LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM INFORMASI LAPORAN CAPAIAN KINERJA HARIAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun oleh :
MUHAMMAD KHAERUL ANAM
24010312140028
JURUSAN ILMU KOMPUTER/ INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PKL dengan judul:
“Sistem Informasi Laporan Capaian Kinerja Harian Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah”
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Khaerul Anam NIM : 24010312140028
Jurusan : Ilmu Komputer/ Informatika Fakultas : Sains dan Matematika
Telah diseminarkan pada seminar Laporan PKL pada tanggal 18 Juni 2015 dan dinyatakan lulus pada tanggal 22 Juni 2015
Semarang, 22 Juni 2015 Mengetahui, Menyetujui,
a.n. Koordinator PKL Sekretaris Jurusan
Ragil Saputra, S.Si, M.Cs NIP. 198010212005011003
Dosen Pembimbing
Sukmawati Nur Endah, S.Si, M.Kom NIP. 197805022005012002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komputer/Informatika FSM UNDIP
iii
ABSTRAK
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah bertugas untuk perumusan dan penetapan kebijakan teknis beragama di masyarakat. Dalam instansi tersebut, pelaporan kinerja harian dari tiap pegawai masih berbentuk konvensional. Bentuk laporan yang belum terkomputerisasi seperti ini, bisa menimbulkan redudansi dan kehilangan data. Untuk itu, perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang berfungsi untuk mewadahi laporan pegawai yang masuk serta menyampaikannya kepada atasan melalui format dan dokumentasi penulisan yang baku. Sistem Informasi Laporan Kinerja Harian ini dirancang dengan metode pengembangan Waterfall Model berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan sistem manajemen basis data MySQL. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode black box, sistem informasi ini telah memenuhi kebutuhan fungsional. Sistem Informasi Laporan Kinerja Harian diharapkan dapat mengawasi perkerjaan yang dilakukan oleh seluruh pegawai secara terus menerus tiap harinya, dengan tujuan untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi di Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah.
iv
ABSTRACT
Ministry of Religious Affairs Regional Office in Central Java Province in charge of technical policy formulation and determination of religion in society. In these agencies, reporting daily performance of each employee is still the conventional form. Form of a report which is not computerized like this, it could lead to redundancies and loss of data. For that, it needs to be designed and built a system that serves to accommodate employees who report incoming and present it to the boss through the format of the standardized writing and documentation. Daily Performance Report Information System is designed with a model-based development methods Waterfall web using PHP programming language and MySQL database management system. Based on the results of tests performed by black box method, system information has met the functional requirements. Daily Performance Report Information System is expected to oversee the job done by all employees continuously every day, with the aim of improving the ease and efficiency in the Ministry of Religious Affairs Regional Office in Central Java.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang berjudul “Sistem Informasi Laporan Capaian Kinerja Harian Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah”.
Dalam penyusunan laporan ini tentulah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Nurdin Bahtiar, S.Si, MT selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer/ Informatika yang membantu dalam proses perijinan PKL di Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah
2. Khadijah, S.Kom, MCs. selaku Koordinator PKL yang membantu dalam proses perijinan PKL di Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah. 3. Sukmawati Nur Endah, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dalam proses perijinan dan bimbingan hingga terselesaikannya laporan PKL ini.
4. Pihak subbagian Informasi dan Humas Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan PKL, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi ataupun dalam penyajiannya, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada penulisan ilmiah yang akan datang.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.
Semarang, 11 Juni 2015 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II TINJAUAN INSTANSI ... 5
2.1Profil Instansi ... 5
2.2Visi ... 6
2.3Misi ... 6
2.4Struktur Instansi ... 6
BAB III DASAR TEORI ... 8
3.1 Pengertian Sistem Berbasis Web ... 8
3.2 Model Proses Perangkat Lunak ... 8
3.3 Basis Data ... 11
3.4 MySQL ... 11
3.5 Pemodelan Analisis ... 12
3.5.1 Pemodelan Data ... 12
3.5.2 Pemodelan Fungsional ... 14
3.6 PHP ... 16
3.7 Cascading Style Sheet ... 17
3.8 Javascript ... 17
vii
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 19
4.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak ... 19
4.1.1 Deskripsi Umum ... 19
4.1.2 Flowmap SI-LCKH ... 19
4.1.3 Karakteristik Pengguna ... 20
4.1.4 Kebutuhan Fungsional ... 21
4.1.5 Kebutuhan Non-Fungsional ... 22
4.1.5.1 Penyebaran ... 23
4.1.5.2 Keamanan ... 23
4.1.5.3 Portabilitas ... 23
4.2 Pemodelan Analisis ... 23
4.2.1 Pemodelan Data ... 23
4.2.1.1 Entitas dan Atribut ... 24
4.2.1.2 Relasi ... 25
4.2.2 Pemodelan Fungsional ... 27
4.2.2.1 DCD (Data Context Diagram) ... 27
4.2.2.2 DD (Decomposition Diagram) ... 28
4.2.2.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 29
4.3 Desain Aplikasi ... 33
4.3.1 Desain Basis Data ... 33
4.3.2 Desain Algoritma ... 35
4.3.3 Desain Antarmuka ... 40
4.4 Kebutuhan Sistem ... 46
4.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 46
4.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 46
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 47
5.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 47
5.1.1 Implementasi Basis Data ... 47
5.1.2 Implementasi Algoritma ... 49
5.1.3 Implementasi Antarmuka ... 54
5.2 Pengujian Sistem ... 59
5.2.1 Persiapan Prosedural ... 59
viii
5.2.3 Deskripsi dan Hasil Uji ... 61
5.2.4 Analisis Hasil Pengujian... 61
BAB VI PENUTUP ... 62
6.1 Kesimpulan ... 62
6.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
LAMPIRAN ... 65
Lampiran 1. Deskripsi dan Hasil Uji ... 65
Lampiran 2. Kartu Keikutsertaan Seminar PKL ... 75
Lampiran 3. Kartu Bimbingan PKL ... 77
Lampiran 4. Surat Keterangan Menyelesaikan PKL ... 79
Lampiran 5. Daftar Hadir Peserta Seminar PKL ... 81
ix
Gambar 4.3 Relasi data_pegawai dengan laporan_pegawai ... 25
Gambar 4.4 Relasi data_pegawai dengan administrator ... 26
Gambar 4.5 Relasi laporan_pegawai dengan administrator ... 26
Gambar 4.6 Data Context Diagram SI-LCKH ... 28
Gambat 4.7 Decomposition Diagram SI-LCKH ... 28
Gambar 4.8 DFD Level 1 SI-LCKH ... 30
Gambar 4.14 Flowchart Menulis Laporan ... 37
Gambar 4.15 Flowchart Menindaklanjuti Laporan ... 38
Gambar 4.16 Flowchart Membuat Akun ... 39
Gambar 4.17 Flowchart Mengganti Password ... 40
Gambar 4.18 Desain Antarmuka Halaman Login ... 41
Gambar 4.19 Desain Antarmuka Halaman Laporan Telah Disetujui ... 42
Gambar 4.20 Desain Antarmuka Halaman Laporan Belum Disetujui ... 43
Gambar 4.21 Desain Antarmuka Halaman Lihat Pegawai ... 43
Gambar 4.22 Desain Antarmuka Halaman Ganti Password ... 44
Gambar 4.23 Desain Antarmuka Halaman Lihat Laporan Pegawai ... 44
Gambar 4.24 Desain Antarmuka Halaman Halaman Administrator ... 45
Gambar 4.25 Desain Antarmuka Halaman Buat Akun ... 45
Gambar 4.26 Desain Antarmuka Halaman Lihat Akun Pegawai ... 46
x
Gambar 5.1 Implementasi Basis Data SI-LCKH ... 48
Gambar 5.2 Implementasi Tabel data_pegawai ... 49
Gambar 5.3 Implementasi Tabel laporan_pegawai ... 50
Gambar 5.4 Implementasi Tabel administrator ... 50
Gambar 5.5 Implementasi Antarmuka Halaman Login ... 55
Gambar 5.6 Implementasi Antarmuka Halaman Pembuatan Laporan ... 56
Gambar 5.7 Implementasi Antarmuka Halaman Lihat Pegawai ... 56
Gambar 5.8 Implementasi Antarmuka Halaman Ganti Password ... 57
Gambar 5.9 Implementasi Antarmuka Halaman Lihat Laporan Pegawai ... 57
Gambar 5.10 Implementasi Antarmuka Halaman Halaman Administrator ... 58
Gambar 5.11 Implementasi Antarmuka Halaman Buat Akun ... 58
Gambar 5.12 Implementasi Antarmuka Halaman Lihat Akun Pegawai ... 59
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel SRS ... 9
Tabel 3.2 Tabel Notasi Pemodelan Data ... 13
Tabel 3.3 Tabel Notasi Pemodelan Fungsional ... 16
Tabel 4.1 Karakteristik Pengguna ... 20
Tabel 4.2 Tabel SRS SI-LCKH ... 21
Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional ... 22
Tabel 4.4 Entitas dan Atribut ... 24
Tabel 4.5 Tabel data_pegawai ... 33
Tabel 4.6 Tabel laporan_pegawai ... 34
Tabel 4.7 Tabel administrator ... 35
Tabel 5.1 Tabel Rencana Pengujian ... 60
Tabel L1.1 Tabel Pengujian Login ... 66
Tabel L1.2 Tabel Pengujian Buat Laporan ... 66
Tabel L1.3 Tabel Pengujian Ubah Laporan ... 67
Tabel L1.4 Tabel Pengujian Hapus Laporan ... 67
Tabel L1.5 Tabel Pengujian Tambah Laporan ... 68
Tabel L1.6 Tabel Pengujian Keterangan Kehadiran ... 68
Tabel L1.7 Tabel Pengujian Ubah Tanggal Laporan ... 69
Tabel L1.8 Tabel Pengujian Lihat Laporan yang Telah Dibuat ... 69
Tabel L1.9 Tabel Menyetujui Laporan ... 70
Tabel L1.10 Tabel Pengujian Menolak Laporan ... 70
Tabel L1.11 Tabel Pengujian Cetak Laporan ... 71
Tabel L1.12 Tabel Pengujian Ubah Password ... 71
Tabel L1.13 Tabel Pengujian Melihat Laporan Pegawai ... 72
Tabel L1.14 Tabel Pengujian Lihat Akun Pegawai ... 72
Tabel L1.15 Tabel Pengujian Buat Akun ... 73
Tabel L1.16 Tabel Pengujian Kelola Akun ... 73
Tabel L1.17 Tabel Pengujian Hapus Akun ... 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan laporan yang dibuat.
1.1. Latar Belakang Masalah
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah bertugas untuk perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di provinsi Jawa Tengah serta pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan.
Untuk menjalankan semua tugas-tugas itu secara baik, pengawasan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh tiap pegawai secara berkesinambungan dalam bentuk laporan harian. Namun, bentuk laporan harian yang ada masih menggunakan konsep manual berupa selebaran kertas yang diisi dengan tulisan tangan dan tidak terdokumentasikan secara baik. Bentuk pengawasan yang belum terkomputerisasi seperti ini, tentu akan menimbulkan berbagai masalah jika dilanjutkan, mengingat banyaknya jumlah pegawai dan tanggung jawab yang harus dilaporkan setiap harinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang berfungsi untuk mewadahi laporan-laporan pegawai yang masuk, sekaligus menyampaikannya kepada atasan melalui format dan dokumentasi penulisan yang baik, dengan tujuan untuk mengawasi perkerjaan yang dilakukan tiap pegawai secara terus menerus tiap harinya.
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu bagaimana membuat sistem informasi berbasis web dengan perancangan basis data kepegawaian beserta laporan setiap harinya dengan tujuan sebagai media pengawasan dan tanggung jawab kinerja di dalam Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk menghasilkan sebuah Sistem Informasi Laporan Capaian Kinerja Harian (SI-LCKH) Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan berfungsi secara baik serta digunakan oleh seluruh pegawai negeri sipil pada kantor tersebut.
Manfaat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah: a. Bagi Instansi
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat menggunakan sistem informasi ini untuk pengawasan kinerja setiap pegawai. b. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang perencanaan, analisis, perancangan, pembuatan, dan pengujian sistem informasi berbasis web. Selain itu, mahasiswa dapat menerapkan secara langsung ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perkuliahan.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari sistem informasi yang dibangun pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut.
a. Sistem informasi yang akan dibangun meliputi permasalahan yang terkait dengan perancangan, pembuatan dan pengujian SI-LCKH PNS Kemenag Jateng.
3 c. Sistem yang dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman
HTML, CSS, PHP dan Javascript serta basis data MySQL.
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan suatu gambaran yang urut dan jelas mengenai pembahasan penyusunan SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah berikut ini disesuaikan dengan sistematika pembahasan, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan laporan yang dibuat.
BAB II TINJAUAN INSTANSI
Bab ini membahas mengenai mengenai data umum Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah, tempat penulis melaksanakan praktek kerja lapangan. Data umum tersebut meliputi sejarah instansi, profil instansi, visi-misi instansi, dan struktur instansi.
BAB III DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk membangun SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan teori lain yang mendukung pengembangannya.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan yang meliputi deskripsi umum perangkat lunak dan desain rancangan dari hasil analisis SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4 BAB VI PENUTUP
5
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
Bab ini membahas mengenai data umum Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah, tempat penulis melaksanakan praktek kerja lapangan. Data umum dari Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah tersebut meliputi profil instansi, visi dan misi instansi, serta struktur instansi.
2.1. Profil Instansi
Nama Instansi : Kementerian Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.5 Semarang Telepon/ Fax : (024) 8412547
E-mail : kanwiljateng@kemenag.go.id
Website : http://jateng.kemenag.go.id/
Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsa Indonesia. Sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang Agama ayat 1 dan 2. [1]
Berdasarkan PMA No. 13 Tahun 2012, Kantor Wilayah Kementerian Agama menyelenggarakan fungsi sebagai berikut. [2]
a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di provinsi.
b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah.
c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan.
d. Pembinaan kerukunan umat beragama.
e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi. f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
6 g. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga
masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi.
2.2. Visi
Visi dari Kementerian Agama RI berdasarkan Peraturan Menteri Agama
Nomor 2 Tahun 2010 adalah “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat
beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin.” [2]
2.3. Misi
Misi dari Kementerian Agama RI adalah sebagai berikut. [2] a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
c. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggara ibadah haji.
e. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2.4. Struktur Instansi
Struktur instansi dari Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah adalah sebagai berikut. [2]
Ketua Kantor Wilayah : Drs.H. Ahmadi, M.Ag Kepala Bagian Tata Usaha : H.Andewi Susetyo, SH Kasubbag Perencanaan & Keuangan : Drs. H. M. Nurkholis, M.Pd Kasubbag Ortala & Kepegawaian : H. Wahid Arbani, S.Ag, M.Si Kasubbag Hukum & KUB : H. Hartanto, SH
8
BAB III
DASAR TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk membangun SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
3.1. Pengertian Sistem Berbasis Web
Pada awalnya sistem berbasis web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML, seperti PHP. [3]
Arsitektur sistem berbasis web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server
berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP. Pada mekanisme sistem berbasis web, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien. [3]
3.2. Model Proses Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak melewati beberapa tahapan dari sistem itu direncanakan sampai sistem itu dirancang, diimplementasikan, dioperasikan dan dipelihara. Siklus ini disebut siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle). [4]
Model yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Laporan Capaian Kinerja Harian Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah model sekuensial linier (Waterfall Model).
Model sekuensial linier (disebut juga dengan siklus hidup klasik atau Waterfall
Model). Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
9 Gambar 3.1 Waterfall Model
Tahap-tahap dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman (2001) adalah sebagai berikut. [4]
a. Requirements definition
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam tahap ini, kemudian dianalisis dan didefinisikan termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. Tahap ini menghasilkan SRS (Software Requirement Spesification). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi lengkap mengenai kemampuan software. SRS diperlukan karena banyak kesalahan yang timbul pada tahap requirement dan tidak terdeteksi sejak dini, serta untuk menghemat biaya perbaikan.
Standar penulisan SRS yang digunakan adalah IEEE/ANSI 830-1998. Setiap requirement dalam SRS diberikan unique identifier label. Berikut contoh pendefinisan kebutuhan fungsional dalam SRS pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tabel SRS
SRS ID Deskripsi
SRS-XXXX-F-YY ………
Keterangan:
SRS : Software Requirement Spesification
XXXX : Nickname sistem yang dibangun
10
b. System and software design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan software selesai dianalisis secara lengkap. Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan
hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
c. Implementation and unit testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap unit yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
d. Integration and system testing
Penyatuan unit-unit program secara terintegrasi kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).
e. Operation and maintenance
Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya. Kelebihan Waterfall Model adalah lebih disiplin. Selain itu, dokumentasi selalu tersedia dalam setiap tahapan (documentation driven).
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya. Serta, pengguna baru dapat melihat produk setelah selesai diprogram.
Masalah dengan Waterfall Model adalah perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi. [5]
3.3. Basis Data
Basis data dapat didefinisikan seperti berikut. [6]
11 b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan berkas/ tabel/ arsip yang saling saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS
(Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. [3]
3.4. MySQL
MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat open source
dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multi-threaded, multi-user, dan SQL database management system (DBMS).
Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah
digunakan. [7]
Berikut ini beberapa kelebihan MySQL sebagai database server antara lain: [7]
a. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
b. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit. c. Pengaksesan basis data dapat dilakukan dengan mudah.
d. MySQL merupakan program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.
e. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dan lain sebagainya.
f. Bekerja pada berbagai platform.
3.5. Pemodelan Analisis
12
3.5.1.Pemodelan Data
Mentransformasi model domain informasi yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk mengimplementasi perangkat lunak. Objek dan hubungannya digambarkan dalam bentuk ERD (Entity Relationship
Diagram). Keluaran yang dihasilkan adalah struktur basis data.
ERD merupakan suatu graph yang menyajikan entitas, atribut dan hubungannya yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar entitas.
Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu: [9] a. Entitas
Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Properti dari entitas antara lain: nama entitas, daftar atribut, dan primary key.
b. Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Simbol dari relasi ini biasanya digambarkan dengan belah ketupat. Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu: [9]
i. Satu ke satu (One to one).
Hubungan satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. Hubungan satu ke satu dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2 Relasi satu ke satu (One to one)
ii. Satu ke banyak (One to many).
13 Gambar 3.3 Relasi satu ke banyak (One to many)
iii. Banyak ke banyak (Many to many).
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Hubungan banyak ke banyak dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Relasi banyak ke banyak (Many to many) c. Atribut
Properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya. Atribut yang merupakan primary key diberi garis bawah. Berikut ini adalah tabel notasi pemodelan data dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Notasi Pemodelan Data [9]
Komponen Deskripsi
Entitas adalah sebuah objek yang dapat dibedakan dengan objek lain.
Atribut berfungsi untuk mendiskripsikan karakter entitas. Atribut yang berfungsi sebagai
primary key diberi garis bawah.
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
Garis sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, dan entitas dengan atribut
1 : 1 1 : N M : N
Kardinalitas merupakan angka yang
menunjukkan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lain pada relasi.
Entitas
Atribut
14
3.5.2.Pemodelan Fungsional
Untuk memodelkan seluruh fungsi yang tercakup dalam sistem ini, digunakan
Data Context Diagram (DCD) serta Data Flow Diagram (DFD). DCD dapat juga
dikatakan sebagai DFD Level–0. Untuk DFD merupakan penjabaran lebih lanjut dari DCD. DFD berguna untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang mentransformasikan data, serta berguna untuk menggambarkan bagaimana data ditransformasikan pada perangkat lunak. [10]
Data Context Diagram (DCD) merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram
aliran data yang hanya memuat satu proses, dan menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, entitas-entitas eksternal serta aliran-aliran data menuju dan dari sistem diketahui oleh seorang analis dari wawancara dengan pengguna sebagai hasil analisis dokumen.
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. DFD mempunyai empat komponen utama, yaitu external entity,
data flow, proses, dan data store. Penjelasan dari masing-masing elemen tersebut
adalah sebagai berikut. [10]
a. External Entity
External entity digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal
15
b. Data Flow (Arus Data)
Data flow menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik yang
lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu, maka harus digambarkan dalam kata benda.
c. Proses
Proses digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu perubahan dalam di dalam atau perubahan data. Jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk. Proses-proses yang menunjukkan hal itu didalam sistem dan harus diberi nama menggunakan salah satu format berikut ini. Sebuah nama yang jelas memudahkan untuk memahami proses apa yang sedang dilakukan. Pemberian nama pada proses: [10]
i. Menetapkan nama sistem secara keseluruhan saat menamai proses pada level yang lebih tinggi. Contoh: sistem kontrol inventaris.
ii. Menamai suatu subsistem utama, menggunakan nama-nama seperti: Sistem Pelaporan Inventaris atau Sistem Pelayanan Konsumen Internet. iii. Menggunakan format kata kerja dan kata benda untuk proses-proses yang
mendetail. Kata kerja yang menggambarkan jenis kegiatan yang seperti ini, misalnya menghitung, memverifikasi, menyiapkan, mencetak, atau menambahkan. Contoh-contoh nama proses yang lengkap adalah: menghitung pajak penjualan, memverifikasi status rekening konsumen, menyiapkan invoice pengapalan, dan menambah record inventaris.
d. Data Store
Data store digunakan untuk menunjukkan penyimpanan data.
Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan data mewakili seseorang, tempat atau sesuatu, maka diberi nama dengan sebuah kata benda. Penyimpanan data sementara seperti kertas catatan atau sebuah file
16 i. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau mengubah data di simpanan data adalah suatu proses. ii. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan
proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data.
iii. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Notasi yang digunakan untuk pemodelan fungsional dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Notasi Pemodelan Fungsional [10] Notasi Keterangan
External Entity (Entitas Eksternal)
Data Flow (Aliran Data)
Process (Proses)
Data Store
Split / merge
3.6. PHP
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman scripting sisi
server artinya sintaks-sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Sistem yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain: [11]
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana-mana dari mulai
17 c. Lebih mudah dalam pengembangan.
d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
e. PHP adalah open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui
console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
3.7. Cascading Style Sheet
Cascading Style Sheet (CSS), menentukan bagaimana elemen-elemen dari
suatu halaman web yang ditampilkan. CSS memisahkan gaya (atau tampilan dan nuansa) dokumen dari struktur (atau isi dan pemesanan informasi).
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse hover, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/ kanan/ atas/ bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda. [12]
3.8. Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman yang biasa diletakan bersama kode
HTML untuk menentukan suatu aksi (behaviour). Sebuah Javascript dapat menentukan semua aksi setiap elemen yang ada di dalam suatu halaman web yang ditampilkan maupun tidak ditampilkan. Dalam pengembangannya dalam aplikasi berbasis web, Javascript berkembang penggunaanya ke dalam bentuk jQuery. [13]
jQuery adalah pustaka yang dibangun dengan menggunakan Javascript.
Tujuannya adalah pembuatan program Javascript bisa dilakukan dengan cara yang lebih ringkas. jQuery bersifat free to use sehingga developer dapat mengunduhnya secara gratis pada website pembuat pustaka tersebut. [10]
3.9. Pengujian Perangkat Lunak
18 lunak untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi fitur item perangkat lunak. Tujuan pengujian perangkat lunak: [14] a. Tujuan langsung
i. Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam perangkat lunak yang diuji.
ii. Setelah perangkat lunak dibetulkan, diidentifikasi lagi kesalahan dan dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan.
iii. Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas.
b. Tujuan tidak langsung
Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar pencegahan kesalahan. Terdapat dua strategi pengujian perangkat lunak berdasarkan konsep pengujian sebagai berikut. [14]
i. Black box (functionality) testing. Mengidentifikasi kesalahan yang
berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output. Definisi menurut IEEE, adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input
yang dipilih dan kondisi eksekusi. Pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen dengan kebutuhan fungsional tertentu.
ii. White box (structural) testing. Memeriksa kalkulasi internal path untuk
19
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan yang meliputi deskripsi umum perangkat lunak dan desain rancangan dari hasil analisis SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
4.1. Deskripsi Umum Perangkat Lunak
4.1.1. Deskripsi Umum
SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah sebuah sistem yang memiliki fungsi untuk mewadahi laporan-laporan pegawai yang masuk, sekaligus menyampaikannya kepada atasan melalui format dan dokumentasi penulisan yang baik, dengan tujuan untuk mengawasi perkerjaan yang dilakukan tiap pegawai secara terus menerus tiap harinya.
4.1.2. Flowmap SI-LCKH
Flowmap adalah campuran peta dan flowchart yang menunjukan pergerakan
20 berhak menyetujui atau menolak laporan bawahan, yang selanjutnya akan diterima bawahan sebagai hasil dari laporan harian dan dapat dicetak.
Gambar 4.1. Flowmap SI-LCKH
4.1.3. Karakteristik Pengguna
Pengguna SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Eselon V, Eselon IV, Eselon III, Eselon II, dan Administrator. Pada sistem ini diberikan hak akses yang berbeda antara kelima pengguna sistem tersebut.
21 Tabel 4.1. Karakteristik Pengguna
No. Aktor Deskripsi
1. Eselon V - Membuat laporan
- Melihat laporan yang telah dibuat - Mencetak laporan
2. Eselon IV - Membuat laporan
- Melihat laporan yang telah dibuat - Mencetak laporan
- Melihat laporan pegawai Eselon V - Menindaklanjuti laporan Eselon V
3. Eselon III - Membuat laporan
- Melihat laporan yang telah dibuat - Mencetak laporan
- Melihat laporan pegawai Eselon IV - Menindaklanjuti laporan Eselon IV
4. Eselon II - Membuat laporan
- Melihat laporan yang telah dibuat - Mencetak laporan
- Melihat laporan pegawai Eselon III - Menindaklanjuti laporan Eselon III
5. Administrator - Membuat akun pegawai baru - Mengelola akun pegawai - Menghapus akun pegawai - Melihat laporan seluruh pegawai
- Menindaklanjuti seluruh laporan pegawai
4.1.4. Kebutuhan Fungsional
22 Tabel 4.2. Tabel SRS SI-LCKH
SRS ID Deskripsi
SRS-SILCKH-F-01 Melakukan login ke dalam SI-LCKH SRS-SILCKH-F-02 Membuat laporan capaian kinerja harian SRS-SILCKH-F-03 Mengubah laporan capaian kinerja harian SRS-SILCKH-F-04 Menghapus laporan capaian kinerja harian SRS-SILCKH-F-05 Menambah laporan capaian kinerja harian SRS-SILCKH-F-06 Mengganti keterangan kehadiran
SRS-SILCKH-F-07 Mengubah tanggal pembuatan laporan SRS-SILCKH-F-08 Melihat laporan yang telah dibuat SRS-SILCKH-F-09 Menyetujui laporan bawahan SRS-SILCKH-F-10 Menolak laporan bawahan
SRS-SILCKH-F-11 Mencetak laporan yang telah ditindaklanjuti SRS-SILCKH-F-12 Mengubah password
SRS-SILCKH-F-13 Melihat laporan pegawai SRS-SILCKH-F-14 Melihat akun pegawai SRS-SILCKH-F-15 Membuat akun pegawai SRS-SILCKH-F-16 Mengelola akun pegawai SRS-SILCKH-F-17 Menghapus akun pegawai SRS-SILCKH-F-18 Melakukan logout
4.1.5. Kebutuhan Non-Fungsional
Kebutuhan non-fungsional Software Requirements Specification (SRS) SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Kebutuhan Non-Fungsional
SRS-ID Deskripsi
SRS-SILCKH-N-01 SI-LCKH dapat diakses secara online
23
4.1.5.1. Penyebaran
SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini di-hosting pada sebuah server di kantor Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah sehingga dapat diakses secara online oleh pegawai kantor tersebut.
4.1.5.2. Keamanan
SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini dapat memberikan tingkat keamanan data yang cukup aman, karena setiap aksesnya harus menggunakan password.
4.1.5.3. Portabilitas
SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat digunakan di setiap device dengan browser yang support dengan HTML, CSS, dan Javascript.
4.2 Pemodelan Analisis
Pemodelan analisis yang dilakukan meliputi pemodelan data dan pemodelan fungsional.
4.2.1. Pemodelan Data
Pemodelan data bertujuan untuk menjawab pertanyaan spesifik yang relevan pada aplikasi pemrosesan data. Hal ini berkaitan dengan komposisi objek dan atribut, keberadaan objek, serta hubungan antar objek.
Data yang diproses dalam SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini meliputi data pegawai, laporan pegawai dan administrator.
Media yang digunakan dalam pemodelan data untuk aplikasi ini adalah Entity
Relationship Diagram (ERD). ERD menggambarkan hubungan antar objek yang
24 Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Pada Entity Relationship Diagram (ERD) SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah terdapat tiga buah entitas yang masing-masing memiliki atributnya sendiri. Terdapat juga tiga buah relasi yang menghubungkan antar entitas.
Gambar 4.2. ERD SI-LCKH
4.2.1.1. Entitas dan Atribut
Entitas dan atribut secara detail dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4. Entitas dan Atribut
Entitas Atribut data_pegawai nip (primary key)
password
25 Entitas Atribut
laporan_pegawai id_laporan (primary key) nip
administrator username (primary key)
password
4.2.1.2. Relasi
Relasi antar tabel secara rinci dapat dilihat pada Gambar 4.3 sampai dengan Gambar 4.5.
a. Relasi data_pegawai dengan laporan_pegawai
Kardinalitas dari relasi data_pegawai dengan laporan_pegawai yaitu dari satu ke banyak. Satu pegawai dapat membuat banyak laporan, begitu pula sebaliknya, banyak laporan bisa dibuat oleh satu pegawai. Relasi data_pegawai dengan laporan_pegawai dapat dilihat pada Gambar 4.3.
b. Relasi data_pegawai dengan adminitrator
Kardinalitas dari relasi data_pegawai dengan administrator yaitu dari banyak ke satu. Seluruh data pegawai hanya dipegang oleh satu administrator, dengan kata lain, hanya ada satu administrator dalam SI-LCKH. Relasi data_pegawai dengan administrator dapat dilihat pada Gambar 4.4.
c. Relasi laporan_pegawai dengan administrator
26 Gambar 4.3. Relasi data_pegawai dengan laporan_pegawai
Gambar 4.4. Relasi data_pegawai dengan adminitrator
27
4.2.2. Pemodelan Fungsional
Model fungsional menggambarkan aspek dari sistem yang berhubungan dengan transformasi dari nilai, fungsi, pemetaan, batasan dan ketergantungan fungsional. Model fungsional digambarkan dengan diagram alir data. Diagram alir data adalah representasi grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diterapkan sebagai data bergerak dari input ke output. Model yang digunakan untuk mendeskripsikan pemodelan fungsional Aplikasi SI-LCKH adalah
Data Context Diagram (DCD), Decomposition Diagram (DD) dan Data Flow
Diagram (DFD).
4.2.2.1. DCD (Data Context Diagram)
Dalam DCD (Data Context Diagram) atau biasa disebut Data Flow Diagram
Level 0 ini, SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah merupakan suatu sistem target yang berfungsi melakukan proses pengolahan data terhadap sejumlah masukan data dari entitas luar dan memberikan sejumlah keluaran kepada entitas luar. Entitas luar tersebut adalah pegawai dan administrator.
Masukkan yang diberikan oleh pegawai berupa data laporan yang dalam hal ini dituliskan sebagai hasil dari kinerja harian. Selanjutnya pegawai yang memiliki jabatan lebih tinggi dapat menindaklanjuti laporan yang telah dibuat ini, apakah akan diterima atau ditolak. Pegawai juga dapat mengganti keterangan kehadirannya menjadi Sakit, Ijin, atau Dinas Luar. SI-LCKH juga memiliki kemampuan untuk mencari pegawai sesuai kata kunci yang dimasukkan. Lingkup pencarian ini tergantung jabatan pegawai. Semakin tinggi jabatannya, maka akan semakin luas lingkup pencariannya.
Masukkan yang diberikan oleh administrator berupa manajemen akun pegawai. Administrator dapat membuat akun pegawai baru, mengedit data akun pegawai yang telah ada, atau menghapus akun pegawai. Selain itu, administrator juga mampu untuk menindaklanjuti laporan pegawai, menjadi diterima atau ditolak. Data
28 Gambar 4.6. Data Context Diagram SI-LCKH
4.2.2.2. DD (Decomposition Diagram)
Decomposition Diagram (DD) digunakan untuk menggambarkan
dekomposisi atau penguraian sistem menjadi subsistem, proses, dan subsistem
komponennya atau disebut juga bagan hierarki yang menunjukkan dekomposisi
fungsional top-down dan struktur sistem. Diagram Dekomposisi untuk SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut.
29
4.2.2.3. DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan komponen-komponen sebuah
sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. DFD merupakan penjabaran lebih lanjut dari Context
Diagram (CD). Data Flow Diagram (DFD) untuk SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 4.8 sampai dengan Gambar 4.12 berikut ini.
a. Data Flow Diagram Level 1 SI-LCKH
Pada DFD Level 1 terdapat empat sub proses, yaitu : i. Melakukan Login
Sub proses ini menangani proses login administrator maupun pegawai. Saat
login, sistem mengecek kevalidan melalui basis data administrator dan
pegawai. Dengan kata lain, hanya pengguna yang memilki username dan
password saja yang bisa masuk ke sistem informasi ini.
ii. Menulis Laporan
Sub proses ini menangani proses penulisan laporan oleh pegawai yang selanjutnya disimpan pada basis data laporan pegawai. Penulisan laporan ini dapat dilakukan jika pegawai hadir pada hari kerja. Jika tidak hadir, maka pegawai dapat mengganti keterangan kehadirannya menjadi Sakit, Ijin, atau Dinas Luar.
iii. Menindaklanjuti Laporan
Sub proses ini menangani proses penindaklanjutan laporan pegawai. Tindak lanjut ini dapat berupa pesetujuan atau penolakan. Pegawai yang dapat menindaklanjuti laporan adalah pegawai yang memiliki jabatan lebih tinggi. Pegawai dapat melihat hasil tindak lanjut tersebut, kemudian mencetaknya. iv. Membuat Akun
Administrator dapat membuat akun pegawai baru. Pegawai dapat melihat akun pegawai baru, jika pegawai tersebut merupakan bawahannya.
30 Gambar 4.8. DFD Level 1 SI-LCKH
b. DFD Level 2 Proses 1 SI-LCKH (Sub Proses Melakukan Login)
DFD level 2 untuk sub proses Melakukan Login dapat didekomposisi menjadi dua sub proses, yaitu :
i. Login Sebagai Pegawai
Sub proses ini berfungsi untuk pengguna yang login sebagai pegawai negeri sipil Kementarian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah.
ii. Login Sebagai Administrator
Sub proses ini berfungsi untuk pengguna yang login sebagai administrator SI-LCKH.
DFD Level 2 Proses 1 dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini.
31 c. DFD Level 2 Proses 2 SI-LCKH (Sub Proses Menulis Laporan)
DFD level 2 untuk sub proses Menulis Laporan ini berfungsi bagi pegawai yang menulis laporan kinerja hariannya. Selanjutnya, laporan kinerja harian ini disimpan pada basis data laporan pegawai. Penulisan laporan ini dapat dilakukan jika pegawai hadir pada hari kerja. Jika tidak hadir, maka pegawai dapat mengganti keterangan kehadirannya menjadi Sakit, Ijin, atau Dinas Luar. DFD Level 2 Proses 2 dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini.
Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2 SI-LCKH
d. DFD Level 2 Proses 3 SI-LCKH (Sub Proses Menindaklanjuti Laporan)
DFD level 2 untuk sub proses Menindaklanjuti Laporan didekomposisi menjadi tiga sub proses, yaitu :
i. Cari Pegawai
Sub proses ini berfungsi untuk adminsistrator atau pegawai atasan yang ingin mencari pegawai bawahan. Pencarian pegawai sesuai kata kunci yang dimasukkan. Lingkup pencarian ini tergantung jabatan pegawai. Semakin tinggi jabatannya, maka akan semakin luas lingkup pencariannya.
ii. Tindak Lanjut Laporan
Sub proses ini berfungsi untuk pegawai atasan yang ingin menindaklanjuti laporan bawahannya. Tindak lanjut ini dapat berupa pesetujuan atau penolakan. Hasil dari tindak lanjut ini dapat dilihat oleh pegawai bawahan yang bersangkutan ketika pegawai tersebut membuka sistem informasi ini. iii. Lihat Laporan
32 DFD Level 2 Proses 3 dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut ini.
Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3 SI-LCKH
e. DFD Level 2 Proses 4 SI-LCKH (Sub Proses Membuat Akun)
DFD level 2 untuk sub proses Membuat Akun Melakukan Login dapat didekomposisi menjadi dua sub proses, yaitu :
i. Buat Akun
Sub proses ini berfungsi untuk adminsistrator yang ingin membuat akun pegawai baru. Akun pegawai ini harus unik dan belum pernah dibuat sebelumnya. Setelah administrator selesai membuat akun, sistem akan menyimpannya di basis data pegawai.
ii. Lihat Akun
Sub proses ini berfungsi untuk pegawai yang ingin melihat akun pegawai. Akun pegawai yang ini dilihat harus memiliki jabatan yang lebih rendah dan berada dalam satu unit kerja yang sama.
33 Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4 SI-LCKH
4.3. Desain Aplikasi
Aktivitas desain yang dilakukan untuk mengembangkan SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah meliputi desain basis data dan desain antarmuka.
4.3.1. Desain Basis Data
Desain data mentransformasikan model domain informasi yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk mengimplementasi perangkat lunak. Berdasarkan ERD yang telah didefinisikan pada tahap analisis, maka deskripsi tabel-tabel dalam basis data yang digunakan pada SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini secara lebih detail adalah sebagai berikut.
a. Nama Tabel : data_pegawai
Deskripsi Tabel : berisikan data-data pegawai negeri sipil Kemenag Jateng
Primary Key : nip
Desain basis data untuk tabel data_pegawai dapat dilihat pada Tabel 4.5. b. Nama Tabel : laporan_pegawai
Deskripsi Tabel : berisikan laporan-laporan pegawai Kemenag Jateng
Primary Key : id_laporan
34 c. Nama Tabel : administrator
Deskripsi Tabel : berisikan data autentifikasi administrator
Primary Key : username
Desain basis data untuk tabel administrator dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.5. Tabel data_pegawai
Field Deskripsi Tipe Keterangan nip Nomer induk pegawai
sebagai identifikasi pegawai
varchar(20) Primary key
password Password untuk login varchar(40)
nama Nama pegawai varchar(60) unit_kerja Unit kerja pegawai
(Menentukan akses lihat pegawai)
varchar(60)
jabatan Jabatan pegawai (Eselon V, IV, III, II)
varchar(60)
tanggal_lahir Tanggal lahir pegawai date
agama Agama pegawai varchar(20) kelamin Kelamin pegawai boolean npwp NPWP pegawai varchar(20)
Tabel 4.6. Tabel laporan_pegawai
Field Deskripsi Tipe Keterangan id_laporan Field identifikasi
laporan pegawai
int(10) Primary key
nip Nomer induk pegawai pembuat laporan
varchar(20)
kegiatan Garis besar kegiatan laporan
text
output Output dari kegiatan laporan
35 Field Deskripsi Tipe Keterangan volume Volume dari kegiatan
laporan
int(11)
satuan Satuan dari kegiatan laporan
varchar(20)
keterangan Keterangan tambahan dari kegiatan laporan
text
tanggal_laporan Tanggal laporan dilaksanakan
date
status Status laporan (Setuju atau Tolak)
boolean
Tabel 4.7. Tabel administrator
Field Deskripsi Tipe Keterangan Username Field identifikasi
administrator
varchar(60) Primary key
Password Password untuk
login
varchar(60)
4.3.2. Desain Algoritma
Perancangan algoritma dalam dokumen desain SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini menggunakan
Flowchart. Flowchart (diagram alur) merupakan alat bantu pemrograman yang
dapat membantu programmer dalam mengorganisasikan pemikiran dalam pemrograman, terutama bila dibutuhkan penalaran yang tajam dalam logika prosedur suatu program. Dalam dokumen ini terdapat lima Flowchart yang merupakan gambaran fungsi-fungsi yang ada dalam SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kelima
flowchart tersebut antara lain, melakukan login, menulis laporan, menindaklanjuti
laporan, membuat akun, dan mengganti password. Berikut adalah flowchart
36 a. Melakukan Login
Diagram alur untuk melakukan login dilakukan oleh pegawai yang memiliki
username dan password. Jika cocok, maka pegawai dapat masuk ke sistem.
Flowchart untuk melakukan login dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut ini.
Gambar 4.13. Flowchart Melakukan Login
b. Menulis Laporan
37 Gambar 4.14. Flowchart Menulis Laporan
c. Menindaklanjuti Laporan
38 Gambar 4.15. Flowchart Menindaklanjuti Laporan
d. Membuat Akun
Administrator dapat membuat akun pegawai baru. Akun pegawai baru dapat dibuat dengan syarat bahwa akun tersebut belum pernah dibuat sebelumnya. Administator membuat akun pegawai baru dengan cara mengisikan formulir data pegawai, kemudian sistem menyimpannya dalam basis data. Flowchart
39 Gambar 4.16. Flowchart Membuat Akun
e. Mengganti Password
Password dalam akun SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama
40 Gambar 4.17. Flowchart Mengganti Password
4.3.3. Desain Antarmuka
Desain antarmuka merupakan perancangan bentuk tampilan dari SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah ini. Rancangan desain antarmuka yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
a. Antarmuka Halaman Login
41 Gambar 4.18. Desain Antarmuka Halaman Login
b. Antarmuka Halaman Laporan Belum Disetujui
Antarmuka untuk pembuatan laporan SI-LCKH terdapat detail data pegawai yang sedang membuat laporan, kemudian terdapat field tangal yang dapat diubah sesuai dengan kapan laporan tersebut dilaksanakan. Tidak ada batasan pembuatan laporan, jadi pegawai dapat terus menambah barisnya. Jika, yang mengakses halaman ini adalah Eselon IV, III, atau II, maka terdapat tombol untuk melihat pegawai bawahannya. Di bagian bawah tabel terdapat field untuk mengubah keterangan kehadiran pada hari yang dipilih, apakah Sakit, Ijin, atau Dinas Luar. Rancangan halaman tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.19.
42 c. Antarmuka Halaman Laporan Telah Disetujui
Antarmuka halaman laporan yang telah disetujui memilik tampilan yang hampir sama dengan halaman laporan yang belum disetujui. Perbedaannya adalah sudah tidak adanya tombol pada kolom Aksi dan munculnya tombol Cetak untuk mencetak laporan. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.20
Gambar 4.20. DesainAntarmuka Halaman Laporan Telah Disetujui
d. Antarmuka Lihat Pegawai
Pada menu antarmuka ini, atasan dapat melihat pegawai bawahannya pada sebuah tabel. Terdapat kolom NIP, Nama, Unit Kerja, dan Jabatan. Untuk mempermudah pegawai, terdapat juga field pencarian pegawai. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.21.
43 e. Antarmuka Ganti Password
Pengaturan ganti password terdapat tiga field, yaitu pengisian password lama, pengisian password baru, konfirmasi password. Jika ketiga pengisian ini benar, maka password pegawai tersebut dapat terganti. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22. Desain Antarmuka Ganti Password
f. Antarmuka Lihat Laporan Pegawai
Atasan dapat melihat laporan pegawai bawahannya dengan memilih namanya pada tampilan Lihat Pegawai. Pada tampilan ini, atasan dapat melihat detail data pegawai tersebut dan laporan yang dibuatnya pada tanggal yang dipilih. Atasan kemudian dapat menyetujui atau menolak laporan yang telah dibuat. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.23.
44 g. Antarmuka Halaman Administrator
Tampilan ini akan muncul jika login sebagai administrator. Pada halaman ini terdapat tiga menu, yaitu Beranda, Buat Akun, dan Lihat Akun. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24. Desain Antarmuka Halaman Administrator
h. Antarmuka Buat Akun Pegawai
Adminstrator dapat membuat akun pegawai baru dengan mengisikan data pegawai secara lengkap mulai dari NIP hingga NPWP. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.25
45 i. Antarmuka Lihat Akun Pegawai
Administrator dapat melihat keseluruhan akun pegawai yang ada. Dari tampilan ini, administrator dapat menghapus maupun mengedit akun pegawai yang dipilihnya. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.26.
Gambar 4.26. Desain Antarmuka Lihat Akun Pegawai
j. Antarmuka Edit Akun Pegawai
Administrator dapat mengedit informasi akun pegawai, terkecuali NIP dan NPWP. Rancangan tampilan tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.27.
46
4.4 Kebutuhan Sistem
4.4.1. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat komputer lengkap sebagai server dan beberapa komputer lain sebagai klien. Untuk pengoperasiannya kecepatan minimal processor 1Ghz (Gigahertz), minimal ruang memory hard disk 512MB (MegaByte) dan minimal RAM (Random Access Memory) 1 GB (GigaByte).
4.4.2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak adalah kondisi atau kemampuan yang harus dimiliki untuk memenuhi apa yang disyaratkan oleh perangkat lunak agar sistem dapat dijalankan.
a. Sistem Operasi
Pengoperasian aplikasi ini membutuhkan Sistem Operasi Windows. Sistem Operasi yang disarankan untuk menjalankan aplikasi ini minimal menggunakan
Windows XP.
b. Browser
Sistem ini membutuhkan browser untuk menjalankannya dapat menggunakan
47
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi dari hasil rancangan dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
5.1. Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi sistem merupakan tahap dimana sistem ini siap dioperasikan pada keadaan sebenarnya. Pembahasan ini akan diketahui apakah sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan yang didasarkan pada analisis dan desain yang telah dilakukan.
5.1.1. Implementasi Basis Data
Implementasi basis data merupakan transformasi desain data yang dihasilkan dari proses proses perancangan data menjadi suatu database. Dalam SI-LKCH ini,
database yang dibangun terdiri dari tiga tabel. Adapun query untuk membuat basis
data dalam SI-LCKH adalah sebagai berikut.
Gambar 5.1. Implementasi Basis Data SI-LCKH
Tabel-tabel dalam basis data yang dibuat dalam sistem manajemen basis data
MySQL dengan nama „si-lckh‟ adalah sebagai berikut.
a. Tabel data_pegawai
Tabel data_pegawai merupakan tabel di dalam basis data yang berisikan informasi-informasi mengenai detail biodata pegawai negeri sipil Kementerian Agama Jawa Tengah. Tabel data_pegawai digunakan untuk menyimpan data
48 pegawai. Adapun query untuk membuat tabel data_pegawai dalam SI-LCKH adalah sebagai berikut.
Gambar 5.2. Implementasi Tabel data_pegawai b. Tabel laporan_pegawai
Tabel laporan_pegawai merupakan tabel di dalam basis data yang berisikan kumpulan laporan seluruh pegawai yang dibuat setiap harinya. Basis data laporan ini hanya dapat diakses oleh pegawai yang berkaitan, ataupun atasan yang memiliki kesamaan unit kerja. Adapun query untuk membuat tabel laporan_pegawai dalam SI-LCKH adalah sebagai berikut.
CREATE TABLE data_pegawai (
nip varchar(20) NOT NULL,
password varchar(40) NOT NULL,
nama varchar(60) NOT NULL,
unit_kerja varchar(60) NOT NULL,
jabatan varchar(60) NOT NULL,
tanggal_lahir date NOT NULL,
agama varchar(20) NOT NULL,
kelamin varchar(20) NOT NULL,
npwp varchar(20) NOT NULL,
PRIMARY KEY (‘nip’)
)
CREATE TABLE laporan_pegawai (
id_laporan int(10) NOT NULL, nip varchar(20) NOT NULL, kegiatan text NOT NULL, output text NOT NULL, volume int(11) NOT NULL, satuan varchar(20) NOT NULL, keterangan text NULL,
tanggal_laporan date NOT NULL
approve int(1) NOT NULL,
PRIMARY KEY (‘id_laporan’)
49 Gambar 5.3. Implementasi Tabel laporan_pegawai
c. Tabel administrator
Tabel administrator merupakan tabel di dalam basis data yang berisikan data mengenai data autentifikasi administrator berupa username dan password. Sistem ini hanya memiliki seorang administrator dan tidak dapat ditambahkan. Adapun
query untuk membuat tabel administrator dalam SI-LCKH adalah sebagai berikut.
Gambar 5.4. Implementasi Tabel administrator
5.1.2. Implementasi Algoritma
Implementasi algoritma pada SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan realisasi dari Flowchart
yang telah dibuat sebelumnya. Bahasa yang digunakan pada implementasi ini adalah bahasa pemrograman PHP yang ditulis sebagai runtutan fungsi-fungsi. Berikut adalah implementasi algoritma pada SI-LCK:
a. Algoritma Melakukan Login
Login dilakukan oleh pegawai ataupun administrator yang memiliki username dan
password. Jika cocok, maka pegawai ataupun adminsitrator dapat masuk ke
sistem.
CREATE TABLE administrator (
username varchar(60) NOT NULL,
password varchar(60) NOT NULL,
PRIMARY KEY (‘username’)
50 b. Algoritma Menulis Laporan
Algoritma untuk menulis laporan dilakukan oleh pegawai saat membuka halaman pembuatan laporan. Pegawai dapat mengganti keterangan kehadirannya saat dia sedang sakit, ijin, atau dinas luar. Jika, pegawai hadir, maka dapat mengisi laporan sesuai kinerja sebanyak yang dilakukannya. Kemudian, data tersebut disimpan dan menunggu untuk ditindaklanjuti oleh atasan.
<?php
include '../config/db_login.php';
session_start();
$nip = $_POST['nip'];
$password = $_POST['password'];
$nip = filter($nip);
$password = filter($password);
$query = mysql_query("SELECT * FROM data_pegawai WHERE
nip = '$nip' AND password = '$password'");
$result = mysql_fetch_array($query);
$r = mysql_num_rows($query);
if ($r > 0){
$_SESSION['nip'] = $result['nip'];
$_SESSION['nama'] = $result['nama'];
$_SESSION['id_unit'] = $result['id_unit'];
$_SESSION['unit_kerja'] = $result['unit_kerja'];
$_SESSION['jabatan'] = $result['jabatan'];
if ($kode_unit1 == '9999'){
$_SESSION['eselon'] = '1';
header('location:../admin/index.php'); }elseif ($kode_unit1 == '0000'){
$_SESSION['eselon'] = '2';
header('location:../report/index.php'); }elseif ($kode_unit2 == '00'){
$_SESSION['eselon'] = '3';
header('location:../report/index.php'); }elseif ($kode_unit3 == '0'){
$_SESSION['eselon'] = '4';
header('location:../report/index.php'); }else{
$_SESSION['eselon'] = '5';
header('location:../report/index.php'); }
}else
51
c. Algoritma Menindaklanjuti Laporan
Atasan pegawai dalam SI-LCKH Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat menindaklanjuti laporan bawahannya, apakah disetujui atau tidak. Kemudian bawahan menerima hasil laporan yang telah ditindaklanjutinya tersebut.
<?php
require_once('../config/db_login.php');
$db = new mysqli($db_host, $db_username, $db_password,
$db_database); if ($db->connect_errno){
die ("Could not connect to the database: </br>".$db->connect_error);
}
session_start();
$nip = $_SESSION['nip'];
$tanggal = $_SESSION['tanggal'];
$kegiatan = $_POST['kegiatan'];
$output = $_POST['output'];
$volume = $_POST['volume'];
$satuan = $_POST['satuan'];
$keterangan = $_POST['keterangan'];
$kegiatan = filter($kegiatan);
$output = filter($output);
$volume = filter($volume);
$satuan = filter($satuan);
$keterangan = filter($keterangan);
//Assign query
$query = "INSERT INTO laporan_pegawai(nip, kegiatan, output, volume, satuan, keterangan,
tanggal_laporan)VALUES('$nip', '$kegiatan', '$output', '$volume', '$satuan', '$keterangan', '$tanggal')";
//Execute query
$result = $db->query($query); if(!$result){
die("Could not query the database: </br>".$db >error);
}else{
echo '1 record added. </br></br>'; }
52 d. Algoritma Membuat Akun
Administrator dapat membuat akun pegawai baru. Akun pegawai baru dapat dibuat dengan syarat bahwa akun tersebut belum pernah dibuat sebelumnya. Administator membuat akun pegawai baru dengan cara mengisikan formulir data pegawai, kemudian sistem menyimpannya dalam basis data.
<?php
include '../config/db_login.php';
session_start();
if(!isset($_SESSION['nip'])){
header('location:../index.php'); }
$tanggal = $_SESSION['tanggal'];
$nippegawai = $_SESSION['nippegawai'];
$laporan = mysql_query("UPDATE laporan_pegawai SET
approve='1' WHERE nip='$nippegawai' and tanggal_laporan='$tanggal'");
header("location:ganti_laporan_pegawai.php?tgl=$tanggal") ;
?>
<?php
include '../config/db_login.php';
session_start();
$id_unit = $_POST['id_unit'];
$unit_kerja = $_POST['unit_kerja'];
$jabatan = $_POST['jabatan'];
$tanggal_lahir = $_POST['tanggal_lahir'];
$kode_golongan = $_POST['kode_golongan'];
$agama = $_POST['agama'];
$kelamin = $_POST['kelamin'];
$npwp = $_POST['npwp'];
$cekvalid = mysql_num_rows(mysql_query("SELECT nip from data_pegawai WHERE nip = '$nip'"));
if ($cekvalid == 0){
$query = mysql_query("INSERT INTO data_pegawai(nip,
password,nama, id_unit, unit_kerja, jabatan, tanggal_lahir, kode_golongan, agama, kelamin, npwp) VALUES ('$nip', '$password', '$nama', '$id_unit', '$unit_kerja', '$jabatan',
'$tanggal_lahir', '$kode_golongan',