• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Penyebab Perilaku Seks Pranikah Pada Siswa Anggota Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai) Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor Penyebab Perilaku Seks Pranikah Pada Siswa Anggota Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai) Tahun 2017"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

5

ABSTRAK

PKPR merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan membina kesehatan remaja. Kesehatan remaja sebagian besar ditentukan oleh perilaku mereka. Perilaku seks pranikah merupakan salah satu persoalan remaja yang mengkhawatirkan saat ini. SMA Negeri 1 Tanjung Beringing merupakan sekolah pertama di Kecamatan Tanjung Beringin yang sudah mendapatkan program PKPR sejak tahun 2013 dan diketahui bahwa 35% siswa anggota PKPR sudah melakukan bentuk perilaku seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penyebab siswa anggota PKPR melakukan perilaku seks pranikah.

Penelitian ini menggunakan desain studi kualitatif yang dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Beringin dengan pengambilan sampel secara purposive. Teknik wawancara mendalam dilakukan pada 8 informan yang terdiri dari 4 informan kunci yaitu siswa anggota PKPR, dan 4 informan tambahan terdiri dari teman dekat informan kunci, guru, serta petugas puskesmas yang bertanggung jawab pada program PKPR.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal penyebab terjadinya perilaku seks pranikah pada remaja disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan interaksi dalam keluarga, kurangnya peran serta orang tua dalam memberikan pendidikan agama berdampak pada tingkat religiusitas remaja yang rendah, keterbatasan pengetahuan kesehatan reproduksi, dan sikap/persepsi yang salah mengenai perilaku seks pranikah. Selain itu yang menjadi faktor eksternal adalah lingkungan pergaulan dan sumber informasi yang salah, keterpaparan pornografi melalui internet, dan pelaksanaan program PKPR yang belum maksimal disekolah menjadi penyebab remaja melakukan bentuk perilaku seks pranikah. Bentuk perilaku seks pranikah yang dilakukan adalah onani/masturbasi, berpelukan, cium kering, cium basah, meraba bagian sensitif, seperti payudara dan alat kelamin, dan petting.

Disarankan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan frekuensi pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja minimal sekali dalam satu bulan serta mengaktifkan/menghidupkan berbagai organisasi/ekstrakulikuler baik yang bersifat keagamaan maupun ketrampilan di sekolah dan penanaman nilai-nilai agama kepada remaja, sehingga dapat mencegah remaja dalam melakukan perilaku seks pranikah.

Kata Kunci : Remaja, PKPR, Perilaku Seks Pranikah

iii

(2)

6

ABSTRACT

PKPR is a government efforts to raise the quality and build adolescent health. Main of adolescent health is determined by their behavior. Premarital

sexual behavior is one of worrying adolescent’s issue. SMA Negeri 1 Tanjung

Beringin is the first school in Tanjung Beringin district which has gotten PKPR programme since 2013, and 35% student on PKPR programme is known doing various premarital sexual behavior. The goal of this research is to analyze the factors causing students on PKPR programme to do premarital sexual behavior.

This research use qualitative study in SMA Negeri 1 Tanjung Beringin with purposive sampling. Deep interview is done to 8 informants, there were 4 key informants from PKPR students, and 4 additional informants, they were closest friends of key informant, teachers, and Health Center staff who handle PKPR programme.

The results of this research show that the internal factors of premarital sexual behavior by adolescent are lack of communication and interaction within the family, lack of parental participations on giving religious education that have an impact on the low level of adolescent religiosity, limited knowledge of reproductive health and wrong perception about premarital sexual behavior. Then the external factors are a wrong social interaction an missinformation, pornography exposure from internet, and implementation of PKPR programme in this school that has not been maximized. Premarital sexual had done were masturbation, hug, dry kissing, wet kissing, touching sensitive parts like breasts and genitals, and petting.

The suggestion for school are to increase the frequency of giving information about adolescent reproductive health at least once a month and activate various organization/extracurricular both religious or others, then build of religious values for their students, hopefully this can protect the adolescent from the premarital sexual behavior.

Keyword : Adolescent, Adolescent Health Care Program, Premarital Sex

iv

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan teorema Pythagoras pada gambar di samping, kalian akan menemukan bahwa panjang sisi miring segitiga siku-siku di samping adalah 50?. Perhatikan bahwa 50

Cyclic-Cubes dan Wrapped Butterfly Networks (WB) merupakan dua graf yang berbeda dan masih asing ditelinga banyak orang termasuk bentuk dari kedua graf tersebut. Hsu dan Lin

Perkembangan kota-kota besar di Indonesia menunjukan gejala dinamis mengikuti perkembangan jaman, teknologi dan masyarakatnya. Disamping itu, banyak kota kondisinya

Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang bahasa Jepang baik penulisan, arti maupun penyebutan sehingga dibuat sistem yang bisa menerjemahkan dari aksara

Berdasarkan dengan hasil penelitian didapat bahwa Video promosi yang dibuat dapat digunakan oleh dinas Kabupaten Pemalang sebagai salah satu media rancang yang menyampaikan

Berdasarkan hasil simulasi, untuk mendapatkan kondisi pembangkit yang optimum di lokasi tersebut diperlukan fraksi campuran ammonia-air sebesar 87% dengan tekanan

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dan dosen pembanding

1) Perencanaan ( planning ) : Kegiatan perencanaan pada usaha pembuatan pupuk organik Gapoktan Suka hasil meliputi perencanaan anggaran biaya, perencanaan pengadaan