Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 1 PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN
MATERI EKONOMI
(Penelitian Eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Cirebon)
Eka Kartika Sari 109080076
FKIP-Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
ABSTRAK
Media gambar adalah alat fisik pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa untuk belajar. Dalam pengajaran guru membutuhkan media yang tepat guna mempermudah siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam tiap mata pelajaran tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman materi ekonomi siswa antara pembelajaran yang menggunakan media gambar dengan tidak menggunakan media gambar pada mata pelajaran ekonomi pada mata pelajaran ekonomi, pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media gambar terhadap pemahaman materi ekonomi, respon siswa dengan digunakannya media gambar pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 9 Cirebon.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan teknik pengumpulan datanya berupa tes dan angket dengan menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurunnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Cirebon dengan jumlah 210 siswa dan yang menjadi sampel yaitu kelas X-1 dengan jumlah 30 siswa dan kelas X-2 dengan jumlah 27 siswa, teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan purposive sampel.
Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa diperoleh nilai Asymtop signifikan adalah 0,009. Kalau dibandingkan, maka nilainya akan lebih kecil dari 0,05 (0,009 < 0,05), hal ini menunjukkan terdapatnya perbedaan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa yang menggunakan media gambar dan yang tidak menggunakan media gambar. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media gambar terhadap pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi sebesar 17,64%. Terdapat respon positif terhadap pembelajaran mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan media gambar, dari 30 responden, yaitu (1831 : 2250) x 100% = 81,37% dari kriterium yang ditetapkan. Apabila diinterpretasi nilai 81,37% terletak pada daerah sangat kuat.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 2 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan masalah
yang sangat mendasar bagi kemajuan
suatu bangsa. Upaya peningkatan
mutu pendidikan senantiasa dicari,
diteliti dan diupayakan melalui
kajian berbagai komponen
pendidikan, seperti perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum,
bahan-bahan instruksional, sistem penilaian,
seminar pendidikan, proses belajar
mengajar termasuk sarana atau
fasilitas belajar lainnya. Sedangkan
menurut Undang-undang RI Nomer
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalaian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulya, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Hal terpenting dalam proses
belajar adalah pencapaian pada
tujuan yaitu agar siswa mampu
memahami sesuatu berdasarkan
pengalaman belajarnya. Rendahnya
pemahaman materi ekonomi terjadi
karena rendahnya minat siswa dalam
proses pembelajaran.
Media pembelajaran setiap
tahun selalu mengalami
perkembangan. Sebab
masing-masing media itu mempunyai
kelemahan, berdasarkan
penggunaannya perlu diadakan
penemuan baru dan pemanfaatan
media yang diperbaharui. Ada
beberapa jenis media pembelajaran
yang biasa digunakan dalam proses
pengajaran, untuk itu proses
pembelajaran ini penulis
memperkenalkan sebuah media
pembelajaran baru, yaitu media
gambar. Hal ini akan memperlancar
interaksi antar guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran
lebih efektif dan efesien.
Salah satu alternatif yang
ditempuh oleh seorang guru dalam
rangka meningkatkan mutu
pembelajaran adalah dengan
menggunakan media gambar dalam
proses belajar mengajar. Penggunaan
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 3 mempunyai nilai praktis antara lain:
mengatasi keterbatasan pengalaman
belajar siswa, mengkongkritkan
pesan yang abstrak, menanamkan
konsep dasar yang benar,
menimbulkan keseragaman dan
akhirnya dapat meningkatkan
efektifittas dan efisiensi proses
belajar mengajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan mutu
pembelajaran, sehingga siswa dapat
lebih memahami makna pesan yang
dibicarakan dalam proses belajar
mengajar, dengan harapan mereka
mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari dan
mempunyai pemahaman yang lebih
baik.
Melalui penggunaan media
gambar anak dapat belajar lebih
aktif. Aktivitas belajar anak akan
bergantung pada metode
pembelajaran bervariasi yang
digunakan oleh guru.
Media gambar adalah alat fisik
pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Maka dapat disimpulkan
bahwa media adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan
siswa untuk belajar. Dalam
pengajaran guru membutuhkan
media yang tepat guna
mempermudah siswa untuk
memahami materi-materi yang ada
dalam tiap mata pelajaran tersebut.
Untuk itu media gambar merupakan
salah satu media pembelajaran yang
dapat membantu kesulitan dan
permasalahan pada mata pelajaran
Ekonomi.
Media gambar berpengaruh pada pemahaman materi ekonomi. Karena sebuah pendekatan baru pada media pembelajaran ini menggunakan media gambar yang berupa warna-warna atau gambar-gambar yang menyangkut pada mata pelajaran ekonomi maka siswa akan lebih efektif, aktif dan menyenangkan. Sehingga siswa dapat memahami, berarti menguasai sesuatu dengan pikiran, karena itu belajar berarti harus mengerti maksud dan penerapannya sehingga siswa dapat memahaminya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah di identifikasi maka penulis akan merumuskan permasalahan yang akan dibahas diantaranya:
a. Bagaimana pengaruh
pembelajaran dengan
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 4 terhadap pemahaman materi
ekonomi kelas X SMA Negeri 9
Cirebon?
b. Bagaimana Perbedaan
pemahaman materi ekonomi
anatara siswa yang belajar
menggunakan media gambar dan
yang tidak menggunakan media
gambar kelas X SMA Negeri 9
Cirebon.
c. Bagaimana respon siswa dengan
digunakannya media gambar
pada mata pelajaran ekonomi
kelas X SMA Negeri 9 Cirebon?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pembelajaran
Menurut Daryanto (2011: 159) pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar, baik dalam situasi kelas maupun diluar kelas.
Aunurrahman (2010:2) mengatakan pembelajaran akan berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual yang berlangsung secara sosial dan kultural, mendorong siswa membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri dalam konteks sosial, dan belajar dimulai dari pengetahuan awal dan perspektif budaya.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli diatas, penulis dapat
mengambil kesimpulan,
Pembelajaran ialah suatu proses dimana aktifitas belajar mengajar baik dalam didalam kelas maupun diluar kelas dalam membangun pengetahuan.
Pengertian Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah alat atau bahan yang digunakan oleh guru untuk merangsang perhatian siswa dalam dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 5 dalam pembelajaran ini, maka ia
haruslah dirancang dengan sebaik-baiknya.
Seperti dikatakan oleh Yudhi Munadi (2013:89) gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Media gambar adalah media yang melibatkan indra pengelihatan. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh kata-kata.
Tujuan Media Gambar
Tujuan penggunaan media gambar dalam pembelajaran adalah:
1. Menerjemahkan symbol verbal.
2. Mengkonkritkan dan
memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan.
3. Memberikan ilustrasi suatu buku, dan
4. Membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.
Kelebihan Media Gambar Kelebihan media gambar yaitu:
1. Sifatnya konkrit. Maksudnya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda/ peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu
bisa anak-anak dibawa keobjek/peristiwa tersebut. 3. Media gambar dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita. Sela atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
5. Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelemahan Media Gambar
Kelemahan Media gambar yaitu: 1. Karena berdimensi dua, gambar
sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya (yang berdimensi tiga).
2. Gambar tidak dapat memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup.
3. Siswa tidak selalu dapat menginterprestasikan isi gambar. 2. Ukuran sangat terbatas untuk
kelompok besar.
Pengertian Pemahaman
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 6 memahami arti suatu bahan
pelajaran, seperti menafsirkan , menjelaskan atau meringkas aatau merangkum suatu pengertian kemampuan macam ini lebih tinggi dari pada pengetahuan. Pemahaman juga merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu
mempertimbangkan atau
memperhubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.
Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Arikunto Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa
“pemahaman (comprehension)
adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.”
Pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. Pembelajaran yang dilaksanakan lebih mengaktifkan siswa untuk telibat selama proses pembelajaran berlangsung. Interaksi antara guru dengan siswa lebih akrab sehingga guru lebih mengenal anak didiknya dengan baik.
Tolak Ukur untuk mengetahui Pemahaman Siswa
Menyatakan bahwa suatu proses belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil, selanjutnya sikap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filosofnya. Namun untuk menyamakan presepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnkan antara lain
bahwa” Suatu proses
belajar-mengajar dikatakan berhasil apabila mata pelajaran ekonomi tersebut dapat tercapai ”.
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya mata pelajaran ekonomi maka guru perlu mengadakan tes formatif selesai menyajikan suatu satuan bahasan kepada siswa. Penelitian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai mata pelajaran ekonomi yang ingin dicapai. 2. Sebagai suatu indikator yang
dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa dalam suatu KBM dapat dikatakan berhasil adalah berdasarkan pada kekuatan kurikulum yang saat ini digunakan yaitu:
a. Daya serap terhadap bahan pengajar yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompok.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 7 dicapai siswa baik secara
individu maupun kelompok. c.Kedua macam tolak ukur di
atas adalah dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukkan tingkat keberhasilan KBM. Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya adalah daya serap atau pemahaman siswa kepada pengajaran.
Faktor Pemahaman Belajar Siswa Pencapaian terhadap mata pelajaran ekonomi merupakan awal dari suatu keberhasilan, karena pencapaian terhadap mata pelajaran ekonomi disertai seseorang siswa telah mengalami fase pemahaman pada materi yang diberikan guru sekaligus akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar yang ada disekolah. Jika tingkat pemahaman siswa itu berhasil maka proses belajar siswa tersebut akan tercapai.
1) Tujuan
Tujuan adalah pedoman sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar-mengajar. Tujuan ini akan mempengaruhi pengajaran yang diberikan guru dan kepada kegiatan belajar siswa disekolah.
2) Guru
Adalah orang yang tugasnya yang terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek baik dari
spiritual, emosional, intelektual, fisikal maupun aspek lainnya. Ada juga pengertian dari guru yaitu, Tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
3) Anak didik
Salah satu komponen dalam pengajaran disamping faktor guru, tujuan dan meode pengajaran sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting dalam hubungan proses belajar-mengajar.
4) Kegiatan pengajaran
Adalah proses terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini meliputi bagaimana cara guru menciptakan lingkungan belajar yang sehat, strategi belajar yang digunakan dalam pendekatan metode dan media pembelajaran serta evaluasi pengajaran. Dimana hal-hal tersebut diperoleh dan digunakan secara tepat maka mempengaruhi keberhasilan proses belajar-mengajar.
5) Bahan dan alat evaluasi
Benar-Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 8 salah (true-false), Pilihan ganda
(multiple choice), Menjodohkan (matching ), Melengkapi (cora pletion ), dan Essay. Yang mana guru tidak menggunakan satu alat evaluasi tetapi menggabungkan lebih dari satu ini untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dari setiap alat evaluasi. Penguasaan secara penuh (pemahaman) agar siswa mampu mengerjakan dan menjawab bahan evaluasi dengan baik. Maka siswa dapat diketahui atau dikatakan paham terhadap materi yang diberikan waktu lampau (lalu ).
6) Suasana evaluasi
Keadaan kelas yang aman, tenang dan disiplin waktu itu termasuk mempengaruhi terhadap tingkat pemahaman siswa pada ujian yang berlangsung karena dengan pemahaman materi (soal) berarti dapat mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa. Jika tingkat pemahaman siswa itu berhasil maka proses belajar siswa tersebut akan tercapai.
HIPOTESIS
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, tetapi harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya (Arikunto, 2010:64). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2013:96) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat perbedaan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi antara yang menggunakan media gambar dan yang tidak menggunakan media gambar . Ha: Terdapat perbedaan
pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi antara yang menggunakan media gambar dan yang tidak menggunakan media gambar.
METODE PENELITIAN
Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode penelitian eksperimen yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 9 tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Karena dalam penelitian ini terdapat perlakukan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2013:3) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117).
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga dan benda-benda alam yang lain, dalam pelaksanaan ini, peneliti memerlukan subjek penelitian yang diambil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 9 Cirebon.
Tabel
Daftar Jumlah Kelas dan Siswa
No. Jumlah Kelas
Jumlah Siswa 1 X – 1 30 Siswa 2 X – 2 27 Siswa 3 X – 3 25 Siswa 4 X – 4 25 Siswa 5 X – 5 28 Siswa 6 X – 6 24 Siswa 7 X – 7 24 Siswa 8 X – 8 27 Siswa Jumlah 210 Siswa
SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah yang dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:117).
Pada penelitian ini, pengambilan sampel dengan cara Sampling Acak Sederhana, dari beberapa kelas diambil siswa dari dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas X dengan jumlah kelas X.1 yaitu 30 siswa sedangkan jumlah siswa kelas X.2 berjumlah 28 siswa. Pada penelitian dengan dua kelas, kelas yang pertama menggunakan media gambar dan kelas yang kedua menggunakan metode ceramah.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 10 kelas yang kedua tidak menggunakan
media gambar.
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampel, sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010:183).
TEKNIK PENELITIAN Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sebelum tes dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji coba di kelas XI. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian sebanyak 10 soal. Tes yang dilakukan adalah pretest-postest dilaksanakan setelah proses pembelajaran berakhir.
Angket
Angket bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik setelah menggunakan media gambar pada mata pelajaran ekonomi. Model angket yang digunakan dilihat dari bentuknya adalah checklist atau daftar cek sedangkan dilihat dari modelnya yaitu menggunakan angket model skala likers merupakan skala untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi. Seseorang atau sekelompok tentang media gambar yang telah ditetapkan oleh peneliti. Misalnya mulai dari sangat setuju (SS), setuju (S), netral (RR),tidak setuju (TS) sangat tidak setuju (STS) .
HASIL PENELITIAN
Pengaruh penggunaan media gambar terhadap pemahaman materi ekonomipada mata pelajaran ekonomi
Berdasarkan pengujian regresi variabel media gambar pada mata pelajaran ekonomi memiliki nilai p-Value (pada kolom sig.) 0,025. Dan 0,025 < Level of significant 0,05, dan ttabel (1,70) < thitung (2,368) artinya
signifikan. Signifikan disini berarti “adanya pengaruh yang signifikan antara media gambar terhadap pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi sebesar 17,64%”.
Perbedaan pemahaman materi antara kelas yang menggunakan media gambar dengan yang tidak menggunakan media gambar
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 11 yang tidak menggunakan media
gambar.
Respon siswa terhadap pembelajaran mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan media gambar
Melalui hasil analisis angket menunjukkan bahwa pada rekapitulasi angket diatas jumlah skor hasil pengumpulan data = 1831. Dengan demikian respon terhadap pembelajaran mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan media gambar, menurut 30 responden, yaitu (1831 : 2250) x 100% = 81,37% dari kriterium yang ditetapkan. Apabila diinterpretasi nilai 81,37% terletak pada daerah sangat kuat.
Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap penggunaan media gambar pada mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi kebutuhan manusia mempunyai persentase yang kuat.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengujian regresi variabel media gambar pada mata pelajaran ekonomi memiliki nilai p-Value (pada kolom sig.) 0,025. Dan 0,025 < Level of significant 0,05, dan ttabel (1,70) < thitung
(2,368) artinya signifikan.
Signifikan disini berarti “adanya pengaruh yang signifikan antara media gambar terhadap pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi sebesar 17,64%”.
Jurnal |Fkip- Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 12 yang tidak menggunakan media
gambar.
3. Melalui hasil analisis angket menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan media gambar, menurut 30 responden, yaitu (1831 : 2250) x 100% = 81,37% dari kriterium yang ditetapkan. Apabila diinterpretasi nilai 81,37% terletak pada daerah sangat kuat.
Saran
Setelah mengadakan penelitian dan menganalisis data hasil, penulis mempunyai saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah :
Siswa yang menggunakan media gambar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang diterapkan dalam proses
pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi terhadap tingkat pemahaman materi
siswa. Dikarenakan
pembelajaran yang
menggunakan media gambar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.
2. Bagi guru :
Adanya perbedaan
pemahaman materi siswa antara siswa yang menggunakan media gambar lebih baik dari pada yang tidak menggunakan media gambar diharapkan guru dapat
memberikan motivasi terhadap siswa sebelum melakukan pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran baik siswa maupun guru selalu bersemangat dalam pembelajaran ekonomi. 3. Bagi peneliti :
Mengingat siswa
memberikan respon yang baik terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran ekonomi, maka diharapkan peneliti dapat lebih mengembangkan penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk selalu kreatif dalam setiap pembelajaran.