• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Peran Guru dalam Pelaksanaan Man

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Peran Guru dalam Pelaksanaan Man"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan (dosen pengampu : Dr. Heni Mulyani, S.Pd.,M.Pd)

oleh Ria Nathalia NIM 150093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan mengambil topik mengenai “Manajemen Kelas” yang berjudul “Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa”.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Heni Mulyani, S.Pd.,M.Pd selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

BAB 2...3

KAJIAN PUSTAKA...3

2.1 Manajemen Kelas...3

BAB 3...8

PEMBAHASAN...8

3.1 Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa...8

3.2 Fasilitas yang Mendukung Terlaksananya Manajemen Kelas...10

3.3 Faktor-faktor Penghambat Manajemen Kelas...10

BAB 4...12

KESIMPULAN DAN SARAN...12

4.1 Kesimpulan...12

4.1 Saran...12

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sebagai suatu upaya yang dinamis harus senantiasa terwujud sejalan dengan berbagai kondisi lingkungan dan tuntutan yang berkembang. Dalam hubungan ini, pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap setiap warga negara untuk memperoleh hak-haknya, yaitu pengembangan kepribadian dalam mempersiapkan diri memasuki masa depan yang lebih baik. Proses dan hasil pendidikan hingga saat ini masih berada dalam posisi yang belum memenuhi harapan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang 1945. Mutu sumber daya manusia Indonesia sebagai produk pendidikan selalu menjadi sorotan berbagai pihak dan diposisikan berada dalam kondisi yang tidak memuaskan.

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam bidang pendidikan yaitu Manajemen Kelas. Dimana dalam manajemen kelas (pengelolaan kelas) ini guru sebagai faktor utama yang mempengaruhi siswa yang bertujuan agar terciptanya atau terlaksananya kondisi kelas yang nyaman dan efisien.

Namun pada kenyataannya pelaksanaan manajemen kelas ini kebanyakan tidak terealisasi dengan baik. Masih banyak beberapa masalah yang timbul dari tidak terlaksananya manajemen kelas. Salah satu masalah yang timbul dari manajemen kelas ini yaitu timbul suasana kelas yang tidak kondusif, guru yang bersikap acuhpun menjadi sumber masalah serta fasilitas yang kurang mendukung untuk terlaksananya manajemen kelas.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan manajemen kelas terhadap proses pembelajaran siswa?

(6)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kelas

a. Pengertian Manajemen Kelas

Menurut Adnan Sulaeman (2009:22) mendefinisikan manajemen kelas merupakan “serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar secara efisien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, (2006:44) mendefinisikan manajemen kelas adalah “suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan”.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru dengan segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya.

b. Tujuan Manajemen Kelas

Menurut Sudirman (2011:11) tujuan manajemen kelas adalah “penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa”.

Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas menurut A.C Wragg dapat dideteksi dari:

(7)

2. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

Indikator keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah:

1. Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.

2. Terjadinya suasana belajar mengajar yang kondusif. c. Ruang Lingkup Manajemen Kelas

Menurut Suharmi Arikunto, (2004:22) ruang lingkup manajemen kelas yaitu:

1. Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai didalam proses belajar mengajar. Manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk menyelesaikan kurikulum tersebut.

2. Manajemen Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien. Persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.

3. Kegiatan Akademik

Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan proses belajar mengajar (teaching), diantaranya membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.

4. Kegiatan Administratif

Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kegiatan (non teachin) sebagai kondisi-kondisi yang perlu kegiatan-kegiatan prosedural, dan organisasional.

(8)

Rohani dan Ahmadi, (1992: 152-154) faktor-faktor pendukung manajemen kelas sebagai berikut:

1. Kurikulum

Merupakan acuan guru untuk poses pembelajaran. 2. Gedung dan Sarana Kelas

Merupakan tempat berlangsungnya belajar.

e. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas 1. Kondisi fisik

Yang termasuk kondisi fisik disini adalah mengatru fasilitas yaitu tempat belajar, tempat duduk, ventilasi, dan penyimpanan barang. 2. Kondisi sosio-emosional

Tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru atau intonasi, pembinaan hubungan baik.

3. Kondisi organisasional

f. Aspek, Fungsi dan Masalah dalam Manajemen Kelas Aspek (perlu diperhatikan dan dikembangkan)

1. Mengecek kehadiran 2. Mencatat data 3. Pemeliharaan arsip 4. Memberikan tugas

5. Mengumpulkan informasi dari siswa 6. Mengumpulkan materi pelajaran

7. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan.

Fungsi manajerial yang harus dilakukan oleh guru 1. Merencanakan

2. Mengorganisasikan 3. Memimpin

4. Mengendalikan

Masalah dalam manajemen kelas

1. Sifat masalah :

- Parennial

Artinya masalah melekat, masalah akan selalu ada ketika terjadi proses interaksi.

(9)

Nuturant effects atau dampak pengiring artinya bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicairkan penyelesaiannya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari permasalahan tersebut yang mungkin akan menjadi masalah yang besar.

- Substansif

Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok atau isu yang muncul.

- Kontekstual

Permasalahan muncul dari proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam.

2. Jenis masalah yang muncul di kelas - masalah individu

4. Pendekatan dalam melihat permasalahan di kelas : - Culture

- Commitment - Communication

f. Usaha Pencegahan Masalah dalam Manajemen Pengelolaan Kelas Usaha yang bersifat pencegahan

1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru 2. Peningkatan kesadaran peserta didik 3. Sikap polos dan tulus dari guru

4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan 5. Menciptakan kontrak sosial

Usaha yang bersifat kuratif 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis masalah

(10)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa

Manajemen pembelajaran (pengelolaan kelas) tidak hanya pengaturan dalam belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar terciptanya kenyamanan dan suasana belajar yang efektif.

(11)

kreatif menciptakan media pembelajaran agar terkesan menarik dan menyenangkan sehingga memicu motivasi siswa untuk semangat dalam belajar, mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikan dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Selain itu peran dari seorang guru harus terampil didalam memilih bermacam-macam pendekatan didalam pemecahan masalah manajemen kelas, sehingga pendekatan apa yang cocok digunakan seorang guru dalam pemecahan masalah tersebut. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006:33) adapun pendekatan dalam manajemen kelas:

1. Pendekatan Otoriter

Pendekatan otoriter memandang bahwa manajemen kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian peserta didik oleh seorang guru.

2. Pendekatan Intimidasi

Pendekatan intimidasi adalah pendekatan yagn memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku peserta didik. 3. Pendekatan Permisif

Pendekatan permisif adalah pendekatan yang menekan perlunya memaksimalkan kebebasan peserta didik.

4. Pendekatan Buku Masak

Pendekatan buku masak adalah pendekatan yang berbentuk rekomendasi berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas.

5. Pendekatan Intruksional

Pendekatan intruksional adalah pendekatan yang mendasarkan pada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksankan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajemen kelas.

6. Pendekatan Pengubahan Perilaku

Didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi behaviorisme. 7. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional

(12)

3.2 Fasilitas yang Mendukung Terlaksananya Manajemen Kelas 1. Ruangan Tempat Berlangsungnya Proses Belajar Mengajar

Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan tidak mengganggu antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. 2. Pengaturan Tempat Duduk

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.

3. Ventilasi dan Pengaturan Cahaya

Suhu, ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.

4. Pengaturan Penyimpanan Barang-Barang

Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar, sehingga para siswa dapat dengan mudah untuk menjangkaunya.

3.3 Faktor-faktor Penghambat Manajemen Kelas

Rohani dan Ahmadi, (1992: 152-154) yang menjadi faktor penghambat manajemen kelas sebagai berikut:

1. Tipe Kepemimpinan Guru

Tipe kepemimpinan guru berdampak pada proses pembelajaran. Guru yang otoriter dapat berdampak negatif terhadap psikologis peserta didik. 2. Gaya yang Monoton

Guru mengajar monoton lebih banyak menjelaskan materi terpaku pada buku pelajaran.

3. Kepribadian Guru

Kepribadian guru dapat berdampak pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik, karena pribadi guru merupakan cerminan diri untuk dijadikan contoh.

4. Pengetahuan Guru

Pengetahuan guru juga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang guru miliki, maka semakin banyak bahan pembelajaran yang diajarkan.

(13)

Pemahaman guru atau pengenalan guru terhadap karakteristik peserta didik dapat menangani permasalahan belajar peserta didik.

6. Peserta Didik

Peserta didik merupakan objek yang belajar untuk diberikan ilmu pengetahuan.

7. Fasilitas

Fasilitas yang ada merupakan faktor penting upaya guru memaksimalkan programnya, fasilitas yang kurang lengkap akan menjadi kendala yang berarti bagi seorang guru dalam beraktivitas. Kendala tersebut adalah:

1. Jumlah peserta didik di dalam kelas yang relatif banyak.

2. Besar atau kecilnya suatu ruangan kelas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa.

3. Keterbatasan alat penunjang mata pelajaran

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

(14)

pendidikan. Selain itu untuk tercapainya tujuan manajemen kelas yaitu menciptakan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar terciptanya kenyamanan dan suasana belajar yang efektif, dapat didukung oleh fasilitas yang memadai dalam manajemen kelas.

4.1 Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar, dkk. (2008). PENDIDIKAN DI INDONESIA Masalah dan Solusi. Jakarta: Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama, dan Aparatur Negara.

https://tugascharis.wordpress.com/2013/02/20/manajemen-kelas https://www.umpalangkaraya.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian jenis FMA glomus memberikan pengaruh terhadap jumlah polong per tanaman dan jumlah polong berisi per tanaman pada perlakuan Glomus sp2

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai tidak memenuhi syarat Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya data tidak terbebas dari

Hubungan konsentrasi pupuk dengan pertumbuhan spesifik Chaetoceros calcitrans Hasil penelitian menunjukkan nilai waktu penggandaan diri sel Chaetoceros calcitrans

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kepatuhan terapi obat anti-diabetes oral dan menghubungkan nilai efektifitas terapi dengan kadar glukosa yang

ini adalah bahwa dengan memulai pencocokkan karakter dari kanan, dan bukan dari kiri, maka akan lebih banyak informasi yang didapat (Efendi, 2012). Algoritma boyer moore

Az erdé- lyi kollégiumokból kikerülők száma ettől jelentősen elmarad: Franekerben Gyulafehér- várról 21, Nagyenyedről 16, a Kolozsvári Református Kollégiumból 15,

Desain kawasan didesain meliputi bangunan asrama laki-laki dan perempuan, bangunan masjid, bangunan sekolahan, bangunan rumah pengasuh, bangunan perpustakaan dan sebagai

Peninggalan Perang Dunia II di Kabupaten Biak Numfor adalah sebuah bukti bahwa daerah ini memiliki peranan penting bagi pemerintah Amerika dan Jepang pada masa Perang Dunia II,