1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Tubuh manusia tanpa disadari akan membentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respon terhadap pengaruh dari luar tubuh berupa polusi lingkungan, sinar ultraviolet, asap rokok dan asap kendaraan. Senyawa radikal ini akan menyerang komponen penyusun organ tubuh manusia dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti katarak, kanker dan jantung. Oleh karena itu tubuh memerlukan suatu substansi penting yang berfungsi membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas yang terbentuk yaitu antioksidan. Antioksidan adalah zat yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga elektron yang tidak berpasangan pada radikal bebas mendapat pasangan elektron. Sistem antioksidan sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh manusia (Kosasih, 2004).
Radikal bebas selain terdapat diluar tubuh, radikal bebas juga terjadi dalam tubuh. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan berlangsung sepanjang hidup. Radikal bebas dalam jumlah kecil masih dapat ditolerin oleh tubuh, namun berbahaya apabila dalam jumlah yang berlebih. Inilah penyebab utama dari proses penuaan dan berbagai penyakit degeneratif (Silalahi, 2006).
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas. Antioksidan juga berguna untuk mencegah oksidasi
2
komponen makanan yang mengandung senyawa tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap) misalnya minyak dan lemak. Kombinasi beberapa jenis antioksidan memberikan perlindungan yang lebih baik (sinergisme) terhadap oksidasi dibanding dengan satu jenis antioksidan saja (Kumalaningsih, 2006).
Daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) termasuk suku Labiateae merupakan salah satu tanaman yang secara turun-temurun digunakan masyarakat Sumatera Utara sebagai menu sayuran sehari-hari bagi ibu-ibu yang baru melahirkan untuk memperlancar ASI. Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap daun bangun-bangun dan diketahui memiliki efek sebagai radioprotektif (Rao, dkk., 2006), melindungi kerusakan kromosom (Shyama, dkk., 2002) hepatoprotektor (Patel, 2011) antiinflamasi (Chang, dkk., 2007). Skrining fitokimia yang dilakukan oleh Santosa dan Hertiani (2005), menunjukkan bahwa pada ekstrak air daun bangun-bangun mengandung senyawa flavonoid, glikosida flavonol, polifenol dan minyak atsiri. Flavonoid umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida, gugusan gula yang terdiri dari satu atau lebih gugus hidroksil fenolik. Flavonoid terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada daun, buah, tepung sari dan akar. Golongan flavonoid diantaranya adalah flavon yang dapat bekerja sebagai diuretik dan antioksidan (Sirait, 2007).
Berdasarkan uraian diatas belum ada diteliti efek antioksidan ekstrak etanol daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) sehingga peneliti tertarik untuk meneliti aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun bangun-bangun
(Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) dengan menggunakan metode
penangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Sebagai baku pembanding digunakan vitamin C. Metode penangkapan radikal bebas DPPH ini
3
merupakan metode yang sering digunakan para peneliti untuk memperkirakan efisiensi zat-zat antioksidan.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. apakah ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki aktivitas antioksidan. b. apakah ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki aktivitas antioksidan
yang kuat berdasarkan nilai IC50. 1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah: a. ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki aktivitas antioksidan.
b. ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki aktivitas antioksidan yang kuat berdasarkan nilai IC50.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun bangun-bangun. b. menghitung nilai IC50 ekstrak etanol daun bangun-bangun.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi tentang aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun bangun-bangun.
4 1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel bebas Variabel terikat Parameter
Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian Ekstrak Etanol Daun
Bangun-bangun konsentrasi 125 µg/ml, 250 µg/ml
dan 500 µg/ml
Pengujian Antioksidan metode DPPH
Absorbansi Nilai IC50