• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID) DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID) DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES DAN DAMPAK SOSIAL

DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID) DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY

K A R Y A T U L I S I L M I A H Oleh

EFREM GAHO NPM. 13 100 5163

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 201

(2)
(3)
(4)
(5)

#MAKSIMALKAN DIRI

Berpikir, berntindak, dan berdoalah dalam

segala sesuatu.

Berusahalah untuk memaksimalkan diri

untuk hari ini. Karena hari ini adalah hari

yang sesungguhnya, hari dimana semua

akan terjadi, dan hari di mana kita

memperbaiki hari kemarin serta

mempersiapkan hari besok.

(6)

Gaho-Karya Tulis Ilmiah ini saya

persembahkan untuk :

Bapaku di surga, Tuhan yang maha segala

sesuatu di dalam hidup saya, yang telah

memberikan cinta kasih kepada saya melalui

roh ketabahan dan roh kekuatan yang begitu

luar biasa sehingga saya bisa seperti hari ini,

Kedua Orangtua yaitu Papaku dan Mamaku

Yaaro Gaho, S.Si (c) Berkati Gaho, Roskati

Dianisius Gaho, yang telah banyak

menyemangati saya dari awal menempuh

pendidikan di Universitas Atma Jaya

(7)

kecil yaitu Prodi Sosiologi di FISIP UAJY yang

sejak awal masuk Sosiologi telah menemani

untuk menyelesaikan tugas dan

tanggungjawab selama kuliah di Program

Studi Sosiologi tercinta.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan di hadapan Bapa Tuhan Allah yang Maha Kuasa, dan anakNya Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan AnugerahNya yang melimpah di dalam hidup penulis, sehingga dimampukan menyelesaikan satu persembahan berharga yaitu “Karya Tulis Ilmiah dengan mengangkat topik “PROSES DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY”

(8)

KTI ini merupakan sebuah penelitian dasar dalam proses implementasi, dan pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) yang dilakukan oleh sebuah lembaga Civil Society Organization (CSO) yakni INSTITUTE FOR DEVELOPMENT AND ECONOMY ANALYSIS (IDEA) Yogyakarta bersama perangkat desa dan warga di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setidaknya ada dua hal penting yang menjadi tujuan penelitian KTI ini adalah :

(9)

sukan-masukan yang membangun proses-proses pengembangan teknologi SID selanjutnya. Kedua, untuk warga Desa Nglegi, penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi tentang teknologi SID. Ketiga, untuk segenap teman-teman almamater UAJY, semoga KTI ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam penyusunan KTI selanjutnya.

Penelitian KTI ini sudah dilakukan semenjak penulis internship di lembaga IDEA Yogyakarta dari bulan juli sampai bulan september 2016 kemudian dikembangkan bulan Oktober sampai November 2016 untuk kepentingan penelitian KTI. Penelitian KTI ini banyak melibatkan aktor-aktor kunci yang berada di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul seperti Pak Arifin, Pak Suroyo dan aktor aktor lain yang dari dulu sampai sekarang masih terlibat langsung dalam proses implementasi dan pengembangan Sistem Informasi Desa di Gunung Kidul secara khusus dan di Indonesia secara umum. Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kapubaten Gunung Kidul merupakan satu-satunya desa yang mendadak membumi, dikenal oleh dunia oleh karena Sistem Informasi Desa. Salah satu contoh konkritnya adalah banyaknya tamu-tamu dari luar negeri maupun dalam negeri berkunjung di Desa Nglegi dalam rangka studi banding, atau ingin belajar Sistem Informasi Desa. Capaian itu didapatkan berkat sejumlah perangkat desa salah satunya Kepala Desa Nglegi yang berperan langsung sebagai pelopor pengembangan SID di wilayah Gunung Kidul, DIY.

(10)

KTI ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

- Bapaku Tuhan Allah yang Maha Kuasa dan anaknya Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan roh kekuatan dan roh kesehatan kepada penulis dari awal menjalani melakukan penelitian hingga saat menyelesaikan penyusunan KTI ini. - Orangtuaku yaitu Papaku dan Mamaku, Saudara-saudaraku Indranas Gaho,

S.H.,C.L.A, Onesius Gaho.,S.H, Yaaro Gaho, S.Si (c) Berkati Gaho, dan Roskati Dianisius Gaho dan kekasih Yulyani Ellin, yang telah banyak memberikan dukungan doa, semangat dan materi selama menjalani penelitian dan penyusunan KTI

- Bapak FX Bambang Kusumo Prihandono, S.Sos.,MA selaku Kepala Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah banyak memberikan masukan dan saran serta dukungan dari awal sampai sekarang

- Bapak Suryo Adi Pramono, S.IP.,M.Si selaku dosen pembimbing KTI, yang telah memberikan banyak sekali bimbingan yang sangat berguna kepada penulis, dan memberikan dorongan kuat dalam menyelesaikan KTI dengan secepat mungkin agar penulis bisa cepat lulus dari Prodi Sosiologi FISIP UAJY

- Bapak Stefanus Nindito, M.Si selaku Kepala Laboratorium Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah membantu penulis untuk meminjamkan banyak referensi penting dalam penulisan KTI

(11)

melaksanakan kegiatan internship di IDEA Yogyakarta sehingga penulis bisa mengembangkan hasil kerja internship ke penelitian KTI. Disamping itu, ucapan yang sama saya sampaikan kepada Bapak Bambang Hery Purwanto, Mbak Isnawati, Mbak Meigita, Mbak Desi, Mbak Ria, Mbak Susi, Mbak Ferina, Mis Katriona, Ibu Wasingatu Zakiyah, Ibu Tenti, Mas Ignas, Mas Bubu, Mas Galih, Mas Wisnu, Mas Atigiyah, Mas Rusdi, dan Mas Andi, yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan internship di IDEA Yogyakarta

- Kepada Pak Arifin selaku Kepala Desa Nglegi yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian KTI di wilayah Desa Nglegi, Kec. Patuk dan kepada Pak Suroyo selaku Kepala Bagian Kemasyarakatan Desa Nglegi yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian di Desa Nglegi mulai dari penyediaan tempat live in, wawancara, dan beberapa rekomendasi, bahkan beliau banyak memberikan dukungan doa dan semangat selama proses penelitian hingga penyusunan KTI. Terakhir, untuk Pak Radyo, Pak Arif, Pak Sugiman, Pak Muryanto, Pak Trisuhartono, dan Ibu Etha yang telah banyak membantu penulis memberikan data terkait topik penelitian selama proses pengumpulan data di Desa Nglegi.

- Pak Ramelan dan Ibu Kus yang telah baik hati memberikan kesempatan kepada penulis untuk tinggal menginap selama beberapa hari di rumah beliau, ketika penulis live in di Desa Nglegi untuk tujuan melakukan pengumpulan data penelitian KTI.

(12)

sebutkan satu persatu yang telah banyak bertukar pikiran, berbagi ilmu, memberikan semangat, dan dukungan doa selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan KTI ini.

Penulis menyadari betul masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan KTI ini. Oleh karena itu, penulis memohon masukan yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan. Penulis berharap semoga KTI ini dapat berguna atau bermanfaat bagi pembaca sebagai pengetahuan dan referensi.

Terima kasih. Salam Sejahtera!

Yogyakarta, 30 Maret 2017

EFREM GAHO

EFREM GAHO 13 100 5163/SOS

PROSES DAN DAMPAK SOSIAL

DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY

(13)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini membahas tentang bentuk proses sosial yang dilakukan oleh IDEA Yogyakarta, perangkat desa, dan warga Desa Nglegi dalam mengimplementasikan teknologi Sistem Informasi (SID), serta dampak sosial apa saja yang terjadi dalam impelementasi SID tersebut di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, dan wawancara. Adapun teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial (Kingsey Davis dan Harley) serta teori masyarakat informasi (Manuel Castells), sedangkan konsep kajian difokuskan pada konsep proses sosial (Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto) dan pemikiran tentang akulturasi, asimilasi, dan difusi (William Ogburn) serta konsep dampak sosial (Soerjono Soekanto) serta pemikiran tentang culture lag (William Ogburn).

(14)

Kata Pengantar... vii

1.6.1. Perubahan Sosial dan Teknologi Informasi... 12

1.6.2. Masyarakat Informasi... 14

2.2. Kebijakan Baru sebagai Ruang untuk Desa... 34

2.3. SID IDEA: Tanggapan terhadap Kebijakan Baru... 37

2.4. Desa Nglegi dan Teknologi SID... 42

BAB III TEKNOLOGI SID: PROSES DAN DAMPAK SOSIAL 3.1. Proses Sosial Implementasi Teknologi SID... 47

3.1.1. Proses Perencanaan SID... 47

3.1.2. Proses Penerapan SID... 54

3.2. Dampak Sosial Pengembangan SID... 63

(15)

3.2.2. SID dan Warga Informatif (Melek Informasi)... 71

3.2.3. SID dan Perubahan Perilaku Warga dan Perangkat Desa... 75

3.3. Temuan Lapangan... 81

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan... 83

4.2 Saran... 84

DAFTAR PUSTAKA... 85

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kajian sosiologi terhadap teknologi bukanlah suatu hal baru. John Law (2008) dengan lugas menjawab bahwa teknologi adalah pusat kajian dari sosiologi. Mulai dari akar Marxis sampai Weberian telah menempatkan dan kepemilikan teknologi sebagai pusat ilmu sosial.1 Dalam sosiologi teknologi (sociology of technology) secara luas

memberikan perhatian pada penjelasan bagaimana proses-proses sosial, tindakan struktur yang berkaitan dengan teknologi.2

Perkembangan teknologi informasi tidak pernah terlepas dari berbagai proses sosial yang dilakukan oleh manusia sebagai aktor dalam pengembangan teknologi. Manusia selalu berusaha untuk mengembangkan teknologi sesuai kebutuhan. Oleh karena inilah manusia menempatkan teknologi sebagai pusat kajian sosial untuk dipahami, didiskusikan, dan diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan manusia.

Salah satu bentuk teknologi yang beberapa dekade terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah teknologi informasi. Teknologi informasi berfungsi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi publik, membantu dalam pelayanan publik, dan membantu dalam perencanaan pembangunan bangsa dan negara. Teknologi informasi yang mengalami perkembangan tersebut selalu diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya. Untuk mengatur kota dan kabupaten secara

1 Lihat Wau, W. (2016). Karya Tulis Ilmiah. "Intervensi Teknologi Sistem Informasi Desa Oleh

COMBINE RESOURCE INSTITUTION" Evaluasi Dari Perspektif Sosiologi, 13/73.

2 L Mackay, Hughie dan Gareth Gillespie. (1992). “Extending the Social Shapping of Technology

(17)

otonom dengan tetap memberikan peluang koordinasi dengan pemerintahan di atasnya, regulasi pemerintah melalui UU Nomor 32 Tahun 2004 melahirkan kebijakan baru, yaitu sistem otonomi daerah, yang menggantikan UU Nomor 22 Tahun 1999 mengenai Pemerintahan Daerah. Penguatan masyarakat sipil, pengembangan demokrasi lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pelayananan publik merupakan tujuan utama dalam sistem otonomi daerah. Empat tahun setelah itu, pemerintah melahirkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Enam tahun kemudian pemerintah mengesahkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Rangkaian regulasi ini semakin membuka ruang kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah secara otonom. Khusus mengenai pengaturan desa sebagai subyek pembangunan, UU tentang Desa di atas memberikan pijakan yuridis, termasuk bagaimana desa menyediakan sistem informsi desa (SID) yang dapat diakses oleh semua pemengku kepentingan. SID memiliki nuansa keterbukaan, otonomi dan pengaturan desa sebagai subyek pembangunan, bukan hanya sebagai obyek pembangunan sebagaimana dilakukan oleh Rezim Orde Baru melalui Daftar Inventarisasi Proyek (DIP). Pada akhirnya, terkait dengan SID tersebut, teknologi dijadikan sebagai instrumen pembangunan masyarakat desa. Melalui instrumen teknologis itu, pemerintah desa dapat melakukan sosialisasi dan elemen masyarakat dapat melakukan advokasi.

(18)

masyarakat desa. IDEA telah terjun dalam pengembangan teknologi SID selama kurang lebih 7 tahun terakhir, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan masyarakat desa. Pengembangan ini diharapkan mampu meningkatkan pembangunan, pelayanan publik, potensi-potensi desa dan penanggulangan kemiskinan di wilayah desa.

Berdasarkan diskusi penulis dengan Isnawati terungkap informasi bahwa IDEA Yogyakarta telah berhasil mendorong 144 desa di Kabupaten Gunung Kidul (salah satunya Desa Nglegi) untuk memanfaatkan teknologi SID untuk melayani kebutuhan warga dan perangkat desa. Pemanfaatan teknologi ini terus didorong oleh IDEA Yogyakarta dan CSO lain.3

Dalam konteks implementasi teknologi SID di Desa Nglegi, setidaknya SID memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain: Pertama, untuk memperbaiki kualitas kebijakan publik berbasis kebutuhan lokal. Kedua, untuk membantu proses penyusunan perencanaan desa. Ketiga, untuk memediasi partisipasi warga desa agar dapat terlibat dalam pembangunan desa.4 Berdasarkan tujuan tersebut, satu hal yang menarik dari

implementasi SID di Desa Nglegi berdasarkan riset evaluasi ketika internship adalah motivasi warga untuk memperbaiki data dan informasi kemiskinan.

Motivasi warga dalam memperbaiki data dan informasi kemiskinan diasumsikan menjadi modal bagi warga untuk mulai terlibat dalam proses perencanaan sampai penerapan SID. Keterlibatan dilakukan baik karena permintaan kepala desa, proses

3Hasil diskusi dengan Mbak Isnawati, pegiat Institute for Development and Economy Analysis (IDEA)

Yogyakarta, pada tanggal 27 Juni 2016.

4 Dikutip dari Ranggoani Jahja, M. Afandi, Bambang Hery. (2013). Sistem Informasi Desa.

(19)

pelibatan yang telah dirancang (melalui Dasa Wisma, RT, RW) maupun karena kehendak pribadi. Proses keterlibatan dalam implementasi SID diperkirakan sebagai proses sosial karena ketiga jenis keterlibatan tersebut mendorong warga untuk berinteraksi satu terhadap lain melalui beragam kegiatan baik formal maupun informal.

Namun juga, hal lain yang cukup menarik adalah dari suatu implementasi sebuah teknologi adalah dampak sosial. Dampak sosial ini diperkirakan dapat terjadi akibat dari proses sosial yang terjadi. Oleh sebab itu, penulis melihat bahwa proses sosial dan dampak sosial menjadi aspek penting dalam sebuah kajian implementasi teknologi SID.

(20)

informasi layanan pemerintah seperti pembuatan SIM, STNK, Pajak, dan lain-lain serta informasi mengenai kondisi politik dan pemerintahan nasional dan internasional. Berbeda dari itu, penelitian KTI penulis lebih berfokus pada proses-proses sosial yang dilakukan oleh aktor-aktor yang menyediakan teknologi tersebut serta apa saja dampak sosial dari implementasi teknologi tersebut.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yuniadi Mayowan tahun 2013 dengan judul “Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa (Studi Kasus di Kabupaten Lamongan)” secara metodis memiliki metode penelitian yang sama seperti yang penulis gunakan, yakni metode penelitian kualitatif. Akan tetapi, kami memiliki konsentrasi yang berbeda. Penelitian Mayowan lebih berfokus pada persiapan TIK dari aspek SDM, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan anggaran di desa, sedangkan penelitian penulis berfokus pada proses sosial dalam merancang dan mengimplementasikan TIK. Aspek SDM, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan anggaran desa yang terkait akan dilihat dalam konteks proses dan dampak sosial.

(21)

kemiskinan warga desa untuk memperoleh data akurat dan valid dengan melibatkan masyakarat pada proses pengumpulan data.

Berdasarkan perbandingan dengan beberapa kajian riset yang dilakukan sebelumnya tersebut, sejauh penulis mampu menelusurinya, kiranya cukup signifikan bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang “Proses dan Dampak Sosial Dalam Implementasi Teknologi SID di Desa Nglegi”, karena beberapa alasan. Pertama, fokus penelitian ini (proses dan dampak sosial) belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Kedua, penulis menduga bahwa dinamika penerapan sebuah teknologi (SID) di Desa Nglegi tidak terlepas dari proses sosial sejumlah aktor, seperti IDEA, perangkat desa, dan masyarakat. Ketiga, percaya pada adanya kausaitas, penulis memperkirakan bahwa setiap penerapan teknologi pasti menimbulkan dampak sosial, oleh sebab itu, dampak sosial seperti apakah yang mungkin terjadi dan menarik untuk diteliti.

(22)

pengalaman dalam pengelolaan teknologi SID kepada desa-desa lain. Pilihan kajian terhadap desa ini juga disebabkan oleh pertimbangan praktis bahwa penulis pernah melakukan riset evaluasi program di desa ini sebagai tugas selama melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Dampak Sosial-Ekonomi Perkebunan Teh Wonosari terhadap Masyarakat Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Hasil analisa, menunjukkan bahwa kehidupan sosial budaya (dalam sistem kekerabatan) masyarakat Dusun Karangpadang, Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten

ii PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE 61 TAHUN AKADEMIK 2016/ 2017 Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan di Dusun Soka, Desa