• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Barang Bekas (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Barang Bekas (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Penjualan Barang Bekas Kebutuhan Kos Berbasis

Website

Latar Belakang

Setiap tahun, kota Yogyakarta selalu meluluskan hingga ribuan mahasiswa dari berbagai wilayah diseluruh Indonesia dan sebagian besar dari lulusan mahasiswa atau bisa disebut sarjana, memilih untuk kembali ke daerah asalnya. Itu artinya para sarjana harus meninggalkan tempat tinggal mereka yang berada di Yogjakarta. sebagian besar para sarjana semasa studinya memilih kos sebagai tempat tinggalnya. Sebelum mereka kembali kedaerah asalnya masing-masing, para sarjana merasa bingung dengan apa yang akan dilakukan dengan barang-barang kos yang sudah tidak terpakai. Disatu sisi, kota Yogyakata setiap tahun juga menerima banyak mahasiswa baru dari berbagai luar daerah. Mereka para mahasiswa baru yang juga berasal dari luar daerah, sebagian besar juga memilih kos sebagai tempat tinggalnya. Para mahasiswa baru tersebut tentu perlu memenuhi kebutuhan perabotan kos mereka masing-masing. Dari hal tersebut diadakan sebuah penelitian yang telah diikuti oleh sebanyak 21partisipan. Hasil dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 81% sarjana lebih memilih untuk menjual barang-barang yang mereka yang sudah tidak terpakai sebelum mereka kembali kedaerah asalnya. Sebanyak 39% sisanya ada yang dibawa pulang dan ada yang dibiarkan menjadi barang rongsokan ditempat kos mereka. Namun yang menjadi sebuah fenomena disini ialah 90% mahasiswa baru kurang mengetahui informasi tentang banyaknya barang-barang kos bekas yang dijual oleh sarjana dan masih layak pakai dengan harga yang ekonomis, sehingga para mahasiswa baru memilih untuk membeli barang kos yang baru dengan harga yang cukup tinggi.

Memang sekarang ini sudah ada tempat bagi para sarjana untuk menjual barang-barang kos bekas mereka yang disebut dengan Marketplace. Marketplace secara bahasa berarti “pasar” di Internet. Sebagaimana pasar pada umumnya , pasar yang satu ini juga merupakan tempat jual beli barang sehingga di wilayah ini merupakan satu wilayah sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Tiga marketplace yang paling sering digunakan orang indonesia untuk menjual dan membeli barang bekas adalah OLX, KASKUS, dan Forum Jual beli di Facebook. Namun ketiga marketplace ini mempunyai beberapa kekurangan sehingga jarang dipergunakan oleh mereka yang ingin membeli dan menjual barang-barang bekas kamar kos. Berdasarkan hasil observasi wawancara dengan beberapa mahasiswa, beberapa kekurangan marketplace tersebut antara lain :

1. Jenis barang-barang yang diperjual belikan di marketplace OLX, FJB, dan KASKUS jenisnya terlalu banyak, sehingga calon pembeli merasa enggan dahulu untuk mencari barang yang dinginkan.

(2)

3. Pembeli dan penjual yang kebanyakan mahasiswa lebih memilih cara pembayaran COD. Selain karena perabotan kosan yang rata-rata besar dan sulit dikirim, pembayaran secara COD juga dirasa lebih aman dan nyaman bagi mereka.

4. Marketplace seperti FJB (forum jual beli) tidak ada rate rekomendasi tentang pembeli yang jujur.

5. FJB dan KASKUS merupakan sebuah marketplace berbasis komunitas. kebijakan yang dibuat pada setiap forum terkadang juga berbeda-beda tergantung pengelola group atau forum tersebut.

6. Pada FJB dan kaskus pencatatan pesanan dilakukan secara manual oleh penjualnya bukan sistem sehingga mudah terjadi kesalahan.

7. FJB dan KASKUS tidak ada kolom pencarian untuk mencari barang-barang bekas yang diinginkan. Postingan tentang penjualan barang akan selalu tenggelam oleh postingan yang baru sehingga menyulitkan pembeli maupun penjual untuk mencari dan memasarkan barang.

Dari permasalahan dan kelemaan-kelemahan terhadap sistem marketplace yang sudah ada, maka dibuatlah sebuah marketplace lagi yang khusus menjual barang-barang bekas isi kamar kos dengan memiliki kelebihan yang dapat menanggulangi beberapa kekurangan marketplace tersebut. Salah satunya ialah memudahkan bagi calon pembeli untuk mencari dan mendapatkan kebutuhan barang kos yang dibutuhkan dengan relatif lebih cepat serta lebih terpercaya.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mahasiswa yang sudah lulus dapat menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai kepada yang membutuhkannya dengan praktis dan terpercaya?

2. Bagaimana mahasiswa baru dapat memenuhi kebutuhan kos mereka dengan harga yang ekonomis?

3. Bagaimana menghubungkan antara mahasiswa yang sudah lulus dengan mahasiswa baru supaya dapat melakukan transaksi jual-beli barang kos?

Batasan masalah

1. Sasaran utama pengguna sistem informasi yang akan dibuat adalah mahasiswa yang sudah lulus dengan mahasiswa baru yang tinggal dikos daerah Yogyakarta dan sekitarnya. 2. Barang-barang hanya mencangkup perabotan bekas isi kamar kos.

3. Sistem Informasi berbasis website.

Usulan

Marketplace yang akan dibuat ini mempunyai beberapa keunggulan :

1. Barang yang diperjual-belikan lebih spesifik hanya berisi perabotan kamar kos. hal ini sangat membantu penggunanya yang memang hanya mencari dan menjual barang bekas kamar kos saja.

(3)

3. Perabotan umum yang dibutuhkan anak kos. seperti kasur, lemari, meja, komputer, dan magic com dijadikan sub kategori sendiri. Pembagian sub kategori seperti ini tidak ditemukan di marketplace lain. Sub kategori ini sangat membantu pengguna dalam mencari dan membandingkan barang yang dinginkan.

4. Postingan jualan tidak hilang tenggelam seperti pada marketplace FJB maupun KASKUS.

8. Terdapat rate rekomendasi tentang penjual yang jujur dan kolom testimoni.

9. Terdapat kolom diskusi produk yang dapat digunakan pembeli untuk berkomunikasi dengan penjual.

Langkah Penyelesaian

Adapun langkah yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. melakukan analisis kebutuhan sistem informasi.

2. merancang user interface.

3. merancang sisterm.

4. implementasi.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini mencatat proses transaksi penjualan barang jadi hasil. perbaikan dan

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa masalah-masalah yang terjadi di dalam sistem perusahaan, yakni: kurang akuratnya data persediaan barang, lambatnya pengolahan data penjualan,

Apabila ada bahan baku baru yang masuk maka bagian gudang akan menambah data daftar barang tersebut beserta detil dari barang tersebut, untuk proses input jumlah stok barang

2.1 Transaksi Penjualan Pegawai Barang Penjualan Konsumen Toko Surya 2.2 Nota Penjualan Pegawai Toko Surya 2.3 Laporan Penjualan Pemimpin Toko Surya 2.4 Laporan Stok Barang

Bagi sebuah gerai ponsel penyedia kebutuhan telekomunikasi, dengan banyaknya produk dan jenis barang yang dijual, maka akan semakin banyak juga waktu yang digunakan untuk

dengan karyawan yang minimalis ini, pabrik roti memiliki kendala dalam proses transaksi ketika permintaan konsumen sedang banyak-banyaknya, kesulitan dalam pengecekan barang

Pengolahan data secara terkomputerisasi juga mampu membantu dalam mengontrol penyetokan barang, mengontrol kadaluarsa barang, mengetahui barang apa yang paling banyak

Menurut jurnal Fitriyana & Sucipto, 2020 Agar pelaku bisnis dapat dengan cepat memasarkan barang atau jasanya kepada masyarakat dan membantu pelanggan dalam mendapatkan informasi yang