TINJAUAN PUSTAKA
Hutan Tanaman Industri
Menurut Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1990, Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur itensif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. Hak Pengusahaan HTI adalah hak untuk mengusahakan hutan di dalam suatu kawasan hutan yang kegiatannya mulai dari penanaman, pemeliharaan, pemungutan, pengelolaan dan pemasaran. Sehingga menghasilkan serangkaian kegiatan yang kompleks dan hasil yang diperoleh optimum dengan tetap mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat sekitar.
energi,sektor sosial budaya, sektor sumber daya manusia dan sektor pengangkutan (Iskandar, 2003).
Kondisi Umum PT. Toba Pulp Lestari
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang memiliki izin dan legalitas operasional bergerak di bidang produksi pulp. PT. TPL, Tbk. berstatus penanaman modal asing (PMA) yang dioperasikan berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua BPPT dan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup SK/M/BPPT/XI/1986 dan No.KEP-43/MNKLH/11/1986 tertanggal 13 November 1986.
Berdasarkan surat Keputusan Menteri Investasi/Ketua Badan koordinasi penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Saham perusahaan ini telah dijual di bursa saham Jakarta dan Surabaya sejak 1992 dan di New York Stock Exchange (NYSE). Kegiatan produksi pulp secara komersial dimulai tahun 1989.
Letak Geografis PT Toba Pulp Lestari, Tbk.
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. terletak di desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir sekitar 220 km dari Kota Medan, Sumatera Utara. Areal konsesi PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdiri dari 6 sektor yang masing-masing sektor berada pada wilayah geografis yang terpisah, yaitu:
2. Sektor Padang Sidempuan berada pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang meliputi Kecamatan Padang Bolak, Sosopan, Padang Sidempuan, dan Sipirok pada 1° 15’ 00” LU - 1° 50’ 00” LU dan 99° 13’ 00” BT - 99° 33’00” BT. 3.Sektor Aek Nauli berada pada Kabupaten Simalungun yang meliputi Kecamatan
Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Sidamanik dan Jorlang pada 2° 40’ 00” LU - 2° 50’ 00” LU dan 98° 50’ 00” BT - 99° 10’ 00” BT.
4.Sektor Habinsaran berada pada Kabupaten Toba Samosir yang meliputi kecamatanSiborong-borong, Sipahutar, Habinsaran, Silaen dan Laguboti pada 2° 7’ 00” LU - 2° 2’ 00” dan 99° 05’ 00” BT - 99° 18’ 00” BT.
5. Sektor Tarutung berada pada Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi KecamatanDolok Sanggul, Sipaholon, Onan Gajang, Parmonangan, Adian Koting, Gaya Baru, Tarutung, Lintong Nihuta dan Sorkam pada 1° 54’ 00” LU - 2° 15’ 00” LU dan 98° 42’ 00” - 98° 58’ 00” BT.
6. Sektor Aek raja berada pada Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi KecamatanPahae Julu, Pahae Jae, Lumut, Batang Toru pada 1° 30’ 00” LU - 1° 55’ 00” LU dan 98° 20’ 00” BT - 99° 10’ 00” BT.
Topografi
Deskripsi Eukaliptus
Tanaman Eukaliptus sudah dikenal mulai sejak abad 18 dan perkembangan pembangunan tanaman ini maju pesat pada tahun 1980 setelah kongres kehutanan Sedunia ke VIII di Jakarta tahun 1878. Tanaman Eukaliptus yang tumbuh cepat
akan mengkonsumsi air dari dalam tanah cukup banyak, berpengaruh buruk terhadap kesuburan tanah, tajuk yang ringan/tipis tidak dapat melindungi
permukaan tanah dari tetesan air hujan yang dapat menimbulkan erosi, tidak menyediakan habitat yang baik dan tidak cukup makanan bagi kehidupan liar (Pudjiharta,2001).
Tanaman Eukaliptus pada umumnya berupa pohon kecil hingga besar, tingginya 60-87 m. Batang utamanya berbentuk lurus, dengan diameter hingga
200 cm. Permukaan papan licin, berserat berbentuk papan catur. Daun muda dan daun dewasa sifatnya berbeda, daun dewasa umumnya berseling kadang-kadang berhadapan, tunggal, tulang tengah jelas, Pertulangan skunder menyirip atau
sejajar, berbau harum bila diremas. Perbungaan berbentuk payung yang rapat kadang-kadang berupa malai rata di ujung ranting. Buah berbentuk kapsul, kering
dan berdinding tipis. Biji berwarna coklat atau hitam. Marga ekaliptus termasuk kelompok yang berbuah kapsul dalam suku Myrtaceae dan dibagi menjadi 7-10 anak marga, setiap anak dibagi lagi menjadi beberapa seri (Sutisna dkk, 1998).
Tanaman Eukaliptus termasuk famili Myrtaceae, genus ekaliptus dengan spesies Eucalyptus spp. Spesies-spesies yang sudah dikenal umum antara lain, Eucalyptus alba, Eucalyptus deglupta, Eucalyptus grandis, Eucalyptus
plathyphylla, Eucalyptus saligna, Eucalyptus umbellate, Eucalyptus
Adapun taksonomi tanaman Eukaliptus adalah sebagai berikut : Kingdom :Plantae
Divisi : Spermatophyta Class : Myrtales Famili : Mrytaceae Genus : Eucalyptus
Spesies : Eucalyptus sp(Departemen Kehutanan, 1994)
Potensi
Pengertian potensi adalah suatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan melalui tenaga manusia maupun yang dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya potensi juga dapat diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita. (Kartasapoetra, 1987 : 56).
Potensi yang dimaksudkan penulis dalam penelitian ini adalah sumber daya alam (SDA) yang dikelola secara cermat oleh sumber daya manusia (SDM)dimana potensi tersebut memberikan peluang ekonomi pada proses pengolahannya. Dimana PT Toba Pulp Lestari Tbk yang pada saat ini pada pemanfaatan tanaman Eukaliptusmasih hanya pada kayunya, sedangkan daunnya belum ada pengolahannya, dan di dalam penelitian ini penulis mencoba melihat potensi bahan baku dari daun Eukaliptusdi PT. Toba Pulp Lestari.
Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor penentu dalam kelancaran proses produksi, sehingga setiap perusahaan harus mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi serta memadai dalam menunjang kegiatan produksi perusahaan. Apabila pasokan bahan baku tersendat maka kegiatan proses produksi akan terhambat. Terhambatnya proses produksi tentu akan berpengaruh terhadap tingkat output yang akan dihasilkan (Suhartanti, 2009)
Minyak Atsiri
Minyak atsiri yang disebut juga minyak eteris atau disebut juga sebagai Esential Oil adalah minyak yang mudah menguap yang dihasilkan dari sumber
hayati dengan cara isolasi terutama dengan cara penyulingan. Digunakan sebagai pewangi, penyedap dan obat-obatan. Beberapa contoh minyak atsiri antara lain
minyak cendana, minyak kayu putih, minyak sontok, minyak keruing,minyak terpentin, minyak trawas, minyak usar, minyak sereh, minyak lawang, minyak masoy, minyak ekaliptus, minyak kenanga, minyak ylang-ylang, minyak kilemo,