• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Gerak pada Manusia (8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Gerak pada Manusia (8)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, karena melalui bahan ajar ini membantu siswa dalam mempelajari sesuatu. Di samping itu bahan ajar sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar dan hasil belajar yang ditampilkan.

Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai kompetensi secara utuh dan terpadu.

Jenis media cetak selain modul yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah handout. Handout merupaakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Hand out adalah bahan pembelajaran yang sangt ringkas, bahan ajar ini berasal dari beberapaa literature yang relevan terhadap kopetensi dasar dan materi pembelajaran yang di ajarkan kepada siswa. Hand out diberikan kepada siswa guna memudahkan mereka dalam mengikuti proses pembelajaran.

Sehingga hand out sangat mudah dan praktis sebagai sumber belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

B. Indikator

1. Struktur penyusun tulang dan otot pada manusia 2. Kontraksi otot pada manusia

3. Proses pembentukan tulang pada manusia

4. Proses dan fungsi terjadinya system gerak pada manusia 5. Berbagai kelainan dan penyakit yang terjadi pada manusia

C. Tujuan

Tujuan dari Hand Out Sistem Gerak pada Manusia adalah sebagai berikut : 1. Siswa dapat memahami struktur tulang dan otot pada manusia

2. Siswa dapat mengetahui kontraksi otot pada manusia

3. Siswa dapat menganalisis proses pembentukan tulang pada manusia

4. Siswa dapat mengetahui proses dan fungsi terjadinya system gerak pada manusia 5. Siswa dapat mengatasi berbagai kelainan dan penyakit yang terjadi pada manusia

D. Ruang Lingkup

Runglingkup dari Hand Out Sistem Gerak pada Manusia yaitu keanekaragaman tulang, keanekaragaman otot dan kelainan atau gangguan pada system gerak.

1. Keanekaragama tulang

(2)

2. Keanekaragaman otot

Otot merupakan alat gerak aktif. Macam-macam otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.

3. Kelainan dan gangguan pada system gerak

(3)

BAB II

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

A. Tulang

Tulang merupakan salah satu bagian system rangka yang terbuat dari jaringan ikat tulang. Tulang sangat berguna bagi manusia. Beberapa fungsi tulang adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alat gerak bersama dengan otot 2. Sebagai tempat melekatnya otot

3. Sebagai pelindung organ lunak dan vital 4. Tempat memproduksi sel-sel darah

5. Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat serta cadangan lemak.

1) Klasifikasi Tulang

a. Tulang Rawan (kartilago)

Tulang rawan terdiri atas sel-sel frawan (kondrosit), serabut kolagen dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas.

Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Tulang rawan hialin, mempunyai serabut terbesar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.

2. Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriks nya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang hialin. Tulang rawan elastic terdapat di daun telinga, laring dan epiglottis.

3. Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak di cakram antar tulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).

Berikut beberapa contoh gambar tulang rawan :

(a) (b) (c)

(4)

b. Tulang keras (Osteon)

Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi). Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rungga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan menyekresikan zat interselules seperti kolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas (sel tulang keras)antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap satuan sel osteosis akan mengelilingi suatu system saraf dan pembuluh darah hingga membentuk sistem havers.

Matriks di sekitar sel-sel tulang memiliki senyawa protein yang dapat mengikat kapur (CaCO3) dan fosfat (CaPO4). Kapur dan fosfat tersebut membuat tulang menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu, tulang kompak dan tulang spons.

Gambar 1.2 Tulang keras dan tulang spons

Tulang kompak memiliki matriks yang padat sedangkan tulang spons memiliki matris yang berongga-rongga. Sebenarnya kedua jenis tulang tersebut terdapat disuatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan melihat bagian mana yang paling dominan.

Berdasarkan bentuknya,tulang keras dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Tulang pipa, bentuknya panjang dan berrongga seperti pipa. Contoh tulang ini diantaranya tulang pengumpul, tulang hasta, tulang betisdan tulang luring. Tulang pipa terdiri atasdua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis adalah bagian “badan tulang”. Sedangkan epifisis adalah bagian tepi atau bagian “kepala tulang”. Diantara epifisis dan diafisis, dibatasi oleh bagian yang disebutcakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat proses penulangannya dengan daerah diafisis.

2. Tulang pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang pipih banyak terdapat dirangka aksial. Misalnya tulang rusuk,tulang belikat dan tulang-tulang yang menyusun tengkorak.

(5)

3. Tulang pendek, tulang yang berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal telapak tanagn. Pangkal telapak kaki dan tulang belakang.

4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya adalah tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.

Berikut contoh-contoh gambar tulang keras (osteon)

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 1.3 (a). Tulang pipa, (b). Tulang pipih, (c). Tulang pendek, (d). Tulang tidak beraturan.

(6)

a. Kontraktibilitas, adalah kemampuan otot untuk memendek. Ketika memendek, otot berkontraksi. Jika otot menempel pada tulang, otot akan menarik tulang tersebut.

b. Ekstensibilitas, adalah kemampuan otot untuk memanjang melebihi ukuran semula. Pada saat otot memanjang, otot bereaksi.

c. Elastisitas, adalah kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula, setelah mengalami pemanjangan atau pemendekan.

1. Klasifikasi Otot a. Otot lurik

seperti hal nya tulang, otot memiliki beberapa jenis. Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot jenis ii menempel pada rangka dan menjadi alat gerak utama. Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti.

Berdasarkan cara letaknya ditulang, terdapat dua bagian otot yaitu origo dan insertion. origo merupakan ujung otot yang menempel ditulang yang kedudukannya tetap (tumpuan) ketika otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot yang menempel pada tulang yang akan di gerakan ketika otot berkontraksi.

b. Otot polos

otot polos sering juga disebut otot organ dalam atau otot visceral, otot polos terbapat di orgal-orgaldalam,misalnya di saluran-saluran dalamsistem pernafasan,system pencernaan,pembuluh darah dan saluran kencing. Bentuk sel-sel otot polos menyerupai gelendongdengan satu inti di tengah. Otot polos tidak dikendalikan oleh system saraf pusat sehingga otot-otot polos bekerja di luar kesadaran.

c. Otot jantung

Otot jantung memiliki struktur mirip dengan sumber otot lurik. Hal-hal yang membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut-serabut ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karana tu otot jantung bekerja di luar kesadaran. Berikut beberapa contoh gambar otot:

(a) (b) (c)

(7)

2. Sifat Kerja Otot

Otot-otot sering bekerja sama ketika melakukan gerak.mnimal terdapat dua otot yang bekerja sama. Otot pertama dan kedua berkontraksi kea rah yang berlawanan. Oleh karena itu kedua otot tersebut dikatakan melkukan kerja yang antagonis. Pergerakan yang disebabkan otot-otot tersebut dapat berupa ekstensor dan fleksor (meluruskan dan membengkokkan) depressor dan elevator (kebawah dan ke atas) supinator dan pronator (menengadah dan menelungkup) dan abductor dan adductor (menjauhi dan mendekatisumbu tubuh). Contoh otot yang antagonis adalah bisep dan trisep di lengan bagian atas.

a. Antagonis, yaitu kerja 2 otot secara berlawanan. Jika yang satu berkontraksi maka yang lain mengalami relaksasi, begitupun sebaliknya. Contoh:

1) Pronasi dan Supinasi pada telapak tangan 2) Fleksi dan Ekstensi pada sendi siku dan lutut.

3) Abduksi dan Adduksi pada sendi lengan atas dan sendi paha. 4) Depresi dan Elevasi ketika kepala menunduk dan menengadah.

(a) (b)

Gambar 1.5 (a). Antagonis otot, (b). Kerja otot sinergis

b. Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan. Jika yang satu berkontraksi maka yang lain pun ikut berkontraksi, begitupun dalam hal relaksasi. Contoh: Otot Pronator Teres dan Kuadratus pada telapak tangan.

C. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak

Tulang atau otot mengalami kelainan maupun gangguan. Banyak factor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut contoh-contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang yaitu :

1. Kelainan dan gangguan pada tulang a. Kekurangan vitamin D

Pada tulang manusia, vitamin D di bentuk dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak. Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar matahari yang cukup. Akibatnya anak yang kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitus.

b. Osteoporosis

(8)

membantu pelekatan kalsium, kekurangan kalsium dalam makanan. Sehingga tubuhnya menggunakan yang tersimpan pada tulangnya.

c. Mikrosefalus

Mikrosefalus adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak. Sempurna.

(a) (b)

(c)

Gambar 1.6 (a). Tulang nirmal dan tulang osteoporosis, (b). Kekurangan vitamin D, (c). mikrosefalus

d. Patah tulang (fraktura)

Tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami benturan keras, misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada susunan semula secepat mungkin. Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau platina. Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil kembali. Tulang lengan yang patah memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1 bulan, sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.

e. Terkolir

(9)

tulang lainnya).Keseleo pergelangan kaki adalah salah satu bentuk cedera paling umum dalam olahraga. Kebanyakan keseleo kaki terjadi ketika telapak kaki tiba-tiba berubah ke dalam (inversi) atau luar (eversi) ketika Anda berjalan, terantuk, jatuh, atau menyentuh tanah setelah melompat. Pergelangan tangan dan siku juga dapat terkilir karena mengangkat benda berat dengan cara yang tidak benar atau gerakan berulang berkepanjangan dari otot-otot dan tendon.

f. Kelainan bentuk tulang belakang

Kelainan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara lain seperti berikut:

1. Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan. 2. Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang,

sehingga badan terlihat bongkok.

3. Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan.

Gambar 1.7 kelainan yang terjadinya pada tulang belakang

2. Kelainan dan gangguan pada otot a. Atrofi

Atrofi adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai saraf, tidak digunakan atau penyakit.

b. Tetanus

Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit ini karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka, bakteri ini bisa masuk melewati luka yang terbuka tersebut.

c. Miastenia gravis

Myasthenia gravis adalah autoimun penyakit yang mempengaruhi transmisi sinyal dari saraf ke otot. Nama myasthenia gravis berasal dari kata Yunani dan Latin yang berarti "kelemahan otot kuburan." Hari ini, namun, sebagian besar kasus MG tidak sebagai "kuburan" sesuai namanya. Pada kenyataannya, kebanyakan orang dengan MG dapat mengharapkan untuk hidup normal atau hampir normal.

(10)

d. Kelelahan otot (Distrofi otot)

(11)

BAB III RANGKUMAN

Rangkuman dari hand out Sistem Gerak pada Manusia yaitu sebagai berikut :

1. Tulang adalah alat gerak pasif. Sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Tulang berfungsi menunjang pergerakan otot ketika otot berkontraksi atau berlekasasi. 2. Tulang terbagi menjadi 2 macam yaitu, tulang rawan (kartilagu) dan tulang keras

(osteon). Sedangkan macam-macam otot yaitu, otot lurik, otot polos dan otot jantung.

3. Sifat kerja otot yaitu Antagonis dan Sinergis

4. kelainan dan gangguan pada tulang yaitu kekurangan vitamin D, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang (fraktura), terkilir dan kelainan bentuk tulang belakang 5. kelainan dan gangguan pada otot yaitu atrofi, tetanus, miastenia gravis dan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wuryan. 2010. “Hand out”. http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/handout/ diakses tanggal 22 November 2013

Anonim. 2011. Penanganan dan pencegahan keseleo.

http://majalahkesehatan.com/penanganan-dan-pencegahan-keseleo/ diakses tanggal 22 November 2013

Anonim. 2011. Tulang. http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/05/tulang.html diakses tanggal 22 November 2013

Arief Ardiansyah. 2012. “Otot macam-macam sifat kerja gambar”

.http://arief-ardiansyah.blogspot.com/2012/05/otot-macam-macam-sifat-kerja gambar.html diakses tanggal 22 Nnovember 2013

Gambar

Gambar 1.1 : (a).Tukang rawan hialin, (b). Tulang rawan elastic, (c). Tulang rawanfebrosa
Gambar 1.2 Tulang keras dan tulang spons
Gambar 1.3 (a). Tulang pipa, (b). Tulang pipih, (c). Tulang pendek, (d). Tulang tidakberaturan.
Gambar 1.4 (a). Otot lurik, (b). Otot polos, (c). Otot jantung
+3

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan ini terjadi jika sebagian atau sebuah otot yang melekat pada tulang yang sama berkontraksi, sementara sebagian atau sebuah otot pasangannya berelaksasi. Contoh gerak

- Yaitu hubungan antara tulang yg memungkinkan terjadi gerakkan tulang secara bebas5. - Contoh: tulang tulang anggota

Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih..

Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini akan mengakibatkan

Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh. Pada persendian terdapat cairan pelumas yang disebut

Sistem gerak pada manusia dan vertebrata terdiri atas sistem gerak pasif yang terdiri atas tulang dan rawan, serta sistem gerak aktif yang terdiri atas otot, tulang disebut

Sistem gerak pada manusia dan vertebrata terdiri atas sistem gerak pasif yang terdiri atas tulang dan rawan, serta sistem gerak aktif yang terdiri atas otot, tulang disebut

“ANATOMY MOVEMENT” 30 OTOT Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif penggerak tulang yang disebabkan oleh kemampuan sel-sel otot