• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpolasi Definisi dan Macam macamnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interpolasi Definisi dan Macam macamnya"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

I . PENGERTIAN DAN TUJUAN INTERPOLASI A. Pengertian

Interpolasi adalah proses pencarian dan penghitungan nilai suatu fungsi yang

grafiknya melewati sekumpulan titk yang diberikan. Titik-titik tersebut mungkin merupakan hasil eksperimen dalam sebuah percobaan, atau diperoleh dari suatu fungsi yang diketahui. B. Tujuan

(2)

Y

X (x0,y0)

(x1,y1)

Y

X (x0,y0)

(x1,y1) II. MACAM-MACAM INTERPOLASI

PEMBAHASAN A. Interpolasi Linier

Interpolasi linear atau interpolasi lanjar adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua buah titik, (x0,y0) dan (x1,y1). Polinom yang

menginterpolasi kedua titik itu adalah persamaan garis lurus yang berbentuk: P(x)=a0+a1x

Gambar dibawah ini memperlihatkan garis lurus yang menginterpolasi titik-titik (x0,y0) dan

(x1,y1).

Gambar 1.1 Interpolasi Linier

(3)

Koefisien a0 dan a1 dicari dengan proses substitusi dan eliminasi. Dengan mensubstitusikan (x0, y0) dan (x1, y1) ke dalam persamaan p1(x)=a0+a1x diperoleh dua persamaan linear:

y0=a0+a1x0 . . . (1) y1=a0+a1x1 . . . (2)

Dari dua persamaan diatas, dengan eliminasi diperoleh:

a (¿¿0+a1x1) y0−y1=

(

a0+a1x0

)

−¿

y0y1=a1x0a1x1

x (¿¿0−x1) ⇔y0−y1=a1¿

a1=y0−y1

x0−x1

Substitusikan nilai a1 ke dalam persamaan (1), diperoleh:

y0=a0+a1x0y0=a0+

(

y0y1 x0x1

)

x0

y0=a0+x0y0−x0y1 x0−x1

y0=a0+x0y0−x0y1

x0−x1 ⇔a0=y0x0y0−x0y1

x0−x1

a0=y0(x0−x1)−x0 y0+x0y1 x0x1

a0=x0y0−x1y0−x0y0+x0y1

x0−x1 ⇔a0=x0y1−x1y0

x0−x1

Dengan melakukan manipulasi aljabar untuk menentukan nilai p1(x) dapat dilakukan sebagai berikut:

(4)

Y

X P1(x0,y0)

P2 (x1,y1)

(x,y) p1(x)=x1y0−x0y1

x1−x0

+ y1– y0 x1−x0

x

p1(x)=x1y0−x0y1+xy1– x y0

x1−x0

p1(x)=

x1y0−x0y1+xy1– x y0+(x0y0−x0y0) x1x0

p1(x)=x1y0−x0y0−x0y1+xy1– x y0+x0y0 x1−x0

xx0 ¿ ¿ ¿– y0(xx0) y0

(

x1x0

)

+y1¿

p1(x)=¿

y xx0

¿ ¿ ¿ (¿¿1−y0)¿ y0

(

x1x0

)

+¿

p1(x)=¿

y xx0

¿ ¿ ¿ (¿¿1−y0)¿

¿ p1(x)=y0+¿

Dalam menentukan persamaan dari interpolasi linear juga dapat dilakukan melalui cara berikut:

(5)

Gambar 1.3 Interpolasi Linier

Persamaan garis lurus yang melalui 2 titik P1 (x0,y0) dan P2 (x1,y1) dapat dituliskan dengan:

yy0 y1−y0

= xx0 x1−x0

Sehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linear sebagai berikut:

y=y1−y0

x1−x0

(

xx0

)

+y0

Algoritma Interpolasi Linear

1. Tentukan nilai x0, y0, x1,dany1.

2. Periksa apakah x0=x1 . Jika ya, maka kembali ke langkah 1 sebab nilai fungsinya tidak terdefinisi dalam kondisi ini. Jika tidak, maka dilanjutkan ke langkah 3. 3. Masukkan nilai x .

4. Periksa apakah min

{

x0, x1

}

≤ x ≤ max

{

x0, x1

}

. Jika tidak, maka masukkan nilai x yang lain. Jika ya, maka dilanjutkan langkah 5.

5. Hitung P=y0+(xx0)

y1y0 x1−x0

.

6. Periksa apakah y0=y1 . Karena jika sama, maka akan diperoleh P=y0 . 7. Tulis hasil y=P .

Contoh

1. Perkirakan atau prediksi jumlah penduduk Purworejo pada tahun 2005 berdasarkan data tabulasi berikut:

Tahun 1990 2000

(6)

Penyelesaian:

Dipunyai: x0 = 1990, x1 = 2000, y0 = 187.900, y1 = 205.700.

Ditanya: Prediksi jumlah penduduk Gunungpati pada tahun 1995. Ingat :

y xx0

¿ ¿ ¿ (¿¿1−y0)¿

¿ p1(x)=y0+¿

Misalkan x=1995 1995−1990

¿ ¿ ¿

(205.700−187.900)¿ p1(2005)=187.900+¿

p1(2005)=196.800

Jadi, diperkirakan jumlah penduduk Purworejo pada tahun 1995 adalah 196.800 orang.

2. Dari data ln(9.0) = 2.1972, ln(9.5) = 2.2513, tentukan ln(9.2) dengan interpolasi linier sampai 4 desimal. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan nilai sejati ln(9.2)=2.2192.

Penyelesaian: Dipunyai:

x0=9.0,y0=2.1972 . x1=9.5,y1=2.2513.

Ditanya : tentukan nilai ln(9.2) sampai 5 angka bena kemudian dibandingkan dengan nilai sejati ln(9.2) = 2.2192.

Ingat: y xx0

¿ ¿ ¿ (¿¿1−y0)¿

(7)

Y

X x0,y0

x1,y1

x2,y2

x2 x1

x0 y0

y1

y2

Y

X x0,y0

x1,y1

x2,y2

x2 x1

x0 y0

y1

y2 9.2−9.0

¿ ¿ ¿

(2.2513−2.1972)¿ p1(9.2)=2.1972+¿

p1(9.2)=2.21884

Galat = nilai sejati ln(9.2) – nilai ln(9.2) hasil perhitungan dengan metode interpolasi linear

Galat = 2.2192 – 2.21884 = 3,6 x 10-4 .

B. Interpolasi Kuadratik

Misal diberi tiga buah titik data,

(

x0, y0

)

,

(

x1, y1

)

, dan(x2, y2) . Polinom yang menginterpolasi ketiga buah titik itu adalah polinom kuadrat yang berbentuk:

p2(x)=a0+a1x+a2x 2

Bila digambar, kurva polinom kuadrat berbentu parabola, seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.4 dan Gambar 2.5

Gambar 2.1 Interpolasi Kuadratik

Masih terdapat grafik berbentuk parabola yang lain, selain yang ditunjukkan pada

(8)

Gambar 2.1 Bukan Interpolasai Kuadratik

Menyelesaikan Polinom p2(x) ditentukan dengan cara berikut:

1. Substitusikan (xi, yi) ke dalam persamaan p2(x)=a0+a1xi+a2xi

2

dengan i = 0,

1, 2. Diperoleh tiga persamaan dengan tiga buah parameter yang tidak diketahui

yaitu: a0, a1, dan a2: a0+a1x0+a2x02=y0

a0+a1x1+a2x12=y1 a0+a1x2+a2x22=y2

2. Hitung a0, a1, dan a2 dari sistem persamaan tersebut dengan metode eliminasi Gauss.

Selain menggunakan metode eliminasi Gauss, menentukan a0, a1, dan a2 dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

a) Hitung F01=yi+1−yi

xi+1−xi

, F12=yi+2−yi+1

yi+2−yi+1

, dan F012=F12−F01

xi+2−xi

b) Hitung P=y1+

(

xxi

)

F01+(xxi)(xxi+1)F012

Algoritma Interpolasi Kuadratik

(9)

2. Periksa apakah x0<x1<x2 . Jika tidak, maka kembali ke langkah 1 sebab nilai fungsinya tidak terdefinisi dalam kondisi ini. Jika tidak, maka dilanjutkan ke langkah 3.

3. Masukkan nilai x .

4. Periksa apakah min

{

x0, x1, x2

}

≤ x ≤max

{

x0, x1, x2

}

. Jika tidak, maka masukkan nilai x yang lain. Jika ya, maka dilanjutkan langkah 5.

5. Hitung F01=y1−y0 x1−x0

, F12=y2−y1 x2−x1

,danF012=F12−F01 x2−x0 6. Hitung P=y1+

(

xxi

)

F01+

(

xxi

)

(xxi)F012

7. Periksa apakah F012=0. Jika ya, maka persamaan yang dihasilkan linear. Jika tidak maka persamaan yang dihasilkan merupakan persamaan kuadrat.

8. Tulis hasil y=P . Contoh :

1. Diberikan titik ln(8.0) = 2.0794, ln(9.0) = 2.1972, dan ln(9.5) = 2.2513. Tentukan nilai ln(9.2) dengan interpolasi kuadratik.

Penyelesaian:

Diketahui: x0=8.0,y0=2.0794 x1=9.0,y1=2.1972 x2=9.5,y2=2.2513 Ditanya : Tentukan nilai ln (9.2).

Sistem persamaan yang terbentuk adalah:

a0+8.0a1+64.00a2=2.0794

a0+9.0a1+81.00a2=2.1972 a0+9.5a1+90.25a2=2.2513

Untuk perhitungan secara manual, sistem persamaan diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss dengan langkah sebagai berikut:

Matriks yang terbentuk dari persamaan

a0+8.0a1+64.00a2=2.0794 a0+9.0a1+81.00a2=2.1972

(10)

adalah:

[

1 1 1 8 9 9.5 64 81 90.25 2.0794 2.1972 2.2513

]

R21(−1) R31(−1)

[

1 0 0 8 1 1.5 64 17 26.25 2.0794 0.1178 0.1719

]

R12(−8)

R32(−1.5)

[

1 0 0 0 1 0 −72 17 0.75 1.137 0.1178

−0.0048

]

R31( 1

0.75)

[

1 0 0 0 1 0 −72 17 1 1.137 0.1178

−0.0064

]

R13(72) R23(−17)

[

1 0 0 0 1 0 0 0 1 0.6762 0.2266 −0.0064

]

Menggunakan metode Eliminasi gauss menghasilkan

a0=0.6762,a1=0.2266,a2=−0.0064 .

Polinom kuadratnya adalah: p2(x)=a0+a1x+a2x2

p2(9.2)=0.6762+0.2266.(9.2)+−0.0064.(9.2) 2

p2(9.2)=2.2192

2. Dalam suatu eksperimen fisika pergerakan sebuah benda pedat berbentuk parabola. Dengan data sebagai berikut :

t (detik) Y (m)

5 2,01

6,5 2,443

8 2,897

Dengan menggunakan interpolasi kuadratik perkirakan ketinggian bola pada saat t=7 detik.

Penyelesaian:

Dipunyai data pergerakan suatu benda padat:

t (detik) Y (m)

5 2,01

6,5 2,443

(11)

Dengan menggunakan interpolasi kuadratik akan diprediksi ketinggian bola saat t=7 detik.

Sistem persamaan lanjar yang terbentuk adalah:

a0+5,0a1+25,00a2=2,01

a0+6,5a1+42,25a2=2,443 a0+8,0a1+64,00a2=2,897

Penyelesaian sistem persamaan dengan menggunakan metode eliminasi Gauss

¿

[

1 5 25

1 6,5 42,25 1 8 64

2,01 2,443 2,897

]

R2,R1(−1) R3,R1(−1)

[

1 5 25 0 1,5 17,25 0 3 39

2,01 0,443 0,887

]

R2

(

1 1,5

)

¿

[

1 5 25

0 1 11,5 0 3 39

2,01 0,28867

0,887

]

R1,R2(−5) R3,R2(−3)

[

1 0 −32,5 0 1 11,5

1 0 4,5

0,56667 0,28867 0,021

]

¿R3

(

1 4,5

)

[

1 0 −32,5

0 1 11,5 1 0 1

0,56667 0,28867 0,00467

]

R1,R3(32,5)

R2,R3(11,5)

[

1 0 0 0 1 0 1 0 1

0,71733 0,235 0,00467

]

Diperoleh : a0=0,71733,a1=0,235,a2=0,00467

Sehingga Polinom Kuadratnya adalah:

p2(x)=0,71733+0,235x+0,00467x2 Sehingga p2(7) = 2,588

Jadi,diprediksi, pada t = 7 detik tinggi bola 2,588 m.

(12)

Definisi : Suatu fungsi f (x) dinamakan suatu spline berderajat k jika 1. Domain dari S adalah suatu interval [a; b].

2. S; S0; :::; S(k�1) kontinu pada [a; b].

3. Terdapat titik-titik xi sedemikian sehingga a = x0 < x1 < ::: < xn = b dan juga S adalah suatu polinomial berderajat k pada setiap [xi; xi+1].

Dengan kata lain, spline adalah potongan-potongan fungsi polinomial dengan turunan-turunan memenuhi kendala-kendala kekontinuan tertentu. Ketika k=1, spline

dina-makan spline linear. Ketika k=2 , spline dinamakan spline kuadratik. Ketika k=3, spline dinamakan spline kubik.

C.1 Spline Linear

akan dicari suatu fungsi spline linear S(x) sedemikian sehingga S

(

xi

)

=(yi)

untuk 0≤i ≤ n . Diambil

Sx=

{

S0(x); xϵ[x1, x2] S1(x); xϵ

[

x1, x2]

⋮ ⋮

Sn−1(x); xϵ[xn−1, xn]

Dengan setiap Si(x) adalah linier

Diperhatikan fungsi linear Si(x) . Garis ini melalui titik (xi, yi) dan (xi+1, yi+1) , se-hingga kemiringan dari Si(x) yaitu

mi=yi+1−yi xi+1−xi

Kita dapat juga mengatakan bahwa garis tersebut melalui titik (xi, yi) dan x ,(S(x))

¿ untuk sembarang x∈[xi, x+1i] , sehingga

mi=Si(x)−yi xxi

yang memberikan

Si(x)=yi+mi

(

xxi

)

¿yi+ yi+1−yi

xi+1−xi

(

xxi

)

(C.1 .1)

Contoh C.2

Buatlah interpolasi spline linier untuk data berikut:

(13)

y 1,3 4,5 2,0 2,1 5,0 3,0

Penyelesaian :

[

0,0;0,1]S0(x)=1,3+4,5−1,3

0,1−0 (x−0)=1,3+32x

[

0,1;0,4]S1(x)=4,5+

2,0−4,5

0,4−0,1(x−0,1)= 16

3 − 25

3 x

[

0,4;0,5

]

S2(x)=2+2,1−2,0

0,5−0,4(x−0,4)=1,6+x

[

0,5;0,75]S3(x)=2,1+ 5,0−2,1

0,75−0,5(x−0,5)=−3,7−11,6x

[

0,75;1

]

S4(x)=5+ 3−5

1−0,75(x−0,75)=11−8x

Jadi spline adalah potongan linear, yaitu linear di antara setiap titik data. Persamaan (C.1.1) dapat dituliskan kembali sebagai

Si(x)=aix+bi,i=0,1,… , n−1 dengan

ai=yi+1−yi xi+1−xi

dan bi=yiaixi

kekurangan utama spline linear adalah pada titik-titik data di mana dua spline bertemu, kemiringannya berubah secara mendadak. Secara formal ini berarti bahwa turunan pertama dari fungsi tidak kontinyu pada titik-titik tersebut. Kelemahan ini diatasi oleh penggunaan polinomial spline orde yang lebih tinggi.

C.2 Spline Kuadratik

Tidak seperti spline linear, spline kuadratik tidak dide.nisikan sepenuhnya oleh nilai-nilai di xi . Berikut ini kita perhatikan alasannya. Spline kuadratik didefnisikan oleh

Si(x)=aix2+bix+ci

Jadi terdapat 3n parameter untuk mende.nisikan S(x) . Diperhatikan titik-titik data:

x0 x1 x2 xn

yy y1 y2yn

Syarat-syarat untuk menentukan 3n parameter dijelaskan seperti berikut ini.

(14)

Si

(

xi

)

=yidan Si

(

xi+1

)

=yi+1

jadi, disini didapatkan 2n persamaan

2. Syarat pada kontinuitas dari S'(x) memberikan suatu persamaan tunggal untuk setiap titik dalam xi, i=0,1,2,… , n−1 yaitu:

S'

i−1

(

xi

)

=S'i(xi)

Jadi dari sini dipunyai n−1 persamaan. Sekarang totalnya terdapat 3n−1 persamaan, tetapi karena terdapat 3n parameter yang tidak diketahui maka sistem mempunyai kekurangan ketentuan.

3. Pilihan-pilihan yang mungkin untuk melengkapi kekurangan ketentuan yaitu S'

(

x0

)

=0atau S( {x} rsub {0} )=

Sekarang dimisalkan zi=S '

i

(

xi

)

. karena Si

(

xi

)

=yi , S'i

(

xi

)

=zi , dan

S'

i

(

xi+1

)

=zi+1 , maka kita dapat mendefinisikan : Si(x)= zi+1−zi

2

(

xi+1−xi

)

(

xxi

)

2+zi

(

xxi

)

+yiC.2 .1

Selanjutnya, dengan pengambilan x=xi+1 diperoleh yi+1=Si(x)= zi+1−zi

2

(

xi+1−xi

)

(

xxi

)

2+zi

(

xxi

)

+yi yi+1yi=zi+1−zi

2

(

xxi

)

+zi

(

xxi

)

yi+1yi=zi+1−zi

2

(

xxi

)

Jadi, kita dapat menentukan zi+1dari zi : zi+1=2 yi+1−yi

xi+1−xi

zi

Contoh C.2

Buatlah interpolasi spline kuadratik untuk data berikut ini

x 0,0 0,1 0,4 0,5

y 1,3 4,5 2,0 2,1

dengan ketetapan zo=0

Penyelesaian :

pertama-tama hitung nilai zi z1=2 y1−y0

x1−x0

z0=24,5−1,3

0,1−0 −0=64 z2=2

y2y1 x2−x1

z1=2 2−4,5

0,4−0,1−64=

−242

3

z3=2 y3−y2 x3−x2

z2=2 2,1−2

0,5−0,4+ 242

3 = 248

(15)

S0(x)= z1−z0 2

(

x1−x0

)

(

xx0

)

2+z0

(

xx0

)

+y0 ¿320x2

+1.3untuk0≤ x ≤0,1

S1(x)= z2−z1 2

(

x2−x1

)

(

xx1

)

2+z1

(

xx1

)

+y1 ¿−2170

9 (x−0,1) 2

+64(x−0,1)+4,5

¿−2170 9 x

2

+1010 9 x+

194

45 , untuk0,1≤ x ≤0,4

S2(x)= z3−z2 2

(

x3−x2

)

(

xx2

)

2+z2

(

xx2

)

+y2 ¿2450

3 (x−0,4) 2

−242

3 (x−0,4)+2

¿2450 3 x

2

−2202 3 x+

4948

30 ,untuk0,4≤ x ≤0,5 persamaan C.2.1 dapat ditulis kembali sebagai

Si(x)=aix

2

+bix+ci,i=0,1,2,… , n−1

dengan

ai= zi+1−zi 2

(

xi+1−xi

)

,bi=zi−2aixi, ci=aixi2−zixi+yi

C.3 Spline Kubik

Diketahui suatu fungsi f(x) yang dibatasi oleh interval a dan b, dan memiliki sejumlah titik data a=x0<x1<<xn=b . Interpolasi spline kubik S(x) adalah

suatu potongan fungsi polinomial berderajat tiga (kubik) yang menghubungkan dua titik yang bersebelahan, dengan ketentuan, untuk i=0,1,2,… , n−1

(S0) Potongan fungsi pada subinterval

[

xi, xi+1

]

,i=0,1,2,… , n−1 Si(x)=ai

(

xxi

)

3

+bi

(

xxi

)

2

+ci

(

xxi

)

+di (S1) Pada setiap titik data x=xi ,i=0,1,…, n

S

(

xi

)

=f(xi)

(S2) Nilai-nilai fungsi harus sama pada titik-titik dalam: Si

(

xi+1

)

=Si+1

(

xi+1

)

, i=0,1,2,… , n−2

(S3) Turunan-turunan pertama pada titik dalam harus sama: S 'i

(

xi+1

)

=S 'i+1

(

xi+1

)

, i=0,1,2,… , n−2

(S4) Turunan-turunan kedua pada titik dalam harus sama:

S} rsub {i} left ({x} rsub {i+1} right ) = {Si+1

(

xi+1

)

, i=0,1,2,… , n−2

(S5) Salah satu syarat batas di antara dua syarat batas x0 dan xn berikut ini harus dipenuhi:

S(x0)=S left ({x} rsub {n} right ) = (disebut batas alamiah/ natural boundary)  S'

(

x0

)

=f

'

(x0) dan S

'

(

xn

)

=f '

(xn) (disebut batas apitan/ clamped boundary)

di=yi, ci=di+1−di

hi

hi

3

(

2bi+bi

)

, ai=

1 3hi

(

bi+1bi

)

C.3.1
(16)

Buatlah interpolasi spline kubik untuk data berikut ini

x 0 1 2 3

y 0 1 4 5

terhadap syarat batas : S'

(

x0

)

=S'(0)=c0=2dan S'

(

xn

)

=S'(3)=cn=2

Penyelesaian:

Lebar subinterval pada sumbu x: h1=h2=h3=h4=1

dan beda terbagi pertama, dengan mengingat bahwa di=f

(

xi

)

=yi , yaitu :

d1d0 h0

=1,d2−d1

h1

=3,d3−d2

h2

=1

Persamaan matriks dapat dituliskan sebagai

[

2 1

1 4 0 0 1 0 0 1 0 0 4 1 1 2

]

[

b0 b1 b2 b3

]

=3

[

1 3 1 −2 −1 −3 2 −1

]

[

−3 6 −6

3

]

yang mempunyai penyelesaian

b0=−3,b1=6,b2=−6,b3=−3

Disubstitusikan penyelesaian tersebut ke persamaan C.3.1 untuk memperoleh koefisien-koefisien lain dari spline kubik:

d0=0,d1=1,d2=4 c0=1−

1

3

(

3+2(−3)

)

=2,c1=3− 1

3

(

−3+2(3)

)

=2,c2=3− 1

3

(

−3+2(3)

)

=2, a0=3−(−3)

3 =2,a1= −3−3

3 =−2,a2=

3−(−3)

3 =2

Terakhir, kita dapat menuliskan persamaan spline kubik seperti:

S0=2x 3

+3x2+2x , untuk x

[

0,1

]

x−1 ¿ ¿ S1=−2(x−1)

3 +3¿

x−2 ¿ ¿ S2=2(x−2)

3 +3¿

D. Interpolasi Newton

 Persamaan Polinom Linier

p1(x)=y0+

(

y1−y0

)

(

x1x0

)

(xx0)  Bentuk pers ini dapat ditulis :
(17)

 Yang dalam hal ini a0=y0=f

(

x0

)

D.1.1

x1 ¿ x0 −f(¿)

f¿ a1=

(

y1−y0

)

(

x1x0

)

=¿

 Persamaan ini merupakan bentuk selish terbagi (divided-difference) a1=f[x1, x0]

 Polinom kuadratik

p2(x)=a0+a1

(

xx0

)

+a2

(

xx0

) (

xx1

)

atau

p2(x)=p1(x)+a2

(

xx0

) (

xx1

)

Dari persamaan ini menunjukkan bahwa p2(x) dapat dibentuk dari persamaan sebelumnya p1(x) . Nilai a2 dapat ditemukan dengan mengganti x=x2 untuk mendapatkan a2=f

(

x2

)

a0−a1

(

x2−x0

)

(

x2x0

) (

x2x1

)

D.1.3

jika nilai a0 dan a1 pada persamaan D.1.1 dan D.1.2 dimasukkan ke persamaan D.1.3 maka akan didapatkan:

x2 ¿ x0 −f(¿)

¿ x1 ¿ x0f(¿)

¿ f¿

¿ a2=¿

jadi, tahapan pembentukan polinom newton: p1(x)=p0(x)+a1(xx0)

p1(x)=a0+a1

(

xx0

)

p2(x)=p1(x)+a2

(

xx0

) (

xx1

)

p3(x)=p2(x)+a3

(

xx0

) (

xx1

)(

xx2

)

 Nilai konstanta a0, a1, … , an , merupakan nilai selisih terbagi , dengan nilai a0=f

(

x0

)

a1=f[x1, x0] ⋮=⋮ an=f[xn, xn1, … , x1, x0]
(18)

xi ¿ xj

f(¿) f¿ f

[

xi, xj

]

=¿

f

[

xi, xj ,xk

]

=

f

[

xi, xj

]

f

[

xj, xk

]

xixk

f

[

xn, xn1, … , x1, x0]=f

[

xn, xn−1, … , x1, x0]−f[xn−1, xn−2, … , x1, x0] xnx0

Karena a0, a1, … , an , merupakan nilai selisih terbagi, maka polinom Newton dinamakan polinom interpolasi selisih terbagi Newton. Nilai selisih terbagi dapat dihitung dengan menggunakan tabel yng disebut tabel selisih terbagi.

Dengan demikian polinom Newton dapat ditulis dalam hub rekursif sebagai :  Rekurens

pn(x)=pn1(x)+

(

xx0

) (

xx1

)

(

xxn1

)

f

[

xn1, xn2, … , x1, x0

]

 Basis

p0(x)=f

(

x0

)

Contoh :

Bentuklah polinom Newton derajat satu, dua, tiga dan empat yang menghampiri f(x)=cosx dalam range [0.0, 4] dan jarak antar titik adalah 1.0. Lalu taksirlah f(x) dengan x=2.5 dengan Polinom Newton derajat 3

xi yi ST-1 ST-2 ST-3 ST-4

0 1 -0.4597 -0.2484 0.1466 -0.147

1 0.5403 -0.9654 0.1913 0.088

2 -0.4161 -0.5739 0.4551

3 -0.99 0.3363

4 -0.6536

(19)

E. Interpolasi Kubik

Misal diberikan empat buah titik data , x0,y0

¿ )(, x1 , y1 ), x2

¿ , y2 ), dan ( x3 , y3 ).Polinom yang mengiterpolasi keempat buah titik itu ialah polinom kubik yang berbentuk :

p3(x) = a0 + a1 x+ a2x2 + a3x3 Polinom p3(x) ditentukan dengan cara berikut:

1.Sulihkan ( xi , yi ) kedalam persamaan (p.5.9), i=0,1,2,3. Sehingga diperoleh empat buah persamaan dengan empat buah parameter yang tidak diketahui yaitu a0,a1, a2dan a3:

a0+a1xo+a2x02+a3x03=y0 a0+a1x1a2x12+a3x13=y1 a0+a1x2+a2x22+a3x23=y2 a0+a1x3+a2x3

2 +a3x3

3 =y3

 Jarak yang dibutuhkan sebuah kendaraan untuk berhenti adalah fungsi kecepatan. data percobaan berikut ini menunjukkan hubungan antara kecepatan dan jarak yang

dibutuhkan untuk menghentikan kecepatan.

 Perkiraan jarak henti yang dibutuhkan bagi sebuah kendaraan yang melaju dengan

(20)

Gambar

Gambar 1.3 Interpolasi Linier
Gambar 2.1 diatas, namun harus diperhatikan bahwa untuk setiap nilai xi   akan diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : Pengadaan obat yang dilakukan Instalasi Farmasi Dinas

Sedangkan daging domba yang disimpan pada suhu 10°C selama 7 hari, nilai kemerahan (a) warna dagingnya lebih baik dan sangat berbeda nyata dengan lama simpan 0 hari dan 6 hari,

Bahwa kredit dapat diberikan dengan jaminan atau tanpa

76 tahun 2012, disebutkan bahwa penegasan batas daerah adalah kegiatan penentuan titik-titik koordinat batasdaerah yang dapat dilakukan dengan metode kartometrik

Sebuah genre film sering terdiri lebih dari satu genre karena banyak film yang mengabungkan elemen-elemen yang biasa terdapat dalam beberapa genre, atau film

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

Penelitian ini menghasilkan data mengenai hambatan belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok, desain didaktis yang dapat mengatasi hambatan belajar siswa

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam