• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik 4email.compressed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik 4email.compressed"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS

ELEKTRONIK

OLEH:

BAMBANG DWI ANGGONO / IBENK

KASUBDIT INFRASTRUKTUR DAN TEKNOLOGI EGOVERNMENT

(2)

AKTUAL

(3)
(4)
(5)

Inefektifitas eGovt

KONDISI SAAT INI

KOT

A

/ KABU

P

A

TEN

APLIKASI / DATABASE INFRASTRUKTUR

user

Satker

A Satker

B Satker C

PROVINSI

APLIKASI / DATABASE INFRASTRUKTUR

user

Satker

A Satker B Satker C

KEMENTERIAN / LEMBAGA

APLIKASI / DATABASE

INFRASTRUKTUR

user

Satker A

Satker B

Satker C

Setiap Instansi (K/L, Provinsi,

Kab/Kota) membangun sistem

eGovernment mereka sendiri

Pulau-pulau Sistem Elektronik dalam

satu instansi, sehingga terjadi

pemborosan belanja infrastruktur

(6)

G2C

DAMPAK

o

Duplikasi aplikasi generik

o

Pemborosan anggaran

o

Utilitas TIK hanya mencapai 30%

o

Disintegrasi Sistem Informasi Pemerintah

o

Resiko keamanan informasi

Sumber: Bappenas, 2016

Belanja TIK Pemerintah (Dalam Triliun Rupiah)

Rp

40T

8

6

22

14

26

14

2013 2014 2015

Aplikasi Infrastruktur

Inefisiensi

65%

Aplikasi Generik

35%

Aplikasi Khusus

(7)

KONDISI SAAT INI

Skema belanja TIK Pemerintah sangat otonom. Orientasi dominan pada belanja. Regulasi tidak membatasi secara tegas

Fokus belanja lebih banyak pada infrastruktur

Aplikasi dan database belum saling terhubung

eLeadership yang kurang kuat

Kapasitas SDM teknis Pemerintah TIK yg lemah

Fokus pengembangan eGovt belum menyentuh ke permasalahan rakyat. Pemerintah lebih banyak berfokus pada Birokrasi

15

Tahu

n

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

Ekosistem

eKTP eSAMSAT

eDemokrasi

eProcurement

(8)

DIGITAL DALAM PEMERINTAHAN

Jumlah Instansi

723 Instansi (K/L/D) 74.079 Desa Jumlah PNS 4,6 Juta Seluler di Tangan PNS 6,2 juta Smartphone di tangan PNS 4,9 Juta Pengguna Social media 3,4 Juta

SDM TIK PNS bersertifikat internasional/ nasional 6 Ribu DC/DRC Instansi

312 Instansi

Sumber: PeGI 2015, Wantiknas 2016, World Bank 2014, ID-SIRTII 2014

Bandwidth rata-rata

Pemda

512 kbps – 2 Mbps

Bandwidth rata-rata K/L Pusat

10 – 100 Mbps

Korban serangan siber 90% Instansi (Dari 723 Instansi) Pengguna email .go.id 5% PNS Instansi K/L/D yang menunjuk GCIO 61 Instansi (Dari 723)

(9)

PERUBAHAN

PARADIGMA

PEMERINTAHAN

(10)

Birokrasi profesional (Dynamic Birokrasi) .

Ciri-ciri

1.mengembangkan pendekatan ͞Open Government Partnership͟ 2.kinerja birokrasi senantiasa mendasarkan pada keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat

3.Sistem manajemen SDM birokrasi pada penciptaan inovasi-inovasi kerja dan

4.layanan berbasis teknologi informasi guna meningkatkan daya saing negara di kompetisi global.

STRATEGI MENGEJAR KETERTINGGALAN

Goals of the 1st Five Year Plan

(2010

2014)

Goals of 2nd Five Year

plan (2015

2019)

Goals of 3rd Five Year Plan

(2020

2024)

WORLD CLASS PUBLIC SERVICE

REGULATION DRIVEN PUBLIC SERVICE

PERFORMANCE

DRIVEN PUBLIC SERVICE

DYNAMIC PUBLIC SERVICE

Integrasi birokrasi (SOP Terintegrasi), infrastruktur

sharing, applications sharing, SDM Sharing

Birokrasi konvensional

Role Driven Birokrasi /WEBERIAN Ciri-ciri:

1. Memposisikan diri hanya sebagai regulator (rule driven),

2. lebih banyak berperan untuk mengatur masyarakat, 3. membatasi ruang partisipasi bagi masyarakat untuk

terlibat dalam proses pengambilan kebijakan, 4. sistem manajemen SDM berbasis pada kolusi dan

nepotisme, serta tidak memiliki standar kinerja.

Birokrasi Reformasi

(Performance Driven Birokrasi)

Curu-ciri:

1.Mmpergunakan paradigma New Pu li

Ad i istratio

2.pengelolaan mekanisme kerja dan pengambilan keputusan banyak mempergunakan pendekatan ilmu manajemen,

3.senantiasa mendasarkan diri pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat (customer driven) dalam setiap pengambilan keputusan.

(11)

SISTEM PEMERINTAHAN

BERBASIS ELEKTRONIK

Penguatan Kelembagaan

Penguatan NSPK & Business

Process Re-engineering

Penguatan Kapasitas SDM

Infrastruktur Berbagi Pakai

Aplikasi Berbagi Pakai

1

-

4

Tahu

n

Layanan Kependudukan Layanan Kesehatan

Layanan Pendidikan

Layanan Keuangan Pemerintah

Layanan eOffice Layanan eArsip Layanan Perijinan

Layanan Adm Desa

(12)

NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA

UU ITE UU KIP UU Kearsipan UU Telekomunika si UU 23/2014 ttg Pemda UU 6/2014 ttg Desa

PP PSTE ttg Perangkat PP 18/2016

Daerah

Inpres 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan

stratgei eGovernment

Permen kominfo 5 Tahun 2015

Permen kominfo 10 Tahun 2015

PM 13 dan 14/2016 ttg

DIskominfo

Pasal 120 PP 18/2016 tentang Perangkat Daerah

(1) dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, perangkat daerah secara bertahap menerapkan sistem informasi yang terintegrasi antar kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat dengan menggunakan infrastruktur dan

aplikasi secara berbagi pakai.

(2) penerapan sistem informasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikonsultasikan kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

Strategi Integrasi eGovt Pemda

(13)

PENDEKATAN SISTEMIK

SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

PENDEKATAN TEKNOLOGI LEBIH

BERFOKUS PADA BAGAIMANA

TEKNOLOGI INFORMASI

DIGUNAKAN DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

PENDEKATAN PEMERINTAHAN

BERFOKUS TENTANG BAGAIMANA

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

DIBENTUK DAN BERJALAN MELALUI

PEMANFAATAN TI

Teknologi)

Pemerintahan)

Penyelenggaran)Sistem)Elektronik) Pada)Instansi)Pemerintah)

(14)

GOVT VS EGOVT

Governm ent)Oriented)

Ci. zen0Oriented)

Electronic)Services)

Ubiquitous)Services)

Shared)Resources)

Silo)Resources)

Birokrasi

Tradisional

Birokrasi

Modern

Vs

• Mendorong pemanfaatan infrastruktur dan aplikasi berbagi pakai

• Integrasi Sistem Informasi Pemerintahan secara Nasional

• Pemanfaatan TIK yang lebih ramah lingkungan (Green ICT)

• Pengembangan Kelembagaan pemerintahan yang “Kental” dengan pemanfaatan TIK yang cerdas

(15)

Penggunaan aplikasi generik

bagi pakai tanpa duplikasi

Pembangunan infrastruktur

terpadu

Penerapan bisnis proses dan

manajemen perubahan

TINDAK LANJUT

untuk menerapkan SPBE secara luas dan menyeluruh

Replikasi praktik baik

menjadi pendekatan yang akan digunakan

Sumber: Kemenpan&Reformasi Birorkasi, 2017

KEPUTUSAN TEAM PERCEPATAN EGOVERNMENT

(16)

K

et

en

ag

ak

er

ja

an

(W a li d a ta K eten a g a ker ja a n)

INTEGRASI TIK PEMERINTAH

PENGUATAN FUNGSI LEMBAGA EGOVT

Per

tania

n

(W a li d a ta P er ta ni a n)

K

ependu

duk

an

(W a li d a ta K ep en d ud uk a n)

Pen

di

di

kan

(W a li d a ta P en d id ik a n)

K

eseh

atan

(W a li d a ta K es eh a ta n)

K

eu

ang

an

(W a li d a ta K eu a ng a n)

Sekt

or

P

emeri

nt

ah

(W a li d a ta P em er in ta ha n)

V

er

tikal

Horizontal

Infrastruktur TIK

BPR

Ekosistem TIK

-

Regulasi

-

Perencanaan

-

Infrastruktur

-

Platform

-

Telekomunikasi

-

Security

-

BPR

-

SDM TIK

Satker fokus pada Tugas pokok dan fungsinya. Kebutuhan TIK didukung sepenuhnya

oleh lembaga eGovt. MenjadikanTIK sebagai enabler dalam pemerintahan

(17)

DATA CENTER PEMERINTAH

Sistem DC/DRC

nasional

Infrastruktur DC (Kapasitas server, storage, bandwidth) Platform Support (Open source & Propietary)

Listrik (PLN & Lainnya)

SDM ahli

Lisensi

Menjawab isue :

Duplikasi Belanja & Belanja yang tidak

proporsional

Penghematan biaya Operasional &

Pemeliharaan

Mengatasi keterbatasan kapasitas SDM

Sewa lisensi propietary

Mengurangi resiko Keamanan informasi

Memberikan jaminan SLA yang lebih

profesional

Penyediaan Multy-Platform Services

1 Instansi 1 DC

Penguatan Jaringan Intra Pemerintah

Penguatan Sistem Komunikasi Intra

Pemerintah

(18)

APLIKASI BERBAGI PAKAI

INTEGRASI APLIKASI DAN LAYANAN PEMERINTAH

• Memiliki dasar regulasi yang sama

• Memiliki SOP atau mekanisme yang sama

• Digunakan oleh semua K/L/Pemda

Aplikasi Generik

• Digunakan oleh satu Instansi tertentu saja

• Bersifat unik

• Digunakan secara terbatas

Aplikasi Spesifik

Aplikasi yang dibangun untuk

melengkapi kebutuhan instansi atas data atau informasi yang tidak terdapat pada aplikasi generik

Memungkinkan Instansi untuk mengembangkan inovasi

Aplikasi Suplemen

ePlanning eBudgeting ePlanning

eProcurement eMonev eOffice

eArsip eDesa ePerijinan

ePuskesmas eKTP DLL

eIMIGRASI eNUKLIR AIRTRAFIC

KARANTINA BEACUKAI Govt-CA

(19)

WANTIKNAS SUDAH MENGIDENTIFIKASI 24 APLIKASI GENERIK

SIM Pajak dan Retribusi, SIMTAP,

SAMSAT

SIM Perijinan, SIM

Pendaftaran SIM Bisnis dan Investasi

SIM Pengaduan Masyarakat SIM Arsip /

Manajemen Dokumen

SIM Pemilu SIM Perpu SIM Data

Pembangunan

Knowledge Management,

Data warehouse SIM Monev

SIM

Kepegawaian

SIDA (Sistem Informasi Diklat

Aparatur) SIM Barang dan

Aset Daerah

SIM Pendapatan Daerah

SIM Perusahaan

Daerah SIM Tata Ruang

GIS-SIM Potensi Daerah

SIM Pertanian, SIM Perkebunan

SIM Perikanan

dan Kelautan SIM Pariwisata SIM Penganggaran Berbasis Kinerja SIM Perkantoran Elektronik SIMDUKCAPIL LPSE

Sumber: Kemenpan&Reformasi Birorkasi, 2017

(20)

Penganggaran

berbasis Kinerja Kepegawaian Perkantoran elektronik Pengaduan Masyarakat

MANFAAT

o Integrasi perencanaan,

penganggaran

o Meningkatkan efisiensi

anggaran

o Efisiensi

pengelolaan aparatur negara

o Efisiensi proses

kerja aparatur

o Pemangkasan ATK

o Peningkatan

kepuasan dan pelayanan publik

INSPIRASI

o Surabaya, DIY,

Banyuwangi, Bojonegoro

o BKD Jateng,

Surabaya

o Aplikasi SiMAYA

(Kominfo)

o Aplikasi

LAPOR!-SP4N (PANRB –

KSP – Ombudsman)

G2G

G2C

REPLIKASI EMPAT APLIKASI GENERIK SEBAGAI

LANGKAH AWAL PENERAPAN SPBE SECARA LUAS

KRITERIA: DAMPAK YANG BESAR PADA EFISIENSI ANGGARAN DAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

(21)

CHANNEL LAYANAN PEMERINTAH

Loket

Kantor Bergerak Loket Online Web Sms

Messenger Live Chat Telephon analog Ip-Phone

Video

Converence Anjungan Layanan Televisi Jejaring sosial

(22)

KEPEMIMPINAN ADALAH KUNCI SUKSES UTAMA

Pengambil kebijakan yang utama

Pendobrak regulasi

Pendorong & pengawal

inovasi

Reward & Punishment

Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo

mangun karso, Tut wuri handayani

(23)

IBENK DA

KASUBDIT INFRASTRUKTUR DAN TEKNOLOGI

EMAIL:

ibenk@domain.go.id

HP: 0813 8400 9576

KOMINFO

Referensi

Dokumen terkait

E Learning menu Kurikulum Aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam mendownload materi kuliah serta jurnal- jurnal vokasi yang dapat membantu

Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker,

a. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi yang bersifat non Islam. Aktif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem ekonomi Islami. Hal ini

Nashori (2007) berpendapat bahwa adversity quotient adalah kemampuan individu untuk menggunakan kecerdasannya dalam mengarahkan, mengubah cara berfikir serta perilakunya

Hal tersebutlah yang kemudian mendasari penulis untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai brand yang dimiliki oleh Kota Ambarawa dan bagaimanakah brand image yang ingin

Dalam penelitian ini, strategi inquiry yang digunakan adalah strategi inquiry menurut Sanjaya (2008), dengan langkah-langkah: orientasi, merumuskan masalah, membuat

Namun metode ini lebih cepat, akurat, bisa dilakukan oleh personil yang tidak membutuhkan kemampuan lebih, dan derajat automatisasinya tinggi, dalam prakteknya, hasil yang