• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyusunan LKS sebagai bahan ajar wiwik untung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "penyusunan LKS sebagai bahan ajar wiwik untung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

ARTIKEL

PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI

BAHAN AJAR

Oleh

Dra. Theresia Widyantini, M.Si

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

(2)

2

Abstrak

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang berkualitas adalah

bahan ajar yang materinya dapat menjawab permasalahan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa atau sering disingkat dengan LKS merupakan salah

satu bagian dari bahan ajar dalam bentuk tertulis. Karena posisinya sebagai bagian dari

bahan ajar, maka dengan sendirinya harus dipenuhi berbagai kriteria agar dapat menjadi

bagian dari bahan ajar yang berkualitas.

Lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

siswa. Lembar kegiatan siswa biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada siswa.

Key words: Lembar kegiatan siswa, bahan ajar

A. Pendahuluan

(3)

3

B. Pembahasan

Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (

student work sheet

) adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada

siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan atau

tugas praktik. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian

membuat rangkuman yang selanjutnya dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat

berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga bawang

merah dan bawang putih dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat atau dapat

berupa menyelesaikan suatu permasalahan.

Struktur lembar kegiatan siswa secara umum terdiri dari judul lembar kegiatan siswa,

mata pelajaran, semester, tempat, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai,

indikator yang akan dicapai oleh siswa, informasi pendukung, tugas-tugas dan

langkah-langkah kerja serta penilaian. Suatu tugas yang harus dikerjakan siswa dalam lembar

kegiatan siswa haruslah sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Oleh

karena itu sebelum membuat lembar kegiatan siswa diawali terlebih dahulu dengan

menganalisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta materi

pembelajaran, menyusun peta kebutuhan lembar kegiatan siswa, menentukan judul

lembar kegiatan siswa, selanjutnya baru menyusun lembar kegiatan siswa serta

menentukan alat penilaiannya.

Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan

yang memadai, karena sebuah lembar kegiatan siswa harus memenuhi paling tidak

kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar yang

harus dikuasai oleh siswa. Tugas-tugas yang ada pada sebuah lembar kegiatan tidak

akan dapat dikerjakan oleh siswa dengan baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain

atau referensi lain yang terkait dengan tugas yang harus diselesaikan.

(4)

4

belajar yang fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang

akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih, mengakomodasi

kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi formal,

kepadatan berdasar kebutuhan siswa, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai

mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, menjelaskan cara

mempelajari bahan ajar.

Manfaat adanya lembar kegiatan siswa adalah memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran serta bagi siswa sendiri akan melatih untuk belajar secara mandiri dan

belajar memahami suatu tugas secara tertulis. Berikut ini diberikan suatu contoh lembar

kegiatan siswa terkait dengan materi yang dapat membantu siswa dalam memahami

operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk siswa kelas VII

Lembar Kegiatan Siswa

Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat

Standar Kompetensi : memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi dasar : melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan Indikator : menyelesaikan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat Kelas/Semester : VII/Satu

Sekolah : SMP Bahagia

Petunjuk:

1. Kerjakan tugas yang ada pada lembar kegiatan dengan menggunakan alat peraga operasi penjumlahan bilangan bulat berupa kartu-kartu tanda positif dan kartu-kartu tanda negatif secara berkelompok yang telah dibentuk dan telah disediakan pada kelompokmu.

(5)

5 3. Akan ditunjuk secara acak wakil dari kelompok untuk melaporkan jawaban soal latihan nomer 1. 4. Kerjakan soal nomer 2 secara individual tidak berkelompok tanpa menggunakan alat peraga.

Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat

Di sekolah dasar, kalian sudah mengenal operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah seperti berikut ini 2 + 3 = 5 dan 15 2 = 13. Bagaimana dengan menentukan hasil operasi penjumlahan pada bilangan bulat misalnya 2 + (3) atau operasi pengurangan pada bilangan bulat misalnya 2 – 5?. Kalian akan dapat menentukan hasil operasi penjumlahan ataupun menentukan hasil operasi pengurangan bilangan bulat setelah mengetahui apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang lebih besar dari nol. Misal 1, 2, 3, 4, 5, ….. kadang-kadang penulisannya diberi tanda (+) di depannya yaitu +1 atau + 2. Sedangkan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang lebih kecil dari nol. Misal ….. 5, 4, 3, 2, 1. Penulisan bilangan bulat negatif diawali dengan tanda negatif ( ) yaitu 5 atau –10. Bilangan nol itu sendiri merupakan bilangan bulat bukan positif dan juga bukan negatif. Jadi bilangan bulat yaitu …, 5, 4, 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….. Agar kalian mudah dalam menentukan hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dapat digunakan bantuan suatu alat peraga yaitu alat peraga operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berupa kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu-kartu-kartu bertanda negatif () seperti gambar berikut ini.

Contoh gambar kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda negatif ()

(6)

6 Beberapa ketentuan yang harus disepakati dalam menggunakan alat peraga operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berupa kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda negatif () adalah:

a. Menyediakan kartu bertanda ”+” dan kartu bertanda ”–”, minimal masing-masing 10 kartu. Satu kartu bertanda ”+” digunakan untuk mewakili bilangan bulat positif satu (1) sedangkan satu kartu bertanda ”–” digunakan untuk mewakili bilangan bulat negatif satu (–1).

b. Operasi penjumlahan adalah proses menambahkan/memberi kartu ”+” atau kartu ”–”. Sedangkan operasi pengurangan adalah proses mengambil kartu ”+” atau ”–”.

Kata kuncinya adalah:

Ditambah diberi Dikurangi diambil

c. Apabila kartu bertanda positif bertemu (berpasangan) dengan kartu bertanda negatif maka diperoleh hasil 0.

Selanjutnya akan diberikan contoh penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan

kartu-kartu bertanda positif dan kartu-kartu bertanda negatif.

Contoh1

Diperagakan bagaimana menentukan hasil dari penjumlahan 2 + 3 = ...

Letakkan kartu ”+” sebanyak dua buah untuk mewakili bilangan 2 pada suku pertama dan tambahkan kartu ”+” sebanyak tiga buah untuk mewakili bilangan 3 pada suku kedua, sehingga menghasilkan

0

(7)

7 lima kartu ”+”. Dari peragaan tersebut dapat dilihat bahwa 2 ditambah dengan 3 menghasilkan 5. Untuk jelasnya perhatikan peragaan berikut.

Contoh2

Letakkan kartu ”+” sebanyak dua buah untuk mewakili bilangan 2 pada suku pertama dan tambahkan kartu ”” sebanyak tiga buah untuk mewakili bilangan (3) pada suku kedua, sehingga menghasilkan dua kartu ”+” dan tiga kartu ””.

Jadi 2 + 3 = 5

Menunjukkan bilangan 2

ditambah

Menunjukkan bilangan 3

hasil

Menunjukkan bilangan 5

Diperagakan bagaimana menentukan hasil dari penjumlahan 2 + (3) = ….

Menunjukkan bilangan

-3

Menunjukkan bilangan

2

(8)

8 Dari ketentuan yang telah disepakati bahwa apabila kartu bertanda positif bertemu (berpasangan) dengan kartu bertanda negatif maka diperoleh hasil 0.

Sehingga diperoleh hasil seperti berikut ini

Jadi 2 + (-3) = -1

Berdasarkan dua contoh di atas, selanjutnya tugas kalian adalah mencoba menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga yang sudah dibagikan kepada setiap kelompok dan setiap kelompok mempresentasikan hasilnya yang diwakili oleh wakil kelompok.

hasil

hasilnya

-1

0

Hasil 0

Hasil 0

(9)

9 1. Tentukan hasil penjumlahan dari dua bilangan bulat dan komunikasikan langkah-langkah untuk

memperoleh hasilnya dengan bantuan alat peraga pada soal berikut ini a. 3 + 4 = ...

2. Kerjakan nomer 2, ini secara kelompok tanpa menggunakan alat peraga a. 8 + 9 = ...

b. 10 + (8) = ... c. 10 + (15) = ... d. 15 + ( 10) = ...

e.

3. Kerjakan nomer 3, ini secara individual tanpa menggunakan alat peraga a. – 15 + 20 = ...

b. (20 ) + (25) = ... c. 10 + (13) = ...

Rangkuman

Dalam menentukan hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dapat digunakan bantuan suatu alat peraga operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, berupa kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda negatif(), selanjutnya setelah kalian dapat menentukan operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan bantuan alat peraga langkah selanjutnya untuk menerampilkannya kalian harus banyak berlatih menyelesaikan soal-soal penjumlahan bilangan bulat tanpa menggunakan alat peraga.

(10)

10 Dari pembahasan di atas untuk menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) diperlukan menyusun alur analisis penyusunan lembar kegiatan siswa yaitu dengan menganalisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta materi pembelajaran. menyusun peta kebutuhan lembar kegiatan siswa, menentukan judul lembar kegiatan, selanjutnya baru menyusun lembar kegiatan siswa. Lembar kegiatan siswa merupakan bagian dari bahan ajar, agar lembar kegiatan siswa berkualitas maka kriterianya adalah menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang untuk siswa, menjelaskan tujuan instruksional, disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih, mengakomodasi kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, serta menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

D. Daftar Pustaka

1. Widyantini.Th dan Sigit TG. 2010. Modul Matematika SMP Program Bermutu. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika

2. Direktorat Sekolah Menengah Pertama, 2006. Bahan Sosialisasi KTSP. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Pertama

3. Direktorat Sekolah Menengah Pertama. 2006. Pedoman memilih dan menyusun bahan ajar. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah pertama.

4.

http://www.google.co.id/#sclient=psy-b&q=Pedoman+Umum+Penulisan+Bahan+Ajar+PDKLP&oq=Pedoman+Umum+Penulisan+Ba han+Ajar+PDKLP …. Diakses tanggal 4 Mei 2013

E. Bio data Penulis

Nama : Dra. Theresia Widyantini, M.Si

NIP : 196203211990092001

Jabatan : Widyaiswara Madya

Alamat email : widterban@yahoo.com

(11)

11

Referensi

Dokumen terkait

Effect of replacement of dietary fish meal by meat and bone meal and poultry by-product meal on growth and feedY. utilization of gibel carp, Carassius

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya. PUTRI MAYSURA

(2008: 47 dalam Assjari, 2011) menyatakan bahwa beberapa anak penyandang autis mengalami gangguan pada perkembangan motorik, otot kurang kuat untuk berjalan, serta

Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (SB, B, K, SK)

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai algoritma greedy dan penggunaannya dalam mencari pohon merentang minimum akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa teori dasar

reciprocal teaching yang telah dibuat pada materi peluang, sebagai alternatif pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa

Dua buah jam tangan (gambar hanya memperlihatkan kerangka jam tangan tersebut dan gambar kedua tampak gambar jam lengkap dengan mesinnya). Pada iklan jam tangan tersebut

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, merupakan data yang dapat diolah dengan mendeskripsikan data yang tertulis atau lisan pada