Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
72
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
PASAL 1 . A KETENTUAN UMUM
1. Lapangan kerja diserahkan kepada kontraktor pada waktu rapat penjelasan umum pekerjaan
(Aanwizjing). Sebelum memulai kontraktor pekerjaan kontraktor dianggap sudah mengetahui letak-letak
batas-batas bangunan maupun situasi bangunan pada saat aanwizjing .
2. Sebagai pelaksana konstruksi kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaan hingga lengkap yaitu dengan
membuat, memasang dan menyediakan bahan atau material yang diupayakan dengan menggunakan
bahan setempat / produksi dalam negeri, termasuk bahan sebagai bagian dari system fabrikasi
komponen serta alat-alat dan sebagainnya yang erat kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut.
3. Setiap tahap pekerjaan yang akan dimulai maupun yang sedang dilaksanakan, kontraktor wajib
berhubungan dengan pengawas lapangan untuk menyaksikan pelaksanaan pekerjaan sejauh tidak
ditentukan lain dari spesifikasi teknis untuk mengesahkannya .
4. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengajukan dan menyusun program kerja yang meliputi
jadwal waktu pelaksanaan ( net work planning , bar chart ), jadwal pengadaan bahan, jadwal
penggunaan tenaga kerja, jadawal penggunaan peralatan berat.
5. Setiap permohonan dari kontraktor maupun pengesahan dari pengawas dianggap sah dan berlaku serta
mengikat, jika dilakukan secara tertulis .
6. Ketelitian dan kerapian kerja yang dilaksankan oleh kontrktor akan nilai oleh pengawas, yang dengan
penyelesaian dan kerapian pekerjaan ( finishing work ) .
7. Penimbunan bahan dilapangan harus memenuhi syarat-syarat teknis serta dapat dipertanggung
jawabkan dan tidak menimbulakan bahaya K3 dan menggangu kelancaran pelakasanaan pekerjaan.
8. Jika terdapat perbedaan gambar dengan uraian ini, kontraktor wajib menghubungi pengawas guna
mendapat pemecahannya.
9. Jika terdapat perbedaan ukuran pada skala gambar yang terdapat dalam gambar kerja, skala terbesar
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
73 10. Jika terdapat gambar kerja dan penjelasan yang kurang atau tidak jelas, kontraktor boleh melengkapi
atas persetujuan dan petunjuk pengawas.
11. Semua uraian yang dimaksud dalam persyaratan pelaksanaan ini adalah mengikat dan dinyatakan lebih
lanjut mengenai masing-masing bagian dalam pasal-pasal selanjutnya yang digunakan sebagai dasar
atau pedoman pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 1 . B LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Sarana dan Prasarana Balai Budidaya Air Tawar
Jambi Tahun Anggaran 2011.
2. Pekerjaan lain dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian kerja dan syarat – syarat, gambar konstruksi serta keputusan Direksi.
3. Konstruksi bangunan adalah permanent yaitu rangka beton bertulang praktis, dinding tembok pengisi
setengah batu, sedangkan konstruksi atap dari kayu klas II.
PASAL 2.
PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Gudang Kontraktor/Barak Kerja.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor dapat membuat kantor kontraktor. Barak-barak untuk
pekerjaan dan gudang penyimpanan bahan (boukeef). Yang sebelumnya telah mendapatkan
persetujuan dari pihak Direksi/Pengawas berikut dengan kontruksi atau penempatannya. Semua
boukeef perlengkapan pemborong dan sebagainya. Pada waktu pekerjaan berakhir (serah terima ke
dua) harus dibongkar
2. Syarat kerja
a. Kontraktor wajib memasukan identifikasi tempat kerja semua pekerjaan yang dilakukan di luar
lapangan. Sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja.
Sehingga memudahkan dan memperlancar kerja di lapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan barang/material dilapangan harus aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal-hal lain yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
3. Pengaturan Jam kerja dan Pengarahan Tenaga Kerja
a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam, pengarahan tenaga kerja.
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
74 dengan direksi/pengawas lapangan. Khususnya dalam pengawasan tenaga kerja dan peraturan
yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, pemborong harus menyediakan akomodasi dan fasilitas-fasilitas
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) seperti penyediaan PPPK yang cukup serta pencegahan
penyakit menular.
4. Benda-Benda Bersejarah.
Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan/menyerahkan kepada pihak yang berwenang
jika nantinya menemukan benda-benda bersejarah pada saat pelaksanaan pekerjaan.
4.1. Pembersihan dan Penebangan Pohon.
Bila dilapangan terdapat pohon-pohoh dan lain sebagainya, pemborong tidak diperkenankan
membasmi, menebang atau merusaknya. Kecuali telah ditentukan atau sebelumnya telah diberi
tanda pada gambar bestek yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar lama harus
disingkirkan. Jika ada.
4.2. Pencegahan Pelanggaran Wilayah.
Pemborong harus membatasi daerah operasinya disekitar tempat pekerjaan, supaya pekerjaan
tidak melanggar wilayah lain yang berdekatan. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki wilayahnya.
4.3. Penjagaan.
Pemborong bertanggungjawab atas penjagaan dan perlindungin terhadap pekerjaan yang
sedang berjalan yang dianggap penting selama pelaksanaan pekerjaan.
4.4. Papan Nama Kegiatan
Sebelum memulai pekerjaan kontraktor sebagai pelaksana fisik harus memasang papan nama
kegiatan dengan papan yang sudah ditentukan.
4.5. Pemeriksaan Lapangan.
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan/pengukuran dan pengecekan langsung kelapangan
guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya
dan keadaan lapangan sekarang yang mungkin nanti akan mempengaruhi pekerjaan.
4.6. Pengukuran
4.6.1. Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tetap yang berkenaan dengan
letak/kedudukan titik patok/pedoman/batas-batas yang akan dikerjakan yang telah
ditentukan.
4.6.2. Untuk dapat menentukan titik patok/pedomannya disesuaikan dengan notasi-notasi
yang tercantum pada gambar rencana kerja. Apabila terjadi penyimpangan atau tidak
sesuai dengan antara kondisi lepangan dengan layout, pemborong harus melaporkan
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
75 4.7. Penyediaan Air Kerja
Air kerja harus disediakan olah kontraktor dengan membuat pompa di tapak proyek atau
disuplai dari luar. Air harus bersih bebas dari lumpur (tidak berwarna), minyak, dan
bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak kontruksi. Penggunaan fasilitas yang ada
diperbolehkan sejauh tidak mengganggu aktivitas pemberi tugas dan kontraktor wajib mengganti
biaya-biaya tambahan yang diakibatkan pemakaian air tesebut.
PASAL 3 UKURAN DAN SATUAN
1. Peil lebih kurang ± 0,00 ditetapkan sesuai dengan peil keadaan tanah.
2. semua ukuran dalam gambar (Bestek) dan RKS dinyatakan dalam M (meter), CM (centi meter) dan
MM (mili meter), ukuran diatas peil dinyatakan dengan tanda +(plus) dan dibawah peil – (minus). 3. Jika dalam gambar bestek tedapat perbedaan ukuran, ukuran tidak jelas atau ukuran, dapat
ditanyakan kepada pengawas.
4. Lapangan harus bersih dari sampah-sampah, akar-akar, dan lain-lain yang menggunakan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan
PASAL 4 TINGGI PEIL
Ukuran tinggi yang dinyatakan di dalam gambar 20 cm (di sesuaikan dengan keadaan) ialah tinggi terhadap
permukaan jalan / halaman setelah diurug dan akan dinyatakan kemudian .
PASAL 5 PEKERJAAN TANAH a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu pelaksanaan
pekerjaan sampai pengurugan kembali hingga padat.Pekerjaan galian sudah termasuk untuk mengisi
kembali lubang-lubang galian dengan material yang baik, membuang kelebihan material, pengeringan
yang perlu, pemompaan, melindungi bangunan / galian dari kelongsoran, membuat batas-batas tepi
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
76 b. Pembersihan
Pemborong harus membersihkan dan menyingkirkan besi - besi bekas pembuatan tiang dan
kuda-kuda dalam daerah pekerjaan. Dalam pembersihan ini semua tunggul -tunggul dan akar-akar harus
dimusnahkan dan disingkirkan sehingga nantinya dapat diyakini semak-semak dan rumput tidak akan
tumbuh kembali. Sampah-sampah dan bahan-bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus dibakar
dalam daerah yang lapang sehingga selama pembakaran tidak merusak pohon-pohon yang ada
disekitarnya.
c. Bouwplank
Pemasangan tanda dan papan bangunan (Bouwplank).
Papan-papan untuk bangunan di buat dari kayu sekurang-kurangnya ukuran 2 x 20 cm, diserut pada
sisi atasnya dan dipakukan pada tiang-tiang kayu yang cukup kuat di tanam di dalam tanah.
Tanda-tanda ukuran dilakukan dengan tanda gergaji dan cat merah
PASAL 6
PEKERJAAN TANAH / PASIR URUG a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal melaksanakan urugan tanah / pasir untuk pondasi tapak sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dan gambar kerja yang meliputi kedudukan, kemiringan penampang dan
ukuran-ukuran.
b. Pelaksanaan
a. Tanah urug hanya dapat dipergunakan untuk mengurug lapisan di bawah lantai tanah dasar
dan pekerjaan pondasi.
b. Lapisan tanah urug harus dikerjakan selapis demi selapis dan dipadatkan.
c. Di bawah permukaan lantai tanah dasar di atas tanah urug diberi lapisan pasir urug yang di
padatkan tebal minimum 5 cm.
d. Lapisan tanah dan pasir urug harus benar-benar bersih dari kotoran, antara lain
kepingan-kepingan kayu, akar-akar dan lain-lain.
a. Memadatkan tanah urug tidak dibenarkan dengan menyiram air melainkan tanah urug harus
di timbris dengan mesin stamper atau digiling selapis demi selapis sedangkan untuk pasir
urug disiram dengan air, dengan tidak langsung menggenang.
PASAL 7
PEKERJAAN PONDASI BATU BATA a. Lingkup Pekerjaan
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
77 b. Pelaksanaan
a. Bentuk serta kedalaman pondasi harus sesuai dengan gambar rencana, perubahan kedalaman
maupun lebar pondasi harus ada izin dari Pengawas.
b. Sebelum pondasi dibuat keadaan galian / dasar tanah harus mendapat persetujuan Pengawas
terlebih dahulu.
c. Dasar pondasi harus diberi lapisan lantai kerja 1 pc: 3 ps : 5 krl dan pasir urug dengan tebal
sesuai gambar, disiram air dengan tidak langsung menggenang dan ditumbuk sampai rata.
d. Pondasi batu-bata di pakai untuk penahan dari berat beban dan konstruksi dari dinding bata.
e. Spesi pasangan pondasi batu-bata campuran 1 pc : 3 ps.
PASAL 8
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan dinding bata pada bangunan dan pada sekat bagian dalam.
b. Bahan-Bahan
1. Bata – bata harus baru terbakar keras terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai dengan persyaratan-persyaratan SII-0021-1978. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar
tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran
lokal dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
2. Adukan / spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 pc: 4 ps. Spesi khusus berupa
trasraam dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 30
cm diatas permukaan lantai. Adukan / spesi untuk pondasi batu-bata berupa campuran 1 pc : 3 ps.
3. Contoh bahan yang di usulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada konsultan pengawas dan
persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa
ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di
lapangan akan di lakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan konsultan
4. Guna keperluan pengujian, bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari
lapangan.
c. Penyimpanan
Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Konsultan
Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap
bahan tersebut.
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
78 Pemasangan batu-bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan penaikannya
diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka
setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur bawahnya.
Dinding harus dilaksanakan dengan baik, rapi dan halus, serta tidak melengkung (bergelombang).
Sebelum selesai pemasangan dilaksanakan batu harus direndam / dibasahi dengan air terlebih
dahulu. Beton untuk sloop, kolom praktis dan ring balok dipasang untuk setiap luas dinding maksimum
12 M2.
Seusai jam kerja seluruh lajur pasangan batu-bata yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi)
dengan kertas semen atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh konsultan pengawas.
PASAL 9 BETON COR DI TEMPAT
a. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan dari beton biasa, beton bertulang dengan penulangannya, bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sehubungan dengan persyaratan pekerjaan dan pada
pekerjaan tiang / kolom bangunan, sloof, dan ring balok sesuai dengan gambar-gambar kerja.
b. Bahan-Bahan
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar pada umumnya harus sesuai
dengan persyaratan didalam SKSNI S-04-1989-F. Agregat harus disimpan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kontaminasi oleh bahan-bahan yang dapat merusak.Agregat halus (pasir) dan
agregat kasar (koral) harus disimpan dalam tempat-tempat yang terpisah.
2. Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu Type I ( 50 Kg / Zak) seperti disyaratkan dalam SII
0013-81.Pemborong harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton. Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik
dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan pengirimannya. Penyimpanan
harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai terangkat, dan ditumpuk dalam
urutan pengiriman, semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.
3. Pembesian / Penulangan
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa, sehingga bebas dari
hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah sehingga aman dari karat dan luka
pahat serta bersih dari kotoran, cat, minyak dan bahan lain yang dapat mengganggu kekuatan
ikatannya dari beton. Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
79 Pemotongan dan pembengkokkan dari besi beton dilakukan dalam keadaan dingin dan dibentuk
sesuai dengan gambar konstruksi.Tidak dibenarkan untuk meluruskan kembali dari besi beton
yang telah dibengkokkan tadi.Pemasangan besi beton harus seteliti mungkin dalam dimensi yang
sesuai dengan gambar konstruksi, diikat kuat dengan kawat beton dan dipisahkan dengan
kait-kait serta ditopang terhadap maal / bekisting dengan beton deking (beton tahu) dan disetujui oleh
pengawas. Sambungan besi beton hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat tertentu dan
disambung dengan las atau cara lain yang sudah mendapat persetujuan pengawas.
4. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam SNI 0040-87-A
5. Air
Air harus bersih dan bebas dari lumpur/ limbah sesuai dengan persyaratan dalam SKSNI
S-04-1989-F.
6. Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu jenis kelas II atau jenis lain yang setaraf dan disetujui terpasang kuat,
tidak berubah posisi maupun bentuk selama pengecoran dilaksanakan. Atas persetujuan konsultan
pengawas, papan bekisting jenis ini dapat dipakai sampai dengan 2 (dua) kali pengecoran.
c. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali bila disebutkan lain, maka campuran dari beton harus 1 pc : 2 ps : 3 krl dan 1 pc : 3 ps
: 5 krl.
2. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dimulai pemborong harus sudah mempersiapkan seluruh stek-stek maupun
angker-angker yang diperlukan. Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan
lain harus dibuang dari dalam bekisting, alat-alat pengaduk ( beton molen ) ataupun alat - alat
pembawa. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran dilakukan,
agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.Pengecoran harus sesuai
dengan persyaratan SKSNI T-15-1991-03 Buku Standar Beton 1991 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan pengawas.Pengecoran dilaksanakan sebaik mungkin untuk
menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti : keropos,
sarang-sarang koral yang dapat memperlama konstruksi beton. Apabila pengecoran akan
dihentikan dan akan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat pemberhentian tersebut harus
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
80 PASAL 10
PLESTERAN DAN ADUKAN
a. Lingkup Pekerjaan
Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan adukan seperti yang dijelaskan dalam
gambar-gambar pelaksanaan.
b. Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain.
2. Porland Cement
Portland Cement yang digunakan harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam
zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam SII 0013-81. Hanya sebuah merek dari satu
jenis semen saja yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari Lumpur / limbah yang merusak seperti : minyak, asam, dan unsur
organik kecuali ditunjukkan lain, pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
c. Perencanaan
Campuran adukan dan plesteran
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1. minggu dan tidak ada
penambahan waktu lagi untuk itu.
a. Plesteran / adukan dengan campuran 1 pc : 4 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh dinding
bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
b. Plesteran / adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah basah untuk
kedap air seperti daerah trasraam setinggi 50 cm dari lantai sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar.
c. Plesteran beton 1 pc : 3 ps untuk pekerjaan plesteran beton tampak atau beton di aci dan
dihaluskan dengan semen.
d. Semua bidang plesteran harus rata, halus dan lurus begitu juga sudut-sudut luar maupun
dalam harus lurus dan tajam.
d. Pelaksanaan
1. Umum
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Bersihkan semua
permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air
hingga jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah pengawas, dengan tebal plesteran
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
81 2. Pencampuran
Membuat campuran adukan / plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan bila ada
izin dari pengawas.
PASAL 11
PEKERJAAN KUSEN / DAUN PINTU/JENDELA
a. Lingkup Pekerjaan
Mencakup hal-hal mengenai pengadaan dari pengerjaan kayu yang tampak seperti pekerjaan kusen,
pintu dan rangkanya, jendela, konsol dan sebagainya.
b. Bahan-Bahan
1. Kayu pada umumnya harus kering, baik kering alami ataupun proses (dry klin)
2. Kayu harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan yang rata dan lurus dalam ukuran-ukuran yang
sesuai dengan persyaratan dalam gambar.
Kayu-kayu harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.
Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau
yang disyaratkan atau atas petunjuk ahli.
3. Bahan kayu harus yang dipakai adalah sebagai berikut untuk kusen dipakai kayu kelas I ukuran
jadi 6/12 cm, dan untuk daun pintu / jendela panil memakai kayu tembesu
4. Perekat dari jenis rakoll, harfein, aicca aibon dan lain-lain yang disetujui konsultan pengawas.
5. Pengikat-pengikat berupa paku, mur baut, kawat, sekrup dan lain-lain sesuai dengan SNI
0323-89-A
Contoh-contoh bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu haru diserahkan
contoh-contohnya kepada konsultan pengawas.
c. Perlindungan
Bahan cat yang dipakai sesuai dengan Bab Pekerjaan cat.
d. Pelaksanaan
Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standard pengerjaan
yang disetujui oleh konsultan pengawas.
Pada bidang yang terlihat tidak boleh ada lubang bekas penyekatan, penunjang dan penyiku. Untuk
profil panjang seperti kusen dan sebagainya digunakan mesin-mesin. Rangka-rangka dibuat harus
sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik disetujui konsultan pengawas. Sebelum
dipasang semua kusen harus diberi dook dari besi bulat minimum 0.8 mm. Setiap kusen pintu paling
sedikit dipasang 6 buah angker sedangkan kusen jendela 4 buah angker. Besi angker diberi uliran dan
dimasukan kedalam kayu kusen sekurang-kurangnya 3 cm dan kedalam beton (neut) 8 cm. Semua
lain-Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
82 lain harus ditutup dengan dempul / sealer hingga rapih kembali. Pemasangan kusen harus benar
benar sempurna siku, serta waterpass, setelah kusen terpasang harus dilindungi dari
benturan-benturan. Begitu dengan daun pintu dan daun jendela terbuat dari kayu yang berkwalitet baik, tanpa
cacat dan cukup kering. Pemasangan / penyetelan daun pintu dan daun jendela harus baik dan
sempurna, celah sponing merata sama ialah 2 mm, tidak bertulang / melengkung.
PASAL 12
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan perlengkapan daun pintu / daun jendela dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilaksanakan meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu kayu, daun jendela kayu seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semua alat penggantung dan pengunci yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang ada.
Bila terjadi perubahan atau penggantian dari alat penggantung dan pengunci akibat dari pemilihan
merk, kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda pengenal ini dihubungkan
dengan cincin kesetiap anak kunci.
c. Perlengkapan pintu dan jendela
1. Pekerjaan kunci dan pegangan pintu
2. Semua pintu menggunakan peralatan kunci silinder setaraf merk jangkar.
3. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.Di pasang setinggi 90
cm dari lantai atau sesuai petunjuk konsultan pengawas. Pekerjaan engsel - engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
4. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan pengujian secara
kasar dan halus.
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
83 PASAL 13
PEKERJAAN KUDA-KUDA a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu kuda-kuda klos-klos lainnya yang tertera pada
gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan oleh pengawas.
b. Bahan-bahan
1. Macam-macam bahan kayu yang digunakan untuk rangka atap dan gording dipakai kayu klas II
atau yang setaraf mempunyai kelas keawetan kelas kuat II sesuai dengan SKSNI S-05-1990-F.
2. Perlindungan semua kayu yang akan dipasang harus dari kualitas terbaik dan telah melalui proses
pengeringan, pengawetan digunakan untuk kuda-kuda dan rangka atap.
3. Pengikat pengikat berupa paku, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain, sesuai keadaan dilapangan.
Bila terjadi penyimpangan gambar maka pemborong harus mengajukan gambar kerja untuk
disetujui konsultan pengawas.
c. Pelaksanaan
1. Penyimpanan
Kayu disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban, diatur menurut
ukuran dan jenis.
2. Perletakan
Perletakan sewaktu penyimpanan harus diusahakan agar tidak terjadi kelengkungan karena berat
sendiri. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi mendapatkan aliran udara
secukupnya.
3. Pengerjaan
Pengerjaan harus dilakukan pada tempat kerja yang disediakan untuk keperluan ini. Pengerjaan
ditempatkan sepasang hanya dibolehkan seizing konsutltan pengawas. Semua kuda-kuda / kap
harus dibuat menurut konstruksi dalam gambar. Semua rangkaian kuda-kuda / kap harus diatas
ring balok beton dan dperkuat dengan mur baut dan besi-besi angker / plat strip.
PASAL 14
PEKERJAAN PENUTUP ATAP a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan, dan alat yang dipakai dalam pekerjaan penutup atap
sesuai dengan gambar rencana, termasuk gording, kaso, reng dan atap dari genteng metal multi color.
b. Pelaksanaan
a. Gording dipasang di atas kuda-kuda, setelah itu dipasang kaso dan reng seperti pada gambar
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
84 Sebelum dipasang harus dipastikan bahwa gording, kaso, ring yang dipakai lurus dan mempunyai
ukuran sama.
b. Gording berjarak 120 cm, kaso berjarak 50 cm dan reng berjarak 30 cm, atau disesuaikan dengan
kebutuhan untuk penutup atap.
PASAL 15 PEKERJAAN PLAFOND
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk plafond / langit-langit adalah dari triplek tebal 3,6 mm harus
berkuallitas baik dan tidak retak maupun pecah sebelum dipasang terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari pengawas.
b. Kayu rangka plafond harus kuat dan lurus dari kayu klas II dengan ukuran 4x6 cm untuk bagian pinggir
serta pada jarak tertentu dipasang kayu ukuran 5x7 cm. Sisi / bidang kayu bagian bawah harus diserut
dan lurus (sesuai gambar).
1. Penutup plafond dari bahan triplek tebal 3,6 mm dengan kualitas baik.
2.List pingir dari kayu 1 x 4 cm yang berkualitas baik.
3.Jarak / celah-celah plafond adalah sebesar 0,5 cm.
c. Rangka plafond harus dikaitkan dengan besi pengait dia 12 mm atau dari kayu yang cukup kuat, yaitu :
1. Bagiaan tengah kepada nok, atau kepada gording yang berada pada jarak 1/3 kaki kuda-kuda (dari
nok).
2. Bagian pingir kepada gording yang berada pada jarak 1/3 kaki kuda-kuda (dari ring balk).
d. Bidang rangka plafond yang harus dikaitkan tersebut tidak boleh lebih dari luas 4 m2 bidang plafond.
e. Rangka plafond harus dari kayu yang cukup kering dan baik, bagian-bagian kayu yang melekat atau
dipasang pada tembok sebelum dipasang harus dimenie terlebih dahulu.
PASAL 16 PEKERJAAN LANTAI a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengecoran dan plesteran pada seluruh permukaan lantai dan pekerjaan lain
sehubungan dengan persyaratan pekerjaan lantai dan sesuai dengan gambar-gambar.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Lantai ruang bangunan adalah keramik 30x30 cm, sedangkan selasar depan adalah cor beton
adukan 1 pc:3 ps: 5 krl.
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
85 c. Kemudian diberi lapisan pasir setinggi 5 cm, diratakan dan bersih dari sampah / kotoran.
d. Pengecoran lantai harus memakai maal lantai berupa patok-patok (sebagai referensi peil) yang
bisa dicabut atau dibenang agar lantai benar-benar datar.
e. Sebelum dipasang lantai keramik lantai dasar terlebih dahulu diberi cor beton tumbukan adukan
1 pc:3 ps: 5 krl dan dibuat harus benar-benar baik, rata, dan diwaterpass.
f. Lantai keramik setelah dipasang tidak dibenarkan adanya cacat, retak,bergelombang, dan cacat
lain yang dapat menurunkan mutunya.
PASAL 17
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Lingkup Pengerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh permukaan dinding kayu logam serta
permukaan lain pada ruang sesuai dengan gambar serta yang ditunjukkan konsultan pengawas.
b. Bahan-bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan di sini adalah cat dinding luar dalam setaraf
dengan merk sejenis metrolite.
c. Persetujuan ahli
Semua cat yang dipakai harus mendapat persetujuan konsultan pengawas sebelum boleh dipakai
dalam pekerjaan. Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli pabrik lengkap
dengan label perusahaan merk dan sebagainya.
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang di jelaskan oleh
pabrik pembuat cat. Pemborong harus menyerahkan kepada konsultan pengawas aturan pemakaian
cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui konsultan pengawas.
PASAL 18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Untuk pekerjaan ini sejauh tidak ditentukan lain, digunakan dasar atau pedoman dan ketentuan /
peraturan umum mengenai instalasi listrik dan ketegangan (AVE & VDE).
Kecuali peraturan umum kantor / instalasi wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh
PLN setempat yang berlaku termasuk segala perubahan maupun tambahannya.
b. Untuk pekerjaan ini diperlukan instalasi listrik penerangan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Semua instalasi listrik harus dihilangkan dari pandangan (ditanam dalam tembok / dipasang pada
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan
86 2. Kabel-kabel yang terletak dalam tembok harus dimasukkan ke dalam pipa union / pipa PVC tidak
bercelah.
c. Pasangan fixture adalah sebagai berikut :
1. Saclar / switch dipasang setinggi 140 cm dari lantai
2. Stop kontak atau kontrak tusuk dipasang stinggi 140 cm dari atas lantai atau selama tidak
ditentukan kemudian.
d. Pelaksanaan pekerjaan kontruksi harus dilaksanakan dan ditegakkan instalator setempat.
PASAL 19
PEKERJAAN PENYELESAIAN
a. Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, pemborong harus meneliti semua bagian pekerjaaan
yang belum sempurna dan harus segera diperbaiki .
b. Pada waktu penyerahan pekerjaan ruang-ruang harus sudah selesai dibersihkan dari segala macam
sampah dan kotoran lainnya. Untuk halaman luar minimal 5 meter keliling bangunan.
c. Pemborong harus mengusahakan penyelesaian seluruh pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga
memuaskan direksi dan pemberi tugas serta tidak memerlukan pekerjaan perbaikan.
d. Setelah penyerahan kedua pekerjaan, semua barang-barang pemborong dan peralatan lainnya yang
menjadi milik pemborong harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
PASAL 20 DOKUMENTASI
Guna melengkapi buku laporan harian maka kontraktor membuat foto-foto atas kemajuan pekerjaan mulai