• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

IDENTITAS DIRI DALAM KOMUNITAS PUNKS

(STUDI KASUS IDENTITAS DIRI ANAK PUNKS YANG SUDAH BEKERJA DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA

KOMUNITAS PUNKS DI KOTA MEDAN)

1.1. Latar Belakang Masalah

(2)

Komunikasi manusia itu dapat dipahami sebagai interaksi antarpribadi melalui pertukaran simbol-simbol linguistik, misalnya simbol verbal dan non verbal. Seperti kata Mehrabian (1972) 55% dari komunikasi manusia dinyatakan dalam simbol non verbal, 38% melalui nada, dan 7% komunikasi yang efektif dinyatakan sebagai kata-kata. Simbol-simbol itu dinyatakan melalui sistem yang langsung seperti tatap muka atau media (tulisan, visual, aural). Melalui pertukaran simbol-simbol yang sama dalam menjelaskan informasi, gagasan dan emosi diantara mereka itulah akan lahir kesamaan pikiran, perasaan dan perbuatan (Liliweri, 2004: 6).

(3)

Komunikasi antar pribadi juga ada pada dalam komunitas. Jika tidak ada komunikasi antarpribadi dalam suatu komunitas, tentu saja tidak ada asal usul bagaimana komunitas itu terbentuk, berkembang mulai dari satu individu berkembang dan merekrut banyak individu agar masuk dalam suatu komunitas. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional, sebuah hubungan manusia yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Biasanya komunikasi itu bertujuan untuk mengelola hubungan bahkan sampai pada pembentukan identitas diri. Hubungan antar pribadi yang berkelanjutan dan terus menerus akan memberikan semangat, saling merespon tanpa adanya manipulasi, tidak hanya tentang menang atau kalah dalam berargumentasi melainkan tentang pengertian dan penerimaan.

Komunikasi antarpribadi merupakan salah satu konteks atau tataran komunikasi. West & Turner (2009:28-31), ada 6 tataran komunikasi, yaitu komunikasi intrapribadi, antarpribadi, komunikasi kelompok, organisasi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Para ahli komunikasi, tampaknya, tidak mempunyai pandangan yang seragam tentang apa itu komunikasi antarpribadi. Maka, lahir pula macammacam definisi. Namun, aneka ragam pandangan itu dapat “diperas” menjadi dua kelompok, yakni antara mereka yang

(4)

Pandangan kontekstual (West dan Turner, 2009: 26) yang lebih unik lagi tentang KAP adalah definisi yang berikut “Interpersonal communication refers to communication with another person. This kind of communication is subdivided

into dyadic communication, public communication, and small-group

communication”. Dengan demikian, komunikasi dua orang (dyadic

communication), komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik, semua, dikategorikan KAP.

Komunikasi antarpribadi adalah proses penyampaian panduan pikiran dan perasaan seseorang kepada seorang lainnya agar mengetahui, mengerti, atau melakukan kegiatan tertentu. Menurut Joseph Devito, "komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau juga sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung". Dari inti ungkapan itu, Devito berpendapat bahwa "Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial". Devito (dalam Liliweri, 1991: 130) memberikan ada 5 ciri-ciri komunikasi antar pribadi, untuk memudahkan atau memperjelas pengertiannya, seperti: 1. Openess (keterbukaan), 2. Emphaty (empati), 3. Supportiveness (dukungan), 4. Positiveness (rasa positif), 5. Equality (kesamaan). Proses penyampaian pikiran dan perasaan antar manusia sebagai kebutuhan antarpribadi bukan pengalihan ide yang bebas dari hambatan komunikasi, dengan latar belakang pribadi, kebiasaan, dan konsep diri yang antara satu orang dengan yang lainnya, di mana proses ini akan lebih efektif bila berlangsung secara tatap muka.

Identitas diri adalah susunan gambaran diri sebagai seseorang. Teori- teori yang berfokus pada pada pelaku komunikasi akan selalu membawa identitas diri ke sejumlah tingkatan, tetapi identitas berada dalam lingkup budaya yang luas dan manusia berbeda dalam menguraikan diri. Misalnya di Afrika, identitas sering kali dipahami sebagai sebuah hasil dari pencarian keseimbangan dalam hidup dan sebagian bergantung pada kekuatan yang didapatkan manusia dari leluhur mereka. Di Asia, identitas sering kali didapatkan bukan melalui usaha perorangan, tetapi melalui kelompok dan timbal balik antar manusia. Dalam budaya Yunani, identitas dipahami sebagai sesuatu yang bersifat pribadi dan seseorang melihat diri bertentangan atau berbeda dengan identitas lain (LittleJhon, 2011: 130).

(5)

Begitu juga anak punk yang setiap interaksinya tidak luput dari komunikasi antarpribadi dan identitas diri. Public United Nothing Kingdom atau yang lebih dikenal dengan singkatan PUNK adalah sebuah nama untuk sebuah gerakan yang berasal dari London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan Punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Gerakan yang pada awalnya mewakili pemberontakan masyarakat kelas bawah dalam menentang semua peraturan kerajaan yang tidak berpihak kepada mereka dengan gaya hidup dan cara mereka sendiri. Namun itu hanya sedikit cerita lama, karena punk telah berubah dan berkembang seiring perubahan zaman.

Punk memang berasal dari Inggris namun mulai menampakkan wujudnya

(6)

Asal Usul Dan Ideologi Punk (dalam Dick Hebdige, 2002: 192) menggambarkan punk sebagai subkultur pemuda kelas pekerja sebagai tanggapan munculnya komunitas kulit hitam yang cukup besar di inggris. Hal ini tidak terlepas dari sejarah hidup sosial ekonimi inggris, identitas rasial di inggris, politik dan budaya di inggris. memandang punk masa kini tengah menghadapi dua bentuk perubahan antara lain bentuk komoditas dalam hal ini antribut dan assesoris yang dipakai oleh subkultur punk telah dimanfaatkan oleh industri sebagai barang dagangan yang di distribusikan kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan.

(7)

Dari segi ideologis punk merupakan ideologi yang mencangkup aspek sosial dan politik. Ideologi mereka dahulu sering di kaitkan dengan perilaku-perilaku yang menyimpang yang di lakukan oleh anak punk. Berbagai perilaku-perilaku punk yang di anggap menyimpang telah di dokumentasikan dalam media massa sehingga membuat identitas punk dibalik assesoris yang melekat pada tubuhnya dipandang sebagai seorang yang berbahaya atau berandalan. Punk sebagai subkultur telah membentuk suatu bangunan baru yang berbeda dengan budaya induk yang di anut oleh kaum muda sejak awal kemunculanya di inggris sampai sekarang. Nilai - nilai yang menjadi substansi punk sebagai subkultur tetap di yakini oleh anggotanya, walaupun punk telah berganti generasi, akan tetapi sebagai subkultur, nilai-nilai dan eksistensi punk masih di pertahankan hingga sekarang (http:www.universitassurakarta.co.id//jurnal sosialitavol2).

Punk berbicara tentang kebebasan berfikir dan bertindak, dengan kata lain mau mandiri dan menjadi diri sendiri. Do It Your Self itulah semangat yang dijunjung tinggi kaum punk sampai sekarang dimanapun mereka berada. Karena mereka menganggap sebuah kemandirian adalah harga mati untuk bisa bertahan menjalani kehidupan. Semua aksi diwujudkan dengan cara mereka sendiri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Banyak cara-cara kreatif dan inovatif yang dilakukan agar memperoleh perhatian, bukan hanya berteriak kosong tanpa melakukan apa- apa.

(8)

Sebab kaum kapitalis adalah kaum pemalas dan tidak kreatif, karena menganggap semuanya bisa dibeli dengan uang yang mereka miliki, sementara punk sangat bertolak belakang dengan hal itu. Kaum punk adalah manusia pekerja keras yang mau berusaha untuk mewujudkan semua yang menjadi mimpinya dengan tangannya sendiri. Menjadi diri sendiri untuk bisa dihargai, dan mau bangkit mandiri untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan beradab yang dilakukan mereka hingga saat ini (www.wordpress.com).

(9)

Di Indonesia sendiri, perkembangan komunitas punk yang mulai marak pada pertengahan tahun 1998, pasca rezim Soeharto mencatat prestasi yang luar biasa. Konon komunitas punk di Indonesia merupakan komunitas dengan populasi terbesar di dunia. Profane Existence, sebuah Fanzine asal Amerika menulis negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di muka bumi adalah Indonesia dan Bulgaria. Sejak dulu, fenomena punk di Indonesia selalu dihadapkan dengan masalah bahwa anak-anak punk tidak lebih dari sekedar sampah masyarakat. Mereka dianggap tidak lebih dari kumpulan remaja yang memiliki latar belakang keluarga yang “broken home” lalu menjadikan gaya hidup tersebut sebagai semacam ‘pelarian’.

(10)

Contohnya adalah kasus komunitas anak punk yang terjadi di Bandung. Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda dan unik. Komunitas anak punk merupakan bagian dari kehidupan dunia underground. Mereka tidak hanya sekedar sekelompok anak muda dengan busana yang ekstrim, hidup di jalanan dan musik yang keras, tetapi yang mendasar adalah mereka mempunyai ideologi politik dan sosial. Kehadiran mereka adalah perlawanan terhadap kondisi politik, sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat. Salah satunya, seperti terlihat pada pesan politik yang dicoretkan anak punk Bandung di tembok kantor di simpang jalan Merdeka dan jalan R.E. Martadinata, “Bubarkan Negara” , “Pemerintah =

Racun”,“Negara = Racun”, dan “Keraskan Kepala”.Pesan-pesan yang

mengerikan, seperti pernah digulirkan Carl Marx, yang membuat bulu kuduk berdiri. Mereka akan terus berjuang dan mengobarkan slogan, ”punk not dead”. Punk tidak mati. Punk akan selalu hidup selama politik ada di muka bumi ini. Punk akan hidup selama penindasan belum berakhir. Selama ada kesenjangan dalam masyarakat, ketidak adilan, pengekangan kreativitas, perampasan hak-hak, punk akan tetap ada.

Contoh kasus lain terjadi d Aceh tahun 2011 lalu. Polisi Syariah Aceh merazia lebih dari 65 anak punk ketika sedang menonton konser. Anak Punk yang terjaring razia digunduli paksa dan tindikan dicopot. Tindakan Polisi Syariah Aceh ini untuk merespon keluhan dari masyarakat yang merasa resah karena kehadiran mereka yang dianggap mempengaruhi anak muda Aceh untuk mengikuti stylenya, Tindakan Polisi Syariah Aceh waktu itu ramai menjadi sorotan media internasional. Di Indonesia tidak jelas aliran punk mulai kapan masuk, tetapi disinyalir dari pemberitaan di media serta musik. Kalau tidak ada media dan musik, punk mungkin akan terkurung dalam dunia mereka sendiri dan kita juga tidak akan mengenal apa itu punk. Menjamurnya anak punk yang lebih terkenal punkers di Indonesia ini tidak terlepas dari dua faktor yang fundamental yaitu faktor sosial dan faktor ekonomi. Adapun faktor yang pertama yaitu faktor sosial, dapat dilihat munculnya “gap” atau jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang biasa disebut kesenjangan sosial (http://www.analisadaily.com/yearrypanji ).

(11)

Perjalanan komunitas punk di kota Medan cukup memiliki catatan yang panjang. Budaya ini dibawa oleh anak-anak Kota Medan yang sekolah atau berkunjung dari Pulau Jawa dan akhirnya meluas sampai ke pinggiran Kota Medan. Tanjung Morawa adalah salah satu kota yang memiliki kelompok yang sudah lama eksis dan merupakan pelopor penyebaran budaya punk di Kota Medan. Salah satu kelompok awal di Kota Medan tidak lepas dari nama INALUM brotherhood,walaupun kelompok itu sudah tidak ada lagi sekarang. Punkers yang dulunya tergabung dan terlibat aktif dalam kelompok tersebut masih ada yang bertahan mencoba untuk tetap menjalani kehidupan punk sampai sekarang (Newkicks, 2010: 15).

(12)

Kasus yang telah terjadi ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui tentang anak punk secara mendalam. Mereka ada sejak tahun 2000 dan sering nongkrong di persimpangan jalan Kota Medan seperti Titi Kuning, simpang Sekip, simpang Dr.Mansur dan lain sebagaianya. Ciri khas mereka adalah kuku dicat berwarna hitam, rambut dicat dengan cat semprot, memakai gelang berduri, menindik hidung dan kuping mereka, mengenakan sepatu boots hitam, kaos hitam, serta atribut-atribut lain berwarna hitam. Komunitas punk memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar sesama mereka dan kedekatan secara pribadi terjalin seiring dengan waktu.

(13)

Mereka paham betul tentang apa itu punk yang berasal dari Inggris, hal ini diturunkan melalui anak punks terdahulu sebelum mereka ada, selain itu juga mereka sering menonton youtube untuk mengetahui apa itu punk yang sesungguhnya. Mereka menamakan komunitas punk ini dengan nama punks yang bertujuan pencinta damai serta menyampaikan aspirasi melalui kreativitas seperti gambar dan tato di tubuhnya. Sifat komunitas ini sebenarnya baik, mereka tidak suka menganggu masyarakat sekitar tetapi mereka tidak suka diganggu, jika mereka diganggu maka mereka akan menyerang. Pada komunitas ini pula mereka beajar memahami satu sama lain, dan menganggap ini adalah sekolah alam liar di mana mereka melihat dan mengamati setiap perkembangan pemerintah, sebagai anti pemerintahan. Mereka menganggap pemerintahan itu seperti seekor babi, yang artinya babi itu kesehariannya hanya diberi makan saja, tetapi tidak mampu berfikir, terus menerus menjalani hidup seperti itu, tanpa adanya perubahan.

(14)

membentuk Indonesia ini berharga di mata dunia, sedangkan yang lain merusak perjuangan Soekarno. Hal ini tidak luput juga dari anting yang mereka kenakan. Makna anting yang mereka kenakan adalah sebagai tanda rasa sakitnya akibat tidak adanya perubahan sistem pemerintahan menjadi lebih baik. Jadi semakin banyak tindik pada tubuh mereka, maka sebanyak itu pula rasa sakit mereka akibat korban ketidakadilan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Dalam komunitas ini sebagian anak punk sudah bekerja di kantoran bahkan ada yang sedang duduk di bangku kuliah. Mereka bukan hanya bekerja sebagai pengamen, tukang sablon, penarik becak dan lain sebagainya.

(15)

1.2. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana Identitas Diri Anak Punk yang Sudah Bekerja pada Komunitas

Punks di Kota Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah hasil akhir yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mengetahui identitas anak punk yang telah bekerja dikantoran.

2) Mengetahui faktor-faktor yang mendorong sebagian anak punk di komunitas Punks memilih untuk bekerja dikantoran.

(16)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya Magister Ilmu Komunikasi, dalam rangka memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan.

2) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah dan memperluas wawasan peneliti mengenai kajian komunikasi antarpribadi sebagai salah satu kajian dalam ilmu komunikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, maka Penerima Kuasa mewakili dalam hal menyampaikan dokumen untuk pembuktian kualifikasi dan dokumen penawaran kami untuk paket kegiatan

( 3) Pem bat alan m at akuliah akibat ket idak cukupan peser t a dit et apkan oleh Ket ua Jur usan/ Pr ogr am St udi at as kesepakat an dengan peser t a m

TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA SOLOK... Daerah adalah

Penggunaan framework juga mempermudah pengembangan aplikasi web karena pengembang tidak perlu mengulang kode program untuk fungsi-fungsi yang sering digunakan, tetapi cukup

Sebuah dokumen XML bersama dengan style sheet dengan mudah ditampilkan dalam browser, karena sebuah dokumen XML membentuk dengan efektif dan menandai informasi yang

(1) Nama Retribusi Terminal dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang, bis umum, tempat kegiatan usaha

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 8 orang mahasiswa semester IV program studi D III kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.. Peradangan