PENGGUNAAN VSTi SUPERIOR DRUMMER PADA PROSES
RECORDING DI R-STUDIO SUMEDANG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Musik
Oleh
Puja Purnama Putra NIM 0802921
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
Penggunaan VSTi Superior Drummer pada Proses
Recording di R-studio Sumedang
Oleh
Puja Purnama Putra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Puja Purnama Putra 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PUJA PURNAMA PUTRA
PENGGUNAAN VSTi SUPERIOR DRUMMER PADA PROSES
RECORDING DI R-STUDIO SUMEDANG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
DR. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003
Pembimbing II
Iwan Gunawan, M.Sn. NIP. 197401012003121001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan era digitalisasi yang
merupakan dampak dari era modernisasi, yang mana masyarakat memiliki
kecenderungan untuk menggunakan teknologi baru dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga saat ini masyarakat sangat mudah untuk mendapatkan informasi.
Dari banyaknya informasi yang mudah didapatkan, masyarakat dapat
mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pun informasi
tentang perkembangan musik sekarang ini juga telah memasuki era digital, di
mana banyak munculnya software. Dari perkembangan tersebut, banyak
studio-studio musik khususnya, studio-studio professional recording menggunakan software
musik untuk kebutuhan rekaman, karena dapat memudahkan dan menghemat
waktu pada saat proses rekaman.
Seiring berkembangnya musik pada saat ini, di Kabupaten Sumedang
banyak pencinta musik yang ingin membuat lagu dan merekamnya, sehingga
banyak bermunculan studio rekaman professional. Namun, hanya sebagian yang
menggunakan software pada proses rekaman yang dilakukan.
Penulis memandang hal itu perlu untuk dikaji lebih dalam, terutama dalam
penggunaan software yang masih jarang digunakan oleh para kreator musik di
daerah Sumedang. Sudah seharusnya studio-studio rekaman di daerah Sumedang
dapat memanfaatkan sarana untuk membantu proses pembuatan musik untuk
rekaman dengan software musik virtual, yang biasa disebut dengan VSTi (Virtual
Studio Technology Instrument), karena VSTi dapat memudahkan kreator musik
tanpa harus menggunakan instrumen konvensional (non virtual).
Selain itu, apabila menggunakan instrumen konvensional akan
membutuhkan waktu setting yang cukup memakan waktu banyak, terutama
instrumen drum, karena membuat lagu di studio rekaman membutuhkan biaya
untuk pendapatan usaha pemilik studio. Selain itu, apabila menggunakan
instrumen konvensional, membutuhkan prosedur yang sangat kompleks seperti,
kualitas pemain dan sebagainya. Hal-hal tersebut dibutuhkan agar menghasilkan
kualitas bunyi yang baik pada proses rekaman.
Dalam perkembangan teknologi saat ini, banyak produksi musik
menggunakan VSTi dan berdasarkan pengalaman penulis, hasil yang didapatkan
juga tidak kalah bagusnya dengan menggunakan instrumen konvensional. Bahkan
hasilnya pun bisa lebih efisien dan efektif. Tentu saja hal itu tidak terlepas dari
sumber daya manusia yang menggunakannya.
Dari sekian banyak studio rekaman di daerah Sumedang, saat ini hanya
R-Studio yang menggunakan VSTi drum pada proses rekaman, yang di antaranya
VSTi Superior Drummer. Selain itu, di R-Studio ini mempunyai banyak sumber
daya manusia yang memahami penggunaan VSTi. Sehingga, meskipun hanya
menggunakan VSTi mereka bisa membuat musik dengan kualitas yang sama
persis dengan menggunakan instrumen konvensional. Dengan cara inilah, para
kreator musik yang sudah mempunyai ide untuk membuat aransemen musiknya,
tetapi tidak mahir menggunakan instrumen drum konvensional untuk membuat
aransemen, sekaligus untuk menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan.
Oleh karena itu R-Studio memberikan fasilitas untuk menggunakan VSTi
Superior Drummer untuk membuat musik yang menggunakan drum dan tidak
harus menggunakan instrumen drum konvensional. Meskipun R-Studio juga
mempunyai instumen drum konvensional untuk proses rekaman.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas, fokus
kajian penelitian yaitu, untuk mengetahui apa saja yang melatarbelakangi
penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman, serta pengaplikasian
penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman. Group band yang
sudah menggunakan VSTi Superior Drummer di R-Studio adalah ROPE dan
INPOP. Oleh karena keterbatasan band di Sumedang yang menggunakan VSTi
Superior Drummer dalam proses rekaman lagu, maka kajian yang penulis lakukan
ini mengambil sampel kreator musik yang selalu menggunakan VSTi Supperior
Drummer dalam pembuatan karya. Dengan pembatasan tersebut diharapkan akan
lebih mempertajam penulisan dan dapat menghasilkan validitas data yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk melakukan
3
diangkat dalam judul skripsi: “Penggunaan VSTi Superior Dummer Pada
Proses Recording Di R-Studio Sumedang”. Dengan harapan hasil temuan
penelitian ini bisa berkontribusi bagi kreator musik, agar lebih mempermudah
dalam mengaransemen dan memetakan sistem teknologi. Selain itu, karya tulis ini
bisa menambah referensi hasanah pendidikan.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana penggunaan VSTi
Superior Drummer pada proses rekaman di R-Studio Sumedang? Berdasarkan
rumusan masalah tersebut telah diidentifikasi bahwa pada saat ini banyak terdapat
studio rekaman professional, namun studio rekaman tersebut tidak semuanya
memiliki fasilitas instrument drum konvensional.
Untuk mengatasi ketidaktersediaan instrumen drum atau memudahkan
pembuatan musik instumen drum tersebut, maka digunakanlah VSTi untuk proses
pembuatan musik. Salah satu VSTi yang digunakan oleh peneliti adalah VSTi
Superior Drummer. Dalam hal ini, VSTi tersebut hanya digunakan untuk
memproduksi audio drum. Hanya saja tidak semua kreator musik memahami cara
menggunakan VSTi tersebut pada proses aransemen dan rekaman sehingga
dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan VSTi Superior Drummer
agar dapat dipahami dan dimanfaatkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam
pembuatan musik.
Dari rumusan masalah tersebut di atas, secara operasional penelitian ini
diarahkan pengkajiannya melalui bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana tahapan penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman
di R-Studio Sumedang?
2. Bagaimana hasil auditif penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses
rekaman di R-Studio Sumedang?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, hasil penelitian ini untuk mengetahui perkembangan
Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk mengetahui tentang:
1. Tahapan penggunaan VSTi Superior Drummer bermanfaat dalam proses
rekaman di R-studio
2. Hasil auditif penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman di
R-studio
D. Manfaat dan Signifikansi Penulisan
Manfaat secara umum, penelitian dimaksudkan agar penneliti dan
masyarakat dapat mersakan manfaat dari perangkat multimedia dalam berkreasi
musik, khususnya penggunaan VSTi Superior Drummer.
Secara khusus manfaat yang diharapkan adalah:
1. Memberikan kesempatan pada kreator musik untuk berkreasi lebih baik dengan
penggunaan VSTi tersebut.
2. Menambah pengalaman akan bunyi karakter dari instrumen drum tanpa harus
disertai instrumen konvensional.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab di dalamnya memuat
beberapa bagian, di antaranya:
1. BAB I Pendahuluan
Memuat Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat
dan Signifikasi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II Kajian Teori
Memuat konsep, teori, penulisan terdahulu yang relevan, posisi teoritik
penulis yang berkenan dengan masalah yang diteliti, yaitu penggunaan VSTi
Superior Drummer.
3. BAB III Metode Penelitian
Membahas tentang Desain Penelitian, Partisipan dan tempat penelitian,
Pengumpulan data, dan Analisis data yang dilakukan peneliti.
4. BAB IV Temuan dan Pembahasan
Mengemukakan masalah-masalah hasil temuan, dan deskripsi tentang
penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses rekaman di R-Studio khususnya
5
5. BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Berisi Simpulan dari hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti di
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian
yang tersusun berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan, dengan
[image:9.595.168.463.263.551.2]langkah-langkah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan desain penelitian (Sumber: Puja Purnama Putra)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih untuk menggambarkan dan
menginterpretasikan fakta yang muncul dengan beragam karakternya, berkaitan
dengan penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses recording di R-Studio
Sumedang. Metode ini sesuai dengan pendapat para ahli yaitu sebagai berikut. Observasi Awal
1. Pemilihan Lokasi
2 Orientasi dengan subjek penelitian
Merumuskan Masalah
Mermuskan Asumsi Pelaksanaan Penelitian
1.Observasi lanjutan Wawancara
2.Pendokumentasian
3. Studi literatur
Analisis data
1. reduksi data
2.penyajian data
3. penarikan kesimpulan
22
Penelitian deskiptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. (Sukmadinata, 2007, hlm. 72).
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Sukmadinata di atas, maka
di dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dan menggambarkan
fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai penggunaan VSTi
Superior Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang.
B. Observasi Awal
Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu, pemilihan partisipan
dan tempat penelitian. Pemilihan partisipan yaitu berdasarkan kebutuhan yang
berhubungan dengan tujuan penelitian. Pemilihan partisipan berdasarkan
kemampuan personal tersebut untuk dapat mendukung penelitian penggunaan
VSTi. Partisipan yang terpilih dapat dikatakan ahli (expert) dalam bidangnya yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Beberapa partisipan expert dalam
penelitian ini, dijadikan narasumber dengan tujuan dapat melandasi penelitian
sebagai sumber informasi, baik secara teori maupun secara prakteknya. Pemilihan
partisipan dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih beberapa sound
engineer dan pemain drum yang tentu saja memiliki kemampuan musikalitas baik,
dalam teori maupun prakteknya secara individu ataupun kelompok, yaitu beberapa
sound enginer dan pemain drum di R-Studio Sumedang.
R-studio sebagai lokasi penelitian bertempat di Jalan Nalegong No. 4
Kabupaten Sumedang. Pemilik R-Studio ini yaitu Riki Oktavia. Lokasi penelitian
ini ditetapkan dengan berbagai alasan bahwa R-Studio ini merupakan studio
recording yang berkualitas di Sumedang, karena menggunakan alat-alat rekaman
yang berkualitas dan cukup lengkap untuk proses recording. Software musik yang
digunakan juga sangat lengkap.
R-studio merupakan studio recording yang sering dipercaya oleh musisi
Sumedang untuk proses rekaman musik. Selain itu, studio ini juga memiliki
sumber daya manusia yang ahli dalam bidang rekaman. Studio recording ini
lebih memudahkan mendapatkan informasi karena sudah cukup dekat dengan
pemilik dan anggota di dalamnya.
C. Observasi Lanjutan
Observasi lanjutan yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengumpulan data.
Pengumpulan data secara teknis dibagi menjadi dua karakteristik, yaitu:
pengumpulan data yang bersifat mengukur (tes) dan pengumpulan data dengan
sifat menghimpun (non tes). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, dan
lebih menitikberatkan pada analisis data yang diperoleh dari wawancara,
observasi dan studi literatur.
1. Wawancara
Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, peneliti melakukan proses
wawancara terhadap orang-orang yang kompeten dalam dunia musik, khususnya
orang yang menjadi pakar dalam bidang sound engineer yang sangat menguasai
dalam mengaplikasikannya.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan dua teknik wawancara, yaitu teknik
semiterstuktur dan terstuktur. Teknik wawancara semiterstuktur digunakan
peneliti pada waktu observasi awal, dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
lokasi dan kondisi R-Studio dan untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dengan cara meminta pendapat atau ide-ide dari pihak yang
diwawancarai. Kemudian, pada observasi inti peneliti menggunakan teknik
wawancara terstuktur di mana peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang ingin diperoleh.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada narasumber (informan)
kompeten di bidang sound engineer yang mampu mendukung penelitian ini. Dari
setiap pertanyaan yang diajukan, subjek diminta memberi penjelasan dan
mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dalam penggunaan VSTi Superior
Drummer. Wawancara penelitian ini dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap
muka secara individual atau berkelompok sehingga peneliti dapat memperoleh
24
Wawancara dilakukan kepada Riki Oktavia selaku pemilik dan sekaligus
sebagai sound engineer R-Studio dan juga pemain drum pada salah satu grup band
di daerah Sumedang, kemudian dilakukan wawancara untuk mendapatkan
informasi yang sangat akurat mengenai penggunaan VSTi Superrior Drummer
pada proses recording di R-Studio Sumedang.
2. Analisis Dokumenter
Analisis dokumenter dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dan juga
dapat dijadikan sebagai bukti data adanya penelitian, data dihimpun, lalu
kemudian dianalisis berupa dokumen tertulis, gambar maupun media data
dokumen elektronik (audio, audio visual). Dokumen-dokumen yang terhimpun
dan sudah teranalisis akan dipilih sesuai dengan fokus tujuan dan pokok masalah
penelitian membentuk suatu kajian yang sitematis. Dalam penelitian ini
contoh-contoh dokumen yang digunakan, antara lain:
1) Dokumen audio: data yang diperoleh pada saat sebuah wawancara dilakukan
dengan bentuk contoh rekaman sebuah lagu.
2) Dokumen visual: data yang diperoleh dari sebuah foto pada saat penelitian dan
percakapan wawancara dengan narasumber yang dapat mendukung penelitian,
dan berbagai foto penelitian.
3) Dokumen audio visual: data yang diperoleh berupa data rekaman visual
dengan audionya pada saat wawancara.
Dengan dokumentasi, segala tindakan dan reaksi subyek penelitian dapat
terekam, artinya peneliti dapat mengingat kembali apa yang terjadi pada subyek
pada saat penelitian berlangsung.
3. Studi Literatur
Studi literatur dalam penelitian ini bertujuan untuk memperinci data
dengan mencari dasar-dasar teori dalam sebuah karya tulis, buku, jurnal, atau pun
kutipan-kutipan dalam sebuah karya tulis yang dapat menjadi landasan dilakukan
penelitian, serta mampu memberikan pemahaman baru untuk memperinci pokok
permasalahan yang diteliti. Adapun yang menjadi sumber dari studi literarur ini,
di antaranya buku; The drum recording handbook (Bobby Owsinski & Dennis
Runstein, 2013), The MIDI Manual: A Practical Guide to MIDI in the Project
Studio (Taylor & Francis, 2012).
D. Analisis Data
Berbagai sumber keseluruhan data yang diperoleh dari teknik
pengumpulan data, kemudian diproses dan diolah dengan berbagai teknik
pengolahan data untuk mendapatkan kesimpulan atau pendeskripsian data.
Data deskriptif mengenai penggunaan VSTi yang diperoleh dari
pengelompokkan data, seperti data lisan dan tulisan pada saat wawancara, data
dari analisis dokumenter, dan data dengan kajian studi literatur. Data yang sudah
diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan pokok permasalahan
penelitian.
Tahap penganalisaan dilakukan setelah data-data yang terkumpul dari hasil
penelitian yang sudah disederhanakan. Kemudian disesuaikan dengan buku-buku
atau literatur serta hasil dokumentasi yang menunjang, sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan dari pokok permasalahan penelitian yang sedang
diteliti. Setelah data terkumpul, kemudian peneliti melakukan pengklasifikasian
Analisis data dalam penelitian kualiatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan, seperti yang diutarakan
oleh Nasution dalam Sugiyono (2007, hlm. 89) bahwa ‘Analisis telah dimulai
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian’. Untuk dapat menentukan
data akhir dari tahapan analisis data yang dilakukan, maka kegiatan verifikasi
sesuai dengan kategori-kategori data. Analisis data dilakukan melalui beberapa
tahap, yaitu:
1) Reduksi data
Kegiatan reduksi data merupakan langkah awal dari kegiatan menganalisis
data dari suatu kegiatan penelitian. Adapun kegiatan mereduksi data merupakan
kegiatan yang merangkum data dari berbagai aspek permasalahan yang diteliti.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memahami data
yang terkumpul dari kegiatan penelitian di lapangan. Setelah data yang diperoleh
26
subjek penelitian, yaitu penggunaan VSTi Superior Drummer pada proses
recording.
2) Display atau penyajian data
Langkah selanjutnya adalah penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi
data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan
mengacu kepada judul dan rumusan masalah mengenai penggunaan VSTi Superior
Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah peneliti dalam memahami data yang telah terkumpul dan
mengambil kesimpulan yang terkait dengan tema penelitian ini.
3) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data
Kegiatan menganalisis data untuk menarik satu kesimpulan merupakan
kegiatan inti dari pengolahan data-data hasil penelitian untuk memberikan
gambaran secara pasti mengenai masalah yang diteliti. Setelah menarik
kesimpulan, kegiatan berikutnya adalah meverifikasi data, yaitu suatu upaya
mempelajari dan memahami kembali data-data yang telah terkumpul dengan
meminta pertimbangan atau pendapat dari berbagai pihak yang relevan terhadap
penelitian yang sedang diteliti agar mendapatkan validitas yang tinggi.
E. Prosedur Penelitian
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian tentang penggunaan
VSTi Superior Drummer pada proses recording di R-Studio Sumedang yaitu
sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, langkah pertama yang dilakukan peneliti
adalah membuat sebuah rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah bagian
penting dari penelitian, rancangan ini mengarah pada pemilihan fokus
permasalahan dan subjek yang akan diteliti sesuai dengan masalah penelitian.
Untuk dapat memperoleh pengalaman langsung terhadap objek penelitian yang
disesuaikan pada rumusan masalah, maka peneliti melakukan suatu kegiatan
pendekatan awal dimana mencoba langsung praktik-praktik dasar terhadap objek
Agar proses penelitian dapat lebih terarah, maka tahap perencanaan ini
peneliti mempelajari serta menentukan sumber data, informasi yang sudah ada
sebelumnya dan berhubungan dengan rumusan masalah penelitian yang diajukan.
Tahap perencanaan ini berlangsung pada awal bulan Januari 2014 sampai dengan
September 2014. Pada tahap selanjutnya, peneliti menyusun rancangan penelitian.
Pada tahap ini peneliti membentuk aspek penting dalam penelitian,
aspek-aspek tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar,
memilih pendekatan, menentukan sumber data dengan menentukan instrumen
penelitian. Setelah peneliti menemukan fokus dan subjek penelitian yang sesuai
dengan rancangan penelitian, karena hal tersebut sangat berpengaruh ketika
peneliti memberikan penilaian terhadap hubungan antara keadaan, situasi, dan
variabel-variabel dasar yang melatarbelakangi penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti sudah mulai mengumpulkan data dan segala
informasi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah
mendapatkan sedikit gambaran tentang arah penelitian ini, maka berbagai sumber
data yang terhimpun akan dianalisis sesuai kebutuhan dengan cara penyusunan
pedoman wawancara dan observasi, pengumpulan dan pengolahan data yang
diperoleh dari analisis dokumenter baik audio, visual atau audio visual dan
pengolahan data dari studi literatur. Dokumentasi ini berfungsi untuk membantu
peneliti agar dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan penelitian, karena
peneliti memiliki berbagai keterbatasan dalam menangani penelitian ini.
Dokumentasi hasil wawancara dan peristiwa dapat memudahkan peneliti dalam
DAFTAR RUJUKAN
Owsinski, B. & Moody, D. (2008). The Drum Recording Handbook
Huber, D. M. & Runstein, R. E. (2013). Modern Recording Techniques.
Taylor & Francis. (2012). The MIDI Manual: A Practical Guide to MIDI in the
Project Studio.
Banoe, P (1984). Pengantar Pengetahuan Alat Musik.
Banoe, P. (2003). Teori dan Pengetahuan Umum Musik.
Prastowo, Andy. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sugiono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
http://rumahrekam.wordpress.com
http://www.essortment.com/all/historyofthed_rjgo.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/drumset
http://www.suaranada.wordpress.com
http://www.newmusik.net
http://java.sun.com/j2se/1.4.2/docs/guide/sound/programmer_guide/chapter1.html