Peran BUMN dalam Ekonomi Negara

(1)

12/5/2017 Peran BUMN dalam Ekonomi Negara – Rezky Riswanto

https://rezkyriswanto.wordpress.com/2015/10/12/peranbumndalamekonominegara/ 1/4

Rezky Riswanto

Berpikir, Bernalar Kritis

ARTIKEL

Peran BUMN dalam Ekonomi Negara

฀“SIDE

OCTO”ER , M“Y ,

REZKYRISW“NTO LE“VE “ COMMENT

Peran negara terhadap dunia ekonomi banyak mendapat diskusi yang cukup menarik bagi kalangan ekonom maupun politik. Di negara‑negara berkembang tidak dapat dipungkiri bahwa peran negara sangat dominan dalam mengatur kehidupan perekonomiannya. ”ahkan keberhasilan pembangunan

ekonomi di negara “sia Timur pada tahun ‑ kerap diasosiasikan dengan kuatnya peranan

pemerintah[ ]. Salah satu peran negara dalam perekonomian, dapat dilakukan dengan membentuk ”adan Usaha Milik Negara ”UMN . Dalam review mengenai peran ”UMN dalam ekonomi negara ini, penulis mengangkat tiga bahan bacaan yang dapat dijadikan referensi, yaitu buku dari Faisal ”asri mengenai Lanskap Ekonomi Indonesia, sebuah artikel mengenai reformasi Cina, dan artikel dari lawan website Tempo yang membahas mengenai sumbangan ”UMN terhadap pendapatan negara.

Menjadi petanyaan adalah apakah ”UMN di Indonesia telah berjalan sebagaimana mestinya sebagai sebuah organisasi usaha yang memberikan sumbangsih besar bagi perekonomian Indonesia? Dalam bukunya, Faisal ”asri berusaha memberikan berbagai fakta menarik terkait dengan peran ”UMN di Indonesia. Tidak sedikit memang ”UMN yang tidak memberikan keuntungan yang besar bagi negara, malah terdapat beberapa ”UMN yang merugi hingga negara berkewajiban memberikan sejumlah besar suntikan dana untuk tetap mempertahankan eksistensi dari ”UMN tersebut. Hal ini karena fungsi dari ”UMN itu sendiri tidak hanya semata‑mata untuk dapat mencari keuntungan. ”UMN memang dituntut untuk menjadi proﬁt centre dan lebih berperan mendukung keuangan negra, namun tetap perlu diingat bahwa eksistensi ”UMN tidak sepenuhnya untuk dank arena laba[ ]. Negara memang terkadang harus menanggung kerugian untuk dapat mencegah kerugian yang lebih besar.

Peran ”UMN dalam perekonomian negara dapat dilihat bahwa ”UMN bukan sekadar badan usaha biasa. “kan tetapi, ”UMN merupakan sebuah badan usaha pelaku utama ekonomi di Indonesia. Terdapat pelaku utama dalam perekonomian Indonesia, yakni ”UMN, perusahaan swasta, dan Koperasi[ ]. Sebagai salah satu pelaku utama dalam ekonomi Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa ”UMN sulit dipisahkan dari transaksi politik bagi penguasa yang sedang berkuasa saat itu. Dalam konteks ”UMN terakhir dapat dilihat bahwa bagi‑bagi kursi diantara pendukung calon presiden pada



฀ ฀ ฀

(2)

konteks ”UMN terakhir dapat dilihat bahwa bagi‑bagi kursi diantara pendukung calon presiden pada masa kampanye merupakan hal yang lumrah dapat dilihat dalam konteks ”UMN Indonesia. Menurut penulis bahwa inilah masalah yang perlu diatasi untuk dapat memaksimalkan kinerja daari ”UMN agar memberikan sumbangsih laba yang lebih besar terhadap kas negara.

“kan tetapi, tidak dapat dipungkiri juga bahwa tidak maksimalnya peran ”UMN bukan hanya berasal dari eksternal ”UMN dan politisasi terhadap ”UMN itu sendiri. Tidak sedikit ”UMN yang dikorupsi sendiri oleh pihak internalnya. Dalam bukunya, Faisal ”asri memberikan contoh kasus dari pengalihan

rumah dinas PT Kereta “pi menjadi rumah pribadi yang telah bersertiﬁkat atas nama mantan direksi dari PT Kereta “pi. Masalah‑masalah asset ”UMN yang sering disalah gunakan ini merupakan sebuah akibat dari tidak dilaksanakannya inventarisasi asset ”UMN sebagaimana mestinya. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyaknya kasus penggelembungan dana dalam tubuh ”UMN itu sendiri. Menurut penulis, perlu adanya reformasi besar‑besaran baik aparat dalam tubuh ”UMN itu sendiri, maupun system pengadministrasian dari ”UMN yang telah berjalan selama ini.

Catatan kritis mengenai ”UMN selain terhadap perannya yang tidak maksimal dikarenakan beberapa faktor, Faisal ”asri juga menyinggung permasalahan privatisasi terhadap beberapa ”UMN yang ada di Indonesia. Privatisasi yang dianggap sebagai bentuk penyelamatan anggaran negara terhadap

keberadaan ”UMN yang semakin merugikan negara menurut Faisal ”asri tidak selamanya benar. Menurutnya, jangan sampai nantinya pengalihan kepemilikan ”UMN dan upaya‑upaya pembenahan badan‑badan usaha milik negara hanya sekadar memindahkan ineﬁsiensi dari sector publik/pemerintah ke sector swasta atau justru meningkatkan biaya transaksi transactional cost [ ]. Memang untuk

memaksimalkan peran ”UMN sebagai salah satu asset pendapatan negara, privatisasi bukan

merupakan jalan tunggal. Masih ada kemungkinan merger, akuisis, dan prosedur lainnya untuk dapat meningkatkan eﬁsiensi pemasukan ”UMN tanpa kehilangan perusahaan yang nantinya tetap akan memberikan keuntungan jika dikelola menjadi lebih baik lagi.

”erkaca dari fenomena yang terjadi di China, ”UMN atau state‑owned enterprises SOE memang bekerja pada sector‑sektor privat, seperti halnya hotel, mall, dan lain sebagainya. Hal ini memang dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena beroperasi pada bidang jasa yang memang sedang digandrungi oleh masyarakat saat ini. “kan tetapi, pemilihan sector seperti ini hanya akan memberikan masalah apabila telah selesai waktu dari masyarakat terhadap ketergantungnyya. Maka ”UMN akan sulit untuk tetap bertahan pada usaha yang sama, dan hanya dapat memperbesar utangnya dalam melakukan operasional. Sehingga perlu juga untuk diperhatikan mengenai sector yang sebaiknya dikelola oleh ”UMN merupakan sector yang menguasai hajat hidup orang banyak, dan memiliki kemungkinan waktu penggunaan masyarakat oleh sector tersebut dalam jangka sepanjang masa.

Selaras dengan peran ”UMN ini, juga dapat dilihat dalam artikel di Tempo bahwa Sumbangan

”UMN Indonesia Hanya Separuhnya Petronas. Ini merupakan sebuah masalah yang perlu untuk segera diperbaiki dalam kaitannya dengan ”UMN yang ada di Indonesia. Menjadi sebuah gambaran masalah ketika pemasukkan dari badan‑badan usaha di Indonesia tidak seberapa dengan penghasilan bersih dari

perusahaan minyak dan Gas di Malaysia. Lantas ada apa dengan berbagai ”UMN di Indonesia? Termasuk Pertamina yang bergerak dengan bidang yang sama dengan Petronas.

Untuk itu, dalam buku ini Faisal ”asri dan Haris Munandar berusaha memberikan rekomendasi umum terhadap pembenahan ”UMN yang menurut mereka lebih ideal. Menurut mereka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meninjau kembali atas kebijakan megaprivatisasi atas ”UMN yang ada.

Hal ini dimaksudkan untuk dapat meninjau kembali potensi dari setiap ”UMN baik potensi dalam

(3)

Hal ini dimaksudkan untuk dapat meninjau kembali potensi dari setiap ”UMN baik potensi dalam ekonomi maupun social. Tinjauan kembali juga dimaksudkan untuk dapat mengetahui akar masalah yang terjadi di ”UMN yang kurang memberikan peran bagi pendapatan kas negara.

Strategi besar selanjutnya adalah dengan mengubah iklim usaha dan menjadikannya lebih kompetitif. Secara empiris dan alamiah memang sebuah usaha yang baik dapat tercipta dari adanya iklim

persaingan dengan lembaga usaha lainnya[ ]. Yang terjadi di Indonesia adalah kelompok usaha yang merupakan ”UMN kebanyakan hanya mengharapkan suntikan dana dari pemerintah ketika tidak mampu memenuhi target operasi perusahaan. Sehingga iklim persaingan dalam dunia usaha di Indonesai juga tidak terlalu terasa. “kibatnya, kurang adanya inovasi dari perusahaan‑perusahaan ”UMN untuk dapat bertahan melawan kelompok usaha lainnya. Disamping itu, usaha dalam beberapa bidang usaha di Indonesia yang bersifat monopoli, tercipta adanya sifat captive dari pasar, sehingga konsumen tidak memiliki pilihan selain mengkonsumsi barang produksinya. Hal ini menciptakan kelompok usaha ”UMN yang memonopoli bidang tertentu tidak memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, karena pikirnya pada akhirnya masyarakat tetap akan menggunakan produknya.

Pada akhirnya, diharapkan berbagai masalah yang melingkupi berbagai ”UMN di Indonesia dapat ditelaah secara lebih mendalam, tanpa terlalu mencampurkan isu‑isu politik di dalamnya. Sehingga memungkinkan untuk membuat peran ”UMN baik terhadap dunia ekonomi dalam hal ini sebagai pendapatan negara, dan dalam bidang social sebagai badan usaha yang menyediakan kepentingan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dapat lebih dimaksimalkan. Sehingga tidak perlu lagi negara kehilangan perusahaan‑perusahaan ”UMN yang diambil alih oleh swasta dengan alasan tidak memberikan peran yang maksimal bagi negara.

[ ] Faisal ”asri, Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan Renungan Terhadap Masalah‑Masalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek Perekonomian Indonesia, Jakarta: Kencana, hlm. .

[ ] Ibid. hlm.

[ ] Ibid.

[ ] Ibid. hlm. 426.

[ ] Ibid. hlm. .

(4)

“RTIKEL, POLITIC“L SCIENCE

”LOG “T WORDPRESS.COM.