• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kontrol Suhu pada Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler T0 562011048 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kontrol Suhu pada Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler T0 562011048 BAB II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini

akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu :

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Fathur Rohman,

2009). Dalam penelitian ini menggunakan sistem kontrol

berbasis mikrokontroler AT89C51 yang berguna untuk

mengatur pembalikan telur dan pengontrolan suhu. Di mana

digambarkan dalam penelitian ini bermanfaat untuk

meningkatkan produktifitas peternak serta lebih efisien

dibanding dengan penetasan secara tradisional.

Setelah membaca penelitian yang dilakukan (Fathur

Rohman, 2009), penulis tertarik untuk merancang sebuah

sistem pengontrol suhu inkubator penetasan telur ayam

dengan menggunakan mikrokontroler ATMega32. Dengan

memodifikasi sistem yang berbeda dan pengoperasian yang

sangat mudah untuk mengatur suhunya.

(2)

Dalam landasan teori ini penulis membagi menjadi

dua, perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak

(Software)

1.3 Perangkat Keras 1.3.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer

fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung

sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,

memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input

output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat

elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran

serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus

dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya

membaca dan menulis data. Mikrokontroler adalah sebuah

sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di

dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori

(sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya),

dan perlengkapan input output.

(3)

Gambar 2.1 PINOut ATMega32 Diskripsi PIN :

PIN KETERANGAN

1 s/d 8 Port B, merupakan Port I/O 8-bit dua

arah (bi-directional) dengan resistor

pull-up internal. Selain sebagai Port I/O 8-bit

Port B juga dapat difungsikan secara

individu sebagai berikut :

 PB7 : SCK (SPI Bus Serial

Clock)

 PB6 : MISO (SPI Bus Master

Input atau Slave Output)

(4)

Output atau Slave Input)

11 GND, Ground untuk catu daya digital.

12 XTAL2, merupakan output dari penguat

osilator pembalik.

13 XTAL1, merupakan input ke penguat

osilator pembalik. dan input ke terminal

(5)

14 s/d 21 Port D, merupakan Port I/O 8-bit dua

arah (bit-directional) dengan resistor

pull-up internal. Selain sebagai Port I/O

8-bit Port D juga dapat difungsikan

secara individu sebagai berikut :

 PD7 : OC2 (Output Compare

Timer atau Counter 2)

 PD6 : ICP1 (Timer atau Counter

1 Input Capture)

 PD5 : OCIA (Output Compare A Timer atau Counter 1)

 PD4 : OCIB (Output Compare B

Timer atau Counter 1)

 PD3 : INT1 (External Interrupt 1

arah (bi-directional) dengan resistor

pull-up internal. Selain sebagai Port I/O 8-bit

Port C juga dapat berfungsi secara

(6)

 PC7 : TOSC2 (Timer Oscillator

digunakan untuk masukan analog ADC

yang terhubung ke Port A.

31 GND, Ground untuk catu daya analog.

32 AREF, merupakan tegangan referensi

analog untuk ADC.

33 s/d 40 Port A, merupakan Port I/O 8-bit dua

arah (bi-directional) dengan resistor

pull-up internal. Selain Port I/O 8-bit Port A

juga dapat berfungsi sebagai masukan 8

(7)

1.3.3 Arsitektur ATMEGA32

Gambar 2.2 Blok Diagram ATmega32

Fitur :

1. 8 bit AVR berbasis RISC dengan performa

tinggi dan konsumsi daya rendah.

2. Kecepatan maksimal 16 MHz.

3. Memori :

 8 Kb Flash,

(8)

 512 byte EEPROM (electrically

erasable read only memory).

4. Timer/Counter :

 2 buah 8 bit/counter,  1 buat 16 bit/counter,

 4 kanal PWM.

5. 8 kanal 10/8 bit ADC.

6. Programable Serial USART.

7. Komparator Analog.

8. 6 pilihan sleep mode untuk penghematan

daya listrik.

9. 32 jalur I/O yang bisa diprogram.

1.3.4 SENSOR SUHU

Bambar 2.3 Sensor Suhu LM35

Sensor suhu adalah alat untuk mengukur atau

mendeteksi suhu pada ruangan inkubator penetasan telur

(9)

Sensor suhu yang digunakan dalam laporan proyek mata

kuliah pengembangan jaringan komputer ini adalah LM35,

dimana LM35 memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :

 Memiliki ketepatan 0,5° celcius

 Jangkauan maksimal suhu antara 55° sampai + 150°

Celsius

 Memiliki impedansi keluaran yang kecil 0,1 W untuk beban 1 mA

1.3.5 POTENSIO

Gambar 2.4 Potensiometer

Potensio adalah resistasi variabel atau resistor yang

bisa diatur nilai resistansinya, yang biasanya potensiometer

ini digunakan untuk mengatur volume pada peralatan audio

(10)

difungsikan untuk mengatur kecerahan/contras tulisan pada

LCD.

1.3.6 LCD (liquid crystal display) 2x16

Gambar 2.5 PINOut LCD 2x16

Pada sebuah LCD ( Liquid Crystal Display ), dapat

ditampilkan angka - angka,huruf-huruf, bahkan simbol

tertentu dalam proyek tugas akhir ini LCD ini berfungsi

untuk menampilkan suhu yang sudah diprogram oleh sistem

mikrokontroler. LCD mempunyai kegunaan yang lebih

dibandingkan dengan 7-segment LED ( Light Emitting

Diode ).

1.3.7 Saklar Push Button

Saklar Push Button di dalam sistem kontrol suhu ini

penulis menggunakan 5 saklar Puah Button,

(11)

 Saklar Push Button “OK” digunakan untuk konfigurasi suhu yang telah diatur.

 Saklar Push Button “Cancel” digunakan untuk

membatalkan konfigurasi suhu yang telah diatur.

 Saklar Push Button “UP” untuk mengatur

menaikkan suhu sebelum dikonfigurasi.

 Saklar Push Button “Down” digunakan untuk

mengatur menurunkan suhu sebelum dikonfirasi.

1.4 Perangkat Lunak 1.4.1 Avr – Osp II

AVR – OSP II adalah salah satu software yang digunakan untuk men-download program ke dalam IC

mikrokontroler. Persiapan pertama sebelum men-download

adalah menghubungkan downloader ATMega 32 dengan

PC USB port atau serial port, kemudian pilih Auto Detect

(12)

Gambar 2.6 Tampilan Avr – Osp II

1.4.2 Code Vision AVR

Code Vision AVR merupakan sebuah cross-compiler

C, Integrated Development Environtment (IDE), dan

Automatic Program Generator yang didesain untuk

mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. Code Vision AVR

dapat dijalankan pada sistem operasi Windows 95, 98, Me,

NT4, 2000, dan XP. Cross-compiler C mampu

menerjemahkan hampir semua perintah dari bahasa ANSI

C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari AVR, dengan

tambahan beberapa fitur untuk mengambil kelebihan

khusus dari arsitektur AVR dan kebutuhan pada sistem

(13)

Code Vision AVR menyediakan berbagai fasilitas yang

memudahkan pengguna. Salah satunya adalah Code Wizard AVR

yang memberikan kemudahan dalam melakukan konfigurasi

Gambar

Gambar 2.1 PINOut ATMega32
Gambar 2.2 Blok Diagram ATmega32
Gambar 2.4 Potensiometer
Gambar 2.5 PINOut LCD 2x16
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat kontrol suhu untuk penetas telur ayam berbahan dasar keramik sesuai dengan set point yang diinginkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah alat pengendali suhu air berbasis mikrokontroler yang keluaran suhunya dapat diatur oleh pengguna serta

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem

Penelusuran data yang telah dilakukan menyatakan bahwa responden merasa kesulitan untuk mengendalikan lampu karena peletakan saklar yang berjauhan di dalam

mengatur suhu dengan menekan button Up atau Down di sini penulis sudah meyetting suhu max 100° C , sebagai contoh atur kontrol suhu 39.0° C maka akan tampil perintah “Save New

Setelah melakukan pengujian terhadap alat pengatur suhu untuk penetasan telur ayam dan aplikasi yang dibuat pada tugas akhir ini, dapat diambil kesimpulan yaitu :Alat pengatur

Kemudian dalam penetasan telur ayam dibutuhkan perhatian khusus terutama pada suhu dan alat penetas telur ayam serta membutuhkan proses menetasnya telur ayam, Pada saat telur yang telah

Berdasarkan penjabaran tersebut maka penulis akan merancang “THERMOSTAT DIGITAL MENGGUNAKAN AVR ATMEGA8535 SEBAGAI PENGENDALI SUHU PADA ALAT PENETAS TELUR AYAM” yang dapat membantu