• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

Yohana Makaborang

Universitas Kristen Satya Wacana

942016030@student.uksw.edu

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data ini dianalisis menggunakan teknik analisis Regresi sederhana menggunakan software SPSS versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada Pengaruh Signifikan antara kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru.

Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru

PENDAHULUAN

Pendidikan yang bermutu menurut E. Mulyasa (2009: 4-6) merupakan syarat untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Dengan berkembangnya pendidikan di sebuah negara secara otomatis akan memajukan IPTEK dari negara itu sendiri sehingga bisa di katakan peran pendidikan merupakan barometer kemajuan suatu negara. Dewasa ini perhatian pemerintah indonesia akan peran lembaga pendidikan merupakan perhatian utama mereka dimana dalam APBN negara kita bisa melihat besarnya dana-dana yang dialokasikan oleh pemerintah untuk bidang pendidikan. Terdapat banyak sekali

(2)

Sekolah adalah organisasi yang komplek dan unik, terdiri dari beberapa manusia dalam rangka mencapai visi dan misi, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Dalam pencapaian tujuan visi dan misi maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompetensi profesioal. Sumber daya manusia yang terlibat didalamnya terdiri dari kepala sekolah, guru , staf dan siswa.

Guru yang efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional (Marno, 2008:31). Dalam rangka menciptakan guru profesional yang berkinerja tinggi pada setiap lembaga pendidikan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 tentang menjadi pendidik profesional tersebut ditegaskan, ”Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, memiliki kesehatan baik secara rohani maupun jasmani dan juga berkemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya dibebani suatu tanggung jawab atas mutu pendidikan. Maka dari itu guru harus memiliki kinerja yang bermutu dan berani berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran. Hal ini menunjukan betapa pentingnya kinerja guru untuk kelangsungan pendidikan.

Kinerja merupakan sebuah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan padanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang dikatakan berkinerja baik bila mencapai standar yang dicapai. Kinerja guru adalah perilaku yang berdampak dari hasil pekerjaannya dalam menjalankan tugas (Yamin dan Maisah, 2010: 87). Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/ kriteria kompetisi yang harus dimiliki oleh setiap guru, berkaitan dengan kinerja guru wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan yang merencanakan, melaksanakan pembelajaean dan mengevaluasi atau menilau hasil belajar.

(3)

dan meningkatkan sikap yang peduli, disiplin, motivasi belajar yang terus menerus, menjadi teladan, bermoral sebagai landasan dalam bekerja. Jadi tingkat keberhasilan dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh seorang pemimpin.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan usaha-usaha kearah pencapaian beberapa tujuan kusus, (Steven Altman, 1985). Demikian halnya kepemimpinan memegang peranan sangat sentral dalam dinamika kehidupan organisasi. Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda (Soekarso, 2015:9).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang dapat mendorong sekolah mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran melalui berbagai kegiatan atau program yang sudah direncanakan dapat terlaksana. Maka pemimpin atau kepala

sekolah harus berkemampuan

memenajemen dan kepemimpinan yang tangguh sehingga diharapkan dapat mengambil keputusan secara bijak dan tepat, disamping memiliki sikap prakarsa yang tinggi dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Partisipasi pengikut akan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dan efisien dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya dimana menjalankan pekerjaan sesuai dengan tujuan dari visi yang sudah ditetapkan serta mampu mendorong pengikut mengembangkan prestasinya. Kepemimpinan kepala sekolah harus mampu memonitor membimbing pengikut dan memberikan umpan balik kepada pengikut sehingga dapan menjapai apa yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti akan menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menggunakan uji statistik

untuk mengetahui pengaruh

kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja guru.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data regresi linear. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

(4)

sekolah sebagai variabel independent (X), sedangkan kinerja guru sebagai variabel dependent (Y). Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22.0.

1. Data

No Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kinerja Guru

1 56 60

2 67 65

3 76 67

4 78 70

5 76 76

6 56 67

7 56 54

8 78 75

9 67 60

10 89 76

11 89 78

12 90 87

13 87 78

14 86 85

15 89 85

16 65 65

17 68 67

18 67 70

19 56 55

20 56 56

21 67 63

22 68 69

23 78 75

24 79 78

25 98 90

26 78 76

27 78 74

28 87 88

29 87 86

30 88 87

Analisis deskripsi

Statistics

Kepemimpinan Kinerjaguru

N Valid 30 30

Missing 11 11

Mean 75.33 72.73

Std. Error of Mean 2.244 1.904

Median 78.00 74.50

Mode 56a 67a

Std. Deviation 12.293 10.429

Variance 151.126 108.754

Range 42 36

Minimum 56 54

Maximum 98 90

Sum 2260 2182

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Hasil analisis deskriptif nilai pada

aspek kepemimpinan

maksimumnya 98 dan minimum 56, sedangkan pada aspek kinerja guru maksimumnya 90 dan minimumnya 54. Adapun nilai standar deviasi kepemimpinan lebih tinggi yaitu 12.293 dibandingkan dengan standar deviasi kinerja guru dengan nilai 10.429.

(5)

seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015: 203).

Berdasarkan hasil analisis:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

,954 ,960 2

Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa Cronbach's Alpha adalah 0,954 dengan n = 30 dan taraf signifikan 5% sehingga r tab = 0,367 yang berarti bahwa Alpha  r tab. Sehingga data ini reliabel.

Item-Total Statistics

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance

if Item

Deleted Corre

cted

Item-Total

Correl

ation Squar

ed

Multip

le

Correl

ation

Cronbac

h's

Alpha if

Item

Deleted

Kepemimpinan

72,7333 108,754 ,924 ,853

Kinerja_Guru

75,3333 151,126 ,924 ,853 .

Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa Corrected Item-Total Correlation item kepemimpinan dan kinerja guru bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid.

3. Uji Normalitas.

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis yang sesungguhnya. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas dengan

Kolmogorov-Smimov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 3,99198025

(6)

Most Extreme

Differences

Positive ,072

Negative -,068

Test Statistic ,072

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil analisis SPSS yang dapat kita lihat dalam tabel oputput dengan nilai Unstandardized Residual pada Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,200 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal.

4. Uji Reegresi Sederhana

Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y. Hasil analisis SPSS sebagai berikut.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,924a ,853 ,848 4,06264

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai korelasi/hubungan (R) sebesar 0,924 dan besarnya pengaruh variabel X terhadap Y yang disebut koefisien determinasi merupakan hasil kuadrat dari R. Dari tabel output tersebut nilai koefisien

determinasi (R2) adalah 0,853. Yang bearti bahwa pengaruh X terhadap Y adalah 85,3%.

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1Regression

2691,725 1 2691,725 163,085 ,000b

Residual 462,141 28 16,505

Total 3153,867 29

a. Dependent Variable: Kinerja_Guru

b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan

Tabel diatas menjelaskan pengaruh signifikan dari variabel X terhadap Y. Dari tabel output terlihat bahwa nilai F hitung = 163,085 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0.05, maka model regresi ini

dapat digunakan untuk

memperediksi variabel partisipasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coefficie

nts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 13,695 4,682 2,925 ,007

Kepemimpi

nan ,784 ,061 ,924 12,770 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja_Guru

(7)

Y a bX 13,695 + 0, 784X . Yang bearti bahwa

 Konstanta 13,695 menyatakan jika tidak ada nilai kepemimpinan kepala sekolah, maka nilai partisipasi sebesar 13,695

 Koefisien regresi X sebesar 0, 784 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai kepemimpinan kepala sekolah, maka nilai partisipasi akan bertambah sebesar 0, 784.

Selain menggambarkan persamaan regresi, output ini juga menampilkan nilai signifikan dan nilai t untuk mengetahui apakah ada pengaruh nyata (signifikan) variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap variabel kinerja guru (Y).

Hipotesis

 Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata dari variabel X terhadap Y  H1 : Ada pengaruh yang nyata dari

variabel X terhadap Y

Nilai t hitung pada tabel output diatas adalah sebesar 12,770 dan nilai signifikan 0,000. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05

menunjukkan bahwa variabel

kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan. Maka Ho ditolak dan H1 diterima.

KESIMPULAN

Hasil uji statistik pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menggunakan SPSS menunjukkan bahwa Ada Pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru yang berarti jika kepemimpinan kepala sekolah lebih baik maka kinerja guru akan meningkat.

SARAN

Peneliti dalam menggunakan data kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebaiknya digunakan data sebenarnya atau penelitian langsung kelapangan agar bisa menemukan hasil yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Altman, Steven, 1985, Organizational Behavior: Theory and Practice, Florida: Academic Press.

Marno, 2008. Strategi dan Metode Pengajaran, Jakarta, Ar-Ruzz Media.

Mulyasa, H. E. 2009. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, H. E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(8)

Soekarso, Putong Iskandar. 2015. Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis.

https://books.google.com/books?isbn Sugiono. 2015. Metode Penelitian

Manajemen. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 Wahyudi. 2009. Kepemimpinan kepala

sekolah dalam organisasi

pembelajar. Bandung: Alfa Beta. Yamin, dkk. 2010. Standarisasi Kinerja

Gambar

Tabel  diatas  menjelaskan  pengaruh

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Kepribadian Tipe D pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya. Dengan metode deskriptif dan

Tesis utamanya adalah analisa tindakan ( operari ) manusia yang konkret yang menyatakan sifatnya secara penuh sebagai subjektivitas pribadi yang unik dan tidak dapat

Hasil perhitungan neraca air bulanan pada lokasi penelitian yang mewakili gambaran ketersediaan air di Desa Pungka, terlihat bahwa total hujan selama setahun sebesar 633,5

Skor 4, rendahkan lutut kaki kanan/kiri, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri/kanan diluncurkan lurus jauh ke belakang, pada saat kaki kanan/kiri

Salah satu model pembelajaran yang dilakukan di Jepang yaitu dialog mendalam dan kegiatan kelompok (DMKK) Dialog mendalam pada DMKK dilaksanakan dengan guru mengajukan

Penyiapan tenaga kerja terdidik yang diharapkan nantinya setelah lulus dapat bekerja dengan baik apabila mahasiswa tersebut bekerja pada perusahaan yang

Butil Akrilat merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan polimer, dan butil akrilat telah banyak digunakan secara luas pada industri sebagai

begitu juga sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang maka penyesuaian diri siswa juga kurang. Adapun sumbangan efektif dari variabel motivasi