• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional di SMPN 1 Paseh, Kabupaten Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh :

Ana Dewi Susilawati

0901153

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional di SMPN 1 Paseh, Kabupaten Sumedang)

Oleh

Ana Dewi Susilawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ana Dewi Susilawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN

LEMBAR PENGESAHAN

ANA DEWI SUSILAWATI

0901153

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional di SMPN 1 Paseh, Kabupaten Sumedang)

Disetujuidandisahkanoleh:

PEMBIMBING I

Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd.

NIP. 19620207 1987031001

PEMBIMBING II

Dr. Cepi Riyana,M.Pd

NIP. 197512302001221001

Mengetahui,

KetuaJurusan Ketua Prodi

(4)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Toto Ruhimat,M.PdDr. Rusman,M.Pd

(5)

Ana Dewi Susilawati, 2014

(6)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ana Dewi Susilawati (0901153) “Hubungan antara Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dengan Motivasi Belajar Siswa (Studi Deskriptif Korelasional Di SMPN 1 Paseh, Kabupaten Sumedang)”.

Skripsi: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan motivasi belajar siswa”.Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah “mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa aspek motif kognitif (cognitive motives), aspekpenampilan diri (self expression), dan aspek kemajuan diri (self enchancement)”.Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket. Sampel penelitian ini terdiri dari 30 orang siswa SMPN 1 Paseh dan 30 orang guru SMPN 1 Paseh yang dipilih secara acak. Dikarenakan data uji normalitas dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka analisis korelasi menggunakan rumus ujikorelasiProduct MomentdariKarl Pearson, pada uji dua pihak (two tail) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05,selanjutnya dilakukan uji signifikasi, dan uji determinasi.Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa secara umum penggunaan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru mempengaruhi motivasi belajar siswaaspek motif kognitif (cognitive motives), aspekpenampilan diri (self expression), dan aspek kemajuan diri (self enchancement). Penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru dalam pembelajaran diatur oleh kompetensi guru dalam menggunakan TIK. Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki guru agar profesional di bidangnya. Penguasaan dan pemanfaatan media pembelajaran pada dasarnya dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, terutama media pembelajaran berbasis TIK karena memiliki konten yang bervariasi, dan dapat dirancang dengan menarik untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan mandiri. Peningkatan motivasi belajar siswa dalam belajar tentunya behubungan dengan peningkatan hasil belajar dan prestasi siswa.

(7)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN ABSTRACT

Ana Dewi Susilawati (0901153) “Correlation Between The Use ICT Based Instructional Media By Teachers With Students Motivation (Descriptive Correlational Study In Junior High School in 1 Paseh, Sumedang)”

Thesis of Educational Technology Department, Curriculum and Educational Technology Major, Faculty of Education, Indonesian University of Education, by 2014.

This research destination to know”correlation between the use ICT based instractional media by teachers with students motivation. The specific destination of this research is “knowing correlation between the use ICT based instructional media by teacher aspect cognitive motives, aspect self expression, and aspect self enchancement”. The method used is adescriptive correlational research methods with quantitative approachesthe research instrument used in the form of a quostionnaire. The study sample consisted of 30 students of SMPN 1 Paseh and 30 teachers SMPN 1 Paseh randomly selected. Dou to the normality test data in this study are normally distributed, then the correlation analysis using the formula Product Moment Correlation test of Karl Pearson the two tail with a confidence level of 95% or α = 0,05, then performed significance test, and the test determination. Based on the result of research in the field, it can be concluded, that in general the use of ICT based instructional media by teachers affects student motivation aspect cognitive motives, aspect self expression, and aspect self enchancement. The use and utilization of ICT based learning media by the teacher in the learning set by teacher competence in using ICT. Teacher competence is a skills that teachers must possess a professional in his field. Acquisition and utilization of intructional media can basically raise students motivation, ICT based instructional media, especially as it has a varied content, and can be designed to be interesting to create an active and independend learning. Increasing students motuvation in learning certainly relate to the improvement of learning outcomes and student achievement.

(8)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. iii

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GRAFIK ……… xii

DAFTAR BAGAN ………. xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah……… 6

C. Tujuan Penelitian………... 6

D. Manfaat Penelitian ………... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi………... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Media ...………... 9

1. Pengertian Media Pembelajaran..…………... 9

2. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Media Pembelajaran ...…………....…. 10

3. Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 11

B. Kompetensi TIK Guru ...……… 17

1. Guru ... 16

2. Peraturan Mengenai Kompetensi TIK Guru ... 16

C. Penggunaan Media Pembelajaran berbasis TIK Oleh Guru ... 20

D. Tinjauan Motivasi……...……….. 24

1. Konsep Dasar Motivasi……... 25

2. Motivasi Belajar ………….………. 24

E. Kerangka Pemikiran..………... 29

F. Asumsi dan Hipotesis ... 30

(9)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN

2. Hipotesis ………. 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan sampel Penelitian ………... 32

B. Desain Penelitian ……….. 33

C. Metode Penelitian ………. 33

D. Definisi Operasional ………. 34

E. Instrumen Penelitian ...……… 35

F. Teknik Uji Instrumen...………... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ………...………. 43

H. Teknik Analisis Data ... 44

I. Prosedur dan Tahap- Tahap Penelitian……...……… 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ………...……….. 50

1. Gambaran Penggunaan Media Pembelajaran berbasis TIK Oleh Guru ... 50

2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa …………...……….. 53

a. Gambaran Motivasi Belajar Siswa Aspek Kognitif (Cognitives Motives) ... 55

b. Gambaran Motivasi Belajar Siswa Aspek Penampilan Diri (Self Expression) ... 57

c. Gambaran Motivasi Belajar Siswa aspek Kemajuan Diri (Self Enchancement) ... 59

3. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa …...…… 61

(10)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh Guru

Dengan Motivasi Belajar Siswa Aspek Penampilan Diri (Self

Expression) ... 68

6. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh Guru

Dengan Motivasi Belajar Siswa Aspek Kemajuan Diri (Self

Enchancement) ... 71

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...………. 73

1. Hubungan Antara Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh

Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Aspek Motif Kognitif (Cognitive

Motives)………...………...………... 77

2. Hubungan Antara Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh

Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Aspek Penampilan Diri (Self

expression) ... 78

3. Hubungan Antara Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Oleh

Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Aspek Kemajuan Diri (Self

Enchancement) ... 80

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan …...…....……….. 83

B. Saran ...……… 85

DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas atau mutu pendidikan yang menjadi peran utama

adalah guru, untuk mewujudkannya dibutuhkan peningkatan kompetensi guru.

Untuk itulah makapemerintah merasa perlu meningkatkan dan mengembangkan

standar komptensi dan sertifikasi guru, yang merupakan bagian dari standar

pendidikan nasional (SPN) dan standar nasional indonesia (SNI). Hal ini

dilakukan bertujuan untuk mendapatkan guru yang profesional, dalam rangka

peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008

tentang guru pasal 3 menjelaskan tentang 4 kompetensi yang harus di miliki oleh

seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial dan kompetensi profesional. Dalam kompetensi pedagogik berisikan poin

yang merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu,

pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dan dalam kompetensi sosial yaitu,

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Penguasaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah sangatlah penting, di era globalisasi

seperti sekarang ini. Bila seseorang ingin maju di zaman ini maka salah satunya ia

harus mengusai teknologi. Untuk itu sudah sewajarnya guru pun dituntut untuk

dapat memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran seperti

yang tercantum dalam kompetensi guru.

Dalam dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemdikbud) telah menempatkan TIK sebagai salah satu pendukung

utamatersedianya layanan pendidikan. Penyediaan tenaga pendidik berkompeten

yangmerata di seluruh Indonesia telah dinyatakan sebagai salah satu tujuan

strategisdalam penyelenggaraan pendidikan nasionl. Penyediaan pendidik

yangmenguasai kompetensi TIK merupakan kebutuhan mendesak demi

tercapainyatujuan tersebut. Guru yang kompeten dalam pemanfaatan TIK

(12)

2

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

profesional sesuai dengan Permendiknas No 16Tahun 2007 tentang Kompetensi

Guru. Hal ini menjadi landasan untuk mencapaigenerasi emas dan siswa yang

cerdas dan kompetitif menjadi human capital dalam pembangunan sosial dan

ekonomi.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan salah satu

pemecahan masalah dalam proses pembelajaran, dan dapat juga sebagai inovasi

dalam dunia pendidikan. Guru dituntut untuk dapat menggunakan media

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Bukan hanya dapat menggunakan media Teknologi informasi dan komunikasi

dalam proses pembelajaran di kelas, namun guru pun dituntut untuk dapat

mengembangkan berbagai media pendidikan. Guru dituntut untuk senantiasa

dapat lebih kreatif dalam memberikan materi yang sedang diajarkan kepada

muridnya, agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan dalam menyerap materi

yang diberikan dan prestasi belajar mereka pun meningkat.

Penguasaan guru dalam penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi

sangat berpengaruh sekali kepada penguasaan guru dalam penggunaan media

pembelajaran. Karena media pembelajaran yang dikembangkan saat ini sudah

banyak yang berbasis TIK, oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan

perangkat TIK ini sangat penting sekali. Media TIK yang dapat digunakan oleh

guru dalam pembelajaran tentunya banyak sekali, tidak hanya media presentasi

saja. Banyak media online maupun offline, software maupun hardware, yang

dapat guru gunakan sebagai media pembelajaran. Media online misalnya guru

sudah menggunakan fasilitas email untuk sarana pengumpulan tugas, blog untuk

memposting bahan- bahan ajar agar memudahkan siswa mendapatkan materi

pembelajaran. Media offline seperti office dan grafis yang dapat guru gunakan

untuk membuat media pembelajaran. Hardware seperti perangkat komputer,

projector, televisi, radio, telepon dan masih banyak lainnya, software seperti

penggunaan media presentasi, pembelajaran interaktif dan masih banyak lagi.

Media itu pada hakikatnya menjadi jembatan antara murid dan guru agar

pembelajaran menjadi efektif. Media sebagai salah satu komponen pembelajaran,

(13)

metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi, dapat memunculkan

motivasi belajar siswa menjadi lebih besar, serta menjadikan informasi yang

diterima saat proses pembelajaran menjadi permanen di ingat oleh siswa. Seperti

manfaat media yang digambarkan oleh kerucut pengalaman Edgar Dale (dalam

susilana dan Riyana, 2008, hlm. 9) yaitu “pengetahuan akan lebih abstrak apabila

pesan hanya disampaikan melalui kata verbal yang memungkinkan terjadinya verbalisme.” Artinya siswa tidak hanya mengerti dari penjelasan yang diberikan oleh guru, dengan media mempermudahkan guru untuk menjelaskan tentang suatu

hal, karenanya pembelajaran menjadi lebih konkrit.

Menurut penelitian British Association for Vedic Astrology (BAVA) di

Amerika Serikat (dalam Rusman, 2008, hlm.95) bahwa:“Bila seorang guru atau

tenaga pendidik yang mengajar hanya menggunakan verbal simbol materi yang

terserap hanya 13% saja dan itupun tidak akan bertahan lama, sementara yang

menggunakan multimedia bisa mencapai 64% sampai 84% dan bertahan lebih lama.” Kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti denganpemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran

saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan aktif learning, maka

peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting. Dalam kaitannya dengan

fungsi media pembelajaran, dapat dikatakan media sebagai alat untuk membuat

pembelajaran yang lebih efektif, mempercepat proses belajar, meningkatkan

kualitas proses belajarmengajar,mengkongkretkan yang abstrak sehingga dapat

mengurangi terjadinya verbalisme.

Selain sebagai alat bantu dalam proses komunikasi antara guru dan siswa

dalam kegiatan pembelajaran, agar materi pembelajaran yang disampaikan lebih

efektif, media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat untuk memotivasi siswa,

media pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Untuk itu sudahselayaknya

gurumemilikikemampuandalammenggunakanperangkat TIK danmenjadikannya

media di dalam proses pembelajaran. Namun kenyataannya dilapangan masih jauh

dari apa yang diharapkan, banyak guru- guru yang masih awam pada teknologi

(14)

4

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenyataannya lalu bagaimana kompetensi guru tentang pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dapat terlealisasi

dengan baik. Oleh sebab itu sudah seharusnya tidak ada lagi guru yang gagap

teknologi. Penguasaan dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK menjadi

tantangan tersendiri bagi seorang guru untuk mengembangkan kualitasnya.

Teknologi sudah seharusnya menjadi satu kesatuan di dalam proses pembelajaran,

karena selain untuk memotivasi siswa penggunaan media dapat menjadikan

pembelajaran yang efektif dan mandiri.

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran,

motivasi dapat mendorong siswa untuk belajar guna memperoleh hasil belajar

yang baik. Tanpa adanya motivasi belajar yang baik, siswa tidak akan

bersungguh- sungguh dalam belajar. Sukmadinata (2007, hlm. 179) menyatakan:

Motivasi memegang peranan penting sebagai faktor pendorong, penggerak, dan pengarah aktivitas belajar seseorang. Motivasi mendorong siswa mengembangkan kreatifitas dan inisiatif serta memelihara ketekunan dalam belajar, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi peningkatan prestasi siswa.

Selain itu, berkenaan dengan motivasi belajar siswa remaja, ecless, et al.

(dalam Hattip, 1997, hlm. 2) menyimpulkan bahwa:

Kebanyakan remaja mengalami penurunan motivasi belajar, hal ini ditandai dengan: (1) kurang minat bersekolah; (2) lemahnya motivasi konsep diri akademik dan persepsi dirinya; (3) mudah merasa pesimis setelah mengalami kegagalan; (4) merespon kegagalan dengan helplessness, dan (5) gampang tidak bersekolah tanpa sebab yang jelas atau bolos.

Penurunan ataupun peningkatan motivasi dalam diri siswa dipengaruhi

beberapa indikator, menurut Kurniasih (2010, hlm. 3), diantaranya: (1) kelesuan

seperti malas, telat, pekerjaan tidak selesai, cuek terhadap pelajaran, konsentrasi

kurang; (2) ketidak berdayaan, misalnya mudah merasa kecewa dan putus asa,

kurang berani menghadapi realitas; (3) penghindaran atau pelarian diri, seperti

sering bolos, tidak menyimak materi dengan baik; (4) penantangan seperti suka

mengganggu, merusak, kenakalan remaja; (5) kesibukan lain ketika sedang

belajar; (6) tidak memiliki sikap inovatif dan kreatif dalam belajar; (7) tidak

(15)

Rendahnya motivasi siswa dalam belajar dipengaruhi beberapa faktor, salah

satunya adalah fasilitas pendidikan berupa media pembelajaran. Media

pembelajaran adalah salah satu alat yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa. Penggunaan media pembelajaran terutama media pembelajaran berbasis

TIK dapat menarik perhatian siswa dalam belajar, sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar, materi pelajaran menjadi lebih jelas maknanya dan menjadi

mudah untuk dipahami.

Keterkaitan motivasi belajar dengan penggunaan media pembelajaran

pernah diteliti oleh Aditya Ramanda (2011) dengan judaul Hubungan Penerapan

Mobile Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa “penerapan mobile learning

memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa karena sifat mobile learning yang dapat digunakan di berbagai tempat dan kondisi apa pun.” Sylvia Nova (2011) dengan judul Pemanfaatan Media Video Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata pelajaran TIK “Pembelajaran dengan

memanfaatkan media pembelajaran berbasis video dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

kelas VII (tujuh) di MTs Al-Falaah Kopo Bandung.”

Berakar dari penelitian terdahulu dan kompetensi guru dalam pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dan

pengembangan diri, maka sudah selayaknya guru menguasai kompetensi tersebut

dan mengaplikasikannya di dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan guru

dalam menggunakan media TIK berkaitan dengan kemampuan guru dalam

penggunaan media pembelajaran, karena media pembelajaran yang berkembang

saat ini adalah media pembelajaran berbasis TIK. penggunaan media

pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, dan motivasi belajar

dapat meningkatkan prestasi siswa.Melihat pentingnya penguasaan kompetensi

TIK bagi guru dan pentingnya penggunaan TIK dalam pembelajaran,

(16)

6

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah secara umum yaitu: Apakah terdapat hubungan antara penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa SMPN 1

Paseh?Sedangkan secara khusus rumusan masalah tersebut dijabarkan lebih

khusus sebagai berikut:

1. Apakah terdapathubunganantara penggunaan media pembelajaran berbasis

TIK olehguru denganmotivasibelajarsiswa aspek motif kognitif(cognitive

motives)?

2. Apakah terdapathubunganantarapenggunaan media pembelajaran berbasis

TIK olehguru denganmotivasibelajarsiswa aspekpenampilandiri(self

expression)?

3. Apakah terdapat hubunganantarapenggunaan media pembelajaran berbasis

TIK olehguru denganmotivasibelajarsiswa aspek kemajuandiri (self

enchancement)?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi

yang jelas dan mendalam mengenai Hubungan antara penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa SMPN 1

Paseh. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hubunganantarapenggunaan media pembelajaranberbasis TIK

oleh guru denganmotivasibelajarsiswaaspek motif kognitif (cognitive

motives).

2. Mengetahui hubunganantarapenggunaan media pembelajaranberbasis TIK

oleh guru denganmotivasibelajarsiswaaspekpenampilandiri (self expression).

3. Mengetahui hubunganantarapenggunaan media pembelajaranberbasis TIK

oleh guru denganmotivasibelajarsiswaaspekkemajuandiri (self

(17)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai hubungan antara penggunaan media pembelajaran

berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa SMPN 1 Pasehini

diharapkan memberikan manfaat bagi:

1. Lembaga yang diteliti

Penelitianinidiharapkandapatmemberikankontribusipositifkepadalembaga,

sehinggadapatdijadikanbahanpertimbanganuntukpeningkatan mutu lembaga

dan penigkatan kompetensi guru dalam lembaga yang bersangkutan.

2. JurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan

Hasilpenelitiandapatdijadikansalahsatusumberinformasimengenai kaitan

peningkatan motivasi belajar siswa dengan kemampuan guru dalam

penguasaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasia TIK.

3. Peneliti

Memberikangambarandanwawasanpengetahuan yang

lebihdalamsertamenjawab rasa keingintahuanpeneliti.

E. Struktur organisasai Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai

dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2013) yang telah ditentukan oleh UPI,

yang diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang

penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data

penelitian. Dalam bab ini membahas mengenaitinjauan media, media

pembelajaran berbasis TIK, kompetensi TIK guru, guru, peraturan mengenai

kompetensi TIK guru, penggunaan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru,

(18)

8

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III Metode Penelitian. Bab ini membahas mengenai metodologi dari

penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini terdiri dari lokasi, populasi, dan

sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik

analisis data, dan prosedur atau langkah- langkah penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini terdiri dari deskripsi

hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu

kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Paseh,

yang berlokasi di Kabupaten Sumedang sebagai salah satu sekolah menengah

pertama bertaraf nasional yang sudah memiliki fasilitas media pembelajarannya

cukup baik.

2. Populasi Penelitian

“Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama, pupulasi dapat terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu dan tempat dengan sifat

atau ciri yang sama” (Darmadi, 2011, hlm. 14). “Totalitas semua nilai yang

mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat- sifatnya, dinamakan populasi” Sudjana (2009,

hlm. 6). Pupulasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa dan guru di SMPN 1

Paseh, kabupaten Sumedang.

3. Sampel Penelitian

Menurut Darmadi (2011, hlm. 14) “sampel adalah sebagian dari populasi

yang dijadikan objek penelitian.” Pengambilan sample pada penelitian kali ini

dapat menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling,

yaitu sampel diambil dari semua anggota populasi secara acak, karakteristik-

karakteristik dalam populasi tidak terlalu diperhatikan dalam pemilihan sample

dikarenakan sample populasi bersifat homogen. Arikunto (2006, hlm. 131) “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.” Di dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa dan guru SMP negeri 1 Paseh.

(20)

33

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. DesainPenelitian

“Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan” Syaodih (2010, hlm. 287). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dimana dalam penelitian ini

variabel bebas (independen) (X) yaitu Optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru, sedangkan variabel terikatnya (dependen)

(Y) adalah motivasi Belajar Siswa yang terdiri dari: cognitive motives (Y1), self

expression (Y2), dan self enchancement (Y3). Adapun hubungan antara variabel X

dan Y dapat kita gambarkan dalam tabel berikut ini

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel

X

Y

Peggunaan media pembelajaran

berbasis TIK oleh guru

(X)

Motivasi belajar siswa

cognitive motives (Y1) XY1

Motivasi belajar siswa

self expression (Y2) XY2

Motivasi belajar siswa

self enchancement (Y3) XY3

C. Metode Penelitian

Berdasarkan judul yang saya ambil, maka penelitian yang saya lakukan

adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian

deskriptif. “Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,

yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek

yang diteliti secara tepat” Darmadi (2011, hlm. 145).

Menurut Sumarto (dalam Suryana dan priatna 2008, hlm. 87) ada beberapa

(21)

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah- masalah yang ada pada masa

sekarang, pada masalah yang aktual;

2. Data yang dikumpulkan mula- mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa (karena metode ini sering juga disebut metode analitik).

Menurut Darmadi (2011, hlm. 146) penelitian deskriptif mempunyai

keunikan seperti berikut:

1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali

memperoleh responder yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat

kesimpulan.

2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam

pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu

diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu

membuat check list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga

peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan realibel.

3. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi

dan dirumuskan secara jelas, agar dilapangan, peneliti tidak mengalami

kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.

D. Definisi Operasional

Menurut Arifin (2011, hlm. 190) “definisi operasional adalah definisi

khusus yang didasarkan atas sifa-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan

dilaksanakan oleh peneliti lain.” Ada tiga macam cara yang dilakukan untuk

menyusun definisi operasional yaitu : 1) menekankan pada kegiatan apa yang

perlu dilakukan, 2) menekankan pada bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan 3)

menekankan pada sifat- sifat statis dari hal yang didefinisikan.

1. Media Pembelajaran Berbasis TIK

Media pembelajaran berbasis TIK adalah alat bantu yang digunakan oleh

guru dan sangat mendukung proses pembelajaran, karena dengan bantuan media,

(22)

35

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknologi Informasi merupakan suatu alat yang di dalamnya terjadi proses

pengolahan informasi, sedangkan teknologi komunikasi yaitu alat yang berguna

untuk menyampaikan informasi. Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK)

adalah alat yang dapat membantu proses pengolahan informasi sampai

penyampaian informasi.

Media pembelajaran Berbasis TIK yang paling sering digunakan yaitu

komputer dan jaringan internet. Namun media pembelajaran berbasis TIK tidak

hanya berupa Komputer dan Internet saja. Ada media pelajaran yang dapat

digunakan pada saat tatap muka di dalam kelas seperti perangkat komputer, OHP,

slide, film, audio, dan CD/VCD, maupun di gunakan sebagai alat atau media

komunikasi antara guru dan siswa diluar kelas seperti, telepon, komputer,

Website, internet maupun email. Dengan media tersebut, guru dapat memfasilitasi

siswa secara online tanpa harus bertatap muka.

2. Guru

Pengertian guru menurut PP no. 74 tahun 2008 pasal 1 tentang guru. “Guru

adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.”

3. Motivasi Belajar Siswa

Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang dalam bahasa

inggris berarti to move adalah kata kerja yang berarti menggerakan. Motivasi

sendiri dalam bahasa inggris adalah motivation yaitu sebuah kata benda yang

berarti penggerakan. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang

tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam

penelitian. Instrumen dapat mempengaruhi hasil penelitian, karena penelitian yang

baik tergantung kepada kualitas instrumennya. Instrumen penelitian harus bersifat

(23)

instrumen penelitian. Menurut Sugiono (2012, hlm. 148) Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Instrumen yang digunakan pada penelitian deskriptif kuantitatif adalah

angket atau kuisioner. Menurut Arikunto (2010, hlm. 194) “kuisioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui.”

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang paling adalah pengumpulan data

melalui angket. Dimana angket memungkinkan dalam mengumpulkan data dalam

waktu yang bersamaan dan dengan populasi cukup besar.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala Likert.

Dimana jawaban pada angket kemudian dibuat menjadi skala likert untuk

menghasilkan nilai. “Bentuk jawaban tertutup (closed form atau pre-coded), yakni

angket yang pada setiap itemnya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban.”

Selain itu, penggunaan kuisioner tertutup ini juga memudahkan peneliti dalam

melakukan analisis data.

Instrumen angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh dan

mengungkapkan data atau kondisi variabel X dan Y. Angket yang digunakan

merupakan angket tertutup yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban,

responden hanya menjawab pertanyaan dengan cara memilih salah satu alternatif

jawaban yang telah disediakan. Skala yang digunakan adalah skala likert, dengan

pertanyaan positif dan negatif berupa alternatif jawaban seperti: sangat setuju

(SS), setuju (S), ragu- ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Pemberian bobot untuk pernyataan positif adalah SS= 5, S= 4, R= 3, TS= 2, dan

STS= 1. Sedangkan pemberian bobot nilai untuk pernyataan negatif adalah SS= 1,

(24)

37

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Bobot Nilai Angket Skala Likert

Pernyataan SS S R TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

F. Teknik Uji Instrumen

1. Uji Validitas

“Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes tidak bisa valid untuk sembarang keperluan atau kelompok,

suatu tes hanya valid untuk suatu keperluan dan pada kelompok tertentu”

(Darmadi, 2011, hlm. 87). Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto, 2006,

hlm. 168). Perhitungan uji validitas menggunakan rumus koefisien korelasi

product moment dari karl pearson, yaitu :

Riduwan (2012, hlm. 98)

Keterangan :

: koefesien korelasi : jumlah responden : jumlah jawaban item : jumlah item keseluruhan

Uji Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji dan menghitung

validitas dari setiap butir soal dalam angket. Perhitungan validitas instrumen

dilakukan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Nilai dari

dari n = 32 yaitu sebesar 0,338 instrumen X yang diuji cobakan sebanyak 33

item soal. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dapat dilakukan

(25)

atau α = 0,05. Apabila nilai > Maka item tersebut dinyatakan valid,

dan sebaliknya jika maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Dalam penelitian ini uji coba instrumen dilakukan dengan jumlah responden

sebanyak 32 orang. Hasil dari perhitungan variabel X dari 33 item soal yang

diujikan, 22 soal dinyatakan valid dan 11 item soal dinyatakan tidak valid. Berikut

gambaran uji coba instrumen variabel X sebagai variabel independen mengenai

optimalisasi penggunaan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru.

Tabel 3.3

Data Hasil Uji Coba Variabel X

No Item

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,349 0,338 Valid

2 0,431 0,338 Valid

3 0,342 0,338 Valid

4 0,455 0,338 Valid

5 0,376 0,338 Valid

6 0,376 0,338 Valid

7 0,389 0,338 Valid

8 0,303 0,338 Tidak Valid

9 -0,329 0,338 Tidak Valid

10 0,388 0,338 Valid

11 0,339 0,338 Valid

12 0,385 0,338 Valid

13 0,146 0,338 Tidak Valid

14 -0,258 0,338 Tidak Valid

15 0,547 0,338 Valid

16 0,108 0,338 Tidak Valid

(26)

39

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18 0,396 0,338 Valid

No Item

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

19 0,361 0,338 Valid

20 0,499 0,338 Valid

21 0,369 0,338 Valid

22 0,262 0,338 Tidak Valid

23 0,081 0,338 Tidak Valid

24 0,231 0,338 Tidak Valid

25 0,114 0,338 Tidak Valid

26 0,376 0,338 Valid

27 0,202 0,338 Tidak Valid

28 0,422 0,338 Valid

29 0,199 0,338 Tidak Valid

30 0,389 0,338 Valid

31 0,354 0,338 Valid

32 0,369 0,338 Valid

33 0,353 0,338 Valid

Dari 32 item pernyataan yang terdapat dalam angket mengenai motivasi

belajar siswa, 13 item soal untuk cognitive motives (Y1), 10 item soal pernyataan

untuk self expression (Y2), dan 10 item soal pernyataan mengenai self

enchancement (Y3). Seluruh item soal tersebut telah diujikan kepada 32 orang

responden, berdasarkan perhitungan hasil uji coba instrumen tersebut, diperoleh

data hasil uji validitas mengenai motivasi belajar siswa bahwa 24 item soal

dinyatakan valid dan 8 item soal dinyatakan tidak valid. Berikut gambaran ujicoba

(27)

Tabel 3.4

Data Hasil Uji Coba Variabel Y

No Item

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,399 0,338 Valid

2 0,402 0,338 Valid

3 0,357 0,338 Valid

4 0,396 0,338 Valid

5 0,628 0,338 Valid

6 0,457 0,338 Valid

7 0,418 0,338 Valid

8 0,39 0,338 Valid

9 0,605 0,338 Valid

10 0,145 0,338 Tidak Valid

11 0,536 0,338 Valid

12 0,424 0,338 Valid

13 0,392 0,338 Valid

14 0,13 0,338 Tidak Valid

15 0,365 0,338 Valid

16 0,372 0,338 Valid

17 -0,281 0,338 Tidak Valid

18 0,405 0,338 Valid

19 -0,2 0,338 Tidak Valid

20 0,066 0,338 Tidak Valid

21 0,231 0,338 Tidak Valid

22 0,513 0,338 Valid

23 0,494 0,338 Valid

(28)

41

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 0,056 0,338 Tidak Valid

No Item

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

26 0,401 0,338 Valid

27 0,682 0,338 Valid

28 0,368 0,338 Valid

29 0,445 0,338 Valid

30 0,531 0,338 Valid

31 -0,167 0,338 Tidak Valid

32 0,547 0,338 Valid

2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah suatu derajat konsistensi instrument. Suatu tes dapat

dikatakan reliabel bila dilakukan pada kelompok yang sama dalam waktu yang

berbeda selalu memberikan hasil yang sama. Reliabilitas menurut Arikunto (2006,

hlm. 178) ”reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.”

Untuk perhitungan uji reabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha atau

koefisien alfa, rumus alfa digunakan untuk mencari reabilitas instrument yang

skornya bukan 1 dan 0, seperti angket. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai

berikut :

1) Mencari Varians

Keterangan :

: varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden

(29)

2) Mencari harga-harga varian setiap item

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N : jumlah responden uji coba

3) Rumus Alpha

Keterangan :

: realibilitas instrumen : banyaknya butir item : jumlah varians item

: varians total

Perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM

SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui apakah instrumen yang telah dirancang

tersebut reliabel atau tidak. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan

antara nilai dengan yang diperoleh dari hasil perhitungan IBM SPSS

Statistics 20 dengan nilai dari n = 32 yaitu 0,338, pada α = 0,05. Dengan

kriteria kelayakan jika > , maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.

Tabel 3.5

Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

(Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Tik Oleh Guru)

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's

Alpha

N of

(30)

43

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Optimalisasi Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Tik Oleh Guru ,601 33

Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket variabel X diperoleh sebesar

0,601. Dengan hasil tersebut maka instrumen angket variabel X mengenai

Optimalisasi penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dinyatakan reliabel.

Karena 0,601 > 0,338.

Sedangkan hasil uji reliabilitas variabel Y mengenai motivasi belajar siswa

[image:30.595.150.470.377.468.2]

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Data Hasil Uji Realiabilitas Variabel Y

(Motivasi Belajar Siswa)

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's

Alpha

N of Items

Motivasi Belajar Siswa ,762 32

Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket variabel Y diperoleh sebesar

0,762 dan nilai dari n = 32 yaitu 0,338, pada α = 0,05. Dengan hasil tersebut

maka instrumen angket variabel Y Motivasi belajar siswa dinyatakan reliable

dikarenakan 0,762 > 0,338.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Hal pertama yang akan dilakukan adalah observasi, observasi dilakukan

untuk menemukan data dan informasi dari gejala- gejala secara sistematis yang

didasarkan pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan.

(31)

Pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian ini adalah

pengumpulan data melalui angket. Angket digunakan sebagai teknik utama karena

angket memungkinkan dalam mengumpulkan data dalam waktu yang bersamaan

dan dengan populasi cukup besar.

Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup dengan skala

Likert, dimana dalam angket ini telah disediakan berbagai alternatif jawaban yang

akan memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan dalam kuisioner

tersebut, seperti yang diungkapkan Moh. Ali (1985, hlm. 88) “Bentuk jawaban

tertutup (closed form atau pre-coded), yakni angket yang pada setiap itemnya

sudah tersedia berbagai alternatif jawaban.” Selain itu, penggunaan kuisioner

tertutup ini juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data.

H. Tenik Analisis Data

“Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus- rumus statistika yang sudah

disediakan, baik secara manual maupun dengan jasa komputer menurut Arikunto,

(2010, hlm. 282).” Teknik analisis data merupakan tahapan akhir penelitian,

kegiatan analisis dilaksanakan setelah instrumen telah di uji cobakan. Setelah

melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data- data, langkah

selanjutnya adalah melakukan analisis data. Adapun teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Skor Penelitian

Penghitungan skor dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah terkait

hubungan Optimalisasi penggunaan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru

dengan Motivasi belajar siswa. Skor yang telah didapat lalu di interpretasikan

sesuai kriteria interpretasi yang telah ditetapkan. Seperti yang dikemukakan oleh

Riduwan (2012, hlm. 94), tentang menentukan kriteria interpretasi, adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara:

(skor tertinggi = 5) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden)

(32)

45

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(skor terendah = 1) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden)

c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara:

d. Menentukan kriteria interpretasi skor seperti berikut:

Skor Minimum Skor Maksimum

KB C CB B SB

Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor

2. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui distribusi data yang

digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan progran

IBM SPSS Statistics 20 untuk melakukan uji normalitas dengan rumus

Kormogrov Smirnov. Pengujian dalam uji normalitas terdapat beberapa kriteria

seperti yang dikemukakan oleh Noor (2011, hlm.178), yaitu sebagai berikut:

a. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

b. Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa

H1 : Terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa

Secara khusus hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(33)

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek motif kognitif (cognitive motives).

H1 : Terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek motif kognitif (cognitive motives)

H0 : Tidak terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek penampilan diri (self expression).

H1 : Terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek penampilan diri (self expression).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek kemajuan diri (self enchancement).

H1 : Terdapat hubungan antara optimalisasi penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan peningkatan motivasi

belajar siswa aspek kemajuan diri (self enchancement).

Untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah

dirumuskan dalam penelitian, maka perlu dilakukannya uji hipotesis. Dalam

penelitian ini terdapat uji korelasi dan uji signifikansi yang digunakan untuk

pengujian hipotesis. Sebagai berikut:

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk meneliti dan menguji hubungan dua

variabel. Dimana tujuan analisis korelasi ialah untuk mengukur derajat hubungan

dan bagaimana eratnya hubungan dua variabel yang ada dalam penelitian ini.

Peneliti menggunakan teknik korelasi tata jenjang atau Rank Spearman. Dengan

data yang didaptkan ialah berupa data ordinal yang diperoleh dari angket.

Rumus koefesien korelasi rank spearman adalah sebagai berikut:

(34)

47

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arifin (2011, hlm. 277)

Keterangan:

Ρ : Koefesien korelasi tata jenjang 1 : Bilangan tetap

6 : Bilangan tetap n : Jumlah sampel

: Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y

[image:34.595.137.501.312.445.2]

Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Untuk menafsirkan koefesien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Riduwan (2012, hlm. 138)

b. Uji Signifikansi

Setelah nilai koefesien korelasi telah didapatkan, maka selanjutnya

melakukan uji signifikansi untuk mengetahui penolakan maupun penerimaan dari

hipotesis penelitian. Uji hipotesis dilakukan dengan rumus perhitungan uji-t,

berikut rumus perhitungan uji-t:

=

Riduwan (2012, hlm. 139)

Keterangan:

(35)

Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara

membandingkan nilai > , Riduwan (2012:140, mengemukakan

kaidah pengujian hipotesis, sebagai berikut:

1) Apabila > , maka ditolak dan diterima (terdapat

hubungan antara variabel X dan variabel Y)

2) Apabila < , maka diterima dan ditolak diterima ( tidak

terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)

c. Menghitung Koefesien Determinasi

Koefesien determinasi berfungsi untuk mengukur tingkatan pengaruh atau

seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel X terhadap Y. adapun rumus

rumus yang digunakan ialah sebgagai berikut:

KD = x 100%

Soemantri dkk (2006, hlm. 341)

Keterangan:

KD = Koefesien Determiniasi ρ = Koefesien Korelasi

I. Prosedur dan Tahap- Tahap Pelaksanaan Penelitian

Langkah- langkah melaksanakan penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif memiliki langkah- langkah mengidentifikasi adanya

masalah yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif sebagai

berikut:

1. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

Hal pertama yang perlu dilakuakan dalam merancang sebuah penelitian

adalah memilih masalah penelitian, dengan melakukan studi pustaka yang

berasal dari beberapa literatur seperti buku, jurnal, artikel, dll. Peumusan

permasalahan dalam penelitian dapat dibatasi sesuai dengan fokus penelitian

yang akan kita lakukan.

(36)

49

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah menentukan masalah penelitian maka dapat dirumuskan juga tujuan

dan manfaat penelitian berdasarkan masalah penelitian yang telah disusun.

3. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

Selanjutnya sebelum melakukan penelitian, peneliti diwajibkan melakukan

studi pustaka dengan membaca beberapa literatur yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

4. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau

hipotesis penelitian.

5. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk

menentukan populasi, sample, teknik sampling, menentukan instrumen

pengumpul data, dan menganalisis data.

6. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

(37)

Ana Dewi Susilawati, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasilpenelitian yang telahdilakukan, secara umum diperoleh hasil

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa. Penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa,

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukan korelasi yang sangat kuat

antara penggunaan media pembelajaran TIK oleh guru dengan motivasi belajar

siswa. Simpulan khusus yang dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa aspek motif

kognitif(cognitive motives). Hal ini dikarenakan media pembelajaran berbasis

TIK mampu meningkatkan pemahaman dan meningkatkan daya ingat siswa.

Pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih efektif. Karena media

pembelajaran berbasis TIK tidak hanya menghadirkan konten- konten berupa

tulisan tetapi juga gambar, video, suara, sehingga mampu memfasilitasi siswa

dalam berbagai gaya belajar.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa aspek penampilan diri(self

expression). Media pembelajaran dapat menghadirkan konten yang bervariasi,

tidak hanya berupa teks secara visual tetapi juga video, dengan berbagai tampilan

yang manarik dan berwana, sehingga daya ingat siswa mapu bertahan lebih lama

dan memberikan dampak pasitif terhadap kepercayaan diri siswa.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

(38)

84

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

enchancement). Hal ini disebabkan oleh penggunaan media pembelajaran

berbasis TIK terus- menerus olah guru dalamkegiatan pembelajaran, mendorong

motivasi belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telah dirumuskan, penulis mengajukanbeberapa saran sebagaiberikut:

1. Bagi JurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan

Hasilpenelitianinidiharapkanmampumemberikankontribusipositifterhadapperk

embangandankeilmuanJurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan.Dan

diharapkanmampudijadikan sumber informasi mengenai hubungan penggunaan

media pembelajaran berbasis TIK oleh guru dengan motivasi belajar siswa.Sehingga,

mahasiswa memahami dengan benar pemanfaatan dan penggunaan TIK oleh guru

dalam pembelajaran, dan pentingnya penguasaan TIK bagi guru untuk meningkatkan

kualitas profesionalnya, meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan

motivasi belajar siswa.

2. Bagi Lembaga Yang Diteliti (SMPN 1 Paseh)

Sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan mampu meningkatkan

kualitas pendidikan. Dengan peningkatan sarana dan prasarana, karena apabila guru

dan siswa siap menggunakan TIK dalam pembelajaran tetapi sarana yang disekolah

tidak memadai, maka pembelajaran berbasis TIK tidak akan berjalan dengan baik.

Karena penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi

belajar dan prestasi belajar siswa.Penelitiberharapguru terus lebih meningkatkan

kompetensinya dalam penguasaan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran sesuai

dengan kompetensi TIK yang telah dirumuskan bagi guru, karena hal tersebut erat

kaitannya dengan penggunaan dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, yang

(39)

Ana Dewi Susilawati, 2014

peningkatan hasil belajar siswa, selain itu juga dapat meningkatkan kualitas

profesional guru.

3. PenelitiSelanjutnya

Bagi peneliti berikutnya diharapkan adanya penelitian lanjut untuk

menyempurnakan penelitian ini dan tidak hanya terbatas pada motivasi belajar aspek

motif kognitif (cognitive motives), aspek penampilan diri (self expression), dan aspek

kemajuan diri (self enchacement) saja, tetapi dapat memakai aspek- aspek motivasi

lainnya, tidak hanya diukur dengan motivasi belajar saja, namun dapat pula diukur

dengan hasil belajar siswa, proses berpikir siswa, dan lain- lain. Penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK oleh guru juga dapat lebih dispesifikasikan lagi untuk

(40)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan, Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan Produk. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hamalik, O. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamzah. B. U. 2007. Profesi kepenendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Hujair A.H S.(2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Majid, A. (2005). Perencaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya

Muhaimin (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Muhibbin, S. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H. E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Noor, J. (2011). Metodelogi Penelitian : Skripsi, Tesis, Desertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Prawiradilaga, D. S. dan Eveline S. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: alfabeta

(41)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI

______.(2012). Model- Model Pembelajaran(edisi kedua). Jakarta: Raja Grapindo Persada

Sadiman, A. dkk. (2010). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar. Jakarta: Kencana.

Siregar, R. A. (2006). Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau Dari Pola Asuh. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N dan Ahmad, R. (2001).Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek, Bandung: maestro.

Suryana, Y dan Priatna, T.(2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Tsabita

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Susilana, R dan Cepi, R. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI

Sutopo, A. H.(2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Yogyakaarta: Graha Ilmu

Sutratinah, T. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikanya.Jakarta: Rineka Cipta.

(42)

Ana Dewi Susilawati, 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK OLEH GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syaodih,N. (2010). MetodelogiPenelitianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgesindo.

UNESCO. (2009). Teknologi Komunikasi & Informasi dalam Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

Universitas Pendidikan indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI

Sumber Selain Buku

BSNP. (2007). PERMENDIKNAS RI No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: BSNP

Fitriyadi, H. (2012). Keterampilan Tik Guru Produktif Smk Di Kabupaten Hulu Sungai Utara Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (2), hlm. 160-161.

Hattip, M. (1997). Kontribusi Motivasi Belajar Terhadap Sikap dan Kebiasaan Belajar Siswa. Disertasi S3 pada Fakultas Pasca Sarjana IKIP. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kristanto, E.B. (2014). Kerangka Kerja Kompetensi TIK Guru Berdasarkan UNESCO ICT Competency Framework for Teacher. [Online]. Tersedia di:http://fxekobudi.net/tik-di-sekolah/kerangka-kompetensi-tik-guru-berdasarkan-unesco-ict-competency-framework-teachers. Diakses 20 Februari 2014.

PP RI No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gambar

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2 Bobot Nilai Angket Skala Likert
Tabel 3.3 Data Hasil Uji Coba Variabel X
Tabel 3.4 Data Hasil Uji Coba Variabel Y
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul Analisis Yuridis Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Dalam Proyek Pemeliharaan Rutinan

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Prestasi belajar Praktik Las Asitilin atau Oxy Acetylene Welding (OAW) mahasiswa yang menggunakan proses pembelajaran dengan

[r]

Tujuan penulisan ialah untuk menganalisis putusan Pengadilan Tinggi Surabaya yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Nganjuk dalam menjatuhkan pidana bersyarat menurut

HASIL EVALUASI ADMINISTRASI, TEKNIS DAN BIAYA JASA KONSULTAN METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH.. DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN TAHUN

Data rata-rata bobot udema kaki mencit, rata-rata % daya antiinflamasi kelompok perlakuan jus tomat pada 4 peringkat dosis disertai kontrol dan uji Scheffe. Hasil uji

3.    Mana  dari  pernyataan  berikut  yang  merupakan  proposisi  atomik  dan  yang .

Menurut Nopirin kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit