• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Global Tresholding Metode Otsu dan Tesseract Engine dengan Algoritma Horspool untuk Menerjemahkan Kata Berbahasa Jepang Jenis Katakana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Global Tresholding Metode Otsu dan Tesseract Engine dengan Algoritma Horspool untuk Menerjemahkan Kata Berbahasa Jepang Jenis Katakana"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian judul skripsi ―Implementasi Global Tresholding Metode Otsu Dan OCR Tesseract Engine

Dengan Algoritma Horspool Untuk Menerjemahkan Kata Berbahasa Jepang Jenis Katakana‖. Rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.

1.1. Latar Belakang

Banyaknya bangsa dan negara di dunia, menimbulkan keanekaragaman bahasa dan budaya. Salah satunya adalah Bahasa Jepang. Menurut (CIA World Factbook, 2000) Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang paling sering digunakan di dunia yaitu pada urutan kesembilan, sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai bahasa dan tulisan Jepang. Huruf Jepang berbeda dengan huruf abjad dan beda juga cara pelafalannya karena pelafalan huruf Jepang biasanya terdiri dari dua suku kata. Huruf Jepang merupakan huruf yang dibentuk dengan guratan garis-garis berarah yang berurutan dan sudut-sudut dengan keunikan tersendiri dari setiap huruf. Hal inilah yang memberikan keunikan dan permasalahan tersendiri dalam mempelajari huruf Jepang.

Penelitian ini, bertujuan untuk menerjemahkan aksara Jepang ke dalam Bahasa Indonesia dengan metode Global Tresholding OTSU dan OCR Tesseract serta mengkombinasikannya dengan algoritma String Matching Harspool. Jenis tulisan yang digunakan adalah huruf Katakana. Katakana adalah huruf-huruf yang berbentuk seperti ア, イ, ウ, エ, オ dan sebagainya. Katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang lurus (Sudjianto dan Dahidi, 2009). Bentuk garis-garis atau coretan-coretan inilah yang menjadi salah satu karakteristik katakana yang membedakannya dengan Hiragana.

Menurut Somers (2003), Optical Character Recognition atau yang biasa disebut dengan OCR adalah suatu proses pengkonversian dari scanned image

(2)

kemudian dimasukkan kedalam komputer. Scanned image ini terdiri dari satu kesatuan konten-konten yang nantinya akan di pilah menjadi konten-konten tersendiri. Teknologi ini membuat sebuah mesin dapat mengenali sebuah teks secara otomatis.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan algoritma yang penulis gunakan adalah Ade Kirana Wijayawati (2015) dalam skripsi yang berjudul Aplikasi

Android Penerjemah Bahasa Non-Latin Dengan Pengenalan Citra Karakter.Dalam Skripsi ini suatu sistem pengenalan karakter nonlatin berbasis Android dirancang untuk mengenali citra karakter nonlatin menggunakan Tesseract library OCR (Optical Character Recognition) dan menerjemahkannya menjadi bahasa Indonesia dan Inggris menggunakan Microsoft Translator. Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama–sama meggunakan Tesseract library OCR (Optical Character Recognition) sedangkan perbedaannya adalah penulis lebih spesifik mengenali bahasa Jepang saja dan mengkombinasikannya dengan Algoritma String Matcing Harspool .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, salah satunya masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang bahasa Jepang baik penulisan, arti maupun penyebutan sehingga penulis ingin membuat sistem yang bisa menerjemahkan dari aksara Jepang ke bahasa Indonesia dengan menerapkan

Image Process dan OCR Tesseract yang kemudian dikombinasikan dengan Algoritma String Matching Horspool.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan Global Thresholding Metode Otsu dan Tesseract OCR

Engine.serta Algoritma Horspool

2. Aplikasi yang dibangun hanya bisa menagani tulisan Jepang berjenis Katakana.

(3)

4. Global Thresholding Metode Otsu digunakan untuk mengubah gambar menjadi citra biner yang hanya mempunyai dua kemungkinan nilai yaitu 0 untuk hitam dan 1 untuk putih.

5. Tesseract OCR Engine digunakan untuk mengenali huruf – huruf tersebut.

6. Algoritma Horspool digunakan untuk melakukan pencocokan string

dengan data yang ada pada database.

7.Bahan Tesseract Engine OCR dapat diunduh di https://github.com//tesseract-ocr /.

8. Data latih yang digunakan dapat diunduh di https://github.com//tesseract-ocr /tessdata.

9. Aplikasi yang dibuat Berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemograman Java dan menggunakan database manajemen sistem.

1.4Tujuan Penelitian

a. Mengimplementasikan Global Thresholding Metode Otsu dan Tesseract OCR Engine dengan Algoritma Horspool untuk menejermahkan teks berbahasa Jepang jenis Katakana.

b. Memudahkan pengguna untuk menejermahkan tulisan berbahasa Jepang tanpa harus menulisnya.

1.5 Manfaat Penelitian

Membuat sistem yang dapat menerjemahkan teks berbahasa Jepang jenis Katakana, serta menambah kuantitas penelitian tentang proses penerjemah teks dengan menggunakan Global Thresholding Metode Otsu , Tesseract OCR Engine

dan Algoritma Horspool

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur

(4)

melakukan penelitian.Ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang terkait dengan metode OTSU, OCR Tesseract Engine dan Algoritma Horspool.

2. Analisis dan Perancangan

Tahap ini digunakan untuk mengolah data dari hasil studi literatur yang kemudian dilakukan analisis dan perancangan menggunkan Tresholding metode OTSU, Tesseract engine dan Algoritma Horspool, sehingga menjadi suatu aplikasi yang tersetruktur dan jelas. Proses ini meliputi pembuatan algoritma program, Use case Scenario,flowchart sistem, flowchart Algoritma, rancangan aplikasi, dan pembuatan User Interface aplikasi.

3. Implementasi

Tresholding metode OTSU, Tesseract Engine dan Algoritma Horspool

diimplementasi dalam pembuatan suatu aplikasidengan menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis Android.

4. Pengujian

Menguji apakah aplikasi yang di buat telah berhasil berjalan sesuai dengan keinginan dan melakukan perbaikan kesalahan jika masih tedapat error

pada aplikasi. 5. Dokumentasi

(5)

1.7 Sistematika Penulisan

Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penilitian judul skripsi ―Implementasi Tresholding Global Metode Otsu dan Tesseract Engine dengan Algoritma Horspool Untuk Menerjemahkan Kata Berbahasa Jepang Jenis Katakana‖. Rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Berisi tentang pembahasan teori-teori tentang Image processing,

tresholding global metode Otsu, Image Optical Character Recognitioin (OCR),

String matching dan Algoritma horspool.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berisi tentang uraian analisis mengenai proses kerja dari Tresholding

metode OTSU, Tesseract Engine dan Algoritma Horspool, yang terdiri dari

flowchart, unified modeling language (UML) sertaperancangan dari aplikasi.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada

survey ini, peneliti menemukan bawha kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panyabungan barat masih

Penelitian ini merupakan Penelitian pre-experimental yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan keterampilan proses sains (KPS) dan hasil belajar

Pada kelas VIII-F SMP Negeri 1 Balongbendo terdapat siswa yang mengalami masalah perilaku disiplin yang rendah, sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui

Penambahan yogurt sari daun katuk yang optimal berdasarkan BAL, pH, dan tingkat penerimaan (rasa, warna, aroma, dan tekstur) yaitu pada perlakuan 10% 25% dengan

Pada pengujian pematahan benih kopi robusta, perendaman benih kopi robusta dengan air selama 24 jam menghasilkan persentase perkecambahan lebih tinggi dari pada perendaman dengan

Account Payable Tri Rejeki Account Receivable Ari Susanti Invoicing Eko S Cashier Inventory Edi Sutomo Risa Yuliana Ka.Armada HR-GA Ka.Security QC Op.Boiler CF PPIC Ka.Shift

tegangan generator sinkron hubung wye pada beban seimbang lebih besar dari. pada pengaturan tegangan pada hubung delta, yaitu sebesar 90 % dan