• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kinerja Instruktur Klinik dengan Pencapaian Kompetensi Klinik Mahasiswa Keperawatan di Rumah Sakit di Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kinerja Instruktur Klinik dengan Pencapaian Kompetensi Klinik Mahasiswa Keperawatan di Rumah Sakit di Medan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai tenaga terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.Rumah sakit juga mempunyai fungsi sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan, dengan demikian rumah sakit juga merupakan organisasi yang unik dan sangat kompleks (Aditama,2007).Menurut WolperdanPena(1987),rumah sakit merupakan tempat pelayanan bagi orang sakit dan lahan praktek bagi mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan dan tenaga profesi lainnya.Rumah sakit juga memiliki tanggung jawab untuk menyediakan instruktur klinik yang berkualitas dengan keahlian dan pengetahuan yang diminta untuk melaksanakan instruksi dan evaluasi bagi para mahasiswa keperawatan(Baltimore,2004).

(2)

bekerjasama dengan instruktur klinik untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa serta memberikan hasil yang baik dalam program mahasiswa keperawatan.

Instruktur klinik adalah seseorang yang diangkat dan diberikan tugas oleh institusi pelayanan/pendidikan kesehatan guna memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran praktek klinik di rumah sakit (Pusdiknakes,2004). Sementara itu menurut Usher (1999), instruktur klinik diartikan sebagai praktisioner yang berpengalaman, yang mengajar, menginstruksikan, mensupervisi dan dijadikan sebagai model peran bagi mahasiswa. Sedangkan menurut Tanget al.(2005), instruktur klinik merupakan orang yang bertanggung jawab untuk memastikan mahasiswa mempelajari dan menerapkan teori, mendapatkan pengalaman, mempraktekkan tehnik-tehnik dan mengembangkan diri menjadi perawat yang terampil.

Instruktur klinikdalam menjalankan tugasnya mempunyai peran antara lain berkomunikasi dengan baik dengan mahasiswa,memberikan mahasiswa informasi tentang praktek keperawatan, sebagai model peran dan mengevaluasi kinerja mahasiswa keperawatan(Elcigil & Sari, 2008). Instruktur klinik juga mengembangkan gaya mengajar berdasarkan kebijaksanaan praktek, pengalaman, tingkat kenyamanan dan pelatihan-pelatihan yang mereka dapat.Menurut Cederbaum dan Klusarita(2009), instruktur klinik dalam pembelajaran klinik memberikan mahasiswa instruksi, panduan danmengadakan supervisi.

(3)

klinik. Dari hasil studi antara lain oleh Syafaruddin (2002),dalam penelitiannya itumenyimpulkan bahwa proses bimbingan di rumah sakit Dr.Muhammad Husein Palembang terdapat hambatan yaitu belum optimalnya instruktur klinik dalam melaksanakan bimbingan terhadap mahasiswa, selain itu belum memadainya perencanaan fasilitas khusus mahasiswa dalam melaksanakan praktek baik dirumah sakit maupun di akademik. Gambaran yang sejak dulu ada diIndonesia yaitu kurangnya koordinasi antara pihak akademi denganrumah sakit, dimulai dengan perbedaan SOP (standar operasional prosedur) antara yang diajarkan diakademi dengan kondisi nyata diklinik/dilahan praktek, hingga penerapan proses pembimbingan klinik yang tidak efektif.

(4)

Keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran klinik dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya pembimbing klinik,proses bimbingan klinik, metode yang digunakan dalam bimbingan, kelengkapan sarana dan terakhir kerjasama klien dan keluarga selama mahasiswa melaksanakan praktek klinik(Ekawati, 2008). Sejauh ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran klinik di Indonesia masih perlu mendapat perhatian khusus karena masih banyaknya permasalahan yang terjadi dilingkungan klinik terkait dengan kebijakan rumah sakit seperti penelitian Akhmad (2006) di salah satu rumah sakit umum Banjarmasin menyatakan bahwa pengelolaan ruang rawat inap kurang baik dalam pelaksanaan praktek mahasiswa sehingga mempengaruhi pencapaian kompetensi mahasiswa.

(5)

Kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dicapai,prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja (Martono,2009). Kinerja instruktur klinik yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan seperti mampu berkomunikasi dengan baik, memastikan mahasiswa mampu menerapkan teori, mempraktekkan tehnik dan memperoleh pengalaman, dan dapat mengevaluasi mahasiswa(Tang, 2005). Sementara itu berdasarkan hasil survei Purwondari dan Mulyono (2011), kualitas kinerja instruktur klinik di Indonesia dirasakan belum efektif disebabkan ketidakseragaman kualitas bimbingan klinik sehingga banyak keluhan yang diungkapkan secara formal maupun tidak formal baik oleh mahasiswa, instruktur klinik maupun institusi penyelenggara itu sendiri.

(6)

perlu melihat sejauh mana hubungan kinerja instruktur klinik dengan kompetensi klinik mahasiswa keperawatan.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah hubungan kinerja instruktur klinik dengan pencapaian kompetensi klinik mahasiswa keperawatan ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan kinerja instruktur klinik dengan pencapaian kompetensi klinik mahasiswa keperawatan.

1.3.2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi karakteristik kinerja instruktur klinik di RSUP H. Adam

Malik dan RSUD Dr. Pirngadi.

2. Mengidentifikasi kompetensi klinik mahasiswa keperawatan yang

melaksanakan Praktek Belajar Lapangan di RSUP H. Adam Malik dan RSUD

Dr. Pirngadi.

3. Mengetahui hubungan kinerja instruktur klinik dengan kompetensi klinik

(7)

1.4.Hipotesa Penelitian

Ada hubungan antara kinerja instrktur klinik dengan kompetensi klinik mahasiswa keperawatan di rumah sakit.

1.5.Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi praktek keperawatan

Memberikan informasi tentang hubungan kinerja instruktur klinik terhadap pencapaian kompetensi klinik mahasiswa keperawatan sehingga dapat menjadi dasar pihak rumah sakit untuk mengambil kebijakan dalam upaya menghadirkan instruktur klinik yang berkompeten.

1.5.2. Bagi penelitian keperawatan

Memberikan informasi tentang hubungan kinerja instruktur klinik terhadap pencapaian kompetensi klinik mahasiswa keperawatan sehingga berguna bagi para peneliti yang ingin meneliti faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kinerja instruktur klinik.

1.5.3. Bagi pendidikan keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis spasial kasus malaria di daerah yang terjadi KLB yaitu Desa Panusupan Kecamatan Rembang dan Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang bersifat mengelompok

Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang

Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberian pelatihan dan pendampingan pembuatan E-Learning bagi Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra

Objek apapun yang dapat masuk ke dalam bagian horisontal dalam, kerucut (conical) dan pertama dari permukaan pendekatan (approach) standar NPA yang digunakan, sebagaimana

Hasil percobaan ini membuktikan bahwa hibrida hasil persilangan antar klon- klon tahan seperti KW 162, KEE 2, dan KW 165 menghasilkan rerata skor kerusakan yang relatif

Sedikit data yang menguatkan keunggulan salah satu pendekatan psikoterapi dibandingkan yang lain dalam terapi gangguan mood masa anak-anak dan remaja.Tetapi,

Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa