MAKALAH
ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU SMA KELAS XI
“
Materi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem
Gerak dan Sistem Sirkulasi
”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta yang di ampuh oleh Bapak Dr. Abdul Kadir Rahardjanto, M.Si
Disusun Oleh :
Dwi Andriyani (201410070311024) Aulia Ofi Nila Sari (201410070311034) Desi Anggraini (201410070311038)
Biologi 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah mencurahkan nikmat iman dan kesehatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu. Shalawat serta salam tak lupa penyusun limpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad saw yang telah berjuang membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusun dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekutangan. Oleh karena itu, penyusun menerima setiap masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.
Malang, 8 April 2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan mengajar di sekolah. Buku teks merupakan salah satu bentuk bahan ajar penting yang dibutuhkan siswa dalam memahami ilmu pengetahuan tanpa terkecuali biologi. Sampai saat ini buku teks masih merupakan sumber informasi utama di dalam proses pembelajaran baik bagi guru maupun siswa.
Menurut Ye & Cobern (2013) di seluruh dunia guru sering menggunakan buku teks sebagai kurikulum pokok dan sumber pelajaran. Buku pelajaran biologi SMA telah memainkan peranan penting dalam pendidikan sains karena sebagian besar siswa menggunakan buku teks yang merupakan komponen utama dari kurikulum.
Kesusaian SKL, KD, dan kebenaran konsep materi yang terdapat pada buku sebagai salah satu sumber belajar harus benar-benar tepat dan sesuai, sehingga perlu
adanya analisis buku teks. Oleh karena itu dalam makalah ini membahas mengenai analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI KTSP 2006 karya Pratiwi dkk dan buku BSE 2009 karya Suwarno BAB Sistem Gerak dan Sistem Sirkulasi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kurikulum.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dalam kasat mata atau secara nyata. Gerak pada manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam system gerak (Aryulina, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI ?
2. Bagaimana kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI? 3. Adakah kesalahan atau miskonsepsi yang terdapat pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI.
2. Mengetahui kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI. 3. Mencari dan mengetahui kesalahan atau miskonsepsi pada Buku Biologi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hasil Analisis Kesesuaian Silabus dengan Materi pada Buku Biologi 2.1.1 Identitas buku 1
Judul buku : Biologi untuk SMA Kelas XI
Penulis : Pratiwi, Sri Masyati, Srikini, Suharno, Bambang S. Kelas /Semester : XI / 1
Tahun : 2007
Kurikulum : KTSP
Penerbit : Erlangga Materi Pembelajaran : 1. Sistem Gerak 2. Sistem Sirkulasi
2.1.1.1Kesesuaian Silabus Pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada KTSP 2006 terdapat standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak pada manusia (Sesuai: hal 61-64).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai persendian (Sesuai: hal 59).
3. Menggambarkan struktur persendian (Sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat (Sesuai: hal 58).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (Sesuai: hal 55).
6. Memahami struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia (Sesuai: hal 66-71)
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas XI BAB Sistem Gerak tersebut telah memenuhi SK atau telah sesuai semuanya.
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok 3.1 halaman 69, siswa diminta untuk melakukan observasi ke rumah sakit atau dokter ahli tulang dan mendapatkan informasi mengenai pengobatan patah tulang.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus, namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang terlampir pada buku:
2.1.1.2Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 84). 3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 89-90).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai: hal 87-89).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal 91).
6. Memahami sistem limfe (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara rinci).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara rinci).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia (Sesuai: hal 92).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrata (Sesuai: hal 93-95).
10.Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
(Sesuai: hal 95-100).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah sesuai kecuali pada poin ke enam dan ke tujuh. Terdapat ketidak sesuaian antara materi yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam tidak dijelaskan tentang sistem limfe, sedangkan pada poin tujuh juga tidak dijelaskan mengenai hubungan antara sistem peredaran darah dengan sistem limfatik. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang, Contoh keterampilan siswa
Pada tugas individu 4.7 halaman 92, siswa diminta untuk ke rumah sakit mencari informasi dan mencatat contoh penggunaan hasil teknologi dalam membantu gangguan sistem peredaran darah.
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang terlampir pada buku:
2.1.2 Identitas Buku 2
Judul buku : Biologi SMA Kelas XI
Penulis : Suwarno
Kelas /Semester : XI / 1
Tahun : 2009
Kurikulum : KTSP
Penerbit : Kemendiknas Materi Pembelajaran : 1. Sistem Gerak 2. Sistem Sirkulasi
2.1.2.1Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak pada manusia (sesuai: hal 52-54).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai persendian (sesuai: hal 57).
3. Menggambarkan struktur persendian (sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat (sesuai: hal 59).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (sesuai: hal 56).
7. Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia (sesuai: hal 60-63)
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah sesuai kecuali pada poin ke enam. Terdapat ketidak sesuaian antara materi yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam hanya dijelaskan bagian fungsi ototnya saja, namun tidak dijelaskan tentang bagaimana gambar struktur otot. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang,
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok fortofolio halaman 66, siswa diminta untuk pergi ke rumah sakit tulang atau orthopedic, temukan suatu kasus penyakit tulang, tanyakan ke dokter mengenai kasus tersebut dan membuat analisisnya.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus, namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang terlampir pada buku:
2.1.2.2Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
1. Memahami tujuan antara berbagai komponen darah dan fungsinya (Sesuai: hal 75-77).
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 78). 3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 81).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai: hal 82).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal 83).
6. Memahami sistem limfe (Sesuai: hal 83).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia (Sesuai: hal 84-86).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrate (Sesuai: hal 69-71)
10.Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata (Sesuai: hal 72-74).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah sesuai kecuali pada poin ke tujuh. Terdapat ketidak sesuaian antara materi yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin tujuh tidak dijelaskan tentang hubungan antara sistem peredaran darah dengan sistem limfatik. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang.
2.2 Hasil Analisis Kedalaman Materi Pada Buku Biologi 2.2.1 Kedalaman Materi Pada Buku Ajar Biologi Erlangga
1. Peta konsep
dapat mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dari buku tersebut dan tujuannnya jelas. Berikut peta konsep yang tercantum pada buku:
Berdasarkan analisis mengenai kesesuaian dan kedalaman materi pada buku Ajar Biologi untuk SMA Kelas XI yang telah dicocokkan dengan silabus kurikulum 2006, pada materi BAB 3 Sistem Gerak Manusia sudah sesuai dengan indikator dan tujuan yang terdapat di dalam silabus KTSP 2006.
Namun pada buku ini terdapat materi yang belum sesuai dengan indikator pada silabus kurikulum 2006 yaitu indikator tentang Menjelaskan sistem limfe dan Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik karena dalam buku ini tindak menjelaskan sistem limfatik. Berikut adalah tambahan tentang materi penjelasan sistem limfe dan deskripsi hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik:
Penjelasan Sistem Limfe
Getah bening atau limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari kapiler dan dialirkan oleh pembuluh limfa. Pembuluh limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru dan lengan kanan akan bersatu menjadi pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dexter). Adapun pembuluh limfa yang berasal dari bagian lainnya akan bersatu
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Pembuluh darah memiliki dinding tebal tanpa kebocoran, tapi itu tidak benar. Pembuluh darah dapat bocor sama seperti pipa lainnya. Sistem limfatik memastikan darah yang bocor kembali kembali ke aliran darah. Ketika sejumlah kecil kebocoran cairan keluar dari pembuluh darah, ia mengumpulkan dalam ruang antara sel-sel dan jaringan. Beberapa cairan kembali ke sistem kardiovaskular, dan sisanya dikumpulkan oleh pembuluh getah bening dari sistem limfatik. Cairan yang terkumpul dalam pembuluh getah bening yang disebut getah bening. Sistem limfatik kemudian mengembalikan getah bening ke
sistem kardiovaskular (Hanum,2009).
2.2.2 Kedalaman Materi Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) 1. Peta konsep rangka dan skeleton
2. Struktur otot
Adapun pada point 6 seharusnya dalam buku dijabarkan mengenai struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak manusia, namun yang tertera pada buku hanya ada fungsi otot saja sedangkan struktur ototnya tidak ada. Pada bab otot hanya menjelaskan tentang macam-macam otot, fungsi otot, karakteristik otot, dan jenis gerak otot. Berikut adalah gambar struktur otot yang seharusnya dicantumkan dalam materi pada BSE.
Sumber : www. Kawasan-pelajar.blogger.com 3. Mekanisme kerja otot (hal 58)
Sumber : Pratiwi, 2006
4. Peta konsep sirkulasi darah
5. Hubungan sistem preredaran darah dengan sistem limfatik
Adapun pada point 7 mengenai mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik tidak dicantumkan ke dalam buku tersebut. Berikut adalah tambahan tentang materi deskripsi hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik:
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
2.3 Kesalahan atau Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi. 2.3.1 Miskonsepsi dalam Buku Erlangga Karya Pratiwi
2.3.1.1Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
1. Pada sub bab mekanisme gerak otot halaman 69, terdapat konsep
“Pada bagian ujung miosin nantinya akan mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP”
Berikut pembenaran :
ATP tidak dihidrolisis pada ujung miosin. Di awal kontraksi, ATP berikatan dengan kepala miosin di sisi enzim yang menghidrolisis, yaitu ATPase. Sehingga lebih tepat apabila dikatakan bahwa yang menghidrolisis ATP adalah ATPase. Selain itu ATP tidak hanya di hidrolisis menjadi ADP saja. Namun ATPase juga akan
memecah ATP menjadi ADP, fosfat anorganik dan energi yang selanjutnya akan mengaktivasi kepala miosin untuk siap mengikat
aktin (Sloane, 2003).
2. Pada sub bab Otot halaman 66 terdapat konsep “Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kotraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
Berikut pembenaran :
Sebaiknya kata otot memendek diubah menjadi pemendekan filamen aktin dan miosin sehingga menyebabkan terjadinya kontraksi
otot, karena ketika otot berkontraksi terjadi sliding antara filamen aktin dan miosin yang membutuhkan ATP sehingga terjadilah gerakan otot, jadi yang memendek atau memanjang bukanlah otot melainkan filamen aktin dan miosin yang menyusun mikrofibril.
2.3.1.2Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1. Pada sub bab Komponen Sistem Peredaran Darah materi Pembentukan Eritrosit halaman 82-83 terdapat konsep “Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada beberapa minggu pertama kehidupan embrio di dalam kandungan, eritrosit dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian pembentukan eritrosit terjadi di hati, limfa, dan kelenjar limfa. Sesudah bayi lahir , eritrosit dibentuk oleh sumsum tulang. Produksi eritrosit distimulasi oleh hormon eritropoietin. Kira-kira di usia 20 tahun sumsum bagian proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan eritrosit lagi. Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan dalam sumsum tulang
membranosa (tulang belakang, dada, rusuk, dan panggul). Dengan meningkatnya usia, sumsum tulang menjadi kurang produktif.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas atau sel batang mieloid yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah (bersifat pluripotent). Sel ini terdapat di sumsum tulang dan akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, dan megakariosit (pembentuk keping darah). Eritrosit yang terbentuk akan keluar dan menembus membran (kemampuan ini disebut diapedesis) dan memasuki kapiler darah. Selain membentuk eritrosit, hemositoblas, juga membentuk sel plasma, limfosit b, limfosit t, monosit dan fagosit-fagosit lain.
Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama raa-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh sel-sel retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam darah untuk kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati.
Hemoglobin diubah pigmen empedu (bilirubin) dan disekresi oleh hati
ke dalam empedu”
(3) Berikut pembenaran :
Sel pembentuk semua sel darah disebut PHSC (Pluripotent Hematopoietic Stem Cell) atau disebut juga sebagai sel induk. Eritrosit, leukosit dan trombosit berasal dari sel PHSC. Pembentukan
sel darah merah memiliki beberapa tahapan yaitu Proerythoblast
(calon darah merah) → Basophilerythroblast → Polychromatophilerythroblast → Orthrocromaticerythroblast → Reticulocyte → Erithrocytes. Pada tahan Reticulocyte; calon sel darah
(Gambar Proses Pementukan Sel Darah Merah)
2.3.2 Miskonsepsi dalam BSE Karya Suwarno 2.3.2.1Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
Pada materi sistem gerak dalam BSE tidak terdapat miskonsepsi atau kesalahan konsep.
2.3.2.2Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1. Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena), antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat katup valvula bikuspidalis pada fetus”
Berikut pembenarannya :
antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Sedangkan pemisah antara atrium kanan dengan atrium kiri disebut septum intratrial (Sloane, 2003).
2. Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Ventrikel mempunyai otot lebih tebal daripada atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan. Ini disebabkan ventrikel berfungsi memompakan darah keluar jantung, antara ventrikel kanan dan kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.”
Berikut pembenarannya :
Dikatakan bahwa katup valvula trikuspidalis merupakan katup pemisah antar ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Padahal
seharusnya katup valvula trikuspidalis merupakan katup pemisah antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Sedangkan pemisah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI dengan menggunakan kurikulum KTSP karya Pratiwi dan BSE karya Suwarno terdapat tujuan pembelajaran yang belum terpenuhi di dalam masing-masing buku. Untuk kedalaman materinya dalam segi peta konsep pada kedua buku telah terjabarkan secara lengkap, namun ada beberapa bagian pada materi yang masih kurang lengkap. Untuk miskonsepsi materi, pada setiap bab nya masih terdapat miskonsepsi yang perlu diperhatikan karena dapt mengubah arti dari materi tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mempelajari suatu bab hendaknya guru maupun siswa tidak menggunakan satu buku referensi pelajaran saja, semakin banyak referensi
DAFTAR ISI
Pratiwi., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Suwarno. 2006. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional