

Little John menyebutkan30, setidaknya terdapat tiga pandangan

mengenai perilaku yang termasuk dalam komunikasi. Pertama, komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara sengaja diarahkan kepada orang lain dan diterima oleh mereka. Kedua, komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah disengaja ataupun tidak. Ketiga, komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara

29

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2003) hlm. 55

30

(42)

33

sengaja, namun sengaja ini sulit ditentukan. Semua pakar komunikasi sepakat

bahwa komunikasi mencakup perilaku sengaja yang diterima, namun mereka tidak sepakat perilaku lainnya yang dianggap sebagai komunikasi.

Meskipun komunikasi menyangkut perilaku manusia, tidak semua

perilaku manusia itu adalah komunikasi. Menurut Pace dan Faules31,

perbedaan tersebut sederhana namun rumit. Menurut mereka terdapat dua

bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam komunikasi,

yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Pesan disini tidak harus berupa

kata-kata, namun bisa merupakan pertunjukan (display) yang lazimnya disebut pesan nonverbal. Seperti definisi komunikasi menurut Tubbs dan

Moss yaitu proses penciptaan makna antara dua orang (komunikator 1 dan

komunikator 2). Jadi, perilaku dapat dikatakan suatu komunikasi apabila suatu

tindakan yang dilihat oleh orang lain, atau ada yang menjadi komunikan atau penerima pesan. Jadi inti dari komunikasi adalah penafsiran (interpretasi) atas

pesan tersebut, baik disengaja ataupun tidak disengaja.

31

(43)

34

2. Perilaku Komunikasi Dunia Maya

Perilaku komunikasi dapat diartikan suatu tindakan yang sengaja maupun tidak disengaja oleh seseorang yang ditafsirkan oleh orang lain.

Dunia maya (cyberspace) adalah realita yang tersambung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, virtual. Persoalan cyber seperti perumpamaan ruang waktu bahwa manusia memiliki

kehidupan baru di atas dunia nyata.32 Dalam pemakaian umum saat ini, dunia

maya adalah istilah komprehensif untuk world wide web, internet,milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol

(chatting), permainan interaktif multi-player, dan bahkan e-mail. 33

Sedangkan

komunikasi maya dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka langsung oleh penggunanya, akan tetapi interaksi mengirim atau menerima pesan atau informasi melalui media internet.

Perubahan perilaku komunikasi yang diakibatkan oleh perkembangan

teknologi sangat besar sekali efeknya kepada manusia, karena pesatnya

perkembangan teknologi saat ini juga turut memberikan berbagai opsi kepada

masyarakat untuk menikmati berbagai fasilitas layanan internet seperti

internet mobile phone dengan cara yang beragam.

Jika pada kehidupan nyata, manusia biasanya berkomunikasi secara lisan, maupun dengan gerakan, atau simbol yang biasa disebut dengan

32

Burhan Bungin, Teori Komunikasi Dunia Maya (Jakarta, Gramedia, 2009) hlm. 295 33

Werner J. Severin, James W . Tankard, Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan diDalam

(44)

35

nonverbal, dalam dunia maya, perilaku manusia ditunjukkan dengan

mempergunakan fitur-fitur yang ada pada dunia maya, seperti fitur-fitur dalam

media sosial. Pengguna dunia maya pun berkomunikasi secara tekstual atau

dalam bentuk tulisan. Untuk nonverbalnya pengguna biasanya menggunakan

emoticon yang disediakan. Namun, pengguna internet pun masih dapat

berkomunikasi secara lisan dalam bentuk video call di internet. Komunikasi di

era cyber merupakan komunikasi yang berdasar pada pemaknaan

interpretative orang-orang terhadap simbol-simbol yang berkeliaran di

dalamnya.

Kehidupan masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat

yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesama masyarakat dibangun melalui

penginderaan. Sedangkan kehidupan masyarakat di dunia maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera

melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan

sebagau sebuah realitas.34 Perilaku yang terjadi saat di dunia maya ditentukan

oleh kepentingan manusia dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara

terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ͞jalan-jalan͟ melalui

browsing, chatting atau search.

34

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

(45)

36

3. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan

sesaat.35

Karakteristik-karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut36: a. Komunikator Terlembagakan

Menurut Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa

itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu. oleh karenanya, pesan komunikasi

massa itu bersifat umum. Pesan komunikasi massa yang dikemas

dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau

menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar

komunikan.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Pada komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal komunikannya melalui identitasnya. Sedangkan dalam komunikasi

35

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2009) hlm. 6

36

(46)

37

massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.

Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah

heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang

berbeda.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi

lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang

dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu,

komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang

bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal

dengan komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana

seseorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, dan

sesuai dengan jenis medianya, agar komunikannya bisa memahami

isi pesan tersebut

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa dalam komunikasinya menggunakan media

massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat

melalukan kontak langsung. Komunikatornya aktif menyampaikan

(47)

38

tidak dapat melakukan dialog seperti dalam komunikasi

antarpersona.

g. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis

media massa. Pada surat kabar, majalah, pembaca hanya melihat.

Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar.

Sedangkan pada media televisi dan film, khalayak menggunakan

indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung

Komponen umpan balik atau feedback, merupakan faktor penting

dalam proses komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok dan

komunikasi massa. Dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat

tidak langsung dan tertunda. Artinya, komunikator komunikasi

massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi

khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

4. Internet

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan „inter -network‟) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa

rangkaian.37 Menurut Laquey38, internet merupakan jaringan longgar dari

ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi

37

http://id.wikipedia.org/wiki/Internet diakses pada tanggal 20 Mei 2015 38

(48)

39

awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data

dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun,

sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat

cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa

ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan bersaya sebagai alat

informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.

Menurut Laquey39, yang membedakan internet (dan jaringan global

lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya.

Internet adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting

terdahulu seperti komputer (dengan berbagai varian manfaat), televisi, radio,

dan telepon. Setelah penemuan komputer tahun 1960-an dan terus

berkembang sampai pada tahun 1990-an sehingga melahirkan teknologi

Internet, para ahli tercengang dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi ini yang oleh mereka disebut “sebagai yang tidak terduga”. Internet

begitu memukau dan begitu cepat berkembang dengan varian-varian

programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkeraman teknologi. Internet

telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu

mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan

39

(49)

40

dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materealistis yang tercipta dalam dunia maya.40

Sayling Wen (2001)41 menjelaskan sekarang ini yang terpenting dan

paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi

yang paling sederhana hingga komputer-komputer yang paling canggih, inilah

struktur jaringan komputer yang saling berhubungan. Layanan yang diberikan

oleh internet mencakup e-mail, Netnews, Telnet, File Transfer Protocol

(FTP), dan world wide web (www), dimana yang paling banyak digunakan

adalah email serta www. Bagi pengguna teratur, www telah hampir sama dengan internet. para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkannya dan

memilih hubungan dengan suatu topik yang spesifik, sehingga dapat

mengakses muatannya seketika.

Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan lacak,

seperti browsers dan search engines. Melalui mesin ini indormasi atau teks

dalam situs manapun dapat dilacak. Ini memiliki fungsi hyperlink multimedia,

yang membantu para pengguna untuk melakukan browsing secara cepat dan

sistematis.

Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat

kategori42, yaitu :

40

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di

Masyarakat, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006) hlm 136

41

Ibid, hlm 137

42

(50)

41

1. Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2. Media pertukaran data

Dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world

wide web) para pengguna internet diseluruh dunia dapat saling

bertukar informasi dengan cepat dan murah.

3. Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4. Fungsi komunitas

Internet membentuk masyarakat yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet

berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).

5. Sosial Media

Media baru (new media) merupakan sebuah terminologi untuk

menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang

(51)

42

dapat memudahkan manusia untuk mengetahui segala informasi yang jauh,

sehingga dapat bertemu secara tatap muka dalam sebuah teknologi. Melalui media baru juga mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia.

Ciri-ciri utama yang menandai perbedaan antara media baru dengan media lama (konvensional) berdasarkan perspektif pengguna, yaitu :

a. Interactivity

Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari sumber atau pengirim.

b. Social presence (socialbility)

Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang

lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah medium. Media

Richness: media (baru) dapat menjembatani adanya perbedaan

kerangka referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan

isyarat-isyarat, lebih peka dan lebih personal.

c. Autonomy

Seorang pengguna merasa dapat mengendalikan isi dan

menggunakannya dan bersikap independen terhadap sumber.

d. Playfulness

Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan.

e. Privacy

(52)

43

f. Personalization

Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.43

Salah satu konten yang sedang berkembang dan menjadi alasan

menggunakan internet adalah adanya media sosial. Saat teknologi internet dan

mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses media sosial seperti twitter, instagram atau bahkan

youtube, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.

Media sosial adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk

jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah

komunitas. Pada sosial media, seseorang dapat melakukan berbagai bentuk

pertukaran, kolaboraasi,dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual

maupun audiovisual.

Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media

broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi

kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Situs media

43Ekky Puspika Sari, “Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan

(53)

44

sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan instagram).

1) Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan

berbasis teks hingga 140 karakter yang dikenal dengan kicauan

(tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey,

dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak

diluncurkan, twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang

paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan

singkat dari Internet. Di twitter pengguna tak terdaftar hanya bisa

membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memosting

kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau

melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.44

Pada twitter, para penggunanya dapat mengikuti (following)

akun-akun pengguna twitter lain yang disukai atau dikehendakinya untuk

diikuti. Penggunapun juga dapat diikuti oleh pengguna lainnya.

Semua kicauan atau postingan tweet pengguna yang diikuti akan

muncul dalam timeline si pengikut (followers). Banyak fitur-fitur

menarik yang tersedia pada twitter selain fitur follow. Yang utama

yaitu tweet, yang mejadikan para pengguna dapat menuliskan apapun

44

(54)

45

di akunnya dengan batas maksimal 140 karakter, pada fitur tweet juga

ada mention yaitu dengan menuliskan tweet dengan menyebutkan

username pengguna lain untuk mengobrol. Selain tulisan, pengguna

juga dapat mengunggah foto. Fitur lain yaitu retweet, yang membuat

pengguna dapat membagikan suatu tulisan dari akun lain kepada

followers nya. Fitur twitter yang digemari oleh penggunanya adalah

fitur Trending Topic, yaitu fitur yang dapat digunakan oleh para

pengguna twitter untuk membicarakan topik tertentu bersama-sama

dan menjadi tren. Suatu topik bisa menjadi tren karena adanya upaya

terpadu oleh pengguna, ataupun karena adanya suatu peristiwa yang

mendorong orang untuk membicarakan satu topik tertentu. Tak

jarang Trending Topic dijadikan suatu ajang untuk mengangkat suatu

topik menjadi terkenal di suatu negara, bahkan di dunia atau dikenal

dengan TTWW (World Wide TrendingTopic)

2) Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang

memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,

dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk

milik instagram sendiri. Satu fitur yang unik di instagram adalah

memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil

(55)

46

melalui smartphone. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store dan Google Play.45

Sistem sosial di dalam instagram adalah seperti halnya pada

twitter, dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau

memiliki pengikut instagram. Dengan demikian komunikasi antara

sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan

memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah

diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu

unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut

sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto

yang populer atau tidak. Selain itu, instagram juga dapat terkoneksi

langsung dengan aplikasi sosial media yang lain seperti twitter dan

facebook. Instagram juga mampu melakukan proses edit terhadap

foto sebelum diunggah ke jaringan. Foto-foto yang akan diunggah

melalui instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan

instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang

digunakan di dalam instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya

sebatas berbentuk persegi saja. Setelah para pengguna memilih

sebuah foto untuk diunggah di dalam instagram, maka pengguna akan

dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

45

(56)

47

6. Fans

Joli Jensen46, menyatakan bahwa fans atau penggemar berhubungan

erat dengan dunia selebritas. Fans merupakan sebuah respon dari sistem selebritis melalui media massa. Media massa memberikan andil yang cukup besar terhadap perilaku fans. Artinya, media massa yang membentuk sebuah wacana tentang seorang bintang hingga khalayak menjadi mengagumi dan memuja-muja bintang tersebut, bahkan menjadi histeris karenanya.

Menurut Storey47, kelompok penggemar dilihat sebagai perilaku

yang berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan. Mereka cenderung terobsesi

terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu hal yang digemari, dalam

hal ini adalah pekerja hiburan yang mereka idolakan. Semua hal yang

dilakukan berhubungan dengan idolanya hanya sebagai pembuktian pada

lingkungannya bahwa mereka adalah penggemar sejati sang idola. Kelompok

penggemar bisa disebut fanatik karena mereka cenderung terikat kepada

preferensi mereka. Komunitas penggemar biasanya melakukan pertukaran

pesan mengenai idolanya. Bagi para penggemar ada kepuasan tersendiri untuk

mampu berbagi informasi satu sama lain. Kelompok penggemar hakikatnya

adalah adalah perjuangan para penggemar untuk menciptakan budaya

partisipatoris. Para penggemar ini berbagi informasi untuk semakin banyak

46

http://www.slideshare.net/prasetiyoekolaksono/ppt-8-budaya-pop

47Apfia Dita, “Artikulasi Fanatisme ELF di Dunia Maya (Studi dalam Kelompok The Neo Korean

Gambar

 Tabel 1.1
 Tabel 1.2
Tabel 3.1
gambar idola Kpopnya yang didapatkan dari instagram maupun twitter.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku komunikasi verbal dengan penggunaan bahasa Korea jarang dilakukan oleh para cover dancer di Komunitas “NY Entertainment”

(Studi Eksploratif Model Komunikasi Word of mouth Melalui Twitter pada Brand Kalimilk). Perkembangan teknologi mendorong kemudahan teknologi informasi yang didukung oleh

Berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh peneliti dilapangan, mengenai perilaku komunikasi orang berambut gimbal di kota Bandung ini, bagaimana orang yang berambut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan yaitu berhubungan dengan aspek afektif, kognitif dan konatif

@suroboyobus, Interaksi dan komunikasi dari makna teori media sosial instagram tersebutlah yang dimanfaatkan oleh e-dishub Surabaya, Fasilitas dan fitur yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal penyebab terjadinya perilaku seks pranikah pada remaja disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan interaksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perilaku menyimpang siswa yang masuk bimbingan konseling di SMP IPIEMS Surabaya antara lain sering membolos sekolah, tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perilaku menyimpang siswa yang masuk bimbingan konseling di SMP IPIEMS Surabaya antara lain sering membolos sekolah, tidak