• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan VSTi Superior Drummer pada Proses Recording di R-studio Sumedang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan VSTi Superior Drummer pada Proses Recording di R-studio Sumedang."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN VSTi SUPERIOR DRUMMER PADA PROSES

RECORDING DI R-STUDIO SUMEDANG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Musik

Oleh

Puja Purnama Putra NIM 0802921

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

(2)

Penggunaan VSTi Superior Drummer pada Proses

Recording di R-studio Sumedang

Oleh

Puja Purnama Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Puja Purnama Putra 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PUJA PURNAMA PUTRA

PENGGUNAAN VSTi SUPERIOR DRUMMER PADA PROSES

RECORDING DI R-STUDIO SUMEDANG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

DR. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003

Pembimbing II

Iwan Gunawan, M.Sn. NIP. 197401012003121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan era digitalisasi yang

merupakan dampak dari era modernisasi, yang mana masyarakat memiliki

kecenderungan untuk menggunakan teknologi baru dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga saat ini masyarakat sangat mudah untuk mendapatkan informasi.

Dari banyaknya informasi yang mudah didapatkan, masyarakat dapat

mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pun informasi

tentang perkembangan musik sekarang ini juga telah memasuki era digital, di

mana banyak munculnya software. Dari perkembangan tersebut, banyak

studio-studio musik khususnya, studio-studio professional recording menggunakan software

musik untuk kebutuhan rekaman, karena dapat memudahkan dan menghemat

waktu pada saat proses rekaman.

Seiring berkembangnya musik pada saat ini, di Kabupaten Sumedang

banyak pencinta musik yang ingin membuat lagu dan merekamnya, sehingga

banyak bermunculan studio rekaman professional. Namun, hanya sebagian yang

menggunakan software pada proses rekaman yang dilakukan.

Penulis memandang hal itu perlu untuk dikaji lebih dalam, terutama dalam

penggunaan software yang masih jarang digunakan oleh para kreator musik di

daerah Sumedang. Sudah seharusnya studio-studio rekaman di daerah Sumedang

dapat memanfaatkan sarana untuk membantu proses pembuatan musik untuk

rekaman dengan software musik virtual, yang biasa disebut dengan VSTi (Virtual

Studio Technology Instrument), karena VSTi dapat memudahkan kreator musik

tanpa harus menggunakan instrumen konvensional (non virtual).

Selain itu, apabila menggunakan instrumen konvensional akan

membutuhkan waktu setting yang cukup memakan waktu banyak, terutama

instrumen drum, karena membuat lagu di studio rekaman membutuhkan biaya

untuk pendapatan usaha pemilik studio. Selain itu, apabila menggunakan

instrumen konvensional, membutuhkan prosedur yang sangat kompleks seperti,

(5)

kualitas pemain dan sebagainya. Hal-hal tersebut dibutuhkan agar menghasilkan

kualitas bunyi yang baik pada proses rekaman.

Dalam perkembangan teknologi saat ini, banyak produksi musik

menggunakan VSTi dan berdasarkan pengalaman penulis, hasil yang didapatkan

juga tidak kalah bagusnya dengan menggunakan instrumen konvensional. Bahkan

hasilnya pun bisa lebih efisien dan efektif. Tentu saja hal itu tidak terlepas dari

sumber daya manusia yang menggunakannya.

Dari sekian banyak studio rekaman di daerah Sumedang, saat ini hanya

R-Studio yang menggunakan VSTi drum pada proses rekaman, yang di antaranya

VSTi Superior Drummer. Selain itu, di R-Studio ini mempunyai banyak sumber

daya manusia yang memahami penggunaan VSTi. Sehingga, meskipun hanya

menggunakan VSTi mereka bisa membuat musik dengan kualitas yang sama

persis dengan menggunakan instrumen konvensional. Dengan cara inilah, para

kreator musik yang sudah mempunyai ide untuk membuat aransemen musiknya,

tetapi tidak mahir menggunakan instrumen drum konvensional untuk membuat

aransemen, sekaligus untuk menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan.

Oleh karena itu R-Studio memberikan fasilitas untuk menggunakan VSTi

Superior Drummer untuk membuat musik yang menggunakan drum dan tidak

harus menggunakan instrumen drum konvensional. Meskipun R-Studio juga

mempunyai instumen drum konvensional untuk proses rekaman.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas, fokus

kajian penelitian yaitu, untuk mengetahui apa saja yang melatarbelakangi

penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman, serta pengaplikasian

penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman. Group band yang

sudah menggunakan VSTi Superior Drummer di R-Studio adalah ROPE dan

INPOP. Oleh karena keterbatasan band di Sumedang yang menggunakan VSTi

Superior Drummer dalam proses rekaman lagu, maka kajian yang penulis lakukan

ini mengambil sampel kreator musik yang selalu menggunakan VSTi Supperior

Drummer dalam pembuatan karya. Dengan pembatasan tersebut diharapkan akan

lebih mempertajam penulisan dan dapat menghasilkan validitas data yang tinggi.

Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk melakukan

(6)

3

diangkat dalam judul skripsi: “Penggunaan VSTi Superior Dummer Pada

Proses Recording Di R-Studio Sumedang”. Dengan harapan hasil temuan

penelitian ini bisa berkontribusi bagi kreator musik, agar lebih mempermudah

dalam mengaransemen dan memetakan sistem teknologi. Selain itu, karya tulis ini

bisa menambah referensi hasanah pendidikan.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana penggunaan VSTi

Superior Drummer pada proses rekaman di R-Studio Sumedang? Berdasarkan

rumusan masalah tersebut telah diidentifikasi bahwa pada saat ini banyak terdapat

studio rekaman professional, namun studio rekaman tersebut tidak semuanya

memiliki fasilitas instrument drum konvensional.

Untuk mengatasi ketidaktersediaan instrumen drum atau memudahkan

pembuatan musik instumen drum tersebut, maka digunakanlah VSTi untuk proses

pembuatan musik. Salah satu VSTi yang digunakan oleh peneliti adalah VSTi

Superior Drummer. Dalam hal ini, VSTi tersebut hanya digunakan untuk

memproduksi audio drum. Hanya saja tidak semua kreator musik memahami cara

menggunakan VSTi tersebut pada proses aransemen dan rekaman sehingga

dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan VSTi Superior Drummer

agar dapat dipahami dan dimanfaatkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam

pembuatan musik.

Dari rumusan masalah tersebut di atas, secara operasional penelitian ini

diarahkan pengkajiannya melalui bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana tahapan penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman

di R-Studio Sumedang?

2. Bagaimana hasil auditif penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses

rekaman di R-Studio Sumedang?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, hasil penelitian ini untuk mengetahui perkembangan

(7)

Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk mengetahui tentang:

1. Tahapan penggunaan VSTi Superior Drummer bermanfaat dalam proses

rekaman di R-studio

2. Hasil auditif penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman di

R-studio

D. Manfaat dan Signifikansi Penulisan

Manfaat secara umum, penelitian dimaksudkan agar penneliti dan

masyarakat dapat mersakan manfaat dari perangkat multimedia dalam berkreasi

musik, khususnya penggunaan VSTi Superior Drummer.

Secara khusus manfaat yang diharapkan adalah:

1. Memberikan kesempatan pada kreator musik untuk berkreasi lebih baik dengan

penggunaan VSTi tersebut.

2. Menambah pengalaman akan bunyi karakter dari instrumen drum tanpa harus

disertai instrumen konvensional.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab di dalamnya memuat

beberapa bagian, di antaranya:

1. BAB I Pendahuluan

Memuat Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat

dan Signifikasi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

2. BAB II Kajian Teori

Memuat konsep, teori, penulisan terdahulu yang relevan, posisi teoritik

penulis yang berkenan dengan masalah yang diteliti, yaitu penggunaan VSTi

Superior Drummer.

3. BAB III Metode Penelitian

Membahas tentang Desain Penelitian, Partisipan dan tempat penelitian,

Pengumpulan data, dan Analisis data yang dilakukan peneliti.

4. BAB IV Temuan dan Pembahasan

Mengemukakan masalah-masalah hasil temuan, dan deskripsi tentang

penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman di R-Studio khususnya

(8)

5

5. BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Berisi Simpulan dari hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti di

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian

yang tersusun berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan, dengan

[image:9.595.168.463.263.551.2]

langkah-langkah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Bagan desain penelitian (Sumber: Puja Purnama Putra)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih untuk menggambarkan dan

menginterpretasikan fakta yang muncul dengan beragam karakternya, berkaitan

dengan penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses recording di R-Studio

Sumedang. Metode ini sesuai dengan pendapat para ahli yaitu sebagai berikut. Observasi Awal

1. Pemilihan Lokasi

2 Orientasi dengan subjek penelitian

Merumuskan Masalah

Mermuskan Asumsi Pelaksanaan Penelitian

1.Observasi lanjutan Wawancara

2.Pendokumentasian

3. Studi literatur

Analisis data

1. reduksi data

2.penyajian data

3. penarikan kesimpulan

(10)

22

Penelitian deskiptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. (Sukmadinata, 2007, hlm. 72).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Sukmadinata di atas, maka

di dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dan menggambarkan

fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai penggunaan VSTi

Superior Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang.

B. Observasi Awal

Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu, pemilihan partisipan

dan tempat penelitian. Pemilihan partisipan yaitu berdasarkan kebutuhan yang

berhubungan dengan tujuan penelitian. Pemilihan partisipan berdasarkan

kemampuan personal tersebut untuk dapat mendukung penelitian penggunaan

VSTi. Partisipan yang terpilih dapat dikatakan ahli (expert) dalam bidangnya yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Beberapa partisipan expert dalam

penelitian ini, dijadikan narasumber dengan tujuan dapat melandasi penelitian

sebagai sumber informasi, baik secara teori maupun secara prakteknya. Pemilihan

partisipan dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih beberapa sound

engineer dan pemain drum yang tentu saja memiliki kemampuan musikalitas baik,

dalam teori maupun prakteknya secara individu ataupun kelompok, yaitu beberapa

sound enginer dan pemain drum di R-Studio Sumedang.

R-studio sebagai lokasi penelitian bertempat di Jalan Nalegong No. 4

Kabupaten Sumedang. Pemilik R-Studio ini yaitu Riki Oktavia. Lokasi penelitian

ini ditetapkan dengan berbagai alasan bahwa R-Studio ini merupakan studio

recording yang berkualitas di Sumedang, karena menggunakan alat-alat rekaman

yang berkualitas dan cukup lengkap untuk proses recording. Software musik yang

digunakan juga sangat lengkap.

R-studio merupakan studio recording yang sering dipercaya oleh musisi

Sumedang untuk proses rekaman musik. Selain itu, studio ini juga memiliki

sumber daya manusia yang ahli dalam bidang rekaman. Studio recording ini

(11)

lebih memudahkan mendapatkan informasi karena sudah cukup dekat dengan

pemilik dan anggota di dalamnya.

C. Observasi Lanjutan

Observasi lanjutan yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengumpulan data.

Pengumpulan data secara teknis dibagi menjadi dua karakteristik, yaitu:

pengumpulan data yang bersifat mengukur (tes) dan pengumpulan data dengan

sifat menghimpun (non tes). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, dan

lebih menitikberatkan pada analisis data yang diperoleh dari wawancara,

observasi dan studi literatur.

1. Wawancara

Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, peneliti melakukan proses

wawancara terhadap orang-orang yang kompeten dalam dunia musik, khususnya

orang yang menjadi pakar dalam bidang sound engineer yang sangat menguasai

dalam mengaplikasikannya.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan dua teknik wawancara, yaitu teknik

semiterstuktur dan terstuktur. Teknik wawancara semiterstuktur digunakan

peneliti pada waktu observasi awal, dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

lokasi dan kondisi R-Studio dan untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka, dengan cara meminta pendapat atau ide-ide dari pihak yang

diwawancarai. Kemudian, pada observasi inti peneliti menggunakan teknik

wawancara terstuktur di mana peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang ingin diperoleh.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada narasumber (informan)

kompeten di bidang sound engineer yang mampu mendukung penelitian ini. Dari

setiap pertanyaan yang diajukan, subjek diminta memberi penjelasan dan

mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dalam penggunaan VSTi Superior

Drummer. Wawancara penelitian ini dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap

muka secara individual atau berkelompok sehingga peneliti dapat memperoleh

(12)

24

Wawancara dilakukan kepada Riki Oktavia selaku pemilik dan sekaligus

sebagai sound engineer R-Studio dan juga pemain drum pada salah satu grup band

di daerah Sumedang, kemudian dilakukan wawancara untuk mendapatkan

informasi yang sangat akurat mengenai penggunaan VSTi Superrior Drummer

pada proses recording di R-Studio Sumedang.

2. Analisis Dokumenter

Analisis dokumenter dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dan juga

dapat dijadikan sebagai bukti data adanya penelitian, data dihimpun, lalu

kemudian dianalisis berupa dokumen tertulis, gambar maupun media data

dokumen elektronik (audio, audio visual). Dokumen-dokumen yang terhimpun

dan sudah teranalisis akan dipilih sesuai dengan fokus tujuan dan pokok masalah

penelitian membentuk suatu kajian yang sitematis. Dalam penelitian ini

contoh-contoh dokumen yang digunakan, antara lain:

1) Dokumen audio: data yang diperoleh pada saat sebuah wawancara dilakukan

dengan bentuk contoh rekaman sebuah lagu.

2) Dokumen visual: data yang diperoleh dari sebuah foto pada saat penelitian dan

percakapan wawancara dengan narasumber yang dapat mendukung penelitian,

dan berbagai foto penelitian.

3) Dokumen audio visual: data yang diperoleh berupa data rekaman visual

dengan audionya pada saat wawancara.

Dengan dokumentasi, segala tindakan dan reaksi subyek penelitian dapat

terekam, artinya peneliti dapat mengingat kembali apa yang terjadi pada subyek

pada saat penelitian berlangsung.

3. Studi Literatur

Studi literatur dalam penelitian ini bertujuan untuk memperinci data

dengan mencari dasar-dasar teori dalam sebuah karya tulis, buku, jurnal, atau pun

kutipan-kutipan dalam sebuah karya tulis yang dapat menjadi landasan dilakukan

penelitian, serta mampu memberikan pemahaman baru untuk memperinci pokok

permasalahan yang diteliti. Adapun yang menjadi sumber dari studi literarur ini,

di antaranya buku; The drum recording handbook (Bobby Owsinski & Dennis

(13)

Runstein, 2013), The MIDI Manual: A Practical Guide to MIDI in the Project

Studio (Taylor & Francis, 2012).

D. Analisis Data

Berbagai sumber keseluruhan data yang diperoleh dari teknik

pengumpulan data, kemudian diproses dan diolah dengan berbagai teknik

pengolahan data untuk mendapatkan kesimpulan atau pendeskripsian data.

Data deskriptif mengenai penggunaan VSTi yang diperoleh dari

pengelompokkan data, seperti data lisan dan tulisan pada saat wawancara, data

dari analisis dokumenter, dan data dengan kajian studi literatur. Data yang sudah

diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan pokok permasalahan

penelitian.

Tahap penganalisaan dilakukan setelah data-data yang terkumpul dari hasil

penelitian yang sudah disederhanakan. Kemudian disesuaikan dengan buku-buku

atau literatur serta hasil dokumentasi yang menunjang, sehingga dapat

menghasilkan kesimpulan dari pokok permasalahan penelitian yang sedang

diteliti. Setelah data terkumpul, kemudian peneliti melakukan pengklasifikasian

Analisis data dalam penelitian kualiatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan, seperti yang diutarakan

oleh Nasution dalam Sugiyono (2007, hlm. 89) bahwa ‘Analisis telah dimulai

sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian’. Untuk dapat menentukan

data akhir dari tahapan analisis data yang dilakukan, maka kegiatan verifikasi

sesuai dengan kategori-kategori data. Analisis data dilakukan melalui beberapa

tahap, yaitu:

1) Reduksi data

Kegiatan reduksi data merupakan langkah awal dari kegiatan menganalisis

data dari suatu kegiatan penelitian. Adapun kegiatan mereduksi data merupakan

kegiatan yang merangkum data dari berbagai aspek permasalahan yang diteliti.

Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memahami data

yang terkumpul dari kegiatan penelitian di lapangan. Setelah data yang diperoleh

(14)

26

subjek penelitian, yaitu penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses

recording.

2) Display atau penyajian data

Langkah selanjutnya adalah penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi

data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan

mengacu kepada judul dan rumusan masalah mengenai penggunaan VSTi Superior

Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang. Hal ini dimaksudkan

untuk mempermudah peneliti dalam memahami data yang telah terkumpul dan

mengambil kesimpulan yang terkait dengan tema penelitian ini.

3) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kegiatan menganalisis data untuk menarik satu kesimpulan merupakan

kegiatan inti dari pengolahan data-data hasil penelitian untuk memberikan

gambaran secara pasti mengenai masalah yang diteliti. Setelah menarik

kesimpulan, kegiatan berikutnya adalah meverifikasi data, yaitu suatu upaya

mempelajari dan memahami kembali data-data yang telah terkumpul dengan

meminta pertimbangan atau pendapat dari berbagai pihak yang relevan terhadap

penelitian yang sedang diteliti agar mendapatkan validitas yang tinggi.

E. Prosedur Penelitian

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian tentang penggunaan

VSTi Superior Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang yaitu

sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, langkah pertama yang dilakukan peneliti

adalah membuat sebuah rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah bagian

penting dari penelitian, rancangan ini mengarah pada pemilihan fokus

permasalahan dan subjek yang akan diteliti sesuai dengan masalah penelitian.

Untuk dapat memperoleh pengalaman langsung terhadap objek penelitian yang

disesuaikan pada rumusan masalah, maka peneliti melakukan suatu kegiatan

pendekatan awal dimana mencoba langsung praktik-praktik dasar terhadap objek

(15)

Agar proses penelitian dapat lebih terarah, maka tahap perencanaan ini

peneliti mempelajari serta menentukan sumber data, informasi yang sudah ada

sebelumnya dan berhubungan dengan rumusan masalah penelitian yang diajukan.

Tahap perencanaan ini berlangsung pada awal bulan Januari 2014 sampai dengan

September 2014. Pada tahap selanjutnya, peneliti menyusun rancangan penelitian.

Pada tahap ini peneliti membentuk aspek penting dalam penelitian,

aspek-aspek tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar,

memilih pendekatan, menentukan sumber data dengan menentukan instrumen

penelitian. Setelah peneliti menemukan fokus dan subjek penelitian yang sesuai

dengan rancangan penelitian, karena hal tersebut sangat berpengaruh ketika

peneliti memberikan penilaian terhadap hubungan antara keadaan, situasi, dan

variabel-variabel dasar yang melatarbelakangi penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti sudah mulai mengumpulkan data dan segala

informasi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah

mendapatkan sedikit gambaran tentang arah penelitian ini, maka berbagai sumber

data yang terhimpun akan dianalisis sesuai kebutuhan dengan cara penyusunan

pedoman wawancara dan observasi, pengumpulan dan pengolahan data yang

diperoleh dari analisis dokumenter baik audio, visual atau audio visual dan

pengolahan data dari studi literatur. Dokumentasi ini berfungsi untuk membantu

peneliti agar dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan penelitian, karena

peneliti memiliki berbagai keterbatasan dalam menangani penelitian ini.

Dokumentasi hasil wawancara dan peristiwa dapat memudahkan peneliti dalam

(16)

DAFTAR RUJUKAN

Owsinski, B. & Moody, D. (2008). The Drum Recording Handbook

Huber, D. M. & Runstein, R. E. (2013). Modern Recording Techniques.

Taylor & Francis. (2012). The MIDI Manual: A Practical Guide to MIDI in the

Project Studio.

Banoe, P (1984). Pengantar Pengetahuan Alat Musik.

Banoe, P. (2003). Teori dan Pengetahuan Umum Musik.

Prastowo, Andy. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sugiono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

http://rumahrekam.wordpress.com

http://www.essortment.com/all/historyofthed_rjgo.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/drumset

http://www.suaranada.wordpress.com

http://www.newmusik.net

http://java.sun.com/j2se/1.4.2/docs/guide/sound/programmer_guide/chapter1.html

Gambar

Gambar 3.1 Bagan desain penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang didapatkan dalam pengerjaan karya ini bagi penulis adalah lebih terbukanya sudut pandang penulis mengenai peran seorang ayah dan cerita atau catatan penulis

Dari Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Hasil siklus I siswa termotivasi dalam pembelajaran passing atas melalui

1) Metode voltametri siklis dapat menunjukkan perbedaan sifat elektrokimia dimana puncak oksidasi monomer dari 3-metiltiofen, pirol, dan tiofen relatif berbeda, dimana

Pencampuran beton aspal dengan admixture epoxy ini baik untuk digunakan karena menaikkan stabilitas dengan penurunan nilai pada flow , sehingga membuat campuran

Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas V di SD Negeri Godean I belum mengetahui secara baik berapa jumlah buah dan sayur terutama buah yang harus dikonsumsi setiap

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penyerahan urusan yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota yang diserahkan pengaturannya kepada Desa sebagaimana

 Kalau saudara rindu tahun 2021 sungguh-sungguh menjadi tahun dimana Roh Kudus mendominasi dan bekerja kuat dalam hidup anda sehingga saudara bisa mengalami tahun

Wakil pimpinan BCA Kebon Jeruk menambahkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan customer gathering adalah engage , membina hubungan baik dengan nasabah,