• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT. Barata Indonesia (Persero) Medan adalah salah satu perusahaan yang memproduksi peralatan industri. PT. Barata Indonesia (Persero) Medan memiliki masalah dalam tata letak lantai produksinya dimana penyusunan stasiun kerja membentuk jarak yang tidak diperlukan yang disebabkan adanya area yang tidak digunakan di antara dua stasiun kerja yang bersebelahan dan penyusunan stasiun kerja juga tidak memperhatikan hubungan proses produksi sehingga mempengaruhi jarak perpindahan bahan. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan perancangan tata letak lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Process Layout dan Group Technology Layout. Perancangan tata letak lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Process Layout dilakukan dengan menggunakan metode Grafik sedangkan perancangan tata letak lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Group Technology Layout dilakukan dengan menggunakan metode Rank Order Clustering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penurunan momen perpindahan dari 17537,47 meter per tahun menjadi 14252,11 meter per tahun dengan menggunakan pendekatan Process Layout dan 13805,9 meter per tahun dengan pendekatan Group Technology Layout sehingga tata letak lantai produksi usulan yang dipilih adalah yang memiliki momen perpindahan terkecil yaitu dengan menggunakan pendekatan Group Technology Layout.

Kata Kunci : Tata Letak, Process Layout, Group Technology Layout, Material Handling, Momen Perpindahan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala tindak tanduk atau sikap perbuatan guru baik di sekolah maupun dilingkungan

JUDUL : RELA BENGKAK DEMI TELURKAN NYAMUK MEDIA : HARIAN JOGJA. TANGGAL : 15

a) Kemampuan antisipasi. b) Kemampuan mengerti dan mengatasi masalah. Tilaar menyatakan bahwa masyarakat millenium ketiga nanti mempunyai karakteristik masyarakat teknologi,

Untuk menganalisis faktor tingkat pendidikan petani, umur petani, lamanya bertani, kinerja penyuluh pertanian dan luas lahan yang mempengaruhi adopsi tatacara penggunaan

[r]

Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah suatu system informasi berbasis komputer yang melakukan pendekatan

Maka, proses dimensi cadar sebagai media komunikasi artifaktual, seperti emosi, tingkah laku, dan perbedaan differensiasi merupakan proses konsep kategorisasi diri dan

maka kredit bermasalah pada suatu bank akan juga ikut mengalami kenaikan lebih. tinggi disbanding dengan total