• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Profesi dengan Dampak da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Antara Profesi dengan Dampak da"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Teknik Lingkungan

Hubungan Antara Profesi dengan Dampak dan Potensi Kerusakan Lingkungan

Nama

: Aprillianne Yashinta Domenie

NIM

: 2015330016

Fakultas

: Teknik

(2)

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia (Wikipedia, 2015).

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik meliputi tanah, air, udara, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Komponen Komponen-komponen Aktivitas manusia seperti membuang sampah sembarangan, penggunaan kendaraan bermotor, dan bahkan dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, banyak kegiatan industri yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Padahal baik atau buruknya lingkungan, kita juga yang menikmatinya dan kita juga yang menerima akibatnya. Untuk itu para pecinta lingkungan, pemerintah, dan organisasi-organisasi lain pemerhati lingkungan sekarang ini tengah gencar memberikan perhatian dan peringatan mengenai pentingnya kebersihan lingkungan bagi kelangsungan kehidupan.

Teknik lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi (Wikipedia, 2015). Karena seiring dengan perkembangan zaman, banyak terjadi permasalahan pada lingkungan. Baik itu karena akibat pencemaran, penggunaan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab, serta banyak sekali aktivitas industri yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Diharapkan agar kita sebagai generasi penerus bangsa dapat tetap menjaga dan memperhatikan keseimbangan lingkungan di Indonesia dan dunia untuk lingkungan yang sehat dan layak dihuni bagi seluruh makhluk hidup.

(3)

manusia, sehingga perlu dilakukan penaganan terhadap limbah. Tingkat keracunan yang dapat ditimbulkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Hubungan Antara Profesi dengan Dampak dan Potensi Kerusakan Lingkungan

Profesi yang saya tekuni sekarang adalah sebagai analis kimia di salah satu perusahaan jasa analisis lingkungan di Bogor. Tugas utama analis kimia adalah melakukan analisa/pengujian secara kimia. Di dalam laboratorium jasa analisis lingkungan tugas analis kimia yaitu menguji keberadaan kandungan-kandungan kimia maupun sifat fisik dari suatu sampel atau contoh lingkungan. Sampel yang diuji meliputi komponen lingkungan yaitu abiotik dan biotik. Abiotik yaitu air, tanah, dan udara. Air dapat berupa air permukaan, air tanah, air bersih atau air minum dan juga air limbah, baik dianalisa untuk mengetahui kualitas air, kelayakan air atau untuk proses berkelanjutan penggunaannya kelak. Begitu juga dengan udara baik udara ambient maupun udara emisi beserta tanah. Untuk biotik biasanya sampel diuji keberadaan komponen biotik yang dapat saja terkandung dalam komponen abiotik seperti mikroorganisme, bakteri, dll.

Di laboratorium sudah pasti banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang memiliki sifat, karakteristik dan tingkat bahaya tertentu. Sehingga kita perlu memperhatikan hal-hal tersebut, baik yang utama untuk kesehatan kita dan juga bagi lingkungan.

Dalam analisa kimia di laboratorium kita perlu juga memperhatikan jenis-jenis dan karakteristik limbah yang dihasilkan terutama banyak juga dihasilkan limbah yang berifat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Terdapat banyak jenis pembuangan limbah di laboratorium, contoh untuk tempat sampah (limbah padat) terpisah menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Untuk limbah jenis gas biasanya disediakan blower dengan absorber sehingga za beracun dapat tersaring terlebih dahulu sebelum dibuang ke udara bebas. Dan terlebih lagi untuk pembuangan limbah cair hasil analisa biasanya dipisahkan berdasarkan sifatnya masing-masing atau biasanya dibuatkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sehingga limbah dapat diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.

(4)

Sebagai analis kimia, keselamatan bekerja di laboratorium pasti sudah dipahami. Namun bukan berarti semua pekerjaan kita tidak memiliki potensi atau dampak bagi diri sendiri, orang-orang disekitar dan juga bagi lingkungan. Seperti contoh, pekerjaan yang saya lakukan di laboratorium sehari-hari diantaranya:

1. Pengujian Fluorida secara Spektrofotometri

2. Pengujian NH3 – N (Ammonia) secara Spektrofotometri

3. Pengujian NO3 – N (Nitrat) dan NO2 – N secara Spektrofotometri, dsb.

Bahan-bahan kimia seperti asam-asam kuat (H2SO4, HNO3, HCl, HF) dan basa-basa kuat (NaOH, KOH), oksidator, reduktor, dll. Dapat menimbulkan bahaya yaitu korosif apabila zat ini masuk ke lingkungan tanpa proses pengenceran atau treatment tertentu pastilah sangat membahayakan yaitu dapat merusak. Uap yang ditimbulkan dari zat ini berupa (SO2, Cl2, NO2) dapat menyebabkan polusi di lingkungan. Dan juga dapat sifatnya sebagai oksidator bersifat mengoksidasi (oxidizing) dan berbahaya jika tercampur dengan bahan-bahan kimia yang bersifat mudah terbakar.

Uap-uap yang lain yang bisa menimbulkan bahaya yaitu uap dari bahan kimia organik, seperti contoh heksana, kloroform, fenol, dsb. Bahaya utama yang ditimbulkan adalah tercemarnya lingkungan kerja dan kesehatan para pekerja. Uap yang ditimbulkan dapat menyebabkan karsinogenik jika terlalu banyak terhirup, dan juga bahan-bahan kimia ini mudah sekali terbakar (flammable) akan sengat berbahaya jika terkena percikan api atau listrik.

Hal lain yang menimbulkan potensi pencemaran dan bahaya pada lingkungan yaitu limbah yang dihasilkan di laboratorium. Limbah B3 banyak sekali dihasilkan terutama limbah cair. Seperti contoh:

(5)

2. Limbah yang terdiri dari anion-anion seperti posfat, nitrat, fluoride, dsb. Dalam batas kadar tertentu mungkin mikroorganisme alami yang terdapat pada air masih mampu menguraikannya. Namun dalam jumlah banyak kadungan anion-anion ini dapat bersifat racun, contoh nitrat yang tinggi dalam air dapat menyebabkan keracunan bagi makhluk hidup yang menggunakan air tersebut.

3. Limbah yang mengandung mineral dan logam terutama logam berat. Keberadaan Mg (Magnesium), Ca (Kalsium) yang melewati batas dapat meningkatkan kesadahan air. Air sadah tidak beitu bahaya diminum, namun dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran air. Air menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga karena tidak dapat membentuk busa tapi malah membentuk gumpalan soap scum yang sukar dihilangkan. Dengan penggunaan banyak detergent yang mengandung Lauril Alkil Sulfonat yang sulit diuraikan yang dapat bersifat racun.

4. Limbah yang mengandung logam-logam berat (Pb, Hg, As) dan juga logam lain (Fe, Al, Zn, Cu, Na, K, dsb). Logam-logam ini terutama logam berat sangat dikontrol sekali keberadaannya sebelum dilepas ke lingkungan dan memiliki baku mutu yang cukup ketat. Karena sedikit saja logam ini berlebih saat dibuang ke lingkungan dapat berdampak sangat buruk bahkan mengakibatkan kematian. Baik bagi makhluk hidup maupun jika dibuang ke tanah. Tanah yang mengandung logam berat dapat mematikan tumbuhan dan apabila tumbuhan itu tetap hidup dan dikonsumsi manusia maka tetap saja mengakibatkan efek yang sangat berbahaya. Banyak efek-efek yang ditimbulkan diantaranya penyebab kanker, kelumpuhan otak bahkan kematian.

Limbah lain yang bersifat B3 yaitu penggunaan tisu di laboratorium untuk menyeka/mengelap. Penggunaan tisu yang lebih praktis membuat banyak orang menggunakannya dibandingkan dengan lap yang harus dicuci dan dikeringkan setelah pakai. Tisu yang terkena bahan kimia walaupun dalam jumlah kecil sudah tergolong sampah B3. Dan harus dipilah dan dilakukan treatment sebelum dibuang. Limbah pecahan kaca, limbah sarung tangan, masker bekas pakai juga termasuk limbah yang perlu diperhatikan.

(6)

perusahaan tempat saya bekerja yang bekerjasama dengan LIPI untuk pengolahan limbah B3.

Sudah seharusnya kita sebagai manusia menjaga keseimbangan lingkungan. Terutama dalam bidang pekerjaan saya, sebagai analis laboratorium lingkungan harus ikut terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi masa depan. Sehingga harus pandai dalam melakukan teknik produksi yang tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Daftar Pustaka

1. Sauri, Sofyan, dkk. 2013. Modul Analisis Parameter Lingkungan kelas XIII. Bogor: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMAK Bogor.

2. Lingkungan. 2015. Wikipedia. http://www.wikipedia.org/wiki/petroleum, 30

Oktober 2015.

3. Limbah. 2015. Wikipedia. http://www.wikipedia.org/wiki/petroleum, 30 Oktober

Referensi

Dokumen terkait

Variables Entered/Removed a Model Variables

Variabel jumlah kredit dan pelayanan kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan petani padi memilih kredit di bank, sedangkan variabel tingkat

Pada rumus volume limas, apapun jenis dan bentuknya limas masih menggunakan satu rumus volume berbeda dengan luas permukaan limas yang

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.. LAPORAN KOMITMEN DAN

Jika diamati dalam konteks masyarakat Indonesia kedudukan serta fungsi Pancasila dan UUD 1945 bagi umat Islam Indonesia, sekalipun tidak dapat disamakan, sebenarnya dapat

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Boocock (2004), yaitu melakukan transesterifikasi dengan menggunakan pelarut THF dapat menghasilkan

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 berupa foto copy Surat Kelahiran atas nama ANJANI PUTRI UTAMI telah membuktikan bahwa anak tersebut lahir di Sukabumi pada hari

Dengan meratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Seluruh Hak-Hak Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya ( InternationalConvention on the protection of